Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN JIWA

PADA PASIEN NY.DR DENGAN WAHAM KEBESARAN DI


RUANG BANGSAL JIWA (AS-SAJADAH)
RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN

Oleh:
MIFTAHUL RIDHA
P07120120015

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN BANJARMASIN
PROGRAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN KEPERAWATAN
BANJARBARU
2022
LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Miftahul Ridha

NIM : P07120120015

Judul : Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Pasien Tn. A dengan Waham Kebesaran
di Ruang Bangsal Jiwa (As-Sajadah) RSUD Brigjend H. Hasan Basry Kandangan

Mengetahui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Ns. Bisepta Prayogi, M.Kep Rahmawaty, S.Kep., Ns


NIP. 198709162019021001 NIP. 198105252007012016
LEMBAR KONSUL

Nama : Miftahul Ridha

NIM : P07120120015

Prodi : DIII Keperawatan

Ruang : Bangsal Jiwa (As-Sajadah)

Hari/Tanggal Revisi Paraf CI


ASUHAN KEPERAWATAN JIWA
PADA PASIEN NY. DR DENGAN HALUSINASI PENGLIHATAN
DI RUANG BANGSAL JIWA (AS-SAJADAH)
RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN

PENGKAJIAN
I. IDENTITAS
Nama : Tn. A
Umur : 20 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Pendidikan : SD
Ruangan di rawat : Bangsal Jiwa (As-Sajadah)
No. Reg : 23XXXX
Status Perkawinan : Belum menikah
Tanggal masuk RS : 15 November 2022
Tanggal Pengkajian : 19 November 2022
Diagnosa Medis : Skizofrenia akut
Alamat : Mandala Murung Masjid

Identitas Penanggung Jawab


Nama : Tn. Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Swasta
Suku/bangsa : Banjar/Indonesia
Agama : Islam
Alamat : Mandala Murung Masjid
Hubungan dengan Klien : Saudara
II. RIWAYAT PENYAKIT
A. Keluhan utama
Pasien merasa gelisah, sering berbicara tidak sesuai dengan kenyataan seperti
mengaku ahli ilmu agama, dan berperilaku berulang yang tidak sesuai.
B. Riwayat Penyakit Sekarang
Saat pengkajian pada tanggal 19 November 2022, pasien mengatakan bahwa
Pasien masuk bangsal jiwa pada 15 November 2022 pada jam 15.00. pasien
mengatakan di bawa oleh pambakal dan keluarga karena mengamuk, pasien
mengatakan ada mendengar bisikan suara samar-samar dari telinga dan merasa
dirinya Tuhan.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien mengatakan bahwa pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa.
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Pasien sebelumnya tidak pernah mengalami gangguan jiwa. Pasien dibawa oleh pambakal
dan keluarga ke Bangsal Jiwa RSUD Hasan Basry Kandangan, sebelum masuk rumah sakit
pasien sering gelisah dan mengamuk. Keluarga pasien tidak ada yang pernah mengalami
gangguan jiwa. Pasien mengatakan sering dipaksa teman kerjanya untuk melakukan Tindakan
yang tidak pasien suka sehingga membuat pasien menjadi jadi takut untuk menolak.

Masalah Keperawatan: Koping individu inefektif

IV. PEMERIKSAAN FISIK


a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : Composmentis
c. Vital sign
 TD : 125/85
 T : 36,5 °c
 Nadi : 89x/menit
 RR : 20x/menit
 Spo2 : 99%
d. Ukur : TB : 166 cm BB : 5 kg
e. GCS : 4/5/6
 Eye (E) : 4 Spontan dapat membuka mata, dan spontan ketika
perawat menyapa
 Verbal (V) : 5 Orientasi baik ketika perawat memberikan pertanyaan,
pasien menjawab dengan baik sesuai apa yang
ditanyakan
 Motorik (M) : 6 Pasien bergerak sesuai perintah ketika perawat
meminta pasien untuk mengangkat tangannya, pasien
dapat bergerak sesuai dengan perintah
Masalah Keperawatan : -
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram

200

Penjelasan:
Pasien anak kedua dari 2 bersaudara, pasien berinisial Tn.A. Pasien tinggal serumah dengan
Ayah,ibu dan saudaranya.
Keterangan :
: Perempuan
: Laki-Laki
20 : Pasien
0 -----: Tinggal dalam satu rumah

: Meninggal
VI. KONSEP DIRI
a. Gambaran diri : tidak ada kecacatan, luka goresan pada tangan karena pasien sering melukai
diri sendiri karena merasa memiliki ilmu kebal

b. Identitas :Pasien puas dengan keadaaan sebagai laki-laki dan sadar akan kewajibannya,
Pasien anak ke 2 dari 2 bersaudara, pasien hanya lulusan SMA yang saat ini dirawat di bangsal
Jiwa RSUD Hasan Basry Kandangan

c. Peran : Pasien belum berkeluarga dan masing lajang, pasien sebelumnya tinggal bersama
ayah, ibu dan saudaranya, pasien bekerja menghasilkan uang untuk membantu keuangan
keluarga

d. Ideal diri : Pasien sedang sakit dan berharap cepat bisa sembuh sehingga di antarkan ke
bangsal jiwa untuk penanganan jiwa tersebut

e. Harga diri : Pasien merasa lebih baik dari orang lain, pasien sering mengatakan memiliki
ilmu silat/kuntau yang kuat karena berlatih ke seorang guru yang dikenalnya.
Masalah keperawatan:Resiko perilaku kekerasan
VII. HUBUNGAN SOSIAL
Hubungan social pasien dikeluarga cukup dekat dengan keluarga khusus nya saudara
pasien, Pasien mengganggap semua orang ada di Bangsal jiwa adalah orang yang sangat baik.
Pasien ingin selalu mengikuti kegiatan di Bangsal jiwa tersebut.
Masalah keperawatan : -
VIII. SPIRITUAL
a. Nilai dan Keyakinan : Pasien beragama islam dan yakin dengan agamanya.

b. Kegiatan Ibadah : Ibadah 5 kali sehari. Yaitu Zhuhur, Ashar, Magrib, Isya, Subuh,
sekitar pukul 13 siang, pukul 16 sore, pukul 18 malam, pukul 19 lewat 30 menit malam
dan pukul 6 pagi.
IX. STATUS MENTAL
1. Penampilan
Pasien rapi dan bersih, pasien mandi 2x sehari menggunakan shampo ,sabun dan
menggosok gigi nya.
2. Pembicaraan
Pasien saat diberikan pertanyaan dan kadang- kadang menjawab tidak nyambung,
pembicaraan selalu berubah-ubah dan tidak berhenti.
Masalah keperawatan : Waham (Wahm Kebesaran)

3. Aktivitas Motorik

Pasien tampak tegang ketika diajak berkomunikasi dan melakukan Gerakan yang
berulang-ulang (Kompulsif) dan mondar-mandir
4. Alam perasaan
Pasien senang jika diajak berbicara
5. Afek
Afek pasien menampakan reaksi yang berlebihan, pasien menjawab pertanyaan dari
perawat
6. Interaksi selama wawancara
Selama komunikasi, pasien selalu mempertahankan bahwa dirinya bisa memiliki ilmu
yang tidak bisa dimiliki orang lain. Pembicaraan pasien selalu berubah, ketika diajak
berwawancara terkadangan jawaban pasien tidak sesuai dengan pertanyaan yang diberikan
perawat
Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)

7. Persepsi

Pasien kadang-kadang mengalami gangguan persepsi sensori (pendengaran) dengan isi


sesuai dengan waham pasien, frekuensi jarang, bisikan ada Ketika pasien kurang tidur sehingga
pasien sedikit terganggu, Ketika bisikan ada pasien mengatakan akan berbincang dengan pasien
lain.

Masalah keperawatan : Gangguan persepsi sensori : halusinasi pendengaran

8. Proses Pikir

Pasien berfikir seperti Flight of idea. Pasien pada saat di ajak berbicara tidak nyambung,
menjawabnya tidak tepat pada fokus pertanyaan dari pembicaraan.

Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)

9. Isi pikir

Pasien mengatakan berguru silat/kuntau untuk bisa ilmu kebal yang besar dan bisa
membagikan nya keorang lain jika belajar ke pasien.

Masalah Keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)

10. Tingkat kesadaran

Pasien tidak mengalami gangguan orientasi, pasien mengenali waktu, orang dan tempat,
seperti sekarang lagi dirawat di RSUD Hasan Basry Kandangan, sedang dalam suatu
perawatan.

11. Memori
Pasien tidak ada gangguan daya ingat. Pasien mampu mengingat suatu hal, pasien dapat
meingat nama orang tua dan teman-temannya saat dikampung pasien.

12. Tingkat konsentrasi berhitung

Pasien mampu berkonsentrasi cukup baik dan pasien mampu berhitung sederhana tanpa
bantuan orang lain, seperti tambah-tambahan.

13. Kemampuan penilaian

Pasien mampu menilai mana yang lebih diutamakan dalam mengambil keputusan, seperti
berwudhu sebelum menyentuh Al’Quran dan kontak fisik ke orang yang bukan muhrim.

14. Daya tilik diri

pasien mengatakan tidak merasa ada gangguan jiwa apapun, pasien tidak pernah
mengamuk dan tidak tahu kenapa dibawa ke bangsal jiwa.
Masalah keperawatan : Waham (Waham Kebesaran)
X. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
1) Makan
a. Kemampuan menyiapkan makanan Ya Tidak
b. Kemampuan membersihkan alat makan Ya Tidak
c. Kemampuan menempatkan alat makan
dan minum di tempatnya Ya Tidak

2) BAB/BAK
a. Kemampuan mengontrol BAK/BAB di WC Ya Tidak
b. Kemampuan membersihkan WC Ya Tidak
c. Kemampuan membersihkan diri Ya Tidak
d. Kemampuan memakai pakaian/celana Ya Tidak
3) Mandi
a. Kemampuan dalam mandi Ya Tidak
b. Kemampuan dalam menggosok gigi Ya Tidak
c. Kemampuan dalam keramas Ya Tidak
d. Kemampuan dalam potong kuku & rambut Ya Tidak

4) Berpakaian/berdandan
a. Kemampuan memilih pakaian Ya Tidak
b. Kemampuan memakai pakaian Ya Tidak
c. Kemampuan mengatur frekuensi ganti pakaian Ya Tidak
d. Kemampuan mencukur jenggot (laki-laki) Ya Tidak
e. Kemampuan menyisir rambut Ya Tidak

5) Istirahat dan tidur


a. Kemampuan untuk mengatur waktu tidur Ya Tidak
b. Kemampuan merapikan sprei & selimut Ya Tidak
c. Kemampuan untuk tidur dengan bantuan obat Ya Tidak

6) Penggunaan obat
a. Kemampuan penggunaan obat Bantuan minimal :
Bantuan total : Ya

7) Pemeliharaan kesehatan
a. Perawatan lanjutan ( Puskesmas, RS, RSJ Ya Tidak
Perawat, dokter)
b. Perawatan pendukung (keluarga, pengawas Ya Tidak
minum obat)

8) Kegiatan di dalam rumah


a. Kemampuan mempersiapkan makanan Ya Tidak
b. Kemampuan menjaga kerapihan rumah Ya Tidak
c. Kemampuan mencuci pakaian Ya Tidak
d. Kemampuan pengaturan keuangan Ya Tidak

9) Kegiatan di luar rumah


a. Kemampuan berbelanja Ya Tidak
b. Kemampuan transportasi Ya Tidak
XI. MEKANISME KOPING
Pasien mengalami mekanisme koping reaksi berlebih yaitu pasien sering mendominasi
pembicaraan dengan orang lain dan berperilaku tidak biasa.

XII. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN


1) Masalah dengan dukungan kelompok
Pasien senang bersosialisasi dengan tetangga sekitar rumah.
2) Masalah dengan lingkungan
Pasien tidak memiliki masalah dalam beradaptasi dengan lingkungan sekitar dan
peduli terhadap lingkungan sekitar seperti hewan dan tumbuhan.
3) Masalah dengan pendidikan
Pasien mengatakan pendidikan terakhir SD.
4) Masalah dengan ekonomi
Pasien mengatakan kebutuhan sehari-hari tercukupi
5) Masalah dengan pelayanan kesehatan
Pasien mengatakan tidak memiliki masalah dengan pelayanan kesehatan karena jarak
rumah dan rumah sakit tidak terlalu jauh dan dapat ditempuh dengan kendaraan darat.
6) Kurang pengetahuan
Pasien paham terhadap penyakit yang dialami serta keluarga paham dengan penyakit
yang diderita pasien sehingga keluarga dapat menerimanya.
XIII. ASPEK MEDIK
 Diagnosa Medis : Skizoafektif Akut yaitu gangguan yang memiliki ciri skizofrenia
dan gangguan afektif atau mood. Gangguan skizoafektif adalah penyakit dengan
gejala psikotik persisten, seperti halusinasi atau delusi, terjadi bersama-sama dengan
masalah suasana atau mood disorder seperti depresi, manik, atau episode campuran.
 Diagnosa Keperawatan : Gangguan proses pikir : Waham Kebesaran

Terapi Medis
No Nama Dosis Rute Manfaat Efek samping
obat
1. Lodom ½ Injeksi, Lodomer adalah obat Terjadi reaksi
er
ampu Drops, antipsikotik yang ekstrapiramidal
l Tablet mengandung haloperidol. (hypertonia
Lodomer digunakan untuk otot/gemetar),
nebgatasi gejala psikosis gangguan pencernaan
pada gangguan mental, (susah BAB),
seperti skizofrenia dan xerostomia (mulut
taurete sindrom (penyakit kering akibat produksi
neuropsikiatrik). Obat ini kelenjar ludah yang
membantu menjernihkan berkurang), berat
pikiran dan mengurangi badan bertambah
halusinasi, rasa gelisah,
agresi, pikiran negative, atau
keinginan untuk melukai diri
sendiri.
2. Halo 1,5 mg Oral Haloperidol bermanfaat Kantuk ,Pusing atau
peridol
untuk menangani gangguan sakit kepala, Sulit buang
mental psikosis, yaitu air kecil, Gangguan
kesulitan membedakan antara tidur, Kecemasan,
kenyataan atau hal yang tidak Penglihatan kabur,
nyata, misalnya Konstipasi, Mual
pada skizofrenia. Obat ini
juga digunakan untuk
mengatasi mania, yaitu
kondisi saat terjadi
peningkatan ekstrem pada
suasana hati, perilaku, atau
level energi.
3 Clozapi 25mg Oral Clozapine adalah obat untuk Pening, sulit menjaga
ne
meredakan gejala skizofrenia, keseimbangan
yaitu gangguan mental yang atau pusing, Kantuk,
menyebabkan seseorang Mulut kering atau justru
mengalami halusinasi, delusi, ngences, Gelisah, Sakit
serta gangguan berpikir dan Kepala, Gemetar
berperilaku. Obat ini juga bisa (tremor), Penglihatan
digunakan untuk menangani buram, Sembelit,
gejala psikosis pada pasien Peningkatan berat badan
dengan sindrom Parkinson.
XIV. ANALISA DATA
No Hari/tanggal Data Masalah
1. Sabtu, 19 DS :
Gangguan proses
1. Pasien mengatakan sudah berguru
November 2022
silat/kuntau untuk bisa ilmu kebal pikir: Waham
yang besar
Kebesaran
2. Pasien mengatakan bisa
membagikan ilmu kebalnya
keorang lain jika belajar ke pasien.
3. pasien mengatakan tidak merasa
ada gangguan jiwa apapun
4. pasien mengatakan tidak pernah
mengamuk dan tidak tahu kenapa
dibawa ke bangsal jiwa.
DO :
1. TTV:
TD: 125/85
T: 36,5C
Nadi: 89x/menit
RR: 20x/menit
2. pasien sering menjawab tidak sesuai
dengan pertanyaan yang diberikan
perawat saat ditanya
3. Pasien terlihat banyak bicara
4. Mengulang ulang perkataanya yang
sudah pernah diucap
5. pasien sering berbicara dengan isi
perkataan pasien yang berubah-ubah
6. Pasien berfikir seperti Flight of idea
XV. RENCANA KEPERAWATAN
No Hari/ Diagnosa Rencana Tindakan Keperawatan
tanggal
Keperawatan Tujuan Kriteria Intervensi
1. Sabtu, 19 Gangguan proses Umum: 1.Ekspresi wajah SP 1: Membina
Pasien dapat
November pikir : Waham bersahabat hubungan saling
mengontrol
2022
Kebesaran waham 2.Ada kontak mata. percaya;
kebesaran
3.Mau berjabat SP 2 : Minum
Khusus: tangan. obat secara teratur
1. Pasien dapat
4.Mau menjawab SP 3 : Melatih
membina
hubungan salam. cara pemenuhan
saling
5.Klien mau kebutuhan dasar
percaya
dengan duduk berdampin SP 4: Melatih
perawatan
gan. kemampuan
2. Pasien dapat
mengindentif 6.Klien mau positif yang
ikasi
mengutarakanisi dimiliki
perasaan
yang muncul perasaannya.
secara
berulang
dalam pikiran
pasien
3. Pasien dapat
mengidentifi
kasi
wahamnya
4. Pasien dapat
mengidentifi
kasi
konsikuensi
dari
wahamnya
5. Pasien dapat
melakukan
Teknik
distraksi
sebagai cara
menghentika
n pikiran
yang terpusat
pada
wahamnya
XVI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Hari/tanggal Diagnos Implementasi Evaluasi
a
Keperawatan
Kepera
watan
1. Sabtu, 19 Gangguan proses pikir Sp 1: Membina S : Pasien tampak
November 2022 : Waham Kebesaran hubungan saling senang dan terseyum
Dinas pagi percaya; ketika diajak
(09.00 wita) 1. Mengidentifikasi : berbicara
-penyebab
O:
-tanda
-Pasien mampu
-gejala,
melakukan latihan
-akibat dari waham
orienatsi realitas:
2. Latihan orienatsi
orientasi orang,
realitas:
waktu tempat dan
-orientasi orang
lingkungan sekitar
-waktu
-tempat dan -TTV:
-lingkungan sekitar
TD: 125/85

T: 36,5C

Nadi: 89x/menit

RR: 20x/menit

A : Gangguan
proses pikir Waham
(+)

P : Latihan :
Orientasi realita :
panggil nama, -
orientasi waktu,
orang dan
tempat/lingkungan.
2. Minggu, 20 Gangguan proses pikir Sp 1: Membina S : Pasien tampak
November 2022 hubungan saling senang dan terseyum
: Waham Kebesaran percaya; ketika diajak
Dinas pagi
1. Mengidentifikasi berbicara
(09.30 wita)
penyebab, tanda dan
O:
gejala, serta akibat
-Pasien mampu
dari waham
melakukan latihan
2. Latihan orienatsi
orienatsi realitas:
realitas: orientasi
orientasi orang,
orang,waktu tempat
waktu tempat dan
dan lingkungan
lingkungan sekitar
sekitar
-TTV:

TD: 125/85

T: 36,5C

Nadi: 89x/menit

RR: 20x/menit

A : Gangguan
proses pikir Waham
(+)

P : Latihan:
Orientasi realita :
panggil nama,
orientasi waktu,
orang dan
tempat/lingkungan.
3. Senin, 21 Gangguan proses pikir Sp 1: Membina S :Pasien tampak
November 2022 : Waham Kebesaran hubungan saling senang dan terseyum
Dinas pagi percaya; ketika diajak
(10.30 wita) 1. Mengidentifikasi berbicara
penyebab, tanda dan
O:
gejala, serta akibat
-Pasien mampu
dari waham
melakukan latihan
2. Latihan orienatsi
orienatsi realitas:
realitas: orientasi
orientasi orang,
orang,waktu tempat
dan lingkungan
waktu tempat dan
sekitar
lingkungan sekitar

-Pasien mampu
SP 2 : Minum obat
menyebutkan obat
secara teratur
dan fungsinya
1.Menjelaskan
dengan baik dan
tentang obat yang
minum obat dengan
diminum (6 benar)
bantuan perawat
2. Mendiskusikan
manfaat minum obat - TTV:
dan kerugian tidak
TD: 120/75
minum obat dengan
T: 36,7C
pasien
3.Melatih pasien cara Nadi: 97/menit
minum obat secara
RR: 20x/menit
teratur
A : Gangguan
proses pikir Waham
(+)

P : Latihan :

-Orientasi realita:
panggil nama,
orientasi waktu,
orang dan
tempat/lingkungan.

-Minum obat secara


teratur, Lodomer
(2x1) Haloperidol
1,5 mg (2 x 1)
Clorozapine 25 mg
(1x1)

Anda mungkin juga menyukai