IKP9
Jumlah Kab/Kota yang 330 380 430 480 514
melaksanakan deteksi dini
masalah kesehatan jiwa dan
penyalahgunaan NAPZA
Pencegahan
dan
Pengendalian IKK
Masalah Persentase ODGJ berat yang 45 60 75 90 100
Kesehatan Jiwa mendapatkan layanan
dan Napza
TUJUAN INDIKATOR
Memberikan penanganan
Mengenali secara dini secara dini
Mengetahui besaran
masalah kesehatan jiwa masalah kesehatan jiwa dan
masalah kesehatan
dan gangguan jiwa sehingga dapat
jiwa di Indonesia.
gangguan jiwa yang Meningkatkan kualitas hidup
dialami manusia
oleh masyarakat. Indonesia.
6
PENGERTIA DEFINISI OPERASIONAL
N
Upaya pencegahan & Kabupaten/Kota yang
25%
puskesmasnya melakukan
menemukan secara dini
deteksi dini masalah kesehatan jiwa
masalah Kesehatan Jiwa dan penyalahguna NAPZA terhadap
& Napza di masyarakat seluruh kelompok usia dengan
& fasilitas pelayanan menggunakan instrumen SDQ, SRQ
kesehatan primer 20, dan
ASSIST yang dilakukan oleh
tenaga kesehatan dan non
nakes terlatih.
DETEKSI DINI
Umur 4 – 10 tahun Umur 11 – 18 tahun Umur 18 tahun ke atas
Panti
Lembaga Sosial
Jompo
ASSIS
T
ALGORITMA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
Sasaran: Sasaran:
Usia 4-10 SDQ SRQ 20 Usia > 18
Usia 11-18
Pemeriksaan Pemeriksaan
lanjutan Assis lanjutan
t
TINDAKAN
Edukasi
Pencegahan
pencegahan Rujuk IPWL
Napza & Konseling
Napza
RUMUS PERHITUNGAN
1 2 3
Jumlah kab/kota yang memiliki Target per provinsi ditetapkan Capaian tahunan dihitung pada
25% puskesmas yang melalui penghitungan secara akhir tahun berjalan.
melaksanakan deteksi dini proporsi, yaitu jumlah
masalah kesehatan jiwa dan kabupaten/ kota sesuai target
penyalahguna NAPZA. indikator pada tahun tersebut
dibagi jumlah kabupaten/
kota seluruh Indonesia
dikalikan jumlah kabupaten/
kota yang ada di provinsi
tersebut.
Misal Provinsi Jawa Timur
target tahun 2020 adalah:
330/514 x 39 = 25 kab/kota.
Target Deteksi Dini
No Provinsi
Kab/ Kota 2020 2021 2022 2023 2024
1 Aceh 23 15 17 19 21 23
2 Sumatera Utara 33 21 24 28 31 33
3 Sumatera Barat 19 12 14 16 18 19
4 Sumatera Selatan 17 11 13 14 16 17
5 Bengkulu 10 6 7 8 9 10
6 Bangka Belitung 7 4 5 6 7 7
7 Riau 12 8 9 10 11 12
8 Kepulauan Riau 7 4 5 6 7 7
9 Jambi 11 7 8 9 10 11
10 Lampung 15 10 11 13 14 15
11 Banten 8 5 6 7 7 8
12 DKI 6 4 4 5 6 6
Target Deteksi Dini
No Provinsi
Kab/ Kota 2020 2021 2022 2023 2024
13 Jawa Barat 27 17 20 23 25 27
14 Jawa Tengah 35 22 26 29 33 35
15 DI Yogyakarta 5 3 4 4 5 5
16 Jawa Timur 38 24 28 32 35 38
17 Bali 9 6 7 8 8 9
18 NTB 10 6 7 8 9 10
19 NTT 22 14 16 18 21 22
20 Kalimantan Barat 14 9 10 12 13 14
21 Kalimantan Timur 10 6 7 8 9 10
22 Kalimantan Utara 5 3 4 4 5 5
23 Kalimantan Sel 13 8 10 11 12 13
24 Kalimantan Tengah 14 9 10 12 13 14
No Provinsi Kab/ Kota Target Deteksi Dini
TUJUAN INDIKATOR
Memenuhi hak setiap warga
Meningkatkan akses layanan negara Menurunkan kesenjangan
kepada ODGJ berat untuk mendapatkan pelayanan pengobatan
kesehatan yang
bermutu
MEKANISME PELAYANAN
Pemeriksaan kesehatan jiwa meliputi:
(1) Pemeriksaan status mental, dan
(2) Wawancara.
Memberikan talalaksana awal dan kondisi kronik stabil serta melakukan rujukan bila diperlukan
Edukasi kepatuhan minum obat
Melakukan pemantauan minum obat
STANDAR PELAYANAN
Pelayanan Kesehatan dilakukan oleh minimal 1 orang Dokter
Umum/ Spesialis Kedokteran Jiwa dan 1 orang Perawat/
Perawat Spesialis Keperawatan Jiwa.
CAPAIAN KINERJA
Jumlah penderita ODGJ Berat yang mendapat
Rumus layanan
= X 100%
Perhitu nga Jumlah estimasi penderita ODGJ di wilayahnya
ODGJ Berat
100
CONTOH PERHITUNGAN
0.21
X 500.000 = 1.050 ODGJ Berat
100
Jumlah ODGJ Berat yang ditemukan dan
dilayani 750
Jumlah ODGJ Berat berdasarkan target
proyeksi 1.050
Capaian
Kinerja Presentase ODGJ Berat yang mendapatkan
Kab/ Kot pelayanan
a 750
X 100% = 71,4%
1.050
Prevalensi (%) Skizofenia / Psikosis pada Penduduk
Indonesia berdasarkan Riskesdas 2018
0.35
0.35
0.3
0.3
0.26
0.25
0.25 0.23
0.21 0.21 0.21 0.21
0.2 0.2
0.19
0.2 0.18 0.19 0.18
0.17 0.17 0.18
0.16
0.15 0.15
0.14 0.14 0.14 0.15 0.14
0.15 0.13 0.14 0.13
0.11 0.11
0.1 0.09 0.09
0.08
0.07
0.05
0
PERSENTASE GME
PADA PENDUDUK >15 TAHUN
YANG
MENDAPATKAN LAYANAN
PERSENTASE GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
Pada penduduk >15 tahun yang mendapatkan layanan
TUJUAN INDIKATOR
2021 2023
TARGE : :
20% 40%
T 2020 2022 2024
: : :
10% 30% 50%
Rumus Jumlah penderita GME >15 tahun yang mendapat
= layanan dalam kurun waktu satu tahun
Perhitungan X 100%
Jumlah estimasi penderita GME pada penduduk >15
tahun di wilayahnya berdasarkan angka prevalensi
Riskesdas terbaru
KETERANGAN
Numerator: Jumlah penderita GME pada penduduk Penderita GME: penduduk > 15 tahun yang dilakukan
> 15 tahun di wilayah kerja Kab/Kota yang mendapatkan deteksi dini dengan menggunakan instrument SRQ 20 dengan cut
pelayanan kesehatan jiwa dalam of point > 6 atau SDQ dengan hasil borderline/abnormal
kurun waktu satu tahun
Denominator: Jumlah penderita GME pada penduduk > 15 Hasil estimasi penderita GME pada penduduk > 15 tahun diperoleh
tahun berdasarkan estimasi di wilayah kerja Kab/Kota dalam dari prevalensi GME data Riskesdas terbaru dikalikan jumlah
kurun waktu satu tahun yang sama penduduk usia > 15 tahun di wilayah tersebut dalam kurun waktu
yang sama
CONTOH PERHITUNGAN
Prevalensi GME berdasarkan data Riskesdas di Kabupaten “T”
adalah 13%
Estimasi Jumlah estimasi penderita GME pada penduduk > 15 tahun di Kab ”T” tahun
penderit 2020 adalah (13 x 290.000)/100= 37.700 penderita GME
a
GM
E Target capaian indikator penderita GME yang mendapat layanan pada tahun 2020 sebesar 10%,
yaitu 10% X 37.700 = 3.770 penderita GME
Targ
et
capaian Bila jumlah penderita GME yang mendapat pelayanan kesehatan berupa promosi kesehatan
dan/atau konseling, dan/atau penanganan awal dan/atau penanganan lanjutan sebesar 2.000, maka
indikat persentase penderita GME yang mendapat layanan adalah: (2.000/37.700) x 100 % = 5,3%.
or
ALGORITMA PELAYANAN KESEHATAN JIWA
Sasaran: Sasaran:
Usia 4-10 SDQ SRQ 20 Usia > 18
Usia 11-18
Pemeriksaan Pemeriksaan
lanjutan Assi lanjutan
st
TINDAKAN
Edukasi
Pencegahan Napza
pencegahan Rujuk IPWL
& Konseling
Napza
• Deteksi dini dapat menggunakan kuesioner kekuatan dan kelemahan (Strength and
Diificulties Questionnaire-SDQ) dan mudah dilakukan baik di sekolah maupun
komunitas lainnya.
• SDQ adalah kuisioner untuk deteksi dini masalah perilaku dan emosi pada anak
dan remaja berusia 4 – 18 tahun.
• Berisi 25 pernyataan yang terdiri dari :
– 1) Domain Masalah emosi (5 butir);
– 2) Domain Masalah perilaku (5 butir);
SD
– 3) Domain Hiperaktivitas / inatensi (5 butir);
– 4) Domain Masalah hubungan dengan teman sebaya (5 butir);
– 5) Domain Perilaku pro-sosial yang mendukung (5 butir).
Q • Biasanya paling mudah untuk menjumlahkan Domain jumlah total angka kesulitan
terlebih dahulu yaitu dengan menjumlahkan nilai dari Domain masalah emosi, masalah
tingkah laku, masalah perilaku hiperaktivitas dan masalah dengan teman sebaya.
• Domain Gejala versi remaja 11-18 tahun,dapat diisi sendiri oleh remaja
• Interpretasi hasil skrining berdasarkan skor yang diperoleh dikategorikan
menjadi 3, yaitu: normal, borderline dan abnormal
SD
Q Penentuan suatu ‘kasus’ berdasarkan SDQ:
• Nilai abnormal berarti suatu ‘kasus’ yang bermakna bagi anak atau remaja
yang memiliki masalah perilaku dan emosi. Kategori ini menjadi perhatian
utama dan harus dilakukan pemeriksaan lanjutan.
• Nilai ambang/borderline berarti kita harus memperhatikan bahwa anak atau
remaja tersebut memiliki potensi untuk mengalami masalah emosi dan
perilaku. Kategori ini juga harus dimasukkan ke dalam kasus dan
membutuhkan pemeriksaan lanjutan.
• Nilai kekuatan dinilai berdasarkan nilai batas domain masalah prososial.
Anak yang mempunyai kekuatan diri yang baik diharapkan mempunyai
kemampuan resiliensi yang baik.
No Pertanyaan Y T
SRQ- 1
2
Apakah anda sering menderita sakit kepala?
Apakah anda tidak nafsu makan?
20
3 Apakah anda sulit tidur?
4 Apakah anda mudah takut?
5 Apakah anda merasa tegang, cemas atau kuatir?
6 Apakah tangan anda gemetar?
7 Apakah pencernaan anda terganggu/ buruk?
8 Apakah anda sulit untuk berpikir jernih?
9 Apakah anda merasa tidak bahagia?
10 Apakah anda menangis lebih sering?
1 2 3
• Tentukan sasaran: jumlah • Kab/ Kota mendistribusikan • Penduduk usia > 15 tahun yang telah
penduduk > 15 tahun di target sasaran kepada puskesmas dilakukan skirining dan memenuhi
wilayah Kab/ Kota (A) di wilayah kerja, sesuai proporsi kriteria GME kemudian
• Tentukan Prevalensi GME di jumlah penduduk mendapatkan layanan promosi
Kab/ Kota (B) • Jumlah penduduk Kab/ kesehatan/konseling/penanga nan
• Target tahun 2021: Kota: X awal/penanganan lanjutan maka
Penderita GME > 15 tahun • Jumlah penduduk PKM (1): Y dicatat dan dilaporkan sebagai
mendapatkan layanan sebesar • Target Puskesmas (1)= Y/X capaian Penderita GME> 15
20% dikalikan target Kab/ Kota tahun mendapatkan layanan.
• Target Kab/ Kota= (A x B) x • Dalam 1 tahun berjalan, hanya
20% 1 kasus baru (kunjungan baru) yang
dilaporkan,
TARGET PENDERITA GME
Yang mendapatkan layanan per Provinsi
NO PROVINSI Estimasi Penduduk > 15 th Prev GME Sasaran GME Target 2021
1 Aceh 3.939.497 9% 354.555 70.911
2 Sumatera Utara 10.841.649 11,60% 1.257.631 251.526
3 Sumatera Barat 4.067.073 13% 528.719 105.744
4 Riau 5.049.607 10,40% 525.159 105.032
5 Jambi 2.734.843 3,60% 98.454 19.691
6 Sumatera Selatan 6.381.970 6,30% 402.064 80.413
7 Bengkulu 1.517.253 7,40% 112.277 22.455
8 Lampung 6.467.624 5,60% 362.187 72.437
9 Kep Bangka Belitung 1.118.882 11% 123.077 24.615
10 Kep Riau 1.758.658 5,50% 96.726 19.345
11 DKI Jakarta 8.253.528 10,10% 833.606 166.721
12 Jawa Barat 38.005.405 12,10% 4.598.654 919.731
13 Jawa Tengah 27.214.586 7,70% 2.095.523 419.105
14 DI Yogyakarta 3.166.931 10,10% 319.860 63.972
15 Jawa Timur 31.843.279 6,80% 2.165.343 433.069
16 Banten 9.786.573 14% 1.370.120 274.024
17 Bali 3.500.456 8,40% 294.038 58.808
18 Nusa Tenggara Barat 3.871.239 12,80% 495.519 99.104
*Estimasi jumlah penduduk berdasarkan data proyeksi Pusdatin Kemenkes
NO PROVINSI Estimasi Penduduk > 15 th Prev GME Sasaran GME Target 2021
TUJUAN INDIKATOR
Mengenali dan
Menurunkan stigma terhadap Memberikan penanganan
memberikan penanganan
masalah kesehatan jiwa dan yang tepat dan adekuat untuk
secara dini gangguan
gangguan jiwa orang dengan gangguan
depresi
depresi sehingga dapat
menjalani hidup secara
Meningkatkan akses produktif dan berkualitas
Mengenali dan
layanan kesehatan jiwa
mencegah kematian
yang dibutuhkan oleh
akibat bunuh diri
masyarakat 4
2
Depresi merupakan salah satu gangguan mood yang berlangsung terus menerus
selama kurun waktu minimal 2 minggu (PPDGJ III)
NO TANDA – GEJALA YA
TIDAK
Gejala Mayor (Gejala Utama)
1. Afek Depresif
2. Kehilangan Minat
3. Kehilangan Energi yang ditandai dengan cepat lelah
Gejala Minor (Gejala Tambahan)
1. Konsentrasi atau perhatian yang berkurang
2. Harga diri maupun kepercayaan diri yang berkurang
3. Rasa bersalah atau rasa tidak berguna
4. Memiliki pandangan tentang masa depan yang suram serta pesimistis
5. Gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh diri
6. Tidur terganggu
2 MAYOR, 3 MINOR
7. Nafsu makan berkurang
DEF. OPERASIONAL
Penderita depresi pada penduduk ≥15 tahun, berdasarkan wawancara psikiatrik dengan
merujuk pada PPDGJ III yang mendapatkan layanan di fasyankes oleh tenaga kesehatan
(dokter, psikiater, dan psikolog) berupa: promosi kesehatan, dan/ atau penanganan awal
dan/atau rujukan dan/atau penanganan lanjutan.
CAPAIAN KINERJA
Persentase penderita depresi pada penduduk ≥15 tahun yang
mendapat layanan.
RUMUSAN PERHITUNGAN
Jumlah penderita depresi ≥15 tahun yang mendapat layanan
x 100%
Jumlah estimasi penderita depresi pada penduduk ≥15 tahun di wilayahnya
berdasarkan angka prevalensi Riskesdas terbaru
CONTOH PERHITUNGAN
Prevalensi Depresi berdasarkan data Riskesdas di Kota “G”
adalah 10%
Estima Jumlah estimasi penderita Depresi pada penduduk > 15 tahun di Kota ”G”
si tahun 2020 adalah (10 x 160.000)/100= 16.000 penderita Depresi
penderit
a
Depresi Target capaian indikator penderita Depresi yang mendapat layanan pada tahun 2020
sebesar 10%, yaitu 10% X 16.000 = 1.600 penderita Depresi
Targ
et
capaian Bila Jumlah penderita Depresi yang mendapat pelayanan kesehatan berupa promosi kesehatan,
dan/ atau penanganan awal dan/atau rujukan dan/ atau penangangan lanjut sebesar 1.000, maka
indikat persentase penderita Depresi yang mendapat layanan adalah: (1.000/16.000) x 100 % = 6,25%.
or
ALUR PEMERIKSAAN
DI FASYANKES
Sasaran:
Hasil SRQ ≥6
WAWANCARA Hasil SDQ Borderline/
ALUR PSIKIATRIK* Abnormal
PEMERIKSAAN
DI FASYANKES
DEPRESI DEPRESI DEPRESI
RINGAN SEDANG BERAT
INDIKASI
•RUJUK:
Menunjukkan gejala-
• Edukasi • Rujuk gejala psikosis atau
• Intervensi • Rawat inap pikiran bunuh diri
psikososial • Antidepresan • Tidak berespons terhadap
• Pemecahan • Intervensi krisis satu atau dua pengobatan
masalah • Home yang adekuat; atau gejala
• Latihan fisik treatment memburuk
• Aktivitas • Pendekatan tim • Konsultasi diagnosis
sosial multidisiplin • Komorbiditas dengan
gangguan psikiatrik lain,
penyalahgunaan zat
• Jika perlu tindakan
spesialistik: psikoterapi,
ECT, rawat inap
• Permintaan pasien
PENCAPAIAN SASARAN INDIKATOR
DEPRE
SI
• Tentukan sasaran: jumlah penduduk > 15 tahun di wilayah Kab/ Kota (A)
• Tentukan Prevalensi Depresi di Kab/ Kota (B)
• Target tahun 2021: Penderita Depresi > 15 tahun mendapatkan layanan sebesar 20%
1.
• Target Kab/ Kota= (A x B) x 20%
TUJUAN INDIKATOR
Meningkatkan akses dan mutu layanan rehabilitasi Mengidentifikasi kelompok berisiko di masyarakat
medis bagi penyalahguna Napza yang menyalahgunakan Napza
1 Aceh 23 207
2 Bali 9 155
3 Bangka Belitung 7 72
4 Banten 8 150
5 Bengkulu 10 100
6 DIY 5 191
7 DKI Jakarta 6 1115
8 Gorontalo 6 0
9 Jambi 11 184
10 Jawa Barat 27 730
No. Provinsi Jumlah Kab /Kota Data Dasar 2019
21 Maluku Utara 10 12
22 NTB 10 301
23 NTT 22 2
24 Papua 29 5
25 Papua Barat 13 3
26 Riau 12 795
27 Sulawesi Barat 6 1
28 Sulawesi Selatan 24 30
29 Sulawesi Tengah 13 14
30 Sulawesi Tenggara 17 1
Jumlah Kab
No. Provinsi Data Dasar
/Kota
2019
31 Sulawesi Utara 15 3
32 Sumatera Barat 19 416
33 Sumatera Selatan 17 1177
34 Sumatera Utara 33 69
BASELINE 514 9000
TARGET KUMULATIF
Penyalahguna NAPZA yang mendapatkan rehabilitasi medis
Prevalensi Target (Kumulatif)
Jumlah Pengguna
No. Provinsi Baseline
Kab/Ko NAPZA Satu
ta Tahun 2020 2021 2022 2023 2024
Terakhir
1 Gorontalo 6 1,19 0 6 12 18 23 29
2 Sulbar 6 1,70 1 7 13 19 24 30
4 Sultra 17 1,58 2 19 35 52 68 85
5 Sulut 15 1,71 3 18 32 47 61 76
8 Maluku 11 1,59 6 17 27 38 49 60
10 Kaltara 5 1,07 14 19 24 29 33 38
Prevalensi Target (Kumulatif)
Jumlah Pengguna
No. Provinsi Baseline
Kab/Ko NAPZA Satu
2020 2021 2022 2023 2024
ta Tahun
Terakhir
12 Kepri 7 1,71 27 34 41 47 54 61
13 Sulsel 24 1,95 30 53 77 100 123 147
14 Sumut 33 2,53 69 101 133 165 197 230
15 Babel 7 1,49 72 79 86 92 99 106
16 Bengkulu 10 1,68 100 110 119 129 139 149
17 Banten 8 1,83 150 158 166 173 181 189
18 Bali 9 1,62 155 164 173 181 190 199
TTAARRGGE
ETT NAPZA
UNA Dari jumlah penyalahguna yang teratur pakai hanya 13%
BEAE
ANRN RYUYUA yang
BP
P mengakses layanan rehabilitasi medis
RRUUJJU 180 orang x 13% = 23 orang
A
D D
LL AA
AA RHRHIIG
SKR I ININ
U
G K KA AN
GASSS
A
N
SIISST Target penyalahguna napza baru dari rujukan skrining
T ASSIST yang direhab : 23 orang
PENGENALAN
ASSIST
DETEKSI DINI DENGAN
ASSIST
Deskripsi
• Alcohol, Smoking, and • Dirancang u/
Substance Involvement disampaikan o/
Screening Test (ASSIST) petugas kesehatan
dikembangkan o/ WHO • 5-10’ (skrining saja)
beserta para peneliti dan • Netral budaya
pakar adiksi dari berbagai • Untuk menyaring
negara penggunaan 10
• u/ digunakan pada kelompok zat
fasyankes primer psikoaktif menurut
• Kuesioner 8- ICD-10 (PPDGJ-III)
pertanyaan
10 KELOMPOK ZAT
PSIKOAKTIF
1. Alkohol
2. Produk tembakau
(nikotin)
3. Opioida
4. Kanabinoida
5. Kokaina
6. Stimulan lainnya
7. Sedatif
8. Halusinogen
9. Inhalan
10. Lainnya
SKRINING ATAU DETEKSI DINI
DENGAN MENGGUNAKAN INSTRUMEN ASSIST
PERTANYAAN DALAM ASSIST
RISIKO TINGGI
1 Aceh 15 17 19 21 23
2 Sumatera Utara 21 24 28 31 33
3 Sumatera Selatan 11 13 14 16 17
4 Kepulauan Riau 4 5 6 7 7
5 DKI Jakarta 4 4 5 6 6
6
Jawa Barat 17 20 23 25 27
7 Jawa Timur 24 28 32 35 38
8 DI Yogyakarta 3 4 4 5 5
9
Bali 6 7 8 8 9
10 Kalimantan Timur 6 7 8 9 10
No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024
11 Kalimantan Barat 9 10 12 13 14
12 Sulawesi Selatan 15 18 20 22 24
13 Papua 19 21 24 27 29
14 Sumatera Barat 12 14 16 18 19
15 Maluku Utara 6 7 8 9 10
16 Banten 5 6 7 7 8
17 NTT 14 16 18 21 22
18 Gorontalo 4 4 5 6 6
19 Sulawesi Tengah 8 10 11 12 13
20 NTB 6 7 8 9 10
No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024
21 Maluku 7 8 9 10 11
22 Sulawesi Utara 10 11 13 14 15
Kep. Bangka
23 4 5 6 7 7
Belitung
24 Sulawesi Tenggara 11 13 14 16 17
25 Papua Barat 8 10 11 12 13
26 Kalimantan Utara 3 4 4 5 5
27 Riau 8 9 10 11 12
28 Sulawesi Barat 4 4 5 6 6
29 Bengkulu 6 7 8 9 10
Kalimantan
30 9 10 12 13 14
Tengah
No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024
31 Jawa Tengah 22 26 29 33 35
Kalimantan
32 8 10 11 12 13
Selatan
33 Lampung 10 11 13 14 15
34 Jambi 7 8 9 10 11
TOTAL 330 380 430 480 514
ALGORITMA DETEKSI DINI PENYALAHGUNA NAPZA
Pemberian KIE
Media KIE dan Rehabilitasi
pencegahan
konseling medis di IPWL
Napza
SKRINING NAPZA
(SINAPZA)
• Sistem Pencatatan
dan Pelaporan
Rehabilitasi Medis
berbasis Web
• Data pengguna napza
di rehabilitasi medis
• Data deteksi dini
• Menginput klaim
pelayanan pengguna
napza di IPWL
SISTEM INFORMASI KESEHATAN JIWA
Sasaran
• Petugas Fasilitas
Kesehatan Tingkat
Manfaat
Pertama
• Dinas Kesehatan
• Pencatatan
Kabupaten/Kota
• Pelaporan
dan Provinsi
• Jenis kasus
• Kementerian
a. Kasus baru (B)
Kesehatan Republik
b. Kasus lama (L)
Indonesia
• Diagnosis
Gangguan Jiwa
(ICD-10)
PENCATATAN DAN PELAPORAN
REKAPITULASI TAHUNAN
DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
PROVINSI TAHUN
Capaian Skrining
Total
Target 5 Target 1
No Kabupaten/Kota
tahun tahun
2020 2021 2022 2023 2024
∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ % ∑ %
DATA SEBARAN SUMBER DAYA DETEKSI DINI MASALAH KESEHATAN JIWA DAN
NAPZA DI TINGKAT KABUPATEN/KOTA
Total
Petunjuk Pengisian:
1. Form ini diisi oleh Dinkes Kab/Kota
2. Status Deteksi dini diisi dengan angka 1 pada kolom
terlatih atau belum terlatih
3. SDM terlatih diisi dengan angka 1
4. Jumlah yang dideteksi diisi dengan jumlah orang yang
dideteksi di PKM terdekat
REKAPITULASI SUMBER DAYA DETEKSI DINI MASALAH
KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
PROVINSI:
Bulan: ____
KABUPATEN/KOTA: Tahun:
DIAGNOSA
GANGGUAN
GANGGUAN
GANGGUAN CAMPURAN PERKEMBANGAN
GANGGUAN ANSIETAS F40 GANGGUAN DEPRESI F33 PENYALAHGUNAAN NAPZA
ANSIETAS DAN DEPRESI F41.2 PADA ANAK DAN
No Nama Puskesmas F.10#
REMAJA F80-
90#
DEMENSIA F00 Jumlah kasus
15-64 11-18 11-18 11-18 11-18
0-14 th >65th 4-10 th >65 th 4-10 th >65th 4-10 th >65th 4-10 th
th th th th th
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS
Bulan: ____
KABUPATEN/KOTA: Tahun:
DIAGNOSA
L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P L P
FORMAT PENCATATAN DAN PELAPORAN PUSKESMAS
LAPORAN BULANAN MASALAH KESEHATAN JIWA DAN NAPZA
Bulan:
Kabupaten/Kota:
Tahun:
L P L P L P L P L P L P L P
1 2 3 4 5 6 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
PELAPORAN TRIWULAN INDIKATOR PERSENTASE PENDERITA GME PADA PENDUDUK
≥ 1 5 TAHUN YANG MENDAPAT LAYANAN
BULAN ………………………
TAHUN ……………..
Puskesmas :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Jumlah penduduk yang dideteksi
Jumlah penderita GME yang mendapat layanan
dini
Persentase
Sasaran (estimasi
Hasil SDQ Hasil SRQ 20 Penderita GME
penderita GME SDQ* SRQ 20
borderline/abnormal ( cut off point ≥6 ) yang
≥15 tahun)
mendapat
layanan**
15-18 th 19-64 th ≥ 6 5 th 15-18 th 19-64 th ≥ 6 5 th
Puskesmas : _____ _
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
_____ _
Jumlah penderita Depresi (F.33) yang mendapat layanan
Sasaran (estimasi Persentase Penderita Depresi
penderita Depresi ≥15 yang mendapat layanan*
tahun) 15-64 th ≥65 th
* Persentase Penderita depresi yang mendapat layanan: Promosi kesehatan, dan / atau penanganan awal, dan
/
atau rujukan dan / atau penanganan lanjutan
PELAPORAN TRIWULAN INDIKATOR PERSENTASE PENDERITA ODGJ PADA PENDUDUK
≥ 1 5 TAHUN YANG MENDAPAT LAYANAN
BULAN ………………………
TAHUN ……………..
Puskesmas : _____ _
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
____Sasaran
_ (estimasi
_ Jumlah penderita ODGJ (F.20#) yang
penderita mendapat layanan
ODGJ Persentase Penderita Depresi yang mendapat
Skizofrenia Psikotik Akut
layanan*
0-14 0-14 15 - 64
15 - 64 > 65 th th ≥65 th
th
* Layanan yang dimaksud adalah pemeriksaan kesehatan jiwa (wawancara psikiatrik dan pemeriksaan status
mental), memberikan informasi dan edukasi, tatalaksana pengobatan dan atau melakukan rujukan bila
diperlukan
KASUS PASUNG DI TAHUN….
NAMA PROVINSI:
Jumlah
Jumlah Temuan Jumlah Kasus Keterangan (Nama
Kasus Jumlah Kasus Jumlah ODGJ yang Jumlah Total Kasus
Baru Kasus Pasung yang Kabupaten/Kota yang
Pasung Pasung Dilepaskan Mengalami Pemasungan Pasung sampai
Pasung Mendapatkan Melaksanakan
sampai Sepanjang 2020 Kembali Sepanjang September 2020
Sepanjang Layanan Keswa Layanan ODGJ yang
Desember 2020
2020 Sepanjang 2020 dipasung
2019
Nama …………………………………………….
NIP …………………………………………….
PENCATATAN
REHABILITASI MEDIS PENYALAHGUNA NAPZA
BULAN…… TAHUN……
Puskesmas :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
PENCATATAN
REHABILITASI MEDIS PENYALAHGUNA NAPZA
Kab/Kota………. Provinsi…….. Tahun…….
Skrining ASSIST
Jumlah
Rehab Jumlah Jumla
Nama Fasilitas Sukarela Rehab h
No Jumlah Jumlah Jumla
Kesehatan Risiko Risiko h
Pembantar Rehab
an Pidana
Renda Sedan Risiko
h g Tinggi
Rujukan Non
Assist Rujukan
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
PENCATATAN
REHABILITASI MEDIS PENYALAHGUNA NAPZA
Provinsi…….. Tahun…….
Skrining ASSIST
Jumlah
Rehab Jumlah Jumla
Sukarela Rehab h
No Kab/Kota Jumlah Jumlah Jumla
Pembantar Rehab
Risiko Risiko h an Pidana
Renda Sedan Risiko
h g Tinggi
Rujukan Non
Assist Rujukan
Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr Lk Pr
CCerdas intelektual
E
Empati dalam
R
Rajin beribadah
I
Interaksi yang
A
Asah, asih, asuh
berkomunikasi sesuai agama & bermanfaat bagi tumbuh kembang
emosional dan spiritual
efektif keyakinan kehidupan dalam keluarga &
masyarakat
TERIMA KASIH
Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Sehat dimulai dari diri sendiri