Anda di halaman 1dari 2

Cara Penyelesaian Sengketa Internasional

Berdasarkan sejarah perkembangan tentang cara penyelesaian sengketa


internasional di atas, dapat kita simpulkan bahwa ada dua metode penyelesaian sengketa
internasional. Setiap metode tersebut terdiri atas berbagai macam cara sebagai berikut.
a. Metode Kekerasan
Metode kekerasan dalam menyelesaikan sengketa internasional terdiri atas cara-cara seperti
berikut.
1) Pertikaian Bersenjata
Pertikaian bersenjata adalah pertentangan yang disertai penggunaan kekerasan angkatan
bersenjata tiap-tiap pihak dengan tujuan menundukkan lawan, dan menetapkan persyaratan
perdamaian secara sepihak.
2) Retorsi
Retorsi adalah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang tidak
pantas dari negara lain. Perbuatan retorsi adalah perbuatan sah, tetapi tidak bersahabat.
Contoh retorsi antara lain retorsi mengenai pengetatan hubungan
diplomatik, penghapusan hak istimewa diplomatik, dan penarikan kembali konsensi pajak
atau tarif.
3) Reprasial
Reprasial adalah pembalasan yang dilakukan oleh suatu negara terhadap tindakan yang
melanggar hukum dari negara lawan dalam suatu sengketa. Reprasial dapat dilakukan pada
masa damai maupun di antara pihak yang bersengketa. Reprasial pada masa damai antara lain
pemboikotan barang, embargo, dan unjuk kekuatan (show of force). Reprasial yang tidak
seimbang dengan kesalahan yang telah dilakukan, tidak dapat dibenarkan. Reprasial pada
umumnya adalah perbuatan yang ilegal, kecuali
apabila dimaksudkan untuk mempertahankan diri melawan serangan bersenjata.
4) Blokade Damai
Blokade adalah suatu pengepungan wilayah, misalnya pengepungan suatu kota atau
pelabuhan dengan tujuan untuk memutuskan hubungan wilayah itu dengan pihak luar. Ada
dua macam blokade, yaitu blokade pada masa perang dan damai.
Blokade pelabuhan pada masa perang merupakan operasi Angkatan Laut yang biasa
dilakukan. Blokade pada masa damai kadang-kadang dianggap sebagai pembalasan dengan
maksud untuk memaksa negara yang diblokade memenuhi tuntutan
negara yang memblokade.
b. Metode Damai
Metode damai dalam menyelesaikan sengketa internasional dapat dikelompokkan menjadi
tiga bagian, yaitu penyelesaian sengketa secara politik/diplomatik, pengawasan di bawah
PBB, dan secara hukum. Kedua metode penyelesaian sengketa secara damai tersebut dapat
Anda pahami dalam uraian berikut.
1) Penyelesaian Sengketa Secara Politik atau Diplomatik
Penyelesaian sengketa secara diplomatik meliputi beberapa hal seperti negosiasi, enquiry,
mediasi, dan konsiliasi, serta jasajasa
baik (good offices). Kelima cara penyelesaian sengketa secara diplomatik tersebut memiliki
ciri khas, kelebihan, dan kekurangan
masing-masing. Agar lebih jelas, pahami satu per satu.
a) Negosiasi
Negosiasi adalah upaya penyelesaian sengketa yang dilakukan secara langsung oleh para
pihak yang bersengketa melalui dialog tanpa ada keikutsertaan dari pihak ketiga. Dalam
pelaksanaan negosiasi ini, para pihak melakukan pertukaran pendapat dan usul untuk mencari
kemungkinan tercapainya penyelesaian sengketa secara damai. Negosiasi dapat berbentuk
bilateral dan multilateral. Negosiasi dapat dilangsungkan melalui saluran diplomatik pada
konferensi internasional atau dalam suatu lembaga atau organisasi internasional.
b) Enquiry atau Penyelidikan
Enquiry atau penyelidikan adalah suatu proses penemuan fakta oleh suatu tim penyelidik
yang netral. Prosedur ini dimaksudkan untuk menyelesaikan sengketa yang timbul karena
perbedaan pendapat mengenai fakta, bukan untuk
permasalahan yang bersifat hukum murni. Hal ini karena fakta yang mendasari suatu
sengketa sering dipermasalahkan.
c) Mediasi
Mediasi adalah tindakan negara ketiga atau individu yang tidak berkepentingan dalam suatu
sengketa internasional, yang bertujuan membawa ke arah negosiasi atau memberi fasilitas ke
arah negosiasi dan sekaligus berperan serta dalam negosiasi
pihak sengketa tersebut. Pelaksana mediasi disebut mediator. Mediator dapat dilakukan oleh
pemerintah maupun individu.
d) Konsiliasi
Seperti cara mediasi, penyelesaian sengketa melalui cara konsiliasi menggunakan intervensi
pihak ketiga. Pihak ketiga yang melakukan intervensi ini biasanya adalah negara. Namun,
bisa juga sebuah komisi yang dibentuk oleh para pihak. Konsiliasi juga dapat diartikan
sebagai upaya penyelesaian sengketa secara bersahabat dengan bantuan negara lain atau
badan pemeriksa yang netral atau tidak memihak, atau dengan bantuan Komite Penasihat.
e) Good Offices (Jasa Baik)
Good offices (jasa baik) adalah tindakan pihak ketiga yang membawa ke arah
terselenggaranya negosiasi, tanpa berperan serta dalam diskusi mengenai substansi atau
pokok sengketa yang bersangkutan. Good offices akan terjadi apabila pihak
ketiga mencoba membujuk para pihak sengketa untuk melakukan negosiasi sendiri.
2) Penyelesaian Sengketa di Bawah Pengawasan PBB
Majelis Umum PBB menangani sengketa dengan jalan memberikan rekomendasi kepada
negara yang bersengketa mengenai tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menyelesaikan
secara damai demi terwujudnya kesejahteraan dan persahabatan. Sengketa yang ditangani
Dewan Keamanan PBB dapat digolongkan menjadi dua macam sebagai berikut.
a) Sengketa yang Membahayakan Perdamaian dan Keamanan Internasional
Dewan Keamanan PBB dapat merekomendasikan cara yang tepat di antara cara negosiasi,
mediasi, penyelidikan, dan sebagainya.
b) Peristiwa Ancaman Perdamaian, Pelanggaran Perdamaian, atau Agresi
Dewan Keamanan PBB berwenang merekomendasikan hal-hal yang diperlukan untuk
mempertahankan atau memulihkan
perdamaian dan keamanan internasional atau meminta pihak-pihak yang bersengketa untuk
memenuhi aturan atau tindakan yang ditetapkan.
3) Penyelesaian Sengketa Secara Hukum
Penyelesaian sengketa secara hukum dapat dilakukan melalui arbitrase dan pengadilan
internasional seperti berikut.
a) Arbitrase Internasional
Penyelesaian sengketa internasional melalui arbitrase internasional adalah pengajuan
sengketa internasional kepada arbitrator (wasit) yang dipilih secara bebas oleh para pihak,
untuk memberi keputusan dengan tidak harus terlalu terpaku pada pertimbangan-
pertimbangan hukum.
b) Pengadilan Internasional (Mahkamah Internasional)
Dalam masyarakat internasional, satu-satunya cara penyelesaian sengketa atau kasus
internasional melalui pengadilan adalah mengajukan sengketa ke Mahkamah Internasional
(International Court of Justice).

Anda mungkin juga menyukai