Anda di halaman 1dari 21

PEMERINTAH KABUPATEN PAMEKASAN

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMASPANAGUAN
Jalan Raya Panaguan Kecamatan Proppo Kode Pos 69363
No. Telpon 08113331983 Email : pkmpanaguan@gmail.com
Website : uptpuskesmaspanaguan.blogspot.co.id

KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS Panaguan
NOMOR : 440/116/432.302.8/SK.lll/2020

TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


KEPALA UPT PUSKESMAS PANAGUAN,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka pembinaan peningkatan mutu dan kinerja


melalui perbaikan yang berkesinambungan terhadap sistem
manajemen, sistem manajemen mutu, sistem penyelenggaraan
pelayanan dan program serta penerapan sistem manajemen risiko
maka perlu dilakukan perbaikan mutu puskesmas yang dilakukan
secara terus-menerus;
b. bahwa untuk menjamin terselenggaranya sistem manajemen mutu
puskesmas sesuai dengan standar, maka dipandang perlu
menyusun Penetapan Indikator Mutu dan Kinerja Puskesmas
melalui Keputusan Kepala UPT Puskesmas.

Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 71


Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan
Kesehatan Nasional;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014 tentang Puskesmas;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang
Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama dan Tempat Praktek
Mandiri.
MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PANAGUAN TENTANG
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS.
Kesatu : Menetapkan indikator mutu dan kinerja sebagaimana tercantum dalam
lampiran ini dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
keputusan ini;
Kedua : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan Apabila di
kemudian hari terjadi kekeliruan akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Pamekasan
Pada tanggal : 10 Juni 2020
Kepala UPT Puskesmas Panaguan,

NURUL INAYAH
LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA UPT PUSKESMAS PANAGUAN
NOMOR : 440/116/432.302.8/2020
TANGGAL : 10 JUNI 2020
PENETAPAN INDIKATOR MUTU DAN
TENTANG :
KINERJA PUSKESMAS

INDIKATOR MUTU DAN KINERJA BERDASARKAN STANDAR PELAYANAN


MINIMAL

TARGET
NO INDIKATOR
(%)
1 Cakupan kunjungan ibu hamil K-4 95
2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80
3 Cakupan pertolongan oleh nakes yang kompeten 95
4 Cakupan pelayanan nifas 95
5 Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80
6 Cakupan kunjungan bayi 98
7 Cakupan desa/kelurahan Universal Child Immunization 86
8 Cakupan pelayanan anak balita 90
9 Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 80
bulan
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100
11 Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100
12 Cakupan peserta KB aktif 70
13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit :
a.     Penemuan penderita AFP <2
b.     Penemuan dan penanganan penderita Pneumonia balita 100
c.     Penemuan dan penanganan pasien baru TB BTA positif 90
d.     Penemuan dan penanganan DBD 100
e.     Penanganan penderita diare 100
14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin :

a. Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat 100


miskin
15 Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin 100
16 Cakupan gawat darurat level 1 yang harus diberikan sarana kesehatan 100
(RS) di Kabupaten/Kota
17 Cakupan desa mengalami KLB yang dilakukan PE <24 jam 100
18 Cakupan desa siaga aktif 80
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA BERDASARKAN PENILAIAN KINERJA
PUSKESMAS

UPAYA TARGET
NO KEGIATAN
KESEHATAN (%)

1. UKM ESSENSIAL    
1.1. Upaya Promosi Kesehatan   
1.1.1 Pengkajian PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)   
  1. Rumah Tangga yang dikaji 20%
2. Institusi Pendidikan yang dikaji 50%

3. Institusi Kesehatan yang dikaji 70%

4. Tempat-Tempat Umum (TTU) yang dikaji 40%


5. Tempat-Tempat Kerja yang dikaji 50%
 
6. Pondok Pesantren yang dikaji 70%
 
  1.1.2. Tatanan Sehat   
1. Rumah Tangga Sehat yang memenuhi 10 indikator 56%
  PHBS
2. Institusi Pendidikan yang memenuhi 7-8 indikator 68%
  PHBS (Klasifiksi IV)
3. Institusi Kesehatan yang memenuhi 6 indikator 100%
  PHBS (Klasifikasi IV)
4. TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS (Klasifiksi IV) 63%
 
5. Tempat kerja yang memenuhi 9/7-8 indikator PHBS 48%
  Tempat-Tempat Kerja
6. Pondok Pesantren yang memenuhi 16-18 indikator 28%
  PHBS Pondok Pesantren
1.1.3. Intervensi/Penyuluhan

1. Kegiatan Intervensi pada Kelompok Rumah Tangga 6 kali


 
2. Kegiatan Intervensi pada Institusi Pendidikan 2 kali
 
3. Kegiatan Intervensi pada Institusi Kesehatan 2 kali
 
  4. Kegiatan intervensi pada TTU 2 kali
5. Kegiatan Intervensi pada Tempat Kerja 2 kali
 
6. Kegaiatan Intervensi pada Pondok Pesantren 2 kali
 
  1.1.4. Pengembangan UKBM    
  1. Pembinaan Posyandu 100%
  2. Pengukuran Tingkat Perkembangan Posyandu 100%
  3. Posyandu PURI (Purnama Mandiri) 70%
  4. Pengukuran Tingkat Perkembangan Poskesdes 100%
1.1.5. Penyuluhan NAPZA (Narkotika Psikotropika dan Zat  
  Adiktif)  
Penyuluhan NAPZA 23%
 
   1.1.6. Pengembangan Desa Siaga Aktif   
1. Desa Siaga Aktif 96%
 
2. Desa Siaga Aktif PURI (Purnama Mandiri) 12%
 
3. Pembinaan Desa Siaga Aktif 12%
 
   1.1.7. Promosi Kesehatan   
1. Sekolah Pendidikan Dasar yang mendapat Promosi 100%
  Kesehatan
100%
2. Promosi Kesehatan di dalam Gedung Puskesmas dan
  Jaringannya (sasaran masyarakat)
3. Promosi Kesehatan untuk pemberdayaan 100%
masyarakat di bidang kesehatan (kegiatan di luar
  gedung Puskesmas)
   1.1.8 Program Pengembangan   
1. Poskesdes beroperasi dengan strata Madya, 96%
  Purnama dan Mandiri
  2. Pembinaan tingkat perkembangan Poskestren 28%
  3. Pembinaan tingkat perkembangan UKK 28%
  4. Poskestren Purnama dan Mandiri 90%
13%
  5. Pembinaan tingkat perkembangan Posbindu PTM
1.2 Upaya Kesehatan Lingkungan   
1.2.1. Penyehatan Air
  1. Pengawasan Sarana Air Bersih ( SAB ) 40%
83%
  2. Sarana Air Bersih yang memenuhi syarat kesehatan
3. Jumlah Kepala Keluarga (KK) yang memiliki akses 85%
  terhadap SAB
   1.2.2. Penyehatan Makanan dan Minuman   
1. Pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM ) 80%
 
2. Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang 57%
  memenuhi syarat kesehatan
   1.2.3. Penyehatan Perumahan dan Sanitasi Dasar   
1. Pembinaan sanitasi perumahan dan sanitasi dasar 74%
 
2. Jumlah Rumah yang memenuhi syarat kesehatan 71,5%
 
   1.2.4. Pembinaan tempat-Tempat Umum   
  1. Pembinaan sarana tempat-tempat umum 87%
2. Tempat Tempat Umum yang memenuhi syarat 59%
  kesehatan
   1.2.5. Yankesling (Klinik Sanitasi)   
1. Konseling Sanitasi 10%
 
2. Inspeksi Sanitasi PBL 20%

3. Intervensi terhadap pasien PBL yang di IS 20%


 
   1.2.6. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) =  
Perberdayaan Masyarakat 
1. Rumah Tangga memiliki akses terhadap jamban 77%
  sehat
2. Desa/Kelurahan yang sudah ODF 77%
 
  3. Jamban sehat 82%
  4. Pelaksanaan kegiatan STBM di Puskesmas 68%
 1.3 Upaya Pelayanan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga  
Berencana 
1.3.1. Kesehatan Ibu
  1. Pelayanan kesehatan untuk ibu hamil (K4) 89%
2. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan (Pn) 96%
 
3. Pelayanan Persalinan oleh tenaga kesehatan di 96%
  fasilitas kesehatan
4. Pelayanan Nifas oleh tenaga kesehatan (KF) 96%
 
  5. Penanganan komplikasi kebidanan (PK) 80%
   1.3.2. Kesehatan Bayi   
  1. Pelayanan kesehatan neonatus pertama (KN1) 98%
2. Pelayanan kesehatan neonatus 0-28 hari (KN 96%
  lengkap)
  3. Penanganan komplikasi neonatus 80%
  4. Pelayanan kesehatan bayi 29 hari - 11 bulan 96%
   1.3.3. Kesehatan Anak Balita dan Anak Pra Sekolah   
1. Pelayanan kesehatan anak balita (12 - 59 bulan) 84%
 
2. Pelayanan kesehatan anak pra sekolah (60 - 72 80%
  bulan)
   1.3.4. Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja   
1. Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang melaksanakan 100%
pemeriksaan penjaringan kesehatan
 
2. Sekolah setingkat SMP/SMPLB/MTs yang 90%
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
 
3. Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB yang 90%
melaksanakan pemeriksaan penjaringan kesehatan
 
4. Murid kelas I setingkat SD/MI/SDLB yang diperiksa 100%
  penjaringan sekolah
5. Murid kelas VII setingkat SMP/SMPLB/MTs yang 90%
  diperiksa penjaringan sekolah
6. Murid kelas X setingkat SMA/SMALB/MA/SMK yang 90%
  diperiksa penjaringan sekolah
  7. Pelayanan kesehatan remaja 67%
   1.3.5. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)   
  1. KB aktif (contraceptive prevalence rate/CPR) 69%
  2. Peserta KB baru 10%
  3. Akseptor KB Drop Out >10%
  4. Peserta KB mengalami komplikasi 3,5%
  5. Peserta KB mengalami efek samping 12,50%
  6. PUS dengan 4 T ber KB 80%
  7. KB pasca persalinan 60%
  8. Ibu hamil yang diperiksa HIV 90%
1.4. Upaya Pelayanan Gizi   
1.4.1. Pelayanan Gizi Masyarakat

1. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada bayi 85%


  umur 6 - 11 bulan
2. Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi pada balita 85%
  umur 12-59 bulan 2 (dua) kali setahun
  3. Pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil 90%
  4. Ibu hamil kurang energi kronis (KEK) 21,1%
   1.4.2. Penanggulangan Gangguan Gizi   
1. Pemberian Tablet Tambah Darah pada Remaja Putri 20%
 
  2. Pemberian PMT - P pada balita kurus 85%
3. Ibu hamil KEK yang mendapat PMT – Pemulihan 65%
 
   1.4.3. Pemantauan Status Gizi   
1. Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
  sesuai standar tatalaksana gizi buruk
  2. Cakupan penimbangan balita D/S 79%
  3. Balita naik berat badannya (N/D) 60%
4. Balita Bawah Garis Merah (BGM) 1,9%
 
5. Rumah tangga mengkonsumsi garam beryodium 90%
 
 1.5. Upaya Pencegahan dan Pengendalian Penyakit   
1.5.1 Diare   
1. Cakupan pelayanan diare balita 100%

 
2. Angka penggunaan oralit 100%
 
3. Angka penderita diare balita yang diberi tablet zinc 80%
 
   1.5.2. ISPA (Insfeksi Saluran Pernafasan Atas)   
  Cakupan penemuan penderita Pneumonia balita 80%
   1.5.3. Kusta   
1. Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus kusta baru >80%
 
2. Kasus kusta yang dilaukan PFS secara rutin >90%

 
  3. RFT penderita kusta >90%
4. Penderita baru pasca pengobatan dengan score >97%
kecacatannya tidak bertambah atau tetap
 
5. Proporsi kasus defaulter kusta <5%
 
6. Proporsi tenaga kesehatan di desa endemis kusta >90%
  tersosialisasi
7. Proporsi kader kesehatan di desa endemis kusta >90%
  tersosialisasi
8. Proporsi SD/MI di desa endemis kusta dilakukan 100%
  screening kusta
   1.5.4. Tuberculosis Bacillus (TB) Paru   
1. Penemuan suspect penderita TB 75%
 
2. Penderita TB Paru BTA Positif yang dilakukan 100%
  pemeriksaan kontak
3. Angka keberhasilan pengobatan pasien baru BTA 90%
  positif
   1.5.5. Pencegahan dan Penanggulangan PMS dan HIV/AIDS   
Anak sekolah (SMPdan SMA sederajat) yang sudah 100%
  dijangkau penyuluhan HIV/AIDS
   1.5.6. Demam Berdarah Dengue (DBD)   
  1. Angka bebas jentik (ABJ) >95%
  2. Penderita DBD ditangani 100%
  3. Cakupan PE kasus DBD 100%
   1.5.7. Malaria   
1. Penderita Malaria yang dilakukan pemeriksaan SD 100%
 
2. Penderita positif Malaria yang diobati sesuai standar 100%
  (ACT)
3. Penderita positif Malaria yang follow up 100%
 
   1.5.8. Pencegahan dan Penanggulangan Rabies   
1. Cuci luka terhadap kasus gigitan HPR 100%
 
2. Vaksinasi terhadap kasus gigitan HPR yang 100%
  berindikasi
   1.5.9. Pelayanan Imunisasi   
  1. IDL (Imunisasi Dasar Lengkap) 92%
  2. UCI Desa 95%
  3. Imunisasi DT pada anak kelas I SD 98%
  4. Imunisasi Campak pada anak kelas I SD 98%
  5. Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan 3 98%
  6. Imunisasi TT5 pada WUS (15-49 tahun) 85%
  7. Imunisasi TT2 plus bumil (15-49 tahun) 85%
  8. Pemantaun suhu lemari es vaksin 100%
  9. Ketersediaan catatan stok vaksin 100%
  10. Laporan KIPI Zero reporting/KIPI Non serius ≥90%
   1.5.10. Pengamatan Penyakit (Surveilance Epidemiologi)   
1. Laporan STP (surveilan Terpadu Penyakit) yang ≥80%
  tepat waktu
2. Kelengkapan Laporan STP (surveilan Terpadu ≥90%
  Penyakit)
  3. Laporan C1 (campak) yang tepat waktu ≥80%
  4. Kelengkapan Laporan C1 (campak) ≥90%
  5. Laporan W2 (mingguan)yang tepat waktu ≥80%
  6. Kelengkapan Laporan W2 (mingguan) ≥90%
  7. Grafik Penyakit Potensial wabah 100%
8. Desa/kelurahan yang mengalami KLB ditanggulangi 100%
  < 24 jam
 1.5.11. Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak  
  Menular 
1. Desa/kelurahan yang melaksanakan kegiatan 30%
  Posbindu PTM
2. Perempuan usia 30-50 tahun yang dideteksi dini 30%

  kanker cervix dan payudara


3. Sekolah yang ada di wilayah Puskesmas 30%
 
melaksanakan KTR
4. Penduduk usia lebih dari 15 tahun yang melakukan 30%

  pemeriksaan tekanan darah


5. Penduduk usia lebih dari 18 tahun yang melakukan 30%

  pemeriksaan gula darah


6. Obesitas/IMT pada penduduk usia lebih dari 15 30%

  tahun yang melaukan pemeriksaan IMT


 2. UKM PENGEMBANGAN    
2.1. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat (Perkesmas)    
1. Rasio Kunjungan Rumah (RKR) 8,33%
 
2. Individu dan keluarga dari keluarga rawan yang 60%
mendapat keperawatan kesehatan masyarakat
  (Home care)
3. Kenaikan tingkat kemandirian keluarga setelah 30%
  pembinaan
2.2. Pelayanan Kesehatan Jiwa    
1. Pemberdayaan kelompok masyarakat terkait 25%

  program kesehatan jiwa


2. Penanganan kasus jiwa ( gangguan perilaku, 40%
gangguan jiwa, gangguan psikosomatik, masalah

  Napza, dll) yang datang berobat ke Puskesmas


3. Penanganan kasus kesehatan jiwa, melalui rujukan 25%
  ke RS / spesialis
  4. Kunjungan rumah pasien jiwa 25%
2.3. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut   
2.3.1. UKGS   
  1. Murid kelas 1 yang dilaukan penjaringan 100%
  2. Murid kelas 1 -6 yang mendapat perawatan 40%
  3. SD/MI dengan UKGS Tahap III 30%
   2.3.2. UKGM   
1. APRAS yang dilakukan penjaringan di UKBM 40%
  (Posyandu dan PAUD)
  2. UKBM yang melaksanakan UKGM 15%
2.4. Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer   
65%
  1. Penyehatan Tradisional ramuan yang memiliki STPT
65%
  2. Hatra dengan keterampilan yang memiliki STPT
  3. Fasilitas Yankestrad yang berijin 55%
  4. Pembinaan ke Penyehat Tradisional 30%
2.5. Pelayanan Kesehatan Olahraga   
1. Kelompok/klub olahraga yang dibina 30%
 
  2. Pengukuran kebugaran calon jemaah haji 60%
3. Pengukuran kebugaran jasmani anak sekolah 25%
 
2.6. Pelayanan Kesehatan Indera   
  2.6.1. Mata   
  1. Penemuan dan penanganan kasus refraksi 70%
  2. Penemuan kasus penyakit mata di Puskesmas 65%
3. Penemuan kasus buta katarak pada usia di atas 45 35%
  tahun
  4. Penyuluhan kesehatan mata 90%
  5. Pelayanan rujukan mata 30%
  2.6.2. Telinga   
12%
1. Penemuan kasus yang rujukan ke spesialis di
  Puskesmas melalui pemeriksaan fungsi pendengaran
  2. Penemuan kasus penyakit telinga di Puskesmas 35%
  3. Penemuan Kasus Serumen prop 55%
2.7. Pelayanan Kesehatan Lansia   
Lansia umur lebih atau sama dengan 60 tahun yang 56%
mendapat pelayanan kesehatan lansia di fasilitas
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas pada kurun waktu
  tertentu
2.8. Pelayanan Kesehatan Kerja   
1. Pekerja formal yang mendapat konseling 60%
 
2. Pekerja informal yang mendapat konseling 60%
 
3. Promotif dan preventif yang dilakukan pada 60%
  kelompok kesehatan kerja
2.9. Kesehatan Matra   
1. Hasil pemeriksaan kesehatan jemaah haji 3 bulan 70%
  sebelum operasional terdata
  2. Terbentuknya Tim TRC (Tim Reaksi Cepat) 100%
3. UPAYA KESEHATAN PERORANGAN (UKP)   
3.1 Pelayanan Rawat Jalan   
1. Angka Kontak 150%
 
2. Rasio rujukan rawat jalan non spesialistik 4%
 
3. Rasio peserta prolanis rutin berkunjung ke FKTP 50%

  (RPPB)
4. Penyediaan rekam medis rawat jalan kurang dari 10 100%
  menit
5. Kelengkapan pengisina rekam medik 100%
 
6. Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap gigi yang
100%
dicabut
 
60%
  8. Bumil yang mendapat perawatan kesehatan gigi
3.2 Pelayanan Gawat Darurat   
  1. Kompetensi SDM memenuhi standar 100%
2. Ketersediaan peralatan, sarana prasarana dan obat 100%
memenuhi standar
 
3. Kelengkapan pengisian informed consent dalam 24 100%
  jam setelah selesai pelayanan
3.3 Pelayanan Kefarmasian   
1. 80%
  Kesesuaian item obat yang tersedia dengan form
2. 80%
  Kesesuaian ketersediaan obat dengan pola penyakit
3.4 Pelayanan Laboratorium   
100%
  1. Kesesuaian jenis pelayanan laboratorium dengan
standar
2. Ketepatan waktu tunggu penyerahan hasil 100%
  pelayanan laboratorium <120 menit
3. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu internal 100%
  (PMI)
3.5 Pelayanan Satu Hari (One Day Care)   
Pelayanan satu hari (one day care) dilakukan oleh 100%
  petugas yang kompeten
3.6 Pelayanan Rawat Inap   
1. BOR 40%
 
100%
  2. Visite pasien rawat inap dilakukan oleh Dokter
100%
  3. Kelengkapan pengisian rekam medik dalam 24 jam
100%
  4. Pertolongan persalinan normal oleh nakes terlatih
80%
  5. Pelayanan konseling gizi
 
4. MUTU 
≥80%
4.1. SKM (Survei Kepuasan Masyarakat) 
≥80%
4.2 Survei Kepuasan Pasien
100%
4.3. Penanganan Pengaduan Pelanggan
4.4. Tidak terjadi hal yang mebahayakan keselamatan pasien 100%
(sasaran keselamatan pasien)
4.5. Pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)   
1. Cuci tangan 100%
 
2. Penggunaan APD saat melaksanakan tugas 100%
 
3. Desinfeksi tingkat tinggi dan sterilisasi 100%
 
4. 100%
  Tindakan asepsis dan aspirasi sebelum menyuntik
  5. KIE etika batuk 100%
6. Pembuangan jarum suntik memenuhi standar 100%
 
INDIKATOR MUTU DAN KINERJA PUSKESMAS

Standar Indikator Mutu Admen

NO INDIKATOR MUTU TARGET KINERJA

1. Pelaksanaan lokmin diiukti oleh seluruh staff Puskesmas 75%

Standar Indikator Mutu UKM

NO MANAJEMEN INDIKATOR MUTU TARGET KINERJA

1 KIA Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K4) 89%

Pelayanan Persalinan oleh Nakes 96%

Pelayanan persalinan nakes difasilitas 96%


kesehatan

Pelayanan nifas oleh nakes 96%

Penanganan komplikasi kebidanan 80%

Pelayanan Kesehatan Neonatus pertama 98%


(KN1)

Pelayanan Kesehatan Neonatus 0-28 96%


hari (KN lengkap)

Penanganan komplikasi neonates 80%

Pelayanan kesehatan bayi 29 hari – 11 96%


bulan

Pelayanan kesehatan anak balita (12 – 84%


59 bulan)

Pelayanan anak pra sekolah (60 – 72 82%


bulan)

2 KB KB aktif (contraceptive prevalence 69%


rate/CPR)

Peserta KB baru 10%

Akseptor KB drop out <10%

Peserta KB mengalami komplikasi 3,5%

Peserta KB mengalami efek samping 12,50%

PUS dengan 4T ber KB 80%

KB pasca persalinan 60%


Ibu hamil yang diperiksa HIV / AIDS 90%

3 GIZI Pemberian kapsul vit A dosis tinggi pada 85%


bayi umur 6 – 11 bulan

Pemberian kapsul vit A dosis tinggi pada 85%


balita umur 12 – 59 bulan 2x dalam
setahun

Pemberian 90 tablet besi pada ibu hamil 90%

Ibu hamil kurang energy kronis (KEK) 21,1%

Pemberian tablet tambah darah pada 20%


remaja putri

Pemberian PMT – P pada balita kurus 85%

Ibu hamil KEK yang mendapat PMT 65%


pemulihan

Cakupan balita gizi buruk mendapat 100%


perawatan sesuai standart tatalaksana
gizi buruk

Cakupan penimbangan balita D / S 79%

Balita naik berat badannya (N / D) 60%

Balita bawah garis merah (BGM) 1,9%

Rumah tangga mengkonsumsi garam 90%


beryodium

Pelayanan konseling gizi 80%

4 PROMOSI Rumah tangga yang dikaji 20%


KESEHATAN Institusi pendidikan yang dikaji 50%
(PROMKES)
Institusi kesehatan yang dikaji 70%

Tempat – tempat umum (TTU) yang 40%


dikaji

Tempat – tempat kerja yang dikaji 50%

Pondok pesantren yang dikaji 70%

Rumah tangga sehat yang menemui 10 56%


indikator PHBS

Institusi pendidikan yang memenuhi 7 – 68%


8 Indikator PHBS (Klasifikasi IV)

Institusi kesehatan yang memenuhi 6 100%


indikator PHBS (Klasifikasi IV)

TTU yang memenuhi 6 indikator PHBS 63%


(Klasifikasi IV)

Tempat kerja yang memenuhi 8 – 9 / 7 48%


– 8 Indikator PHBS tempat – tempat
kerja (Klasifikasi IV)

Pondok pesantren yang memenuhi 16 – 28%


18 indikator PHBS pondok pesantren
(Klasifikasi IV)

5 KESEHATAN Pengawasan saraana air bersih 40%


LINGKUNGAN SAB yang memenuhi syarat kesehatan 83%
(KESLING)
Rumah tangga yang memiliki akses 85%
terhadap SAB

Pembinaan tempat pengelolaan 80%


makanan (TPM)

TPM yang memenuhi syarat kesehatan 57%

Pembinaan sanitasi perumahan sanitasi 74%


dasar

Rumah yang memenuhi syarat 71,5%


kesehatan

Pembinaan sarana tempat-tempat 87%


umum

TTU yang memenuhi syarat kesehatan 59%

Konseling sanutasi 10%

Inspeksi sanitasi TBL 20%

Interfensi terhadap paasien TBL yang di 20%


IS

Rumah tangga yang memiliki akses 77%


terhadap jamban sehat

Desa/kelurahan yang sudah ODF 77%

Jamban sehat 82%

Pelaksaan kegiatan STBM di puskesmas 68%


6 DBD Angka bebas jentik (ABJ) 95%

Penderita DBD ditangani 100%

Cakupan PE kasus DBD 100%

7 DIARE Cakupan pelayanan diare balita 100%

Angka penggunaan oralit 100%

Angka penderita diare balita yang diberi 80%


tablet zinc

8 ISPA Cakupan penenmuan penderita 80%


pneumonia balita

9 KUSTA Cakupan pemeriksaan kontak dari kasus >80%


kusta baru

Kasus kusta yang dilakukan PFS secara >90%


rutin

RFT penderita kusta >90%

Penderita baru pasca pengobatan >97%


dengan skor klecacatannya tidak
bertmabh atau tetap

Proporsi kasus defaulter kusta >5%

Proporsi tenaga kesehatan di desa >90%


endemis kusta tersosialisasi

Proporsi kader kesehatan di desa >90%


endemis kusta tersosialisasi

Proporsi SD/MI di desa endemis kusta 100%


dilakukan screening kusta

10 TB PARU Penemuan saspek penderita TB 75%

Penderita TB paru BTA positif yang 100%


dilakukan pemeriksaan kontak

Angka keberhasilan pengobatan pasien 90%


baru BTA positif

11 PMS dan Anak sekolah (SMP dan SMA/ sederajat) 100%


HIV/AIDS yang sudah dijangkau penyuluhan
HIV/AIDS

12 IMUNISASI IDL(imunisasi dasar lengkap) 92%

UCI desa 80%


Imunisasi DT pada anak SD kelas 1 >98%

Imunisasi campak pada anak SD kelas 1 >98%

Imunisasi TT pada anak SD kelas 2 dan >98%


3

Imunisasi TT 5 pada WUS (15-49 thun) >85%

Imunisasi TT 2 pada bumil (15-49 85%


tahun)

Pemantauan suhu lemari es vaksin 100%

Ketersediaan catatan stok vaksin 100%

Laporan KIPI zero reporting /KIPI non ≥90%


serius

13 SURVEILANS Laporan STP yang tepat waktu ≥80%


EPIDEMOLOGI Kelengkapan laporan STP ≥90%

Laporan C1 tepat waktu ≥80%

Kelengkapan laporan C1 ≥90%

Laporan W2 (Mingguan) yang tepat ≥80%


waktu

Kelengkapan laporan W2 (Mingguan) ≥90%

Grafik trend Mingguan penyakit 100%


potensial wabah

Desa / Kelurahan yang mengalami KLB 100%


ditanggulangi dalam waktu <24jam

13 PENYAKIT TIDAK Desa / kelurahan yang melaksanakan 30%


MENULAR (PTM) kegiatan pos bindu PTM

Perempuan usia 30 – 50 th yang 30%


dideteksi dini kanker serviks dan
payudara

Sekolah yang ada diwilayah puskesmas 30%


melaksanakan KTR

Penduduk usia >15 th yang 30%


melaksanakan pemeriksaan tekanan
darah

Penduduk usia >18 th yang melakukan 30%


pemeriksaan gula darah

Obesitas / IMT pada penduduk usia > 30%


15th yang melakukan pemeriksaan IMT

14 PERAWATAN Rasio Kunjungan rumah (RKR) 8,33


KESEHATAN Individu dan keluarga rawan yang 30%
MASYARAKAT mendapat keperawatan kesehatan
(PERKESMAS) masyarakat (Home Care)

Kenaikan tingkat kemandirian keluarga 60%


setelah pembinaan

15 KESEHATAN Pemberdayaan kelompok masyarakat 25%


JIWA khusus dalam upaya penemuan dini dan
rujukan kasus gangguan jiwa

Penanganan kasus jiwa gangguan 40%


prilaku, masalah napza, dll yang
berobat dating ke puskesmas

Penanganan kasus kesehatan jiwa, 25%


melalui rujukan ke RS / Spesialis

Kunjungan rumah pasien jiwa 25%

16 KESEHATAN GIGI Murid kelas 1 yang dilakukan 100%


DAN MULUT penjaringan

Murid kelas 1 – 6 yang mendapat 40%


perawatan

SD / MI dengan UKGS tahap III 30%

APRAS yang dilakukan penjaringan 40%


UKBM (Posyandu dan Paud)

UKBM yang melaksanakan UKGM 15%

Rasio gigi tetap yang ditambal terhadap 100%


gigi yang dicabut

Bumil yang mendapat perawatan 60%

17 UKS Sekolah setingkat SD/MI/SDLB yang 100%


melaksanakan pemeriksaan penjaringan
kesehatan

Sekolah setingkat SMP/MTS/SMPLB 90%


yang melaksanakan pemeriksaan
penjaringan kesehatan

Sekolah setingkat SMA/MA/SMK/SMALB 90%


yang melaksanakan penjaringan
kesehatan

Murid kelas 1 setingkat SD / MI / SDLB 100%


yang diperiksa penjaringan kesehatan

Murid kelas VII setingkat 90%


SMP/MTS/SMPLB yang diperiksa
penjaringan kesehatan

Murid kelas X setingkat 90%


SMA/MA/SMK/SMALB yang diperiksa
penjaringan kesehatan

18 KESEHATAN USIA Pelayanan kesehatan remaja 67%


REMAJA

19 KESEHATAN Penyehatan tradisional ramuan yang 65%


TRADISIONAL memiliki STPT
KOMPLEMENTER Hatra dengan ketrampilan yang memiliki 65%
STPT

Fasilitas Kesehatan yankestrad yang 55%


berijin

Pembinaan ke penyehat Tradisional 30%

19 KESEHATAN Kelompok/Klub olahraga yang dibina 30%


OLAHRAGA Pengukuran kebugaran calon jemaah 60%
haji

Pengukuran kebugaran jasmani pada 25%


anak sekolah

20 KESEHATAN Penemuan Kasus dimasyarakat dan 70%


INDERA Puskesmas melalui pemeriksaan visus /
refraksi

Penemuan kasus penyakit mata di 65%


puskesmas

Penemuan kasus buta katarak pada usia 35%


>45 th

Penyuluhan kesehatan mata 90%


Pelayanan rujukan mata 30%

Penemuan kasus yang rujukan ke 12 %


spealis di puskesmas melalui
pemerksaan fungsi pendengaran

Penemuan kasus penyakit telinga di 35%


puskesmas

Penemuan kasus serumen prop 55%

21 KESEHATAN pelayanan kesehatan lansia 56%


LANSIA

22 KESEHATAN Pekerja formal yang mendapat 60%


KERJA konseling

Pekerja informal yang mendapat 60%


konseling

Promotif dan preventif yang di lakukan 60%


pada kelompok kesehatan kerja

23 KESEHATAN HAJI Hasil pemeriksaan kesehatan jemaah 70%


haji 3 bulan sebelum operasional
terdata

Standar indikator Mutu UKP

No MANAJEMEN INDIKATOR MUTU STANDAR

1 Ruang Pelayanan Pemberi Layanan adalah dokter 70%


Umum Indikator waktu <10 menit 80%

Kepuasan pengguna layanan 80%

2. Ruang pelayanan Proses pendaftaran pengguna layanan 80%


pendaftaran lama dan baru 10 menit

Kepuasan pengguna layanan 80%

3. UGD Respon time petugas 5 menit 80%

Kepuasaan pengguna layanan 80%

4. Ruang pelayanan Visite dokter pada hari kerja aktif 100%


rawat inap

Kepuasan pengguna layanan 80%


5. Ruang pelayanan Indicator waktu <15 menit 80%
KIA

Kepuasan pengguna layanan 80%

6. Ruang pelayanan Indikator waktu <45 menit 80%


gigi

Kepuasan pengguna layanan 80%

7. laboratorium Indikator waktu <140 menit 80%

Kepuasan pengguna layanan 80%

8. Ruang pelayanan Waktu pelayanan obat racikan < 10 80%


kefarmasian menit

Kepuasan pengguna layanan 80%

9. Ruang pelayanan Indikator waktu <20 menit 80%


gizi

Kepuasan pengguna layanan 80%

10 ambulance Kecepatan waktu respon pelayanan 80%


. ambulance ≤ 20 menit

11 Rekam medis Waktu penyediaan RM ≤ 10 menit 80%


.

12 Ruang pelayanan Indikator waktu <20 menit 80%


. sanitasi

Kepuasan pengguna layanan 80%

13 Ruang pelayanan Indicator waktu < 20 menit 80%


KB

Kepuasan pengguna layanan 80%

14 Ruang pelayanan Indikator waktu <20 menit 80%


TB Kepuasan pengguna layanan 80%

15 Ruang Pelayanan Indikator waktu < 20 menit 80%


Kusta Kepuasan pengguna layanan 80%

Indikator / Sasaran Mutu keselamatan pelanggan


NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PELANGGAN STANDAR

1 Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien 100%

2 Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 100%


3 Tidak terjadi kesalahan prosedur tindakan medis dan 100%
keperawatan

4 Pengurangan terjadinya resiko infeksi di puskesmas 90%

5 Tidak terjadi pasien jatuh 90%

6 Terjalin komunikasi yang efektif 90%

Standar Indikator Perilaku Pemberi Layanan Klinis

NO INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN PELANGGAN STANDAR


1 Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien 90%
2 Tidak terjadi kesalahan pemberian obat 80%

Kepala UPT Puskesmas Panaguan,

NURUL INAYAH

Anda mungkin juga menyukai