Anda di halaman 1dari 34

KONSEP DASAR ASUHAN

PERSALINAN

MURTI ANI, SST, M.KES


TUJUAN PEMBELAJARAN
Pengertian Persalinan

Teori Penyebab Persalinan

Tahapan Persalinan (Kala I, II, III, IV)


Tujuan Asuhan Persalinan

Tanda dan Gejala Persalinan

Mekanisme Persalinan

5 Benang Merah Persalinan


01 Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil
Pengertian konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui
vagina ke dunia luar (Prawirohardjo, 2002)
Persalinan
02 Persalinan adalah serangkaian kejadian yg berakhir dg
pengeluaran bayi yg cukup bulan atau hampir cukup bulan,
disusul dg pengeluaran plasenta dan selaput janin dri tubuh
ibu (Obstetri fisiologi, 2002).

03 Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi,


plasenta dan selaput ketuban dari uterus pada usia
kehamilan cukup bulan (umur kehamilan lebih dari 37
minggu) tanpa disertai penyulit (JNPK-KR, 2010)
04 Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi
Pengertian (janin dan uri) yang telah cukup bulan atau dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan
Persalinan lain, dengan bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan
sendiri) (Manuaba, 2010)

05 Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang


terjadi pada kehamilan cukup bulan (37 – 42 minggu) lahir
spontan dengan presentasi belakang kepala yang
berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi pada ibu
maupun pada janin (Prawirohardjo, 2005)

06 Persalinan adalah suatu proses fisiologis yang


memungkinkan serangkaian perubahan yang besar pada
ibu untuk dapat melahirkan janinnya melaui jalan lahir
(Moore, 2001)
07 Persalinan adalah suatu proses dimana seorang wanita
Pengertian melahirkan bayi yang diawali dengan kontraksi uterus
yang teratur dan memuncak pada saat pengeluaran bayi
Persalinan sampai dengan pengeluaran plasenta dan selaputnya
dimana proses persalinan ini akan berlangsung selama
12 sampai 14 jam (Mayles, 1996).

Kesimpulan
Persalinan adalah pengeluaran hasil konsepsi (janin dan
uri) yang telah cukup bulan (37 – 42 minggu) dari dalam
uterus ke dunia luar
MACAM-MACAM PERSALINAN
• Persalinan Spontan : berlangsung dengan
kekuatan ibu sendiri, melalui jalan lahir ibu
tersebut

• Persalinan Buatan : persalinan dibantu dengan


tenaga dari luar misalnya ekstraksi forceps,
atau dilakukan operasi Sectio Caesaria

• Persalinan Anjuran : Persalinan yang tidak


dimulai dengan sendirinya tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban,
pemberian pitocin atau prostaglandin.
Beberapa Istilah yang Perlu Diketahui

• Gravida : seorang wanita yang sedang hamil

• Primigravida : seorang wanita yang baru pertama kali hamil

• Multigravida : wanita yang sudah berkali-kali hamil

• Nullipara : wanita yang belum pernah melahirkan bayi yang dapat hidup di
dunia luar (viable)

• Para : seorang wanita yang pernah melahirkan bayi

• Primipara : wanita yang telah melahirkan satu kali


Beberapa Istilah yang Perlu Diketahui

• Multipara : wanita yang telah melahirkan bayi beberapa kali bayi

• Grandemultipara : wanita yang telah melahirkan 6 kali atau lebih

• Paritas : jumlah kelahiran bayi yang lalu yang dapat hidup di dunia luar

• Parturient : seorang wanita yang sedang dalam persalinan atau dalam inpartu

• Peurpura : seorang wanita yang baru saja selesai melahirkan bayi

• Abortus : pengeluaran kehamilan sebelum janin dapat hidup di dunia luar


JENIS PERSALINAN

Persalinan Berdasarkan Umur Kehamilan


1. Abortus
Pengeluaran buah kehamilan sebelum kehamilan 22 minggu atau bayi
dengan berat badan kurang dari 500 gram

2. Partus immaturus
Pengeluaran buah kehamilan antara 22 minggu dan 28 minggu atau bayi
dengan berat badan antara 500 gram dan 999 gram

3. Partus prematurus
Pengeluaran buah kehamilan antara 28 minggu dan 37 minggu atau bayi
dengan berat badan antara 1000 gram dan 2499 gram.
JENIS PERSALINAN
4. Partus maturus atau aterm
Pengeluaran buah kehamilan antara 37 minggu dan 42 minggu
atau bayi dengan berat badan 2500 gram atau lebih

5. Partus postmaturus atau serotinus


Pengeluaran buah kehamilan setelah kehamilan 42 minggu
TEORI PENYEBAB PERSALINAN
• Proses persalinan ditandai dengan adanya kontraksi atau his yang teratur, adekuat,
sehingga menyebabkan perubahan pada servik hingga mencapai pembukaan
lengkap. Sebab yang mendasari terjadinya partus secara teoritis masih merupakan
kumpulan teori yang kompleks, teori yang turut memberikan andil dalam proses
terjadinya persalinan antara lain :
• Penurunan kadar progesterone
Progesteron menimbulkan relaksasi otot-otot rahim, estrogen meningkatkan
kontraksi otot-otot rahim. Selama kehamilan, terdapat keseimbangan kadar
progesteron dan estrogen dalam darah tetapi pada akhir kehamilan kadar
progesteron menurun sehingga timbul his atau kontraksi.
TEORI PENYEBAB PERSALINAN
Teori plasenta menjadi tua
Penuaan plasenta akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan
progesterone sehingga terjadi kekejangan pembuluh darah. Hal tersebut
akan menimbulkan kontraksi rahim.
Teori iritasi mekanik
Di belakang serviks, terletak ganglion servilkale (pleksus frankenhauser).
Apabila ganglion tersebut digeser dan ditekan, Misalnya oleh kepala
janin, akan timbul kontraksi uterus
Teori oxcytosin
Pada akhir kehamilan kadar oxcytosin bertambah. Oleh karena itu
timbul kontraksi otot-otot rahim.
TEORI PENYEBAB PERSALINAN
Teori distensi rahim
Dengan majunya kehamilan, maka makin tereganglah otot-otot rahim
sehingga timbullah kontraksi untuk mengeluarkan janin. Rahim yang menjadi
besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim sehingga
mengganggu sirkulasi uteroplasenta.

Teori prostaglandin
Kadar prostaglandin dalam kehamilan dari minggu ke-15 hingga aterm
terutama saat persalinan yang menyebabkan kontraksi miometrium.

Pengaruh janin
Hipofise dan kadar suprarenal janin rupanya memegang peranan
penting oleh karena itu pada ancephalus kelahiran sering lebih lama.
TEORI PENYEBAB PERSALINAN

Induksi partus (induction of labour)


Partus dapat pula ditimbulkan dengan :
• Gagang laminaria : beberapa laminaria dimasukkan dalam kanalis serviks dengan
tujuan merangsang pleksus frankenhauser
• Amniotomi : pemecahan ketuban
• Tetesan oksitosin : pemberian oksitosin melalui tetesan per infus
TAHAPAN PERSALINAN
KALA I KALA II KALA III KALA IV

Kala Uri
Kala Kala Kala
(Kala
Pembukaan Pengeluaran Pengawasan
Plasenta)
TAHAPAN PERSALINAN
• KALA I
kala pembukaan  dimulai dari his persalinan yg
pertama sampai pembukaan serviks lengkap (10 cm)

2 fase  fase laten (± 8 jam) : serviks membuka 0-3 cm


fase aktif (± 6 jam) : serviks membuka 4 -10 cm
KALA I PERSALINAN
Fase laten :
- Dimulai sejak awal kontraksi yg menyebabkan
penipisan dan pembukaan
- Berlangsung hingga serviks membuka kurang dari 4
cm

Fase aktif
- Frekuensi dan lama kontraksi meningkat
- Kontraksi adekuat jika 3x atau lebih dalam 10 menit
selama ≥ 40 detik
- Pembukaan 4 -10 cm dg kecepatan rata-rata 1 cm per
jam (primi) 1-2 cm per jam (multi)
- Terjadi penurunan bagian terbawah janin
KALA I PERSALINAN
3 fase dalam kala I
1. Akselerasi berlangsung 2 jam, pembukaan 3 cm
menjadi 4 cm
2. Dilatasi maksimal, pembukaan 4 cm menjadi
pembukaan 9 cm
3. Deselerasi berlangsung lambat dalam waktu 2 jam
pembukaan 9 menjadi 10 cm

Lama kala I primi ± 12 jam, multi ± 8 jam


TAHAPAN PERSALINAN
 KALA II
kala pengeluaran  dimulai dari pembukaan
lengkap sampai lahirnya bayi (± 2 jam pd primi,
± 1 jam pd multi)
 KALA III
kala uri dimulai dari lahirnya bayi sampai
lahirnya plasenta (kurang 30 mnt)
 KALA IV
kala pengawasan  dimulai dari lahirnya
plasenta sampai 2 jam post partum
TUJUAN ASUHAN PERSALINAN
Memberikan asuhan yang memadai selama
persalinan dalam upaya mencapai pertolongan
persalinan yg bersih dan aman dg memperhatikan
aspek sayang ibu dan sayang bayi
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN
1. Timbulnya HIS persalinan
sifat his :
a. nyeri melingkar dari punggung memancar ke perut
bagian depan bawah
b. teratur
c. makin lama makin pendek intervalnya dan makin
kuat intensitasnya
d. kalau dipakai berjalan bertambah kuat
e. mempunyai pengaruh pada pendataran dan
pembukaan serviks
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN
2. Keluarnya lendir becampur darah dari jalan lahir (blood show)
dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis servikalis
keluar disertai dengan sedikit darah
sebab perdarahan  lepasnya selaput janin pd bagian bawah
segmen bawah rahim hingga beberapa capillair terputus
TANDA DAN GEJALA PERSALINAN
3. Keluar cairan ketuban dari jalan lahir
terjadi jika ketuban sdh pecah atau
selaput janin robek
ketuban pecah biasanya pembukaan
lengkap atau hampir lengkap
Mekanisme Persalinan

01 Masuknya Kepala Janin dalam PAP


Janin mengalami penurunan terus-menerus dalam jalan
lahir sejak kehamilan trimester III, antara lain masuknya
bagian terbesar kepala janin ke dalam Pintu Atas Panggul
(PAP) yang pada primigravida terjadi pada usia
kehamilan 36 minggu dan pada multigravida 38 minggu.
Mekanisme Persalinan

02 Fleksi
Pada permulaan persalinan kepala janin
biasanya berada dalam sikap fleksi.
Dengan adanya his atau tahanan dari dasar
panggul yang makin besar, maka kepala janin
akan makin turun dan semakin fleksi sehingga
dagu janin menekan dada dan belakang kepala
(oksiput) menjadi bagian terbawah, keadaan ini
dinamakan fleksi maksimal.
Mekanisme Persalinan

03 Descent
• Descent terjadi ketika bagian terbawah
janin telah melewati panggul.
• Descent atau penurunan terjadi akibat tiga
kekuatan yaitu tekanan dari cairan amnion,
tekanan langsung kontraksi fundus pada
janin dan kontraksi diafragma serta otot-otot
abdomen ibu pada saat persalinan, dengan
sumbu jalan lahir
Mekanisme Persalinan

04 Putaran Paksi Dalam


• Hal ini dimungkinkan karena pada kepala
jainin terjadi gerakan spiral atau seperti
skrup sewaktu turun dalam jalan lahir.
• Bahu tidak berputar bersama-sama dengan
kepala, sehingga sumbu panjang bahu
dengan sumbu panjang kepala akan
membentuk sudut 450.
• Keadaan demikian disebut putaran paksi
dalam dan ubun-ubun kecil berada di
bawah symfisis..
Mekanisme Persalinan

05 Ekstensi
• Setelah putaran paksi dalam selesai dan
kepala sampai didasar panggul, terjadilah
ekstensi atau defleksi kepala.
• Hal ini disebabkan karena sumbu jalan lahir
pada Pintu Bawah Panggul mengarah ke
depan dan ke atas, sehingga kepala harus
mengadakan ekstensi untuk melaluinya.
Mekanisme
Persalinan

06 Putaran Paksi Luar


Setelah ekstensi kemudian diikuti dengan
putaran paksi luar yang pada hakikatnya
kepala janin menyesuaikan kembali dengan
sumbu panjang bahu, sehingga sumbu
panjang bahu dengan sumbu panjang kepala
janin berada dalam satu garis lurus.
Mekanisme
Persalinan
07 Ekspulsi
Setelah putaran paksi luar, bahu depan sampai
di bawah symfisis dan menjadi hipomoklion
untuk kelahiran bahu belakang. Kemudian bahu
belakang menyusul dan selanjutnya seluruh
tubuh bayi lahir searah dengan paksi jalan lahir.
5
Benang 01 Membuat Keputusan Klinik

Merah a.
b.
c.
Pengumpulan data
Diagnosis kera
Penatalaksanaan klinik
d. Evaluasi hasil implementasi tatalaksana

02 Asuhan Sayang Ibu dan Bayi


a. Persalinan merupakan peristiwa alami.
b. Sebagian besar persalinan umumnya akan berlangsung normal
c. Pertolongan memfasilitasi proses persalinan
d. Tidak asing, bersahabat, rasa saling percaya, tahu dan siap
membantu kebutuhan klien, memberi dukungan moril dan
kerjasama semua pihak (penolong-klien-keluarga)
5
Benang 03 Pencegahan Infeksi

Merah
a. Kewaspadaan standar
b. Mencegah terjadinya dan transmisi penyakit
c. Proses pencegahan infeksi instrumen dan aplikasinya dalam pelayanan
d. Barier protektif
e. Budaya bersih dan lingkungan yang aman

04 Rekam Medik (Dokumentasi


a. Kelengkapan status klien
b. Anamnesis, prosedur dan hasil pemeriksaan fisik, laboratorium, dan uji atau
penapisan tambahan lainnya
c. Partograf sebagai instrumen membuat keputusan dan dokumentasi klien
d. Kesesuaian kondisi klien dan prosedur klinik terpilih
e. Upaya dan tatalaksana rujukan yang diperlukan
5
Benang 05 Sistem Rujukan Efektif

Merah
a. Alasan keperluan rujukan
b. Jenis rujukan (darurat atau optimal)
c. Tatalaksana rujukan
d. Upaya yang dilakukan selama merujuk
e. Jaringan pelayanan dan pendidikan
f. Menggunakan sistem umum dan sistem internal rujukan kesehatan
TERIMAKASIH
Selamat Belajar,
Sukses Selalu,
Aamiin….

Anda mungkin juga menyukai