Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PENDAHULUAN PADA

ASUHAN KEPERAWATAN PADA


PERSALINAN NORMAL

Anggota Kelompok :
Anik Tri Subekti P1337420718008
Feli Tri Yuliana P1337420718010
Sofiah Kiki Damayanti P1337420718011
Risa Nur Fatikasari P1337420718012
Nurul Handayani P1337420718013
Anita Lutfiani P1337420718014
Annisa Dian Al Hazmi P1337420718050

PUSKESMAS SALAMAN 1
LAPORAN PENDAHULUAN
Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta
dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu.
Persalinan dianggap normal jika proses yang
terjadi pada kehamilan cukup bulan (setelah 37
minggu) tanpa disertai penyulit.
Persalinan / intranatal adalah proses
pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup
kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir
dengan jalan lain.
• Partus immaturus adalah partus kurang 28 minggu lebih 20 minggu
dengan berat janin antara 500 – 1000 gram.
• Partus prematurus adalah suatu partus dari hasil konsepsi yang
dapat hidup tetapi belum aterm (cukup bulan) dengan berat antara
1000 – 2500 gram atau tua kehamilan antara 28 – 36 minggu.
• Partus postmaturus atau serotinus adalah partus yang terjadi 2
minggu atau lebih dari waktu partus yang ditentukan.
• Partus biasa atau partus fisiologis adalah partus bayi lahir dengan
presentasi belakang kepala tanpa memakai alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi dan umumnya
berlangsung kurang dari 24 jam.
• Partus patologis atau partus abnormal adalah bayi dilahirkan
pervaginan dengan cunam atau ekstraksi vacum, dekapitasi,
embriotomi.
ETIOLOGI
• Penyebab terjadinya proses persalinan :
• Penurunan fungsi plasenta : kadar progesteron dan
estrogen menurun mendadak, nutrisi janin dari plasenta
berkurang.
• Iskemia otot – otot uterus karena pengaruh hormonal
dan beban, semakin merangsang terjadinya kontraksi.
• Peningkatan beban / stress pada maternal maupun fetal
dan peningkatan estrogen mengakibatkan peningkatan
aktifitas kortison, prostaglandin, oksitosin, menjadi
pencetus rangsangan untuk proses persalinan.
• Selain itu penyebab timbulnya persalinan sampai sekarang belum diketahui secara
pasti / jelas. Namun terdapat beberapa teori antara lain :
• Teori keregangan / distensia rahim. Otot rahim mempunyai kemampuan meregang
dalam batas tertentu. Setelah melewati batas tersebut terjadi kontraksi sehingga
persalinan dapat mulai.
• Teori penurunan progesteron. Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur 28
minggu dimana terjadi penimbunan jaringan ikat, pembuluh darah mengalami
penyempitan dan buntu. Produksi progesteron mengalami penurunan, sehingga otot
rahim lebih sensitif terhadap poxitocin. Akibatnya otot rahim mulai berkontraksi
setelah tercapai tingkat penurunan progesteron tertentu.
• Teori oksitosin internal. Oksitosin dikeluarkan oleh kelenjar hypofise parst
posterior. Menurunnya progesteron akibat tuanya kehamilan maka oksitosin dapat
meningkatkan aktivitas sehingga persalinan dapat dimulai.
• Teori prostaglandin. Konsentrasi prostaglandin meningkat sejak umur 15 minggu,
yang dikeluarkan oleh decidua. Pemberian prostaglandin saat hamil menimbulkan
kontraksi otot rahim sehingga hasil konsepsi dikeluarkan.
• Teori hipotalamus pituitary dan glandula suprarenalis. Teori ini menunjukkan pada
kehamilan dengan anensefalus sering terjadi kelambatan persalinan karena tidak
terbentuk hipotalamus.
• Induksi partus
• Partus dapat pula ditimbulkan dengan jalan lain :
• Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan kanalis servikalis dengan
tujuan merangsang fleksus frenkenhauser.
TANDA DAN GEJALA
1. Tanda – tanda permulaan persalinan yang terjadi beberapa minggu
sebelum persalinan adalah :
• Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki pintu
atas panggul. Pada primigravida terjadi saat 4 – 6 minggu terakhir
kehamilan, sedangkan pada multigravida terjadi saat partus mulai.
• Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
• Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria), karena kandung
kemih tertekan oleh bagian terbawah janin.
• Perasaan sakit perut dan dipinggang karena kontraksi lemah dari
uterus.
• Serviks menjadi lebih lembek dan mulai mendatar, sekresinyapun
akan bertambah bisa bercampur darah.
TANDA DAN GEJALA
2. Tanda – tanda pasti persalinan yang terjadi beberapa saat sebelum
persalinan adalah :
• Terjadinya his persalinan yang bersifat :
• Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan.
• Sifatnya teratur, interval semakin pendek dan kekuatannya semakin besar.
• Semakin ibu beraktivitas kekuatan his akan semakin besar.
• Pengeluaran lendir dan darah (bloody show) yang lebih banyak karena
robekan kecil pada serviks.
• Pengeluaran cairan yang terjadi pada beberapa kasus ketuban pecah, dan
dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam
waktu 24 jam kemudian.
• Pada pemeriksaan dalam serviks telah mendatar dan pembukaan telah
ada.
TANDA DAN GEJALA
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi kemajuan
persalinan dan kelahiran :
• Usia ibu.
• Berat badan ibu.
• Jarak kelahiran.
• Berat bayi dan usia gestasi.
• Posisi fetus.
• Kondisi selaput ketuban.
• Tempat menempelnya plasenta dan faktor psikologi.
TANDA DAN GEJALA
4. Faktor – faktor yang mempengaruhi kekuatan persalinan :
• Power (kekuatan yang mendorong janin keluar). Power pertama pada
persalinan adalah kekuatan yang dihasilkan kontraksi otot rahim yang
terjadi diluar kesadaran. Power terdidi dari 2 faktor, yaitu :
• His (kontaksi otot rahim pada persalinan).
• Tenaga mengejan
• Adanya kontraksi otot dinding perut maka menyebabkan peningkatan
tekanan intra abdominal (serupa tenaga mengejan sewaktu BAB
namun lebih kuat). Setelah kepala sampai pada dasar panggul timbul
suatu reflek pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot – otot
perutnya dan menekan diafragma kebawah. Hal ini berhasil bila
pembukaan sudah lengkap dan efektif sewaktu ada kontraksi.
PATOFISIOLOGI
KALA 1 KALA II KALA III KALA IV
Dimulai sejak Dimulai ketika Disebut juga kala uri Dimulai setelah
terjadinya kontraksi pembukaan serviks atau kala pelepasan lahirnya plasenta dan
uterus yang teratur sudah lengkap (10 plasenta. berakhir dua jam
dan meningkat cm), dan berakhir Dimulai setelah pertama post partum.
(frekuensi dan dengan lahirnya bayi. lahirnya bayi sampai Dimaksudkan untuk
kekuatannya) hingga Kala dua juga disebut lahirnya plasenta yang observasi keadaan ibu
serviks membuka sebagai kala berlangsung tidak utamanya HPP
lengkap (10 cm). pengeluaran bayi. lebih dari 30 menit. (Haemoragic Post
Pada primi : 1 – 2 jam, Lamanya kala uri Partum). Pengawasan
pada multi : 30 menit. kurang lebih 8,5 menit dalam kala IV :
dan pelepasan hanya Mengawasi
memakan waktu 2 – 3 perdarahan post
menit. partum.
Mengawasi robekan
perineum.
Memeriksa bayi.
Kontraksi rahim.
CIRI-CIRI KALA I-IV
1. KALA I
 Fase laten pada kala satu persalinan
• Dimulai sejak awal berkontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan serviks secara
bertahap.
• Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4 cm.
• Pada umumnya fase laten berlangsung hampir atau hingga 8 jam.
• Lamanya kala I untuk primipara 12 jam untuk multipara 8 jam.

 Fase aktif pada kala satu persalinan


• Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap (kontraksi dianggap
adekuat jika terjadi tiga kali atau lebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40
detik atau lebih).
• Dari pembukaan 4 cm hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm), akan terjadi dengan
kecepatan rata – rata 1 cm/jam (primigravida), atau lebih dari 1 cm hingga 2 cm
(multigravida).
• Terjadi penurunan bagian terbawah janin.
CIRI-CIRI KALA I-IV
2. KALA II
Gejala dan tanda kala dua persalinan : Tanda pasti kala II

• Ibu merasa ingin mengejan • Pembukaan serviks telah lengkap.


bersamaan dengan munculnya His. • Kepala janin terlihat di introitus
• Ibu merasakan adanya peningkatan vagina.
tekanan pada rektum dan vagina.
• Perineum menonjol.
• Vulva, vagina, serta anus membuka.
• Meningkatnya pengeluaran lendir
bercampur darah.
CIRI-CIRI KALA I-IV
23KALA III
Tiga tanda lepasnya plasenta : Manajemen aktif kala tiga terdiri dari tiga
langkah utama :

• Perubahan bentuk dan tinggi fundus uterus. • Pemberian suntikan oksitosin dalam 1
• Uterus berbentuk bulat penuh dan tinggi menit pertama setelah bayi lahir.
fundus uterus biasanya dibawah pusat. • Melakukan penegangan tali pusat
• Tali pusat memanjang. terkendali.
• Tali pusat terlihat menjulur keluar melalui • Masase fundus uteri.
vulva.
• Semburan darah mendadak dan singkat.
• Darah yang terkumpul dibelakang plasenta
akan membantu mendorong plasenta
keluar dibantu oleh gaya gravitasi.
Perdarahan kurang lebih 250 cc.
CIRI-CIRI KALA I-IV
4. KALA IV
• Pengawasan dalam kala IV :
• Mengawasi perdarahan post partum.
• Mengawasi robekan perineum.
• Memeriksa bayi.
• Kontraksi rahim.
PATHWAY
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
• Rekaman kardiografi
• Partograf
• Ultrasonografi (USG)
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Kala I
Penanganan :
– Bantulah ibu dalam persalinan jika ia tampak gelisah ,ketakutan dan kesakitan
– Jika ibu tsb tampak kesakitan dukungan/asuhan yang dapat diberikan; lakukan
perubahan posisi,sarankan ia untuk berjalan , dll.
– Penolong tetap menjaga hak privasi ibu dalam persalinan
– Menjelaskan kemajuan persalinan dan perugahan yang terjadi serta prosedur
yang akan dilaksanakan dan hasil-hasil pemeriksaan
– Membolehkan ibu untuk mandi dan membasuh sekitar kemaluannya setelah
buang air besar/.kecil.
– Ibu bersalin biasanya merasa panas dan banyak keringat atasi dengan cara :
gunakan kipas angina/AC,Kipas biasa dan menganjurkan ibu mandi sebelumnya.
– Untuk memenuhi kebutuhan energi dan mencegah dehidrasi berikan cukup
minum o Sarankan ibu untuk berkemih sesering mungkin
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Kala II
Penanganan :
– Memberikan dukungan terus-menerus kepada ibu dengan :
mendampingi ibu agar merasa nyaman,menawarkan minum,
mengipasi dan meijat ibu
– Menjaga kebersihan diri
– Mengipasi dan masase untuk menambah kenyamanan bagi ibu
– Memberikan dukungan mental untuk mengurangi kecemasan atau
ketakutan ibu
– Mengatur posisi ibu
– Menjaga kandung kemih tetap kosong
– Memberikan cukup minum
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Kala III
Penanganan :
Memberikan oksitosin untuk merangsang uetrus
berkontraksi yang juga mempercepat pelepasan
plasenta :
– Oksitosin dapat diberikan dalam dua menit setelah
kelahiran bayi
– Jika oksitosin tidak tersedia rangsang puting payudara
ibu atau susukan bayi guna menghasilkan oksitosin
alamiah atau memberikan ergometrin 0,2 mg. IM.
PENATALAKSANAAN MEDIS
• Kala IV
Penanganan :
Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 20-30 menit selama jam kedua.
Jika kontraksi tidak kuat masase uterus sampai menjadi keras. Apabila uterus berkontraksi otot
uterus akan menjepit pembuluh darah untuk menghentikan perdarahan .
– Periksa tekanan darah,nadi,kantung kemih, dan perdarahan setiap 15 menit pada jam I dan setiap 30
menit selama jam II
– Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi. Tawarkan ibu makanan dan minuman yang
disukainya.
– Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering
– Biarkan ibu beristirahat
– Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan bayi
– Bayi sangat siap segera setelah kelahiran
– Jika ibu perlu ke kamar mandi, ibu boleh bangun,pastikan ibu dibantu karena masih dalam keadaan
lemah atau pusing setelah persalinan.
– Ajari ibu atau keluarga tentang :
• Bagaimana memeriksa fundus dan menimbulkan kontraksi
• Tanda-tanda bahaya bagi ibu dan bayi
KOMPLIKASI

• Ketuban pecah dini (pecahnya selaput secara spontan yang disertai


keluarnya cairan berupa air dari vagina).
• Persalinan prematur (kelahiran yang terjadi sebelum minggu ke-37
atau lebih awal dari hari perkiraan lahir).
• Distosia (gangguan persalinan, yang menyebabkan ibu sulit
melahirkan.)
• Hamil Posterm (kehamilan yang terjadi lebih lama daripada tanggal
taksiran persalinan. )
• Emboli cairan ketuban (kondisi ketika air ketuban masuk dan
bercampur ke dalam sistem peredaran darah sang ibu)
• Infeksi atau Sepsis(Wanita cendenrung mengalami infeksi saluran
genital setelah persalinan dan abortus. )
Infant
• Gawat janin (suatu keadaan bahaya dari janin yang secara serius
dapat mengancam kesehatan janin. Frekuensi
denyut janin kurang dari 120x/menit atau lebih dari 160x/menit).
• Distosia (gangguan persalinan, yang menyebabkan ibu sulit
melahirkan.)
• Malpresentasi dan Malpopsisi(keadaan dimana janin tidak berada
dalam presentasi dan posisi yang normal yang memungkinkan
terjadi partus lama atau partus macet. )
• Prolaps tali pusat(suatu kondisi di mana tali pusar atau tali
pusat bayi berada mendahului kepala bayi di leher rahim
(serviks).
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
PADA IBU PERSALINAN NORMAL
PENGKAJIAN FOKUS
• Kala I
– Anamnesa meliputi identitas pasien dan penanggung jawab,
gravida dan para, HPHT, Riwayat Kehamilan Sekarang (ANC) dan
sebelumnya, Riwayat Alergi.
– Aktivitas Istirahat, menunjukkan klien tampak kelelahan atau tidak.
– Integritas Ego, menunjukkan klien tampak tenang atau tidak.
– Nyeri atau Ketidaknyamanan, menunjukkan kontraksi regular,
terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan.
– Keamanan, menunjukkan irama jantung janin terdeteksi agak di
bawah pusat, pada posisi vertexs.
– Seksualitas, menunjukkan serviks dilatasi 0-4 cm mungkin ada
lendir merah muda kecoklatan atau terdiri dari flek lendir.
PENGKAJIAN FOKUS
• Kala II
– Aktivitas/istirahat:
– Melaporkan kelelahan
– Melaporkan ketidakmampuan melakukan dorongan sendiri/teknik relaksasi
– Lingkaran hitam di bawah mata
– Sirkulasi
Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg
– Integritas ego
Dapat merasakan kehilangan kontrol / sebaliknya
– Eliminasi
Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih
– Nyeri / ketidaknyamanan
• Dapat merintih / menangis selama kontraksi
• Melaporkan rasa terbakar / meregang pada perineum
• Kaki dapat gemetar selama upaya mendorong
• Kontraksi uterus kuat terjadi 1,5 – 2 menit
• Pernafasan : Peningkatan frekwensi pernafasan
– Seksualitas:
• Servik dilatasi penuh (10 cm)
• Peningkatan perdarahan pervagina
• Membrane mungkin rupture, bila masih utuh
• Peningkatan pengeluaran cairan amnion selama kontraksi
PENGKAJIAN FOKUS
• Kala III
– Aktivitas / istirahat, menunjukkan Klien tampak senang dan keletihan
– Sirkulasi
• Tekanan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal 
  dengan cepat
• Hipotensi akibat analgetik dan anastesi
• Nadi melambat
– Makan dan cairan
Kehilangan darah normal 250 – 300 ml
– Nyeri / ketidaknyamanan
Dapat mengeluh tremor kaki dan menggigil
– Seksualitas
• Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas
• Tali pusat memanjang pada muara vagina
PENGKAJIAN FOKUS
• Kala IV
• Aktivitas
Dapat tampak berenergi atau kelelahan
• Sirkulasi
Nadi biasanya lambat sampai (50-70x/menit) TD bervariasi, mungkin lebih rendah pada respon terhadap
analgesia/anastesia, atau meningkat pada respon pemberian oksitisin atau HKK,edema, kehilangan darah
selama persalinan 400-500 ml untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran saesaria
• Integritas Ego
Kecewa, rasa takut mengenai kondisi bayi, bahagia
• Eliminasi
Haemoroid, kandung kemih teraba di atas simfisis pubis
• Makanan/cairan
Mengeluh haus, lapar atau mual
• Neurosensori
Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal
• Nyeri/ketidaknyamanan
Melaporkan nyeri, missal oleh karena trauma jaringan atau perbaikan episiotomy, kandung kemih penuh,
perasaan dingin atau otot tremor
• Keamanan
Peningkatan suhu tubuh
• Seksualitas
Fundus keras terkontraksi pada garis tengah terletak setinggi umbilicus, perineum bebas dan kemerahan,
edema, ekimosis, striae mungkin pada abdomen, paha dan payudara.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• (KALA I) Nyeri Akut Berhubungan dengan Kontraksi
Uterus (Domain 12.Kelas 1.Kode Diagnosa 00132)
Definisi : Pengalaman sensori dan emosional tidak
menyenangkan berkaitan dengan kerusakan jaringan
actual atau potensial, atau yang digambarkan sebagai
kerusakan (International Association for the study of
pain); awitan yang tiba-tiba atu lambat denga
intensitas ringan hingga berat, dengan berakhirnya
dapat diantisipasi atau dipresiksi, dan dengan durasi
kurang dari 3 bulan.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• Batasan karakteristik
• Perubahan selera makan Focus menyempit
• DiaforesPerilaku protektif
• Perilaku distraksi Sikap melindungi area nyeri
• Ekspresi wajah nyeri Dilatasi pupil
• Perilaku ekspresi keluhan tentang intensitas nyeri
• Sikap tubuh melindungi keluhan tentang karakteristik nyeri
• Factor yang berhubungan
• Agen Cedera Fisik
• Agen Cedera Biologis
• Agen Cedera Kimiawi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• (KALA II) Gangguan Pertukaran Gas (Domain 3.Kelas 4.Kode Doagnosis 00030)
Definisi : Kelebihan atau deficit oksigenasi dan /atau eliminasi karbon dioksida pada membrane
aleover-kapiler.
• Batasan Karakteristik :
Gas darah arteri abnormal PH arteri abnormal
Pola Pernafasan Abnormal Warna kulit abnormal
Konfusi Diaforesis
Penurunan CO2 Sakit kepala saat bangun
Dispnea Hiperkapnia
Hipoksemia Hipoksia
Iritabilitas Napas cuping hidung
Gelisah Somnolen
Takikardia gangguan penglihatan
• Factor yang berhubungan
Perubahan membrane alveolar-kapiler
Ketidakseimbangan ventilasi perfusi
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• (KALA III) Risiko Tinggi Terhadap Kekurangan Volume Cairan
Berhubungan dengan perdarahan pasca persalinan
Definisi : rentan mengalami penurunan volume cairan intravaskuler,
interstitial, dan /atau interselular yang dapat mengganggu kesehatan.
• Factor resiko :
Hambatan Mengakses cairan kurang pengetahuan tentang
Asupan cairan kurang kebutuhan cairan
• Kondisi terkait :
Kehilangan cairan aktif Gangguan absorpsi cairan
Gangguan mekanisme pengaturan Agens Farmaseutika
Gangguan asupan cairan kehilangan cairan hebat rute
Kehilangan cairan rute abnormal normal
DIAGNOSA KEPERAWATAN
• (KALA IV) Resiko Infeksi (Domain 11.Kelas1.Kode Diagnosis
00004)
Definisi : rentan mengalami invasi dan multiplikasi
organisme patogenik yang dapat mengganggu kesehatan
• Factor resiko :
Gangguan peristalsis Malnutrisi
Gangguan integritas kulitObesitas
Vaksinasi tidak adekuat Merokok
Kurang pengetahuan untuk Stasis
cairan tubuhmenghindari terpajan pathogen
PERENCANAAN KEPERAWATAN

• Kala I - Nyeri Akut berhubungan dengan Kontraksi Uterus


Tujuan : diharapkan ibu mampu mengendalikan nyerinya dengan
kriteria hasil ibu mengatakan menerima rasa nyerinya sebagai proses
fisiologi persalinan.
Intervensi :
• Kaji kontraksi uterus dan ketidaknyamanan (frekuensi, durasi,
intensitas).
• Kaji metode pereda nyeri yang diketahui dan dialami.
• Kaji faktor yang dapat menurunkan toleransi terhadap nyeri.
• Ajarkan metode pereda nyeri yang ada seperti relaksasi, massage,
pola pernafasan, obat – obatan.
• Lakukan perubahan posisi sesuai dengan keinginan ibu
PERENCANAAN KEPERAWATAN

• Kala II
Gangguan Pertukaran Gas
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan masalah
teratasi dengan kriteria hasil :
• TD dan nadi dalam batas normal.
• Suplay O2 baik.
• Tidak ada sianosis.
Intervensi :
• Pantau tekanan darah dan nadi tiap 5 – 15 menit.
• Monitor keadaan kulit pasien (sianosis / tidak) SPO2.
• Pemberian terapi oksigen (jika diperlukan).
• Anjurkan pasien untuk inhalasi dan ekhalasi selama upaya mengejan.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

• Kala III
Risiko Tinggi Terhadap Kekurangan Volume Cairan berhubungan dengan Perdarahan
Pasca Persalinan
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan masalah teratasi dengan
kriteria hasil :
• TTV dalam batas normal.
• Darah yang keluar ± 200 – 300 cc.
Intervensi :
• Instruksikan klien untuk mendorong pada kontraksi.
• Kaji tanda vital setelah pemberian oksitosin.
• Palpasi uterus.
• Kaji tanda dan gejala shock.
• Massase uterus dengan perlahan setelah pengeluaran plasenta.
• Kolaborasi pemberian cairan parentral.
PERENCANAAN KEPERAWATAN

• Kala IV
Risiko Infeksi berhubungan dengan Pertahanan Tubuh Primer Tidak Adekuat
Tujuan : setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan masalah teratasi
dengan kriteria hasil :
• TTV normal.
• Tidak ada tanda – tanda infeksi.
Intervensi :
• Observasi TTV.
• Observasi tanda – tanda dan gejala infeksi.
• Anjurkan ibu menjaga kebersihan genitalia dan mengganti pembalut
sesering mungkin.
• Kolaborasikan pemberian terapi oral.

Anda mungkin juga menyukai