Anda di halaman 1dari 14

CARA MENCEGAH

ATONIA UTERI
HILWA HUSNUZZAHRA
PENGERTIAN
Atonia Uteri didefinisikan sebagai suatu
kondisi kegagalan uterus dalam
berkontraksi dengan baik setelah
persalinan, atonia uteri juga didefinisikan
sebagai tidak adanya kontraksi uterus
segera setelah plasenta lahir.
Distensi rahim Partus lama
dan sulit
PENYEBAB yang berlebih

Peregangan uterus yang


Pada partus lama uterus
dalam kondisi yang
berlebihan karena sebab- sangat lelah, sehingga
sebab tersebut akan otot-otot rahim tidak
mengakibatkan uterus tidak mampu melakukan
mampu berkontraksi segera kontraksi segera setelah
setelah plasenta lahir. plasenta lahir.

ATONIA UTERI
Lanjut .... Grandemultipara Persalinan buatan
Persalinan buatan
Kehamilan seorang ibu yang
berulang kali, maka uterus mengakibatkan otot uterus
juga akan berulang kali dipaksa untuk segera
teregang. Hal ini akan mengeluarkan buah
menurunkan kemampuan kehamilan dengan segera
berkontraksi dari uterus sehingga pada pasca salin
segera setelah plasenta lahir. menjadi lelah dan lemah
untuk berkontraksi.

ATONIA UTERI
Lanjut ....
Persalinan lewat waktu
Kelainan plasenta
Peregangan yang berlebihan pada
Plasenta akreta, plasenta previa dan
otot uterus karena terlalu lama
plasenta lepas prematur
menahan beban janin di dalamnya
mengakibatkan gangguan uterus untuk
menjadikan otot uterus lelah dan
berkontraksi.
lemah untuk berkontraksi.

Anastesi yang kuat Induksi


Obat anastesi dapat menyebabkan Induksi memaksa uterus berkontraksi
otot uterus menjadi relaksasi yang saat proses persalinan mengakibatkan
berlebih. otot uterus menjadi lelah.
Tanda dan gejala

gin a
e r v a nak
r ah an p y a ng lu
d a im
Per si ra h
01 Ko ns is t en

02
na ik
ter i ok
u s u s y
d da
Fun - t an
03 nd a
at ta
d ap
Ter
04
Cara Mencegah
Atonia Uteri
Pemberian oksitosin rutin pada
kala III dapat mengurangi risiko 01 Pemberian Oksitosin
perdarahan pospartum
Prostaglandin (Misoprostol) akhir-
akhir ini digunakan sebagai 02 Masase Fundus
pencegahan perdarahan postpartum
Mempercepat kontraksi dan Pemberian Misoprostol
merangsang uterus berkontraksi 03
dengan baik dan kuat
Asuhan Keperawatan
Atonia Uteri
1. Pengkajian
Pengkajian merupakan langkah awal dari proses keperawatan.
Pengkajian yang benar dan terarah akan mempermudah
dalam merencanakan tindakan dan evaluasi dari tidakan yang
dilakasanakan. Pengkajian dilakukan secara sistematis,
berisikan informasi subjektif dan objektif dari klien yang
diperoleh dari wawancara dan pemeriksaan fisik. Pengkajian
terhadap klien post meliputi:
• Anamnesa
 Identitas klien: Data diri klien meliputi nama, umur,
pekerjaan, pendidikan, alamat, medical record dan lain –
lain.
 Riwayat kesehatan dahulu: Riwayat penyakit jantung,
hipertensi, penyakit ginjal kronik, hemofilia, riwayat pre
eklampsia, trauma jalan lahir, kegagalan kompresi
pembuluh darah, tempat implantasi plasenta, retensi sisa
plasenta.
2. Pemeriksaan Fisik
 Riwayat kesehatan sekarang: Keluhan yang
dirasakan saat ini yaitu: kehilangan darah dalam • Inspeksi
jumlah banyak (>500ml), Nadi lemah, pucat,  Mulut : bibir pucat
lokea berwarna merah, haus, pusing, gelisah,  Payudara : hyperpigmentasi,
letih, tekanan darah rendah, ekstremitas dingin, hipervaskularisasi, simetris
dan mual.  Abdomen : terdapat pembesaran abdomen
 Riwayat kesehatan keluarga: Adanya riwayat  Genetalia : terdapat perdarahan pervaginam
keluarga yang pernah atau sedang menderita  Ekstremitas : dingin
hipertensi, penyakit jantung, dan pre eklampsia, • Palpasi
penyakit keturunan hemopilia dan penyakit  Abdomen : uterus teraba lembek, TFU lebih kecil
menular. daripada UK, nyeri tekan, perut teraba tegang, messa
 Riwayat menstruasi meliputi: Menarche, lamanya pada adnexa.
siklus, banyaknya, baunya , keluhan waktu haid,  Genetalia : Nyeri goyang porsio, kavum douglas
HPHT menonjol.
 Riwayat perkawinan meliputi : Usia kawin, kawin • Auskultasi
yang keberapa, Usia mulai hamil  Abdomen : bising usus (+), DJJ (-)
 Riwayat hamil, persalinan dan nifas yang lalu • Perkusi
 Riwayat Kehamilan sekarang  Ekstremitas : reflek patella + / +
 Pola aktifitas sehari-hari: makan dan minum,
eliminasi, dan istirahat tidur
3. Pemeriksaan Khusus 4. Diagnosis Keperawatan
• Nyeri/ketidaknyamanan Diagnosa Keperawatan yang mungkin muncul adalah :
 Nyeri tekan uterus (fragmen-fragmen plasenta 1. Hipovolemi berhubungan dengan kehilangan vaskuler
tertahan), Ketidaknyamanan vagina/pelvis, yang berlebihan
sakit punggung (hematoma). 2. Perubahan perfusi jaringan berhubungan dengan
• Sistem vaskuler hipovelemia
 Apakah ada tanda-tanda trombosis, kaki sakit, 3. Ansietas berhungan dengan krisis situasi, ancaman
bengkak dan merah perubahan pada status kesehatan atau kematian,
 Riwayat anemia kronis, dan konjungtiva respon fisiologis
anemis 4. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan
 Sistem Reproduksi trauma jaringan, Stasis cairan tubuh, penurunan Hb
 Tinggi fundus atau badan terus gagal kembali 5. Nyeri berhubungan dengan trauma/ distensi jaringan
pada ukuran dan fungsi sebelum kehamilan 6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang
(sub involusi) pemajanan atau tidak mengenal sumber informasi
 Lochea terhadap warna, banyak dan bau
 Perineum diobservasi untuk melihat tanda-
tanda infeksi, luka jahitan dan apakah ada
jahitan yang lepas
 Vulva dilihat apakah ada edema atau tidak
 Payudara dilihat kondisi areola, konsistensi
dan kolostrum
• Integritas Ego : Mungkin cemas, ketakutan dan
khawatir
5. Intervensi 3. Perhatikan hipotensi atau takikardi, perlambatan
pengisian kapiler atau sianosis dasar kuku, membran
• Hipovolemi berhubungan dengan kehilangan mukosa dan bibir. Rasional : Tanda-tanda ini
vaskuler yang berlebihan menunjukan hipovolemi dan terjadinya syok. Sianosis
 Intervensi : adalah tanda akhir dari hipoksia.
1. Tinjau ulang catatan kehamilan dan 4. Lakukan tirah baring dengan kaki ditinggikan 20-30
persalinan/kelahiran, perhatikan faktor-faktor derajat dan tubuh horizontal. Rasional : Pengubahan
penyebab atau pemberat pada situasi posisi yang tepat meningkatkan aliran balik vena,
hemoragi (misalnya laserasi, fragmen plasenta menjamin persediaan darah keotak dan organ vital
tertahan, sepsis, abrupsio plasenta, emboli lainnya lebih besar.
cairan amnion atau retensi janin mati selama 5. Pantau masukan dan keluaran, perhatikan berat jenis
lebih dari 5 minggu). Rasional : Membantu urin. Rasional : Bermanfaat dalam memperkirakan
dalam membuat rencana perawatan yang tepat kehilangan cairan.
dan memberikan kesempatan untuk mencegah 6. Berikan lingkungan yang tenang dan dukungan
dan membatasi terjadinya komplikasi. psikologis. Rasional : Meningkatkan relaksasi,
2. Kaji lokasi uterus dan derajat kontraksilitas menurunkan ancietas dan kebutuhan metabolik.
uterus. Dengan perlahan masase penonjolan 7. Kaji nyeri perineal menetap atau perasaan penuh pada
uterus dengan satu tangan sambil vagina. Rasional : Haematoma sering merupakan akibat
menempatkan tangan kedua diatas simpisis dari perdarahan lanjut pada laserasi jalan lahir.
pubis. Rasional : Derajat kontraktilitas uterus 8. Pantau pemeriksaan laboratotium sesuai indikasi : Hb
membantu dalam diagnosa banding. dan Ht. Rasional : Membantu dalam menentukan
Peningkatan kontraktilitas miometrium dapat kehilangan darah
menurunkan kehilangan darah. 9. Berikan obat-obatan sesuai indikasi
• Perubahan perfusi jaringan berhubungan 2. Evaluasi respon fisiologis; misalnya tachikardi,
dengan hipovalemia tachipnea, gelisah atau iritabilitas. Rasional : Meskipun
 Intervensi : perubahan pada tanda vital mungkin karena respon
1. Perhatikan Hb/Ht sebelum dan sesudah fisiologis, ini dapat diperberat atau dikomplikasi oleh
kehilangan darah. Kaji status nutrisi, tinggi dan faktor-faktor psikologis.
berat badan. Rasional : Nilai bandingan 3. Perlihatkan sikap tenang, empati dan mendukung.
membantu menentukan beratnya kehilangan Rasional : Dapat membantu klien mempertahankan
darah. kontrol emosional dalam berespon terhadap
2. Kaji warna dasar kuku, mukosa mulut, gusi dan perubahan status fisiologis. Membantu dalam
lidah, perhatikan suhu kulit. Rasional : Pada menurunkan tranmisi ansietas antar pribadi.
kompensasi vasokontriksi, sirkulasi pada 4. Berikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
pembuluh darah perifer diperlukan yang perasaan. Rasional : Pengungkapan memberikan
mengakibatkan sianosis dan suhu kulit dingin. kesempatan untuk memperjelas informasi,
3. Beri terapi oksigen sesuai kebutuhan. Rasional memperbaiki kesalahan konsep, dan meningkatkan
: Memaksimalkan ketersediaan oksigen untuk perspektif, memudahkan proses pemecahan masalah.
transpor sirkulasi kejaringan. • Nyeri berhubungan dengan trauma atau distensi
• Ansietas berhubungan dengan ancaman jaringan.
perubahan pada status kesehatan atau  Intervensi :
kematian. 1. Kompres es pada perineum atau lampu pemanas pada
 Intervensi : penyembungan episiotomi. Rasional : Kompres dingin
1. Evaluasi respon psikologis. Rasional : Persepsi meminimalkan edema, dan menurunkan hematoma
klien tentang kejadian mungkin menyimpang, serta sensasi nyeri, panas meningkatkan vasodilatasi
memperberat ancietasnya. yang memudahkan resorbsi hematoma.
2. Tentukan karakteristik, tipe, lokasi, dan durasi
nyeri. Kaji klien terhadap nyeri perineal yang
menetap, perasaan penuh pada vagina, kontraksi
uterus atau nyeri tekan abdomen. Rasional :
Membantu dalam diagnosa banding dan • Kurang Pengetahuan berhubungan dengan kurangnya
pemilihan metode tindakan. informasi.
3. Berikan analgesic. Rasional : Menurunkan nyeri.  Intervensi :
1. Berikan Pendidikan kesehatan. Rasional : Memberikan
informasi untuk membantu klien/pasangan memahami
• Resiko tinggi terjadi Infeksi berhubungan dan mengatasi situasi.
dengan trauma jaringan. 2.  Kaji tingkat pengetahuan klien, kesiapan dan
kemampuan klien untuk belajar. Dengarkan, bicarakan
 Intervensi : dengan tenang, dan berikan waktu untuk bertanya dan
1. Ajarkan mencuci tangan yang tepat dan meninjau materi. Rasional : Memberikan informasi yang
teknik perawatan diri. Rasional : Mencegah perlu untuk mengembangkan rencana perawatan
kontaminasi silang / penyebaran individu. Menurunkan stress dan ancietas, yang
organinisme infeksious. menghambat pembelajaran, dan memberikan klarifikasi
2. Identifikasi sumber potensial lain dari infeksi. dan pengulangan untuk meningkatkan pemahaman
Rasional : Untuk mengetahui sumber lain
dari infeksi agar dapat dicegah
3. Batasi pengunjung. Rasional : Untuk
mencegah terjadinya infeksi silang
Thank You

Anda mungkin juga menyukai