Anda di halaman 1dari 18

Peningkatan Kesehatan Jiwa melalui Upaya Promotif,

Preventif, Kuratif dan Rehabilitatif


November 2022

Direktorat Kesehatan Jiwa


Kementerian Kesehatan RI
Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa

Inpres No. 1 Tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Permenkes No. 71 Tahun 2015 tentang Penanggulangan Penyakit Tidak


Menular
Permenkes No. 74 Tahun 2015 tentang Upaya Peningkatan Kesehatan dan
Pencegahan Penyakit

Dasar Permenkes No. 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat Bidang


Kesehatan
Kebijakan Permenkes No. 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas

Permenkes No. 21 Tahun 2020 tentang Renstra Kementerian Kesehatan

Permenkes No. 13 Tahun 2022 tentang Perubahan atas PMK No. 21 tahun
2020 tentang Renstra Kemenkes tahun 2020-2024

2
Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun 2022 - 2024

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Persentase penyandang gangguan jiwa yang 30%


2
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


10500 11000 11500
pelayanan rehabiltasi medis

4
Indikator 1
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko 30%


masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan skrining dengan
menggunakan instrumen SDQ (untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (usia di atas 18 tahun) dan/atau
ASSIST, yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan dan/atau guru terlatih
Cara Penghitungan

Jumlah penduduk usia ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang
mendapatkan skrining
x 100%
Jumlah estimasi penduduk ≥15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa

5
Indikator 2
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang
memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
1. Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III (1981)
2. Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

Cara Penghitungan
Jumlah penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi
serta penyandang skizofrenia) yang dilayani di fasyankes
x 100%
Jumlah estimasi penderita gangguan jiwa (penyandang gangguan campuran cemas dan depresi berat
dan penyandang skizofrenia) yang mendapatkan layanan di Fasyankes berdasarkan riskedas terbaru

6
Indikator 3
TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


pelayanan rehabiltasi medis 10500 11000 11500

Definisi Operasional
Jumlah penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/atau pembataran dan/atau kasus
putusan pengadilan dan/atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/atau rawat inap di
Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL)
Cara Penghitungan
jumlah kumulatif penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/ atau pembantaran, dan/
atau kasus putusan pengadilan dan/ atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/ atau
rawat inap di IPWL (Institusi Penerima Wajib Lapor). Data didapatkan dari pelaporan IPWL dan aplikasi
Sistem Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Rehabilitasi Medis (SELARAS) dan/atau Dinas Kesehatan
Provinsi

7
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA

Tujuan: Diselenggarakan melalui


Mewujudkan derajat kesehatan upaya kesehatan:
jiwa yang optimal bagi setiap ▪ Promotif
individu, keluarga, dan ▪ Preventif
masyarakat dengan pendekatan ▪ Kuratif
promotif, preventif, kuratif, dan ▪ Rehabilitatif
rehabilitatif yang diselenggarakan
secara menyeluruh, terpadu, dan
berkesinambungan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah,
dan/ atau masyarakat.

8
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA

Meningkatkan kesehatan jiwa individu, keluarga dan


PROMOTIF
kelompok masyarakat

❑ Mencegah terjadinya masalah kejiwaan


❑ Mencegah timbulnya dan/atau kambuhnya gangguan
PREVENTIF jiwa
❑ Mengurangi risiko akibat gangguan jiwa pada individu,
keluarga dan kelompok masyarakat
❑ Mencegah timbulnya dampak masalah psikososial

9
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA

❑ Penyembuhan atau pemulihan


❑ Pengurangan penderitaan
KURATIF
❑ Pengendalian disabilitas
❑ Pengendalian gejala penyakit

❑ Mencegah atau mengendalikan disabilitas


REHABILITATIF ❑ Memulihkan fungsi sosial
❑ Memulihkan fungsi ekupansial
❑ Mempersiapkan dan memberi kemampuan ODGJ agar
mandiri di masyarakat

10
1 Fasilitas Pelayanan Kesehatan

Tatanan atau tempat dimana


Penyelenggara 2 masyarakat banyak berinteraksi atau
Upaya Peningkatan beraktivitas
Kesehatan Jiwa
3 Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (UKBM)

4 Keluarga
PELAKSANAAN UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA

Fasilitas •Puskesmas dan jejaring


•Rumah sakit umum dengan layanan jiwa
Pelayanan •Rumah sakit jiwa
Kesehatan •Rumah Perawatan

•Institusi/Lembaga Pendidikan
•Balai Rehabilitasi Sosial, Panti Sosial, Lembaga Kesejahteraan Sosial
Tatanan •Lembaga Kemasyarakatan
•Tempat Kerja
•Tempat Umum

•UKBM yang ada di masyarakat seperti Posyandu, Posbindu PTM, Poskesdes , dan pos lainnya
UKBM (terintegrasi) serta kelompok peduli kesehatan
•UKBM yang ada di tatanan seperti UKS, Poskestren, Pos UKK dll

Keluarga •Rumah Tangga

12
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI FASYANKES

SASARAN : Pasien, Keluarga Pasien, Pengunjung, Pegawai, dan masyarakat di sekitar dan/atau wilayan keja
fasyankes

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF


• Advokasi • Melakukan • Melakukan proses diagnosis • Rehabilitasi
meningkatkan pengendalian dan/atau penegakan psikiatrik
komitmen pemangku faktor risiko diagnosis • Rehabilitasi sosial
kebijakan • Melakukan deteksi • Menyelenggarakan • Memberikan
• Sosialisasi kebijakan dini penatalaksanaan meliputi tata konseling
• Menggalang mitra • Melakukan laksana farmakologis; tata
potensial surveilans laksana non-farmakologis,
• Melakukan • Memberikan KIE rujukan; menerima dan
pemberdayaan menindaklanjuti rujuk balik;
masyarakat dan kegiatan lain yang diatur
• Memberikan KIE oleh menteri teknis atau
• Mewujudkan menteri yang mempunyai
suasana kondusif kewenangan bidang sosial
• Memberikan konseling 13
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI TATANAN

SASARAN : Pimpinan Tatanan, Pegawai/Pengurus Tatanan, Warga Tatanan dan Masyarakat di sekitar Tatanan

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF


• Mengeluarkan dan • Mengendalikan • Memberikan pertolongan • Rehabilitasi
menetapkan pengendalian faktor pertama pada kesehatan psikiatrik dan/atau
kebijakan risiko jiwa psikososial
• Menggalang mitra • Melakukan deteksi • Melakukan rujukan kasus • Rehabilitasi sosial
potensial dini yang membutuhkan • Memberikan
• Meningkatkan literasi • Memberikan KIE penanganan lanjutan konseling
kesehatan jiwa atau penanganan sesuai
• Mewujudkan dengan kompetensi
suasana yang • Memberikan konseling
kondusif
• Memberikan KIE

14
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI UKBM

SASARAN : Warga/individu di wilayah UKBM dan keluarga

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF


• Meningkatkan literasi • Mengendalikan • Memberikan pertolongan • Rehabilitasi
kesehatan jiwa pengendalian faktor pertama pada kesehatan psikiatrik dan/atau
individu dan keluarga risiko jiwa psikososial
di wilayah kerja • Melakukan deteksi • Melakukan rujukan kasus • Rehabilitasi sosial
UKBM dini yang membutuhkan • Memberikan
• Mewujudkan • Memberikan KIE penanganan lanjutan konseling
suasana yang atau penanganan sesuai
kondusif di dengan kompetensi
lingkungannya • Memberikan konseling

15
UPAYA PENINGKATAN KESEHATAN JIWA
DI KELUARGA

SASARAN : Anggota keluarga inti dan keluarga lain disekitar rumah

PROMOTIF PREVENTIF KURATIF REHABILITATIF


• Melakukan pola asuh • Melakukan deteksi dini • Memberikan • Memperkuat
yang mendukung • Memberikan KIE pertolongan pertama dukungan keluarga
pertumbuhan dan • Meningkatkan pada kesehatan jiwa dalam pemenuhan
perkembangan jiwa keterampilan hidup hak dasar dan
yang sehat keluarga (manajemen kebutuhan dasar
• Menjadi agen stres, komunikasi
perubahan di dalam keluarga,
keluarga dan manajemen konflik,
keluarga lain sekitar keterampilan
rumah penyelesaian masalah
dan keterampilan hidup
lainnya)

16
PERAN PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH

PEMERINTAH PUSAT PEMERINTAH DAERAH

▪ Menetapkan dan mensosialisasikan ▪ Menetapkan dan mensosialisasikan


kebijakan dan strategi nasional kebijakan di tingkat provinsi/kab./kota
▪ Menyusun, menetapkan dan dengan berpedoman kepada
mensosialisasikan NSPK kebijakan dan strategi nasional
▪ Melakukan kemitraan/kerjasama ▪ Melakukan kemitraan/Kerjasama
dengan lintas kementerian dan dengan lintas SKPD, dunia usaha,
Lembaga non kementerian, dunia organisasi kemasyarakatan, media
usaha, organisasi kemasyarakatan, massa di tingkat provinsi/kab./kota
media massa serta kerjasama ▪ Membuat dan melakukan
internasional pengelolaan sistem informasi
▪ Membuat dan melakukan ▪ Memfasilitasi upaya kesehatan jiwa di
pengelolaan sistem informasi wilayahnya
▪ melakukan fungsi pembinaan dan ▪ Melakukan fungsi pembinaan dan
pengawasan pengawasan 17
C
Cerdas intelektual
E
Empati dalam berkomunikasi
R
Rajin beribadah
I
Interaksi yang
A
Asah, asih, asuh
emosional dan spiritual efektif sesuai agama & bermanfaat bagi tumbuh kembang
keyakinan kehidupan dalam keluarga &
masyarakat

18

Anda mungkin juga menyukai