Injury)
Dr Warenda Wisnu A R
IDENTITAS PASIEN
Nama : Tn H
Usia : 70 tahun
Jenis kelamin: Laki-Laki
Datang ke RS : UGD tanggal 19/09/2019 jam
19.30 WIB
Riwayat Penyakit Sekarang
Keluhan Utama (alloanamnesis)
Post kecelakaan sepeda motor
RPS
Pasien datang diantar oleh keluarga dengan keluhan post
kecelakaan sepeda motor 1.5 jam SMRS. Pasien tidak
menggunakan helm ketika terjadi kecelakaan.
Pasien ditemukan dalam keadaan sadar namun gelisah dan
sulit diajak untuk komunikasi
Riwayat penyakit sebelumnya
Riw operasi kepala disangkal
Riw hipertensi disangkal
Riw diabetes mellitus disangkal
Riw penggunaan obat-obatan pengencer darah disangkal
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan saat masuk
KU : tampak sakit berat, gelisah
GCS E3V2M5
Vital Sign
Tekanan Diri : 200/100 mmHg
Nadi : 110x/menit
Respirasi : 25x/menit
Suhu : 37.2 C
Pemeriksaan post tindakan
Pemeriksaan Status Generalis
Kepala (saat datang) :
R cranial : hematoma regio frontalis dan temporolateral
sinistra
R Ophtalmica : racoon eye (-/-), hematoma palpebral (-/-),
pupil anisokor 5 mm/5mm , refleks pupil cahaya minimal +/+
R Maksilofacial : tampak luka lecet pada labia superior dan
maksila superior sinistra, rinorea (-)
R Auricula : dekstra tidak ditemukan adanya jejas dan darah,
sinistra tampak darah mengalir aktif (+), battel’s sign (-)
Leher :
Jejas (-)
Meningeal Sign (kaku kuduk) : negatif
Pemeriksaan Status Generalis
Thoraks :
I : Jejas (-), retraksi dinding dada (-)
P : Krepitasi (-)
P : Sonor semua lapang paru
A : SDV +/+, Ronkhi -/-, Wheezing -/-
S1-S2 reguler, bunyi jantung kesan tidak menjauh
Abdomen :
I : Jejas (-), distensi (-)
A : Bising Usus (+)
P : Soepel (+), shifting dullness (-), hepar lien tak teraba
P : timpani semua lapang abdomen
Pemeriksaan Status Generalis
Ekstremitas :
L : luka terbuka (-)
F : Sulit dinilai
M : ROM terbatas (-)
Kekuatan otot :
Sulit dinilai
Refleks Fisiologis : negatif
Refelks Patologis : negatif
Pemeriksaan 15-25 menit setelah pasien
diperiksa
GCS : E1V1M2
Kepala :
Mata : racoon eye -/+
Auricula sinistra : perdarahan aktif
Abdomen :
I : Distensi (+)
A : BU (-)
P : Soepel (-), shifting dullness (-)
P : Timpani meningkat seluruh lapang abdomen
Tatalaksana
Airway
Breathing
Circulation
Dissability
Exposure
Airway
Memastikan tidak ada yang menutupi jalan napas,
tidak terdapat cairan apapun di jalan nafas (hidung,
mulut) Suction, tidak terdapat gigi yang patah,
maupun lidah yang jatuh ke posterior
Memastikan ada tidaknya cedera cervical
Pemasangan Collar Neck
Breathing
Memastikan ada tidaknya terdapat jejas , retraksi
maupun krepitasi pada dinding thoraks
Pasien dipastikan dapat bernapas spontan
Tidak terdapat gerakan paradoxical chest
Pemberian oksigenasi menggunakan nasal canul dan
atau NRM
Circulation
Memastikan ada tidaknya perdarahan yang akan
mengganggu sirkulasi
Pemasangan tampon untuk menahan perdarahan
Pemasangsan IV line
Dissability and Exposure
Penilaian GCS
Penilaian mata : ukuran pupil dan refleks pupil
terhadap cahaya
Ada tidaknya luka terbuka di bagian ektremitas
Definisi
Cedera Kepala menurut Brain Injury Association of
America adalah suatu kerusakan pada kepala yang
bukan bersifat kongenital ataupun degeneratif,
tetapi disebabkan oleh serangan atau benturan fisik
dari luar secara langsung atau tidak langsung, yang
dapat mengurangi atau mengubah kesadaran dan
dapat menimbulkan kerusakan kemampuan
kognitif dan fungsi fisik.
Derajad Keparahan CK
Morfologi
Trauma kepala dapat berupa
1. Fraktur tengkorak dan
2. lesi intrakranial, seperti memar, hematoma,
cedera difus dan pembengkakak
(edema/hiperemia)
Fraktur Tengkorak
Fraktur tengkorak
Ruang tengkorak (cranii)
Dasar (basis) tengkorak (cranii)
Tanda Fr Basis cranii
Periorbita ekimosis (racoon eyes)
Retroaurikular ekimosis (battle’s sign)
Kebocoran CSF dari hidung (rinorea) atau telinga
(otorrhea)
Disfungsi saraf cranial VII dan VIII (wajah dan
gangguan pendengaran) => segera/beberapa hari
Lesi Intrakranial
Diffus Brain Injury
Cedera otak ringan => CT scan kepala normal =>
kesadaran
Hipoksia berat Prolong syok dan apnea
Cedera iskemik
Contusio cerebri
Diffus axonal injurry => perbedaan gambaran pada grey
matter dan white matter => koma pasca trauma
Lesi Intrakranial
Focal Brain Injury
Epidural Hematoma
Terjadi akibat akumulasi darah secara akut di antara tengkorak
dan dura mater
Bentuk hematoma bikonveks atau lenticular
Sering ditemukan bagian tempral atau temporoparietal
Biasanya berasal dari robekan arteri meningeal
Lucid Interval
Lesi Intrakranial
Focal Brain Injury
Subdural Hematoma
Akumulasi darah di antara dura dan arachnoid mater yang diakibatkan
rupturnya bridging veins yang ada di spatium subarachnoid hingga dural
venous sinuses
Pada CT Scan terdapat gambaran crescent-shaped lesion
Usia tua dan alkoholism memiliki risiko lebih tinggi terhadap pembentukan
SDH setelah cedera kepala karena adanya atrofi pada otak
SUBARACHNOID
HEMORRHAGE (SAH)