PUSKESMAS PALANG
DAFTAR ISI
DEFINISI...........................................................................................
RUANG
LINGKUP
PENERAPAN
MANAJEMEN
RISIKO
LINGKUNGAN....................................................................................
C
PENERAPAN
MANAJEMEN
RISIKO
LINGKUNGAN
DI
PUSKESMAS......................................................................................
D
DOKUMENTASI
2
5
DEFINISI..............................................................................................
D
BAB
DOKUMENTASI...................................................................................
III
MANAJEMEN
RISIKO
6
9
PELAKSANAAN
PROGRAM............................
A
DEFINISI............................................................................................... 10
10
10
DOKUMENTASI..................................................................................
11
Referensi............................................................................................................
12
A. DEFINISI
Manajemen risiko lingkungan di Puskesmas adalah penerapan manajemen
risiko untuk meminimalkan dampak yang ditimbulkan oleh aktifitas atau
kegiatan di Puskesmas pada kesehatan pasien, petugas maupun pada
lingkungan.
Tata ruang
o Zona ruang dengan
pencahayaan,
penghawaan,
peralatan, dsb
3. Kebersihan ruangan dan fasilitas
3
kelembaban,
kebisingan
peralatan
yang
terkontaminasi
dilakukan
proses
dekontaminasi
dilaksanakan
segera
setelah
proses
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan manajemen risiko lingkungan didokumentasikan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
A. DEFINISI
Manajemen risiko merupakan proses identifikasi, evaluasi, mengendalikan
dan meminimalkan risiko dalam suatu organisasi secara menyeluruh. Manajemen
risiko layanan klinis adalah suatu pendekatan untuk mengenal keadaan yang
menempatkan pasien pada suatu risiko dan tindakan untuk mencegahterjadinya
risiko tersebut.
Manajemen
risiko
layanan
klinis
di
Puskesmas
dilaksanakan
untuk
yang
membahayakan
(preventing
harm)
dan
prosedur
untuk
penerapan
manajemen
risiko
layanan
klinis
di
Puskesmas
PALANGmeliputi:
1. Risiko yang berhubungan dengan pasien/pengunjung Puskesmas
2. Risiko yang berhubungan dengan petugas kesehatan
3. Risiko yang berhubungan dengan staf Puskesmas lainnya
4. Risiko yang berhubungan dengan peralatan kesehatan dan properti
Puskesmas lainnya
Penerapan
manajemen
risiko
layanan
klinis
di
Puskesmas
7. UGD
8. Laboratorium
9. Unit layanan Obat
Ruang
lingkup
penerapan
manajemen
risiko
pelayanan
klinis
juga
1. Identifikasi risiko
Masing-masing unit pelayanan dan jaringan Puskesmas menyusun daftar
risiko yang berpotensi membahayakan pasien dan petugas yang bisa didapatkan
dari:
-
Risiko
Loket Pendaftaran
Poli
- Kesalahan diagnosis
umum,
Poli
Unit Layanan
Risiko
- Menggunakan peralatan tidak steril
Laboratorium
Kegagalan
pengambilan
sampel
sehingga
menimbulkan perlukaan
-
Kesalahan
penulisan
hasil
pemeriksaan
laboratorium
Kamar Obat
FREKUEN
FAILURE
No
(Kegagalan/
Kesalahan)
PENYE
BAB
SI
EFEK
TERJADI
NYA
(OCC)
KEGAWA
TAN (SV)
KEMUDAHAN
TERDETEKSI
(DT)
RPN
(OCC
SOLU VALIDASI
x SV
SI
x DT)
SOLUSI
Keterangan:
-
Rentang nilai OCC mulai 0-10; dimana 0= tidak mungkin terjadi dan 10 =
sangat sering terjadi
Rentang nilai SV mulai 0-10; dimana 0=tidak gawat dan 10=sangat gawat
3. Evaluasi risiko
Evaluasi risiko dilakukan pada kasus yang terpilih berdasarkan kegawatan
risiko. Evaluasi dilakukan dengan mencari penyebab masalah menggunakan
Analisis Akar Masalah (RCA/Root Cause Analysis) kemudian ditentukan apakah
memerlukan tindakan perbaikan (treatment) ataukah tidak.
Mutu merekomendasikan
perbaikan
dikonsultasikan
kepada
Kepala
Puskesmas
dan
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan manajemen risiko layanan klinis didokumentasikan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
A. DEFINISI
Manajemen risiko pada pelaksanaan program Puskesmas merupakan
upaya untuk mengidentifikasi, menganalisa dan meminimalkan dampak atau
risiko atas pelaksanaan program Puskesmas.
B. RUANG LINGKUP
Manajemen risiko pelaksanaan program Puskesmas meliputi risiko :
-
C. PENERAPAN
Penerapan manajemen risiko pelaksanaan program meliputi kegiatan
1. Identifikasi risiko
Risiko yang dapat timbul karena pelaksanaan program antara lain:
Program
Risiko
Posyandu Balita
Kesalahan
pencatatan
hasil
pengukuran
pemeriksaan
Posyandu Lansia
Kesalahan identifikasi
10
dan
Program
Risiko
-
2. Analisis risiko
3. Evaluasi risiko
Risiko yang teridentifikasi dianalisi menggunakan formulir FMEA dan
analisis penyebab dengan menggunakan metode RCA (Root Caused
Analysis).Tingkat risiko yang memiliki nilai yang tinggi merupakan
prioritas untuk dilakukan pemecahan masalah. Identifikasi risiko
dilaporkan kepada Tim Mutu Puskesmas
4. Tindakan perbaikan
Jika diperlukan tindakan perbaikan maka Tim Mutu merekomendasikan
rencana tindakan perbaikan dan monitoring terhadap tindakan
perbaikan. Setiap tindakan perbaikan dikonsultasikan kepada Kepala
Puskesmas dan dikomunikasikan kepada petugas Puskesmas lainnya
D. DOKUMENTASI
Seluruh kegiatan manajemen risiko layanan klinis didokumentasikan dan
dilaporkan kepada Kepala Puskesmas.
11
REFERENSI
12