Anda di halaman 1dari 71

PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP) LANSIA

OLEH CAREGIVER INFORMAL

Oleh : Irfani Patenrengi, Amd.Keb, SKM


Analis Kesehatan Ibu dan Anak
Irfani Patenrengi, Amd.Keb, SKM
HP: +62 812 5469 0495
email: fanihandoko81@yahoo.com
ig: irfanihandoko

PENDIDIKAN
TK – SMP : Timika Papua
SPK : Fakfak Papua
PPBA : Merauke Papua
DIII Kebidanan : Samarinda
Kaltim
S1 Kesmas : Uniska

PEKERJAAN
Bides – Puskesmas, Timika Papua 2003 – 2006
Puskesmas, Samarinda Kaltim 2007 – 2010
RSUD Abdul Rifa’i, Berau Kaltim 2011 – 2013
Dinkes Prov Kalsel, 2016 - Sekarang
INDONESIA MENUJU STRUKTUR PENDUDUK TUA (PENUAAN POPULASI)
PIRAMIDA PENDUDUK , 2015-2045
2019 2025 2035 2045

UHH DAN HALE DI INDONESIA TAHUN 2017


UHH/LE: 71,5

UHH
SEHAT/
HALE:
62,7
Masalah Kesehatan Pra Lansia dan Lansia
Tahun 2007-2018

PJP

Prevalensi Dementia di Indonesia :


1,2 juta (2015) dan akan meningkat
menjadi 4 juta (2050)
Sumber : Survey Meter
eluarga
Status Lansia Didalam Keluarga
Tdk bekerja
0,3%

Lainnya 17.62%
49.39%
Bekerja
32.28%
Mengurus
Rumah
Tangga
Potensi Lansia di dalam Keluarga :
a. Berperan dalam mengambil
keputusan
Berdasarkan status tinggal bersama Lansia : b. Berperan dalam pengasuhan bayi/
• 47.33% bersama pasangan/bersama anak
• keluarga
40.64% tiga generasi
• 9.38% tinggal sendiri Keluarga : memberikan dukungan
• 2.66% lainnya ekonomi dan kesehatan lansia, empati,
perhatian, dorongan kepada lansia
Sumber : Statistik Penduduk Lansia Tahun 2019,
Terwujud :

Sehat, Mandiri, Aktif, pRodukTif

Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk


mencapai Lansia yang sehat, mandiri, aktif,
produktif dan berdayaguna
bagi keluarga dan masyarakat

Meningkatkan peran keluarga dan masyarakat serta akses


dan kualitas layanan kesehatan bagi lansia di fasyankes
primer dan rujukan serta
pemberdayaan potensi lansia
6
SPM KESEHATAN LANSIA
Setiap warga negara Indonesia Lingkup pelayanan sesuai standar :
usia 60 tahun ke atas
mendapatkan pelayanan 1.Edukasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
kesehatan usia lanjut sesuai 2.Skrining faktor risiko penyakit menular dan
standar penyakit tidak menular :
a. Pengukuran TB, BB dan Lingkar Perut
b. Pengukuran tekanan darah.
Pemerintah Daerah c. Pengukuran gula darah
Kabupaten/Kota wajib d. Pengukuran kadar kolesterol dalam darah
memberikan pelayanan kesehatan
Sesuai Standar pada warga e. Pemeriksaan gangguan mental
negara usia 60 tahun ke atas di f. Pemeriksaan gangguan kognitif
wilayah kerjanya minimal 1 kali g. Pemeriksaan tingkat kemandirian usia lanjut
dalam kurun waktu satu tahun.
h. Anamnesa Perilaku berisiko

Tindak lanjut hasil skrining :


Target : 100% • Melakukan rujukan jika diperlukan
• Memberikan penyuluhan kesehatan 8
INDIKATOR RPJMN DAN RENSTRA
DOKUMEN INDIKATOR TARGET
2020 2021 2022 2023 2024
RPJMN Persentase kabupaten/kota yang 45% 50% 55% 60% 65%
Direktorat Kementerian menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut
Kesehatan usia

RENSTRA Persentase kabupaten/kota yang 45% 50% 55% 60% 65%


Kementerian Kesehatan menyelenggarakan pelayanan kesehatan lanjut
usia

DO/Kriteria kabupaten/kota yang menyelenggarakan yankes lanjut usia adalah:


1. Seluruh puskesmas membina posyandu lansia di 50% desa di wilayah kerjanya.
2. Minimal 50% Puskesmas yang ada di kabupaten/kota menyelenggarakan
DO :
pelayanan kesehatan santun lansia Kab/kota melaksanakan Program PJP
3. Kabupaten/kota mengembangkan Program PJP bagi Lansia Lansia di minimal 10% puskesmas dalam
bentuk kegiatan: orientasi Program PJP
bagi Lansia dan panduan praktis bagi
caregiver informal
PERAWATAN JANGKA PANJANG (PJP)
BAGI KESEHATAN LANSIA
Definisi PJP dan Activity Daily Living (ADL)
DEFINIS (WHO, 2012)
I
Sistem kegiatan-kegiatan terpadu
yang dilakukan oleh caregiver
informal atau profesional untuk
memastikan bahwa lanjut usia
yang tidak sepenuhnya mampu
merawat diri sendiri, dapat Makan Mandi Berpakaian
menjaga kualitas
tertinggi
kehidupannya, sesuai dengan
keinginannya, dan dengan
kemungkinan terbesar memiliki
kebebasan, otonomi, partisipasi,
pemenuhan kebutuhan pribadi
Toilet/ BAB/
serta kemanusiaan Berpindah
BAK
Berjalan/
mobilitas
Sasaran Lansia dan Pelaku Rawat PJP/LTC Lansia
Sasaran PJP
Agar Lansia merasa nyaman menjalani
Home Panti / perawatan ditengah keluarga

Residensial Home care Keluarga sebagai


Care Lansia dgn perlu care giver harus
Ketergantunga
Sedang,n Berat,
: didorong dibekali
Nursing Total Transisional menjadi pengetahuan
Care / Sub wahana PJP tentang
Home yg utama perawatan sehari-
Acute Care
hari lansia
Pelaku rawat/ caregiver informal PJP adalah : PJP mempertimbangkan aspek budaya
Indonesia yang mempertahankan
model keluarga besar
CAREGIVER INFORMAL

Caregiver formal maupun informal adalah Peran Caregiver Informal :


seseorang yg telah lulus pendidikan atau • Agar kebutuhan lansia terpenuhi
(fisik, mental, sosbud dan spiritual)
pelatihan untuk melakukan pendampingan
• Mengurangi ketergantungan
pada seseorang yg tdk mampu merawat • Mengurangi keluhan akibat penyakit
dirinya sendiri, baik sebagian atau • Mencegah komplikasi dan kecelakaan
seluruhnya karena keterbatasan fisik dan • Mempertahankan kualitas hidup lansia
yg optimal
atau mental

Status Asal Peserta Uji Sertifikat Lama Kewenangan


kompet Pendidikan di Lingkup
ensi Kemenkes
Caregiver adalah Anggota Tidak Sertifikat Pelatihan Direktorat
Lansia layanan PJP keluarga, perlu partisipasi 17-50 jam Kesehatan
Informal tidak kader, pelatihan Keluarga
berbayar relawan (lokal)

Caregiver adalah Harus Perlu Sertifikat Pelatihan Badan


Formal layanan PJP memiliki terakreditasi minimal PPSDM
(level 1–5) berbayar tingkat BPPSDM Kes. 300-600jam Kesehatan
pendidikan (Nasional) s/d 4 thn
tertentu
Manfaat PJP
Bagi Keluarga Bagi Lansia
Meningkatkan harga diri &
Mengurangi beban
kualitas hidup sehingga
keluarga
merasa bermartabat

Meningkatkan Mempertahankan tingkat


hubungan & kemandirian & mengurangi
ketahanan keluarga ketergantungan

Mengurangi rasa sakit &


mencegah kecelakaan

Mencegah komplikasi
penyakit atau disabilitas
PRINSIP PERAWATAN JANGKA PANJANG
1. Prinsip Holistik 2. Prinsip Continuum of Care

Pelayananan yang
A. Aspek Fisik B. Aspek Psikologis
• Depresi
berkesinambungan dari
• Tingkat Kemandirian pelayanan PJP yang berbasis
• Demensia
• Sindrom geriatri (14i)
• Gangguan cemas komunitas ke pelayanan
berbasis rumah sakit dan
sebaliknya.
C. Aspek Sosial Budaya
• Kemiskinan D. Aspek Spiritual
• Kekerasan
• Kesepian
Pedoman Untuk Mendukung Pelayanan
Perawatan Jangka Panjang/ PJP/ Long Term Care bagi Lansia

Sasaran :
Petugas
Puskesma
s

Sasaran :
CG
Informal
Video-Video Tutorial penunjang
Pelatihan PJP Bagi Lansia Untuk
CG Informal di Tk Masy.
PELAKSANAAN PROGRAM PERAWATAN
JANGKA PANJANG (PJP) KESEHATAN
LANSIA
PELAKSANAAN PJP
a. Pelaksanaan di tingkat Puskesmas
• Puskesmas Melakukan tahap-tahap penyelenggaraan sesuai pedoman

Perencanaan Pelaksanaan Pencatatan


dan
Pelaporan
• Pengumpulan data • Sosialisasi & advokasi
• Bentuk SK Tim PJP PJP
• Identifikasi masalah • Identifikasi mitra Menggunakan
• Identifikasi sasaran kerja dan bangun Format PP
• Menetapkan sasaran kemitraan Yang sudah
ada
PELAKSANAAN PJP, lanjutan ….
TIM PJP DI PUSKESMAS
1. Ketua : Kepala puskesmas
2. Anggota : Fasilitas Long Term Care
a. CARE MANAGER : Fasilitas Kes.
• Pemegang program lansia
• Tugasnya komunikasi, koordinasi, Care Manager
(Puskesmas)
integrasi, advokasi, negosiasi,
memberi semangat tim
b. CASE FINDER :
• Tenaga kesehatan + kader posyandu
lansia/Posbindu Komunitas Lansia Manajer
• Tugasnya identifikasi masalah kes Manajer
dgn monitoring
individu/keluarga/masy melalui
homevisit, pertemuan, observasi, Case Finder Caregiver Homevisit
pengumpulan data
LOKUS PEMODELAN
2018 - 2019

PJP BAGI LANSIA PEMBERDAYAAN LANSIA

1. Babel
• Kab. Bangka, 1. Sulawesi Selatan • Kab. Wajo
• Kab. Bangka Selatan

• Kab. Rejang Lebong,


2. Sulawesi Utara • Kota Tomohon
2. Bengkulu • Kab. Bengkulu Utara
3. Kalimantan Timur • Kab. Berau
• Kab. Tabanan,
3. Bali • Kota Denpasar 4. Sumatera Barat • Kota Padang

4. D.I.Y
• Kab. Sleman, 5. Jawa Timur • Kab. Banyuwangi
• Kota Yogyakarta

• Jakarta Pusat,
6. Banten • Kab. Tangerang
5. DKI Jakarta • Jakarta Timur
7. DKI Jakarta • Jakarta Barat
• Kab. Banjar,
6. Jawa Barat • Kab. Majalengka 8. Jawa Barat • Kab. Purwakarta
CONTOH HASIL KEGIATAN
PERENCANAAN, PELAKSANAAN, CATPOR DI Tk. PUSKESMAS

I 2

1. SK Tim PJP Puskesmas Kenanga, Kab. Bangka


2. Perjanjian Kerjasama Sama (PKS) Puskesmas Kenanga dgn
RSUD terkait PJP
Pemetaan sumber daya dan sasaran di 3. SK Lurah berisi nama-nama caregiver di wilayah kerja
Puskesmas Selemadeg Barat, Prov Bali Puskesmas Kenanga
PELAKSANAAN PJP lanjutan….
b. Pelaksanaan di Tingkat Individu  berfokus pada kebutuhan lansia
Petugas pemberi layanan melakukan:
Perencanaan Pelaksanaan
Mekanisme pelaksanaan
• Bentuk Tim Pelaksana : dokter rencana kegiatan PJP beragam,
tergantung dimana lansia
(pemimpin tim), perawat,
tenaga gizi, fisioterapis
tinggal. Pelaksanaan didasarkan
pada :
• Pengkajian
• Membuat rencana kegiatan • Kebutuhan lansia (P3G)
• Perubahan kebutuhan Lansia
• Pilihan pribadi Lansia

Yan Kes Yan sosial, mental,


P3G Yan Medis Yan Keperawatan
Langkah-langkah lainnya spiritual
Kompetensi Pelaksana PJP
1. Kompetensi Dokter (dengan STR) 2. Kompetensi Perawat (STR &
• Profesionalitas yang Luhur
• Mawas Diri dan Pengembangan Diri
pelatihan keperawatan gerontik)
• Komunikasi efektif dan pengelolaan informasi • Menerapkan prinsip etika dalam keperawatan
• Landasan ilmiah ilmu kedokteran • Melakukan komunikasi interpersonal dalam asuhan keperawatan
• Melakukan ketrampilan klinis Mewujudkan dan memelihara lingkungan keperawatan yang aman
• Melakukan prosedur klinis dan diagnosis melalui jaminan kualitas dan manajemen risiko (patient safety)
• Melakukan penatalaksanaan holistik dan komprehensif • Menerapkan prinsip pengendalian dan pencegahan infeksi
• Melakukan rujukan • Memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
• Mampu membina caregiver sesuai kompetensi awam • Melakukan rujukan
• Mampu membina caregiver sesuai komptensi awam

3. Kompetensi tenaga kesehatan


lainnya (STR dan pelatihan) 4. Kompetensi Caregiver (pelatihan)
- Gizi
• Mampu membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari
• Menilai status gizi individu (ADL/IADL)
• Mendorong kemandirian Lansia
• Mengelola pemantauan asupan makanan dan gizi klien
• Merujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai
• Membina caregiver dalam pelayanan gizi dalam PJP pada • abuse
Mengenali dan melaporkan Lansia yang mengalami
dan kecelakaan
Lansia kekerasan,
- Fisioterapis
• Mampu melakukan asuhan fisioterapis • Melakukan latihan/rehabilitasi sederhana
• Merujuk klien ke fasilitas pelayanan kesehatan yang sesuai • Membantu terpenuhinya kebutuhan spiritual dan psikologis
• membina caregiver sesuai kompetensi awam
Wahana PJP Berdasarkan Ketersediaan SDM dan Sarpras
SDM PELAKSANA PELAYANAN HOMECARE PANTI/ RESIDENTIAL TRANSISIONAL CARE/ NURSING HOME
PJP SUBACUTE
Caregiver √ √ √ √
CG formal & Informal CG formal & informal CG formal CG formal & informal
Pekerja sosial √ √

Petugas Puskesmas √ √ √ √
homevisit supervisi supervisi supervisi
Dokter umum √ √ √

Perawat √ √ √
Perawat terlatih Perawat terlatih
Fisioterapi, ahli gizi √ √

Terapis okupasi/ wicara √

KETERSEDIAAN SARPRAS HOMECARE PANTI/ RESIDENTIAL TRANSISIONAL CARE/ SUBACUTE NURSING HOME

Alat bantu lansia Tongkat, kursi roda, dll Idem homecare Idem homecare + Kasur anti decubitus, dll Idem transisional care

Alat penunjang medis Timbangan, Idem homecare Idem homecare + Sonde, urin kateter set, Idem transisional care
tensimeter, dll oksigen set, infus set, dll
Ruang klinik dan √ √ √
peralatannya
Ruang perawatan √ √ √
Perawatan sementara
Ruang isolasi √
Wahana PJP Berdasarkan Ruang Lingkup Pelayanan Yg Diberikan
JENIS PELAYANAN HOMECARE PANTI/RESIDENTIAL TRANSISIONAL CARE/ NURSING HOME
SUBACUTE CARE
Medis dan - Pemenuhan kebutuhan ADL - Idem dgn homecare - Idem panti/ residential Idem transisional care/
keperawatan - Olah fisik + + subacute care
- latihan berkemih
- Perawatan - Perawatan stoma, luka
- skrining : malnutrisi, depresi, dll - Fisioterapi
kateterisasi
- pemberian obat
- Podiatri - Pemberian cairan/
- konseling diet nutrisi/
(perawatan
- terapi fisik, okupasi, wicara terapi
-kaki)Konseling kesehatan
-- Perawatan parenteral
Kes. mental-spiritual Stimulasi kognitif (permainan Idem dgn homecare - Idem homecare Idem dgn panti/
asah otak, membaca) gigi residential
- + +
- Olah emosi (curhat, hobi)
-Pemeriksaan
Manajemen depresi - Manajemen depresi
- Olah spiritual (motivasi,
-kesehatan
Terapi orientasi
ibadah)
Dukungan sosial Bantuan pemakaman dan bantuan - Olah sosial (gathering) Terapi berkelompok Idem dgn panti/
sosial lainnya - Terapi modalitas (aktifitas residential
berkelompok, rekreasi, dll)
Analisis tempat tinggal Penyiapan lingkungan yg ramah Idem dgn homecare Idem dgn homecare Idem dgn homecare
lansia
- Penyiapan alat-alat bantu

Hospis dan paliatif - Pengurangan rasa tidak nyaman Idem dgn homecare Tidak ada Idem dgn homecare
(mula, nyeri)
- Program end of life
Asuhan siang (daycare) Tidak ada Ada Tidak ada Ada
PERAN PUSKESMAS DALAM
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PJP

Minilog Lintas Sektor di Puskesmas Perumnas

Dilakukan secara berjenjang sesuai kewenangan masing2


EVALUASI
EVALUASIKEGIATAN
KEGIATAN
Kegiatan ini Penilaian dilakukan Evaluasi
merupakan tahap dengan dilaksanakan secara
penilaian dalam membandingkan berkesinambungan
melaksanakan kualitas pelayanan dengan melibatkan
rencana tindakan PJP yang ada di pengelola layanan
yang telah masyarakat dan PJP, tenaga
ditentukan, sehingga kondisi lansia yang kesehatan,
dapat diketahui dilayani dengan keluarga, caregiver,
tingkat keberhasilan ketercapaian tujuan lansia serta pihak
dari proses yang telah terkait lainnya.
pelayanan PJP. ditetapkan.

Beberapa perangkat penilaian dapat dipergunakan untuk melihat keberhasilan dalam


pelayanan PJP baik dari manajemen maupun secara individual
EVALUASI KEGIATAN

• Manajemen Pelayanan PJP

PERENCANAAN KONDISI YANG


DICAPAI

Membandingkan
EVALUASI KEGIATAN
• Pelayanan PJP secara Individual

Mengacu
PERENCANAAN KONDISI YANG
DICAPAI Instrume
n
P3G
Membandingkan
JEJARING DAN KEMITRAAN DI TK PUSAT

BKKBN BAPPENAS
❖ Bina Keluarga Lansia ❖ SILANI (Sistem Informasi
❖ PKB/PLKB 14.569 org Lansia)

Kementerian Sosial Kementerian


❖ Program Keluarga Harapan Kesehatan
(PKH) ❖ Integrasi dgn LP : PISPK,
❖ Pekerja Sosial Perkesmas, Promkes
❖ Dana Dekon, BOK
BPJS ❖ Dana DAK Fisik : kendaraan
❖ Masih termasuk dalam puskesmas
Kapitasi
❖ Komponen PJP ada yg out KEMENDESA
of pocket ❖ Lampiran Permendes No 11/2019 tentang Prioritas
Penggunaan Dana Desa Tahun 2020  Daftar Kegiatan
Prioritas Bidang Pemberdayaan Masyarakat Desa :
(4) Alat bantu penyandang disabilitas
(13) Perawatan kesehatan dan atau pendampingan
keluarga dalam merawat lansia
PEMBIAYAAN PJP
• Lansia didorong untuk memiliki jaminan kesehatan
• Sumber pembiayaan dapat berasal dari:
• Pemerintah,
• Pemerintah Daerah,
• Swasta,
• Organisasi
• masyarakat, dan
Swadaya kesehatan
• Pembiayaan masyarakat.
harus adekuat, terintegrasi, stabil, dan berkesinambungan
• Penduduk lansia yang memiliki jaminan kesehatan sebesar (59,03 %)
• Saat ini masih banyak komponen pelayanan PJP yang belum dapat dibiayai oleh
BPJS atau jaminan kesehatan lainnya, sehingga pembiayaan tersebut bersumber
dari bantuan yang tidak mengikat, dari donatur atau dari kantong sendiri/out of
pocket.
HARAPAN KEPADA DAERAH

• Peningkatan populasi penduduk lansia disebabkan oleh umur


harapan hidup (UHH) yang semakin meningkat di Indonesia.
• Peningkatan jumlah populasi lansia dengan karakteristik
multipatologis berdampak terhadap penyediaan pelayanan yang
dibutuhkan
• Berdasarkan kondisi tersebut, tingkat kemandirian penduduk
lansia dengan kriteria ketergantungan sedang-berat dan total,
merupakan indikasi diperlukannya pelayanan PJP yang harus
dikembangkan di Indonesia
HARAPAN KEPADA DAERAH, lanjutan ….

• Dibutuhkan koordinasi antar tingkatan pelayanan kesehatan, pengatur


kebijakan, profesi kesehatan, masyarakat dan keluarga untuk keberhasilan
PJP.
• Pedoman-pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi Puskesmas
dalam menyelenggarakan pelayanan PJP bagi lansia.
• Sehingga lansia dengan ketergantungan sedang-
berat hingga total dapat mempertahankan kualitas
hidupnya serta menikmati masa tuanya dengan
lebih bermartabat.
HASIL EVALUASI PEMODELAN PJP
Pedoman JPJ yg telah disusun implementatif

PJP memang sangat dibutuhkan lansia yg memiliki kondisi


khusus

Lansia yg mendapat PJP merasa lebih diperhatikan

Manajemen rasa nyeri dan rehabilitasi sederhana dpt


meningkatkan skor ADL
Perlu dukungan Keluarga, Desa, Pemda & Pusat untuk
pengembangan PJP

PJP dapat diintegrasikan dgn LP : PISPK, Perkesmas

Puskesmas, Caregiver dan kader memiliki tingkat pemahaman


yg berbeda-beda  pelatihan yg matang
PELAKSANAAN
PELATIHAN DAN ORIENTASI
CAREGIVER INFORMAL
TEKNIS PELAKSANAAN ORIENTASI DAN PELATIHAN PJP
BAGI CAREGIVER INFORMAL
O
Kementerian Dinkes Provinsi R
Kesehatan (APBN) (Dekon/APBD) I
E
Melakukan
N
Melakukan Orientasi
T
Orientasi
A
Linsek OP, S
Dinkes
Puskes (Dinsos,
Akad I
OP, Kab/ PLKB,
Provin mas e
Kab/ LP/LS Akad Kota TP-PKK)
si Kota misi P
e E
misi Dana BOK/
Puskem FKTP Dana Desa/ L
as lainny sumber lain A
a T
Sertifikat CG CG CG CG I
Peserta dari Provinsi adalah :
dikeluarkan H
- Pengelola program lansia di
oleh A
Dinkes Provinsi
penyelen N
- Perwakilan PPNI daerah
ggara
RUJUKAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN
SERTA TINDAK LANJUT PELATIHAN CAREGIVER
INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT

ORIENTASI PANDUAN PRAKTIS UNTUK CAREGIVER DALAM PERAWATAN


JANGKA PANJANG BAGI LANJUT USIA TAHUN 2020
RUJUKAN, PENCATATAN DAN PELAPORAN
PERAWATAN JANGKA PANJANG BAGI LANJUT USIA
DAFTAR ISI JUKNIS : Sasaran Juknis
• Langsung : Petugas Puskesmas
KATA PENGANTAR • Tidak langsung : pj pr ogram
BAB I PENDAHULUAN kes lansia, CG informal & lansia
A Latar Belakang Masalah yg mendapatkan PJP
B. Tujuan
C. Sasaran

BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN PJP BAGI LANSIA UNTUK


CAREGIVER INFORMAL DI TK MASY.
A. Fungsi dan Peran Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Puskesmas
B. Langkah-langkah Dalam Melaksanakan Pelatihan
Caregiver

BAB III PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN


A. Pemantauan
B. Evaluasi
C. Pelaporan

BAB IV PENUTUP
Tujuan Juknis :
• Terlaksananya pelatihan bagi caregiver lansia LAMPIRAN KURIKULUM PELATIHAN PJP BAGI
oleh petugas LANSIA KEPADA CAREGIVER INFORMAL
• Terlaksananya PJP bagi lansia dengan baik oleh DI TK. MASYARAKAT MATERI PJP BAGI
caregiver LANSIA
• Terlaksananya pembinaan terhadap caregiver DAFTAR PUSTAKA
oleh petugas
OUTLINE
BAB I PENDAHULUAN
PANDUAN
• A. Latar Belakang
• B. Tujuan PRAKTIS
• C. Sasaran DALAM PJP LANSIA
UNTUK CAREGIVER
BAB II PJP PADA LANSIA
• A. PJP bagi lansia
• B. Pengelompokan kondisi lansia
• C. Caregiver lansia
• D. Pengertian dan prinsip PJP
• E. Perawatan secara umum
• F. Perawatan khusus sesuai masalah
• yang sering terjadi pada lansia
Tujuan Panduan Praktis : • G. Mendukung lansia mempertahankan AKS
Sebagai paduan bagi H. Pertolongan pertama pada keadaan darurat

caregiver dalam melakukan
I. Asuhan Mandiri Kesehatan Tradisional
PJP bagi lansia BAB III MERUJUK LANSIA PADA FASILITAS
Sasaran Panduan Praktis :
Caregiver informal
BAB IV PENCATATAN DAN PELAPORAN VI
BAB PENUTUP
PENGGUNAAN PEDOMAN
• Caregiver informal
Sasaran (keluarga/kader/relawan)
Pedoman • Caregiver formal dan Petugas
kesehatan
• Rumah lansia
• UPT Balai Loka Lansia/ UPTD
Digunakan di Lansia/ LKS Lansia Tujuan Panduan
• Nursing Home Praktis :
• Sedang Sebagai
Tingkat • Berat panduan bagi
Kemandirian Lansia • Total caregiver dalam
• Terpenuhi kebutuhan lansia : fisik, mental, sosial
budaya dan spiritual
melakukan PJP
Peran caregiver • Mengurangi ketergantungan bagi lansia
• Mengurangi keluhan akibat penyakit
dalam PJP • Mencegah komplikasi dan kecelakaan
• Mempertahankan kualitas hidup lansia yang
optimal
MERUJUK LANSIA KE FASILITAS KESEHATAN

an
at
eh
Pada kasus kegawatdaruratan,
FKRTL

es
ak
caregiver dapat memberikan tindakan pertolongan
en i RS Tk Kab,
at a
ag pertama,
m ag

R RS Tk Provinsi
ta eb

lalu merujuk ke FKTP 24 jam atau langsung ke


U
iu rs

FKRTL terdekat
as ve

J
m gi

U FKTP
or re

K
nf Ca

Persiapan Caregiver saat


A Puskesmas Pembantu, Puskesmas, merujuk lansia :
N Praktek dokter/ klinik swasta 1. Kartu Identitas Lansia
ri
be

2. Kartu JKN
m

3. Buku Kesehatan Lansia


su

INSTITUSI TK MASYARAKAT 4. Buku catatan kesehatan


lainnya (bila ada)
Kelompok lansia, Posyandu Lansia/Posbindu
5. Perlengkapan pribadi
6. Obat-obatan pribadi
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA

Tujuan pencatatan :
1. mendapatkan data pribadi dan data kesehatan Lansia
2. deteksi dan memantau perkembangan status kesehatan Lansia
3. memudahkan pengambilan keputusan karena data tercatat rapi
4. untuk keperluan konsultasi dgn tenaga kesehatan
1. Identitas lansia
2. Riwayat kesehatan
3. Keadaan dan keluhan kesehatan
4. Catatan perkembangan kesehatan
5. Pemantauan penggunaan obat
6. Rencana kunjungan Lansia ke faskes
7. Ketersediaan asuransi kesehatan
8. Data informasi kontak tenaga kesehatan
LEMBAR PENCATATAN KESEHATAN LANSIA

DIBACA DAN SELALU


DIMENGERTI DIBAWA

BUKU
SELALU
HARUS
DIBAWA
DIJAGA
Juga berisi KIE pralansia/lansia, Penyakit Tidak
Menular, Kesehatan Jiwa dan Intelegensia,
Kesehatan Haji, Kesehatan Olah Raga
BAGAIMANA BILA TIDAK TERSEDIA
BUKU KESEHATAN LANSIA ?
Contoh Format Check List Untuk
Pemantauan Lansia Sehari-hari oleh Caregiver

Petugas kesehatan membuatkan


lembar pencatatan yang mengacu
pada Buku Kesehatan Lansia
sehingga
perkembangan kesehatan dapat
dipantau
PERAN TENAGA KESEHATAN DALAM
PENCATATAN DAN PELAPORAN OLEH CAREGIVER

Membimbing caregiver dalam membuat pencatatan

Membimbing caregiver tentang cara melakukan


pemantauan menggunakan lembar pencatatan

Memantau catatan yang dibuat caregiver

Mengambil informasi yang diperlukan untuk pelaporan


PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN
“ BUKU PANDUAN PRAKTIS CAREGIVER DALAM
PJP LANSIA” PADA PELATIHAN CAREGIVER
INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT
PETUNJUK TEKNIS PENGGUNAAN “BUKU PANDUAN PRAKTIS CAREGIVER DALAM
PJP LANSIA” PADA PELATIHAN CAREGIVER INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT
DAFTAR ISI JUKNIS :

Tujuan Juknis : BAB I PENDAHULUAN


A . Latar Belakang Masalah
• Terlaksananya pelatihan
B. Tujuan
bagi caregiver lansia C. Sasaran
oleh petugas BAB II PELAKSANAAN PELATIHAN PJP BAGI LANSIA
• Terlaksananya PJP bagi UNTUK CAREGIVER INFORMAL DI TKT MASYARAKAT
lansia dengan baik oleh D. Fungsi dan Peran Prov., Kab./Kota dan Pusk.
caregiver B. Langkah-langkah Dalam Melaksanakan Pelatihan
• Terlaksananya Caregiver
pembinaan terhadap BAB III PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
A. Pemantauan
caregiver oleh petugas B. Evaluasi
C. Pelaporan

Sasaran Juknis BAB IV PENUTUP


LAMPIRAN
• Langsung : Petugas Puskesmas
• KURIKULUM PELATIHAN PJP BAGI LANSIA KEPADA
• Tidak langsung : penanggungjawab dan
CAREGIVER INFORMAL DI TK. MASYARAKAT
pengelola program kes lansia, CG informal
• MATERI PJP BAGI LANSIA
& lansia yg mendapatkan PJP
PEMBAGIAN FUNGSI DAN PERAN DALAM PELAKSANAAN
PELATIHAN CAREGIVER INFORMAL DI TK MASYARAKAT

Provinsi Kab/Kota Puskesmas


• Menyiapkan tenaga • Menyiapkan tenaga • Kaepala Puskesmas
fasilitator/narasumber fasilitator/narasumber sebagai penanggung
• Mendukung • Bertanggungjawab jawab dan koordinator
pelaksanaan PJP: atas terlaksananya pelaksanaan PJP
sarpras PJP: dana, sarpras • Tenaga kesehatan
• Monev kepada • Monev kepada sebagai pelaksana PJP:
kab/kota puskesmas identifikasi klien,
koordinasi stakeholder,
fasilitasi pertemuan,
pelatihan caregiver,
monev, pelaporan
LANGKAH – LANGKAH PELAKSANAAN
PELATIHAN CAREGIVER INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT

EVALUASI

PELAKSANAAN Evaluasi Pelaksanaan


1 Pelatihan
Sosialisasi Pedoman PJP Melaksanakan (Input, Proses, Output)
PERSIAPAN kepada internal dan Pelatihan
eksternal Puskesmas Caregiver
serta Tim Fasilitator Evaluasi Hasil Pelatihan
 Mempelajari kurikulum & Informal dengan
menggunakan
2 (Outcome dan Dampak)
pedoman pendukung
 Mengidentifikasi & komunikasi Kurikulum
dgn sasaran, narasumber dan Pelatihan PJP
fasilitator Bagi Lansia
kepada Caregiver
 Menyusun jadwal, lokasi kegiatan
Informal Di
 Menyiapkan sarpras yang Tingkat
ditentukan Masyarakat
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PELATIHAN CAREGIVER INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT
PERSIAPAN
MEMPELAJARI MENGIDENTIFIKASI & MENYUSUN JADWAL, MENYIAPKAN
KURIKULUM & PEDOMAN KOMUNIKASI DGN SASARAN LOKASI KEGIATAN SARPRAS
PENDUKUNG & FASILITATOR

• Identifikasi berapa • Jadwal yg telah disusun • Aula/ruangan


• JPL yg diambil
sasaran Lansia yg diinformasikan dalam • Alat tulis (papan tulis,
disesuaikan dgn minilog
kebutuhan dan membutuhkan PJP kertas, spidol,
• Jadwal pelatihan
kemampuan • identifikasi status ballpoint)
diinformasikan secara
• Menyiapkan alat tinggal bersama Lansia berkala menjelang
• Pedoman-pedoman
bantu praktik dan • Fasilitator/narasumber kegiatan shg dapat terkait PJP
praktik lapangan adalah yg telah dilakukan pendataan • Media KIE, leaflet,
• Memastikan kriteria terorientasi PJP, tim dan pergantian bila ada brosur PJP
peserta latih sesuai fasilitator yg dibentuk yg berhalangan • Alat peraga untuk
puskesmas • Lokasi pelatihan simulasi/demonstrasi
• Penyusunan komitmen upakan yg mudah
terjangkau oleh
bersama para peserta
peserta latih
latih, paska pelatihan
LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN
PELATIHAN CAREGIVER INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT

PELAKSANAA
N Melaksanakan Pelatihan
Sosialisasi Pedoman PJP
kepada Caregiver Informal
• Sosialisasi kepada Lampiran Juknis :
internal puskesmas, LS, o Kurikulum Pelatihan
tokoh masyarakat, kader PJP Bagi Lansia
• Sosialisasi kepada tim Kepada Caregiver
fasilitator puskesmas Informal Di Tingkat
Masyarakat
o Materi PJP bagi
Lansia
TUJUAN PELATIHAN PJP BAGI LANSIA KEPADA
CAREGIVER INFORMAL DI TINGKAT MASYARAKAT
• Tujuan Umum :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu menjadi caregiver informal dalam memberikan perawatan jangka
panjang (PJP) bagi lansia
• Tujuan Khusus :
Setelah mengikuti pelatihan, peserta mampu :
1. Mampu mengetahui atau menjelaskan proses penuaan serta dampaknya pada kesehatan lansia
2. Mampu melakukan Perawatan Lansia Secara Umum Serta Pemenuhan Aktifitas Kehidupan Sehari-Hari
(AKS) dan Aktivitas Instrumental Kehidupan Sehari-Hari (AIKS)
3. Mampu melakukan perawatan lansia dengan masalah khusus yang sering terjadi
4. Mampu melakukan pertolongan pertama pada keadaan darurat yang sering terjadi pada lansia
5. Mampu menyebutkan pemanfaatan tanaman obat keluarga dan akupresure
6. Mampu menyebutkan etika umum dan melakukan teknik komunikasi kepada lansia
7. Mampu menyebutkan kesehatan jiwa bagi lansia serta pemenuhan kebutuhan psikososial & spiritual lansia
8. Mampu menyebutkan tindakan keamanan bagi lansia
9. Mampu menyebutkan pemenuhan gizi seimbang dan cairan sesuai kebutuhan lansia
10. Mampu menyebutkan masalah yang dapat dialami caregiver dan pencegahan serta cara mengatasinya
11. Mampu melakukan pencatatan dan pelaporan menggunakan Buku Kesehatan Lansia atau format lainnya
WAKTU (JPL)
NO MATERI
T P PL
JLH STRUKTUR PROGRAM
A MATERI DASAR         PELATIHAN
1 Kebijakan Peran Caregiver dalam Melakukan PJP pada Lansia 1** 0 0 1
• Jumlah JPL yg diambil setiap
B MATERI INTI        
pelatihan dpt disesuaikan dgn
1 Proses Penuaan serta Dampaknya pada Kesehatan Lansia 1 2** 0 3
kondisi masing2 puskesmas
2 Perawatan Lansia Secara Umum Serta Pemenuhan Aktifitas Kehidupan Sehari- 1 3 2** 6
Hari /Activity of Daily Living (AKS/ADL) dan Aktivitas Instrumental Kehidupan • Minimal mengambil 17 JPL
Sehari-Hari/ Instrumental Activities of Daily Living (AIKS/IADL)
• Maksimal mengambil 50 JPL
3 Perawatan Lansia dengan Masalah Khusus yang Sering Terjadi 1 3 2** 6
• Minimal kehadiran 95% dr
4 Pertolongan Pertama Pada Keadaan Darurat yang Sering Terjadi pada Lansia 1** 3* 0 4

1** 2* 1** 4
total jam pelatihan
5 Pemanfaatan Tanaman Obat Keluarga dan Akupressure
6 Etika Umum dan Teknik Komunikasi Kepada Lansia 1 3** 1** 5 • Sertifikat lokal, ditanda
Kesehatan Jiwa pada Lansia Serta Pemenuhan Kebutuhan Psikososial dan
7
Spiritual Lansia
1 2** 1** 4 tangani pihak penyelenggara
8 Tindakan Keamanan bagi Lansia 1** 3* 1** 5
Keterangan :
9 Pemenuhan Gizi Seimbang dan Cairan Sesuai Kebutuhan Lansia 1** 2* 2** 5 T = Penyampaian Teori
P = Penugasan/ Simulasi/Demonstrasi
10 Masalah yang Dapat Dialami Caregiver dan Pencegahan Serta Cara 1 2** 1** 4 PL = Praktik Lapangan
Mengatasinya 1 JPL = 45 menit
1** 1 1** 3 (*) = Penugasan yang wajib diambil min.
11 Catpor Menggunakan Buku Kesehatan Lansia Atau Format Lainnya
1 JPL
  TOTAL 12 26 12 50 (**) = Optional, namun disarankan untuk
diambil
PENYELENGGARAAN PELATIHAN
• PENYELENGGARA PELATIHAN :
a. Puskesmas bersama tim tenaga puskesmas yang telah ditunjuk
b. Insitusi Pendidikan/ organisasi profesi/ rumah sakit/ LSM peduli lansia bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan
Puskesmas

• TEMPAT PELATIHAN :
Puskesmas atau wahana lainnya sesuai kesepakatan pihak penyelenggara dan peserta Pelatihan, didukung sarana dan
prasarana sesuai dengan kebutuhan pelatihan.

• KRITERIA PESERTA LATIH (max. 30 org/kelas) :


a. Kader kesehatan dan atau kader lansia
b. Anggota keluarga yang bersedia menjadi caregiver bagi keluarganya yang memiliki lansia
c. Petugas sosial yang membina keluarga yang memiliki lansia
d. Relawan pendamping lansia

• KRITERIA PELATIH/FASILITATOR :
o Dokter umum yang pernah mengikuti pelatihan/orientasi terkait kesehatan lansia dan geriatri
o Perawat yang pernah mengikuti pelatihan/orientasi PJP lansia bagi caregiver atau yang pernah mengikuti pelatihan
gerontology/geriatric
o Pejabat/Pengelola Program Kesehatan Lansia Dinas Kesehatan Provinsi/ Kabupaten/ Kota (khusus materi kebijakan)
o Tenaga kesehatan lainnya yang pernah mengikuti pelatihan/orientasi PJP lansia bagi caregiver
o Mampu/menguasai substansi pelayanan perawatan jangka panjang lanjut usia
o Memahami kurikulum Pelatihan Perawatan Jangka Panjang Bagi Lansia Untuk Caregiver Informal di Tingkat
Masyarakat
DIAGRAM ALUR PROSES PEMBELAJARAN
Pembukaan

Pre Test

Dinamika Kelompok

Pembekalan Kemampuan (materi inti):


Wawasan (Materi
1. Mengetahui atau menjelaskan proses penuaan serta dampaknya pada kesehatan
Dasar): lansia
Kebijakan Perawatan 2. Melakukan Perawatan Lansia Secara Umum Serta Pemenuhan Aktifitas Kehidupan
Jangka Panjang Kepada Sehari-Hari (AKS) dan Aktivitas Instrumental Kehidupan Sehari-Hari (AIKS)
3. Melakukan perawatan lansia dengan masalah khusus yang sering terjadi
Lansia Oleh Caregiver 4. Melakukan pertolongan pertama pada keadaan darurat yang sering terjadi pada
Informal di Tingkat lansia
5. Menyebutkan pemanfaatan tanaman obat keluarga, dan akupresure
Masyarakat 6. Menyebutkan etika umum dan melakukan teknik komunikasi kepada lansia
EVALUASI

7. Menyebutkan kesehatan jiwa bagi lansia serta pemenuhan kebutuhan psikososial


Metode : dan spiritual lansia
Ceramah, curah 8. Menyebutkan tindakan keamanan bagi lansia
9. Menyebutkan pemenuhan gizi seimbang dan cairan sesuai kebutuhan lansia
pendapat 10. Menyebutkan masalah yang dapat dialami caregiver dan pencegahan serta cara
mengatasinya
11. Melakukan pencatatan dan pelaporan menggunakan Buku Kesehatan Lansia atau
format lainnya
Metode :
- Ceramah, Tanya jawab. - Curah pendapat dan diskusi
- Praktek di kelas, role play, video tutorial, praktik lapangan

Filosofi pelatihan :
Praktek Lapangan • Berdasarkan masalah
• Prinsip andragogy
Rencana Tindak Lanjut • Berorientasi kepada peserta
• Berbasis kompetensi
Post Test, Evaluasi Penyelenggaraan dan Penutupan • Learning by doing
Tindak Lanjut Paska Pelatihan

 Penyusunan komitmen bersama para peserta


latih paska pelatihan
 Pelaksanaan PJP oleh para peserta latih kepada
Lansia
 Dinas dan Puskesmas melakukan Evaluasi,
Pemantauan, Pembinaan dan Pelaporan
INDIKATOR KEBERHASILAN PELATIHAN DAN
PELAKSANAAN PJP OLEH CAREGIVER

1.INPUT 2.PROSES 3.OUTPUT 4.OUTCOME 5.DAMPAK


Tersedianya : • Frekuensi pelatihan • % caregiver yang % caregiver % Lansia dgn PJP
PJP yang telah
• Pedoman PJP telah mendapat dilatih, yang yang diasuh
• Pembina caregiver • Jumlah fasilitator pelatihan PJP melaksanakan caregiver
pelatihan PJP PJP bagi
• Fasilitator pelatihan • % caregiver yang terlatih, yg
lansia
• Pemetaan caregiver, • Persentase petugas telah dilatih, yg mengalami
kader/relawan & yang membina meningkat perbaikan/
keluarga yang caregiver di wilayah kemampuannya peningkatan
melaksanakan PJP kerjanya dlm melakukan kondisi
• Anggaran pelatihan & PJP lansia
pelaksanaan PJP
PEMANTAUAN, PEMBINAAN DAN PELAPORAN
PASKA PELATIHAN DAN PELAKSANAAN PJP
PEMANTAUAN PEMBINAAN PELAPORAN
• Dilakukan berjenjang minimal 3 bln sekali • Pembentukan kelompok
• Pelaporan pelaksanaan
caregiver yg bertemu secara
• Tujuannya untuk melihat perkembangan keg. Pelatihan caregiver
berkala 1x/bulan • Laporan pelaksanaan PJP
dan pencapaian serta masalah dlm
pelaksanaan pelatihan oleh puskesmas, Manfaat forum pertemuan • disampaikan setiap bulan
kelompok caregiver : • Secara berjenjang
serta implementasi PJP
a. Menyegarkan materi yg
mungkin terlupa Isi laporan pelatihan :
Hal yg dipantau : b. Menambah pengetahuan a. Waktu pelaksanaan
a. Pemantauan thdp peserta pelatihan dan ketrampilan b. Jumlah peserta
(keadaan, minat peserta, kehadiran, c. Mengevaluasi hasil c. Fasilitator
keaktifan peserta) pelatihan d. Proses pertemuan
b. Implementasi setelah selesai pelatihan d. Sarana caregiver curah e. Masalah dan solusi
(proses pendampingan oleh caregiver, pendapat/bertanya/berbag f. Hasil evaluasi
i pengalaman dan rasa  g. Pembinaan
hambatan yg dirasakan caregiver dlm
mencegah burn out yg dilakukan
pemenuhan ADL/IADL, dst) caregiver
PENCATATAN PJP PADA KOHORT YANKES LANSIA
Register Kohort Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) merupakan himpunan hasil pemeriksaan kesehatan bagi pra lanjut usia
(usia 45 – 59 tahun ) dan lanjut usia (usia ≥ 60 tahun). Digunakan untuk mendata hasil pemeriksaan kesehatan dan tindakan,
serta tata laksana yang diberikan di berbagai fasilitas pelayanan kesehatan, baik di Posyandu Lansia/Posbindu, dan fasilitas
kesehatan tingkat pertama (puskesmas dan jaringannya)
Kohort digunakan untuk periode satu tahun kalender (1 Januari – 31 Desember).
Kohort terdiri dari:
· Kolom 1 – 7: data dasar, wajib diisi.
· Kolom 8 – 37: Diisi data pelayanan paling banyak dua kali dalam satu tahun, dimana penulisan waktu pemeriksaan ditulis di
kolom 8 / 9
· Kolom 38 -39 : Diisi data pelayanan hanya satu kali dalam kurun waktu satu tahun
· Kolom 40 - dst : Diisi data pelayanan setiap bulan sesuai hasil pelayanan yang diberikan.

39 Perawatan   DO: Lansia yang tidak mampu secara fungsional untuk mandiri di rumah namun tidak ada
jangka indikasi untuk dirawat di RS dan secara teknis sulit untuk berobat jalan, dengan hasil penilaian
Panjang ADL yaitu ketergantungan sedang, berat dan total yang mendapatkan perawatan jangka panjang
 
‐ Beri tanda (+): bila lansia mendapatkan perawatan jangka panjang
Kemudian, tulis jenis wahananya :
 HC : di wahana Home Care
 R : di wahana panti / residensial
 NH : di wahana Nursing Home
 TC : di wahana Transisional Care
‐ Beri tanda (-): bila lansia tidak mendapatkan perawatan jangka panjang
PENCATATAN PJP DIDALAM REGISTER KOHORT
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA

Tgl Pemeriksaan
Umur* Status Fungsional
dan Lab
No Nama Alamat L/P

45-59 60-69 ≥ 70
1 2
tahun tahun tahun

1 2 3 4 5 6 7 8 9
PENCATATAN PJP DIDALAM REGISTER KOHORT
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA, lanjutan …

PEMERIKSAAN LABORATORIUM SEDERHANA

Hb
Kolesterol (mg/dl) Gula Darah (mg/dl) Asam Urat (mg/dl)
(gr/dl)
Pemberdayaan Perawatan Jangka Panjang

1 2 1 2 1 2 1 2

30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
PENCATATAN PJP DIDALAM REGISTER KOHORT
PELAYANAN KESEHATAN LANSIA, lanjutan …

PEMERIKSAAN FISIK DAN TINDAKAN

Januari Februari …. dst


Nama TD
BB/TB Lain-
BB/TB TD Lain- Tindakan Tgl (mm Tindakan
Tgl Penyuluhan (IMT) lain Penyuluhan
(IMT) (mmHg) lain Hg)
Tatalaksana K R Tatalaksana K R
2 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 53 54
PELAPORAN PJP PELAYANAN
KESEHATAN LANSIA
• https://komdatkesmas.kemkes.go.id/home
“Apapunyangkitalakukan Lansia
untuk lakuka
Sebenarnya merupakan yang n
Salam Sehat, Aktif, dan Produktif
RENCANA TINDAK LANJUT
Orientasi Penggunaan Panduan Praktis Untuk Caregiver
Dalam PJP Bagi Lansia

No Nama Kegiatan/ Sasaran Waktu Penanggung Sumber


jawab Dana

Anda mungkin juga menyukai