Anda di halaman 1dari 9

BABY BLUES , PSIKOSIS, DAN

DEPRESI POST PARTUM

Oleh :
Devi Merlinda (2131900002)
Aisyah Imroatus Sholihah(2131900005)
A.Pembahasan Baby blues
 Definisi Baby blues
Muhammad (2011), menjelaskan bahwa Baby Patofisiologi baby blues
blues syndrome atau stress pasca persalinan, adanya perubahan kadar estrogen,
merupakan salah satu bentuk depresi yang sangat progestron, prolaktin denestroil yang
ringan yang biasanya terjadi dalam 14 hari terlalu rendah dan terlalu tinggi,
pertama setelah melahirkan dan cenderung lebih kadar estrogen yang turun secara
buruk sekitar hari ketiga atau keempat pasca bermakna setelah melahirkan.
persalinan. Ternyata estrogen memiliki efek
 Etiologi Baby Blues supresi terhadap aktifitas enzin otak.
Yang berperan dalam suasana hati
penyebab terjadinya Baby Blues Syndrome menurut
dan kejadian postpartum
Ummu (2012), di antaranya:
 Perubahan hormonal.
 Fisik
 Psikis
 Sosial
•Diagnosis Baby blues
Untuk mendiagnosis apakah ibu mengalami baby blues atau malah depresi postpartum, dokter melakukan
beberapa pemeriksaan seperti :
Melakukan skrining
Melakukan tes laboratorium seperti tes darah untuk menentukan apakah tiroid aktif apa tidak
Melihat riwayat depresi ibu

•Komplikasi Baby Blues


a. Pada ibu
1) Menyalahkan kehamilannya
2) Sering menangis
3) Mudah tersinggung
4) Sering terganggu dalam waktu istirahat atau insomnia berat.
5) Hilang percaya diri mengurus bayi, merasa takut dirinya tidak bisa memberikan asi bahkan takut apabila
bayinya meninggal.
6) Muncul kecemasan terus menerus ketika bayi menangis
7) Muncul perasaan malas untuk mengurus bayi
8) Mengisolasi diri dari lingkungan masyarakat
9) Frustasi hingga berupaya untuk bunuh diri
b. Pada anak
1) Masalah perilaku
2) Perkembangan kognitif terganggu
3) Sulit bersosialisasi

c.Pada suami
Keharmonisan pada ibu yang mengalami baby blues syndrome biasanya akan terganggu

Pencegahan baby blues syndrome menurut Conectique (2011)

a. Mintalah bantuan orang lain, misalnya kerabat atau teman untuk membantu anda mengurus si kecil.
b. Ibu yang baru saja melahirkan sangat butuh istirahat dan tidur yang cukup. Lebih banyak istirahat di minggu-minggu dan
bulan-bulan pertama setelah melahirkan, bias mencegah depresi dan memulihkan tenaga yang seolah terkuras habis.
c. Konsumsilah makanan yang bernutrisi agar kondisi tubuh cepat pulih, sehat dan segar.
d.Cobalah berbagi rasa dengan suami atau orang terdekat lainnya. Dukungan dari mereka bias membantu anda mengurangi
depresi.
Post partum Psikosis

 Etiologi
Definisi
 Etiologi Psikosis
Postpartum psikosis adalah
masalah kejiwaan serius  Penyebabnya dapat terjadi karena perubahan hormon,
yang dialami ibu setelah rendahnya dukungan sosial dan emosional, rasa rendah
proses persalinan dan diri, merasa terpencil atau bisa jadi masalah keuangan
ditandai dengan agitasi  Patofisiologi Psikosis
yang hebat, pergantian
 1) Adanya halusinasi yang diperintahkan oleh kekuatan
perasaan yang cepat,
dari luar untuk melakukan hal yang tidak bisa dilakukan 2)
depresi dan delusi. Wanita Melihat hal-hal lain yang tidak nyata 3) Perubahan mood
yang mengalami atau tenaga yang ekstrim, perasaan yang labil 4)
postpartum psikosis ini Ketidakmampuan untuk merawat bayi
membutuhkan perawatan
segera dan pengobatan
psikiater (Nirwana, 2011).
Diagnosis Psikosis
Diagnosa post partum dapat dilakukan dengan tanya jawab oleh dokter dan pemeriksan tambahan
seperti tes darah ,tes darah untuk menentukan apakah tiroid yang kurang aktif berkontribusi pada tanda
dan gejala yang Anda rasakan

Faktor-faktor isiko psikosis postpartum tersebut meliputi:


Memiliki anggota keluarga yang memiliki gangguan mental, khususnya jika psikosis
postpartumMenderita gangguan bipolar atau skizofreniaMengalami kelahiran traumatis atau
kehamilanPernah mengalami psikosis postpartum
Penatalaksanaan Psikosis
Penatalaksanaan tindakan yang dapat diberikan dengan rawat inap (hospitalisasi), pemberian obat
antipsikotik atau antidepresan atau antiansietas, sedatif, terapi anti kejang, perawatan bayinya, dukungan
sosial dan psikoterapi/pendampingan psikiater..
Depresi post partum

 Definisi  Patofisiologi Depresi post partum


 Menurut Janiwarty dan Pieter (2013)  Patofisiologi depresi postpartum diduga dapat
depresi postpartum merupakan terkait dengan gangguan regulasi hormonal
maupun gangguan secara genetik
gangguan perasaan yang dialami oleh
ibu setelah melahirkan dimana yang ibu  Diagnosis Depresi post partum
merasakan kesedihan, kehilangan  Penegakan diagnosis dapat dilakukan dengan
energi, susah berkonsentrasi, perasaan anamnesis dengan penemuan lima atau lebih
bersalah dan tidak berharga dari gejala depresi

 Etiologi
 a) Perasaan ragu mengenai kehamilan b)
Stress sebelumnya c) Kurangnya sistem
pendukung d) Kelahiran sectio cesarea
yang tidak direncanakan e) Masalah
menyusui f) Perubahan kadar hormon g)
Kelahiran bayi yang terlalu dini dapat
menyebabkan ibu merasa tidak siap
Komplikasi dan Penanganan

 Penanganan depresi
Komplikasi Depresi post partum
 minat dan ketertarikan terhadap post partum
bayinya menjadi berkurang  1) Mengidentifikasi gangguan suasana hati
 ibu postpartum
tidak mampu mengenali
kebutuhan bayinya  2) Mendukung dan memberikan terapi
klien dan keluarga;
 tidak mampu merawat bayinya
 Terapi bicara ini dilakukan oleh psikiater,
secara optimal, karena merasa
psikolog, atau profesional kesehatan
tidak berdaya mental lainnya
 3) Mendukung upaya ikatan orangtua-bayi
THANK YOU 

Anda mungkin juga menyukai