Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH PENDIDIKAN SEKSUALITAS TERHADAP KESADARAN

REMAJA
(Pendidikan dalam seksualitas positif Perilaku remaja dan dampaknya
terhadap ketahanan psikologis remaja)

Oleh : Shalsa Dwi Heristy


Tasawuf dan Psikoterapi, Fakultas Ushuluddin dan Humaniora

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menkaji peran dan
pengaruh pendidikan seksualitas dalam pembentukan perilaku seksualitas
positif pada remaja, serta pengaruh pendidikan seksualitas terhadap ketahanan
psikologis remaja. Dan penelitian ini juga mengukur tingkat kerentaan risiko
Kesehatan seksual dan reproduksi termasuk peningkatan ancaman dari HIV
/AIDS. Penelitian ini merupakan jenis penelitian penjelasan (explanatory
research) dengan pendekatan belah lintang, melibatkan 2000 sampel remaja
perkotaan usia 18-24 tahun yang berasal dari dua latar belakang sosial
demografi yang berbeda di propinsi Jawa Tengah. Masing-masing 1000 sampel
diambil secara acak dari populasi kaum remaja yang bekerja dengan
pendapatan rendah dipabrik, dan populasi kaum remaja kelas menegah dari
mahasiswa diperguruan tinggi.Pengumpulan data ini menggunakan metode
survey (wawancara dan angket/self administrered). Hasil penelitian ini
menunjukkan ada dua peran pendidikan seksual bagi ketahanan psikologi
remaja, yaitu
(1) merespon keingintahuan remaja dengan memberikan informasi yang akurat
tentang Pendidikan seksualitas; dan
(2) membentuk sikap remaja yang positif terhadap seksualitas.melalui perilaku
seksual dini dan pranikah.
Dampak pendidikan seksualitas terhadap ketahanan psikologis remaja adalah
menghasilkan remaja yang berperilaku seksual aktif dan menguatkan
ketahanan psikologis remaja mengenai perilaku seksual.
Kata kunci : Pendidikan seksualitas, perilaku positif seksual, psikologis
remaja

ABSTRACT
The aim of this research is to determine and examine the role and
influence of sexuality education in the formation of positive sexual behavior in
adolescents, as well as the influence of sexuality education on the
psychological resilience of adolescents. And this research also measures the
level of vulnerability to sexual and reproductive health risks, including the
increased threat of HIV / AIDS. This research is a type of explanatory research
with a cross-sectional approach, involving 2000 samples of urban teenagers
aged 18-24 years who come from two different socio-demographic backgrounds
in Central Java province. 1000 samples each were taken randomly from the
population of teenagers who work with low incomes in factories, and the
population of middle class teenagers from university students. This data was
collected using a survey method (interviews and questionnaires/self-
administered). The results of this research show that there are two roles of
sexual education for the psychological resilience of adolescents, namely :
(1) addressing adolescents' curiosity by providing accurate information on
sexual education, and
(2) cultivating positive attitudes toward sexuality through early and premarital
sexual behavior.
The impact of sexual education on adolescents' psychological resilience
manifests in fostering sexually active behavior while strengthening their
psychological resilience regarding sexual conduct.
Keywords: Sexual Education, Positive Sexual Behaviour, Adolescent
psychology

PENDAHULUAN

Masa remaja merupakan Pendataan terhadap


masa di mana anak memiliki rasa keluarga yang dilakukan BKKBN
ingin tahu terhadap segala hal, pada tahun 2012 mengungkapkan
termasuk masalah seksual. Pada bahwa jumlah remaja usia 16
tahap ini generasi muda hingga 21 tahun di Indonesia adalah
memerlukan nasehat berupa 29.855.479 jiwa atau 12,55% dari
pendidikan seksual secara personal total penduduk Indonesia (BKKBN,
baik dari orang tua maupun 2013). Data ini juga menunjukkan
lingkungan. Pendidikan seksual ini bahwa karena banyaknya jumlah
juga mencakup hubungan baru yang remaja, Indonesia perlu bersiap
lebih matang dengan lawan jenis. untuk membangun Indonesia dalam
Pada periode ini, generasi muda 10-20 tahun ke depan. Indonesia
harus mulai diberikan informasi telah berhasil melatih remaja saat ini
tentang isu-isu seksual untuk untuk menjauhi seks pranikah dan
mencegah mereka menerima mengekspresikan gairah masa
informasi yang tidak jelas atau muda mereka dengan cara yang
sepenuhnya salah dari teman dan positif, serta mendorong perspektif
sumber lain. dalam segi
agama,biologis,moral.Jika kedua
belah pihak dapat bertanggung terhadap remaja apakah ada
jawab penuh atas aktivitas seksual hubungan antara perilaku seksual
mereka, sangat mungkin terjadi remaja dengan komunikasi dengan
bahwa Indonesia akan menjadi orang tuanya. Dan dapat
negara yang sejahtera di masa disimpulkan bahwa orang tua wajib
depan. Namun ketika remaja meluruskan informasi yang tidak
Indonesia melakukan aktivitas benar yang dipaparkan oleh media
seksual bebas atau aktivitas seksual dan disertai dengan penjelasan
pranikah, tidak ada yang bisa mengenai perilaku seks yang salah.
diharapkan. Penelitian lain yang berkaitan
dengan penelitian ini ialah yang
Remaja yang dahulu terjaga
mengkaji efektivitas pendidikan
secara kuat oleh oleh keluarga, adat
seksualitas untuk meningkatkan
busdaya serta nilai-nilai tradisional
kontrol diri terhadap perilaku seks
yang ada,telah mengalami
remaja .Pendidikan seks dan kontrol
pengikisan yang disebabkan
diri memiliki hubungan implikatif,
urbanisasi dan industrialisasi yang
pendidikan Kontrol diri akan
cepat. Hal ini diikuti pula oleh
mencegah remaja untuk
adanya revolusi media yang terbuka
memunculkan perilaku yang impulsif
bagi keragamaan gaya
yang mungkin berbahaya bagi
hidup.Berbagai hal tersebut
remaja dan mengandung
mengakibatkan peningkatan
konsekuensi negatif. Dapat
kerentaan remaja terhadap berbagai
disimpulkan agar program
macam penyakit,terutama yang
pendidikan seks disusun secara
berhubungan dengan Kesehatan
komprehensif harus sesuai dengan
seksual dan reproduksi,termasuk
kaidah masyarakat dan norma-
ancaman yang meningkat terhadap
norma agama. Seks bukan hanya
HIV/AIDS.Dan hasil dari penelitian
hubungan seksual melainkan
menunjukan bahwa Pendidikan
hubungan manusia yang
seksual dapat digunakan sebagai
didalamnya terdapat anatomi,
salah satu alternatif pendekatan
fisiologi dan organ tubuh antara
untuk pencegahan penularan HIV/
manusia yakni laki-laki dan
AIDS. Adanya beberapa hambatan
perempuan. Tidak lupa juga kita
ataupun masalah dalam kegiatan
sebagai orang tua perlu
pendidikan seksual memungkinkan
mengajarkan pendidikan seks sejak
tidak adanya pengaruh pendidikan
dini dengan cara membiasakan
kesehatan seksual terhadap sikap
hidup rapi dan sopan dalam
remaja dalam upaya pencegahan
berpakaian, terutama pada anak
penularan HIV/AIDS. Masalah
perempuan. Selanjutnya dengarkan
tersebut ialah yang menyangkut
apa yang diceritakan anak dalam
kurangnya dukungan guru, fasilitator
membuka diri pada orang tua,
yang kurang tepat, dan materi yang
kemudian jangan suka berceramah,
kurang berkembang.
karena anak tidak suka diceramahi,
Penelitian lainnya juga dan gunakan bahasa yang tepat.
mengungkapkan peran orang tua
Selain itu, yang paling utama adalah yang dikategorikan dan disusun
gunakan pendekatan secara agama. berdasarkan kerangka teori social-
learning serta faktor
Hasil studi empiris di atas
personal/individu contohnya seperti
memberikan petunjuk mengenai
pengetahuan mengenai HiV/AIDS,
permasalahan yang dikaji pada
penyakit menular seksual.lalu ada
penelitian ini. Sekalipun ada
faktor lingkungan contohnya seperti
perbedaan konteks antara studi
akses dan kontak dengan sumber-
sebelumnya dengan penelitian tesis
sumber informasu,nilai dan norma
ini, akan tetapi hubungan antar
pendukung sosial untuk perilaku
komponen yang dikaji ada
tertentu. Yang ketiga ada faktor
persamaan, yaitu remaja,
perilaku yaitu gaya hidup
pengetahuan, dan perilaku
seksual,kehamilan,aborsi.
seksualnya. Hasil studi sebelumnya
menginformasikan bahwa ada
kaitan antara komunikasi orang tua
HASIL DAN PEMBAHASAN
dengan remaja. Studi yang
membuktikan bahwa kontrol diri Peran Pendidikan Seksual
yang didapat dari pendidikan Dalam Membentuk Perilaku Seksual
seksualitas memiliki implikasi bagi Positif Pada Remaja Peran
perilaku seksual remaja sementara pemberian informasi seksualitas.
pendidikan seksual tidak perubahan dan perkembangan fisik,
berpengaruh banyak pada mental, dan kematangan emosional
perubahan sikap, namun memiliki yang berkaitan dengan masalah
pengaruh cukup besar terhadap seksual pada remaja. Adanya
pengetahuan remaja. kecenderungan orang tua yang
terkesan tidak peduli dengan
permasalahan yang dihadapi remaja
METODOLOGI dalam masa transisinya juga
mengakibatkan pendidikan seksual
Penelitian ini menggunakan
bagi remaja harus diisi dengan
rancangan penelitiann penjelasan
materi yang berkaitan dengan
(explanatory research) dengan
gejala-gejala yang dialaminya di
pendekatan belah
masa transisinya. Gejala-gejala
lintang,melibatkan 2000 sampel
tersebut misalnya terjadinya
remaja perkotaan usia 18-24 tahun
menstruasi bagi remaja putri dan
yang berasal dari dua latar belakang
emisi nokturnal ( mimpi basah) bagi
sosial demografi yang berbeda di
remaja putra, adanya informasi
propinsi Jawa Tengah.Masing-
pengetahuan seksual yang berisikan
masing 1000 sampel diambil secata
konsep diri, inteligensi, dan juga
acak bertingkat dari populasi
peran sosial diharapkan remaja
remaja dengan pendapatan rendah
dapat lebih baik dalam memilih dan
di pabrik,dan populasi kaum remaja
mempercayai teman dan mengerti
kelas menegah dari mahasiswa di
tentang batasan-batasan dalam
perguruan tinggi.Penelitian ini
pergaulan, sehingga mereka tidak
menggunakan variabel-variable
ikut terjerumus dalam pengaruh atas kehamilannya, tentu tahu
negatif teman dan lingkungannya. bagaimana cara agar tidak hamil,
kesalahan dan penyimpangan salah satunya adalah dengan
seksual yang dapat mengganggu meningkatkan kontrol dirinya dalam
kesehatan fisik dan mental remaja. menghindari perilaku seks bebas
maupun seks pra nikah. Cara
pendidikan seksual juga
lainnya ialah dengan selalu
harus memberikan informasi yang
mengingat risiko dan tanggung
baik dan benar mengenai kesalahan
jawab yang harus diembannya
dan penyimpangan seksual yang
apabila dia hamil ataupun
dapat mengganggu kesehatan fisik
menghamili
dan mental remaja. Kesalahan dan
penyimpangan tersebut meliputi Variabel Mahasisw Buruh
beberapa hal yaitu ketergantungan perilaku a Pabrik
pada pornografi, pacaran sampai seksual % %
melakukan rangkulan dan ciuman, Pri Wan Pri
phonesex, dan sharing foto a ita a Wan
telanjang. dikarenakan (47 (527 (14 ita
ketergantungannya terhadap 3) ) 0) (860
)
pornografi, begitu mudah hilang
Hubunga 18 5 19 6
fokus dari materi yang sedang n seks
disampaikan oleh gurunya. dan pra-
pada akhirnya dapat mengganggu nikah
mental dan masa depannya. Hubunga 1 1 11 14
n seks
Dampak negatif pergaulan
setelah
bebas dan perilaku seksual dini.
menikah
Remaja perlu diberikan informasi Belum 81 94 70 80
tentang dampak negatif pergaulan pernah
bebas dan perilaku seksual dini, berhubu
seperti kehamilan yang tidak ngan
diinginkan (KTD), aborsi, HIV/AIDS, seks
putus sekolah, penyakit menular
seksual dan penyakit kelamin. Hal
ini disebabkan karena meski sudah Hasil penelitian bahwa jumlah
responden yang belum pernah
ada mata pelajaran biologi yang
berhubungan seks sebelumnya
menjelaskan mengenai kesehatan
lebih banyak dari pada hubungan
reproduksi, masih ada remaja yang
seks pra-nikah namun perlu
belum mengetahui hal-hal yang
diperhatikan responden yang
dapat mengakibatkan kehamilan
mengaku melakukan hubungan
pada remaja dan dampak negatif
seksual pra-nikah kebanyakan
perilaku seksual dini lainnya.
mereka yang mempunyai dukungan
Remaja yang memiliki pengetahuan
sosial yang “rendah” itu menunjukan
yang cukup mengenai hal apa saja
hubungan yang negative.Artinya
yang dapat menyebabkan
mereka memiliki dukungan sosial
kehamilan beserta dengan risiko
yang rendah terhadap hubungan sebagai berikut:1. memiliki
seksual pra-nikah,sehingga mereka pengetahuan yang cukup mengenai
cenderung melakukan hubungan pendidikan seksual. Salah satu
seksual pra-nikah. Jadi kita perlu informan penelitian ini menyatakan
mengajak remaja untuk bahwa remaja yang memiliki
menyalurkan energi dan waktunya ketahanan psikologi merupakan
guna hal-hal yang membentuk sikap remaja yang pintar dan memiliki
positif . Karena kecenderungan pengetahuan yang cukup untuk
terjadinya perilaku seksual menghindarkan dirinya dari dampak
menyimpang dapat terjadi salah negatif perilaku seksual.Remaja
satunya karena adanya rasa ingin yang memiliki ketahanan psikologi
tahu dan waktu luang yang berlebih. ialah remaja yang memiliki
Remaja yang sedang berada dalam kemampuan untuk memecahkan
masa transisi dari anak-anak masalah, kemampuan untuk
menuju dewasa selalu dihadapkan beradaptasi, dan belajar dari
pada rasa ingin tahu terhadap pengalaman hidup sehari-hari. 2.
berbagai hal. Tidak jarang rasa ingin mampu menghindarkan dirinya dari
tahu tersebut tidak mendapatkan perilaku seksual negatif beserta
jawaban yang masuk ke dalam dengan dampak-dampak buruknya.
pikiran remaja baik dari orang tua, Hasil wawancara menunjukkan
guru, maupun lingkungannya. Serta bahwa pendidikan seksual
mengajak remaja menjauhkan diri mengurangi tingkat kehamilan yang
dari perilaku seks bebas dan di luar tidak diinginkan pada remaja dan
nikah beserta dengan dampak- mengurangi tingkat drop out karena
dampak negatifnya. Melalui perilaku seksual. Hal ini terjadi
informasi dan pemahaman tentang karena remaja semakin mampu
risiko dan tanggung jawab yang mengontrol dirinya. Hal tersebut
harus dipikul remaja yang sejalan dengan kriteria-kriteria yang
melakukan penyimpangan seksual, diungkapkan oleh peneliti
terbentuklah remaja yang mampu sebelumnya yang menyatakan
mengontrol dirinya dalam hal yang bahwa seorang remaja yang
berkaitan dengan seksualitas yang memiliki ketahanan psikologi
ditimbulkan oleh hormonhormonnya mampu mengendalikan emosi, sikap
yang sedang berkembang dan menghindarkan dirinya agar
tidak terseret dalam lingkungan
Dalam penelitian ini juga ada hasil
yang tidak baik. 3. memiliki
wawancara dengan para informan,
keinginan dan tujuan untuk
peneliti menemukan beberapa
mempersiapkan masa depan yang
kriteria ketahanan psikologi yang
baik. Hasil wawancara dengan
sejalan dengan kriteriakriteria yang
informan peneliti juga menemukan
diungkapkan oleh para peneliti
bahwa remaja yang memiliki
sebelumnya. Menurut hasil
ketahanan psikologi, memiliki
wawancara didapatkan bahwa
keinginan dan tujuan untuk
remaja yang memiliki ketahanan
mempersiapkan masa depan yang
psikologi memiliki kriteria-kriteria
baik. Hal ini dilakukan dengan
menetapkan apa tujuan yang ingin dan pranikah. implikasi pendidikan
dicapainya, dan belajar sungguh- seksual sendiri bagi ketahanan
sungguh demi mencapai tujuannya psikologi remaja ialah menciptakan
tersebut. remaja yang tangguh, memiliki
pengetahuan yang cukup mengenai
SIMPULAN
pendidikan seksual dan mampu
Penelitian ini menunjukan bahwa menghindarkan dirinya dari perilaku
faktor-faktor yang mempengaruhi seksual dini, pergaulan bebas,
terjadinya hubungan seksual pra- beserta dengan dampak-dampak
nikah pada sampel mahasiswa dan negatifnya.
buruh pabrik berbeda.walaupun dua
DAFTAR PUSTAKA
variabel sama tingginya aktivitas
hubungan seksual pranikah.Yang Rinta, L. (2015). Pendidikan seksual
membedakan hubungan seksual dalam membentuk perilaku seksual
pra-nikah terhadap buruh pabrik positif pada remaja dan implikasinya
karena rendahnya rasa percaya diri terhadap ketahanan psikologi
untuk menentukan hal yang remaja. Jurnal Ketahanan
berhubungan dengan Kesehatan Nasional, 21(3), 163-174.
reproduksi dan sikap tidak setuju
Safita, R. (2013). Peranan orang tua
terhadap layanan Kesehatan
dalam memberikan pendidikan
reproduksi.Namun sedangkan
seksual pada anak. Jurnal Edu-
rendahnya pengetahuan tentang
Bio, 4(3), 32-40.
Kesehatan reproduksi dan kuatnya
pergaulan yang menjerumus Suryoputro, A., Ford, N. J., &
terhadap hubungan seksual Shaluhiyah, Z. (2006). Faktor-faktor
pranikah,merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku
pengaruh terjadinya hubungan seksual remaja di jawa tengah:
seksual pra-nikah pada mahasiwa. implikasinya terhadap kebijakan dan
layanan kesehatan seksual dan
Dan Penelitian ini juga menunjukan
reproduksi. Makara
bahwa pendidikan seksual memiliki
kesehatan, 10(1), 29-40.
pengaruh positif terhadap
ketahanan psikologi remaja. Remaja
yang mendapatkan pendidikan
seksual yang cukup, memiliki
kemampuan untuk melalui masa
remajanya tanpa terjerumus dalam
pengaruh negatif perilaku seks
bebas dan pranikah. Serta peran
pendidikan seksual bagi ketahanan
psikologi remaja ialah memberikan
informasi yang benar yang berkaitan
dengan seksualitas dan membentuk
sikap positif pada remaja dalam
menghadapi perilaku seksual dini

Anda mungkin juga menyukai