TRAUMATIK
(COT)
A. Akselerasi.
B. Deselerasi.
C. Deformasi.
TINGKATAN CEDERA KEPALA
GRADASI III :
❑ Kesadaran sangat menurun, tidak mengikuti perintah.
❑ Penderita masih bisa bersuara, susunan kata kacau, gaduh,
gelisah.
❑ Keadaan motorik bervariatif, dari yang mampu melokalisir
sampai tidak sama sekali.
❑ Penampilan tubuh dapat menampilkan dekortikasi dan
deserebrasi.
GRADASI IV :
❑ Tidak ada fungsi neurologis sama sekali
KLASIFIKASI CEDERA KEPALA
Berdasarkan mekanisme
❑ Cedera Kepala Tumpul
Kecepatan rendah
Kecepatan tinggi
❑ Cedera Kepala Tembus
Cedera Peluru
Cedera Tembus lainnya
Berdasarkan berat-ringannya klinis dinilai
memakai GCS (glasgow coma scale)
❑ Cedera Kepala Ringan : GCS= 14-15
❑ Cedera Kepala Sedang : GCS= 9-13
❑ Cedera Kepala Berat : GCS = 3-8
TRAUMA TEMBUS PADA KEPALA
TRAUMA BENDA TUMPUL
RESPON MEMBUKA MATA (E)
4. Buka mata spontan.
3. Berdasarkan perintah verbal (rangsang suara).
2. Berdasarkan rangsangan nyeri.
1. Tidak memberi respon.
SDH
EDH
ICH IVH
CONT…
A. Nyeri kepala
B. Peningkatan tekanan darah
C. Papila Edema (Anisokor)
D. Muntah yang proyektil
E. Bradikardi
F. Penurunan kesadaran
Kurva Volume –Tekanan
intrakranial
Herniasi Otak
Penatalaksanaan Awal
❑ Mini Neurologis:
1. GCS: EMV
2. Pupil : Bulat, Isokor/anisokor , Refleks cahaya
3. Motorik: Parese +/-
❑ Laboratorium:
➢ Hematologi lengkap
➢ Na,K,GDS,SGOT/SGPT
➢ AGD
• Midline shift
• Ventricle&
Cisterns
• Sulcus&
Gyrus
• Bone
• Soft Tissue
GAMBARAN CT SCAN BERUPA
A. Hiperdens
B. Hipodens
C. Isodens
Indikasi untuk pembedahan antara 20-25 cc darah
Penatalaksaan Umum
Terapi Konservatif:
▪ Posisi : Head up 30 0.
▪ Hiperventilasi ringan 15-30 menit
▪ Mild hipothermi
▪ Manitol 20% dosis 0,25 - 2 gr/Kg BB/kali pemberian tiap 4 – 6 jam.
▪ Barbiturate (thiopentone)
▪ Hindari rangsang yang dapat menimbulkan TTIK (nyeri, demam, kejang, dll)
▪ Batasi cairan melalui IV Line
▪ Berikan cairan yang tidak menambah atau menimbulkan edema serebri
▪ Berikan cairan yang kadar osmolaritasnya lebih dari osmolaritas tubuh
▪ Knock down bila diperlukan
Terapi operatif
Craniotomi evakuasi
Diversi LCS
Dekompresi
Burrhole
Craniectomi evakuasi
PENGOBATAN
A. Antibiotik
B. Analgesik
C. Antihemolitik
D. H2 Bloker
E. Anti kejang
F. Steroid
G. Nutrisi otak
Operasi oleh ahli Bedah
Saraf
Indikasi operasi :
I. Depressed fraktur > 1
tabula
II. Midline shift > 5mm
III. Perdarahan Intrakranial
(EDH/SDH/ICH) > 25cc
IV.Cedera penetrasi
Lokasi Burr hole
Kapan Dirawat Inap?
A. Gangguan Oksigenisasi
- Ventilasi
- Difusi
- Transfortasi
- Perfusi
B. Penurunan Kapasitas Adaptif Intrakranial
C. Gangguan pemenuhan nutrisi
D. Gangguan cairan dan elektrolit
E. Gangguan ADL
OBSERVASI
Observasi terutama ditujukan untuk menilai adanya
perubahan yang menandakan suatu hematoma
intrakranial yang berkembang. Observasi terutama
dilakukan pada 24 jam pertama sejak trauma atau
sampai GCS mencapai 15. pasien dengan fraktur
cranium sebaiknya di observasi selama 48 jam.
observasi yang dimaksud mencakup :
a. tanda-tanda vital
b. tanda-tanda neurologis
PENCEGAHAN TEKANAN INTRAKRANIAL DI RUANG
PERAWATAN ICU
A. Jalan nafas
B. Mata
C. Keseimbangan cairan
D. Kateter urine
E. Nutrisi
F. Mobilisasi
Kesimpulan
Desember 2023