Anda di halaman 1dari 38

Asuhan Keperawatan

Pada Klien Sehat


Oleh : Dian Anisia W., S.Kep, Ns, M.Kep
Tahap Bayi (Trust vs Miss Trust)
• Tahap perkembangan bayi usia 0-18 bulan dimana bayi belajar kepercayaan dan
ketidakpercayaan.
• Karakteristik normal :
Menolak/ menangis
Menangis saat basah, Segera terdiam saat Saat menangis
Menangis ketika ketika digendong
lapar, haus, dingin, digendong, dipeluk, mudah dibujuk utk
ditinggalkan ibunya oleh orang yg tdk
panas, sakit atau dibuai diam kembali
dikenalnya

Menyembunyikan Saat diberikan


Mendengarkan Menoleh mencari Saat diajak bermain
wajah & tdk lsg mainan meraih,
musik/ bernyanyi dg sumber suara saat memperlihatkan
menangis ketika mendorong/
senang namanya dipanggil wajah senang
bertemu orang lain membantingnya
Intervensi Keperawatan
1. Segera menggendong, memeluk, dan membuai bayi saat menangis
2. Memenuhi kebutuhan dasar bayi (lapar, haus, basah, sakit)
3. Memberi selimut saat bayi kedinginan
4. Mengajak berbicara dengan bayi
5. Memanggil bayi sesuai dg namanya
6. Mengajak bayi bermain (bersuara lucu, menggerakkan benda, memperlihatkan benda berwarna menarik,
benda berbunyi)
7. Keluarga bersabar & tidak melampiaskan kekesalan atau kemarahanpada bayi
8. Segera membawa bayi kpd pusat pelayanan kesehatan bila bayi mengalami masalah kesehatan atau sakit
Strategi Pelaksanaan 1
• Apakah menurut Bapak/Ibu merawat bayi itu penting? Mengapa? Betul sekali. Selain itu, dengan merawat bayi secara
balk dan benar, bayi akan merasa aman dan nyaman sehingga memupuk rasa percaya bayl terhadap lingkungan, karena
jika tidak, bayi akan mengalami rasa tidak percaya dan akan menghambat perkembangan seterusnya.”
“Saya punya beberapa leaflet tentang tumbuh kembang bayi. Bapak/Ibu pegang satu dan saya pegang satu. Kita bahas
sama-sama ya.” “Perkembangan utama bayi adalah dapat memupuk rasa percaya artinya bayi harus dapat mempercayai
orang di sekitarnya, khususnya ibu karena pada usia ini bayi sangat bergantung pada orang lain. Beberapa perilaku yang
menandakan bayi mempunyai rasa percaya adalah bayi bereaksi senang ketika ibunya datang,
memperhatikan/memandang wajah orang yang mengajak bicara dan mencari suara orang yang memanggil namanya, bayi
tidak langsung menangis saat bertemu orang asing, atau bayi akan menangis saat basah, lapar, haus, sakit, dan gerah.
Apakah A berperilaku seperti ini? Kalau begitu, Bapak/Ibu sudah merawatnya dengan baik. Supaya perkembangan A
lebih baik lagi, Bopak/Ibu harus selau memenuhi kebutuhannya, seperti makan, minum, tidur, kebersihan, tidak nyeri,
tidak kepanasan, merasa dicintai dan disayangi oleh ibunya.
Strategi Pelaksanaan 1
• Bapak/Ibu juga harus mengajaknya berbicara dan jangan memperhatikan hal lain saat menyusui atau merawatnya karena
dapat menyebabkan A merasa tidak diperhatikan.” “Apakah Bapak/Ibu perhatikan bagaimana perilaku A setelah makan
atau disusul? Itu menandakan ia sangat senang dan nyaman. Kalau itu berlangsung terus sampai berusia 1,5 tahun, A pasti
akan mempunyai rasa percaya pada Iingkungannya. Rasa percaya ini akan membuat A jadi mudah bergaul dengan orang lain
setelah besar nanti. Sebaliknya, kalau kebutuhan tadi tidak terpenuhi, bayi akan mudah rewel, sulit berpisah denan ibu, dan
menjerit-jerit jika berpisah dengan ibu atau sulit berhenti mengisap jempol/empeng. Jika hal itu terjadi, ibu haorus membuat
bayi percaya lagi dengan cara memenuhi semua kebutuhan dasar bayi, menjaga agar bayi merasa nyaman, diperhatikan, dicintai,
dan disayangi oleh orang di sekitarnya. Menurut Bapak/lbu, A termasuk yang mana? Bagus sekali, Bapak/Ibu sudah dapat
membuat A percaya.”
“Mari kita coba lakukan ke anak Bapak/Ibu. Coba panggil namanya. Bagus, lihat Pak/Bu, mukanya gembira soot
Bopak/lbu panggil dan Bapak/Ibu gendong. Coba saya gendong. Maui dek sama ibu.” (Sambil mengulurkan tangan.) “Lihat
Pak/Bu, dia lihat dulu muka saya dan tidak mau saya gendong. Ini normal Pak/Bu karena dia baru pertama kali bertemu
saya dan tidak boleh dipaksa. Nanti kalau sudah kenal dan percaya pada saya, dia akan mau.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Sesuai dengan petunjuk di leaflet ini, cara menstimulasi perkembangan bayi adalah memberi rasa aman dan nyaman bagi
bayi. Cara yang dapat Bapak/lbu lakukan untuk membuat bayi merasa aman dan nyaman adalah menyusui,
memandikan secara teratur, membersihkan kotoran otau kencing, menjaga agar tidak kegerahan, memeluk, menggendong,
membuai, mengajaknya bicara, menjaga agar tidak jatuh atau cedera. Apakah Bapak/lbu sudah melakukan semua itu?
Tindakan mana yang belum Bapak/lbu lakukan? Apakah ada kesulitan untuk melakukannya?Apa yang sudah
Bapak/Ibu lakukan untuk mengatasinya? Dapatkah Ibu perlihatkan bagaimana cara Ibu menyusui bayi Ibu? Bagus.
Cara Ibu menyusui sudah betul, hanya akan lebih baik logika perhatian dan konsentrasi Ibu hanya tertuju pada bayi
atau sambil berbicara perlahan. Coba sekarang fokuskan pikiran dan hati Ibu pada A. Senyum dan ajak bicara
perlahan. Bagus, Ibu sudah melakukannya dengan baik. Jadi, saat menyusui kita fokus pada bayi, tidak sambil
mengerjakanl hal yang lain. Hal lain yang harus dilakukan adaloh lebih menjaga kebersihan dan keamanannya.
Berkomunikasi baik verbal maupun nonverbal juga sangat mempengaruhi rasa aman bayi.
Tahap Toodler (Autonomy vs Doubt)
• Tahap perkembangan anak usia 18-36 bulan dimana anak belajar melatih kemandiriannya utk
melakukan tindakan dan jika tidak mampu mencapai tugas perkembangan anak akan kurang
percaya diri.
• Karakteristik normal :
Sering Mulai melakukan
Banyak bertanya Bertindak semaunya Mulai bergaul dg
Mengenal dan menggunakan kata kegiatasn sendiri &
tentang hal/ benda sendiri & tidak mau orang lain tanpa
mengakui namanya “jangan/tidak/ngga tidak mau
asing baginya diperintah diperintah
k” diperintah

Mulai bermain & Tampak percaya diri


Minimal mampu Meniru kegiatan
berkomunikasi dg Menunjukkan rasa tampil di depan/
berpisah sementara keagamaan yg
orang lain di luar suka & tidak suka tidak takut
dg orangtua dilakukan keluarga
keluarganya melakukan sesuatu
Intervensi Keperawatan
1. Latih anak utk melakukan kegiatan secara mandiri
2. Puji keberhasilan yg dicapai anak
3. Tidak menggunakan kata yg memerintah tetapi melatih anak memberikan pilihan2 dalam memuaskan
keinginannya
4. Hindari suasana yg membuat anak bersikap negatif
5. Tidak menakut-nakuti anak dg kata-kata ataupun perbuatan, tidak mengancam anak
6. Berikan mainan sesuai usia perkembangan (boneka, mobilan, balon, bola, kertas gambar, pensil warna)
7. Saat anak mengamuk, pastikan ia aman & awasi dari jauh
8. Beri tahu tindakan yg boleh & tidak boleh dilakukan, tindakan baik dan buruk dg kalimat positif
9. Libatkan anak dlm kegiatan keagamaan
Strategi Pelaksanaan 1
• Bapak/lbu, ini leaflet tentang perkembangan kanak-kanak. Mari kita lihat perkembangan kanak-kanak yang normal dan
menyimpang. Saya akan jelaskan satu per satu. Kemampuan utama anak usia 1,5-3 tahun adalah mandiri, artinya mampu
melakukan kegiatan sendiri. Anak akan tahu mana yang dapat dan boleh dilakukannya serta merasa percaya dirI bahwa ia
mampu melakukannya sendiri. Jika tidak mau diatur dan ingin mengerjakan sendiri, hal itu normal. Tugas kita adalah
membantu anak mencapai kemampuan seperti yang tertulis di leaflet ini. Selain itu kita dapat melakukan penanaman yang
bersifat menggali rasa ingin tahunya selama kegiatan tersebut aman bagi anak (misalnya main pasir, main lilin), memberikan
kebebasan pada anak untuk melakukan aktivitas yang di inginkannya dengan tetap memberi sedikit batasan (misalnya anak
diizinkan naik tangga tetap dijeiaskan agar tidak jatuh dan dijaga), melarang dengan kata kata yang bersifat positif
(misalnya tangganya licin nanti kalau naik A bisa jatuh, Masih ingat ,waktu kemarin hujan hujanan A batuk dan
pilek),memberikan pilihan perilaku yang ingin dilakukan anak (misalnya beri tahu langkah langkah memakai baju dan beri
pujian jika berhasil).
Apakah B, sudah sama kemampuannya seperti, yang tertulis di leaflet itu? Sebagian besar sudah? Bapak/Ibu tinggal
membantu supaya kemampuan lain dapat tercapai.Anak yang tidak dapat mencapai kemampupn tersebut akan merasa selalu
ragu-ragu atau malu sehingga ia akan bergantung terus pada orang lain dan setelah besar anak akan merasa minder.
Strategi Pelaksanaan 2
• Selamat pagi, B. Sedang main apa? Mobil apa ini? Ambulans? Mobil ambulans dipakai untuk apa ya? Wah, pintar
sekali. Ambulans untuk membawa orang sakit? Kalau ini apa? Kereta api? Yang paling depan ini apa? Keretanya mau
berhenti di mana? Di rumah B? Bisa nggak? Rumah B harus ada relnya, kalau nggak, keretanya nggak bisa jalan karena
roda kereta nggak sama dengan roda mobil. Lihat nih, bedanya roda kereta dan mobil. Sama nggak? Nih, ibu/kakak
kasih tahu. Kereta itu berhenti di stasiun supaya bensinnya bisa diisi lagi karena kereta juga pakai bensin. Nah, B.
Kakak mau ngobrol dengan Bapak/lbu dulu ya. B main lagi ya.”
• “Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana cara menstimulasi kemandirian anak Bapak/Ibu dengan main bersama,
bukan hanya menyuruh bermain. Sekarang Bapak/Ibu coba melakukannya. Bagus sekali, Pak/Bu. Pertahankan cara
Bapak/Ibu mengasuh B. Semoga perkembangannya akan bagus. “Tadi sudah kita diskusikan bersama cara Bapak/Ibu
memfasilitasi perkembangan anak Bapak/Ibu. Dari semua tindakan ini, mana yang akan Bapak/Ibu pilih untuk
mengembangkan kemandirian B? Dapatkah Bapak/Ibu membuat jadwal kegiatannya? Bagus, kalau begitu.”
Tahap Prasekolah (Inisiatif vs Rasa Bersalah)
• Tahap perkembangan anak usia 3-6 tahun dimana anak akan belajar berinteraksi dengan
orang lain, berfantasi & berinisatif, pengenalan identitas kelamin, meniru.
• Karakteristi normal :
Anak punya inisiatif
Anak suka menghayal & Anak suka bermain Anak mudah berpisah Anak mengerti mana yg
bermain dengan alat-alat
kreatif dengan teman sebaya dengan orangtua benar & salah
di rumah

Anak membantu
Anak belajar merangkai Anak mengenal Anak mengenal jenis
melakukan pekerjaan
kata/ kalimat berbagai warna kelaminnya
rumah sederhana
Intervensi Keperawatan
Pemenuhan kebutuhan fisik Menegmbangkan ketrampilan Mengembangkan ketrampilan Mengembangkan ketrampilan
yg optimal motorik kasar & halus bahasa adaptasi psikososial
• Kaji pemenuhan kebutuhan • Kaji kemampuan motorik • Kaji ketrampilan bahasa yg • Kaji ketrampilan adaptasi
fisik anak kasar & halus anak dikuasai anak psikososial anak
• Anjurkan pemberian • Fasilitasi anak bermain yg • Berikan kesempatan anak • Berikan kesempatan anak
makanan dg gizi yg menggunakan motorik bertanya & bercerita bermain dg teman sebaya
seimbang kasar (kejar-kejaran, sepeda, • Sering mengajak anak • Berikan dorongan &
• Kaji pemberian vitamin & sepak bola) berkomunikasi kesempatan ikut
imunisasi ulangan • Fasilitasi anak bermain yg • Ajari anak belajar membaca perlombaan
• Ajarkan kebersihan diri menggunakan motorik • Belajar bernyanyi
halus (menyusun balok,
mewarnai, menggambar,
menulis)
• Menciptakan lingkungan
aman & nyaman bagi anak
bermain
Intervensi Keperawatan
Meningkatkan peran serta
Membentuk identitas & peran
Mengembangkan nilai moral Mengembangkan kecerdasan keluarga dlm meningkatakn
sesuai jenis kelamin
tumbang
• Kaji identitas & perann sesuai • Kaji nilai moral yg sudah • Kaji perkembangan • Tanyakan kondisi tumbang
jenis kelamin diajarkan pada anak kecerdasan anak anak
• Ajari mengenal bagian-bagian • Ajarkan & latih menerapkan • Bimbing anak dg imajinasinya • Tanyakan upaya yg sudah
tubuh nilai agama & budaya yg utk mengenali kreatifitas, dilakukan keluarga thdp anak
• Ajari mengenal jenis kelamin positif bercerita • Berikan reinforcement atas
sendiri & membedakan jenis • Kenalkan anak thdp nilai-nilai • Bimbing anak belajar upaya posistifyg sudah
kelamin anak lain mana yg baik & tidak baik ketrampilan baru dilakukan kelyarga
• Berikan pakaian & mainan • Berikan pujian atas nilai-nilai • Berikan kesempatan & • Anjurkan keluarga rutin
sesuai jenis kelamin positif yg dilakukan anak bimbing anak membantu membawa nakanya ke fasilitas
• Latih kedisplinan melakukan pekerjaan rumah yankes
sederhana • Anjurkan pada keluarga utk
• Ajari pengenalan benda, memberikan makan bergizi
warna, huruf, angka seimbang
• Latih membaca, menggambar, • Berikan informasi cara
berhitung menstimulasi perkembangan
Strategi Pelaksanaan 1
• “Bapak/Ibu, ini leaflet tentang perkembangan anak prasekolah. Mari kita pelajari bersama mengenai ciri perkembangan yang
normal dan menyimpang.” (Baca bersama-sama.) “Apakah Bapak/Ibu dapat memahaminya? Belum semua?Baiklah, saya
akan jelaskan. Kemapuan utama anak usia 3-6 tahun adalah berinisiatif menyelesaikan masalah yang dihadapi, berinisiatif
melakukan kegiatan tanpa
disuruh. Apabila inisiatifnya memberi dampak negatif dan lingkungan menyalahkan, anak akan takut berinisiatif dan
merasa bersalah. Di leaflet tertulis perilaku yang merupakan perkembangan normal anak usia 3-6 tahun, yaitu mengkhayal
dan kreatif, belajar keterampilan fisik baru, berinisiatif melakukan kegiatan dengan menggunakan benda-benda yang ada di
rumah, mudah berpisah dengan orang tua, mengetahui hal-hal yang salah dan benar serta mengikuti aturan yang ditetapkan,
berbicara dalam bentuk kalimat sederhana, mau melakukan pekerjaan yang sederhana, mengidentifikasi jenis kelaminnya.”
“Apakah B sudah sama kemampuannya seperti yang tertulis di leaflet itu? Sebagian besar sudah? Bagus, Bapak/Ibu tinggal
menstimulasinya supaya kemampuan lain dapat tercapai. Anak yang tidak dapat mencapai kemampuan tersebut akan merasa
bersalah sehingga ia tidak akan berani mengambil keputusan yang sederhana sekalipun karena takut akan akibat buruknya.
Pada saat dewasa, anak akan mengolami rendah diri dan tidak dapat bergaul.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Selamat pagi, B. Sedang apa? Main apa sama teman-teman? Masak-masakan? Boleh Ibu/kakak lihat
masakannya? Masak apa? Sayur kuah? Enaknya. B suka ya main masak-masakan? Memang B meniru
siapa? Ibu? Wah, hebat dong! Apa lagi yang ingin B Lakukan? Bagus sekali, mau cuci piring dan
menyapu kamar. Ayah dan ibu pasti bangga dengan B ya, Baiklah B. Ibu/kakak akan berbicara lagi
dengan ayah dan ibu, Bterus bermain dengan teman ya.”
• “Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana cara menstimulasi inisiatif anak Bapak/Ibu. Sekarang
Bapak/Ibu coba melakukannya. Bagus sekali, Pak/Bu. Jadi, kalau B mau melakukan sesuatu, jangan
langsung dilarang, bahkan dapat disuruh melakukan sesuatu. Pertahankan cara Bapak/Ibu mengasuh B.
Semoga perkembangànnya akan bagus. Agar perkembangan B lebih baik lagi, apa rencana Bapak/lbu?
Bagus, kalau begitu. Apakah masih ada yang ingin Bapak/Ibu tanyakan?”
Tahap Usia Sekolah (Industri vs Harga Diri
Rendah)
• Tahap perkembangan anak usia 6-12 tahun dimana anak menghasilkan karya, berprestasi
berdasarkan kemampuan diri sendiri.
• Karakteristi normal :
Senang berkelompok dg
Menyelesaikan tugas yg Mempunyai rasa teman sebaya & Berperan dalam Mulai mengerti nilai
diberikan bersaing mempunyai sahabat kegiatan kelompok mata uang & satuannya
karib

Mampu menyelesaikan
Memiliki hobi tertentu
pekerjaan rumah tangga Tidak ada tanda bekas
(naik sepeda,
sederhana (merapikan luka penganiayaan
menggambar)
tempat tidur)
Intervensi Keperawatan
Mempertahankan pemenuhan Menegmbangkan ketrampilan Mengembangkan ketrampilan Meningkatkan peran serta
Mengembangkan nilai moral
kebutuhan fisik yg optimal motorik kasar & halus adaptasi psikososial keluarga dlm tumbang
• Kaji pemenuhan kebutuhan • Kaji kemampuan motorik • Kaji ketrampilan adaptasi • Kaji nilai moral yg sudah • Tanyakan kondisi tumbang
fisik anak kasar & halus anak psikososial anak diajarkan pada anak anak
• Anjurkan pemberian • Fasilitasi anak bermain yg • Berikan kesempatan anak • Ajarkan & latih menerapkan • Tanyakan upaya yg sudah
makanan dg gizi seimbang menggunakan motorik kasar bermain dg teman sebaya nilai agama & budaya yg dilakukan keluarga thdp
• Kolaborasi pemberian (kejar-kejaran, sepeda, sepak • Berikan dorongan & positif anak
vitamin & vaksinasi ulang bola) kesempatan ikut perlombaan • Ajarkan hubungan sebab • Berikan reinforcement atas
• Ajarkan kebersihan diri • Fasilitasi anak bermain yg • Berikan hadiah atas prestasi akibat suatu tindakan upaya posistifyg sudah
menggunakan motorik halus yg diraih • Bimbing anak saat dilakukan kelyarga
(menyusun balok, mewarnai, • Latih anak berhubungan dg menonton TV & membaca • Anjurkan keluarga rutin
menggambar, menulis) orang dewasa buku cerita membawa nakanya ke
• Menciptakan lingkungan • Berikan pujian atas nilai-nilai fasilitas yankes
aman & nyaman bagi anak positif yg dilakukan • Anjurkan pada keluarga utk
bermain • Latih kedisplinan memberikan makan bergizi
seimbang
• Berikan informasi cara
menstimulasi perkembangan
Strategi Pelaksanaan 1
• “Apakah Bapak/Ibu tahu bagaimana perkembangan anak usia 6-12 tahun yang normal? Marl kita baca
leaflet ini. Di situ tertulis ciri perkembangan anak usia 6-12 tahun yang normal dan menyimpang. Anak
usia 6-12 tahun diharapkan mempunyai kemampuan bergaul dengan teman sebaya, tidak bergantung lagi
pada orang tua, menghasilkan sesuatu/karya sesuai dengan kemampuannya, baik prestasi di sekolah
maupun di keluarga/masyarakat. Hasil karya anak dapat berupa prestasi di sekolah maupun di
masyarakat, seperti membuat sendiri benda-benda. Apakah D mempunyai kemampuan seperti yang tertulis
di leaflet itu? Sebagian besar sudah? Bagus. Bapak/lbu tinggal memotivasinya supaya kemampuan lain
dapat tercapai. Jika anak tidak dapat menunjukkan hasil karyanya, anak dapat mengalami rendah diri
karena merasa tidak dapat menghasilkan sesuatu yang nyata. Apakah ada hal-hal yang ingin Bapak/Ibu
tanyakan?”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Selamat pagi/siang/sore. Kenalkan, saya perawat I dan puskesmas Meuraksa. Ini D ya? Senangnya
dipanggil apa? Sedang menggambar apa? Gambarnya bagus. Lihat di mana gambar seperti ini? Ngarang
sendiri? Hebat sekali. Suster tidak bisa bikin gambar seperti itu. Menurut D, apa warna yang cocok
untuk bajunya? Dinding rumahnya? Wah, pintar sekali milih warnanya. D suka menggambar ya. Sudah
pernah ikut lomba? Kalau nanti ada lomba, mau ikut nggak? Selain menggambar, apa saja yang D
sukai? Artinya, D punya bakat ke arah itu. Senang sekali dapat bicara dengan D. Kita sudahi dulu ya.
Suster mau bicara dengan bapak/ibu.”
• Tadi Bapak/Ibu sudoh melihat bagaimana saya membantu D mengenal kemampuannya Bapak/Ibu
dapat meneruskan dengan memfasilitasi kegiatannya tersebut supaya D Iebih merasa percaya diri dan dapat
berinteraksi dengan teman sebayanya. Coba juga Bapak/Ibu mengobservasi kemampuannya
yang Iain seperti kegiatan rumah tangga.”
Tahap Usia Remaja (Identitas Diri vs Bingung
Peran)
• Tahap perkembangan remaja usia 12-18 tahun dimana remaja harus mampu mencapai
identitas diri, bila tidak .akan mengalami kebingungan peran.
• Karakteristi normal :
Menilai diri sendiri Bertanggung jawab &
secara objektif, mampu mengambil
Bergaul dengan teman Memiliki teman curhat Mengikuti kegiatan rutin
kelebihan & kekurangan keputusan tanpa
diri bergantung pd orangtua

Tidak menuntut
Berperilaku santun,
Menemukan identitas Tidak menjadi pelaku orangtua secara paksa
menghormati orangtua Memiliki prestasi yg
diri, memiliki tujuan & tindak antisosial & utk memenuhi
& guru, bersikap baik berarti dalam hidup
cita-cita masa depan tindak asusila keinginan yg berlebihan
pada teman
& negatif
Cont...tahap remaja
• Karakteristi penyimpangan
Tidak mampu
Tidak menemukan ciri
Merasa bingung, Tidak memiliki rencana berinteraksi secara baik Tidak menyukai dirinya
khas (kelebihan &
bimbang masa depan dg lingkungan, perilaku sendiri, tidak mandiri
kekurangan)
antisosial

Kesulitan mengambil Tidak mempunyai minat Menyendiri, tidak suka


keputusan thdp kegiatan yg positif bergaul dg teman
Intervensi Keperawatan
1. Diskusikan ciri perkembangan remaja yg normal & menyimpang
2. Mendiskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yg normal :
a. Anjurkan remja utk berinteraksi dg orang lain yg membuatnya nyaman mencurahkan perasaan, kekhawatiran, dan perhatian
b. Anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yg mempunyai kegiatan positif
c. Anjurkan remaja utk melakukan kegiatan di rumah sesuai dg perannya

3. Bimbing & motivasi remaja dlm membuat rencana kegiatan & melaksanakan rencana yg telah dibuatnya
Strategi Pelaksanaan 1
• Saya bawakan leaflet tentang perkembangan remaja. Silakan E membacanya. Di situ tertulis ciri perkembangan remaja
yang normal dan menyimpang. Apakah menurut E, perilaku E sudah sesuai dengan yang tertulis di situ? Baiklah, saya
jelaskan cirinya. Tugas utama remaja adalah mencapal identitas atau mengenal
jati diri seperti kelebihan, kekurangan, tujuan hidup, peran di keluarga, sekolah, kelompok, dan lingkungan terdekat. Marl
kita diskusikan.” (Bahas satu-satu yang telah dimiliki dan yang belum dimiliki.) “Jika remaja tidak dapat
mencapal tugas tersebut, remaja akan mengalami kebingungan dan sulit mengenal kelebihan dan kekurangan diri. Nah, coba
ditelaah lagi ya. Apakah sudah dapat dipahami E?Ada yang ingin E tanyakan atau diskusikan lebih lanjut?”
“Bagaimana kalau kita Ianjutkan percakapan tentang kemampuan dan cita-cita E? Bagaimana sekolahnya, E? Menurut
E, apa kelebihan yang E punya dari segi fisik, prestasi di sekolah, dan kegiatan olahraga atau seni? Bagaimana dengan
kegiatan di rumah? Ya, baik sekail, E sudah dapat menyebutkannya. Sekarang apa kekurangan yang E rasakan? Dengan
kelebihan dan kekurangan itu, bagaimana pendapat E tentang diri E sendiri?
Strategi Pelaksanaan 1
• Menurut E, apa kelebihan yang E punya dari segi fisik, prestasi di sekolah, dan kegiatan olahraga atau seni? Bagaimana
dengan kegiatan di rumah? Ya, baik sekail, E sudah dapat menyebutkannya. Sekarang apa kekurangan yang E
rasakan? Dengan kelebihan dan kekurangan itu, bagaimana pendapat E tentang diri E sendiri? Menurut E, apa yang
sudah E lakukan selama ini untuk keluarga? Bagaimana kalau kita diskusikan dengan orang tua, opa harapan mereka
terhadap E dan apa yang membuat mereka bangga terhadap E? Sekarang E sudah mengenal kelebihan dan kekurangan
sendiri. Apa cita-cita E? Apa upaya yang E lakukan untuk mencapainya? Apa alternatif kedua jika cita-cita itu tidak
tercapai? Bagus sekali.”
“Mari kita sama-sama baca kembali leaflet ini mengenai cara agar E berkembang sebagai remaja yang sehat. Caranya
yaitu E harus bergaul dengan teman sebaya atau orang lain yang mempunyai kegiatan positif, mengikuti kegiatan di
sekolah atau di luar sekolah, séperti bela diri, seni, atau kegiatan oiahraga, dan punya teman yang bisa diajak curhat.”
“Bagaimana kalau dilakukan latihan kegiatan yang dapat E lakukan di rumah seperti merapikan tempat tidur atau
kegiatan lain di rumah? Bagus sekali Bagaimana kalau kegiatan ini kita masukkan dalam rencana kegiatan E setiap
hari?”.
Strategi Pelaksanaan 2
• “Tadi saya dan E sudah bicara tentang perkembangan psikososial remaja dan cara mencapainya agar perkembangan E
lebih optimal. Baiklah, kita diskusikan bersama. Saya bawa leaflet. Mari kita sama-sama membacanya. Baiklah, saya
jelaskan cirinya. Tugas utama remaja adalah mencapai identitas atau mengenal jati diri, seperti kelebihan, kekurangan,
tujuan hidup, peran di keluarga, sekolah, kelompok, dan lingkungan terdekat. Jika remaja tidak dapat mencapai tugas
tersebut, remaja akan mengalami kebingungan dan sulit mengenal kelebihan dan kekurangan diri. Apakah Bapak/Ibu
sudah memahaminya? Ada yang ingin Bapak/lbu tanyakan atau diskusikan lebih lanjut?
• Pak/Bu, saya akan jelaskan cara yang dapat Bapak/lbu lakukan untuk memfasilitasi perkembangan E yaitu fasilitasi
remaja untuk berinteraksi dengan kelompok sebaya, anjurkan remaja untuk bergaul dengan orang lain yang membuatnya
nyaman mencurahkan perasaan, perhatian, dan kekhawatiran, anjurkan remaja untuk mengikuti organisasi yang
mempunyai kegiatan positif (olahraga, seni, bela diri, pramuka, pengajian), berperan sebagai teman curhat bagi remaja dan
sebagai contoh peran bagiremaja dalam melakukan interaksi sosial yang baik, berikan lingkungan yang nyaman bagi
remaja untuk melakukan aktivitas bersama kelompoknya.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Menurut Bapak/ibu, apa yang sudah E lakukan selama ini untuk keluarga dan prestasinya di sekolah? Coba
ungkapkan pada E. Marl kita panggil E dan sampaikan kepadanya mengenal hal yang Bapak/Ibu bangga
padanya.” (Percakapan orang tua dengan E tentang hal yang dibanggakan). “Sekarang E tahu apa yang
dibanggakan dan diharapkan orang tua.
• Bagaimana perasaan E?”
• “Tadi Bapak/Ibu sudah melihat bagaimana membantu E mengenali dirinya. Bapak/Ibu dapat meneruskan dengan
memfasilitasi kegiatan lainnya supaya E lebih merasa percaya diri. Selain itu, Bapak/Ibu juga harus berperan sebagai
contoh dalam berinteraksi dan memfasilitasi lingkungan yang nyaman bagi E untuk dapat beraktivitas dengan teman-
temannya. Apakah menunut Bapak/Ibu/E, hal ini dapat dilakukan? Bagaimana Pak/Bu, ada yang ingin ditanyakan
lagi?”
Tahap Dewasa Muda (Intim vs Isolasi)
• Tahap perkembangan orang berusia 20-30 tahun dimana individu harus mampu berinteraksi
akrab dengan orang lain, jika gagal mencapainya dapat menyebabkan individu menjauhi
pergaulan dan merasa kesepian.
• Karakteristi normal :
Mempunyai Mempunyai Memperlihatkan
Menjalin interaksi Merasa mampu
hubungan dekat dg Membentuk komitmen yg jelas tanggung jawab
yg hangat & akrab mandiri karena
orang-orang keluarga dlm bekerja dan secara ekonomi,
dg oranglain sudah bekerja
tertentu berinteraksi sosial, & emosional

Menyukai diri & Mampu mengatasi Menganggap Mempunyai nilai yg


Mempunyai konsep Berinteraksi baik dg
mengetahui tujuan stres akibat kehidupan sosialnya menjadi pedoman
diri yg realistis keluarga
hidup perubahan dirinya bermakna hidupnya
Cont...tahap dewasa muda
• Karakteristi penyimpangan
Tidak mandiri & tidak
Tidak mempunyai Tidak menyukai diri Tidak mengetahui arah
mempunyai komitmen Konsep diri tdk realistis
hubungan akrab sendiri hidup
hidup

Bertindak semaunya Tidak memiliki nilai &


Tidak mampu Hubungan dengan Menjadi pelaku tindak
sendiri & tdk pedoman hidup yg jelas,
mengatasi stres orangtua tidak harmonis antisosial
bertanggung jawab mudah terpengaruh
Intervensi Keperawatan
1. Diskusikan tentang perkembangan psikososial yg normal & menyimpang
2. Diskusikan cara mencapai perkembangan psikososial yg normal :
a. Menetapkan tujuan hidup
b. Berinteraksi dg banyak orang termasuk lawan jenis
c. Berperans erta/ melibatkan diri dalam kegiatan di masyarakat
d. Mempunyai pekerjaan
e. Menetapkan karier

3. Memotivasi & berikan dukungan pada individu untuk melakukan tindakan yg dapat memenuhi
perkembangan psikososialnya.
Strategi Pelaksanaan 1
• “Apakah Bapak/Ibu mengetahui ciri khas perkembangan individu yang berusia 18-25 tahun? Apa yang
Bapak/Ibu ketahui? Ini leaflet tentang perkembangan psikososial individu dewasa muda dan saya akan
jelaskan. Di leaflet ini tertulis individu dewasa muda mempunyai tugas utama menjalin hubungan yang
akrab dengan orang lain, termasuk Iawan jenis, dan mempunyai pekerjaan. Bagaimana dengan F
Pak/Bu? Jika hal tersebut dapat dicapai, perilaku yang diperlihatkan F adalah mempunyai teman
dekat/pacar, berinteraksi baik dengan orang lain, mempunyai tujuan hidup yang jelas, mempunyai
komitmen dengan orang lain dan pekerjaan, memperlihatkan kemandirian dan tanggung jawab secara
ekonomi. Apakah perilaku F ada yang sama dengan yang tertulis di situ? Sebagian besar? Bagus, kalau
begitu. Bapak/Ibu hanya tinggal memfasilitasi supaya lebih baik lagi. Bapak/ibu dapat memotivasi F
untuk berinteraksi dan meningkatkan harga diri F dengan memberi kesempatan bergaul seluas-luasnya,
jangan lupa memuji keberhasilan yang telah dicapai.”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Nah,F Saya punya leaflet mengenai ciri khas perkembangan psikososial dewasa muda. Ayo, kita sama-sama baca.
Perkembangan individu dewasa muda yang normal adalah menjalin interaksi yang akrab, mempunyai pacar atau sahabat,
sudah bekerja, mempunyai komitmen untuk bekerja dan berinteraksi, konsep diri yang jelas dan realistis. Ciri Iainnya
adalah mengetahui tujuan hidup dan menganggap kehidupan sosialnya bermakna.
Menurut F apakah kemampuan F sudah sama dengan yang tertulis di leaflet tersebut? Sudah sebagian ya. Yang belum
apa? Oh mempunyai teman dekat? Menurut saya F sudah bagus lho. Sudah bisa menghasilkan uang sendiri itu bagus.
Apakah yang membuat F belum mempunyai sahabat atau teman dekat? Malas? Apa yang membuat F takut
berinteraksi? Menurut F, apa yang menarik dari F? Apa kelebihan/aspek positif yang miliki? Menurut F apa
kekurangan yang dimiliki? Ya, betul. Setiap orang punya kekurangan dan kelebihan. Jadi, tidak ada yang sempurna dan
tidak setiap orang mempunyai perilaku seperti teman F yang dulu itu. Ya kan. Supaya mudah bergaul saja dengan teman
sekitar dulu, di rumah, di tempat kerja. Setelah itu baru bengaul dengan orang banyak lainnya. Apakah F mau
mencoba? Baiklah, kalau begitu F coba dulu ya.
Tahap Dewasa (generativity vs stagnation)
• Tahap perkembangan orang berusia 30-60 tahun dimana individu harus mampu terlibat
dalam kehidupan keluarga, masyarakat, pekerjaan, & mampu membimbing anaknya.
• Karakteristi normal :
Membimbing &
Menerima perubahan Menyesuaikan diri
Menilai pencapaian Merasa nyaman dengan menyiapkan generasi di
fisik & psikologis yg dengan orangtuanya yg
hidup pasangan hidup bawah usianya secara
terjadi sudah lansia
arif & bijaksana

Produktif : mampu
Kreatif : mempunyai Perhatian & peduli dg Mengembangkan minat
menghasilkan sesuatu yg
inisiatif & ide-ide orang lain & hobi
bermanfaat
Intervensi Keperawatan
1. Menjelaskan perkembangan usia dewasa yg normal & menyimpang
2. Menerima proses penuaan & perubahan peran dlm keluarga
3. Berinteraksi dg baik dengan pasangan & menikmati kebersamaan dg keluarga
4. Memperluas & memperbaharui minat/ kesenangan
5. Memanfaatkan kemandirian & kemampuan / potensi diri secara positif
Tahap Lansia (generativity vs stagnation)
• Perkembangan psikososial lanjut usia adalah tercapainya integritas diri yg utuh.
• Karakteristi normal :

Menerima & Menyiapkan diri


Mempunyai harga diri Menilai kehidupannya Menerima nilai &
menyesuaikan kematian menerima datangnya
tinggi berarti keunikan orang lain
pasangan kematian

Berpartisipasi dlm Menyiapkan diri


Melaksanakan kegiatan Merasa dicintai &
kegiatan sosial & ditinggalkan anak yg
agama secara rutin berarti dalam keluarga
kelompok masyarakat telah mandiri
Intervensi Keperawatan
1. Jelaskan ciri perilaku lansia yg normal & menyimpang
2. Mendiskusikan cara yg dapat dilakukan oleh lansia utk mencapai integritas diri yg utuh :
a. Mendiskusikan makna hidup lansia selama ini
b. Melakukan life review
c. Mendiskusikan keberhasilan yg telah dicapai lansia
d. Mengikuti kegiatan sosial di lingkungannya
e. Melakukan kegiatan kelompok

3. Membimbing lansia membuat rencana kegiatan untuk mencapai integritas utuh


4. Memotivasi lansia untuk menjalankan rencana yang telah dibuatnya
Strategi Pelaksanaan 1
• “Kek/Nek, bagaimana keadaan Kakek/Nenek saat ini? Dapatkah Kakek/Nenek menjelaskan
pencapaian dalam kehidupan selama ini? Apa saja keberhasilan yang dirasakan selama hidup?” (Anda
menganalisis hasil percakapan. Jika kakek/nenek menceritakan keberhashlan dan merasa
berarti, perkembangan mereka normal dan jika kakek/nenek menceritakan kekecewaan dan
kehilangan, perkembangan mereka menyimpang.) “Selanjutnya, apa saja kegiatan Kakek/Nenek
sehari-hari? Bagus sekali. Jadi, Kakek/Nenek masih melakukan kegiatan di rumah dan juga masih ikut
kegiatan keagamaan dan sosial. Apakah ada pertemuan keluarga, misalnya Kakek/Nenek mengunjungi
anak/cucu? Atau anak/cucu mengunjungi Kakek/Nenek secara teratur? Wah, senang sekali. Bagaimana
dengan teman-teman sebaya Kakek/Nenek, masih sering bertemu?Apakah mereka ada di sekitar sini?
Bagaimana kalau kita bentuk kumpul -kumpul teman sebaya sambil bercerita pengalaman hidup?”
Strategi Pelaksanaan 2
• “Pak/Bu, ini leaflet tentang pekembangan psikososlal lansia. Mari Pak/Bu kita baca sama sama. Saya akan jelaskan
ciri perkembangan lansia yang normal dan menyimpang. Menurut Bapak/Ibu apakah kakek/nenek sudah
memperlihatkan ciri tersebut? Belum semuanya? Tidak apa apa masih ada kesempatan keluarga untuk melakukan
berbagai hal agar kakek/nenek dapat mencapai perkembangan lansia yang optimal. Bagaimana motivasi kakek/nenek
untuk melakukan kegiatan ibadah/pengajian atau perkumpulan di desa ini? Jika kakek/nenek ikut kegiatan tersebut
kakek/nenek dapat bertemu lagi dengan banyak orang seusianya. Motivasi mereka agar dapat saling berbagi cerita
sehingga pengalaman kakek/nenek yang baik juga dapat dicontoh oleh orang lain. Dengan demikian kakek/ nenek
sudah membantu anak cucu dan orang lain untuk belajar agar kehidupan menjadi lebih baik. Ya, Bapak/lbu, minggu
yang lalu saya sudah cerita banyak dengan kakek/nenek H. Adapun tujuan stimulasi tadi adalah membuat
kakek/nenek merasa dihargai. Cerita tentang masa lalunya akan membuat kakek/nenek merasa hidupnya bermakna.
“Menurut Bapak/lbu, cara mana yang dapat dilakukan
keluarga sesuai dengan kemampuan? Baikah kalau begitu Bapak/Ibu dapat meneruskan tindakan lainnya yang tertulis
di leaflet itu.”
PRAKTIKNYA.....

Anda mungkin juga menyukai