PELATIHAN ONLINE
PPI DASAR
YAYASAN CINTA KASIH SEJATI (YCKS)
Tanggal 2022
TUJUAN
UMU • Peserta memahami epidemiologi HAIs
M
• Mengetahui:
• pengertian HAIs
• tipe HAIs
• rantai infeksi HAIs
KHUSU • faktor risiko HAIs
S • Mengetahui penyusunan prioritas
pemecahan masalah
• Mengetahui upaya yg tepat dlm
menyusun strategi pengendalian
Pengertian Epidemiologi
Epidemiology (bahasa
Epi
Yunani) : di
Demo atas/pada
s : penduduk
Logos : ilmu
Ilmu yg mempelajari hal-hal yang
terjadi pada penduduk serta
faktor yang berhubungan
(determinan)
3
Original map by John Snow showing the clusters of
cholera cases in the London epidemic of 1854
Mengalami
Negara
Berkemban 1x HAIs
g:
10 Pasien
HAIs (IDO)
Catheter-associated
Urinary Tract Infections
(CAUTIs)
atau
ISK terkait Pemasangan
Kateter
Ventilator Associated Pneumonia
(VAP) atau
Central-line Associated Blood
Stream Infection (CLABSI)
Studi di Taiwan:
■ CLABSI: 3,93 per 1000 hari pemasangan kateter
sentral
■ Patogen utama: bakteri gram negatif (39,2%), gram
positif (33,2%) dan Candida spp. (27,6%)
■ Pada umumnya CLABSI terjadi 8 hari setelah
pemasangan kateter vena sentral
Surgical Site Infection (SSI)
■ Jenis pembedahan menentukan proporsi IDO
■ Studi di Saudi Arabia: insiden IDO pada pasien bedah ortopedi sebesar
2,55% (79 dari 3.096 pasien), penyebab terbanyak Staphylococcus
sp. termasuk MRSA (29,11%); Acinetobacter sp. (21,5%);
Pseudomonas sp. (18,9%); dan Enterococcus sp. (17,7%)
■ IDO pada bedah abdomen di beberapa negara: 14-22,2% dengan
patogen penyebab diantaranya S. aureus, Staphylococcus koagulase
negatif, Enterococcus spp., dan E. coli
■ Studi di Jepang:
– IDO bedah abdomen 14,4%, perbedaan proporsi berdasarkan
jenis
benang: suture-less 4,8%; VicrylTM 14,8%, dan silk 16,4%.
– Operasi kolorektal, IDO 13,9% pada penggunaan benang
sintetik
yang dapat diserap vs. 22,4% pada penggunaan benang silk
Catheter-associated Urinary Tract
Infections (CAUTIs)
■ HAIs yang paling banyak di berbagai negara, sekitar 40%
dari keseluruhan HAIs.
■ Penyebab utama: E.coli
■ CAUTI menyebabkan pembentukan biofilm pada permukaan
luar dan dalam kateter melindungi mikroba dari aktifitas
antimikroba dan sistem imun tubuh
Ventilator Associated Pneumonia (VAP)
■ VAP terjadi 9-27% pada pasien dengan pemasangan ventilator
■ Rata-rata terjadinya VAP adalah 2-3 hari setelah intubasi endotrakheal
dan pemasangan ventilator.
■ Studi di Asia dilaporkan 3,5-46/1000 ventilator-hari. Studi di India:
– Lima (5) hari pertama pemasangan ventilator adalah masa
kritis terjadinya VAP, (rata-rata 3,3 hari)
– Patogen penyebab VAP diantaranya adalah:
■ Staphylococcus aureus (50%, 2011 dan 43,9%,2013;
■ Enterococcus sp. 4,3%, 2012 dan 8,3%, 2013
■ Methicillin resistant Staphylococcus aureus (MRSA) lebih dari 50%,
2013.
■ Studi di Korea Utara: patogen terbanyak VAP adalah S.aureus sebanyak
44%, 69% diantaranya adalah MRSA, dikuti Acinetobacter baumannii (30%);
Pseudomonas aeruginosa (12%); Stenotrophomonas maltophilia (7%);
Klebsiella pneumoniae (6%); dan Serratia marcescens (2%).
Faktor Utama yang
Berhubungan dengan HAIs
Pejamu Agen
Lingkungan
Proses terjadi
Penyakit
Rantai Infeksi
• terjadi apabila airborne droplet nuclei (partikel dengan ukuran <5 μm yang
mengandung mikroorganisme) tetap berada di udara untuk jangka waktu lama.
• adanya partikel debu yang mengandung agen infeksius atau deskuamasi kulit
Airbone yang mengandung mikroorganisme.
• melalui vektor, seperti nyamuk, lalat, tikus dan hewan pengerat lainnya
a.Vecto • Transmisi terjadi secara langsung atau penetrasi kulit atau mukosa. (jarang
r- terjadi)
borne
THE TRANSMISSION OF INFECTION IN HOSPITAL
1. Surveilans
2. Control measures
3. Infection control professional/ nurse
4. Hospital epidemiologist/infectious disease specialist.
Prinsip Dasar Epidemiologi
•Surveilans adalah sistem yang secara sistematik mengamati munculnya dan
•distribusi HAI atau kondisi yang akan meningkatkan resiko munculnya HAI
dilakukan untuk meningkatan pengetahuan dan pengertian tentang munculnya HAI agar
upaya mencegah serta mengendalikan sesuai dengan masalah setempat yang ada
• Deskriptif: meneliti munculnya penyakit di populasi. Langkah
pertama dlm epidemiologi
• Cross-sectional : mengukur prevalensi penyakit
Studi Observasi • Kasus Kelola : Merupakan studi retrosepktif, digunakan untuk
(deskriptif atau mengkaji KLB. Dibagi atas kelompok kasus (dengan penyakit)
dan kelola (tanpa penyakit)
analitik) • Studi Kohort : mengevaluasi kelompok masyarakat yang sama
sekali belum terkena dampak yang diteliti.
• izin dan kaji etik.