Anda di halaman 1dari 5

KEPERAWATAN PALIATIF

GAGAL GINJAL KRONIS STADIUM AKHIR


Kelompok 3
D3 Keperawatan 2A
Oleh:

1. Ariz faisal ridho (420104210


2. Dhifa amelia (42010421009)
3. Dwi endang (42010421010)
4. Eva amelia (42010421014)
5. Faeny syulistiana (42010421016)
6. Ida suliastiningsih (42010421020)
7. Sudandi (42010421068)
1. Pengertian gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis atau penyakit gagal ginjal stadium akhir adalah gangguan fungsi
renal yang progresif dan irreversible dimana kemapuan tubuh gagal untuk
mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan serta elektrolit yang
mengakibatkan uremia atau azotemia (Trisa Siregar, 2020). Gagal ginjal kronis adalah
penurunan fungsi ginjal terjadi secara perlahan-lahan. Biasanya, gagal ginjal kronis
ini diketahui setelah jatuh dalam kondisi parah dan tidak dapat disembuhkan.
(Harmilah, 2020). Ginjal memiliki peran penting untuk mempertahankan stabilitas
volume, komposisi elektrolit, dan osmolaritas cairan ekstraseluler. Salah satu fungsi
penting ginjal lainnya adalah untuk mengekskresikan produk-produk akhir atau sisa
metabolisme tubuh, misalnya urea, asam urat, dan kreatinin. Apabila sisa metabolisme
tubuh tersebut dibiarkan menumpuk, zat tersebut bisa menjadi racun bagi tubuh,
terutama ginjal. (Suryawan et al., 2016). Menurut pedoman The National Kidney
Foundation's Kidney Disease Outcome Quality Initiative (NKF KDOQI), PGK
didefinisikan sebagai kerusakan ginjal persisten dengan kerusakan kerusakan atau
fungsional seperti mikroalbuminuria atau proteinuria, hematuria, kelainan histologis
atau radiologis, dan/atau menurunnya laju filtrasi glomerulus (LFG) menjadi m2
selama 3 bulan. (Alwi et al., 2016). Penyakit ginjal kronis (CKD) merupakan beban
kesehatan global dengan biaya ekonomi yang tinggi terhadap sistem kesehatan dan
merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular (CVD). (Hill et
al., 2016).
2. Etiologi gagal ginjal kronis
Menurut (Harmilah, 2020), banyak kondisi klinis yang menyebabkan terjadinya gagal
ginjal kronis. Kondisi klinis yang memungkinkan dapat mengakibatkan gagal ginjal
kronis (GGK) dapat disebabkan dari ginjal sendiri maupun luar ginjal.
a. Penyakit dari ginjal
1) Penyakit dari saringan (glomerulus) glomerulonephritis
2) Infeksi kuman, peilonefritis, urethritis
3) Batu ginjal (nefrolitiasis)
4) Kista di ginjal ( polcystis kidney)
5) Trauma langsung pada ginjal
6) Keganasan pada ginjal
7) Sumbatan : batu, tumor, penyempitan
b. Penyakit umum diluar ginjal
1) Penyakit sistemik: diabetes melitus, hipertensi, kolesterol tinggi
2) Dyslipidemia
3) Systemic lupus erythematosus (SLE)
4) Infeksi di badan: TBC paru, sifilis, malaria, hepatitis
5) Preeklamsia
6) Obat-obatan
7) Kehilangan banyak cairan luka bakar

3. Patofisiologi gagal ginjal kronis

Gagal ginjal kronis dimulai fase awal gangguan, keseimbangan cairan, penanganan
garam, serta penimbunan zat-zat sisa masih bervariasi dan bergantung pada bagian ginjal
yang sakit. Sampai fungsi ginjal turun kurang dari 25% normal, manifestasi klinis ginjal
kronik mungkin minimal karena nefron-nefron sisa yang sehat mengambil alih fungsi nefron
yang rusak. Nefron yang tersisa meningkatkan kecepatan filtrasi, reabsorpsi dan sekresinya,
serta mengalami hipertrofi. Seiring dengan makin banyaknya nefron yang mati, maka nefron
yang tersisa menghadapi tugas yang semakin berat sehingga nefron-nefron tersebut ikut rusak
dan akhirnya mati. Sebagian dari siklus kematian ini tampaknya berkaitan dengan tuntutan
pada nefron-nefron yang ada untuk meningkatkan reabsorpsi protein. Pada saat penyusutan
progresif nefron-nefron, terjadi pembentukan jaringan parut dan aliran darah ginjal akan
berkurang. Kondisi akan bertambah buruk dengan semakin banyak terbentuk jaringan parut
sebagai respons dari kerusakan nefron dan secara progresif fungsi ginjal turun drastis dengan
manifestasi penumpukan metabolitme metabolit yang seharusnya dikeluarkan dari sirkulasi
sehingga akan terjadi sindrom uremia berat yang memberikan banyak manifestasi pada setiap
organ tubuh. Pelepasan renin akan meningkat bersama dengan kelebihan beban cairan
sehingga dapat menyebabkan hipertensi. Hipertensi akan memperburuk kondisi gagal ginjal,
dengan tujuan agar terjadi peningkatan filtrasi protein-protein plasma. (Harmilah, 2020).
4. Pathway

Infeksi bakteri/virus, infeksi ginjal,


hidronefrosis (pembengkakan
ginjal), sindroma nefrotik, tumor
ginjal
z

GFR menurun

GGK

z z z
Sekresi protein Retensi natrium Sekresi eritroprotein
terganggu z z

z CES Produksi Hb turun


z z z
Tekanan kapiler Suplai oksigen ke
Sindrome uremik z jaringan
Volume intersisial
z
z
Gangguan perfusi
Edema jaringan
z
z

Kelebihan volume
cairan

z z asam
Gangguan z
Pruritus (gatal) Urokrom
basa tertimbun di kulit
z
z z
Volume intersisial
Produksi asam Perubahan warna
z kulit
z
Gangguan integritas Asidosis metabolik
kulit

Anda mungkin juga menyukai