Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN

ACUTE RESPIRATORY SYNDROME


ARDS adalah sindrom klinis yang Etiologi :
ARDS a. Tanda Dan Gejala
ditandai dengan penurunan progresif
kandungan oksigen arteri yang terjadi dapatterjadiakibatcederalangsungkap b. pasien mengeluhkan dispnea,
setelah penyakit atau cedera serius. ilerparuatau alveolus. Namun, sebagai gejala pendahulu ARDS.
(Brunner & Suddarth, 2001, hal : 615). karenakapilerdan alveolus Diagnosis presumtif dapat
ARDS adalah bentuk khusus gagal berhubungansangaterat, ditegakkan dengan pemeriksaan
napas yang ditandai dengan hipoksemia makadestruksi yang analisa gas darah serta foto
yang jelas dan tidak dapat diatasi luaspadasalahsatunyabiasanyamenye toraks. Analisa ini pada awalnya
dengan penanganan konvensional. babkanestraksi yang lain. menunjukkan alkalosis
(Sylvia A. price. 2005. Hal: 835). Selain itu, adapun penyebab lain dari respiratorik (PaO2 sangat rendah,
ARDS adalah : PaCO2 normal atau rendah, serta
1.2.1 Syok karena berbagai peningkatan pH). Foto toraks
sebab (terutama biasanya memperlihatkan infiltrat
hemorragik,pancreatitis alveolar bilateral difus yang mirip
acut hemorragik, sepsis dengan edema paru atau batas-
gram negatif) batas jantung
Patofisiologi 1.2.2 Sepsis tanpa syok, dengan
ALI/ARDS dimulai dengan kerusakan atau tanpa koagulasi
pada epitel alveolar dan endotel intravascular diseminata
mikrovaskular. Kerusakan awal dapat (DIC).
diakibatkan injury langsung atau tidak 1.2.3 Pneumonia virus yang Komplikasi :
langsung. Kedua hal tersebut berat. Kegagalan pernapasan dapat timbul
mengaktifkan kaskade inflamasi, yang 1.2.4 Trauma yang berat (cedera seiring dengan perkembangan
dibagi dalam 3 fase yang dapat dijumpai kepala, cedera dada penyakit dan individu harus bekerja
secara tumpang tindih : insiasi, langsung, trauma pada lebih kerja untuk mengatasi
amplifikasi, dan injury. berbagai organ dengan penurunan compliance paru.
syok hemorragik, fraktur Akhirnya individu kelelahan dan
Pada fase insiasi, kondisi yang menjadi majemuk dimana emboli ventilasi melambat. Hal ini
factor resiko akan menyebabkan sel-sel lemak terjadi berkaitan menimbulkan asidosis respiratorik
imun dan non imun melepaskan mediator- dengan fraktur femur) karena terjadi penimbunan karbon
mediator dan modulator-medulator 1.2.5 Cedera aspirasi/inhalasi dioksida di dalam darah.
inflamasi di dalam paru dan ke sistemik. (aspirasi isi lambung, Melambatnya pernapasan dan
Pada fase amplifikasi, sel efektor seperti hampir tenggelam, inhalasi penurunan PH arteri adalah
netrofil teraktivasi, tertarik ke dan asap, inhalasi gas iritan). indikasi akan datangnya kegagalan
tertahan di dalam paru. Di dalam rongga 1.2.6 Toksik O2 overdosis pernapasan dan mungkin kematian.
target tersebut mereka melepaskan narkotika.
mediator inflamasi, termasuk oksidan dan 1.2.7 Post perfusi pada
protease, yang secara langsung merusak pembedahan pintas
paru dan mendorong proses inflamasi kardiopulmonar.
selanjutnya. Fase ini disebut fase injury.

Penatalaksaan:
Pengobatan ARDS yang pertama-tama adalah pencegahan, karena PemeriksaanPenunjang:
ARDS tidak pernah merupakan penyakit primer tetapi timbul setelah 1. Analisa Gas darah
penyakit lain yang parah. Apabila ARDS tetap timbul, maka 2. Sinar X dada
pengobatannya adalah : 3. GDA
Diuretik untuk mengurangi beban cairan, dan obat-obat perangsang 4. TesFungsiparu
jantung untuk meningkatkan kontraktilitas jantung dan volume sekuncup 5. Pengukuranpirau
agar penimbungan cairan di paru berkurang. Penatalaksanaan cairan dan 6. Gradien alveolar-arterial
obat-obat jantung digunakan untuk mengurangi kemungkinan gagal
jantung kanan.
Terapi oksigen dan ventilasi mekanis sering diberikan.
Kadang-kadang digunakan obat-obat anti-inflamasi untuk mengurangi
efek merusak dari proses peradangan, walaupun efektifitasnya masih
dipertanyakan.
Ketidakefektifanpolanafas (NANDA NIC-NOC, Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral
2011 : 99)
NOC:
(NANDA NIC-NOC, 2011 : 806)
1. Mempunyai kecepatan dan irama pernafasan dalam
batas normal NOC :
2. Mempunyai fungsi paru dalam batas normal untuk
1. Mempunyai sistem saraf pusat dan perifer yang utuh
pasien
2. Menunjukkan fungsi sensorimotor kranial yang utuh
3. Meminta bantuan pernafasan saat dibutuhkan
Kriteria hasil
3. Menunjukkan fungsi otonom yang utuh
NIC : 4. Mempunyai pupil yang sama besar dan reaktif
1. kaji suara napas, frekuensi kedalaman dan usaha napas, 5. Terbebas dari aktivitas kejang
dan produksi sputum sebagai indicator keefektifan 6. Tidak mengalami sakit kepala
NIC :
penggunaan alat penunjang
2. pantau saturasi O2 dengan oksimetri nadi
3. pantau hasil gas darah 1. Berikanpenjelasankepadakeluargakliententangsebab-
4. pantau hasil elektrolit sebabpeningkatan TIK danakibatnya
5. pantau status mental 2. Anjurkankepadaklienuntuk bed rest total
6. peningkatan frekuensi pemantauan saat pasien tampak 3. Observasidancatattanda-tanda vital
somnolen dankelainantekananintrakranialtiap 2 jam
7. manajemen jalan napas (NIC): 4. Berikanposisikepalalebihtinggi 15-30
8. identifikasi kebutuhan pasien terhadap pemasangan jalan denganletakjantung ( beribantal tipis)
napas aktua atau potensial 5. Anjurkanklienuntukmenghindaribatukdanmengejanb
9. auskultasi suara napas, tandai area penurunan atau erlebihan
hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan 6. Ciptakanlingkungan yang
tenangdanbatasipengunjunng
10. pantau status pernapasan dan oksigenasi sesuai
7. Kolaborasidengantimdokter dalam pemberian obat
kebutuhan
11. pengaturan hemodimnamik (NIC):
12. auskultasi bunyi jantung
13. pantau dan dokumentasikan frekuensi, irama dan denut
jantung
Gangguanpertukaran
14. pantau adanya edema gasperifer, distensi vena jugularis dan
b.dpenurunancurahjantung
buni jantung S3 dan S4
15. pantau alat fungsi pacu jantung
NOC:
1. Respons Alergi : Sistemik : keparahan  respon hipersensitivitas imun sistemik terhadap antigen lingkungan tertentu
2. Keseimbangan Elektrolit dan Asam Basa : keseimbangan elektrolit dan non elektrolit dalam kompartemen intrasel dan
ekstrasel tubuh
3. Respon Ventilasi Mekanis : Orang Dewasa : Pertukaran alveolar dan perfusi jaringan yang disokong oleh ventilasi mekanis
4. Status Pernapasan : Pertukaran Gas : Pertukaran CO2 atau O2 di alveoli untuk mempertahankan konsentrasi gas darah arteri

NIC :
1. kaji suara napas, frekuensi kedalaman dan usaha napas, dan produksi sputum sebagai indicator keefektifan penggunaan alat
penunjang
2. pantau saturasi O2 dengan oksimetri nadi
3. pantau hasil gas darah
4. pantau hasil elektrolit
5. pantau status mental
6. peningkatan frekuensi pemantauan saat pasien tampak somnolen
7. manajemen jalan napas (NIC):
8. identifikasi kebutuhan pasien terhadap pemasangan jalan napas aktua atau potensial
9. auskultasi suara napas, tandai area penurunan atau hilangnya ventilasi dan adanya bunyi tambahan
10. pantau status pernapasan dan oksigenasi sesuai kebutuhan
11. pengaturan hemodimnamik (NIC):
12. auskultasi bunyi jantung
13. pantau dan dokumentasikan frekuensi, irama dan denut jantung
14. pantau adanya edema perifer, distensi vena jugularis dan buni jantung S3 dan S4
15. pantau alat fungsi pacu jantung
Sumber : Lelly Agustina, 2012
DAFTAR PUSTAKA

Anynomous, 2007.Asuhan Keperawatan KLIEN dengan ARDS (Adult Respiratory


DistressSyndrome) Pre Acut/ Post
AcutCare.http://rusari.com/askep_aspirasi_distress.html. (Diakses 09 Januari 2017)

Bunner, Suddath, dkk . (2001). KeperawatanMedikalBedah. Edisi 8. Vol 1.Jakarta : EGC.

Carpenito, Lynda Juall. (2000). BukuSakuDiagnosaKeperawatan. Edisi 8. Jakarta : EGC.

Corwin J. Elizabeth. (2009). BukuSakuPatofisiologi. Edisi 3. Jakarta : EGC.

Doenges, Marilyn. E. (1999).RencanaAsuhanKeperawatan


:PedomanUntukPerencanaan&PendokumentasianPerawatanPasien. Edisi : 3. Jakarta :
EGC.

Mansjoer, A. (2000). KapitaSelektaKedokteran. Edisi 3.Jilid 2. Jakarta :Mediaesculapius

Price, Sylvia. A. (2004). PatofisiologiKonsepKlinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.

Banjarmasin, 27 April 2020


Mahasiswa

(Masliana, S.Kep)

Preseptor Akademik,

(ZaqqiahHuzaifah, Ns.,M.kep)
LAPORAN PENDAHULUAN
ARDS (ACUTE RESPIRATORY SYNDROM)

Nama : Muhammad Yamin


NPM : 1914201110047

PROGRAM PROFESI NERSA


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2020

Anda mungkin juga menyukai