Anda di halaman 1dari 16

• •

• •



• •
• •
• •
• •
• •
Retardasi mental atau tunagrahita merupakan
kondisi dimana perkembangan kecerdasan
mengalami hambatan sehingga tidak
mencapai tahap perkembangan yang optimal
(Soemantri, 2007).








1) Psikostimulan untuk anak yang
menunjukkan gangguan konsentrasi
atau hiperaktif.
2) Obat psikotropika (untuk anak
dengan perilaku yang
membahayakan diri)
3) Anti depresan












Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini
yaitu metode kualitatif, dengan pendekatan studi kasus,
menggunakan teknik triangulasi data. Teknik pengumpulan
data dilakukan berdasarkan hasil observasi, wawancara dan
dokumentasi.
Sebelum dinyatakan menjadi siswa SLB negeri 5 Jakarta Barat, sekolah terlebih
dahulu melakukan asesmen terhadap siswa. Asesmen dilakukan untuk mengetahui
sampai dimana tingkat pencapaian perkembangan siswa dan untuk melakukan
intervensi yang sesuai dengan kebutuhannya. Asesmen awal yang dilakukan biasanya
latihan motorik, fisik dan mewarnai.
Intervensi yang dilakukan pada anak retardasi mental kelas 1 di SLB negeri
5 Jakarta Barat secara umum berupa disiplinkan cara duduk. Selain itu untuk kelas
yang C ringan intervensi yang dilakukan berupa bina diri, seperti toilet training, makan
sendiri, mengancingkan baju, dan lain-lain. Untuk kegiatan pembelajarannya juga
diajarkan mewarnai, menyanyi, menebalkan garis, dan menyambung titik. Selain itu
terdapat pembiasaan mengucapkan salam dan baca doa.
Anak yang mengalami retardasi mental membutuhkan
intervensi khusus dalam perkembangannya. Hal tersebut
tentu saja harus dilakukan sejak dini supaya
perkembangannya optimal.

Anda mungkin juga menyukai