Disusn Oleh :
Abbdul Hadi
2014901110002
Cardiac Output
Menurun
Gangguan
Merangsang medulla Pertukaran Gas Intoleransi
Aktivitas
A. PENGKAJIAN
a. Lakukan pengkajian fisik dengan penekanan khusus pada warna, nadi (apikal dan
perifer), pernapasan, tekanan darah, serta pemeriksaan dan auskultasi dada.
b. Dapatkan riwayat kesehatan termasuk bukti penambahan berat badan yang buruk,
makan buruk, intoleransi aktivitas, postur tubuh tidak umum, atau infeksi saluran
pernapasan yang sering.
c. Observasi anak terhadap manifestasi penyakit jantung kongenital.
Bayi
1) Sianosis-umum, khususnya membran mukosa, bibir dan lidah, konjungtiva,
area vaskularisasi tinggi.
2) Dipsnea, khususnya setelah kerja fisik seperti makan, menangis, mengejan.
3) Keletihan
4) Pertumbuhan dan perkembangan buruk (gagal tumbuh)
5) Sering mengalami infeksi saluran pernapasan
6) Kesulitan makan
7) Hipotonia
8) Keringat berlebihan
9) Serangan sinkop seperti hipernea paroksismal, serangan anoreksia
Anak yang lebih besar
1) Kerusakan pertumbuhan
2) Pembangunan tubuh lemah, sulit
3) Keletihan
4) Dipsnea pada aktivitas
5) Ortopnea
6) Jari tabuh
7) Berjongkok untuk menghilangkan dipnea
8) Sakit kepala
9) Epistaksis
10) Keletihan kaki
Pengkajian Psikososial, meliputi:
1) Usia anak
2) Tugas perkembangan anak
3) Koping yang digunakan
4) Kebiasaan anak
5) Respon keluarga terhadap penyakit anak
6) Koping keluarga
7) Penyesuaian keluarga terhadap stress
B. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
1. Foto thorak: Atrium ventrikel kiri membesar secara signifikan (kardiomegali),
gambaran vaskuler paru meningkat.
2. Ekokardiografi: Rasio atrium kiri terhadap pangkal aorta lebih dari 1,3:1 pada
bayi cukup bulan atau lebih dari 1,0 pada bayi praterm (disebabkan oleh
peningkatan volume atrium kiri) sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan)
3. Pemeriksaan dengan Doppler berwarna: digunakan untuk mengevaluasi aliran
darah dan arahnya.
4. Elektrokardiografi (EKG): Bervariasi sesuai tingkat keparahan, pada PDA kecil
tidak ada abnormalitas, hipertrofi ventrikel kiri pada PDA yang lebih besar.
5. Kateterisasi jantung: Hanya dilakukan untuk mengevaluasi lebih jauh hasil
ECHO atau doppler yang meragukan atau bila ada kecurigaan efek tambahan
lainnya.
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Penurunan curah jantung b.d. malformasi jantung
2. Gangguan pertukaran gas b.d. hipoventilasi
3. Intoleransi aktivitas b.d. kelemahan fisik
4. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d. intake yang kurang
5. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan b.d. tidak adekuatnya masukan
nutrisi
6. Resiko infeksi b.d. malnutrisi.
D. INTERVENSI
1. Diagnosa I
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan curah jantung
normal.
NOC: Pompa jantung efektif
Kriteria Hasil:
a. Nadi dalam batas normal
b. Ukuran jantung normal
c. Tidak ada suara jantung yang abnormal
d. Tidak terjadi disritmia
Ket Skala:
1 = Tidak pernah menunjukkan
2. = Jarang menunjukka
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
NIC: Cardiac Care
1) Evaluasi adanya nyeri dada (intensitas, lokasi, dan durasi)
2) Catat adanya disritmia jantung
3) Monitor adanya perubahan tekanan darah
4) Monitor status pernapasan yang menandakan gagal jantung
5) Monitor toleransi aktivitas pasien
2. Diagnosa II
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pertukaran gas
kembali normal.
NOC: Status pernapasan: pertukaran gas
Kriteria Hasil:
a. Menunjukkan perbaikan ventilasi dan oksigenasi jaringan
b. Tidak ada gejala distensi pernapasan
c. GDA dalam rentang normal
Ket Skala:
1 = Tidak pernah menunjukkan
2. = Jarang menunjukka
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
NIC: Terapi Oksigen
1) Observasi warna kulit dan kelembapan mukosa yang merupakan tanda
sianosis.
2) Kaji status pernapasan
3) Awasi suhu tubuh
4) Pertahankan istirahat tidur
5) Monitor GDA
6) Kolaborasi perberian oksigen
3. Diagnosa III
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pola aktivitas normal.
NOC: Penghematan Energi
Kriteria Hasil:
a. Melaporkan peningkatan toleransi terhadap aktivitas
b. Tanda-tanda vital dalam rentang normal
Ket Skala:
1 = Tidak pernah menunjukkan
2. = Jarang menunjukka
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
NIC: Pengelolaan Energi
1) Evaluasi respon pasien terhadap aktivitas
2) Berikan lingkungan yang tenang dan batasi pengnjung
3) Bantu pasien memilih posisi nyaman untuk istirahat
4) Bantu aktivitas perawatan diri yang diperlukan
5) Jelaskan pentingnya istirahat dan perlunya antara istirahat dan aktivitas.
4. Diagnosa IV
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan status nutrisi
terenuhi.
NOC: Status Nutrisi
Kriteria Hasil:
a. Mempertahankan status nutrisi
b. Mempertahankan berat badan
c. Melaporkan keadekuatan tingkat nergi
Ket Skala:
1 = Tidak adekuat
2 = Ringan
3 = Sedang
4 = Kuat
5 = Adekuat total
NIC: Manajemen Nutrisi
1) Kaji Status nutrisi pasien
2) Timbang berat badan interval yang tepat
3) Pantau asupan nutrisi parenteral yang adekuat
4) Berikan informasi yang tepat tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana
memenuhinya.
5) Kolaborasi dengan tim gizi dalam pemberian diit yang sesuai.
5. Diagnosa V
Tujuan: Setelah dilakukan tindalan keperawatan diharapkan peningkatan
ukuran tubuh dan berat badan normal dan perkembangan normal.
NOC: Pertumbuhan
Kriteria Hasil:
a. Anak mencapai tahapan pertumbuhan normal yang diharapkan sesuai
dengan beratbadan dan usia.
b. Anak mencapai tahapan yang penting mengenai perubahan fisik, kognitif
dan kemajuan psikososial dengan pencapaian sesuai usia tanpa
keterlambatan dari rentang yang diharapkan.
c. Pasien akan mencapai tingkat kesejahteraan yang tertinggi kemandirian
pertumbuhan.
Ket Skala:
1 = Ekstreem
2 = Berat
3 = Sedang
4 = Ringan
5 = Tidak ada penyimpangan
NIC:
a. Pemantauan Nutrisi
1) Kaji keadekuatan masukan nutrisi
2) Kembangkan rencana untuk pengelolaan makanan
3) Timbang berat badan dalam interval yang sesuai
b. Peningkatan Perkembangan
1) Bantu Pasien dalam mencapai pertumbuhan dan perkembangan
2) Beri makan dan benda-benda yang sesuai dengan usia
3) Berikan aktivitas untuk meningkatkan interaksi diantara anak-anak.
6. Diagnosa VI
Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan tidak terjadi
infeksi
NOC: Pengendalia Resiko
Kriteria Hasil:
a. Mengindikasikan status gastrointestinal, pernapasan, genitaurinaria, dan
imun dalam batas normal
b. Terbebas dari tanda dan gejala infeksi
c. Mendapatkan imunisasi yang tepat
Ket Skala:
1 = Tidak pernah menunjukkan
2. = Jarang menunjukka
3 = Kadang menunjukkan
4 = Sering menunjukkan
5 = Selalu menunjukkan
NIC: Pengendalian Infeksi
1) Pantau tanda/gejala infeksi (suhu, kulit, suhu tubuh, lesi, kulit, keletihan,
malaise)
2) Kaji faktor yang meningkatkan serangan infeksi (usia, tinggkat imun rendah,
malnutrisi)
3) Instruksikan pada keluarga pasien untuk menjaga hygiene anaknya untuk
melindungi tubuh terhadap infeksi.
4) Pantau hasil laboratorium (protein serum danalbumin)
5) Kolaborasi: pemberian antibiotik
E. EVALUASI
DAFTAR PUSTAKA
Baraas, Faisal. 1995. Penyakit Jantung Pada Anak. Jakarta: Balai Penerbit FKUI.
Bets & Sowden. 2002. KeperawatanPediatri, ed 3. Jakarta: EGC.
Jhonson, Marion, dkk. 2000. NOC. Jakarta: Morsby.
McCloskey, Cjoane, dkk. 1995.NIC. Jakarta: Morsby.
NANDA.2006. Panduan Diagnosa Keperawatan Nanda 2005-2006: Definisi dan
Klasifikasi. Jakarta: EGC.
Ngastiyah. 2005. Perawatan Anak Sakit, ed 2. Jakarta: EGC
Wahab, A Samik. 2003. Penyakit Jantung Anak, ed 3. Jakarta: EGC.
Wong, Donna L. 2004. Pedoman Klinik Keperawatan Pediatrik, ed 4. Jakarta: EGC.
www.google.co.id.