Permenkes No. 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PMK No. 21 tahun
2020 tentang Renstra Kemenkes tahun 2020-2024
2
Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun 2022 - 2024
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
30%
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%
4
Indikator 1
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
Definisi Operasional
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan skrining dengan
menggunakan instrumen SDQ (untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (usia di atas 18 tahun) dan/atau
ASSIST, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan dan/atau guru terlatih
Cara Penghitungan
Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining
x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa
5
Indikator 2
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
30%
Persentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%
Definisi Operasional
Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang
memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
1. Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III (1981)
2. Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)
Cara Penghitungan
Jumlah penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi
serta penyandang skizofrenia) yang dilayani di fasyankes
x 100%
Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi berat
dan penyandang skizofrenia) yang mendapatkan layanan di Fasyankes berdasarkan riskedas terbaru
6
Indikator 3
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024
Definisi Operasional
Jumlah penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/atau pembataran dan/atau kasus
putusan pengadilan dan/atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/atau rawat inap di
Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
Cara Penghitungan
jumlah kumulatif penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/ atau pembantaran, dan/
atau kasus putusan pengadilan dan/ atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/ atau
rawat inap di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor). Data didapatkan dari pelaporan IPWL dan aplikasi
Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Rehabilitasi Medis (SELARAS) dan/atau Dinas Kesehatan
Provinsi
7
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
8
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
9
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
10
1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan
4 Keluarga
PELAKSANAAN UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
•Institusi/Lembaga Pendidikan
•Balai Rehabilitasi Sosial, Panti Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial
Tatanan •Lembaga Kemasyarakatan
•Tempat Kerja
•Tempat Umum
•UKBM yang ada di masyarakat seperti Posyandu, Posbindu PTM, Poskesdes , dan pos lainnya
UKBM (terintegrasi) serta kelompok peduli kesehatan
•UKBM yang ada di tatanan seperti UKS, Poskestren, Pos UKK dll
12
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI FASYANKES
SASARAN : Pasien, Keluarga Pasien, Pengunjung, Pegawai, dan masyarakat di sekitar dan/atau wilayan keja
fasyankes
SASARAN : Pimpinan Tatanan, Pegawai/Pengurus Tatanan, Warga Tatanan dan Masyarakat di sekitar Tatanan
14
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI UKBM
15
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI KELUARGA
16
PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH
18