Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN TN.

A
DENGAN HEART FAILURE (GAGAL JANTUNG)

Untuk Menyelesaikan Tugas Profesi Keperawatan Medikal Bedah


Program Profesi Ners

Disusun Oleh:
Hardiyanti,S. Kep
11194692010070

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA
BANJARMASIN
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN PENDAHULUAN
HEART FAILURE (GAGAL JANTUNG)

Tanggal 16 Februari 2021

Disusun oleh :
Hardiyanti, S.Kep
11194692010070

Banjarmasin, 10 Februari 2021


Mengetahui,

Preseptor Akademik, Preseptor Klinik,

………………………. ……………………..
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS SARI MULIA BANJARMASIN

I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian : 15 Februari 2021
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Tn A
Jenis Kelamin : laki-laki
Umur : 65 thn
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : Petani
Alamat : Jln. Banyiur no 12 rt 03, rw 10 pal
18 Kec anjir kab tabalong
Status Perkawinan : kawin
Agama : islam
Suku/bangsa : banjar/ Indonesia
Tanggal Masuk RS : 12 Januari 2021
Diagnosa Medis : Heart Failure (gagal jantung)
Nomor Rekam Medik : xxx-xxx-xxx
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny A
Jenis Kelamin : perempuan
Umur : 55 thn
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Banjarmasin
Hubungan dengan klien : istri

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Pasien mengatakan dada terasa sesak dan muntah-muntah
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
3. Kurang lebih 3 hari yang lalu klien muntah-muntah,merasa sesak
setelah melakukan aktivitas, pusing dan tidak nafsu makan, oleh
keluarga klien dibawa ke IGD RSUD Ulin Banjarmasin pada pukul
16.00 WITA.
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Klien kurang lebih 1 tahun sudah menderita sakit jantung dan
setiap bulannya klien selalu memeriksakan kondisinya ke dokter
umum sampai sekarang dan 7 hari sebelumnya klien baru keluar
dari RS dan mendapatkan perawatan selama 5 hari diruang ICU
RSUD Ulin Banjarmasin.

5. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga ) (SERTAKAN GENOGRAM)

Hipertensi (78th) Asma(81th) Kecelakaan (59th)

Gagal Jantung (65th)

Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat


Keterangan:
: Laki-laki : Menikah/garis perkawinan

: Perempuan : Garis Keturunan

: Klien : Tinggal serumah

: Meninggal

Klien mengatakan didalam anggota keluarganya tidak ada yang


menderita sakit jantung, seperti yang dialami klien dan juga tidak ada
yang pernah menderita penyakit menular seperti HIV/AIDS, TBC,
Malaria, Hepatitis dan penyakit lainnya.
6. Full Set Vital Sign
TD : 150/100 mmHg
Nadi : 112x/ menit
Respirasi :24 x/ menit
T : 370C
Tingkat Kesadaran : semi koma
GCS : E: 5 ; V: 6 ; M: 4
Antropometrik: TB: 160 cm
BB: 85 Kg BMI: > 27 (Obesitas)
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Klien dalam kesadaran compos mentis (GCS:456), tampak terbaring
lemah di tempat tidur, ditangannya terpasang infus RL 7 tetes/menit
dan oksigen 2 liter/menit.Kulit
2. Keadaan kulit
Kulit terlihat bersih, turgor kulit baik terbukti saat dicubit kembali
dalam 2 detik, tidak terdapat lesi/luka, tekstur kulit teraba lembut,
warna kulit sawo matang, kulit lembab, tidak terdapat sianosis, kulit
teraba hangat, dan tidak ada keluhan lain.
3. Kepala dan Leher
Kepala dan leher terlihat bersih, tidak terdapat lesi/luka, terdapat
keluhan pusing, struktur kepala simetris, fungsi pergerakan leher baik
klien mampu menggerakan leher antefleksi, dorsifleksi, rotasi ke
kanan dan ke kiri serta lateral fleksi ke kanan dan ke kiri, tidak terjadi
deviasi trakea,tidak terdapat pembesaran kelenjar tiroid/gondok, tidak
ada arteri carotis, JVP ( Jugularis Venous Pleasure ) atau penekanan
Vena Jugularis meningkat dan tidak ada keluhan lain.
4. Penglihatan dan Mata
Mata cukup terlihat bersih, konjungtiva anemis, pupil isokor, sklera
putih, fungsi penglihatan kurang baik karena faktor usia, jarak visus
1/6, tidak tardapat strabismus dan perdarahan, klien tidak
menggunakan alat bantu kaca mata,tidak terdapat petecie, tidak
terdapat arcus venilis maupun eksoptalmus, tidak terdapat
peradangan dan tidak ada keluhan lain..
5. Penciuman dan Hidung
Hidung terlihat bersih, tidak terdapat pembengkakan, peradangan dan
mukus/sekret, fungsi penciuman baik klien dapat membedakan aroma
minyak kayu putih dan parfum, klien terpasang O2 dengan nasal
kanul 2 liter/menit,terdapat cuping hidung, tidak terdapat perdarahan
maupun peradangan dan tidak ada keluhan lain.
6. Mulut dan Gigi
Mulut terlihat bersih, keadaan gigi tidak lengkap, keadaan
mukosa/selaput lendir lembab, fungsi pengecapan baik klien dapat
membedakan rasa asin, manis, asam dan pahit, tidak terdapat
pendarahan dan peradangan pada gusi dan gigi, warna gigi sedikit
kekuningan, fungsi bicara baik klien dapat berkomunikasi lancar
dengan orang lain, keluarga, perawat dan tidak ada keluhan lain.
Hidung terlihat bersih, tidak terdapat pembengkakan, peradangan dan
mukus/sekret, fungsi penciuman baik klien dapat membedakan aroma
minyak kayu putih dan parfum, klien terpasang O2 dengan nasal
kanul 2 liter/menit,terdapat cuping hidung, tidak terdapat perdarahan
maupun peradangan dan tidak ada keluhan lain.
7. Pendengaran dan telinga
Telinga terlihat bersih, struktur telinga simetris kanan dan kiri, tidak
terdapat perdarahan dan peradangan, fungsi pendengaran baik klien
tidak terdapat serumen/cairan yang keluar dari telinga dan tidak ada
keluhan lain.
8. Dada, Pernafasan dan Sirkulasi
a) Paru-paru
Inspeksi: Kebersihan dada bersih, struktur simetris, gerakan dada
simetris, pola pernapasan reguler, frekuensi pernafasan 24x/menit,
tidak menggunakan otot bantu nafas dan tidak sianosis, klien tampak
batuk kering, tidak terdapat retraksi dinding dada, tidak ada lesi/luka
dan perdarahan.
Palpasi : tidak terdapat nyeri tekan, taktil fremitus vocal simetris
kanan dan kiri dan
Perkusi : bunyi perkusi paru-paru sonor
Auskultasi: bunyi nafas vesikuler pada paru-paru kanan dan kiri,
tidak terdapat bunyi nafas tambahan seperti ronchi, wheezing.
Keluhan: Klien mengatakan sesak nafas disertai batuk, terkadang
sesak setelah beraktivitas.
b) Jantung
Inspeksi: Kebersihan dada bersih, struktur dada simetris, tidak
terdapat lesi dan perdarahan, ictus kordis.
Palpasi : PMI teraba di interkosta 4 digaris midklavikula.
Perkusi : bunyi perkusi jantung redup pada interkosta 2 sampai
interkosta 5 kiri.
Auskultasi : S1 S2 tunggal, tidak terdapat bunyi jantung tambahan.
Keluhan: Klien mengatakan kadang-kadang dada/jantung terasa
berdebar – debar.
9. Abdomen
Abdomen terlihat bersih, tidak terdapat lesi/luka, tidak ada keluhan
nyeri pada perut, tidak terdapat asites, peristaltik usus 10x/menit,
bunyi perkusi timpani, tidak terdapat nyeri tekan dan benjolan/massa,
tidak terdapat HJR ( Hepato Jugularis Refluk), tidak terjadi
hepatomegalidan tidak ada keluhan lain.

10. Genetalia dan Reproduksi


Klien berjenis kelamin laki-laki, klien mengatakan pada saat mandi,
BAK dan BAB genetalianya selalu dibersihkan, tidak ada keluhan
nyeri pada genetalianya, tidak terpasang kateter, dan tidak ada
keluhan lain.
11. Ekstremitas Atas dan Bawah
Tidak ada keterbatasan pada ekstremitas, tidak terlihat adanya
lesi/luka, edema, bengkak atau fraktur. Skala kekuatan otot 5 pada
semua ekstremitas.
D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual
a. Nutrisi Sebelum di RS
: Klien makan 3x/hari dengan jenis makanan yang
terdiri dari nasi, sayur, lauk pauk dan buah-buahan.
Klien minum ± 6-8 gelas/hari, nafsu makan klien
baik, klien mengatakan suka dengan ikan sungai
seperti ikan haruan yang dmasak dengan bumbu
masak merah yang dimasak oleh istri klien, dan
suka makan rujak, dan tidak ada pantangan
makanan, juga tidak ada diet khusus dan tidak ada
keluhan lain.
Sesudah di RS
Klien makan 3 x/hari dengan jenis makanan yang
terdiri dari bubur, sayur, lauk pauk dan buah-
buahan. Klien hanya dapat menghabiskan ± 2-3
sendok dari setiap porsi makanan yang disajikan
oleh rumah sakit.Diet khusus untuk klien adalah
makanan bubur diet jantung (BBDJ). Klien
mengatakan kurang nafsu makan, karena lidahnya
terasa pahit,dan mual saat menelan makanan. Klien
minum ± 2-3 gelas/hari dengan air putih, terkadang
juga teh hangat yang dibuatkan oleh istrinya dan
tidak ada keluhan lain.
b. Aktifitas Sebelum di RS .
dan Klien mampu merawat dirinya tanpa bantuan orang
Istirahat lain. Aktivitas klien sehari-hari bekerja sebagai
: petani. Klien mengatakan tidak ada hal yang
menghambat aktivitasnya dan tidak ada keluhan
lain.Klien mengatakan tidur pada malam hari pukul
21.00-05.00 WITA selama ± 8 jam dan pada siang
hari pukul 12.00-14.00 WITA selama ± 2 jam. Tidak
ada gangguan tidur.
Sesudah di RS
Klien tidak mampu merawat dirinya dan
memerlukan bantuan orang lain. Aktivitas yang
sering dilakukan adalah berbaring di tempat tidur
karena klien diharuskan tidak melakukan aktivitas
yang terlalu berat. Klien mengatakan lamanya tidur
tidak menentu, terkadang pada pagi hari pukul
07.00-08.00 WITA selama ± 1 jam dan pada siang
hari pukul 14.00-17.00 WITA selama ± 3 jam. Dari
pola tidur tersebut klien tampak lemah, lesu, kurang
bersemangat.
c. Kebersiha Sebelum di RS
n diri : Pasien mandi 3x/hari, keramas dan gosok gigi
2x/hari.
Sesudah di RS
ADL dan personal hygiene dibantu oleh keluarga
dan perawat.

d. Eliminasi Sebelum di RS
: Klien BAB 1 x/hari setiap pagi dengan konsistensi
feses lembek, berwarna kuning kecoklatan, berbau
khas serta tidak terdapat lendir dan darah. Klien
BAK ± 6-7 x/hari, jumlah ± 700 cc/hari pada waktu
yang tidak tentu dengan konsistensi urine encer,
berwarna kuning jernih, berbau khas serta tidak
terdapat lendir dan darah dan tidak ada keluhan lain.
Sesudah di RS
Klien BAB 1 x/hari setiap pagi dengan konsistensi
feses lembek, berwarna kecoklatan, berbau khas,
klien mengatakan frekuensi fesesnya sebesar
fesesnya kambing serta tidak terdapat lendir dan
darah. Klien BAK ± 2-3 x/hari, jumlah ± 300 cc/hari
pada waktu yang tidak tentu dengan konsistensi
urine encer, berwarna kuning jernih, berbau khas
serta tidak terdapat lendir dan darah dan tidak ada
keluhan lain

e. Seksualita Klien seorang laki-laki berusia 65 tahun, sudah menikah,


s : mempunyai satu orang istri, lima orang anak yaitu empat
orang anak laki-laki dan satu orang anak perempuan serta
mempunyai delapan orang cucu.

f. Psikologis Klien menyadari tentang keadaan dirinya bahwa klien


: telah menderita penyakit gagal jantung, membuatnya tidak
bisa melakukan apapun selain berbaring ditempat tidur.
Klien merasa bahwa penyakitnya dapat disembuhkan dan
sering sekali berdoa untuk kesembuhannya. Klien sangat
ingin sembuh dan dapat kembali lagi ke rumah berkumpul
bersama keluarganya.

Spiritual Klien adalah seorang muslim, selama berada di rumah


sakit klien belum bisa melakukan ibadah sholat tetapi klien
tetap berdoa dan berikhtiar memohon kesembuhan
penyakitnya karena klien menganggap penyakitnya adalah
cobaan dari Tuhan YME, klien menganggap bahwa
penyakitnya yang dialami saat ini hanyalah cobaan yang
akan bisa dilewati dan percaya bahwa penyakitnya akan
cepat sembuh.

E. Pemerikasaan penunjang
1. Pemeriksaan darah lengkap
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan Satuan

1 2 3 4

Hematologi
Hemoglobin 14.4 14.0-18.0 g/dl
Leukosit 9.9 4.0-10.5 ribu/ul
Eritrosit 4.77 4.50-6.00 juta/ul
Hematokrit 43 40-50 Vol %
Trombosit 207 150-450 ribu/ul
RDW-CV 14.2 11.5-14.7 %

MCV, MCH, MCHC


MCV 89.1 80.0-97.0 fl
MCH 30.3 27.0-32.0 pg
MCHC 34.0 32.0-38.0 %

Hitung Jenis
Basofil % 0.3 0.0-1.0 %
Eosinofil % 0.5 1.0-3.0 %
Neutrofil % 80.1 50.0-70.0 %
Limfosit % 13.2 25.0-40.0 %
Monosit % 4.6 3.0-9.0 %
Basofil # 0.03 <0.1 ribu/ul
Eosinofil # 0.05 <0.3 ribu/ul
Neutrofil # 7.90 2.50-7.00 ribu/ul
Limfosit # 1.30 1.25-4.00 ribu/ul
Monosit # 0.45 0.30-1.00 ribu/ul

Gula Darah
Glukosa Darah Sewaktu 147 <200 mg/dL
(BSS)
Faal Lemak dan
Jantung
LDH 259 80-285 u/L
CK-MB 38 0-24 u/L

Hati
SGOT 15 16-40 U/l
SGPT 8 8-45 U/l

Urine
Ureum 74 10-45 mg/dL
Kreatinin 1.9 0.4-1.4 mg/dL

2. Pemeriksaan Radiologi:
- Kardiomegali + vaskularisasri meningkat
- CTR: 4,5 + 13 = 70 %
25
3. PemeriksaanEKG:
- LVH + Iskemik Antelateral
- Atrial Fibrilasi Rapid Respon

F. Farmakoterapi
- IVFD : RL 7 tetes/menit
- Per oral Aspilet : 1 x 1 tablet
- Per oral Clopedogrel : 1 x 1 tablet (78 mg)
- Per oral Spinolacton : 1 x 1 tablet (25mg)
- Injeksi Lasix : 1 x 1 Ampul
- Injeksi Ranitidine : 2 x 1 Ampul
No Nama Obat Dosis Cara Golongan Indikasi/ Kontaindikasi Efek Sam
(Isi) Pemb Obat
erian
1 RL 7 IV Cairan Digunakan perganti cairan Sakit
tetes/m infus hidrasi dan elektrolit pusing, gata
enit sebagai alkalisator
2 Aspilet 1X1 PO Anti Menurunkan demam, Sakit perut
platelet meringankan sakit kepala, kepala,
sakit gigi mengantuk,
gangguan
ginjal, perd
saluran cern
3 Clopedogrel 1 X 1 PO CPG digunakan untuk Sakit
(78 mg) membantu mencegah pusing
serangan jantung dan Kesemutan
stroke pada pasien Ruam kulit
dengan penyakit jantung, Gatal
stroke, atau penyakit Gangguan d
sirkulasi darah (penyakit Gangguan
pembuluh darah perifer). pencernaan
4 Spinolacton 1 x 1 PO Diuretik Spironolactone adalah Pusing,
tablet hemat obat yang digunakan kepala,
(25mg) kalium untuk menurunkan muntah,
tekanan darah pada disfungsi
hipertensi. Obat ini juga pembengkak
dapat digunakan dalam payudara
pengobatan gagal jantung,
hipokalemia, sirosis,
edema, atau kondisi ketika
tubuh terlalu banyak
memproduksi hormon
aldosterone
5 Lasix 1 ampul IV Golongan Mengobati pembengakan Mual, m
lop jantung, obat ginjal dan anoreksia,
diuretic hati mulut dan la
atau
diuretic
kuat
6 Ranitidine 1 ampul IV Histamine Tukak lambung, duodenal, Mual dan m
dyspepsia asam lambung sakit
vertigo, inso

G. Data Fokus
Data Subjektif:
1. Pasien mengatakan ada betuk kering
2. Pasien mengatakan terkadang sesak setelah beraktivitas.
3. Pasien mengatakan kadang-kadang dada/jantung terasa berdebar – debar.
Data Objektif:
 RR 24 x/ menit
 Perkusi paru sonor
 Terpasang nasal kanul
 Terapi oksigen 2liter/menit
 Pemerksaan radiologi : Kardiomegali
 Pemeriksaan darah lengkap
CK-MB : 38
SGOT : 15
Ureum : 74
Kretinin : 1,9
II. Analisa Data
No. DATA ETIOLOGI MASALAH
1 DS: Perubahan membrane Gangguan
 Pasien mengatakan kapiler alveoli dan retensi Pertukaran Gas
terkadang sesak saat cairan intertesial akibat
sekunder dari edema paru
beraktifitas
 Pasien menagtakan ada
batuk kering
DO :
 Terpasang nasal kanul 2 L/
menit
 RR 24 x/ menit
 Pemeriksaan darah
lengkap
CK-MB : 38
SGOT : 15
Ureum : 74
Kretinin : 1,9
2 DS : Imobilitas Intoleransi
 Pasien mengatakan dada Aktivitas
merasa berdebar-debar
 Pasien mengatakan aktifitas
di bantu oleh keluarga
DO:
 Pasien tampak bedrest
 Pasien di anjurkan
membatasi aktifitas
 Pemeriksaan radiologi
terdapat cardiomegali

III. Prioritas masalah


1. Gangguan pertukaran gas b.d Perubahan membrane kapiler alveoli dan
retensi cairan intertesial akibat sekunder dari edema paru
2. Intoleransi aktifitas b.d Imobilitas
IV. Intervensi
No Diagnosa Keperawatan SLKI SIKI
1. Gangguan pertukaran gas Luaran Utama: Pertukaran Gas (L.01003) Intervensi Utama: Terapi Oksigen (I.01026)
b.d akumulasi cairan di Setelah dilakukan tindakan keperawatan
alveoli selama 1 x 8 Jam diharapkan gangguan Observasi
pertukaran gas menurun dengan kriteria hasil : 1. Monitor TTV
1. Dispnea dari skala 2 (cukup meningkat) ke 2. Monitor kecepatan aliran oksigen
skala 4 (cukup menurun) 3. Monitor pola nafas
2. Bunyi nafas tambahan dari skala 2 (cukup
meningkat) ke skala 4 (cukup menurun) Terapeutik
3. Pola nafas dari skala 2 (cukup memburuk) 1. Pertahankan kepatenan jalan napas
ke skala 4 (cukup membaik) 2. Berikan oksigen tambahan. Jika perlu

Edukasi
1. Anjurkan batasi aktivitas
2. Anjurkan tirah baring
3. Anjurkan mengurangi kadar garam dan air
4. Ajarkan pasien dan keluarga tentang cara
menggunakan oksigen di rumah

Kolaborasi
1. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan atau tidur
2. Kolaborasi pemberian terapi farmakologis ( Inj
Furosemide, Sprionolactone, ).

2. Intoleransi aktivitas b.d Luaran Utama: Toleransi Aktivitas (L.05047) Intervensi Utama: Manajemen Energi (I.05178)
Imobilitas
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1 x 24 Observasi
jam diharapkan toleransi aktivitas dapat 1. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang
meningkat dengan kriteria hasil : mengakibatkan kelelahan
1. Kemudahan dalam melakukan aktivitas 2. Monitor kelelahan fisik dan emosional
sehari-hari dari skala 3 (sedang) ke skala 3. Monitor pola dan jam tidur
4 (cukup meningkat)
2. Keluhan lelah dari skala 3 (sedang) ke Terapeutik
skala 5 (menurun) 1. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus
3. Dyspnea saat aktivitas dari skala 3 2. Berikan aktivitas distraksi yang menenangkan
(sedang) ke skala 5 (menurun) 3. Fasilitasi duduk di sisi tempat tidur

Edukasi
1. Anjurkan tirah baring
2. Anjurkan melakukan aktivitas secara bertahap
3. Anjurkan menghubungi perawat jika tanda dan
gejala kelelahan tidak berkurang
4. Ajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

V. Implementasi Keperawatan evaluasi keperawatan


No Hari / No Implementasi Keperawatan Evaluasi keperawatan Paraf
Tanggal Diagnos
a
1. 15 02 - 12- Terapi Oksigen (I.01026) S:
21  Pasien mengatakan terkadang sesak saat
I Observasi
beraktifitas
1. Memonitor TTV
2. Memonitor kecepatan aliran oksigen  Pasien menagtakan ada batuk kering
3. Memonitor pola nafas
O:
Terapeutik  Terpasang nasal kanul 2 L/ menit
1. Mempertahankan kepatenan jalan napas  TD 150/100
2. Memberikan oksigen tambahan. Jika perlu
 Nadi 112x/ menit
Edukasi  RR 24 x/ menit
1. Menganjurkan batasi aktivitas
2. Menganjurkan tirah baring  Pemeriksaan darah lengkap
3. Menganjurkan mengurangi kadar garam dan air CK-MB : 38
4. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang cara
menggunakan oksigen di rumah SGOT : 15
Ureum : 74
Kolaborasi
Kretinin : 1,9
1. Berkolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan
atau tidur A: Masalah teratasi sebagian
2. Berkolaborasi pemberian terapi farmakologis
P: Intervensi silanjutkan

15 02 - 12- Terapi Oksigen (I.01026) S:


21

II Observasi
1.
2.
Memonitor TTV
Memonitor kecepatan aliran oksigen


Pasien mengatakan dada merasa
berdebar-debar
Pasien mengatakan aktifitas di bantu oleh
3. Memonitor pola nafas keluarga
O:
Terapeutik
1. Mempertahankan kepatenan jalan napas  Pasien tampak bedrest
2. Memberikan oksigen tambahan. Jika perlu  Pasien di anjurkan membatasi aktifitas
 Pemeriksaan radiologi terdapat
Edukasi
cardiomegaly
1. Menganjurkan batasi aktivitas
2. Menganjurkan tirah baring  TD 150/ 100
3. Menganjurkan mengurangi kadar garam dan air  Nadi 112x/ menit
4. Mengajarkan pasien dan keluarga tentang cara
 RR 24 x / menit
menggunakan oksigen di rumah

Kolaborasi A : Masalah teraratasi sebagian


1. Berkolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan
P: Interbvensi dilanjutkan
atau tidur
2. Berkolaborasi pemberian terapi farmakologis
Manajemen Energi (I.05178)

Observasi
1. Mengidentifikasi gangguan fungsi tubuh yang
mengakibatkan kelelahan
2. Memonitor kelelahan fisik dan emosional
3. Memonitor pola dan jam tidur

Terapeutik
1. Menyediakan lingkungan nyaman dan rendah
stimulus
2. Memberikan aktivitas distraksi yang menenangkan
3. Memfasilitasi duduk di sisi tempat tidur

Edukasi
1. Menganjurkan tirah baring
2. Menganjurkan melakukan aktivitas secara
bertahap
3. Menganjurkan menghubungi perawat jika tanda
dan gejala kelelahan tidak berkurang
4. Mengajarkan strategi koping untuk mengurangi
kelelahan

Anda mungkin juga menyukai