Agus Suhendar
SMF Bedah Saraf RSUD Ulin/Bagian
Bedah FK UNLAM
Banjarmasin
OBYEKTIF
• Menjelaskan dasar-dasar fisiologi intrakranial.
• Mengevaluasi pasien cedera kepala dan otak.
• Melakukan pemeriksaan nerologist terfokus.
• Menjelaskan pentingnya resusitasi yang
adekuat untuk mencegah dan membatasi
terjadinya cedera otak sekunder
• Menentukan pasien harus dirujuk, dirawat,
dikonsultasikan atau diperbolehkan pulang.
PENDAHULUAN
DEFINISI
Cedera kepala adalah suatu rudapaksa yang
menimpa struktur kepla sehingga dapat
menimbulkan kelainan struktural dan atau
gangguan fungsional jaringan otak
• EPIDEMIOLOGI
Terapi operatif
• Craniotomi evakuasi
• Diversi LCS
• Dekompresi
RAWAT INAP??
Indikasi Rawat Inap:
1) CT Scan abnormal atau indikasi CT Scan tapi tidak ada
2) Semua cedera tembus
3) Riwayat hilang kesadaran >15’
4) Kesadaran menurun
5) Sakit kepala sedang-berat
6) Intoksikasi alkohol/obat
7) Fraktur tengkorak
8) Rhinorea/Otorea
9) Cedera multipel bermakna
10)Amnesia
11)Tidak ada keluarga di rumah
12)Tidak mungkin kembali ke RS segera
PULANG??
• Tidak memenuhi kriteria rawat.
• Berikan informasi kemungkinan kembali ke RS
segera bila keadaan memburuk.
• Berikan jadwal ke Poliklinik ( 1 minggu )
• Pulang dengan nasihat dan pesan !
NASEHAT PULANG
• Segera kembali ke rumah sakit secepatnya bila :
• Ada penurunan kesadaran/pasien sulit dibangunkan
• Ada kejang
• Pupil mata menjadi tidak sama ukurannya
• Lumpuh sebelah
• Nyeri kepala makin bertambah walau sudah minum obat
• Muntah2 makin hebat
SUMMARY
1. Fisiologi intrakranial dan TIK penting untuk dimengerti
2. Cedera otak sekunder perlu diantisipasi sedini mungkin
mengingat cedera sekunder sangat memperburuk klinis
pasien
3. Penangan pertama dg ABCD secara ATLS
4. Assesment mini neurologis harus dilakukan
5. Perlu diputuskan sedini mungkin apakah perlu dlilakukan
terapi operatif atau cukup konservatif (non-operatif)
6. ‘Quick in quick out’
TERIMA KASIH