Anda di halaman 1dari 8

Hukum Penyelesaian Sengketa

Internasional
Erlina
2020
Pentingnya hukum penyelesaian sengketa
internasional
• Hubungan internasional antar subjek HI yang semakin
kompleks berpotensi menimbulkan sengketa;
• Sengketa yang berlarut-larut tanpa penyelesaian dapat
mengganggu hubungan internasional, bahkan
menimbulkan peperangan
• Dengan prinsip-prinsip utama yang ada dlm hukum
penyelesaian sengketa internasional yang melarang
penggunaan kekerasan dan mengedapankan penyelesaian
secara dalamai maka sengketa-sengketa yang muncul antar
para pihak dapat dikelola dengan baik, tidak meluas dan
tidak mengancam perdamaian keamanan internasional
Prinsip-prinsip utama
• Good faith
• Larangan penggunaan kekerasan
• Kebebasan memilih cara-cara penyelesaian
sengketa;
• Kebebasan memilih hukum yang akan
diterapkan terhadap pokok sengketa
• Exhaustion of local remedies
Cara-cara Penyelesaian Sengketa dalam
Hukum Internasional
• Damai
A.Jalur Politik
• Kekerasan
a).Negosiasi
b).Mediasi
c).Jasa baik (good A. Perang
offices)
d).Inquiry
e).Konsiliasi
f).melalui PBB B. Non Perang :
g).melalui Organisasi Regional Pemutusan Hubungan
B.Jalur Hukum Diplomatik, Retorsi,
a).Arbitrase
b).Pengadilan Internasional (ICJ,ICC
Blokade,
dan peradilan ad hoc
Embargo, Reprisal
lainnya)
Penyelesaian Sengketa secara damai
a.Jalur Politik
a).Negosiasi, menjadi pilihan pertama dan paling banyak digunakan,
simple dan mudah. Tidak ada cara khusus, dapat dilakukan bilateral
maupun multilateral, formal maupun informal;
b).Mediasi, mediator berperan aktif mendapaikan pihak-pihak yang
bersengketa, memiliki kewenangan-kewenangan tertentu memimpin
jalannya perundingan, memfasilitasi keinginan para pihak dan memberi
usulan penyelesaian. Mediator antara lain negara, NGO, individu atau
organisasi regional atau internasional yang dianggap netral
c).Jasa baik (good offices) , keterlibatan pihak ketiga dalam good offices
tidak lebih dari mengupayakan pertemuan pihak-pihak bersengketa
untuk berunding, tanpa terlibat dalam perundingan, bagaimanapun
hasilnya
d).Inquiry/ fact finding, memfasilitasi penyelesaian sengketa
dengan mencari kebenaran fakta, tidak memihak, melalui
investigasi ters menerus sampai fakta yang disampaikan salah
satu pihak diterima oleh pihak lain. Inquiry dapat dilaksaakan
oleh komisi permanen, individu atau organisasi terpilih dapat
memberikan expert opinion-nya, hanya memberikan pernyataan
menyangkut kebenaran fakta, tidak memberikan putusan.
e).Konsiliasi,menggabungan cara-cara inquiry dan mediasi,
melakukan penyelidikan terhadap sengketa yang
dipermasalahkan dan memberikan usulan formal penyelesaian
sengketanya.
f).melalui PBB, dapat dilakukan oleh Sekjend PBB, MU maupun
DK
g).melalui Organisasi Regional, diupayakan sebelum membawa ke
forum yang lebih lua
b.Jalur Hukum
a).Arbitrase, metode penyelesaian sengketa,
melibatkan satu atau lebih pihak ke-3 yang
netral, independen dan impartial, dipilih oleh
para pihak yang bersengketa dan keputusannya
bersifat mengikat
b).Pengadilan Internasional (ICJ (Mahkamah
Internasional) ,ICC (Mahkamah Pidana
Internasional) dan peradilan ad hoc lainnya)
Kekerasan
Retorsi :tindakan tidak bersahabat yang dilakukan oleh suatu negara terhadap
negara lain yang terlebih dahulu melakukan tindakan tidak bersahabat. Wujudnya :
pemutusan hubungan diplomatik, pencabutan hak-hak istimewa diplomatik,
penarikan konsesi pajak atau tarif, penghentian bantuan ekonomi, dsb.

Reprisal :tindakan pembalasan/ permusuhan yang dilakukan suatu negara


terhadap negara lain sebagai upaya perlawanan negara lain tersebut menghentikan
tindakan illegalnya, wujudnya : memboikot barang, embargo, demonstrasi
angkatan laut, pengeboman.

Blokade damai:blokade yang dilakukan untuk memaksa negara yang diblokade


memenuhi permintaan ganti rugi yang diderita negara yang memblokade

Embargo :larangan ekspor barang ke negara yang dikenai embargo

Perang : bertujuan menaklukkan negara lawan sehingga tidak memiliki alternatif


lain kecuali menerima syarat-syarat penyelesaian yang ditentukan negara
pemenang perang

Anda mungkin juga menyukai