PLASENTA
PREVIA PADA IBU
HAMIL RIZKA JULIANTI
SABILLA
P17120018069
Plasenta berada di segmen bawah rahim
sehingga sebagian atau seluruh plasenta
DEFINISI menutupi mulut serviks internal.
PLASENTA ( Sharon, et al. 2011 )
PREVIA
KLASIFIKASI
PLASENTA
PREVIA
01 02 03
Plasenta
Plasenta Plasenta
Previa Previa Previa
totalis lateralis marginalis
PENYEBAB
PLASENTA
PREVIA
01 03
02
Multiparitas Gestasi multipel
Usia ibu yang
lanjut
PENYEBAB
PLASENTA
PREVIA
04 05
Persalinan sesarea Wanita perokok atau
sebelumnya kokain
TANDA DAN GEJALA
PLASENTA PREVIA
Inspeksi
Dapat dilihat perdarahan yang keluar pervaginam banyak, sedikit,darah beku, dan sebagainya. Jika
perdarahan banyak, ibu terlihat pucat anemis.
Palpasi abdomen
1. Janin sering belum cukup bulan, jadi fundus uteri masih rendah.
2. Sering dijumpai kesalahan letak janin.
3. Bagian terbawah janin belum turun, apabila letak kepal biasanya kepala masih diatas pintu atas
panggul.
4. Bila cukup pengalaman (ahli), dapat dirasakan suatu bantalan pada segmen bawah rahim,
terutama pada ibu yang kurus.
LANJUTAN
Pemeriksaan inspekulo
Dengan memakai speculum secara hati-hati dilihat dari mana asal perdarahan, apakah dari dalam
uterus, atau dari kelainan serviks, vagina varises pecah, dan lain-lain.
Ultrasonografi
Penentuan lokasi plasenta secara ultrasonografis sangat tepat dan tidak menimbulkan bahaya radiasi
terhadap janin.
Pemeriksaan dalam
Bahayanya dapat menyebabkan perdarahan yang hebat, terjadi infeksi, menimbulkan his dan kemudian
terjadilah partus prematuritas.
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan laboraturium darah lengkap (hemoglobin, hematokrit), urine lengkap.
2. Pemeriksaan Kardiotokografi (KTG), Doppler Laennec untuk mengetahui kesejahteraan janin.
3. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) untuk menentukan letak plasenta/implantasi plasenta, usia
kehamilan dan keadaan janin secara keseluruhan.
DIAGNOSIS
Kekurangan volume cairan berhubungan dengan perdarahan yang berlebihan akibat implantasi
plasenta yang abnormal, resiko pemisahandengan dilatasi serviks.
Tujuan : kebutuhan cairan terpenuhi.
Intervensi keperawatan :
• Evaluasi, laporkan, dan catat jumlah serta sifat kehilangan darah. Iakukan perhitungan pembalut
timbang pembalut pengalas.
• Lakukan tirah baring. Instruksikan klien untuk menghindari batuk, mengejan, dan berhubungan
seksual.
• Posisikan klien dengan tepat, telentang dengan panggul ditinggikan atau posisi semi-fowler.
Hindari posisi Tendelenburg.
• Pantau aktivitas uterus, status janin, dan adanya nyeri tekan abdomen.
• Pantau intake output cairan.
• Auskultasi bunyi napas
LANJUTAN