Dosen Pembimbing:
Ns. Tarwoto, S. Kep., M. Kep
Disusun Oleh:
JURUSAN KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAKARTA 1
2020/2021
A. Laporan Pendahuluan Klien dengan Kanker Nasofaring
b. Riwayat Kesehatan
1) Keluhan Utama
Terdapatnya benjolan berupa tumor ganas daerah kepala dan leher.
2) Riwayat Kesehatan Sekarang
Klien sering mengalami pembengkakan atau benjolan pada leher berupa
tumor ganas yang terasa nyeri dan sulit untuk digerakkan.
3) Riwayat Kesehatan Dahulu
Kaji riwayat kesehatan yang dapat memperparah penyakit seperti
lingkungan yang berpengaruh seperti iritasi bahan kimia, asap sejenis kayu
tertentu. Kebiasaan memasak dengan bahan atau bumbu masak tertentu dan
kebiasaan makan makanan yang terlalu panas serta makanan yang
diawetkan ( daging dan ikan). Penyakit yang pernah di derita klien pada
masa lalu.
4) Riwayat Kesehatan Keluarga
Kaji riwayat penyakit keturunan, seperti faktor herediter atau riwayat kanker
pada keluarga misal ibu atau nenek dengan riwayat kanker.
c. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi : Wajah, mata, rongga mulut dan leher.
2) Pemeriksaan THT:
a) Otoskopi : Liang telinga, membran timpani.
b) Rinoskopia anterior :
- Pada tumor endofilik tak jelas kelainan di rongga hidung,
mungkin hanya banyak sekret.
- Pada tumor eksofilik, tampak tumor di bagian belakang rongga
hidung, tertutup sekret mukopurulen, fenomena palatum mole
negatif.
c) Rinoskopia posterior :
- Pada tumor indofilik tak terlihat masa, mukosa nasofaring tampak
agak menonjol, tak rata dan paskularisasi meningkat.
- Pada tumor eksofilik tampak masa kemerahan.
d) Faringoskopi dan laringoskopi :
- Kadang faring menyempit karena penebalan jaringan retrofaring;
reflek muntah dapat menghilang.
e) X – foto : tengkorak lateral, dasar tengkorak, CT Scan
f. Pola Eliminasi
Kaji bagaimana pola defekasi konstipasi atau diare, perubahan eliminasi urin,
perubahan bising usus, distensi abdomen. Biasanya klien tidak mengalami
gangguan eliminasi.
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa Keparawatan yang Mungkin Muncul
a. Nyeri berhubungan dengan proses penyakit : inflamasi
b. Resiko tinggi diare berhubungan dengan iritasi mukosa GI dari kemoterapi
c. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual muntah
d. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi ( eritrosit, leukosit,
trombosit)
e. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan efek kemoterapi
f. Resiko tinggi perubahan membran mukosa oral berhubungan dengan efek
kemoterapi
g. Gangguan harga diri rendah berhubungan dengan kehilangan ranbut efek
kemoterapi
h. Gangguan persepsi sensori berhubungan dengan pertumbuhan sel kanker pada
nasofaring
3. PERENCANAAN
a. Nyeri berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan : Rasa nyeri pasien akan teratasi.
Kriteria Hasil : Pasien melaporkan kehilangan nyeri maksimal
Pasien tenang dan wajah segar
Rencana Tindakan Keperawatan Mandiri :
1. Ciptakan lingkungan yang nyaman dan tenang.
2. Tentukan riwayat nyeri pada pasien
3. Bantu pasien menggunakan keterampilan menejemen nyeri; tehnik
relaksasi,
4. Berikan kenyamanan dasar dengan mereposisikan pasien dengan baik
5. Evaluasi nyeri atau control. Dan nilai aturan pengobatan
Tindakan Kolaborasi :
1. Kembangkan rencana menejemen nyeri dengan pasien dan dokter
2. Berikan obat analgesik sesuai dengan indikasi : morfin, metadon.
4. EVALUASI
a. Berhasil : perilaku pasien sesuai pernyataan tujuan dalam waktu atau
tanggal yang ditetapkan di tujuan.
b. Tercapai sebagian : pasien menunujukan perilaku tetapi tidak sebaik yang
ditentukan dalam pernyataan tujuan.
c. Belum tercapai. : pasien tidak mampu sama sekali menunjukkan perilaku
yang diharapakan sesuai dengan pernyataan tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad, A.. 2002. Diagnosis dan Tindakan Operatif pada Penatalaksanaan Karsinoma
Nasofaring dan Pengobatan Suportif. Jakarta: FKUI. Hal. 1-13.
American Joint Committee on Cancer, 2010, AJCC Cancer Staging Manual, seventh
edition. New York. Hal 21-97.
Averdi Roezin, Aninda Syafril. 2001. Karsinoma Nasofaring. Dalam: Efiaty A.
Soepardi (Ed.). Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok. Edisi
kelima. Jakarta: FKUI. Hal.146-50.
Doenges, M. G. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3 EGC. Jakarta.
Carpenito, Lynda Juall. (2007). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Edisi 10. EGC.
Jakarta.
Cottrill, C.P., Nutting, C.M.. 2003. Tumours of The Nasopharynx. Dalam: Evans
P.H.R., Montgomery P.Q., Gullane P.J. (Ed.). Principles and Practice of Head and
Neck Oncology. United Kingdom: Martin-Dunitz. Hal. 473-81
Hendrik., Prabowo, I., 2017. Kanker(carcinoma) Nasofaring. Surakarta: UNS Press
KEMENKES-RI. Panduan Penatalaksanaan Kanker Nasofaring. Jakarta
McDermott, A.L., Dutt, S.N., Watkinson, J.C.. 2001. The Aetiology of Nasopharyngeal
Carcinoma. Clinical Otolaryngology. 26th Edition. Hal. 89- 92
Rothrock, C. J. (2000). Perencanaan Asuhan Keperawatan Perioperatif. EGC : Jakarta.
A. Yueniwati, Y., 2016. Tumor Extension and Tumor Staging of Nasopharyngeal
Carcinoma. Proceeding Book: Indonesian Society of Radiology, ASM XI.
KalimantanTimur.
B. Laporan Asuhan Keperawatan Klien dengan Karsinoma Nasofaring
1. Pengkajian Keperawatan
A. IDENTITAS KLIEN
Nama Klien : Tn. S
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 38 tahun
Status Perkawinan : Kawin
Agama : Islam
Suku Bangsa : Betawi
Pendidikan : SLTP
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Rawa Indah, Gg. Batas, No. 62B, Kel. Bojong Pondok
Terong/Kec. Cipayung
Sumber biaya (Pribadi, Perusahaan, lain-lain) : JKN
Sumber Informasi (Pasien/Keluarga) : Pasien, Keluarga dan RM
B. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama : Tidak bisa masuk makanan, makanan keluar
lagi melalui hidung
b. Kronologis keluhan : Riwayat trakeostomi, tidak bisa menelan sudah
dirasakan ±1 bulan, makanan nyangkut
ditenggorokan, kadang makanan keluar lagi
melalui hidung klien merasa sesak, lalu dibawa
oleh keluarga ke RSUP Fatmawati
▪ Faktor pencetus : Rokok dan minuman keras
▪ Timbul keluhan : ( ) Mendadak, (v) Bertahap
▪ Lamanya : 1 tahun, tumor removal leher 6 bulan lalu
▪ Upaya mengatasi : Dibawa ke rumah sakit
Keterangan:
: Perempuan
: Laki-laki
× : Meninggal
: Subjek (klien)
4. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi faktor
resiko : Tidak ada yang menderita penyakit seperti klien, klien adalah satu-satunya
yang menderita penyakit seperti ini
5. Riwayat Psikososial dan Spiritual
a. Siapakah orang terdekat dengan pasien : Istri
b. Interaksi dalam keluarga
▪ Pola Komunikasi : Baik, klien dekat dengan semua anggota kel uarga
▪ Pembuat Keputusan : Suami (Kepala Keluarga)
▪ Kegiatan Kemasyarakatan : Klien bekerja, sehingga klien merasa malas
dan lelah untuk mengikuti kegiatan kemasyarakatan
c. Apakah dampak sakit pasien terhadap keluarga : Klien tidak bisa mencari
nafkah/bekerja untuk keluarga
d. Apakah masalah yang mempengaruhi pasien : Istri klien tidak bisa selalu
menemani klien karena sedang hamil dan mau melahirkan
e. Mekanisme koping terhadap stress :
( ) Pemecahan masalah ( ) Minum obat
( ) Makan ( ) Cari pertolongan
( ) Tidur (v) Lain-lain (Misal : marah, diam)
f. Persepsi pasien terhadap penyakitnya
▪ Hal apakah yang sangat dipikirkan saat ini : Klien ingin segera bisa keluar
rumah sakit karena istri klien sudah mau melahirkan
▪ Apakah harapan setelah menjalani perawatan : Klien ingin sembuh, bekerja
dan berkumpul kembali bersama keluarga
▪ Apakah perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit : BB klien turun 23kg
dalam waktu ±1 bulan, dari 86kg menjadi 63kg
g. Sistem nilai kepercayaan
▪ Apakah nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan : Tidak ada
▪ Apakah aktivitas agama/kepercayaan yang dilakukan : Tidak ada
▪ Bagaimanakah kondisi Lingkungan Rumah : Kondisi lingkungan rumah
klien baik
6. Pola Kebiasaan
Pola Kebiasaan
Hal Yang Dikaji
Sebelum Sakit Di Rumah Sakit
Pola Nutrisi
▪ Frekuensi makan : …. x/hari 3×/hari 6×/hari
▪ Nafsu makan : baik/tidak Sebelum sakit baik, Tidak baik
saat sakit klien
jarang makan
▪ Porsi makan yang dihabiskan Sebelum sakit Sebelum
makanan dipasang alat
dihabiskan, saat bantu tidak habis,
sakit makanan tidak setelah terpasang
pernah habis habis
▪ Makanan yang tidak disukai Tidak ada Tidak ada
▪ Makanan yang membuat alergi Tidak ada Tidak ada
▪ Makanan pantangan Tidak ada Tidak ada
▪ Makanan diet Tidak ada Isocal 6×1,5
takaran (200ml)
▪ Penggunaan obat-obatan Tidak ada Tidak ada
sebelum makan
▪ Penggunaan alat bantu (NGT, Tidak ada Gastrostomy
dll) (pada hari selasa)
C. PENGKAJIAN FISIK
1. Pemeriksaan Fisik Umum
a. Berat badan : 63kg Tinggi badan : 180cm
b. IMT : 19.4 Berat badan ideal : 72kg
c. TTV : Tekanan darah : 154/90mmHg Nadi : 57x/menit
Frekuensi nafas : 20x/menit Suhu tubuh : 36oC
d. Lingkar lengan : …. cm
e. TSF : …. cm
f. Keadaan umum : ( ) Ringan (v) Sedang ( ) Berat
g. Pembesaran kelenjar getah bening : (v) Tidak ( ) Ya, lokasi : …
2. Sistem Penglihatan :
a. Posisi mata : (v) Simetris ( ) Asimetris
b. Kelopak mata : (v) Normal ( ) Ptosis
c. Pergerakan bola mata : (v) Normal ( ) Abnomal
d. Konjungtiva : (v) Merah muda ( ) Anemis ( ) Sangat
merah
e. Kornea : (v) Normal ( ) Keruh/berkabut
f. Sklera :( ) Ikterik (v) Anikterik
g. Pupil : (v) Isokor ( ) Anisokor
h. Otot-otot mata : (v) Tidak ada kelainan ( ) Juling keluar
( ) Juling ke dalam ( ) berada diatas
i. Fungsi penglihatan : (v) Baik ( ) Kabur
( ) Dua bentuk/diplopia
j. Tanda-tanda radang : Tidak ada
k. Pemakaian kaca mata : (v) Tidak ( ) Ya, jenis : tidak ada
l. Pemakaian lensa kontak : Tidak
m. Reaksi terhadap cahaya : Baik
3. Sistem Pendengaran
a. Daun telinga : (v) Normal ( ) Tidak, kanan/kiri : Tidak ada
b. Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : Normal
c. Kondisi telinga tengah : (v) Normal ( ) Kemerahan
( ) Bengkak ( ) Terdapat lesi
d. Cairan dari telinga : (v) Tidak ( ) Ada, ............................
e. Perasaan penuh di telinga :( ) Ya (v) Tidak
f. Tintus :( ) Ya (v) Tidak
g. Fungsi pendengaran : (v) Normal ( ) Kurang ( ) Tuli
h. Gangguan keseimbangan : (v) Tidak ( ) Ya
i. Pemakaian alat bantu :( ) Ya (v) Tidak
5. Sistem Pernafasan :
a. Jalan nafas : (v) Bersih
b. Pernafasan : (v) Tidak sesak ( ) Sesak
c. Menggunakan otot bantu pernafasan : ( ) Ya (v) Tidak
d. Frekuensi : 20x/menit
e. Irama : (v) Teratur ( ) Tidak teratur
f. Jenis pernafasan : (spontan, kausmaul, cheynestoke, biot, dll) :
g. Kedalaman : (v) Dalam ( ) Dangkal
h. Batuk : (v) Tidak ( ) Ya : ……(produktif/tidak produktif)
i. Sputum : (v) Tidak ( ) Ya : …… (putih, kuning, hijau)
j. Konsistensi : (tidak produksi sputum)
k. Terdapat darah : (tidak produksi sputum)
l. Palpasi dada : Tidak terdapat nyeri saat dipalpasi, tidak ada benjolan
m. Perkusi dada : Bunyi sonor
n. Suara nafas : (v) Vesikuler ( ) Ronkhi
( ) Wheezing ( ) Rales
o. Nyeri saat bernafas :( ) Ya (v) Tidak
p. Penggunaan alat bantu nafas : (v) Tidak ( ) Ya, oksigen
6. Sistem Kardiovaskuler
a. Sirkulasi perifer
• Nadi : 57x/menit
• Irama : (v) Teratur ( ) Tidak teratur
Denyut : ( ) Lemah (v) Kuat
• Distensi vena jugularis : ( ) Ya (v) Tidak
• Temperatur kulit : (v) Hangat ( ) Dingin
• Warna kulit :( ) Pucat (v) Normal ( )
Kemerahan
• Pengisian kapiler : 2 detik
• Edema : ( ) Ya, tidak ada (v) Tidak
( ) Tungkai atas ( ) Tungkai bawah
( ) Periorbital ( ) Muka
( ) Skrotalis ( ) Anasarka
b. Sirkulasi jantung
• Kecepatan denyut apical : .... x/menit
• Irama : (v) Teratur ( ) Tidak teratur
• Kelainan bunyi jantung :( ) Murmur ( ) Gallop
• Sakit dada :( ) Ya (v) Tidak
• Timbulnya : ( ) Saat beraktivitas ( ) Tanpa aktivitas
( ) Seperti ditusuk-tusuk
( ) Seperti terbakar ( ) Seperti tertimpa benda berat
• Skala nyeri : Tidak ada
7. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
• Pucat : (v) Tidak ( ) Ya
• Perdarahan : (v) Tidak ( ) Ya, tidak ada
( ) Ptechie ( ) purpura ( ) Mimisan
( ) perdarahan gusi ( ) Echimosis
9. Sistem Pencernaan
a. Keadaan mulut : Gigi :( ) Caries (v) Tidak
1) Penggunaan gigi palsu :( ) Ya (v) Tidak
2) Stomatis :( ) Ya (v) Tidak
3) Lidah kotor :( ) Ya (v) Tidak
4) Salifa : (v) Normal ( ) Abnormal
b. Muntah : (v) Tidak, ( ) Ya, tidak ada
• Isi :( ) Makanan ( ) Cairan ( ) Hitam
• Warna :( ) Sesuai warna makanan ( ) Kehijauan
( ) Coklat ( ) Kuning ( ) Hitam
• Frekuensi : Tidak ada
• Jumlah : Tidak ada
c. Nyeri daerah perut : (v) Ya, disekitar area luka operasi ( ) Tidak
d. Skala nyeri :4
e. Lokasi & karakter nyeri :
( ) Seperti ditusuk-tusuk ( ) Melilit-lilit (v) Tergores
( ) Panas/seperti terbakar (v) Setempat ( ) Menyebar
( ) Berpindah-pindah ( ) Kanan atas
( ) Kanan bawah (v) Kiri atas ( ) Kiri bawah
f. Bising usus : 13x/menit
g. Diare : (v) Tidak ( ), Ya, tidak ada
Lamanya : Tidak ada, frekuensi : Tidak ada
h. Warna feaces :( ) Kuning kecoklatan ( ) Putih seperti air cucian beras
(v) Coklat ( ) Hitam ( ) Dempul
i. Konsistensi faeces : (v) Setengah padat ( ) Cair ( ) Berdarah
( ) terdapat lendir ( ) Tidak ada kelainan
j. Konstipasi : (v) Tidak ( ) Ya, tidak ada
Lamanya : tidak ada
k. Hepar :( ) Teraba (v) Tak teraba
l. Abdomen : (v) Tidak ada keluhan ( ) Acities ( ) Distensi
5555 5555
Kekuatan otot : 5555 5555
DATA TAMBAHAN :
Klien tampak lemas, klien tidak dapat berbicara setelah operasi trakeostomi, klien masih
belum merubah pola hidup masih merokok setelah 6 bulan operasi pengangkatan tumor
dileher.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
- Thorax Foto (terlampir)
- Pemeriksaan Laboratorium (terlampir)
D. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Cairan :
- Asering/24jam
- Kabiven 1000kal/24jam (susu)
2. Diet : Isocal 6×1.5 takaran (200ml)
3. Obat :
- Omeprazole 2×40mg
- Clanexi 3×1gr
- Ketorolac 3×3gr
Jakarta, 5 April 2021
Yang mengkaji
Hilwa
Hilwa Husnuzzahra
2. Analisa Data dan Diagnosis Keperawatan
ANALISA DATA
PARAF &
No. DIAGNOSIS KEPERAWATAN TANGGAL TANGGAL
NAMA
DX (Diisi Berdasarkan Prioritas Masalah) DITEMUKAN TERATASI
JELAS
1. Defisit nutrisi berhubungan dengan Hilwa
ketidakmampuan menelan makanan ditandai Husnuzzahra
dengan sulit menelan, porsi makan tidak
habis, nafsu makan menurun, dan BB
menurun 10% dibawah rentang ideal
Terapeutik:
Terapeutik: - Memenuhi nutrisi
1. Berikan nutrisi sesuai dengan
parenteral, atur kebutuhan
kecepatan pemberian
infus
- Untuk memenuhi
2. Berikan nutrisi enteral status nutrisi klien
2. Setelah dilakukan Observasi: Observasi:
tindakan 1. Identifikasi lokasi, - Mengetahui nyeri
keperawatan selama karakteristik, durasi, yang dirasakan
3x24 jam kualitas, skala nyeri klien
diharapkan tingkat
nyeri menurun 2. Identifikasi respons - Mengetahui
dengan kriteria nyeri non verbal respons yang
hasil: dilakukan klien
1. Keluhan nyeri
menurun 3. Identifikasi faktor yang - Mengatasi dan
2. Meringis memperberat nyeri mencegah nyeri
menurun muncul
3. Gelisah menurun
4. Fokus membaik Edukasi: Edukasi:
1. Ajarkan teknik non- - Teknik non-
farmakologis farmakologis
dapat meredakan
nyeri tanpa efek
samping
Kolaborasi: Kolaborasi:
1. Kolaborasi pemberian - Meredakan nyeri
analgetik yang dirasakan
klien
3. Setelah dilakukan Observasi: Observasi:
tindakan 1. Monitor tanda dan - Mencegah
keperawatan selama gejala infeksi terjadinya infeksi
3x24 jam
diharapkan tingkat Terapeutik: Terapeutik:
infeksi menurun 1. Cuci tangan sebelum - Memutus
dengan kriteria dan sesudah kontak penyebaran
hasil: dengan pasien dan infeksi
1. Nyeri menurun lingkungan pasien
2. Tidak ada
kemerahan Edukasi: Edukasi:
3. Tidak ada 1. Anjurkan - Nutrisi dapat
demam meningkatkan asupan membantu
4. Tidak bengkak nutrisi meningkatkan
5. Tidak ada pus pertahanan diri
6. Tidak terhadap infeksi
merembes
2. Anjurkan - Cairan dapat
meningkatkan asupan membantu
cairan meningkatkan
pertahanan tubuh
dan mengganti
kehilangan cairan
4. Setelah dilakukan Terapeutik: Terapeutik:
tindakan 1. Gunakan metode • Mempermudah
keperawatan selama komunikasi alternative klien dalam
3×24jam diharapkan (dengan isyarat tangan) berkomunikasi
komunikasi verbal 2. Sesuaikan gaya • Memperjelas arah
meningkat dengan komunikasi dengan komunikasi klien,
kriteria hasil: kebutuhan (berdiri di membantu klien
1. Kemampuan depan pasien dan memahami yang
berbicara meminta bantuan dikatakan perawat
meningkat keluarga untuk
2. Kontak mata memahami ucapan
meningkat klien)
3. Ulangi apa yang • Menyamakan
disampaikan pasien persepsi antara
perawat dengan
pasien
Edukasi: Edukasi:
• Anjurkan klien untuk • Untuk
berbicara perlahan memudahkan
klien dalam
berkomunikasi
4. Implementasi Keperawatan
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari/
No. PARAF &
Tanggal/ TINDAKAN KEPERAWATAN
DX NAMA
Jam
Senin, 1 Mengidentifikasi alergi, indikasi pemberian nutrisi parenteral Hilwa
05/04/2021 dan enteral Husnuzzahra
09.00 R/ S:
- klien mengatakan akan dioperasi pemasangan
gastrotomi
- klien mengatakan tidak memiliki alergi
- klien mengatakan tidak dapat menelan makanan,
makanan selalu keluar lagi melalui hidung
- klien mengatakan makan tidak pernah habis, tidak
nafsu karena tidak bisa menelan
O:
- klien didiagnosa Ca. Nasofaring
- klien tampak lemas
- BB klien menurun 10% dari rentang ideal
12.00 1,2,3 Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien dan lingkungan
pasien, memonitor TTV
R/ S:
-
O:
- TTV :
TD 154/90mmHg
N 57×/menit
RR 20×/menit
S 36̊C
CRT >3 detik
13.00 3,2 Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien dan lingkungan
pasien, mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, kualitas,
skala nyeri, respons nyeri non verbal, faktor yang
memperberat nyeri, memonitor tanda dan gejala infeksi
R/ S:
- Klien mengatakan nyeri bertambah saat bergerak
- Klien mengatakan nyeri di luka operasi
- Nyeri terasa di abdomen kiri atas, setempat tidak
menyebar
- Nyeri seperti luka tergores
- Skala 5
- Klien mengatakan nyeri hilang timbul
O:
- Klien tampak meringis
- Klien tampak gelisah, perhatian berkurang
- Luka tampak bersih, tidak merembes
- Tidak terdapat pus, edema dan kemerahan disekitar
luka
Rabu, 2,3 Cuci tangan sebelum dan sesudah ke pasien dan lingkungan
07/04/2021 pasien, mengidentifikasi lokasi, karakteristik, durasi, kualitas,
14.20 skala nyeri, respons nyeri non verbal, faktor yang
memperberat nyeri, menganjurkan melakukan teknik
relaksasi napas dalam yang sudah diajarkan saat nyeri timbul
R/ S:
- Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
- Klien mengatakan nyeri setempat tidak menyebar
- Klien mengatakan nyeri seperti luka tergores
- Skala 3
- Nyeri hilang timbul
- Saat dipalpasi daerah sekitar luka klien mengatakan
tidak terasa nyeri
- Klien mengatakan akan melakukan relaksasi napas
dalam saat nyeri timbul
O:
- Tidak tampak meringis
- Fokus ada, dapat menjawab pertanyaan yang
diberikan
- Klien dapat melakukan relaksasi napas dalam