Anda di halaman 1dari 14

PENDAHULUAN

Oleh: Ine Fauzia, S.H., M.Sc.

Hukum Penyelesaian Sengketa


Internasional
2023
PENGERTIAN SENGKETA

 Dispute = sengketa, pertikaian


 John G. Merrills: Perbedaan pemahaman akan
suatu keadaan atau objek yang diikuti oleh
pengklaim oleh satu pihak dan penolakan oleh
pihak lainnya
 Mahkamah Internasional Permanen (1924):
Disagreement on a point of law or fact, a conflict
of legal views or interest between two persons
SENGKETA INTERNASIONAL
 Mahkamah Internasional: suatu situasi ketika dua
negara mempunyai pandangan yang bertentanganan
mengenai dilaksanakan atau tidaknya kewajiban-
kewajiban yang terdapat dalam perjanjian.
 Sengketa adalah bukan sengketa menurut hukum
internasional apabila penyelesaiannya tidak
mempunyai akibat pada hubungan kedua belah
pihak.
 The Northern Cameroons case  Mahkamah
internasional diminta penyelesaian sengeketa
mengenai penafsiran suatu perjanjian perwalian
(trusteeship) PBB yang sudah tidak berlaku.
BENTUK SENGKETA INTERNASIONAL

 Sengketa Hukum (Legal/Judicial Dispute)


 Apabila sengketa tersebut dapat diserahkan dan
diselesaikan oleh pengadilan internasional (sec.
teoritis)
 Diputuskan oleh Mahkamah Internasional dengan
bergantung pada prinsip ex aequo et bono
 Dasar hukum bagi pengadilan untuk melaksanakan
yurisdiksinya adalah kesepakatan para pihak yang
bersengketa
 Sengketa Politik (Political/Non justiciable
Dispute)
PERBEDAAN SENGKETA HUKUM &
SENGKETA POLITIK (1)
 Friedman: sengketa hukum =
 perselisihan antara negara yang mampu diselesaikan oleh
pengadilan dengan menerapkan aturan-aturan hukum yang
ada atau sudah pasti
 Bersifat mempengaruhi kepentingan vital negara
 Penerapan hukum internasional yang ada cukup untuk
menghasilkan suatu putusan yang sesuai dengan keadilan
antar negara dengan perkembangan progresif hubungan
internasional
 Sengketa yang berkaitan dengan persengketaan hak-hak
hukum yang dilakukan melalui tuntutan yang menghendaki
suatu perubahan atas suatu hukum yang telah ada
 Contoh: the Border and Transborder Armed Actions (Nicaragua
vs. Honduras, 1988)
PERBEDAAN SENGKETA HUKUM &
SENGKETA POLITIK (2)
 Wadlock
 Penentuan tergantung pada para pihak yang bersangkutan
 Contoh: corfu channel case: the dispute is evidently legal. If
both are demanding the application of standards or factors
not rooted in the existing rules of international law as, for
example, in a dispute regarding disarmament, the dispute
is evidently political.
 Jalan tengah (Oppenheim – Kelsen)
 Setiap sengketa memiliki aspek politis dan hukum
 Sengketa hukum yang mengandung kepentingan politis
yang tinggi
 Sengketa politis dapat diselesaikan dengan menerapkan
prinsip2 atau aturan hukum internasional
PERAN HUKUM INTERNASIONAL
 HI berupaya agar hubungan antar negara terjalin
lewat ikatan persahabatan
 HI memberikan aturan-aturan pokok kepada
negara-negara yang bersengketa untuk
menyelesaikan sengketanya
 HI memberikan pilihan yang bebas kepada para
pihak tentang cara, prosedur atau upaya yang
seyogianya ditempuh untuk menyelesaikan
sengketanya
 HI modern semata-mata menganjurkan cara
penyelesaian secara damai, baik antar negara
maupun subjek hukum internasional lainnya
PERKEMBANGAN HPSI
 Konferensi Den Haag 1899 & 1907 (de Hague Peace Conference)
 convention on the Pacific Settlement of International Dispute
(1907)
 Perkembangan penting bagi hukum perang (hukum humaniter)
 Perkembangan penting bagi aturan-aturan penyelesaian sengketa
secara damai antar negara
 The convention for the Pacific Covenant of the League of Nations
(1919)
 The Statue of the Permanent Court of International Justice
(1921)
 The General Act for the Pacific Settlement of International
Dispute (1928)
 Piagam PBB & Statuta Mahkamah Internasional (1945)
 Deklarasi Bandung (1955)
RESOLUSI-RESOLUSI PBB (1)
 Resolusi MU PBB No. 2625 (XXV) 1970 mengenai General
Assembly Declaration on Principle of International Law
concerning Friendly relations and Cooperation among
States in accordance with the Charter of the UN
 State shall accordingly seek early and just settlement of their
international disputes by negotiation, inquiry, and mediation,
conciliation, and arbitration, judicial settlement, resort to
regional agencies or arrangements or other peaceful means of
their choice.
 Resolusi MU PBB No. 40/9 & Resolusi MU PBB No. 44/21
 mendorong negara-negara untuk memajukan
perdamaian dan keamanan serta kerjasama internasional
dalam semua aspek sesuai dengan piagam PBB
RESOLUSI-RESOLUSI PBB (2)
 Pasal 33 Piagam PBB
(1) The parties to any disputes, the continuance of which is
likely to endanger maintenance of international peace and
security, shall, first of all, seek a solution by negotiation,
enquiry, mediation, conciliation, arbitration, judicial
settlement, resort to regional agencies or arrangements, or
other peaceful means of their own choice;
(2) the Security Council shall, when it deems necessary, call
upon the parties to settle their dispute by such means

 Deklarasi Manila
 “…. including good offices”
PENYELESAIAN SENGKETA
 Penyelesaian sengketa dengan perang
 Sebagai instrumen dan kebijakan luar negeri
 Digunakan untuk memaksakan hak-hak dan
pemahaman mengenai aturan-aturan hukum
internasional
 Robert Lansing (Menlu AS 1919)  to declare war is
one of the highest acts of sovereignty
 Penyelesaian sengketa secara damai
 psl 2(3) Piagam PBB:
“all member shall settle their international dispute by
peaceful means in such manner that international
peace and security, and justice are not endangered”
PENYELESAIAN SENGKETA
Negotiation

Mediation
Secara
Diplomatik
Inquiry

Penyelesaian
Conciliation
Sengketa

Arbitration
Secara Hukum
(Judicial ICJ
Settlement ) International
Court Other
International
Court
PRINSIP-PRINSIP PENYELESAIAN
SENGKETA SECARA DAMAI
 Prinsip itikad baik (good faith)
 Prinsip larangan penggunaan kekerasan dalam
penyelesaian sengketa
 Prinsip kebebasan memilih cara-cara
penyelesaian sengketa
 Prinsip kebebasan memilih hukum yang akan
diterapkan ke dalam pokok sengketa
 Prinsip kesepakatan para pihak yang berseketa
(konsensus)
 Prinsip Exhaustion of Local Remedies

Anda mungkin juga menyukai