Anda di halaman 1dari 29

KONSEP DASAR

PERSALINAN

BY: BUSYRA HANIM, S.ST., M.Keb


1. Pengertian Persalinan
Persalinan = partus = labor
o Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
(janin dan uri) yang dapat hidup di dunia luar rahim
melalui jalan lahir atau dengan jalan lain dg bantuan
atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

o Delivery adalah momentum kelahiran janin sejak kala


II (akhir kala I)
Menurut cara persalinan, dibedakan atas:
1. Persalinan normal, adalah persalinan yang:
Kehamilan aterm (37-42 minggu), bukan premature atau post matur
Terjadi spontan
Selesai setelah 4 jam dan sebelum 24 jam sejak awitannya (bukan
presipitatus atau partus lama)
Janin tunggal dengan presentasi verteks (puncak kepala dan oksiput
pada bagian anterior pelvic)
Terlaksana tanpa bantuan artificial (alat)
Tidak terjadi komplikasi (baik pada ibu atau janin)
Mencakup kelahiran plasenta yang normal (Hellen Farrer RM, 2001)

2. Persalinan abnormal
 Adalah proses persalinan pervaginam dengan bantuan alat-alat atau
melalui dinding perut dengan operasi Caesarea (Rustam Muchtar,
Beberapa istilah dalam persalinan

Persalinan spontan : persalinan yang berlangsung


dengan kekuatan ibu sendiri dan melalui jalan lahir ibu

Persalinan buatan : persalinan yang dibantu dengan


tenaga dari luar (ekstraksi dengan foceps atau dilakukan
SC)

Persalinan anjuran : persalinan yang tidak dimulai


dengan sendirinya, tapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin. (Obstetri Fisiologi, 221)
 Gravida :
Wanita yang sedang hamil
 Primigravida
Wanita yang hamil untuk pertama kali.
 Para :
Wanita pernah melahirkan bayi yang dapat hidup (viable)
 Primipara :
wanita yang telah melahirkan bayi aterm sebanyak satu kali.
 Multipara :
Wanita yang telah pernah melahirkan anak hidup beberapa kali,
dimana persalinan tersebut tidak lebih dari lima kali.
 Grandemultipara :
Wanita yang telah melahirkan janin aterm lebih dari lima kali.
 In partu :
Wanita yang sedang berada dalam proses persalinan
 Abortus :
pengeluaran buah kehamilan sebelum usia kehamilan 22 minggu
atau BB < 500 gr

 Persalinan prematurus :
Persalinan sebelum umur hamil 28 – 36 minggu, berat janin
kurang dari 2.499 gr.
 Persalinan aterm :
Persalinan antara umur hamil 37 – 42 minggu, berat janin di atas
2.500 gr.
 Persalinan Serotinus :
Persalinan melampaui umur hamil 42 minggu, Pada janin
terdapat tanda postmaturitas.
 Persalinan presipitatus :
Persalinan berlangsung cepat kurang dari 3 jam
Persalinan berdasarkan usia Usia kehamilan BB bayi
kehamilan

Abortus < 22 minggu < 500 gr


Partus immaturus 22 – 28 minggu 500 gr – 999 gr
Partus prematurus 28 mg – 37 mg 1000 gr – 1499 gr
Partus matur / aterm 37 – 42 mg 2500 gr >
Postmatur atau serotinus > 42 mg
Sebab- sebab Mulainya Persalinan
Penyebab pasti dari permulaan persalinan tidak dapat
dipastikan, namun tampak disebabkan kombinasi dari
factor-faktor hormonal dan factor mekanis.

Teori yang menerangkan proses persalinan (Manuaba,


Ida Bagus, 1999)
Teori Progesteron
Teori Oksitosin
Teori Regangan otot rahim
Teori Prostaglandin
Sebab mulainya persalinan dalam 4 faktor, yaitu:
1. Perubahan kadar hormone
Kadar progesterone pada 1-2 mg sebelum
persalinan, hal ini berhubungan dengan
degenerasi plasenta sehingga relaksasi uterus
menurun.
Saat ini juga estrogen mencapai kadar optimum
yang menimbulkan terbentuknya oksitonin
dalam sel-sel otot uterus yang menentang aksi
diam dari progestron.
Prostaglandin meningkat yang dirangsang
oleh perubahan pada desidua serta pada selaput
yang menyebabkan uterus berkontraksi.
2. Distensi uterus
Serabut otot rahim yang teregang sampai batas
kemampuannya akan bereaksi dengan
mengadakan kontraksi.

Sirkulasi uteroplasenter terganggu sehingga


menimbulkan ischemia miometrium dan
plasenta mengalami degenerasi.
3. Pengaruh janin
Kalau janin sudah mencapai batas pertumbuhannya di
dalam uteus, ia akan menyebabkan:
Peningkatan tekanan dan ketegangan pada dinding
uterus
Stimulasi pada dinding uterus yang tegang tersebut
sehingga menimbulkan kontraksi
Tekanan pada ganglion servikale dari fleksus
Frankenhauser yang terletak di belakang serviks
sehingga membangkitkan kontraksi.
Hipofise & kelenjar suprarenal janin
Faktor-faktor lain
Penurunan tekanan intra uterin secara mendadak ketika
selaput amnion pecah
Gangguan emosional yang kuat (lewat rantai korteks-
hipotalamus-hypofise) dapat menyebabkan pelepasan
oksitosin.(Hellen Farrer)
Teori tentang mulai terjadinya kekuatan
HIS.
2 hormon yang dominan saat hamil yaitu hormon estrogen dan
progesteron.

1. Estrogen
Me sensitivitas otot rahim
Mudah menerima rangsangan dari luar seperti rangsangan oksitosin,
prostaglandin dan rangsangan mekanis.

2. Progesteron
Me sensitivitas otot rahim
Menyulitkan penerimaan rangsangan dari luar seperti angsangan
oksitosin, prostaglandin dan mekanis.
Menyebabkan otot rahim dan otot polos relaksasi.
Estrogen dan progesteron terdapat dalam keseimbangan
sehingga kehamilan dapat dipertahankan. Perubahan
keseimbangan estrogen dan progesteron menyebabkan
oksitosin yang dikeluarkan oleh hipofise parst posterior
dapat menimbulkan kontraksi dalam bentuk Braxton
Hicks. Kontraksi Braxton Hicks akan menjadi kekuatan
dominan saat mulainya persalinan, oleh karena itu makin
tua hamil frekuensi kontraksi makin sering.

Oksitosin diduga bekerja bersama atau melalui


prostaglandin yang makin meningkat muali dari umur
kehamilan minggu ke-15. Disamping itu faktor gizi ibu
hamil dan keregangan otot rahim dapat memberikan
pengaruh penting untuk dimulainya kontraksi rahim.
3. Tahapan Persalinan
F. LATEN
T KALA I O <4
A
H
A
P F. AKTIF f. Akselerasi
A O 4-10 O 3-4
N
KALA II
P f. Dilatasi
E Maksimal
R O 4-9
S
A KALA III
L
f. Deselerasi
I
N O 9-lkp
A
N KALA IV
Kala I
≈ Fase Pematangan dan Pembukaan Serviks ≈
• Dimulai dari kontraksi uterus yang teratur dan berakhir
pada saat pembukaan serviks lengkap (10 cm).

Kala I dibagi menjadi 2 fase, yaitu:


Fase Latent
- Mulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan
penipisan dan pembukaan serviks secara bertahap.
- Berlangsung selama 6-8 jam
- Hingga pembukaan serviks 4 cm.
Fase Aktif
1. Fase Aktif, dibagi dalam 3 fase, yaitu:
 Fase Akselerasi : 3 – 4 cm, berlangsung 2 jam
 Fase Dilatasi Maksimal : 4 – 9 cm , berlangsung 2 jam

 Fase Deselerasi : 9 – lengkap, berlangsung 2 jam


2. Frekuensi dan durasi kontraksi uterus meningkat (kontraksi
adekuat bila terjadi min 3 x dalam 10 menit, durasi 40 detik
atau lebih ( 3/10’/40” )
3. Serviks membuka dari 4 – 10 cm dengan kecepatan 1 cm atau
lebih perjam hingga lengkap (10 cm).
4. Terjadi penurunan bagian terbawah.
5. Berlangsung selama 6 – 7 jam.

Kurva Friedman : kemajuan pembukaan 1 cm/jam pada


multipara dan 2 cm/jam pada primipara.
Kala II
≈ Kala Pengeluaran ≈

 Dimulai dari pembukaan serviks lengkap dan berakhir dengan kelahiran


bayi
 2 jam pada primipara dan 1 jam pada multipara.

Gejala utama kala II :


His terkoordinir, kuat, cepat (2-3 menit sekali)
Kepala janin di dasar panggul
Ibu ingin meneran
Perineum menonjol
Vulva vagina dan spincter ani membuka
PD pembukaan lengkap,
Pengeluaran air ketuban meningkat
Rata-rata primigravida berlangsung 1,5 jam, multipara 0,5 jam
Kala III
≈ Kala Uri / Plasenta ≈

Dimulai setelah selesainya kelahiran bayi dan


berakhir dengan lahirnya plasenta.
Berlangsung selama 15 menit.
Tanda-tanda klinis dari pelepasan plasenta yaitu :
 Perubahan bentuk uterus : menjadi bundar dan terdorong ke
atas krn plasenta sudah lepas dari SBR
 Semburan darah

 Pemanjangan tali pusat

 Perubahan dalam posisi uterus : uterus naik di dalam abdomen.


Kala IV
≈ Kala Pengawasan ≈

 Dimulai saat lahirnya plasenta sampai 2 jam pertama post partum.


 untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap perdarahan
postpartum.
 Lamanya kala IV pada primigravida dan multi selama 2 jam

Observasi terhadap:
1 jam I 1 jam II

TTV
Kontraksi Tiap 15 menit Tiap 30 menit
TFU
Kandung kemih
Jumlah perdarahan
4. Tujuan asuhan persalinan
Adalah memberikan asuhan yang memadai selama
persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yang bersih dan aman dengan
memperhatikan aspek sayang ibu dan sayang bayi.

adalah mengupayakan kelangsungan hidup dan


mencapai derajat kesehatan yang tinggi bagi ibu dan
bayinya melalui berbagai upaya yang terintegrasi dan
lengkap serta intervensi minimal sehingga prinsip
keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat optimal (APN,)
5. Tanda awal persalinan
Awal Persalinan
Pra Persalinan ialah minggu terakhir dari kehamilan dimana terjadi sejumlah
perubahan.
a. Lightening (Peringanan)
 2 – 3 minggu sebelum persalinan, SBR (Segmen Bawah Rahim) dari uterus
akan meregang dan membiarkan kepala janin turun lebih jauh ke bawah,
presentasi tersebut bisa saja turun dan mengunci (engaged). Fundus tidak
lagi mendesak paru-paru, pernapasan menjadi lebih lega, jantung dan
perut dapat berfungsi lebih mudah dan wanita tersebut mengalami
kelegaan yang disebut peringanan.
 Symphisis pubis akan melebar dan dasar panggul menjadi lebih rileks dan
melembut - - - uterus turun lebih jauh kedalam panggul.
 Pada Primigravida, otot abdominal berada dalam tonus baik, sehingga
dapat memegang uterus dalam posisi tegak membantu mengunci kepala
janin. Peristiwa ini terjadi 3 – 4 minggu sebelum proses persalinan dimulai.
(34 minggu)
 Pada multigravida otot abdomen cenderung lebih rileks dan karena itu
abdomen menjadi sedikit berayun sehingga kepala janin mungkin tidak
akan mengunci, baru terjadi setelah proses persalinan dimulai.
b.Frekuensi Mikturisi (berkemih)
Kongesti pada panggul akan membatasi
kapasitas kandung kemih (bladder) yang
memerlukan untuk dikosongkan lebih sering.
 
c. Kontraksi Braxton – Hicks - - Fals Labor
Pada saat uterus yang teregang dan mudah
dirangsang itu menimbulkan distensi dinding
abdomen sehingga menjadi lebih tipis dan
kulit menajadi lebih peka terhadap ransangan.

d. Perubahan Serviks
e. Enenrgy Spot
 
Inpartu

Tanda dan gejala inpartu, termasuk:


 Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada
serviks (minimal frekuensi 2 kali dalam 10 menit selama
40 detik )
 Kontraksi yang teratur, makin kuat dan lama

 Sakit dari pinggang menjalar ke perut bagian depan

 Kontraksi menyebabkan penipisan dan pembukaan

serviks
 Keluarnya lendir bercampur darah (show) melalui vagina.
Ad. 1. His/Kontraksi
His atau kontraksi uterus yang terjadi secara teratur dan
menimbulkan ketidaknyamanan serta kadang nyeri,
merupakan tanda persalinan yang sebenarnya kalau his
tersebut berlanjut terus dan semakin meningkat
frekuensinya.
His dapat dirasakan oleh pemeriksa ketika uterus
menjadi keras dan tegang. Pasien mungkin
mengeluhkan terganggu yang dimulai dari bagian
punggung dan kemudian menjalar ke abdomen bawah.  
Ad. 2. Penipisan & Pembukaan Serviks
Kontraksi otot rahim memiliki sifat khas, yaitu:
Retraksi : Setelah berkontraksi maka otot tersebut tidak berelaksasi
keadaan semula, tapi menjadi sedikit lebih pendek walaupun
tonusnya seperti sebelum kontraksi
Fundal dominant : Kontraksi tidak sama kuatnya, paling kuat di daerah
fundus uteri dan berangsur berkurang ke bawah dan paling lemah pada
SBR.

Pada tiap kontraksi sumbu panjang rahim bertambah panjang,


sedangkan ukuran melintang dan muka belakang berkurang sehingga
otot-otot memanjang diregang dan menarik pada SBR dan serviks,
sehingga serviks:
 Tertarikdan mendatar ( effacement )
 Menipis dan membuka ( dilatasi )
Ad. 3 Show
Diartikan sebagai keadaan terlihatnya mucus atau lendir.
konsistensi lebih kental dan sulit dibersihkan dengan
mengusap.
Mucus berasal dari serviks dan selama kehamilan berfungsi
sebagai sumbat pelindung ( operculum, mucus plug ).
Kemunculannya menunjukkan bahwa serviks sudah mulai
berdilatasi.
Sejumlah kecil darah dapat menyertai mucus.
berasal dari rupture pembuluh darah kapiler yang halus
didalam serviks dan dari desidua yang ada di bawah korion
( ketika desidua terangkat dari dinding uterus bagian
bawah uterus mulai meregang )
Tanda & gejala kala II
pesalinan:
Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan
terjadinya kontraksi
Ibu merasa makin meningkatnya tekanan pada
rectum dan atau vagina
Perineum terlihat menonjol
Vulva-vagina dan sfingter ani terlihat membuka
Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.
MEKANISME PERSALINAN NORMAL

Anda mungkin juga menyukai