Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PENELITIAN

Pengaruh Tingkat Usia Terhadap Pengetahuan Seksual Remaja Putri Di


Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri

Disusun oleh :
Binti Nuriana
10219011

PROGRAM STUDI S1- KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA KEDIRI
TAHUN AJARAN

2021 /2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul “Pengaruh
Tingkat Usia Terhadap Pengetahuan Seksual Remaja Putri Di Pondok Pesantren Al-
Ishlah Bandar Kidul Kota Kediri”
Proposal penelitian ini disusun sebagai salah satu syarat untuk tugas mata kuliah Riset
Keperawatan.
Penulis mengucapkan terimakasih atas bimbingan, bantuan, dan dukungannya kepada
Bapak dan Ibu Dosen pembimbing, dan kepada teman-teman sejawat, keluarga serta
seluruhnya yang telah membantu menyelesaikan proposal penelitian ini.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian


ini. Penulis berharap saran dan kritik dari pembaca sebagai perbaikan lebih lanjut dan semoga
peneliti selanjutnya dapat menyempurnakan kekurangan dari proposal ini dan semoga proposal
penelitian ini dapat bermanfaat baik banyak orang khusunya untuk pembaca dan peneliti
selanjutnya.

Kediri, 7 April 2022


Penulis

Binti Nuriana
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan pertengahan dalam kehudupan seorang dimana remaja akan
memiliki perasaan ining tau yang besar dalam rangkan mencari jati dirinya.
Perkembangan hasrat seksual yang dialami remaja menjadi sebuah kekhawatiran bagi
remaja tentang daya Tarik mereka terhadap lawan jenis. Seksualitas merupakan
komponen perkembangan fisik yang alami dari setiap individu. Perilaku seksual
menggerakan diri individu untuk membuat hubungan yang memberi rasa aman dalam
emosional, kehangatan dan kebahagiaan. Hal itu menjadi kekuatan yang mempengaruhi
pikiran, perasaan, kepekaan pilihan, kesehatan fisik dan spiritual individu. Faktanya
remaja masih belum memahami tentang Pendidikan seks terutama perilaku seksual sehat
pada aspek kesehatan reproduksi.(Lutfi & Suryati, 2019)
Keterbatasan akses informasi bagi remaja Indonesia mengenai kesehatan reproduksi
yang didalamnya mencakup seksualitas disebabkan karena masyarakat beranggapan
bahwa seksualitas masih dianggap tabu. (BKKBN, 2012). Sesuai dengan hasil penelitian
tentang factor yang mempengaruhi terhadap perkambangan kesehatan reproduksi pada
remaja, yaitu 64% dari orangtua, dan 68,4% dari teman. Hal ini menjadi salahsatu ciri
khas remaja, dimana para remaja ini memiliki sikap tertutup pada orang dewasa atau
orangtua dan terbuka terhadap kelompok teman sebaya. (Saripah et al., 2021)
Pengetahuan seksual yeng benar dapat memimpin remaja kearah perilaku seksual
yang rasional dan bertanggungjawab. Begitu juga sebaliknya, informasi yang salah
mengakibatkan kesalahan persepsi dan menimbulkan perilaku seksual yang salah.
(Kumalasari & Andhyantoro, 2014). Diperkirakan jumlah kelompok remaja laki-laki dan
perempuan sekitar 22 115,9-22 200,3 jiwa, dengan data focus perempuan sebanyak 10
723,2-10 989,2 jiwa. Merupakan persentase dari total keseluruhan jumlah penduduk
Indonesia sebanyak 272 682,5 jiwa pada tahun 2021. Penduduk Kota Kediri tahun 2020
paling banyak pada era Generasi Z sebesar 27,79 persen atau setumlah 79.167 orang
dengan jumlah keseluruhan 286.796 orang. Tentunya ini dapat menjadi asset bagi bangsa
ini dapat menunjukkan potensi yang positif namun sebaliknya akan menjadi masalah jika
remaja berperilaku negative apabila sampai terlibat kenakalan remaja. Seks pra nikah,
aborsi, HIV/AIDS, miras dan narkoba. Berdasarkan penelitian di Indonesia menurut
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Kemen PPPA) mengeluarkan
persentase yang sangat tinggi tentang banyaknya remaja yang mengakses pronografi
yakni 66,6% anak laki-laki dan 62,3% anak perempuan di Indonesia menyaksikan
kegiatan seksual (pornografi) dari internet. Hasil survey Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) Tahun 2017, terutama yang terkait dengan kesehatan reproduksi remaja
menunjukkan perilaku pacarana menjadi titik masuk pada praktik perilaku beresiko yang
menjadikan remaja rentan mengalami kehamilan diusia dini, kehamilan di kuar nikah,
kehamilan tidak diinginkan, dan terinfeksi penyakit menular seksual hingga aborsi abal-
abal. Survei tersebut menunjukkan bahwa remaja wanita (81%) dan remaja pria dan
meraba/diraba (5% wanita dan 22% pria). Meskipun 99% wanita dan 98% pria
berpendapat bahwa keperawanan perlu dipertahankan, namun terdapat kasus 3% pria dan
2% wanita yang melaporkan telah melakukan hubungan seksual dengan alasan antara
lain: 47% saling mencintai, 30% penasaran/ ingin tau, 16% terjadi begitu saja, masing-
masing 3% karena paksaan dan terpengaruh teman. Di antara wanita dan pria yang telah
melakukan hubungan seksual pra nikah, 59 % wanita dan 74% pria melaporkan mulai
hubungan seksuak pertama kali pada umur 15-19. Di antara wanita dan pria, 12%
kehamilan tidak dinginkan dilaporkan oleh wanita dan 7% diloprkan olrh pria yang
mempunyai pasangan dengan kehamilan tidak diinginkan. 23% wanita dan 19% pria
melaporkan tentang kejadian aborsi yang mereka ketahui, 1% diantara mereka menamani
seorang untuk menggugurkan kandungannya. (BPS, BKKBN, Kemenkes, 2012)
Pemasalah ini harus segera diatasi, perlu kita sadari semakin bertambahnya umur
zaman perilaku negative ini semakin dianggap biasa dan lumprah-lumprah saja dilakukan,
padahal generasi muda ini adalah generasi penerus bangsa, masa depan bangsa ada di
tangan anak muda. Oleh karena itu dalam pembuatan proposan penelitian ini peneloti
ingin mengetahui tingkat Pendidikan remaja pada rentan usia 10-19 tahun tentang
Pendidikan seksual khususnya pada remaja perempuan di Pondok Pesantren Al-Ishlah
Bandar Kudul Kota kediri, yang memiliki latar belakang religious.(Humas, 2019)

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertuan remaja ?
2. Apa isi Pendidikan seksual ?
3. Mengetahui tingkat pengetahuan remaja tentang Pendidikan seksual ?

1.3 Tujuan Penelitian


1. Tujuan Umum
tujuan umum yaitu untuk mengatahui pengaruh usia pada remaja putri usia remaja
awal dan tengah tentang Pendidikan seksual
2. Tujuan Khusus
Penelitian ini bertujuan khusus untuk nengetahui tingkat Pendidikan seksual remaja
perempuan yang berusia 10-19 tahun di Pondok Pesantren Al-Ishalah Bandar Kidul
Kota Kediri.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoretis
Untuk menambah khazanah keilmuan tentang hal-hal yang masih dianggap tabu untuk
disampaikan di public terkait Pendidikan seksual
2. Manfaat praktis
a. Untuk membuka pikiran remaja tentang pendidkan seksual dan diharapkan
mampu menurunkan persentase kejadian pelanggaran seksual dikalangan remaja
b. Untuk menambah pengatahuan pribadi peneliti tentang tingkat pengetahuan
remaja terkait Pendidikan seksual

1.5 Variable penelitian dan Hubungan antar Variable


5.1 Variable penelitian
Variable terikat : tingkat pengetahuan (Y)
Variabel bebas : usia (X)
Hubungan :
Berdasarkan perincian diatas, dapat diambil simpulan bahwa tingkat pengetahuan
sebagai variable terikat (Y) ditandai dengan X menjadi variable yang
mempengaruhi variable terikat (Y) dan usia sebagai variable bebas (X) ditandai
dengan Y adalah variable efek atau variable yang dikenai pengaruh dari variable
bebas.
5.2 Hipotesis
Tingkat pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah
tentang Pendidikan seksual baik, Tingkat pengetahuan remaja perempuan di
pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual kurang baik.

5.3 Kerangka Konseptual


Penelitian menekankan analisis pada data-data numerical (angka) yang
didasarkan pada penggunaan kuesioner sebagai instrument. Dengan populasi
remaja perempuan usia 12-22 tahun di pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul
Kota Kediri. Hasil Kuesioner diolah, sehingga dapat diketahui tingkat
pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah tentang
Pendidikan seksual baik atau tingkat pengetahuan remaja perempuan di pondok
pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual kurang baik.
Baik

Membagikan kuesioner
Cukup
.
Kurang

Tingkat pengetahuan remaja tentang seks bebas Hasil kuesioner akan dianalisis untuk
melihat tingkat pengetahuan remaja putri
• Pengertian seks bebas
tentang Pendidikan seksual di Pondok
• Bentuk-bentuk seks bebas
Pesantren Al-Ishlah Bandar Kidul Kota
• Factor yang mendorong seks bebas Kediri
• Dampak seks bebas
5.4 Kerangka teori

1.7 Kerangka Teori

Sumber-sumber informasi seksual

Pengertian seks Bentuk-bentuk seks Factor yang Dampak dari seks


bebas bebas mendorong seks bebas
bebas

Pengetahuan tenteng seksual

Kejadian perilaku seks bebas

1.8 Desain Penelitian

2.1 Definisi Operasional


Variabel Definisi Alat ukur Cara Hasil Skala
Operasional Ukur
Pemahama Kemampuan Pernyataan Responde Kategori Interva
n remaja dalam kuesioner n memilih k l
pengertian memahami nomor 1,2,3,4 jawaban jawaban
seks bebas benar,
pengertian seks dengan cukup,
bebas tepat dan
Pertanyaan kurang
kuesioner
Pemahama Kemampuan nomor Responde Kategori Interva
n bentuk- remaja dalam 5,6,7,8,9 n memilih k l
bentuk memahami jawaban jawaban
seks bebas bentuk-bentuk dengan benar,
seks bebas: tepat cukup,
Kissing, dan
Necking, kurang
Petting, Kuesuoner
Intercourse nomor
Pemahama Kemampuan 10,11,12 Responde
n factor remaja n memilih Kategori Interva
yang perempuan jawaban k l
mendorong dalam dengan jawaban
seks bebas memahami tepat benar,
factor yang cukup,
mendorong dan
seks bebas kurang
seperti rasa
ingin tau yang
besar,
penyalahgunaa
n NAPZA,
kurang Kuesioner
pengawasan nomor
orangtua. 13,14,15,16,1 Responde
Dampak 7 n memilih
seks bebas Kemampuan jawaban Kategori Interva
remaja dengan k l
perempuan tepat jawaban
dalam benar,
memahami cukup,
dampak seks dan
bebas seperti kurang
kehamilan
diluar nikah,
abortus, PMS,
dan HIV-AIDS

2.2 Jenis Penelitian


Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Rancangan penelitian yang dipakai adalah
studi cross sectional, dimana peneliti melakukan penelitian subjek satu kali saja
pada satu waktu tertentu.
2.3 Waktu dan Tempat Penelitian
2.3.1 Waktu penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan pada perkuliahan semester 6
2.3.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini aka dilakukan di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kudul
Kota Kediri
2.4 Populasi dan sampel Penelitian
2.4.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh remaja putri usia 10-19 tahun
di Pondok Pesantren Al-Ishlah Bandar Kudul Kota Kediri
2.4.2 Sampel
Sampel dalam penelitian ini menggunakan Teknik total sampling, dimana
sebanyak 50 responden menjadi sempel penelitian.
Kriteria inklusi :
1. Keseluruhan sampel yang ada di Pondok Pesantren Al-Ishlah yang
berusia 10-19 tahun pada saat dilakukan penelitian, tidak sedang
melaksanakan tugas belajar diluar sekolah, dan bersedia menjadi
responden dalam penelitian.
Kriteria Ekslusi :
1. Data sampel yang tidak diisi sempurna.
2.5 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data berupa data primer yang diperoleh langsung dari
responden dengan cara menggunakan kuesioner yang sudah diverifikasi.
Kuesioner berisikan pernyataan pengetahuan remaja tentang seks bebas.
2.6 Metode Analisa Data
Dalam analisa data, mengunakan analisa univariat yaitu analisa data yang
dilakukan hanya dengan menggunakan jumlah soal yang benar.
2.7 Kerangka Kerja
.
Mendatangi Pondok Pesantren Al-Ishalah Bandar Kudul Kota Kediri

Memberikan surat isin penelitian

Kriteria inklusi
-baik
Remaja Putri usia 10-19 tahun
-cukup

Infomed consent -kurang

Pemberian quesione pre test Ada pengeruh tingkat


usia dengan
Penyuluhan kesehatan seksual pengetahuan

Pemberian kuesioner post test

Tingkat pengetahuan remaja putri


1.9 Instrumen penelitian
Penelitian ini menggunakan Teknik pengumpulan data dengan menggunakan
kuesioner yang akan diberikan kepada 50 responden. Berikut kuesioner dalam
penelitian ini.

KUESIONER DIAMBIL DARI : PENELITIAN SEBELUMNYA TENTANG PENDIDIKAN


SEKSUAL (Prastiwi, 2016)

Petunujuk pengisian :
1. Bacalah pertanyaan soal dengan seksama

2. Isilah pernyataan dibawah ini dengan tanda ceklist (√) sesuai dengan apa yang anda

rasakan

3. SS = Sangat setuju

S = Setuju

TS = Tidak setuju

STS = Sangat tidak setuju

R = Ragu-ragu

No PERNYATAAN JAWABAN
SS S TS STS R
Kognitif

Pendidikan seks bebas seharusnya di berikan


1 kepada orang dewasa, karena remaja belum
cukup umur.
Pendidikan seksual sangat penting bagi saya
untuk saya ketahui, supaya tidak terjerumus
2
pada pergaulan bebas yang akan
mengakibatkan pada seks bebas.
Kehamilan tidak diinginkan merupakan
3
dampak dari melakukan seks bebas.
Seks bebas tidak akan menimbulkan penyakit
4
menulur HIV/AIDS.

HIV/AIDS adalah penyakit yang di sebabkan


5
oleh prilaku seks bebas.
Afektif

Seks bebas dapat mengakibatkan hal yang


6
buruk terutama bagi remaja.
Seks bebas bisa dilakukan asalkan ada
7 persetujuan antara keduanya laki-laki dan
perempuan.
Saya malu jika saya ketahuan mencari
8
informasi tentang seks bebas.
Saya merasa membutuhkan bimbingan dari
9 orang tua, dan guru agara saya terhindar dari
pergaulan bebas.

Teman adalah orang paling mengerti keadaan


10 hati remaja, dan teman tidak akan
menjerumuskan pada seks bebas.
Konatif

Saya menolak melakukan hubungan seks bebas,


11
meskipun pacar saya akan meninggalkan saya.
Saya tidak akan melakukan seks bebas karena
12
saya takut hamil.
Saya akan menjaga diri saya agar sya terhindar
13
dari perilaku menympang seperti seks bebas.
Saya takut terkena virus HIV/AIDS jika saya
14
melakukan seks bebas.
UJI VALIDITAS PERTANYAAN KOGNITIF

Correlations
TOTAL_
T1 T2 T3 T4 T5 1
T1 Pearson 1 0.763* 0.720* 0.490 0.672 *
0.856**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.019 0.151 0.033 0.002
N 10 10 10 10 10 10
T2 Pearson 0.763* 1 0.839** 0.561 0.704* 0.896**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.002 0.092 0.023 0.000
N 10 10 10 10 10 10
* **
T3 Pearson 0.720 0.839 1 0.773** 0.739* 0.941**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.019 0.002 0.009 0.015 0.000
N 10 10 10 10 10 10
T4 Pearson 0.490 0.561 0.773** 1 0.657* 0.793**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.151 0.092 0.009 0.039 0.006
N 10 10 10 10 10 10
* *
T5 Pearson 0.672 0.704 0.739* 0.657* 1 0.849**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.033 0.023 0.015 0.039 0.002
N 10 10 10 10 10 10
TOTAL_ Pearson 0.856** 0.896** 0.941** 0.793** 0.849** 1
1 Correlation
Sig. (2-tailed) 0.002 0.000 0.000 0.006 0.002
N 10 10 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UJI REABILITAS PERTANYAAN KOGNITIF

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100.0
a
Excluded 0 0.0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's AlphaN of Items
0.819 6

UJI VALIDITAS PERTANYAAN AFEKTIF

Correlations
TOTAL_
F1 F2 F3 F4 F5 2
F1 Pearson 1 0.273 0.578 0.278 0.370 0.768**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.445 0.080 0.436 0.293 0.009
N 10 10 10 10 10 10
F2 Pearson 0.273 1 0.304 -0.195 0.139 0.222
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.445 0.393 0.588 0.703 0.538
N 10 10 10 10 10 10
F3 Pearson 0.578 0.304 1 0.429 0.590 0.730*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.080 0.393 0.217 0.073 0.017
N 10 10 10 10 10 10
F4 Pearson 0.278 -0.195 0.429 1 0.036 0.299
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.436 0.588 0.217 0.922 0.401
N 10 10 10 10 10 10
F5 Pearson 0.370 0.139 0.590 0.036 1 0.857**
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.293 0.703 0.073 0.922 0.002
N 10 10 10 10 10 10
TOTAL_ Pearson 0.768** 0.222 0.730* 0.299 0.857** 1
2 Correlation
Sig. (2-tailed) 0.009 0.538 0.017 0.401 0.002
N 10 10 10 10 10 10
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

UJI REABILITAS PERTANYAAN AFEKTIF

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100.0
a
Excluded 0 0.0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.740 4

UJI VALIDITAS PERTANYAAN KONATIF

Correlations
TOTAL_
Q1 Q2 Q3 Q4 3
Q1 Pearson 1 0.763* 0.720* 0.490 0.672*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.019 0.151 0.033
N 10 10 10 10 10
Q2 Pearson 0.763* 1 0.839** 0.561 0.704*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.010 0.002 0.092 0.023
N 10 10 10 10 10
Q3 Pearson 0.720* 0.839** 1 0.773** 0.739*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.019 0.002 0.009 0.015
N 10 10 10 10 10
Q4 Pearson 0.490 0.561 0.773** 1 0.657*
Correlation
Sig. (2-tailed) 0.151 0.092 0.009 0.039
N 10 10 10 10 10
* *
TOTAL_ Pearson 0.672 0.704 0.739* 0.657* 1
3 Correlation
Sig. (2-tailed) 0.033 0.023 0.015 0.039
N 10 10 10 10 10
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

UJI REABILITAS PERTANYAAN KONATIF

Case Processing Summary


N %
Cases Valid 10 100.0
a
Excluded 0 0.0
Total 10 100.0
a. Listwise deletion based on all
variables in the procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
0.911 5

1.10 Analisa Data


Pada penelitian ini, peneliti menggunakan skala data Interval, yaitu skala yang
menunjukkan jarak antara satu data dengan data yang lain dan mempunyai bobot yang
sama. Uji statistic yang digunakan ialah uji statistic parametrik.
Analisis statistic yang cocok adalah : Uji t (t-test), Uji t (t-test) dua sampel; Anova
Satu jalur (One way -Anova); Anova Dua jalur (Two way-Anova); Uji Pearson Product
Moment; Uji kolerasi Parsal (Partial Correlation); Uji Kolerasi Ganda (Multiple
Correlation); Uji Regresi (Regresion Test); dan Uji Regresi Ganda (Multiple Regression
Test).
Pada penelitian ini peniliti menggunakan dua Teknik analisis statistic yaitu, Uji
Anova Satu jalur (One way -Anova) dan Uji Anova Dua jalur (Two way-Anova).
10.1 One way Anova
Evektivitas kategori pertanyaan (satu factor ), yaitu pemecahan masalah kognitif (A1),
afektif (A2), konatif (A3) terlihat darii skor jawaban remaja putri di Pondok Pesantren
Al-Ishlah melalui media kuesioner.Data tingkat pengetahuan (variable terikat) remaja
putri disajikan sebagai berikut
No. Responden A1 A2 A3
1 90 90 80
2 80 90 70
3 80 70 90
4 100 80 80
5 80 80 80
6 80 70 70
7 90 70 70
8 90 70 70
9 90 60 50
10 80 60 50

Lakukan pengujian hipotesis perbedaan rata-rata dengan signifikansi 5% ?


1. Mumbuat hipotesis penelitian H0 dan H1
H0 : Tingkat pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah tentang
Pendidikan seksual kurang baik
H1 : Tingkat pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah tentang
Pendidikan seksual baik

Descriptives
Tingkat_Pengetahuan
95% Confidence Interval for Mean
N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound Minimum Maximum
kognitif 10 86.0000 6.99206 2.21108 80.9982 91.0018 80.00 100.00
afektif 10 74.0000 10.74968 3.39935 66.3101 81.6899 60.00 90.00
konatif 10 71.0000 12.86684 4.06885 61.7956 80.2044 50.00 90.00
Total 30 77.0000 12.07734 2.20501 72.4902 81.5098 50.00 100.00
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
Tingkat_Pengetahuan Based on Mean 0.830 2 27 0.447
Based on Median 0.470 2 27 0.630
Based on Median and with 0.470 2 20.256 0.632
adjusted df
Based on trimmed mean 0.831 2 27 0.447

Tujuan dilakukan test of homogeneity umtuk mengetahui apakah sampel yang digunakan
mempunyai varians yang sama (homogen). Jika sampel tidak mempunyai varian yang sama,
maka tidak dapat dikakukan uji one way anova. Nilai sig. > 0,05 (0,447>0,05) sehingga tidak
ada perbedaan nilai varians (sampel homogen).

ANOVA
Tingkat_Pengetahuan
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Between Groups 1260.000 2 630.000 5.727 0.008
Within Groups 2970.000 27 110.000
Total 4230.000 29

Tarif signifikansi 0,05


Signifikansi hasil uji p = 0,008
Signifikansi hasil uji (sig)< tarif signifikansi (0,008< 0,05), maka H0 ditolak artinya, Tingkat
.pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual
baik.

10.2 Two Way Anova


Sebuah penelitian bertujuan untuk mengatahui tentang Pendidikan seksual. Untuk
keperluan itu telah diambil dua kelompok sampel untuk kelompok usia remaja awal 10-14 tahun
(A1) dan kelompok usia remaja tengah 17-19 tahun (A2). Setiap kelompok masing-masing
dibagi dua sesuai kategori usia, dibedakan menjadi dua berdasarkan kemempuan awal, yaotu
kelompok tinggi (B1) dan kelompok rendah (B2). Skor tingkat pengetahuan seksual pada remaja
putri sebagai berikut.
Kelompok usia Kemampuan Awal (B)
Tinggi (B1) Rendah (B2)

Remaja awal 10-14 (A1) 90 80


90 70
90 70
90 70
90 70
80 70
80 60
80 60
80 60
70 60
Remaja tengah17-19 (A2) 90 80
90 70
90 70
80 70
80 60
80 60
80 60
70 60
70 50
70 50

1. Membuat hipotesis penelitian H0 dan H1


➢ Hopotesis penelitian dengan kelompok usia
H0 : Tidak ada perbedaan Tingkat pengetahuan remaja perempuan di pondok
pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual
H1 : Ada Tingkat pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah
tentang Pendidikan seksual baik
➢ Hipotesis penelitian pada remaja awal usia 10-14 tahun
H0 : Tidak ada perbedaan Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia 10-14
tahun di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual
H1 : Ada Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia 10-14 tahun di pondok
pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual baik
➢ Hipotesis penelitian pada remaja tengah usia17-19 tahun
H0 : Tidak ada perbedaan Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia17-19
tahun di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual
H1 : Ada Tingkat pengetahuan remaja perempuan usia17-19 tahun di pondok
pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual baik

Between-Subjects Factors
Value Label N
Kelompok_Usia 1 usia 10-14 20
2 17-19 20
Kemampuan_awal 1 tinggi 20
2 rendah 20

Tests of Between-Subjects Effects


Dependent Variable: Tingkat_pengetahuan
Type III Sum of
Source Squares df Mean Square F Sig.
Corrected Model 3050.000a 3 1016.667 16.195 0.000
Intercept 216090.000 1 216090.000 3442.142 0.000
Kelompok_Usia 160.000 1 160.000 2.549 0.119
Kemampuan_awal 2890.000 1 2890.000 46.035 0.000
Kelompok_Usia * 0.000 1 0.000 0.000 1.000
Kemampuan_awal
Error 2260.000 36 62.778
Total 221400.000 40
Corrected Total 5310.000 39
a. R Squared = 0.574 (Adjusted R Squared = 0.539)

➢ Kelompok usia
Fhitung = 2,549
Ftable = 4,110
Fhitung = < Ftable maka H0 diterima artinya Tidak ada perbedaan Tingkat
pengetahuan remaja perempuan di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan
seksual.
➢ Kemampuan awal
Tarif Signifikansi 0,05
Signifikansi hasil uji p = 0,000
Signifikansi hasil uji (sig)<tarif signifikansi (0,000<0,05), maka H0 ditolak dan H1
diterima artinya Ada Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia 10-14 tahun
di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual baik.
➢ Tingkat pengetahuan kelompok usia
Tarif signifikansi 0,05
Signifikansi hasil uji p = 1
Signifikansi hasil uji (sig)> tarif signifikansi )1>0,02), maka H0 diterima artinya
Tidak ada perbedaan Tingkat pengetahuan remaja perempuan awal usia17-19 tahun
di pondok pesantren Al-Ishalah tentang Pendidikan seksual
DAFTAR PUSTAKA

BPS, BKKBN, Kemenkes, U. (2012). Survei Demografi dan Kesehatan Indonesi 2012 - Kesehatan
Reproduksi Remaja. BKKBN, 10(1).

Humas. (2019). KESEHATAN REPPRODUKSI DAN NIKAH DINI. BKKBN.

Kumalasari, I., & Andhyantoro, I. (2014). Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan
Keperawatan. In Kesehatan Reproduksi Untuk Mahasiswa Kebidanan Dan Keperawatan.

Lutfi, L., & Suryati, S. (2019). Pendidikan Kesehatan Meningkatkan Pengetahuan Remaja Tentang
Seksualitas. Jurnal Keperawatan Respati Yogyakarta, 6(3).
https://doi.org/10.35842/jkry.v6i3.394

Prastiwi, A. S. (2016). Kuesioner Studi Deskriptif Pendidikan Seksual dan Perilaku Seksual pada
Remaja. Skripsi, Studi Deskriptif Pendidikan Seksual dan Perilaku Seksual pada Remaja.

Saripah, I., Nadhiroh, N. A., Nuroniah, P., Ramdhani, R. N., & Roring, L. A. (2021). KEBUTUHAN
PENDIDIKAN SEKSUAL PADA REMAJA: BERDASARKAN SURVEI PERSEPSI PENDIDIKAN SEKSUAL
UNTUK REMAJA. Jurnal Bimbingan Dan Konseling Terapan, 5(1).
https://doi.org/10.30598/jbkt.v5i1.1170
LAMPIRAN HASIL CEK PLAGIASI

Anda mungkin juga menyukai