Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jahe (Zingiber Officinale) merupakan tanaman rempah yang

dimanfaatkan sebagai minuman atau campuran pada bahan pangan. Tanaman

jahe (Zingiber Officinale) termasuk ke dalam kelas Monocotyledon (tanaman

berkeping satu) dan famili Zingiberaceae (suku temu-temuan). Tanaman ini

merupakan salah satu jenis tanaman rempah-rempah yang telah lama tumbuh

di Indonesia. Bisa dikatakan, Indonesia didatangi bangsa asing sejak beberapa

abad silam karena keberadaan jahe ini. Nama ‘Zingiber’ merupakan nama

Latin yang berasal dari bahasa Sansekerta yaitu ‘singibera’, yang mempunyai

makna berbentuk tanduk. Hal itu karena bentuk percabangan rimpangnya

yang mirip tanduk rusa. Biasanya tanaman ini tumbuh di pekarangan rumah

maupun di kebun (Setyaningrum & Saparinto, 2013).

Secara umum, jahe memiliki kandungan zat gizi dan senyawa kimia

aktif yang berfungsi preventif dan kuratif. Dari segi nutrisi, jahe mengandung

kalori, karbohidrat, serat, protein, sodium, besi, potasium, magnesium, fosfor,

zeng, folat, vitamin C, vitamin B6, vitamin A, riboflavin dan niacin. Beberapa

1
senyawa kimia aktif dalam jahe yang berefek farmakologis terhadap

kesehatan, antara lain: minyak atsiri. Sebagai bahan obat tradisional, jahe

memiliki khasiat untuk mencegah dan mengobati berbagai penyakit, seperti:

impoten, batuk, pegal-pegal, kepala pusing, rematik, sakit pinggang, masuk

angin, bronchitis, nyeri lambung, nyeri otot, vertigo, mual saat hamil,

osteoarthritis, gangguan sistem pencernaan, rasa sakit saat menstruasi, kadar

kolesterol jahat dan trigliserida darah tinggi, kanker, sakit jantung, fungsi otak

terganggu, Alzheimer, penyakit infeksi, asma, produksi air susu ibu

terganggu, gairah seksual rendah, dan stamina tubuh rendah (Redi Aryanta,

2019).

Selain sebagai bahan pangan, jahe juga berperan penting untuk

menjaga sistem imun dalam era covid-19 seperti saat ini. jahe memiliki

kandungan antioksidan yang cukup tinggi, di samping itu di dalam jahe

banyak sekali kandungan senyawa aktif yang menyehatkan bagi tubuh, di

tengah keterbatasan suplai produksi vitamin C dan sulit terjangkaunya bagi

masyarakat menengah ke bawah jahe ini sangat membantu masyarakat dalam

meningkatkan sistem imun (Nurlila & Fua, 2020).

Berdasarkan uraian diatas dan dalam masa pandemi ini penulis

berharap dengan adanya olahan makanan berbahan dasar jahe ini dapat

menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan imun tubuh di masa pandemi

Covid-19, sehingga penulis tertarik membuat karya ilmiah dengan judul

2
“Potensi dan Pemanfaatan Tanaman Jahe ( Zingiber officinale ) Menjadi

Pangan Kreatif di Era Pandemi Covid-19.”

1.2 Perumusan Masalah

1.2.1 Bagaimana deskripsi tanaman jahe (Zingiber officinale) ?

1.2.2 Bagimana potensi dan pemanfaatan jahe (Zingiber officinale) ?

1.2.3 Bagaimana tanaman jahe (Zingiber officinale) menjadi pangan kreatif

di Era Pandemi Covid-19 ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1.3.1 Tujuan Penulisan

1.3.1.1 Untuk mengetahui deskripsi tanaman jahe (Zingiber

officinale)

1.3.1.2 Untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan jahe (Zingiber

officinale)

1.3.1.3 Untuk mengetahui tanaman jahe (Zingiber officinale) menjadi

pangan kreatif di Era Pandemi Covid-19

1.3.2 Manfaat Penulisan

1.3.2.1 Mengetahui morfologi hingga syarat tumbuh tanaman jahe

(Zingiber officinale)

3
1.3.2.2 Mengetahui jenis-jenis tanaman jahe (Zingiber officinale) dan

kandungan gizi di dalamnya.

1.3.2.3 Mengetahui pengolahan produk pangan kreatif di era

pandemik covid-19.

1.4 Pembatasan Masalah/ Ruang Lingkup

1.4.1 Deskripsi tanaman jahe (Zingiber officinale)

1.4.2 Potensi dan pemanfaatan jahe (Zingiber officinale)

1.4.3 Jahe (Zingiber officinale) menjadi pangan kreatif di Era Pandemi

Covid-19.

1.5 Landasan/ Kerangka Teori

1.5.1 Pengertian Tanaman Jahe (Zingiber officinale)

Definisi jahe adalah salah satu jenis tanaman dari subtanaman

holtikultura, yaitu tanaman biofarmaka atau tanaman obat. Jahe adalah

tanaman yang sangat penting bagi masyarakat Indonesia dan dunia,

karena kekhasannya yang tidak dapat digantikan dengan tanaman lain

1.5.2 Pengertian Potensi Menurut Para Ahli

Definisi potensi menurut Majdi adalah serangkaian

kemampuan, kesanggupan, kekuatan, ataupun daya yang memunyai

4
kemungkinan untuk bisa dikembangkan lagi menjadi bentuk yang

lebih besar. Bentuk ini biasanya diperoleh melalui pembangunan

untuk kesejahteraan dalam kehidupan masyarakat.

1.5.3 Pengertian Pemanfaatan Menurut Para Ahli

Definisi pemanfaaatan menurut J. S. Badudu dalam Kamus

Umum Bahasa Indonesian (1994:858) mengatakan bahwa,

pemanfaatan adalah hal, cara, hasil kerja dalam memanfaatkan sesuatu

yang berguna.

1.5.4 Pengertian Pangan Menurut Para Ahli

Definisi pangan menurut Hidayati adalah segala sesuatu yang

berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak

diolah untuk dikonsumsi oleh manusia yang berupa makanan dan

minuman. Makanan dan minuman ini memiliki kriteria atau standar

tertentu yang biasa dikenal dengan standarisasi mutu pagang.

1.5.5 Pengertian Kreatif Menurut Para Ahli

Definisi kreatif menurut Shidiq adalah gagasan terhadap

konsep dan rencana untuk kemajuan, gagasan ini dibutuhkan dalam

5
pemikiran dan juga hasil karya seseorang di dalam memecahkan

masalah-masalah sosial yang sedang berkembang.

1.5.6 Era Pandemi Covid-19

Pandemi sendiri merupakan sebuah epidemi yang telah

menyebar ke berbagai benua dan negara, umumnya menyerang banyak

orang. Sementara epidemi sendiri adalah sebuah istilah yang telah

digunakan untuk mengetahui peningkatan jumlah kasus penyakit

secara tiba-tiba pada suatu populasi area tertentu. Covid-19 adalah

penyakit baru yang telah menjadi pandemik, penyakit ini harus

diwaspadai karena penularan yang relatif cepat, memiliki tingkat

mortalitas yang tidak dapat diabaikan.

1.6 Hipotesis

Antioksidan pada jahe cukup tinggi sebagai pelindung dari sel-sel

kerusakan akibat radikal bebas, di samping itu jahe banyak sekali kandungan

senyawa aktif yang dapat menyehatkan tubuh, di tengah keterbatasan suplai

produksi vitamin C di Era Pandemi Covid-19. Selain bernilai ekonomi tinggi

ekstrak jahe dapat memperbanyak sel pembuluh alami natural killer dan

menghancurkan dinding sel virus yang telah menginfeksi inangnya, dalam

tubuh manusia.

6
1.7 Sumber Data

Penulis mengumpulkan sumber data untuk karya ilmiah ini

bersumber dari buku online, artikel online, makalah online dan pendukung

lainnya.

1.8 Metodologi Penulisan

Adapun metode penelitian yang digunakan untuk mengumpulkan

data pada karya tulis ilmiah adalah studi pustaka, dengan mengolah data yang

diperoleh dan menyesuaikan literatur dari internet serta buku online yang

membahas tentang jahe menjadi produk makanan kreatif di era pandemi

covid-19.

1.9 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis

menguraikan beberapa isi dari tiap bab garis besar yaitu :

Bab I Pendahuluan, dalam bab ini penulis mengemukakan, latar belakang

masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat, ruang lingkup, landasan

teori, hipotesis, sumber data, dan metode pengumpulan data.

Bab II Pembahasan, dalam bab ini menguraikan tentang deskripsi tanaman

jahe (Zingiber officinale), potensi dan pemanfaatan jahe (Zingiber officinale),

7
dan tanaman jahe (Zingiber officinale) menjadi pangan kreatif di Era Pandemi

Covid-19.

Bab III Penutup, dalam bab ini penulis mengambil kesimpulan dan saran yang

bermanfaat bagi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai