Disusun Oleh:
I Ketut Indrawijaya, S.Kep
NIM: 11194692111024
Menyetujui,
Menyetujui,
Mengetahui,
Ketua Jurusan Program Studi Profesi Ners
I. PENGKAJIAN
1. Identitias Klien
Nama : Tn. W
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Tanggal lahir : 11 Januari 1971 ( Umur : 50 Tahun )
Nomor RM : 178xxx
Tanggal Masuk RS : 8 Oktober 2021, jam 10.00 wib
Tanggal Masuk ICU : 9 Oktober 2021, jam 15.00 wib
Tanggal Pengkajian : 14 Oktober 2021, jam 09.00 wib
Hari Perawatan Ke :5
Diagnosa Medis : Tetanus + Sepsis + Gagal Nafas+ Hipoalbumin
2. Riwayat Kesehatan
a. Keluhan Utama
Kejang
b. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga pasien mengatakan pada tanggal 5 oktober 2021 kaki pasien
tertusuk bambu dan pada tanggal 7 oktober 2021 pasien susah
membuka mulut, dan kejang, dan pada tanggal 8 oktober 2021 pasien
diantar ke puskesmas tamban catur karena keluhan susah membuka
mulut dan kejang, kemudian pasien di rujuk ke RS, pada tanggal 8
oktober 2021 +- jam 10.00 wib, karena keluhan susah membuka mulut,
rahang terasa kaku, sesak nafas, dan kejang, setelah di lakukan
pengkajian dan observasi di IGD, kemudian pasien di pindahkan ke
ruang VIP pada tanggal 8 oktober 2021, jam +- 14.00 wib, setelah di
rawat 1 hari di ruang VIP pasien di pindahkan ke ruang ICU pada
tanggal 9 oktober 2021 +-jam 15.00 wib, karena keluhan pasien kejang,
mengalami penurunan kesadaran, dan henti nafa dan saat dilakukan
pengkajian pada tanggal 14 oktober 2021, pasien tidak sadarkan diri,
pasien terpasang ventilator, keluarga pasien mengatakan pasien sesak
nafas
3. Tingkat Kesadaran
a. Kesadaran kuantitatif/Glasgow Coma Scale (GCS)
Respon Membuka Mata/Eye :1
Respon Verbal :2
Respon Motorik :3
Total GCS :6
b. Kesadaran Kualitatif
Sopor
4. Pengkajian Nyeri
Keterangan :
0 = tidak nyeri
1-3 = nyeri ringan
4-6 = nyeri sedang
7-10 = nyeri berat
5. Pemeriksaan Fisik
a. Tanda-tanda vital dan Hemodinamik
Tekanan Darah : 109/57 mmHg
MAP : 74 mmHg
Heart Rate : 127 x/menit
CVP :-
Temperature : 37,7 oC
Respirasi : 29 x/menit
SPO2 : 100% dengan O2 ventilator
Ventilasi
On Ventilator Mode : NIV
RR : 29
VT : 0,304
Peep :6
FiO2 / Flow : 80%
I : E Ratio : 5,20
ETT :7
BB : 56 Kg
TB : 160 Cm
IMT : 21,8 ( ideal )
2) B2 (Blood)
Inspeksi
Tidak ada kelainan bentuk dada, dada simetris kiri dan kanan, kulit
teraba hangat
Palpasi
Denyut nadi perifer teraba kuat, CRT <2 detik, frekuensi nadi 127
x/menit
Auskultasi
Tekanan darah 109/57 mmHg, suara jantung lup dup
Perkusi
Terdengar pekak pada ICS 2 - 5 dan terdengar bunyi timpani pada
ICS 6-7
3) B3 (Brain)
kesadaran sopor, GCS 6
4) B4 (Bowel)
Tidak ada hepatomegali, Pasien terpasang NGT, belum ada BAB
5) B5 (Bladder)
Pasien terpasang DC
Balance cairan:
Intake cairan :
- parenteral :
D5 1/2% 3 kolf = 1500 cc/ 24 jam
Miloz sp 15 mg/Drip IV= 20 cc/hari
Drip fentanyl 20 mg / jam = 100 cc/24 jam
Inj. Ceftriaxone 2 gr/24 jam = 20 cc/hari
Inj. Metamizol: 3x1 gr = 10 cc x 3 =30 cc
Inj. Omz = 1x1 vial = 10 cc
Inj. Metronidazole 4x 500 mg = 4 x 100 ml = 400 ml/ 24 jam
Sucralfate sp 3x 2cth /NGT = 30 cc/hari
Jumlah= 2110 cc/24 jam
- air metabolisme: (5ml x BB) cc/24 jam
: 5 ml x 56 kg = 280 cc/ 24 jam
Jumlah = 2390 cc
Output Cairan :
- BAK : UT : 1300 cc/24 jam
- IWL : (15xBB) cc/24 jam
: (15x56 kg) cc/24 jam
: 840 cc/24 jam
Jumlah = 2140 cc
Balance cairan = input-output
= 2390 cc-2140 cc = 250 cc
6) B6 (Bone)
Pasien tidak sadarkan diri dan mengalami kelemahan sehingga
dibantu total untuk perawatan
Keterangan: 0: lumpuh
1: Tidak Ada kontraksi
2: Dapat bergerak dengan tekanan
3: Dapat melawan gravitasi
4: Dapat menahan tahanan ringan
5: Dapat menahan tahanan berat
d. Skala Morse
NO PENGKAJIAN SKALA Skoring
Total Nilai 45
Resiko sedang
Keterangan
Resiko Ringan : 0-24
Resiko Sedang : 25-45
Resiko Tinggi : > 45
8. Data Spiritual
Pasien beragama hindu
b. EKG
Pemeriksaan EKG : tanggal 8 Oktober 2021
12. Terapi Farmakologi
Nama Nama Dosis dan Indikasi Kontra indikasi Efek Samping Tanggung
Dagang Generik Rute Jawab
Pemberian Perawat
Data Objektif
1. Pasien terlihat sesak nafas
2. Tingkat kesadaran pasien coma
3. Kulit pasien teraba hangat
4. Terlihat ada retraksi dinding dada
5. Terdengar suara nafas tambahan ronchi (+)
6. Terpasang ventilator
7. Skala morse 45 Resiko sedang
8. Pasien terlihat hanya berbaring di tempat tidur
9. Pasien terpasang DC, infus, OPA
10. PH = 7.258
11. Pco2 = 69.6
12. Po2 = 158.1
13. Chco3 = 30.1
14. So2 = 98,6
15. TTV:
TD : 109/57 mmHg
RR : 29 x/menit
Suhu : 37,7 oC
Nadi : 127 x/Menit
Spo2 : 100% dengan O2 ventilator
P:
Lanjutkan intervensi
I:
1. Identifikasi adanya kelelahan otot bantu nafas
2. Monitor frekuensi, irama, kedalaman, dan upaya
nafas
3. Monitor adanya sumbatan jalan nafas
4. Pertahankan kepatenan jalan nafas dan
penggunakan ventilator
5. Berikan oksigen sesuai kebutuhan
6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian o2
E:
Pasien masih sesak nafas dan mengalami gangguan
ventilasi spontan
E:
Pasien masih sesak nafas dan mengalami gangguan
ventilasi spontan
Hipertermia b/d Penyakit tetanus 16 Oktober 2021/ jam 3 EVALUASI
14.30 wib S:
- Ketut
O:
1. Badan pasien tidak panas
2. S:36,7 ·C
3. CRT < 3 detik,
A:
Masalah teratasi
P:
Hentikan intervensi
I:
-
E:
-
Risiko jatuh 16 Oktober 2021/ jam 4 EVALUASI
14.45 wib S:
Ketut
Keluarga pasien mengatakan tidak ada jatuh
O:
Pasien tidak ada jatuh, pagar pengaman tempat tidur
masih terpasang, keluarga pasien terlihat selalu
mendampingi pasien
A:
Masalah tidak terjadi
P:
Lanjutkan intervensi
I:
1. Monitor resiko jatuh
2. Identifikasi perilaku dan faktor yang mempengaruhi
resiko jatuh
3. Pasang pagar pengaman tempat tidur
4. Kunci tempat tidur selama melakukan pemindahan
pasien
E:
Pasien tidak mengalami jatuh
Risiko infeksi 16 Oktober 2021/ jam 5 EVALUASI
14.55 wib S:
-
Ketut
O:
Tanda dan gejala
peradangan Tumor (-), Calor (-), Dolor
(-), Rubor (-), Functio laesa (-)
A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi
I:
1. Memonitor tanda-tanda infeksi
2. Mengcuci tangan sebelum dan sesudah kontak dengan
pasien
3. Mempertahankan teknik aseptik pada pasien berisiko
tinggi
4. Lakukan perawatan ETT, DC, infus, NGT
5. Berkolaborasi pemberian antibiotik
E:
Tanda-tanda infeksi tidak terjadi
Risiko cedera 16 Oktober 2021/ jam 6 EVALUASI
15.15 wib S:-
O:
1. Tanda dan gejeja cedera tidak ada Ketut
2. Kejang tidak ada
3. Keluarga yang menunggu pasien hanya 1
A : Masalah teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
I:
1. Monitor pencetus terjadinya cedera
2. Ciptakan lingkungan yang aman bagi pasien
3. Hindari kemungkinan terjadinya cedera akibat dari
stimulus kejang
4. Antisipasi dini pertolongan kejang dengan
mempersiapkan obat untuk kejang
5. Batasi pengujung untuk mencegah keributan dan
menghindari terjadi cedera pada pasien
6. Cegah terjadinya benturan/trauma yang
memungkinkan terjadinya cedera fisik
E:
Risiko cedera tidak terjadi