Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

STASE KOMUNITAS DAN KELUARGA DI DESA SIMPANG WARGA DALAM


KECAMATAN ALUH – ALUH BANJARMASIN

OLEH :

BAHRUL HIDAYAT, S. KEP

NPM. 1914901110014

PROGRAM PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN 2019/2020
LAPORAN PENDAHULUAN HIPERTENSI

Definisi : Tanda dan gejala:


Hipertensi adalah tekanan darah persisten a. Nyeri kepala
dimana tekanan sistoliknya di atas 140 mmHg b. Nyeri atau tengkuk terasa berat
dan tekanan diastolic di atas 90 mmHg. Pada
populasi manula, hipertensi didefinisikan c. Susah tidur
sebagai tekanan sistolik 160 mmHg dan tekanan d. Mudah lelah dan emosional
diastolic 90 mmHg (Bruner dan Suddarth,
2002). e. Gemetar

Etiologi : f. Nadi cepat setelah aktivitas


Penyebab hipertensi yaitu gangguan emosi, g. Terkadang juga disertasi mual, muntah, sesak hingga
obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan dan epistaksis
rangsangan kopi serta obat-obatan yang
merangsang dapat berperan disini, tetapi
penyakit ini sangat dipengaruhi faktor Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan hipertensi dengan menggunakan standar triple
Komplikasi : therapy, diantaranya adalah:
a. Gagal jantung a. Diuretik, seperti furosemid, tiazid dan hidrokortiazid
b. Stroke b. Betablocker, seperti metildopa dan reserpin
c. Hipertensi maligna c. Vasodilator seperti dioksid, pranosin dan hidralasin
d. Hipertensi ensefalopati d. ACE inhibitor
e. Gagal ginjal
Penatalaksanaan yang perlu dilakukan selanjutnya adalah
merubah gaya hidu anda seperti di bawah ini agar hipertensi
dapat dikontrol dan dicegah, antara lain:
a. Turunkan berat badan
b. Kurangi konsumsi alkohol
c. Beraktivitas secara teratur
d. Mengurang konsumsi natrium berlebihan
e. Kurangi atau bahkan berhenti merokok
Pathway :
Diagnosa Keperawatan :
a. Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan pembuluh darah otak.
b. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload vasokontriksi.
c. Resiko injuri berhubungan dengan kesadaran menurun.
d. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.
e. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium sekunder penurunan GFR.

Intervensi Keperawatan :
f. Gangguan rasa nyaman : nyeri kepala berhubungan dengan peningkatan tekanan pembuluh darah otak.
1) Teliti keluhan nyeri, catat intensitasnya, lokasinya dan lamanya.
2) Pertahankan tirah baring selama fase akut.
3) Minimalkan aktivitas vasokontriksi yang dapat meningkatkan sakit kepala.
4) Kolaborasi pemberian analgetik.

g. Penurunan curah jantung berhubungan dengan peningkatan afterload vasokontriksi.


1) Pantau tekanan darah.
2) Amati warna kulit, kelembaban dan suhu.
3) Berikan lingkungan tenang dan nyaman.
4) Pertahankan pembatasan aktivitas.
5) Anjurkan teknik relaksasi.
6) Kolaborasi pemberian obat antihipertensi.

h. Resiko injuri berhubungan dengan kesadaran menurun.


1) Atur posisi pasien agar aman.
2) Batasi aktivitas.
3) Bantu dalam ambulasi.

i. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan tubuh.


1) Kaji respon pasien terhadap aktivitas, perhatikan frekuensi nadi lebih dari 20 kali per menit di atas frekuensi
istirahat, peningkatan TD selama/ sesudah aktivitas, dispnea, diaforesis, pusing.
2) Instruksikan klien tentang teknik penghematan energi.
3) Berikan dorongan untuk melakukan aktivitas perawatan diri bertahap.

j. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan retensi natrium sekunder penurunan GFR.
1) Pantau haluaran urin, jumlah dan warna saat terjadi diuresis
2) Hitung masukan dan keluaran cairan selama 24 jam.
3) Kolaborasi pemberian diuretik
Daftar Pustaka

Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar : Keperawatan Medikal Bedah Vol 2, Jakarta, EGC,
Hamzah, : Ensiklopedia Artikel Indonesia, Surabaya.
Doenges, Marilynn E. 2009. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk Perencanaan
dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A dan Lorraine M Wilson. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit. Jakarta : EGC.
Smeltzer, Suzanne C. 2009. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2. Jakarta:
EGC.

Banjarmasin, April 2020


Ners Muda

(Bahrul Hidayat, S.Kep)

Preseptor Akademik (1) Preseptor Akademik (2)

(Hj. Ruslinawati, Ns.,M.Kep) (Alit Suwandewi, Ns.,M.Kep)

Anda mungkin juga menyukai