EDEMA PARU
ZANA RAISSA
20149011100096
- Stadium 3
Manifestasi Klinik
Pada stadium ini terjadi edema alveolar. Pertukaran gas sangat
- Stadium 1
terganggu, terjadi hipoksemia dan hipokapnia. Penderita
Adanya distensi dan pembuluh darah kecil paru yang prominen
nampak sesak sekali dengan batuk berbuih kemerahan.
akan memperbaiki pertukaran gas di paru dan sedikit
Kapasitas vital dan volume paru yang lain turun dengan nyata.
meningkatkan kapasitas difusi gas CO2. Keluhan pada stadium
Terjadi right-to-left intrapulmonary shunt. Penderita biasanya
ini mungkin hanya berupa adanya sesak napas saat bekerja.
menderita hipokapnia, tetapi pada kasus yang berat dapat terjadi
Pemeriksaan fisik juga tak jelas menemukan kelainan, kecuali
hiperkapnia dan acute respiratory acidemia. Pada keadaan ini
mungkin adanya ronkhi pada saat inspirasi karena terbukanya
morphin hams digunakan dengan hati-hati. Diperkirakan bahwa
saluran napas yang tertutup pada saat inspirasi.
dengan menghambat cyclooxygenase atau cyclic
- Stadium 2 phosphodiesterase akan mengurangi edema' paru sekunder
Pada stadium ini terjadi edema paru intersisial. Batas pembuluh akibat peningkatan permeabilitas alveolar-kapiler; pada
darah paru menjadi kabur, demikian pula hilus juga menjadi manusia masih memerlukan penelitian lebih lanjut. (Kamila,
kabur dan septa interlobularis menebal (garis Kerley B). 2013)
Adanya penumpukan cairan di jaringan kendor intersisial, akan
diperlambat.
PATHWAY
PEMERIKSAAN PENUNJANG Komplikasi
& DIAGNOSTIK
Dalam asuhan keperawatan yang disusun oleh karya husada, 2014 menyebutkan komplikasi
1. Pemeriksaan Fisik
dari ALO sebagai berikut:
2. Radiologi
3. Laboratorium a. ARDS (Accute Respiratory Distres Syndrome)
4. EKG Karena adanya timbunan cairan, paru menjadi kaku dan tidak dapat mengembang dan
Tidak berfungsinya penapasan dengan derajat dimana pertukaran gas tidak adekuat untuk
MEDIS
mempertahankan gas darah arteri (GDA).
Pemberian oksigen tambahan
c. Kematian
Farmakoterapi
- Diuretik : Furosemide (lasix), Bumetanide Kematian pada edema paru tidak dapat dihindari lagi. Pasien dapat mengalami komplikasi
(Bumex) dan diuril (sebagai pengganti jika tidak segera dilakukan tindakan yang tepat
furosemide)
- Digitalis : Digoksin, Digokain,
Nitrogliserin sublingual atau intravena,
KEPERAWATAN
Aminofilin
- Pemasangan Indelwing catheter 1) Berikan dukungan psikologis
- Intubasi endotrakeal dan ventilasi a) Menemani pasien
mekanik
- Trombolitik atau revaskularisasi pada b) Berikan informasi yang sering, jelas tentang apa yang sedang dilakukan untuk
pasien infark miokard. mengatasi kondisi dan apa makna respons terhadap pengobatan
2) Atur posisi pasien
- Operasi pada Komplikasi infark miokard
- Pemantauan Hemodinamika invasive Pasien diposisikan dalam posisi tegak, dengan tungkai dan kaki dibawah, sebaiknya kaki
- Pemantau Hemodinamika menggantung disisi tempat tidur, untuk membantu arus balik vena ke jantung.
Posisi penderita didudukkan 60-90 untuk memperbaiki ventilasi
walaupun terdapat hipotensi (posisi 1/2 duduk)
3) Auskultasi paru
Ners Muda,
Preseptor Klinik,