H DENGAN
DIAGNOSA SYSTEMATIC LUPUS ERYTHEMATOSUS (SLE)
RUANGAN PENYAKIT DALAM DI RSUD ULIN
BANJARMASIN
Disusun Oleh:
Menyetujui,
(............................................) (...............................................)
NIP. NIK
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
Disusun Oleh:
Darmawati Kurniya, S.Kep
11194692010064
Mengetahui,
(............................................) (...............................................)
NIP. NIK
ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
FAKULTAS KESEHATAN
I. Pengkajian
Hari/Tanggal Pengkajian :
A. Identitas
1. Identitas Klien
Nama : Ny. AS.H
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 20 Tahun
Pendidikan : SMA
Pekerjaan : swasta
Alamat : Banjarmasin Tengah
Status Perkawinan : Belum menikah
Agama : Islam
Suku/bangsa : Banjar
Tanggal Masuk RS : 15/01/2021
Diagnosa Medis : SLE Pro Pulse Cyclo
Nomor Rekam Medik : 14.XXX.11.XXX
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. B
Jenis Kelamin : laki – laki
Umur : 42 Tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Banjarmasin Tengah
Hubungan dengan klien : orang tua klien
B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
Badan lemas an nyeri seluruh tubuh terutama paa bagian bahu
P:
Q:
R:
S:
T:
2. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Sekarang
Klien mengatakan nyeri bahunya sejak 1 bulan yang lalu tetapi hilang
timbul
3. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Dahulu
Klien mengalami SLE sejak 2 tahun lalu
4. Riwayat Kesehatan/ Penyakit Keluarga ) (SERTAKAN
GENOGRAM)
Klien mengatakan keluarga sebelumnya tidak pernah memiliki
penyakit yng sama seperti klien
Genogram
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Satu rumah
: Meninggal
5. Full Set Vital Sign
TD : 115/87 mmHg
x
Nadi : 105 /mnt (Irama : ireguler ; Pulse : teraba kuat )
x
Respirasi : 20 /mnt (Irama : regular ; Kedalaman :
…………….)
T : 36,6 0C
Tingkat Kesadaran : Compos Mentis
GCS : E: 4 ; V: 5 ; M: 6
C. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Kesadaran : Compos Mentis
2. Kulit
a. Kulit tidak sianosi
b. Turgor kulit >2 detik
c. Tidak adanya lesi
d. Tetapi ada ruam merah – merah ditubuhnya pada bagian tangan
dan pungguh serta terdapat ruam seperti gambar kupu – kupu paa
bagian wajahnya
3. Kepala dan Leher
a. Kepala
Bentuk mesocephal, bentuk simetis, rambut dan kulit kepala
bersih. Mata ishokor, simetris. Telinga simetris dan tampak bersih.
b. Leher
Tidak ada benjolan dan tidak ada pembesaran kelenjar getah
bening
4. Penglihatan dan Mata
a. Kelopak mata: tidak ada bengkak dan tidak ada kelainana bentuk
(simetris)
b. Konjungtiva: anemis
c. Sclera: ikterik dan tidak ada bekas trauma
d. Kornea: Apakah ada arkus senilis (cincin abu – abu dipinggir luar
kornea),edema/ keruh /menebalnya kornea atau adanya ulkus
kornea.
5. Penciuman dan Hidung
Letak hidung simetris, tidak terdapat polip, tidak terdapat secret,
dan penciuman pasien masih bagus
5555 5555
Keterangan :
1 : tidak ada kontraksi
2 : hanya terdapat kontraksi otot
3 : gerakan otot melawan gravitasi dengan topangan
4 : melawan gravitasi tetapi tidak bertahan lama
4 : mampu melawan gravitasi
Skala Aktivitas :
Pola Sebelum sakit Selama sakit
aktifitas 0 1 2 3 4 0 1 2 3 4
Makan
Minum
Toileting
Berpakain
Mobilisasi
Keterangan :
0 = mandiri
1 = memerlukan alat
2 = memerlukan bantuan
3 = memerlukan alat dan bantuan
5 = tergantung
D. Kebutuhan Fisik, Psikologi, Sosial dan Spiritual
1. Aktivitas dan Istirahat (di rumah/ sebelum sakit dan di rumah sakit/
saat sakit)
Di Rumah : satu buan terakhir klien tidak melakukan aktivitas
yang berlebihan tetapi sesekai membantu ibunya
dalam urusan rumah
Di RS : setiap hari klien hanya berbaring lemas ditempat tidur
2. Personal Hygiene
Di Rumah : pasien mandi 2x sehari, sikat gigi 3 x/hari, dan rajin
keramas 3 x/minggu
Di RS : pasien dibantu sebagian dalam perawatan diri dan
diseka 2x sehari, klien juga menyikat giginya
sebanyak 2x/hari
3. Nutrisi
Di Rumah : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari, nasi, lauk
dan sayur.
Di RS : Pasien mengatakan makan 3 kali sehari, sesuai
dengan porsi yang disediakan oleh rumah sakit dan
selalu habis
4. Eliminasi (BAB dan BAK)
Di Rumah : Pasien mengatakan BAK 5 kali sehari, tidak ada
anyang-anyangan dan nyeri saat BAK. BAB 1 kali
sehari dengan konsistensi lembek dan warna kuning.
Di RS : Pasien mengatakan BAK 5 kali sehari dan tidak ada
nyeri saat BAK. BAB 1 kali sehari dengan konsistensi
lembek dan warna kuning.
5. Seksualitas
Tidak ada keluhan seksualitas, pasien berjenis kelamin perempuan
6. Psikososial .
a. Pola hubungan
Selama mondok di RS pasien selalu ditemani oleh ibunya dan
hubungan pasien dengan petugas kesehatan baik. Hubungan
dengan dokter, perawat, ahli gizi dan praktikan baik.
b. Koping atau toleransi stres
Klien merasa khawatir terkait kondisi tubuhnya sekarang, klien takut
kalau penyakitnya bertambah parah dan klien juga takut apabila
positif Corona mengingat imun klien lemah terlebih klien merasakan
nyeri pada tubuhnya
c. Kognitif dan persepsi tentang penyakitnya
klien mengatakan tidak menduga jika klien harus masuk rumah sakit
lagi dtitengah – tengah terjadinya Covid
7. Spiritual
Klien mempercayai kehendak Tuhan-Nya atas apa yang menimpa
pasien.
c. Data Fokus
1. Data Subjektif
a. Klien mengatakan merasa lemas
b. Klien mengatakan merasakan nyeri pada bagian bahunya yang
terdiagnosa SLE dari 2 tahun yang lalu
c. Klien tampak sesak napas
d. Klien sering menanyakan kondisi tubuhnya
2. Data Objective
a. Klien tampak meringis
b. Klien tampak lemas
c. Klien melaksanakan kemoterapi pada tanggal 18 Januari 2021
d. Klien merasa khawatir terkait kondisi tubuhnya sekarang, klien
takut kalau penyakitnya bertambah parah dan klien juga takut
apabila positif Corona mengingat imun klien lemah terlebih klien
merasakan nyeri pada tubuhnya
e. Klien mengatakan tidak menduga jika klien harus masuk rumah
sakit lagi dtitengah – tengah terjadinya Covid
f. Ada ruam merah – merah ditubuhnya pada bagian tangan dan
pungguh serta terdapat ruam seperti gambar kupu – kupu paa
bagian wajahnya
g. Klien sering melihat bagian tubuh yang terdapat ruam dan sering
memperhatikan wajahnya
h. Terkadang klien menutupinya dengan selimut
i. Pengkajian nyeri :
P : nyeri pada bagian bahu
Q : terasa seperti timpul
R : pada bahu klien
S:3
T : saat terjadi aktivitas yang berlebih
j. TTV :
TD : 120/80 mmHg
x
Nadi : 97 /mnt
x
Respirasi : 26 /mnt
T : 36 ,6 0C
d. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : 15 – 01 – 2021
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
Hemoglobin 11.1 12.0 – 16.0
Lekosit 4.5 4.0 – 10.5
Eritrosit 4.38 4.00 – 5.30
Hematocrit 35.4 37.0 – 47.0
Trombosit 45.2 150 – 450
RDW – CV 15.7 12.02– 14.0
MCV, MCH, MCHC
MCV 80.8 75.0 – 96.0
MCH 25.3 28.0 – 32.0
MCHC 31.4 33.0 – 37.0
HITUNG JENIS
Basofil% 0.2 0.0 – 1.0
Eosinofilt% 0.2 1.0 – 3.0
Neutrophil% 72.3 50.0 – 81.0
Limfosit% 20.4 20.0 – 40.0
Monosit% 6.9 2.0 – 8.0
Basophil# 0.01 <1.00
Eosinofil# 0.01 <3.00
Neutrofil# 3.23 25.0 – 7.00
Limfosit # 0.91 1.25 – 4.00
Monisit# 0.31 0.30 – 1.00
KIMIA
HATI DAN PANKREAS
Albumin 3.2 3.5 – 5.2
SGOT 25 5 – 34
SGPT 33 0 – 55
GINJA
Ureum 8 0 – 50
Kreatinin 0.31 0.37– 1.11
ELEKTROLIT
Natrium 140 136 – 145
Kalium 3.2 3.5 – 5.1
Klorida 109 98 – 107
URINALISASI
MASKROSKOPIS
Warna Kuning Tua Kuning
Kejernihan Agak keruh Jernih
Berat jenis 1.030 1.005 – 1.030
pH 6.0 5.0 – 6.5
Keton Negative Negative
Proten – Albumin 1+ Negative
Glukosa Negative Negative
Bilirubin Negative Negative
Darah Samar 1+ Negative
Nitrit Negative 0.30 – 1.00
Uribilinogen 0.2 Negative
Lekosit Negative
SEDIMEN IRIN
Lekosit 0–2 0–3
Eritrosit 0–2 0–2
Epitel 2+ 1+
Kristal Negative Negative
Silinder Negative Negative
Bakteri 2+ Negative
Lain – Lain Negative Negative
Pemeriksaan Diagnostik
PEMERIKSAAN METODE HASIL NILAI RUJUKAN
Tes Coomb’s Direct Antiglobulin Positif (2+) Negatif
Test
Kontraindikasi
1. Hipersensitif
terhadap
siklosporin dan
minyak kastor
polioksietilat
(pada pemberian
secara invus IV).
2. Hipertensi
abnormal, infeksi
tak terkendali
atau keganasan.
3. Gangguan fungsi
ginjal (kecuali
pasien sindrom
nefrotik dengan
gangguan ginjal
derajat yang
dapat ditolerir)
Kontraindikasi :
Hiperkalsemia berat
dan hiperkalsiuria,.
Insufisiensi ginjal
berat
DO :
a. Klien tampak meringis
b. Pengkajian nyeri :
P : nyeri pada bagian bahu
Q : terasa seperti timpul
R : pada bahu klien
S:3
T : saat terjadi aktivitas yang
berlebih
2. 1. klien tampak sesak Post kemoterapi Resiko syoke (anafilksis)
2. Klien sedang menjalani
kemoterapi
3. TTV :
TD : 120/80 mmHg
x
Nadi : 97 /mnt
x
Respirasi : 26 /mnt
0
T : 36 ,6 C
3 DS : Defisit Imunologi Gangguan integritas kulit
Klien mengatakan sedih terkait
kondisinya yang sekarang
DO :
1. Ada ruam merah – merah
ditubuhnya pada bagian
tangan dan pungguh serta
terdapat ruam seperti
gambar kupu – kupu paa
bagian wajahnya
2. Klien sering melihat bagian
tubuh yang terdapat ruam
dan sering memperhatikan
wajahnya
3. Terkadang klien
menutupinya dengan selimut
DO :
a. Klien tampak lemas
b. Klien merasa khawatir terkait
kondisi tubuhnya sekarang,
klien takut kalau penyakitnya
bertambah parah dan klien
juga takut apabila positif
Corona mengingat imun klien
lemah terlebih klien
merasakan nyeri pada
tubuhnya
c. Klien mengatakan tidak
menduga jika klien harus
masuk rumah sakit lagi
dtitengah – tengah terjadinya
Covid
2 Resiko syoke Setelah dilakukan Pencegahan Syok 1. Mengobsevasi status S : klien mengtakan
(anafilksis) perawatan selama 1x24 kardiopulmonal (Frekuensi
(I.14545) badannya lemas
b.d Post jam diharapkan tidak dan kekuatan nadi,
kemoterapi terjadi syok hipovolemik frekuensi napas, TD,
Observasi:
dengan kriteria: MAP) O:
1. Monitor status 2. Mengobsevasi status
TD : 120/80
Tingkat syok cairan (misalnya, rinitis,
kardiopulmonal (Frekuensi
dan kekuatan nadi, frekuensi masukan dan luaran, S : 36, 6 C
(L.03032)
napas, TD, MAP) turgor kulit, CRT) N : 105 x/mnt
1. Tekanan darah dalam 2. Monitor status oksigenasi 3. Mengkaji riwayat alergi
batas normal. 4. Melakukan skin test untuk R : 26 x/mnt
(oksimetri nadi, AGD)
2. Tidak ada sianosis. 3. Monitor status cairan mencegah reaksi alergi Akral teraba hangat
3. Suhu kulit hangat. (misalnya, rinitis, masukan 5. Melakukan pendidikan
4. Frekuensi nadi dalam dan luaran, turgor kulit, CRT) peyebab/faktor resiko
batas normal 4. Monitor tingkat kesadaran syok
A : masalah belum teratasi
5. Frekuensi napas dalam dan respon pupil 6. Melakukan pendidikan
batas normal 5. Perksa riwayat alergi tanda dan gejala awal
syok
P : intervensi dilanjutkan
7. Menganjurkan melapor
Terapeutik jika menemukan atau 1. Mengobsevasi status
merasakan tanda gejala kardiopulmonal
1. Berikan Oksigen untuk awal syok (Frekuensi dan kekuatan
mempertahankan saturasi 8. Menganjurkan nadi, frekuensi napas,
oksigen >94% memperbanyak asupan TD, MAP)
2. Persiapakan intubasi dan cairan oral
2. Mengobsevasi status
ventilasi mekanis jika perlu 9. Melakukan kolaborasi
cairan (misalnya, rinitis,
3. Pasang jalur Iv jika perlu pemberian antiinflamasi
masukan dan luaran,
4. Pasang kateter urin untuk
menilai produksi urin, jika turgor kulit, CRT)
perlu 3. Mengkaji riwayat alergi
5. Lakukan skin test untuk 4. Melakukan skin test
mencegah reaksi alergi untuk mencegah reaksi
alergi
5. Melakukan pendidikan
Edukasi peyebab/faktor resiko
syok
1. Jelaskan peyebab/faktor 6. Melakukan pendidikan
resiko syok tanda dan gejala awal
2. Jelaskan tanda dan gejala syok
awal syok 7. Menganjurkan melapor
3. Anjurkan melapor jika jika menemukan atau
menemukan atau merasakan tanda gejala
merasakan tanda gejala awal syok
awal syok 8. Menganjurkan
4. Anjurkan memperbanyak memperbanyak asupan
asupan cairan oral cairan oral
5. Anjurkan menghindari 9. Melakukan kolaborasi
allergen pemberian antiinflamasi
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian IV,
jika perlu
2. Kolaborasi pemberian
transfuse darah, jika perlu
3. Kolaborasi pemberian
antiinflamasi, jika perlu
3 Gangguan Setelah dilakukan tindakan Perawatan integritas kulit 1. Identifikasi penyebab S : klien mengatakan merasa
integritas keperawatan dalam 3 X 8 (I.11354) gangguan integritas kuit
nyeri pada tubuhnya dank
kulit b.d jam diharapkan Gangguan (mis. Perubahan sirkulasi,
Defisit Observasi : perubahan status nutrisi, lien juga tidak merasakan
integritas kulit dapat teratasi
Imunologi 1. Identifikasi penyebab penurunana kelembaban,
dengan kriteria hasil : sensai apa – apa seperti
gangguan integritas kuit suhu lingkungan ekstrim,
(mis. Perubahan sirkulasi, penurunan mobilitas panas dll
perubahan status nutrisi, 2. Anjurkan minum air yang
Integritas kulit an jaringan penurunana kelembaban, cukup.
suhu lingkungan ekstrim, 3. Anjurkan meningkatkan O : terdapatkemerahan
(L. 14125)
penurunan mobilitas asupan nutrisi.
padabagian tangan dan
1. Nyeri, dari meningkat (1) 4. Anjurkan meningkatkan
menjadi menurun (5) Terapeutik : asupan buah dan sayur. pungungnya serta bagian
1. Ubah posisi setiap 2 jam jika
2. Kemerahan, dari wajah yang terdapat ruam
tirah baring
meningkat (1) menjadi
seperti kambar kupu – kupu
menurun (5) Edukasi :
3. Suhu kulit, dari Akral teraba hangat
memburuk (1) menjadi 1. Anjurkan minum air yang
membaik (5) cukup.
4. Sensasi, dari memburuk A : masalah belum teratasi
2. Anjurkan meningkatkan
(1) menjadi membaik (5) asupan nutrisi.
3. Anjurkan meningkatkan
P : intervensi dilanjutkan
asupan buah dan sayur.
1. Identifikasi penyebab
gangguan integritas kuit
(mis. Perubahan sirkulasi,
perubahan status nutrisi,
penurunana kelembaban,
suhu lingkungan ekstrim,
penurunan mobilitas
2. Anjurkan minum air yang
cukup.
3. Anjurkan meningkatkan
asupan nutrisi.
4. Anjurkan meningkatkan
asupan buah dan sayur.
4 Defisit Setelah dilakukan tindakan Edukasi Kesehatan (I. 12383) 1. Mengobservasi kesiapan S : klien tampak gelisah
pengetahuan keperawatan dalam 1 X 8 dan kemampuan
b.d jam diharapkan defisit Observasi : menerima informasi
kurangnya
pengetahuan dapat teratasi 1. Identifikasi kesiapan dan penyakit kanker payudara
terpapar O : klien belum mampu
informasi dengan kriteria hasil : 2. Menyediakan materi dan
kemampuan menerima menjelaskan terkait penyakit
media pendidikan
informasi dan belum mambu
Tingkat pengetahuan (L. 2. Identifikasi faktor – faktor kesehatan menjelaskan terkait penyakit
12111) 3. Membuat jadwal untuk
yang dapat meningkatkan yang sudah dialami
melakukan pendidikan
1. Mampu menjelaskan dan menurunkan motivasi sebelumnya
ksehatan kepada klien
terkait topik , dari perilaku hidup bersih dan
sesuai kesepakatan A : masalah belum teratasi
menurun (1), menjadi sehat
4. Memberikan kesempatan
meningkat (5) bertanya P : intervensi dilanjutkan
Terapeutik :
2. Mampu menjelaskan 5. Mengajarkan kepada 1. Mengobservasi kesiapan
terkait topik yang pernah 1. Sedikan materi dan media klien atau keluarga dan kemampuan
dialami sebelumnya, dari pendidikan kesehatan mengenai houp bersih menerima informasi
menurun (1), menjadi 2. Jadwalkan pendidikan dan sehat penyakit kanker
meningkat (5) ksehatan sesuai 6. Ajarkan strategi yang payudara
3. Mampu melakukan kesepakatan dapat meningkatkan hiup 2. Menyediakan materi dan
tindakan sesuai dengan 3. Berikan kesempata untuk bersih dan sehat media pendidikan
pengetahuan, dari bertanya kesehatan
menurun (1), menjadi Edukasi : 3. Membuat jadwal untuk
meningkat (5) melakukan pendidikan
4. Persepsi yang keliru 1. Jelaskan faktor resiko yang
ksehatan kepada klien
terkait permasalahn, dari dapat mempengaruhi
menurun (1), menjadi
meningkat (5) kesehatan sesuai kesepakatan
2. Ajarkan perilaku hidup bersih 4. Memberikan
dan sehat kesempatan bertanya
3. Ajarkan strategi yang dapat 5. Mengajarkan kepada
meningkatkan hidup bersih klien atau keluarga
dan sehat mengenai houp bersih
dan sehat
6. Ajarkan strategi yang
dapat meningkatkan
hiup bersih dan sehat
V. Implementasi Keperawatan
No Hari / Tanggal No Diagnosa Implementasi Keperawatan Paraf
1 1. Mengobservasi lokasi karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan intensitas nyeri :
I
2. Mengobservasi respon nyeri melalui gerak tubuh (seperti : ekspresi meringis,
memegang daerah yang nyeri, peningkatan nadi, tremor)
3. Mengidentifikasi faktor yang apat memperberat nyeri dan memperingannya
4. Menganjurkan penggunaan analgetik secara tepat
5. Memberikan teknik untuk mengurangi rasa nyeri
dan bercerita
6. Memberikan posisi yang nyaman
7. Ciptakan lingkungan yang nyaman
2
1. Mengobsevasi status kardiopulmonal (Frekuensi dan kekuatan nadi, frekuensi napas,
II
TD, MAP)
2. Mengobsevasi status cairan (misalnya, rinitis, masukan dan luaran, turgor kulit, CRT)
3. Mengkaji riwayat alergi
4. Melakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
5. Melakukan pendidikan peyebab/faktor resiko syok
6. Melakukan pendidikan tanda dan gejala awal syok
7. Menganjurkan melapor jika menemukan atau merasakan tanda gejala awal syok
8. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
9. Melakukan kolaborasi pemberian antiinflamasidalam berkomunikasi
10. Melakukan kolaborasi dengan terapis wicara
III
status nutrisi, penurunana kelembaban, suhu lingkungan ekstrim, penurunan mobilitas
2. Anjurkan minum air yang cukup.
3. Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi.
4. Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur.
IV
payudara
2. Menyediakan materi dan media pendidikan kesehatan
3. Membuat jadwal untuk melakukan pendidikan ksehatan kepada klien sesuai
kesepakatan
4. Memberikan kesempatan bertanya
5. Mengajarkan kepada klien atau keluarga mengenai houp bersih dan sehat
6. Ajarkan strategi yang dapat meningkatkan hiup bersih dan sehat
VI. Evaluasi
No Hari / Tanggal Pukul Diagnosa Evaluasi Paraf
Keperawatan (SOAPIE)
1 9 : 00 S : klien mengatakan masih merasakan nyeri
I
O:
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
E : evaluasi
O:
P : intervensi dilanjutkan
2 10 :00 S : klien mengtakan badannya lemas
II O:
TD : 120/80
S : 36, 6 C
N : 105 x/mnt
R : 26 x/mnt
Akral teraba hangat
P : intervensi dilanjutkan
I : intervensi
1. Mengobsevasi status kardiopulmonal (Frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi napas, TD, MAP)
2. Mengobsevasi status cairan (misalnya, rinitis, masukan dan luaran,
turgor kulit, CRT)
3. Mengkaji riwayat alergi
4. Melakukan skin test untuk mencegah reaksi alergi
5. Melakukan pendidikan peyebab/faktor resiko syok
6. Melakukan pendidikan tanda dan gejala awal syok
7. Menganjurkan melapor jika menemukan atau merasakan tanda gejala
awal syok
8. Menganjurkan memperbanyak asupan cairan oral
9. Melakukan kolaborasi pemberian antiinflamasi
E : evaluasi
S : klien mengtakan badannya lemas
O:
TD : 120/80
S : 36, 6 C
N : 105 x/mnt
R : 23 x/mnt
Akral teraba hangat
P : intervensi dilanjutkan
3 12 : 00 S : klien mengatakan merasa nyeri pada tubuhnya dank lien juga tidak
III
merasakan sensai apa – apa seperti panas dll
E : evaluasi
S : klien mengatakan merasa nyeri pada tubuhnya dank lien juga tidak
merasakan sensai apa – apa seperti panas dll
P : intervensi dilanjutkan
4 14 : 00 S : klien tampak gelisah
E : evaluasi
P : intervensi dilanjutkan