Disusun oleh :
Binti Nuriana
10219011
2021 /2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul “Pengaruh
Tingkat Usia Terhadap Pengetahuan Seksual Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al-
Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri”
Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk tugas mata kuliah Riset
Keperawatan.
Penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan, bantuan, dan dukungannya kepada
Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, dan kepada teman-teman sejawat, keluarga serta
seluruhnya yang telah membantu menyelesaikan proposal penelitian ini.
Binti Nuriana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan pertengahan dalam kehudupan seorang dimana remaja akan
memiliki perasaan ining tau yang besar dalam rangkan mencari jati dirinya.
Perkembangan hasrat seksual yang dialami remaja menjadi sebuah kekhawatiran bagi
remaja tentang daya Tarik mereka terhadap lawan jenis. Seksualitas merupakan
komponen perkembangan fisik yang alami dari setiap individu. Perilaku seksual
menggerakan diri individu untuk membuat hubungan yang memberi rasa aman dalam
emosional, kehangatan dan kebahagiaan. Hal itu menjadi kekuatan yang mempengaruhi
pikiran, perasaan, kepekaan pilihan, kesehatan fisik dan spiritual individu. Faktanya
remaja masih belum memahami tentang Pendidikan seks terutama perilaku seksual sehat
pada aspek kesehatan reproduksi.(Lutfi & Suryati, 2019)
Keterbatasan akses informasi bagi remaja Indonesia mengenai kesehatan reproduksi
yang didalamnya mencakup seksualitas disebabkan karena masyarakat beranggapan
bahwa seksualitas masih dianggap tabu. (BKKBN, 2012). Sesuai dengan hasil penelitian
tentang factor yang mempengaruhi terhadap perkambangan kesehatan reproduksi pada
remaja, yaitu 64% dari orangtua, dan 68,4% dari teman. Hal ini menjadi salahsatu ciri
khas remaja, dimana para remaja ini memiliki sikap tertutup pada orang dewasa atau
orangtua dan terbuka terhadap kelompok teman sebaya. (Saripah et al., 2021)
Pengetahuan seksual yeng benar dapat memimpin remaja kearah perilaku seksual
yang rasional dan bertanggungjawab. Begitu juga sebaliknya, informasi yang salah
mengakibatkan kesalahan persepsi dan menimbulkan perilaku seksual yang salah.
(Kumalasari & Andhyantoro, 2014). Diperkirakan jumlah kelompok remaja laki-laki dan
perempuan sekitar 22 115,9-22 200,3 jiwa, dengan data focus perempuan sebanyak 10
723,2-10 989,2 jiwa. Merupakan persentase dari total keseluruhan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 272 682,5 jiwa pada tahun 2021. Penduduk Kota Kediri tahun 2020
paling banyak pada era Generasi Z sebesar 27,79 persen atau setumlah 79.167 orang
dengan jumlah keseluruhan 286.796 orang. Tentunya ini dapat menjadi asset bagi bangsa
ini dapat menunjukkan potensi yang positif namun sebaliknya akan menjadi masalah jika
remaja berperilaku negative apabila sampai terlibat kenakalan remaja. Seks pra nikah,
aborsi, HIV/AIDS, miras dan narkoba. Berdasarkan penelitian di Indonesia menurut
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) mengeluarkan
persentase yang sangat tinggi tentang banyaknya remaja yang mengakses pronografi
yakni 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia menyaksikan
kegiatan seksual (pornografi) dari internet. Hasil survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) Tahun 2017, terutama yang terkait dengan kesehatan reproduksi remaja
menunjukkan perilaku pacarana menjadi titik masuk pada praktik perilaku beresiko yang
menjadikan remaja rentan mengalami kehamilan diusia dini, kehamilan di kuar nikah,
kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual hingga aborsi abal-
abal. Survei tersebut menunjukkan bahwa remaja wanita (81%) dan remaja pria dan
meraba/diraba (5% wanita dan 22% pria). Meskipun 99% wanita dan 98% pria
berpendapat bahwa keperawanan perlu dipertahankan, namun terdapat kasus 3% pria dan
2% wanita yang melaporkan telah melakukan hubungan seksual dengan alasan antara
lain: 47% saling mencintai, 30% penasaran/ ingin tau, 16% terjadi begitu saja, masing-
masing 3% karena paksaan dan terpengaruh teman. Di antara wanita dan pria yang telah
melakukan hubungan seksual pra nikah, 59 % wanita dan 74% pria melaporkan mulai
hubungan seksuak pertama kali pada umur 15-19. Di antara wanita dan pria, 12%
kehamilan tidak dinginkan dilaporkan oleh wanita dan 7% diloprkan olrh pria yang
mempunyai pasangan dengan kehamilan tidak diinginkan. 23% wanita dan 19% pria
melaporkan tentang kejadian aborsi yang mereka ketahui, 1% diantara mereka menamani
seorang untuk menggugurkan kandungannya. (BPS, BKKBN, Kemenkes, 2012)
Pemasalah ini harus segera diatasi, perlu kita sadari semakin bertambahnya umur
zaman perilaku negative ini semakin dianggap biasa dan lumprah-lumprah saja dilakukan,
padahal generasi muda ini adalah generasi penerus bangsa, masa depan bangsa ada di
tangan anak muda. Oleh karena itu dalam pembuatan proposan penelitian ini peneloti
ingin mengetahui tingkat Pendidikan remaja pada rentan usia 10-19 tahun tentang
Pendidikan seksual khususnya pada remaja perempuan di Pondok Pesantren Al-Ishlah
Bandar Kudul Kota kediri, yang memiliki latar belakang religious.(Humas, 2019)
Membagikan kuesioner
Cukup
.
Kurang
Tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas Hasil kuesioner akan dianalisis untuk
melihat tingkat pengetahuan remaja putri
• Pengertian seks bebas
tentang Pendidikan seksual di Pondok
• Bentuk-bentuk seks bebas
Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota
• Factor yang mendorong seks bebas Kediri
• Dampak seks bebas
5.4 Kerangka teori
Kriteria inklusi
-baik
Remaja Putri usia 10-19 tahun
-cukup
Petunujuk pengisian :
1. Bacalah pertanyaan soal dengan seksama
2. Isilah pernyataan dibawah ini dengan tanda ceklist (√) sesuai dengan apa yang anda
rasakan
3. SS = Sangat setuju
S = Setuju
TS = Tidak setuju
R = Ragu-ragu
No PERNYATAAN JAWABAN
SS S TS STS R
Kognitif
Correlations
TOTAL_
T1 T2 T3 T4 T5 1
T1 Pearson 1 0.763* 0.720* 0.490 0.672 *
0.856**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.019 0.151 0.033 0.002
N 10 10 10 10 10 10
T2 Pearson 0.763* 1 0.839** 0.561 0.704* 0.896**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.002 0.092 0.023 0.000
N 10 10 10 10 10 10
* **
T3 Pearson 0.720 0.839 1 0.773** 0.739* 0.941**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.019 0.002 0.009 0.015 0.000
N 10 10 10 10 10 10
T4 Pearson 0.490 0.561 0.773** 1 0.657* 0.793**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.151 0.092 0.009 0.039 0.006
N 10 10 10 10 10 10
* *
T5 Pearson 0.672 0.704 0.739* 0.657* 1 0.849**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.033 0.023 0.015 0.039 0.002
N 10 10 10 10 10 10
TOTAL_ Pearson 0.856** 0.896** 0.941** 0.793** 0.849** 1
1 Correlation
Sig. (2-tailed) 0.002 0.000 0.000 0.006 0.002
N 10 10 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's AlphaN of Items
0.819 6
Correlations
TOTAL_
F1 F2 F3 F4 F5 2
F1 Pearson 1 0.273 0.578 0.278 0.370 0.768**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.445 0.080 0.436 0.293 0.009
N 10 10 10 10 10 10
F2 Pearson 0.273 1 0.304 -0.195 0.139 0.222
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.445 0.393 0.588 0.703 0.538
N 10 10 10 10 10 10
F3 Pearson 0.578 0.304 1 0.429 0.590 0.730*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.080 0.393 0.217 0.073 0.017
N 10 10 10 10 10 10
F4 Pearson 0.278 -0.195 0.429 1 0.036 0.299
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.436 0.588 0.217 0.922 0.401
N 10 10 10 10 10 10
F5 Pearson 0.370 0.139 0.590 0.036 1 0.857**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.293 0.703 0.073 0.922 0.002
N 10 10 10 10 10 10
TOTAL_ Pearson 0.768** 0.222 0.730* 0.299 0.857** 1
2 Correlation
Sig. (2-tailed) 0.009 0.538 0.017 0.401 0.002
N 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.740 4
Correlations
TOTAL_
Q1 Q2 Q3 Q4 3
Q1 Pearson 1 0.763* 0.720* 0.490 0.672*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.019 0.151 0.033
N 10 10 10 10 10
Q2 Pearson 0.763* 1 0.839** 0.561 0.704*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.002 0.092 0.023
N 10 10 10 10 10
Q3 Pearson 0.720* 0.839** 1 0.773** 0.739*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.019 0.002 0.009 0.015
N 10 10 10 10 10
Q4 Pearson 0.490 0.561 0.773** 1 0.657*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.151 0.092 0.009 0.039
N 10 10 10 10 10
* *
TOTAL_ Pearson 0.672 0.704 0.739* 0.657* 1
3 Correlation
Sig. (2-tailed) 0.033 0.023 0.015 0.039
N 10 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.911 5
Descriptives
Tingkat_Pengetahuan
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kognitif 10 86.0000 6.99206 2.21108 80.9982 91.0018 80.00 100.00
afektif 10 74.0000 10.74968 3.39935 66.3101 81.6899 60.00 90.00
konatif 10 71.0000 12.86684 4.06885 61.7956 80.2044 50.00 90.00
Total 30 77.0000 12.07734 2.20501 72.4902 81.5098 50.00 100.00
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Tingkat_Pengetahuan Based on Mean 0.830 2 27 0.447
Based on Median 0.470 2 27 0.630
Based on Median and with 0.470 2 20.256 0.632
adjusted df
Based on trimmed mean 0.831 2 27 0.447
Tujuan dilakukan test of homogeneity umtuk mengetahui apakah sampel yang digunakan
mempunyai varians yang sama (homogen). Jika sampel tidak mempunyai varian yang sama,
maka tidak dapat dikakukan uji one way anova. Nilai sig. > 0,05 (0,447>0,05) sehingga tidak
ada perbedaan nilai varians (sampel homogen).
ANOVA
Tingkat_Pengetahuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1260.000 2 630.000 5.727 0.008
Within Groups 2970.000 27 110.000
Total 4230.000 29
Between-Subjects Factors
Value Label N
Kelompok_Usia 1 usia 10-14 20
2 17-19 20
Kemampuan_awal 1 tinggi 20
2 rendah 20
➢ Kelompok usia
Fhitung = 2,549
Ftable = 4,110
Fhitung = < Ftable maka H0 diterima artinya Tidak ada perbedaan Tingkat
pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan
seksual.
➢ Kemampuan awal
Tarif Signifikansi 0,05
Signifikansi hasil uji p = 0,000
Signifikansi hasil uji (sig)<tarif signifikansi (0,000<0,05), maka H0 ditolak dan H1
diterima artinya Ada Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia 10-14 tahun
di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual baik.
➢ Tingkat pengetahuan kelompok usia
Tarif signifikansi 0,05
Signifikansi hasil uji p = 1
Signifikansi hasil uji (sig)> tarif signifikansi )1>0,02), maka H0 diterima artinya
Tidak ada perbedaan Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia17-19 tahun
di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual
DAFTAR PUSTAKA
BPS, BKKBN, Kemenkes, U. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesi 2012 - Kesehatan
Reproduksi Remaja. BKKBN, 10(1).
Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2014). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan
Keperawatan. In Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan.
Lutfi, L., & Suryati, S. (2019). Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang
Seksualitas. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3).
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i3.394
Prastiwi, A. S. (2016). Kuesioner Studi Deskriptif Pendidikan Seksual dan Perilaku Seksual pada
Remaja. Skripsi, Studi Deskriptif Pendidikan Seksual dan Perilaku Seksual pada Remaja.
Saripah, I., Nadhiroh, N. A., Nuroniah, P., Ramdhani, R. N., & Roring, L. A. (2021). KEBUTUHAN
PENDIDIKAN SEKSUAL PADA REMAJA: BERDASARKAN SURVEI PERSEPSI PENDIDIKAN SEKSUAL
UNTUK REMAJA. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan, 5(1).
https://doi.org/10.30598/jbkt.v5i1.1170
LAMPIRAN HASIL CEK PLAGIASI