Anda di halaman 1dari 20

Konsep Dasar Persalinan

Yusri Dwi Lestari, S.ST., M.Kes


Persalinan Sering Diartikan Serangkaian Kejadian
Pengeluaran Bayi Yang Sudah Cukup Bulan, Disusul
Dengan Pengeluaran Plasenta Dan Selaput
Janin Dari Tubuh Ibu Melalui Jalan Lahir Atau Melalui
Jalan Lain, Berlangsung Dengan Bantuan
Atau Tanpa Bantuan (Kekuatan Ibu Sendiri).
MACAM MACAM PERSALINAN
1. Persalinan Spontan : Yaitu persalinan yang
berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri, melalui
jalan lahir ibu tersebut.
2. Persalinan Buatan : Bila persalinan dibantu dengan
tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps, atau
dilakukan operasi Sectio Caesaria.
3. Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak dimulai
dengan sendirinya tetapi baru berlangsung setelah
pemecahan ketuban, pemberian pitocin atau
prostaglandin.
PERSALINAN BERDASARKAN UK
1. Abortus : Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22
minggu atau bayi dengan berat badan kurang dari 500 gr.
2. Partus immaturus : Pengeluaran buah kehamilan antara 22
minggu dan 28 minggu atau bayi dengan berat badan antara
500 gram dan 999 gram.
3. Partus prematurus : Pengeluaran buah kehamilan antara 28
minggu dan 37 minggu atau bayi dengan berat badan antara
1000 gram dan 2499 gram.
4. Partus maturus atau aterm : Pengeluaran buah kehamilan
antara 37 minggu dan 42 minggu atau bayi dengan berat
badan 2500 gram atau lebih.
5. Partus postmaturus atau serotinus : Pengeluaran buah
kehamilan setelah kehamilan 42 minggu.
SEBAB-SEBAB MULAINYA PERSALINAN

1. Penurunan Kadar Progesteron


2. Teori Oxitosin
3. Keregangan Otot-otot.
4. Pengaruh Janin
5. Teori Prostaglandin
Asuhan Persalinan bertujuan untuk mengupayakan
kelangsungan hidup dan mencapai derajad kesehatan
yang tinggi bagi ibu dan bayinya melalui berbagai upaya
yang terintegrasi dan lengkap serta intervensi minimal
dengan asuhan kebidanan persalinan yang adekuat
sesuai dengan tahapan persalinan sehingga prinsip
keamanan dan kualitas pelayanan dapat terjaga pada
tingkat yang optimal.
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN
1. Tanda-tanda Bahwa Persalinan Sudah
Dekat
a. Lightening
b. Poliuria
c. False labour : Braxton his (terasa di bagian bawah
saja, tidak teratur, jarang, pendek, tidak
mempengaruhi portio)
d. Perubahan servik (cx lebih lunak dan lembut)
e. Energy spot (peningkatan energi ibu)
f. Gastrointestinal upset (diare, obstipasi, mual-
muntah)
2. Tanda-tanda Pasti Munculnya Persalinan

a. Timbulnya kontraksi uterus


b. Penipisan dan pembukaan servix
c. Bloody Show (lendir disertai darah dari jalan
lahir)
d. Pecah ketuban
Perbedaan Braxton His dan His Persalinan

1.Braxton his
a. Nyeri yang hanya terasa di perut bagian bawah
b. Tidak teratur
c. Lamanya his pendek, tidak bertambah kuat dengan majunya waktu dan bila dibawa
jalan malah sering berkurang
d. Tidak ada pengaruh pada pendataran atau pembukaan cervix

2. His persalinan
a. Nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut bagian depan.
b. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan
c. Sifatnya teratur, inerval makin lama makin pendek dan kekuatannya makin besar
d. Mempunyai pengaruh pada pendataran dan atau pembukaan cervix.
e. Makin beraktifitas ibu akan menambah kekuatan kontraksi.
f. Kontraksi uterus yang mengakibatkan perubahan pada servix (frekuensi minimal 2 kali
dalam 10 menit).
g. Kontraksi yang terjadi dapat menyebabkan pendataran,penipisan dan pembukaan
serviks.
TAHAPAN PERSALINAN
KALA I
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya
kontraksi uterus dan pembukaan servix s/d
pembukaan lengkap (10 cm). (+ 18 – 24 jam)

terbagi menjadi dua fase yaitu


a. Fase Laten
b. Fase Aktif
a. Fase laten persalinan
Dimulai sejak awal kontraksi yang menyebabkan penipisan
dan pembukaan servix secara bertahap sampai Pembukaan
servix kurang dari 4 cm dan Biasanya berlangsung hingga 8
jam

b. Fase aktif persalinan


Dimulai dari pembukaan 4 sd pembukaan lengkap. Pada
fase ini Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat dan Terjadi penurunan bagian terendah janin
Fase ini terbagi menjadi 3 fase yaitu
a. Akselerasi (4-5cm)
b. Dilatasi max (5-9cm)
c. Deselerasi (9-10cm)
PEMANTAUAN KALA 1
1. Pemeriksaan TD tiap 2 jam
2. Pemeriksaan DJJ tiap 30 menit
3. Pemeriksaan His tiap 30 menit
4. Pemeriksaan nadi ibu tiap 30 menit
5. Pemeriksaan suhu tiap 1 -2 jam
6. Periksa dalam tiap 4 jam
kontraksi dianggap adekuat/memadai jika
terjadi 3 kali atau lebih dalam waktu 10 menit
dan berlangsung selama 40 detik atau lebih
Kala II
Persalinan kala II dimulai dengan pembukaan lengkap dari
serviks dan berakhir dengan lahirnya bayi. Proses ini berlangsung 2
jam pada primi dan 1 jam pada multi

Tanda dan gejala kala II (DoRanTekNusPerJolVulKa)


Tanda-tanda bahwa kala II persalinan sudah dekat adalah:
1. Ibu ingin meneran
2. Perineum menonjol
3. Vulva vagina dan sphincter anus membuka
4. Jumlah pengeluaran air ketuban meningkat
5. His lebih kuat dan lebih cepat 2-3 menit sekali.
6. Pembukaan lengkap (10 cm )
PEMANTAUAN KALA II

1.Tenaga atau usaha mengedan dan kontraksi uterus (Usaha


mengedan, Palpasi kontraksi uterus meliputi Frekuensi-
Lamanya-Kekuatan)
2.Kondisi Janin yaitu penurunan presentasi janin dan kembali
normalnya detak jantung bayi setelah kontraksi (Periksa
detak jantung janin setiap 15 menit atau lebih sering
dilakukan dengan makin dekatnya kelahiran Penurunan
presentasi dan perubahan posisi Warna cairan tertentu
3.Kondisi ibu (Periksa nadi dan tekanan darah selama 30
menit. Respons keseluruhan pada kala II meliputi Keadaan
dehidrasi, Perubahan sikap/perilaku, dan Tingkat tenaga
(yang dimiliki)
Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir
dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Berlangsung
tidak lebih dari 30 menit. Disebut dengan kala uri atau kala
pengeluaran plasenta

Tanda-tanda pelepasan plasenta :


a. Perubahan ukuran dan bentuk uterus
b. Uterus menjadi bundar dan uterus terdorong ke atas
karena plasenta sudah terlepas dari Segmen Bawah Rahim
c. Tali pusat memanjang
d. Semburan darah tiba tiba
Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setelah itu. Paling
kritis karena proses perdarahan yang berlangsung

• Pemantauan 15 menit pada jam pertama setelah kelahiran plasenta, 30 menit


pada jam kedua setelah persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perlu dipantau
lebih sering. Observasi intensif karena perdarahan yang terjadi pada masa ini

• Observasi yang dilakukan :


1. Tingkat kesadaran penderita.
2. Pemeriksaan tanda vital.
3. TFU
4. VU
5. Kontraksi uterus.
6.Perdarahan
Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai