Anda di halaman 1dari 23

BAHAS TUNTAS :

KEPERAWATAN MATERNITAS
Kehamilan

Konsepsi – janin lahir 280


hari (40w/9m7d) sejak HPHT

Tanda dan gejala amenore,


nausea, emesis, ngidam,
syncope, mudah lelah, Trimester 1
pembesaran payudara, sering
miksi, konstipasi, perubahan Trimester 2
abdomen, piscaseck, tanda Trimester 3
hegar, chadwick, perubahan
serviks, braxton hiks , ballotemen
Perubahan fisik
Trimester 1 Pembesaran payudara, sering BAK, konstipasi, morning sickness,
merasa lelah, headache, kram perut, meludah, peningkatan BB

Trimester 2 Perut semakin membesar, sendawa dan buang angin, rasa panas
diperut, nyeri di perut bagian bawah, payudara mengeluarkan
kolostrum, sedikit pembengkakan

Trimester 3 Nyeri di tubuh bagian belakang, kolostrum dari payudara, sering


BAB/BAK, sulit tidur, varises, braxton hiks, bengkak, kram kaki
Perubahan psikis
Perubahan Terdapat penurunan kemauan seksual kerena rasa letih dan mual, terjadinya
emosional perubahan suasana hati seperti depresi atau khawatir mengenai penampilan
dan kesejahteraan bayi dan dirinya. Cemas dan mulai memperhatikan
bayinya apakah akan lahir dengan sehat.

Cenderung malas Perubahan hormonal mempengaruhi gerakan tubuh ibu, seperti gerakannya
yang semakin lamban dan cepat merasa letih. Keadaan tersebut membuat
ibu hamil cenderung menjadi malas

Sensitif lebih peka, mudah tersinggung dan mudah marah.


Leopold & TFU
I untuk mengetahui letak fundus uteri dan bagian lain umur TFU
yang terdapat pada bagian fundus uteri 12 W 1/3 diatas simfisis pubis
II untuk menentukan punggung dan bagian kecil janin di 16 W ½ simfisis pusat
sepanjang sisi maternal 20 W 2/3 diatas simfisis
III untuk membedakan bagian persentasi dari janin dan 24 W Setinggi pusat
sudah masuk dalam pintu panggul
28 W 1/3 diatas pusat
IV meyakinkan hasil yang ditemukan pada
pemeriksaanLeopold III dan untuk mengetahui sejauh 34 W ½ pusat PX
mana bagian presentasi sudah masuk pintu atas 36 W Setinggi PX
panggul
40 W 2 jari dibawah PX
Jenis jenis persalinan
Spontan Persalinan berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan
lahir
Buatan Persalinan buatan merupakan proses
persalinan dengan bantuan tenaga
dari luar, misalnya: ekstraksi dengan
forsep atau dilakukan operasi section
caesaria
Anjuran Bila kekuatan yang diperlukan untuk Abortus Kehamilan <20W atau BBJ <500 gr
persalinan ditimbulkan dari luar
dengan jalan rangsangan misalnya Partus imaturus Kehamilan 22-28W
pitocin dan prostaglandin Partus prematurus Kehamilan 28-36W
Aterm Kehamilan 37-42W

postmaturus Kehamilan >42W


presipitatus Lahiran <3 jam
Hormon selama kehamilan
Estrogen Meningkatkan sensitivitas otot rahim serta memudahkan penerimaan
rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin, prostaglandin, dan
mekanis
Progesteron Menurunkan sensitivitas otot rahim, menghambat rangsangan dari luar seperti
rangsangan oksitosin, prostaglandin dan mekanis, serta menyebabkan otot
rahim dan otot polos relaksasi
Tanda – tanda persalinan
Lightening

Terjadinya his permulaan

Pengeluaran lendir dan darah

Pengeluaran cairan

Gangguan saluran cerna

Pada pemeriksaan dalam, serviks mendatar dan


pembukaan telah ada
Imunisasi TT ibu hamil

Fungsi?
Kala I Pembukaan
❑ Kala pembukaan 0-10cm
❑ Fase laten (8 jam) pembukaan 3 cm dan fase aktif (7 jam) pembukaan 3-10 cm.
❑ Durasi primigravida 12 jam, multigravida 8 jam
❑ Fase aktif dibagi 3 (akselerasi, dilatasi minimal, deselarisasi)
❑ Wajib partograf
kesehatan ibu, DJJ, warna air ketuban (U/utuh, J/jernih, M/mekonium, D/darah, K/kering),
dan molase, kemajuan persalinan, jam dan waktu, kontraksi uterus, obat –obatan,
kesehatan dan kenyamanan ibu
Kala II pengeluaran bayi
❑ Pembukaan serviks 10 cm – bayi lahir
❑ Primigravida 1½ - 2 jam, sedangkan pada multigravida ½ - 1 jam
❑ Pastikan ada DORAN, TEKNUS, PERJOL, VULKA
Kala III pelepasan plasenta
❑ Dimulai ketika janin selesai lahir sampai dengan plasenta lahir
❑ Waktu <10 menit - <15 menit
❑ Perhatikan tanda – tanda pelepasan plasenta (?)
❑ Hati – hati pendarahan post partum. Cegah dengan manajemen aktif kala 3 (?)
Kala IV persalinan
❑ Fase setelah plasenta lahir hingga 2 jam postpartum.
❑ Lakukan penilaian perdarahan pervaginam, hecting jika ada sobekan
❑ Nilai TTV ibu, pastikan kontraksi uterus baik, dan tidak terjadi perdarahan postpartum.
❑ Ibu dimotivasi untuk IMD minimal 1 jam setelah melahirkan.
❑ Setelah proses IMD selesai atau 1 jam setelah lahir, bayi akan diberikan suntikan vitamin
K IM di anterolateral paha kiri
❑ 1 jam kemudian berikan imunisasi hepatitis B pada anterolateral paha kanan.
❑ Memandikan bayi selama 24 jam pertama sebaiknya dihindari untuk mencegah
hipotermia.
Retensio Plasenta adalah tertahannya atau belum lahirnya
Plasenta previa adalah plasenta yang berimplantasi pada
plasenta selama 30 menit setelah bayi lahir. Hal itu
segmen bawah rahim (SBR) sehingga menutupi seluruh atau
disebabkan karena plasenta belum lepas dari dinding uterus
sebagian dari ostium uteri internum (OUI).
atau plasenta sudah lepas, akan tetapi belum dilahirkan.

Tanda-tanda yang selalu ada


(a) Plasenta belum lahir 30 menit setelah anak lahir Gejala utama plasenta previa adalah perdarahan dari vagina yang
(b) Ada perdarahan terjadi pada akhir trimester kedua atau di awal trimester ketiga
(c) Kontraksi uterus baik kehamilan. Perdarahan bisa banyak atau sedikit, dan akan berulang
(d) Pada eksplorasi jalan lahir tidak ada robekan dalam beberapa hari. Tak jarang pula kondisi ini dianggap menstruasi
saat hamil
Faktor-faktor penyebab terjadinya retensio plasenta
• Manajemen aktif kala III yang salah, salah satunya
pengeluaran plasenta yang tidak hati – hati Faktor penyebab
• His kurang kuat • Endometrium di fundus uteri belum siap menerima implasntasi
• Bentuknya (plasenta membranasea, plasenta anularis), • Endometrium yang tipis sehingga diperlukan perluasan plasenta
dan ukurannya yang sangat kecil juga menjadi faktor untuk mampu memberikan nutrisi janin
penyebab terjadinya retensio plasenta • Villi kolearis yang berasal dari korion dan sebagian kecil dari ibu
• Ketidaknormalan perlekatan plasenta pada yang berasal dari desidua basalis.21
miometrium, atau karena plasenta telah berhasil
terlepas namun tetap berada dalam uterus karena
sebagian serviks tertutup
Penatalaksanaan
• Segera melakukan operasi persalinan untuk dapat menyelamatkan
Penatalaksanaan retensio plasenta didahului dengan
ibu dan anak untuk mengurangi kesakitan dan kematian
stabilisasi hemodinamik, terutama pada pasien dengan
• Memecahkan ketuban di atas meja operasi selanjutnya
perdarahan hebat. Terapi definitif untuk retensio plasenta
pengawasan untuk dapat melakukan pertolongan lebih lanjut
adalah manual plasenta. Terapi medis lain, seperti
• Mengambil sikap untuk melakukan rujukan ketempat yang
prostaglandin, asam traneksamat, nitrogliserin, dan oxytocin
mempunyai fasilitas lengkap.
juga dapat diberikan
Pengerutan Rahim dan Lochea

Lochea rubra/kruenta Hari 1-2 postpartum, terdiri dari darah segar bercampur sisa-sisa
selaput ketuban, sel-sel desidua, sisasisa verniks kaseosa, lanugo dan
mekonium
Lochea Sanguinolenta Hari 3 - 7 postpartum, berupa darah bercampur lendir.
Lochea Serosa 1 minggu postpartum, kuning
Lochea alba 2 minggu postpartum, cairan putih
Adaptasi Psikologi Masa Nifas
Taking In 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu baru pada umumnya pasif dan
tergantung, perhatiannya tertuju pada kekhawatiran akan
tubuhnya, akan mengulang-ulang menceritakan pengalamannya
waktu melahirkan
Taking hold 3-10 hari setelah melahirkan. Timbul rasa khawatir akan
ketidakmampuan dan rasa tanggung jawabnya dalam merawat
bayi, perasaan sangat sensitive sehingga mudah tersinggung dan
mudah marah.
Letting go Setelah pulang kerumah, Ibu mengambil tanggung jawab terhadap
perawatan bayi dan ia harus beradaptasi dengan segala
kebutuhan bayi yang sangat tergantung padanya
Rumus TBJ dan HPL
Taksiran Berat Badan Janin = (TFU-12) x 155 gram

Januari - maret April - Desember


Wanita 35 tahun G1P0A0 datang ke poli obygn untuk memeriksakan kehamilan,
hasil anamnesa usia sudah memasuki trimester 2. Ibu menanyakan kapan waktu
melahirkan. HPHT 10 juni 2022. Taksiran partus ibu tersebut adalah ...
A. 7 februari 2018
B. 23 januari 2018
C. 17 maret 2023
D. 23 april 2018
E. 29 mei 2018
Pembahasan : C
HPHT ibu 10 juni 2022
DD = 10+7 = 17
MM = 6 (juni)-3 = 3 (maret)
YYYY = 2022 + 1 = 2023
Taksiran partus 17 maret 2023
Seorang ibu berusia 31 tahun datang ke klinik bersalin dengan riwayat sebagai
berikut : abortus pada kehamilan 12 minggu tahun 2000, lahir normal anak laki –
laki pada tahun 2002, kelahiran anak perempuan prematur 33 minggu tahun 2005.
bagaimanakah pencatatan paritas yang benar pada klien tersebut ..
A. G3P2A1
B. G2P3A0
C. G4P2A1
D. G3P3A3
E. G5P2A1
Pembahasan : C
Hamil 4 kali
Lahir hidup 2 kali
Abortus 1 kali

Anda mungkin juga menyukai