Anak membantu
Anak belajar merangkai Anak mengenal Anak mengenal jenis
melakukan pekerjaan
kata/ kalimat berbagai warna kelaminnya
rumah sederhana
Intervensi Keperawatan
Pemenuhan kebutuhan fisik Menegmbangkan ketrampilan Mengembangkan ketrampilan Mengembangkan ketrampilan
yg optimal motorik kasar & halus bahasa adaptasi psikososial
• Kaji pemenuhan kebutuhan • Kaji kemampuan motorik • Kaji ketrampilan bahasa yg • Kaji ketrampilan adaptasi
fisik anak kasar & halus anak dikuasai anak psikososial anak
• Anjurkan pemberian • Fasilitasi anak bermain yg • Berikan kesempatan anak • Berikan kesempatan anak
makanan dg gizi yg menggunakan motorik bertanya & bercerita bermain dg teman sebaya
seimbang kasar (kejar-kejaran, sepeda, • Sering mengajak anak • Berikan dorongan &
• Kaji pemberian vitamin & sepak bola) berkomunikasi kesempatan ikut
imunisasi ulangan • Fasilitasi anak bermain yg • Ajari anak belajar membaca perlombaan
• Ajarkan kebersihan diri menggunakan motorik • Belajar bernyanyi
halus (menyusun balok,
mewarnai, menggambar,
menulis)
• Menciptakan lingkungan
aman & nyaman bagi anak
bermain
Intervensi Keperawatan
Meningkatkan peran serta
Membentuk identitas & peran
Mengembangkan nilai moral Mengembangkan kecerdasan keluarga dlm meningkatakn
sesuai jenis kelamin
tumbang
• Kaji identitas & perann sesuai • Kaji nilai moral yg sudah • Kaji perkembangan • Tanyakan kondisi tumbang
jenis kelamin diajarkan pada anak kecerdasan anak anak
• Ajari mengenal bagian-bagian • Ajarkan & latih menerapkan • Bimbing anak dg imajinasinya • Tanyakan upaya yg sudah
tubuh nilai agama & budaya yg utk mengenali kreatifitas, dilakukan keluarga thdp anak
• Ajari mengenal jenis kelamin positif bercerita • Berikan reinforcement atas
sendiri & membedakan jenis • Kenalkan anak thdp nilai-nilai • Bimbing anak belajar upaya posistifyg sudah
kelamin anak lain mana yg baik & tidak baik ketrampilan baru dilakukan kelyarga
• Berikan pakaian & mainan • Berikan pujian atas nilai-nilai • Berikan kesempatan & • Anjurkan keluarga rutin
sesuai jenis kelamin positif yg dilakukan anak bimbing anak membantu membawa nakanya ke fasilitas
• Latih kedisplinan melakukan pekerjaan rumah yankes
sederhana • Anjurkan pada keluarga utk
• Ajari pengenalan benda, memberikan makan bergizi
warna, huruf, angka seimbang
• Latih membaca, menggambar, • Berikan informasi cara
berhitung menstimulasi perkembangan
Strategi Pelaksanaan 1
• “Bapak/Ibu, ini leaflet tentang perkembangan anak prasekolah. Mari kita pelajari bersama mengenai ciri perkembangan yang
normal dan menyimpang.” (Baca bersama-sama.) “Apakah Bapak/Ibu dapat memahaminya? Belum semua?Baiklah, saya
akan jelaskan. Kemapuan utama anak usia 3-6 tahun adalah berinisiatif menyelesaikan masalah yang dihadapi, berinisiatif
melakukan kegiatan tanpa
disuruh. Apabila inisiatifnya memberi dampak negatif dan lingkungan menyalahkan, anak akan takut berinisiatif dan
merasa bersalah. Di leaflet tertulis perilaku yang merupakan perkembangan normal anak usia 3-6 tahun, yaitu mengkhayal
dan kreatif, belajar keterampilan fisik baru, berinisiatif melakukan kegiatan dengan menggunakan benda-benda yang ada di
rumah, mudah berpisah dengan orang tua, mengetahui hal-hal yang salah dan benar serta mengikuti aturan yang ditetapkan,
berbicara dalam bentuk kalimat sederhana, mau melakukan pekerjaan yang sederhana, mengidentifikasi jenis kelaminnya.”
“Apakah B sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet itu? Sebagian besar sudah? Bagus, Bapak/Ibu tinggal
menstimulasinya supaya kemampuan lain dapat tercapai. Anak yang tidak dapat mencapai kemampuan tersebut akan merasa
bersalah sehingga ia tidak akan berani mengambil keputusan yang sederhana sekalipun karena takut akan akibat buruknya.
Pada saat dewasa, anak akan mengolami rendah diri dan tidak dapat bergaul.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Selamat pagi, B. Sedang apa? Main apa sama teman-teman? Masak-masakan? Boleh Ibu/kakak lihat
masakannya? Masak apa? Sayur kuah? Enaknya. B suka ya main masak-masakan? Memang B meniru
siapa? Ibu? Wah, hebat dong! Apa lagi yang ingin B Lakukan? Bagus sekali, mau cuci piring dan
menyapu kamar. Ayah dan ibu pasti bangga dengan B ya, Baiklah B. Ibu/kakak akan berbicara lagi
dengan ayah dan ibu, Bterus bermain dengan teman ya.”
• “Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana cara menstimulasi inisiatif anak Bapak/Ibu. Sekarang
Bapak/Ibu coba melakukannya. Bagus sekali, Pak/Bu. Jadi, kalau B mau melakukan sesuatu, jangan
langsung dilarang, bahkan dapat disuruh melakukan sesuatu. Pertahankan cara Bapak/Ibu mengasuh B.
Semoga perkembangànnya akan bagus. Agar perkembangan B lebih baik lagi, apa rencana Bapak/lbu?
Bagus, kalau begitu. Apakah masih ada yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?”
Tahap Usia Sekolah (Industri vs Harga Diri
Rendah)
• Tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun dimana anak menghasilkan karya, berprestasi
berdasarkan kemampuan diri sendiri.
• Karakteristi normal :
Senang berkelompok dg
Menyelesaikan tugas yg Mempunyai rasa teman sebaya & Berperan dalam Mulai mengerti nilai
diberikan bersaing mempunyai sahabat kegiatan kelompok mata uang & satuannya
karib
Mampu menyelesaikan
Memiliki hobi tertentu
pekerjaan rumah tangga Tidak ada tanda bekas
(naik sepeda,
sederhana (merapikan luka penganiayaan
menggambar)
tempat tidur)
Intervensi Keperawatan
Mempertahankan pemenuhan Menegmbangkan ketrampilan Mengembangkan ketrampilan Meningkatkan peran serta
Mengembangkan nilai moral
kebutuhan fisik yg optimal motorik kasar & halus adaptasi psikososial keluarga dlm tumbang
• Kaji pemenuhan kebutuhan • Kaji kemampuan motorik • Kaji ketrampilan adaptasi • Kaji nilai moral yg sudah • Tanyakan kondisi tumbang
fisik anak kasar & halus anak psikososial anak diajarkan pada anak anak
• Anjurkan pemberian • Fasilitasi anak bermain yg • Berikan kesempatan anak • Ajarkan & latih menerapkan • Tanyakan upaya yg sudah
makanan dg gizi seimbang menggunakan motorik kasar bermain dg teman sebaya nilai agama & budaya yg dilakukan keluarga thdp
• Kolaborasi pemberian (kejar-kejaran, sepeda, sepak • Berikan dorongan & positif anak
vitamin & vaksinasi ulang bola) kesempatan ikut perlombaan • Ajarkan hubungan sebab • Berikan reinforcement atas
• Ajarkan kebersihan diri • Fasilitasi anak bermain yg • Berikan hadiah atas prestasi akibat suatu tindakan upaya posistifyg sudah
menggunakan motorik halus yg diraih • Bimbing anak saat dilakukan kelyarga
(menyusun balok, mewarnai, • Latih anak berhubungan dg menonton TV & membaca • Anjurkan keluarga rutin
menggambar, menulis) orang dewasa buku cerita membawa nakanya ke
• Menciptakan lingkungan • Berikan pujian atas nilai-nilai fasilitas yankes
aman & nyaman bagi anak positif yg dilakukan • Anjurkan pada keluarga utk
bermain • Latih kedisplinan memberikan makan bergizi
seimbang
• Berikan informasi cara
menstimulasi perkembangan
Strategi Pelaksanaan 1
• “Apakah Bapak/Ibu tahu bagaimana perkembangan anak usia 6-12 tahun yang normal? Marl kita baca
leaflet ini. Di situ tertulis ciri perkembangan anak usia 6-12 tahun yang normal dan menyimpang. Anak
usia 6-12 tahun diharapkan mempunyai kemampuan bergaul dengan teman sebaya, tidak bergantung lagi
pada orang tua, menghasilkan sesuatu/karya sesuai dengan kemampuannya, baik prestasi di sekolah
maupun di keluarga/masyarakat. Hasil karya anak dapat berupa prestasi di sekolah maupun di
masyarakat, seperti membuat sendiri benda-benda. Apakah D mempunyai kemampuan seperti yang tertulis
di leaflet itu? Sebagian besar sudah? Bagus. Bapak/lbu tinggal memotivasinya supaya kemampuan lain
dapat tercapai. Jika anak tidak dapat menunjukkan hasil karyanya, anak dapat mengalami rendah diri
karena merasa tidak dapat menghasilkan sesuatu yang nyata. Apakah ada hal-hal yang ingin Bapak/Ibu
tanyakan?”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Selamat pagi/siang/sore. Kenalkan, saya perawat I dan puskesmas Meuraksa. Ini D ya? Senangnya
dipanggil apa? Sedang menggambar apa? Gambarnya bagus. Lihat di mana gambar seperti ini? Ngarang
sendiri? Hebat sekali. Suster tidak bisa bikin gambar seperti itu. Menurut D, apa warna yang cocok
untuk bajunya? Dinding rumahnya? Wah, pintar sekali milih warnanya. D suka menggambar ya. Sudah
pernah ikut lomba? Kalau nanti ada lomba, mau ikut nggak? Selain menggambar, apa saja yang D
sukai? Artinya, D punya bakat ke arah itu. Senang sekali dapat bicara dengan D. Kita sudahi dulu ya.
Suster mau bicara dengan bapak/ibu.”
• Tadi Bapak/Ibu sudoh melihat bagaimana saya membantu D mengenal kemampuannya Bapak/Ibu
dapat meneruskan dengan memfasilitasi kegiatannya tersebut supaya D Iebih merasa percaya diri dan dapat
berinteraksi dengan teman sebayanya. Coba juga Bapak/Ibu mengobservasi kemampuannya
yang Iain seperti kegiatan rumah tangga.”
Tahap Usia Remaja (Identitas Diri vs Bingung
Peran)
• Tahap perkembangan remaja usia 12-18 tahun dimana remaja harus mampu mencapai
identitas diri, bila tidak .akan mengalami kebingungan peran.
• Karakteristi normal :
Menilai diri sendiri Bertanggung jawab &
secara objektif, mampu mengambil
Bergaul dengan teman Memiliki teman curhat Mengikuti kegiatan rutin
kelebihan & kekurangan keputusan tanpa
diri bergantung pd orangtua
Tidak menuntut
Berperilaku santun,
Menemukan identitas Tidak menjadi pelaku orangtua secara paksa
menghormati orangtua Memiliki prestasi yg
diri, memiliki tujuan & tindak antisosial & utk memenuhi
& guru, bersikap baik berarti dalam hidup
cita-cita masa depan tindak asusila keinginan yg berlebihan
pada teman
& negatif
Cont...tahap remaja
• Karakteristi penyimpangan
Tidak mampu
Tidak menemukan ciri
Merasa bingung, Tidak memiliki rencana berinteraksi secara baik Tidak menyukai dirinya
khas (kelebihan &
bimbang masa depan dg lingkungan, perilaku sendiri, tidak mandiri
kekurangan)
antisosial
3. Bimbing & motivasi remaja dlm membuat rencana kegiatan & melaksanakan rencana yg telah dibuatnya
Strategi Pelaksanaan 1
• Saya bawakan leaflet tentang perkembangan remaja. Silakan E membacanya. Di situ tertulis ciri perkembangan remaja
yang normal dan menyimpang. Apakah menurut E, perilaku E sudah sesuai dengan yang tertulis di situ? Baiklah, saya
jelaskan cirinya. Tugas utama remaja adalah mencapal identitas atau mengenal
jati diri seperti kelebihan, kekurangan, tujuan hidup, peran di keluarga, sekolah, kelompok, dan lingkungan terdekat. Marl
kita diskusikan.” (Bahas satu-satu yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki.) “Jika remaja tidak dapat
mencapal tugas tersebut, remaja akan mengalami kebingungan dan sulit mengenal kelebihan dan kekurangan diri. Nah, coba
ditelaah lagi ya. Apakah sudah dapat dipahami E?Ada yang ingin E tanyakan atau diskusikan lebih lanjut?”
“Bagaimana kalau kita Ianjutkan percakapan tentang kemampuan dan cita-cita E? Bagaimana sekolahnya, E? Menurut
E, apa kelebihan yang E punya dari segi fisik, prestasi di sekolah, dan kegiatan olahraga atau seni? Bagaimana dengan
kegiatan di rumah? Ya, baik sekail, E sudah dapat menyebutkannya. Sekarang apa kekurangan yang E rasakan? Dengan
kelebihan dan kekurangan itu, bagaimana pendapat E tentang diri E sendiri?
Strategi Pelaksanaan 1
• Menurut E, apa kelebihan yang E punya dari segi fisik, prestasi di sekolah, dan kegiatan olahraga atau seni? Bagaimana
dengan kegiatan di rumah? Ya, baik sekail, E sudah dapat menyebutkannya. Sekarang apa kekurangan yang E
rasakan? Dengan kelebihan dan kekurangan itu, bagaimana pendapat E tentang diri E sendiri? Menurut E, apa yang
sudah E lakukan selama ini untuk keluarga? Bagaimana kalau kita diskusikan dengan orang tua, opa harapan mereka
terhadap E dan apa yang membuat mereka bangga terhadap E? Sekarang E sudah mengenal kelebihan dan kekurangan
sendiri. Apa cita-cita E? Apa upaya yang E lakukan untuk mencapainya? Apa alternatif kedua jika cita-cita itu tidak
tercapai? Bagus sekali.”
“Mari kita sama-sama baca kembali leaflet ini mengenai cara agar E berkembang sebagai remaja yang sehat. Caranya
yaitu E harus bergaul dengan teman sebaya atau orang lain yang mempunyai kegiatan positif, mengikuti kegiatan di
sekolah atau di luar sekolah, séperti bela diri, seni, atau kegiatan oiahraga, dan punya teman yang bisa diajak curhat.”
“Bagaimana kalau dilakukan latihan kegiatan yang dapat E lakukan di rumah seperti merapikan tempat tidur atau
kegiatan lain di rumah? Bagus sekali Bagaimana kalau kegiatan ini kita masukkan dalam rencana kegiatan E setiap
hari?”.
Strategi Pelaksanaan 2
• “Tadi saya dan E sudah bicara tentang perkembangan psikososial remaja dan cara mencapainya agar perkembangan E
lebih optimal. Baiklah, kita diskusikan bersama. Saya bawa leaflet. Mari kita sama-sama membacanya. Baiklah, saya
jelaskan cirinya. Tugas utama remaja adalah mencapai identitas atau mengenal jati diri, seperti kelebihan, kekurangan,
tujuan hidup, peran di keluarga, sekolah, kelompok, dan lingkungan terdekat. Jika remaja tidak dapat mencapai tugas
tersebut, remaja akan mengalami kebingungan dan sulit mengenal kelebihan dan kekurangan diri. Apakah Bapak/Ibu
sudah memahaminya? Ada yang ingin Bapak/lbu tanyakan atau diskusikan lebih lanjut?
• Pak/Bu, saya akan jelaskan cara yang dapat Bapak/lbu lakukan untuk memfasilitasi perkembangan E yaitu fasilitasi
remaja untuk berinteraksi dengan kelompok sebaya, anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuatnya
nyaman mencurahkan perasaan, perhatian, dan kekhawatiran, anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang
mempunyai kegiatan positif (olahraga, seni, bela diri, pramuka, pengajian), berperan sebagai teman curhat bagi remaja dan
sebagai contoh peran bagiremaja dalam melakukan interaksi sosial yang baik, berikan lingkungan yang nyaman bagi
remaja untuk melakukan aktivitas bersama kelompoknya.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Menurut Bapak/ibu, apa yang sudah E lakukan selama ini untuk keluarga dan prestasinya di sekolah? Coba
ungkapkan pada E. Marl kita panggil E dan sampaikan kepadanya mengenal hal yang Bapak/Ibu bangga
padanya.” (Percakapan orang tua dengan E tentang hal yang dibanggakan). “Sekarang E tahu apa yang
dibanggakan dan diharapkan orang tua.
• Bagaimana perasaan E?”
• “Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana membantu E mengenali dirinya. Bapak/Ibu dapat meneruskan dengan
memfasilitasi kegiatan lainnya supaya E lebih merasa percaya diri. Selain itu, Bapak/Ibu juga harus berperan sebagai
contoh dalam berinteraksi dan memfasilitasi lingkungan yang nyaman bagi E untuk dapat beraktivitas dengan teman-
temannya. Apakah menunut Bapak/Ibu/E, hal ini dapat dilakukan? Bagaimana Pak/Bu, ada yang ingin ditanyakan
lagi?”
Tahap Dewasa Muda (Intim vs Isolasi)
• Tahap perkembangan orang berusia 20-30 tahun dimana individu harus mampu berinteraksi
akrab dengan orang lain, jika gagal mencapainya dapat menyebabkan individu menjauhi
pergaulan dan merasa kesepian.
• Karakteristi normal :
Mempunyai Mempunyai Memperlihatkan
Menjalin interaksi Merasa mampu
hubungan dekat dg Membentuk komitmen yg jelas tanggung jawab
yg hangat & akrab mandiri karena
orang-orang keluarga dlm bekerja dan secara ekonomi,
dg oranglain sudah bekerja
tertentu berinteraksi sosial, & emosional
3. Memotivasi & berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yg dapat memenuhi
perkembangan psikososialnya.
Strategi Pelaksanaan 1
• “Apakah Bapak/Ibu mengetahui ciri khas perkembangan individu yang berusia 18-25 tahun? Apa yang
Bapak/Ibu ketahui? Ini leaflet tentang perkembangan psikososial individu dewasa muda dan saya akan
jelaskan. Di leaflet ini tertulis individu dewasa muda mempunyai tugas utama menjalin hubungan yang
akrab dengan orang lain, termasuk Iawan jenis, dan mempunyai pekerjaan. Bagaimana dengan F
Pak/Bu? Jika hal tersebut dapat dicapai, perilaku yang diperlihatkan F adalah mempunyai teman
dekat/pacar, berinteraksi baik dengan orang lain, mempunyai tujuan hidup yang jelas, mempunyai
komitmen dengan orang lain dan pekerjaan, memperlihatkan kemandirian dan tanggung jawab secara
ekonomi. Apakah perilaku F ada yang sama dengan yang tertulis di situ? Sebagian besar? Bagus, kalau
begitu. Bapak/Ibu hanya tinggal memfasilitasi supaya lebih baik lagi. Bapak/ibu dapat memotivasi F
untuk berinteraksi dan meningkatkan harga diri F dengan memberi kesempatan bergaul seluas-luasnya,
jangan lupa memuji keberhasilan yang telah dicapai.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Nah,F Saya punya leaflet mengenai ciri khas perkembangan psikososial dewasa muda. Ayo, kita sama-sama baca.
Perkembangan individu dewasa muda yang normal adalah menjalin interaksi yang akrab, mempunyai pacar atau sahabat,
sudah bekerja, mempunyai komitmen untuk bekerja dan berinteraksi, konsep diri yang jelas dan realistis. Ciri Iainnya
adalah mengetahui tujuan hidup dan menganggap kehidupan sosialnya bermakna.
Menurut F apakah kemampuan F sudah sama dengan yang tertulis di leaflet tersebut? Sudah sebagian ya. Yang belum
apa? Oh mempunyai teman dekat? Menurut saya F sudah bagus lho. Sudah bisa menghasilkan uang sendiri itu bagus.
Apakah yang membuat F belum mempunyai sahabat atau teman dekat? Malas? Apa yang membuat F takut
berinteraksi? Menurut F, apa yang menarik dari F? Apa kelebihan/aspek positif yang miliki? Menurut F apa
kekurangan yang dimiliki? Ya, betul. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Jadi, tidak ada yang sempurna dan
tidak setiap orang mempunyai perilaku seperti teman F yang dulu itu. Ya kan. Supaya mudah bergaul saja dengan teman
sekitar dulu, di rumah, di tempat kerja. Setelah itu baru bengaul dengan orang banyak lainnya. Apakah F mau
mencoba? Baiklah, kalau begitu F coba dulu ya.
Tahap Dewasa (generativity vs stagnation)
• Tahap perkembangan orang berusia 30-60 tahun dimana individu harus mampu terlibat
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, & mampu membimbing anaknya.
• Karakteristi normal :
Membimbing &
Menerima perubahan Menyesuaikan diri
Menilai pencapaian Merasa nyaman dengan menyiapkan generasi di
fisik & psikologis yg dengan orangtuanya yg
hidup pasangan hidup bawah usianya secara
terjadi sudah lansia
arif & bijaksana
Produktif : mampu
Kreatif : mempunyai Perhatian & peduli dg Mengembangkan minat
menghasilkan sesuatu yg
inisiatif & ide-ide orang lain & hobi
bermanfaat
Intervensi Keperawatan
1. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yg normal & menyimpang
2. Menerima proses penuaan & perubahan peran dlm keluarga
3. Berinteraksi dg baik dengan pasangan & menikmati kebersamaan dg keluarga
4. Memperluas & memperbaharui minat/ kesenangan
5. Memanfaatkan kemandirian & kemampuan / potensi diri secara positif
Tahap Lansia (generativity vs stagnation)
• Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya integritas diri yg utuh.
• Karakteristi normal :