Anda di halaman 1dari 25

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA PSIKOSOSIAL

PADA TN. A DENGAN MASALAH ANSIETAS

Dosen Pembimbing:

Ns. Mega Lestari Khoirunnisa, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J

Disusun Oleh:

Hilwa Husnuzzahra (P17120018056)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1

JURUSAN KEPERAWATAN

2020/2021
PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA
MASALAH PSIKOSOSIAL

I. INFORMASI UMUM
Inisial klien : Tn. A
Usia : 43 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Suku : Betawi
Bahasa dominan : Bahasa Indonesia
Status perkawinan : Menikah
Alamat : Kp. Kekupu Rt001/004 No. 08. Pancoran Mas-Depok
Tanggal pengkajian : 02 Februari 2021
Diagnosis medis : Stroke

II. KELUHAN UTAMA


Pada saat pengkajian klien mengatakan menderita stroke, klien merasa khawatir
dengan penyakit yang dideritanya, klien khawatir bisa berdampak ke keluarga dan
pekerjaan klien, klien mengalami kesulitan untuk tidur, sakit kepala dan gelisah setiap
ingin tidur. Klien juga merasa cemas karena semenjak sakit klien tidak bekerja dan
klien kesulitan untuk mencari pekerjaan.

III. PENAMPILAN UMUM DAN PERILAKU


Berat badan : 84kg
Tinggi badan : 165cm
Tanda-tanda vital : TD: 170/110mmHg P: 21×/menit N: 90×/menit T: 35.9˚C
Riwayat pengobatan fisik:
Klien pernah mendapatkan pengobatan stroke, seperti terapi untuk stroke, dan
pengobatan medis untuk stroke, semenjak klien diberhentikan bekerja klien tidak
melanjutkan pengobatan
Hasil pemeriksaan laboratorium/ visum/ dll:
Tidak ada hasil pemeriksaan laboratorium
Masalah Keperawatan: Regimen Terapeutik
IV. TINGKAT ANSIETAS
Tingkat ansietas (lingkari tingkat ansietas dan chek list perilaku yang ditampilkan)
Ringan/ Sedang / Berat/Panik
Perilaku Perilaku
Tenang √ Menarik diri
Ramah √ Bingung
Pasif Disorientasi
Waspada Ketakutan
Merasa membenarkan Hiperventilasi
lingkungan
Kooperatif √ Halusinasi/ delusi
Gangguan perhatian √ Depersonalisasi
Gelisah √ Obsesi
Sulit berkonsentrasi √ Kompulsi
Waspada berlebihan Keluhan somatik √
Tremor Hiperaktivitas
Bicara cepat √ lainnya

Jelaskan:
Klien mengatakan sakit kepala dan gelisah setiap ingin tidur, tetapi klien tidak
mengetahui alasan klien gelisah, saat dilakukan pengkajian klien kooperatif, klien
ramah mau menjawab semua pertanyaan yang diajukan, klien terlihat tenang saat
dilakukan pengkajian, klien sulit memusatkan perhatian ke satu hal, kontak mata
kurang, pandangan klien tidak satu fokus, klien tampak bicara cepat.
Masalah Keperawatan: Ansietas

V. KELUARGA
Genogram:
Keterangan:
: Laki-laki
: Perempuan
: Klien
: Meninggal
: Menikah
: Tinggal serumah

Klien Tn. A tinggal bersama dengan istri, kedua anaknya dan mertua. Klien kepala
keluarga yang berusia 43 tahun, memiliki istri yang berumur 45 tahun, dan memiliki
dua anak. Anak pertama Nn. H berusia 20 tahun dan belum menikah. Anak kedua Tn.
A berusia 16 tahun dan belum menikah.

Tipe keluarga : Extended Family


Pengambilan keputusan : Keluarga
Jelaskan:
Pengambilan keputusan diambil bersama, didiskusikan terlebih dahulu dan diambil
keputusan berdasarkan kesepakatan
Hubungan klien dengan kepala keluarga:
kepala keluarga/ orang tua/ istri / anak / lain-lain, sebutkan: Klien merupakan kepala
keluarga, hubungan klien dengan anggota keluarga baik dan erat.
Kebiasaan yang dilakukan bersama keluarga
Jelaskan:
Keluarga biasa melakukan kegiatan bersama-sama, seperti menonton tv bersama dan
makan bersama, sholat bersama
Kegiatan yang dilakukan keluarga dalam masyarakat
Jelaskan:
Kegiatan yag dilakukan keluarga klien yaitu mengikuti pengajian mingguan dan
arisan
Masalah Keperawatan: Tidak ada

VI. RIWAYAT SOSIAL


Pola sosial: Klien berhubungan baik dengan tetangga sekitar
Teman/ orang terdekat: Klien mengatakan saat ini orang terdekat bagi klien adalah
keluarga
Peran serta dalam kelompok: Semenjak klien sakit, klien tidak mengikuti kegiatan
yang diadakan dimasyarakat
Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain: Klien tidak memiliki hambatan
dalam berhubungan dengan orang lain
Masalah Keperawatan: Tidak ada

VII. OBAT-OBATAN YANG DIKONSUMSI


Adakah obat herbal/ obat lain yang dikonsumsi diluar resep :
Sebelum BPJS klien diberhentikan oleh kantor, klien rutin menjalani kontrol, tetapi
semenjak diberhentikan klien hanya mengkonsumsi obat darah tinggi captopril 2×1
(25mg) setelah makan yang dibeli di apotek
Obat-obatan yang dikonsumsi klien saat ini
Saat ini klien mengkonsumsi obat darah tinggi captopril 2×1 (25mg) setelah makan
Apakah klien menggunakan obat-obatan dan alkohol untuk mengatasi masalahnya
Tidak pernah
Masalah Keperawatan: Regimen Terapeutik

VIII. STATUS MENTAL DAN EMOSI


Penampilan
1. Cacat fisik
Ada, jelaskan: Anggota tubuh klien lengkap hanya saja semenjak sakit, panjang
kaki klien berbeda dan klien pincang ketika berjalan.
2. Kontak mata
Ada (kurang), jelaskan: Kontak mata klien kurang, klien memerhatikan terkadang
tatapan mata klien tidak ke arah perawat saat dilakukan pengkajian
3. Pakaian
Rapi, jelaskan: Klien tampak rapi, penggunaan pakaian sesuai
4. Perawatan diri
Jelaskan: Klien selalu melakukan perawatan diri, klien tidak membutuhkan
bantuan untuk perawatan diri
Masalah Keperawatan: Gangguan Citra Tubuh, Ansietas
Tingkah Laku
Tingkah Laku
Resah
Agitasi
Letargi
Sikap √
Ekspresi wajah √
Jelaskan: Saat dikaji klien menunjukan sikap yang tenang dan ramah, klien tampak
mengerutkan kening, murung dan bicara cepat
Masalah Keperawatan: Ansietas

Pola komunikasi
POLA KOMUNIKASI POLA KOMUNIKASI
Jelas √ Aphasia
Koheren Perseverasi
Bicara kotor Rumination
Inkoheren Tangensial
Neologisme Banyak bicara/ dominan √
Asosiasi longgar Bicara lambat
Flight of ideas Sukar berbicara
Jelaskan: Klien banyak bicara dan dominan, klien berbicara dengan jelas
Masalah Keperawatan: Ansietas

Mood dan Afek


PERILAKU
Senang
Sedih √
Patah hati
Putus asa
Gembira
Euphoria
Curiga
Lesu
Marah/Bermusuhan
Lain-lain
Jelaskan: Saat dilakukan pengkajian klien mengatakan sedih mengingat kondisinya
yang sudah tidak sempurna lagi, dan sedih setiap mengingat belum mendapat
pekerjaan
Masalah Keperawatan: Gangguan Citra Tubuh, Ansietas

Proses pikir
PERILAKU
Jelas √
Logis √
Mudah diikuti
Relevan
Bingung
Bloking
Delusi
Arus cpat
Asosiasi lambat
Curiga
Memori jangka pendek Utuh
Memori jangka panjang Utuh
Jelaskan: Klien menceritakan saat-saat dan perasaan pertama kali klien terkena stroke
dengan jelas, klien juga menceritakan masa-masa sekolah, pembicaraan klien
terdengar logis
Masalah Keperawatan: Tidak ada

Kognitif:
1. Orientasi realita: paham waktu, tempat, dan orang yang ada disekelilingnya
Waktu: Klien paham waktu, saat ditanya pukul berapa klien dapat menjawabnya
dengan benar
Tempat: Klien paham tempat, saat ditanya sedang dimana klien dapat
menjawabnya dengan benar
Orang: Klien mengetahui siapa saja orang yang berada disekitar klien
Situasi: Klien memahami situasi yang dialami klien saat ini
2. Memori
GANGGUAN
Gangguan daya ingat jangka Klien masih mengingat
panjang masa-masa klien sekolah
Gangguan daya ingat jangka Klien masih mengingat
pendek kejadian saat klien sakit 1
tahun yang lalu
Gangguan daya ingat saat ini Klien selalu menceritakan
apa yang baru saja terjadi
Paramnesi Tidak ada
Hipermnesia Tidak ada
Amnesia Tidak ada

3. Tingkat konsentrasi dan berhitung


Klien bisa berhitung
Jelaskan: Klien dapat berhitung, tetapi klien kesulitan untuk fokus
Masalah keperawatan: Ansietas

Ide-ide bunuh diri:


Ide merusak orang lain/diri sendiri
Jelaskan: Klien mengatakan secemas apapun dan setidakberdaya apapun klien tidak ada
keinginan untuk melakukan tindakan yang membahayakan diri dan orang lain
Masalah keperawatan: Tidak ada

IX. KULTURAL DAN SPIRITUAL


Agama yang dianut:
1. Bagaimana kebutuhan klien terhadap spiritual dan pelaksanaannya?
Meskipun klien sakit, klien selalu melaksanakan kegiatan ibadah
2. Apakah klien mengalami gangguan dalam menjalankan kegiatan spiritualnya
setelah mengalami kekerasan atau penganiayaan?
Tidak
3. Adakah pengaruh spiritual terhadap koping individu
Klien terlihat lebih tenang setelah menjalankan ibadah

Budaya yang diikuti


1. Apakah ada budaya klien yang mempengaruhi terjadinya masalah
Tidak ada
2. Tingkat perkembangan saat ini
Klien dalam masa mencoba untuk menerima semua yang terjadi dalam hidupnya
Masalah Keperawatan: Tidak ada

Jakarta, 02 Februari 2021


Yang mengkaji,
Hilwa
Hilwa Husnuzzahra

ANALISA DATA

DATA MASALAH
Data Subyektif: Ansietas
- Klien merasa khawatir dengan
penyakit yang dideritanya, klien
khawatir bisa berdampak ke
keluarga dan pekerjaan klien
- Klien mengatakan mengalami
kesulitan untuk tidur
- Klien mengatakan merasa sakit
kepala dan gelisah setiap ingin
tidur

Data Obyektif :
- Tanda-tanda vital:
o TD: 170/110mmHg
o P: 21×/menit
o N: 90×/menit
o T: 35.9˚C
- Klien tampak mengerutkan
kening
- Klien bicara cepat dan dominan
- Klien terlihat murung
- klien sulit memusatkan perhatian
ke satu hal
- kontak mata kurang, pandangan
klien tidak satu fokus
DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN:

Risiko Ketidakberdayaan

Ansietas

Gangguan Citra Tubuh

DAFTAR DIAGNOSIS KEPERAWATAN:

Ansietas

Jakarta, 02 Februari 2021

Hilwa Husnuzzahra
Hari, Perencanaan
Diagnosa
Tanggal
Keperawatan Tujuan Kriteria Hasil Intervensi Rasional
Jam

Rabu, 03 Ansietas Setelah dilakukan 1. Perilaku gelisah Observasi: Observasi:


Februari tindakan menurun - Identifikasi kemampuan
2021 keperawatan dengan skala 3 mengambil keputusan  Untuk mengetahui pengaruh
diharapkan 2. Verbalisasi - Monitor tanda-tanda ansietas terhadap
tingkat ansietas khawatir akibat ansietas pengambilan keputusan
klien menurun kondisi yang  Untuk mengetahui tingkat
dihadapi ansietas
menurun Terapeutik:
dengan skala 3 1. Ciptakan suasana terapeutik Terapeutik:
3. Pola tidur 2. Temani pasien
 Membuat pasien lebih
membaik 3. Tanyakan perasaan pasien
nyaman
dengan skala 3 4. Gali cara pasien
 Untuk mengurangi ansietas
4. Kontak mata mengurangi ansietas
pasien
membaik dimasa lalu
 Menggali kecemasan pasien
dengan skala 3 5. Dengarkan pasien dengan
 Untuk mengetahui koping
penuh perhatian
yang digunakan
6. Tunjukkan akibat koping
maladaptif dari respon  Pasien dapat merasakan
koping yang digunakan kehadiran perawat, tidak
7. Dorong pasien untuk merasa diabaikan
menggunakan koping  Agar pasien mengetahui
adaptif yang dimilikinya kerugian koping maladaptif
 Agar pasien selalu
menggunakan koping yang
Edukasi: tidak merugikan

1. Anjurkan pasien untuk Edukasi:


selalu mengungkapkan
perasaan kepada keluarga  Agar perasaan pasien terasa
untuk mengurangi ansietas lebih lega setelah berbagi
2. Ajarkan pasien teknik  Agar pasien dapat
relaksasi (teknik nafas menerapkannya saat merasa
dalam) cemas, mengurangi
3. Dorong pasien kecemasan
menggunakan relaksasi  Agar cara yang dilakukan
dalam menurunkan tingkat tidak merugikan diri sendiri,
ansietas orang lain, maupun
lingkungan

Observasi:
1. Perilaku gelisah
menurun  Untuk mengetahui tingkat
Kamis, Ansietas Setelah dilakukan dengan skala 3 ansietas
04 tindakan 2. Verbalisasi Observasi:
Februari keperawatan khawatir akibat 1. Monitor tanda-tanda Terapeutik:
2021 diharapkan kondisi yang ansietas  Membuat pasien lebih
tingkat ansietas dihadapi nyaman
klien menurun menurun  Menggali kecemasan pasien
dengan skala 3 Terapeutik:
3. Pola tidur 1. Ciptakan suasana terapeutik
Edukasi:
membaik 2. Tanyakan perasaan pasien
dengan skala 3  Agar perasaan pasien terasa
4. Kontak mata Edukasi: lebih lega setelah berbagi
membaik  Agar pasien dapat
1. Anjurkan pasien untuk
dengan skala 3 menerapkannya saat merasa
selalu mengungkapkan
cemas, mengurangi
perasaan kepada keluarga
kecemasan
untuk mengurangi ansietas
 Agar cara yang dilakukan
2. Ajarkan pasien teknik
tidak merugikan diri sendiri,
relaksasi (teknik imajinasi
orang lain, maupun
terbimbing)
lingkungan
3. Dorong pasien untuk
menggunakan relaksasi
dalam menurunkan tingkat
ansietas

1. Perilaku gelisah Observasi:


menurun
 Untuk mengetahui tingkat
dengan skala 3
Jumat, 2. Verbalisasi
05 Ansietas Setelah dilakukan khawatir akibat ansietas
Februari tindakan kondisi yang
2021 keperawatan dihadapi Observasi: Terapeutik:
diharapkan menurun 1. Monitor tanda-tanda  Membuat pasien lebih
tingkat ansietas dengan skala 3 ansietas nyaman
klien menurun 3. Pola tidur  Menggali kecemasan pasien
membaik Terapeutik:
dengan skala 3 1. Ciptakan suasana terapeutik Edukasi:
4. Kontak mata 2. Tanyakan perasaan pasien
membaik  Agar perasaan pasien terasa
dengan skala 3 lebih lega setelah berbagi
Edukasi:  Agar pasien dapat
menerapkannya saat merasa
1. Anjurkan pasien untuk
cemas, mengurangi
selalu mengungkapkan
kecemasan
perasaan kepada keluarga
 Agar cara yang dilakukan
untuk mengurangi ansietas
tidak merugikan diri sendiri,
2. Ajarkan teknik relaksasi
orang lain, maupun
(teknik distraksi)
lingkungan
3. Dorong pasien untuk
menggunakan relaksasi
dalam menurunkan tingkat
ansietas
1. Perilaku gelisah
menurun
dengan skala 3 Observasi:
2. Verbalisasi
 Untuk mengetahui tingkat
Sabtu, khawatir akibat
06 kondisi yang
ansietas
Observasi:
1. Monitor tanda-tanda Terapeutik:
ansietas
dihadapi  Untuk mengetahui
menurun Terapeutik: perubahan yang terjadi
Februari Setelah dilakukan dengan skala 3 1. Gali koping yang setelah dilakukan edukasi
Ansietas tindakan 3. Pola tidur  Agar pasien merasa dihargai
2021 digunakan pasien saat ini
keperawatan membaik 2. Beri pujian dan dan mempertahankan hal
diharapkan dengan skala 3 pertahankan koping jika yang dilakukan
tingkat ansietas 4. Kontak mata koping yang dilakukan  Untuk mengetahui
klien menurun membaik adaptif keefektifan dalam edukasi
dengan skala 3 3. Tanyakan teknik yang telah yang telah dilakukan
diajarkan (evaluasi)  Agar cara yang dilakukan
4. Dorong pasien untuk tidak merugikan diri sendiri,
menggunakan relaksasi orang lain, maupun
dalam menurunkan tingkat lingkungan
ansietas
Hari
Tanggal No.dx Implementasi Evaluasi/SOAP Paraf
Jam
Rabu, 1 Ds: S: Hilwa
03 Ansietas - Klien mengatakan - Klien mengatakan
Februar khawatir tentang dapat mengambil
i 2021 pekerjaan dan keputusan jika klien
13.00 keluarganya tidak sedang cemas
- Klien mengatakan dan sulit mengambil
sulit untuk tidur keputusan ketika
sedang cemas
Do: - Klien mengatakan
- Klien tampak sedih sedang sedih dan
dan gelisah cemas, terkadang
- Raut wajah klien klien tidak
terlihat murung mengetahui
- Klien tampak sulit penyebabnya
berkonsentrasi, kontak - Klien mengatakan jika
mata kurang sedang cemas klien
hanya diam dan
Tindakan: terkadang
- Mengidentifikasi melampiaskannya
kemampuan dengan membentak
mengambil keputusan keluarganya
- Memonitor tanda- - Klien mengatakan
tanda ansietas bahwa ia tahu yang ia
- Menciptakan suasana lakukan saat sedang
terapeutik cemas seperti itu
- Menemani pasien adalah hal yang salah
- Menanyakan perasaan - Klien mengatakan
pasien akan mencoba
- Menggali cara pasien menggunakan koping
mengurangi ansietas yang adaptif, klien
dimasa lalu akan mencoba selalu
- Mendengarkan pasien mengungkapkan
dengan penuh perasaannya
perhatian - Klien mengatakan
- Menunjukkan akibat mengerti cara
koping maladaptif melakukan teknik
dari respon koping relaksasi nafas dalam
yang digunakan
- Mendorong pasien O:
untuk menggunakan - Tanda-tanda vital:
koping adaptif yang o TD:
dimilikinya 160/100mmHg
- Menganjurkan pasien o P: 20×/menit
untuk selalu o N: 88×/menit
mengungkapkan o T: 36.0˚C
perasaan kepada - Klien dapat mencoba
keluarga untuk teknik relaksasi
mengurangi ansietas dengan benar
- Mengajarkan pasien - Kontak mata kurang,
teknik relaksasi terkadang klien
(teknik nafas dalam) melihat ke arah lain
- Mendorong pasien saat berbicara
menggunakan - Klien sudah tampak
relaksasi dalam lebih tenang
menurunkan tingkat
ansietas A:
- Masalah ansietas
RTL:
- Melakukan teknik P:
imajinasi terbimbing - Monitor tanda-tanda
(hipnosis 5 jari) ansietas
- Ciptakan suasana
terapeutik
- Tanyakan perasaan
pasien
- Anjurkan pasien
untuk selalu
mengungkapkan
perasaan kepada
keluarga untuk
mengurangi ansietas
- Ajarkan pasien teknik
relaksasi (teknik
imajinasi terbimbing)
- Dorong pasien untuk
menggunakan
relaksasi dalam
menurunkan tingkat
ansietas

Kamis, 1 Hilwa
04 Ansietas
Februar
i 2021 Ds:

13.00 - Klien mengatakan


telah melakukan
relaksasi nafas dalam
saat cemas S:
- Klien mengatakan - Klien mengatakan
sudah mulai bisa tidur sudah lebih tenang
lebih mudah, - Klien mengatakan
meskipun masih suka tenang setelah
terbangun melakukan relaksasi,
- Klien mengatakan tetapi terkadang klien
sudah lebih tenang masih merasa cemas
- Klien mengatakan
Do: akan menggunakan
- Kontak mata klien teknik relaksasi
sudah lebih baik sebagai cara untuk
- Klien dapat mencoba mengurangi
dengan benar teknik kecemasannya
yang telah diajarkan - Klien mengatakan
- Klien tampak lebih mengerti cara
rileks melakukan teknik
imajinasi terbimbing
Tindakan:
- Memonitor tanda- O:
tanda ansietas - Tanda-tanda vital:
- Menciptakan suasana o TD:
terapeutik 170/90mmHg
- Menanyakan perasaan o P: 20×/menit
pasien o N: 89×/menit
- Menganjurkan pasien o T: 36.2˚C
untuk selalu
- Klien tampak lebih
mengungkapkan
rileks saat latihan
perasaan kepada
- Kontak mata klien
keluarga untuk
lebih baik
mengurangi ansietas
- Klien dapat fokus ke
- Mengajarkan pasien
perawat
teknik relaksasi
- Klien dapat mencoba
(teknik imajinasi
dengan benar teknik
terbimbing)
yang diajarkan
- Mendorong pasien
untuk menggunakan
relaksasi dalam A:
menurunkan tingkat - Masalah Ansietas
ansietas
P:
RTL: - Monitor tanda-tanda
- Melakukan teknik ansietas
distraksi - Ciptakan suasana
terapeutik
- Tanyakan perasaan
pasien
- Anjurkan pasien
untuk selalu
mengungkapkan
perasaan kepada
keluarga untuk
mengurangi ansietas
- Ajarkan teknik
relaksasi (teknik
Jumat,
distraksi)
05 1 Hilwa
- Dorong pasien untuk
Februar Ansietas
menggunakan
i 2021
relaksasi dalam
13.00
menurunkan tingkat
ansietas
Ds:
- Klien mengatakan
telah mencoba teknik
yang telah diajarkan
- Klien mengatakan
lebih suka melakukan S:
teknik relaksasi nafas - Klien mengatakan lebih
dalam tenang setelah
- Klien mengatakan melakukan teknik
setelah melakukan relaksasi
teknik relaksasi terasa - Klien mengatakan lebih
lebih tenang suka relaksasi nafas
- Klien mengatakan dalam karena lebih
mencoba melakukan mudah untuk dilakukan
teknik relaksasi sendiri
sebelum tidur dan - Klien mengatakan akan
setelah itu klien dapat selalu menggunakan
tidur lebih nyenyak teknik relaksasi saat
sedang cemas
Do: - Klien mengatakan
- Klien tampak lebih mengerti tentang cara
rileks tenik relaksasi distraksi
- Kontak mata klien O:
sudah baik - Tanda-tanda vital:
- Klien dapat o TD:
mengulang kembali 160/100mmHg
teknik yang telah o P: 21×/menit
diajarkan o N: 86×/menit
o T: 36.0˚C
Tindakan:
- Klien fokus dengan
- Memonitor tanda-
latihan
tanda ansietas
- Kontak mata klien
- Menciptakan suasana
baik
terapeutik
- Klien dapat
- Menanyakan perasaan
mengulangi dengan
pasien
benar apa yang telah
- Menganjurkan pasien
diajarkan
untuk selalu
A:
mengungkapkan
- Masalah Ansietas
perasaan kepada
P:
keluarga untuk
- Monitor tanda-tanda
mengurangi ansietas
ansietas
- Mengajarkan teknik
relaksasi (teknik - Gali koping yang
distraksi) digunakan pasien saat
- Mendorong pasien ini
untuk menggunakan - Beri pujian dan
relaksasi dalam pertahankan koping
menurunkan tingkat jika koping yang
ansietas dilakukan adaptif
- Tanyakan teknik yang
RTL: telah diajarkan
- Mengevaluasi teknik (evaluasi)
relaksasi yang telah - Dorong pasien untuk
diajarkan menggunakan
relaksasi dalam
Sabtu, menurunkan tingkat
06 1 ansietas Hilwa
Februar Ansietas
i 2021
13.00

Ds:
- Klien mengatakan sudah
tidak terlalu cemas dan
khawatir memikirkan
yang akan terjadi
- Klien mengatakan sudah
lebih nyenyak tidurnya
setelah melakukan S:
relaksasi sebelum tidur - Klien mengatakan
rasa khawatir dan

Do: cemas klien sudah

- Klien tampak lebih dapat dikontrol

tenang dan rileks dengan melakukan


- Kontak mata baik teknik relaksasi
- Klien dapat mengulang - Klien mengatakan
teknik-teknik yang telah sudah lebih tenang
diajarkan
O:
Tindakan: - Tanda-tanda vital:
- Memonitor tanda-tanda o TD:
ansietas 160/90mmHg
- Menggali koping yang o P: 20×/menit
digunakan pasien saat ini o N: 89×/menit
- Memberi pujian dan o T: 36.2˚C
pertahankan koping jika - Klien tampak rileks
koping yang dilakukan saat melakukan teknik
adaptif relaksasi
- Menanyakan teknik yang - Kontak mata baik
telah diajarkan (evaluasi) - Fokus pada satu hal
- Mendorong pasien untuk (perawat)
menggunakan relaksasi - Klien dapat mencoba
dalam menurunkan mempraktikkan
tingkat ansietas teknik-teknik yang
telah diajarkan

A:
- Masalah Ansietas

P:
- Intervensi dihentikan

Anda mungkin juga menyukai