Anda di halaman 1dari 3

MASA TRANSISI MENUJU ORDE BARU

1. TRITURA
"Tritura" adalah singkatan dari "Tri Tuntutan Rakyat," yang merupakan tuntutan-
tuntutan yang diajukan oleh rakyat Indonesia pada tahun 1966. Tiga tuntutan tersebut
melibatkan penolakan terhadap komunisme, korupsi, dan penyelesaian konflik di
dalam negeri. Tritura menjadi bagian penting dalam peristiwa G30S/PKI yang terjadi
pada waktu itu.

2. Supersemar
Kata Supersemar sendiri merupakan singkatan dari Super Perintah 11 Maret 1966.
Surat perintah ini dikeluarkan oleh presiden pertama Indonesia Ir. Soekarno kepada
Letjen Soeharto.
 Latar Belakang Supersemar
Supersemar dilatarbelakangi oleh peristiwa pemberontakan G30S PKI. Mengutip
Modul Sejarah Indonesia Kemdikbud, usai penumpasan G30S PKI, situasi politik
di pemerintahan masih belum stabil sepenuhnya.

Hal tersebut membuat kepercayaan masyarakat terhadap Presiden Soeharto saat


itu makin menurun. Ditambah kala itu Indonesia tengah menghadapi situasi
ekonomi yang memburuk. Kemudian pada 12 Januari 1966, para pelajar,
mahasiswa, dan masyarakat mengajukan Tiga Tuntutan Rakyat atau disebut
Tritura. Isi dari Tritura tersebut adalah dibubarkannya PKI, bersihkan Kabinet
Dwikora, dan turunkan harga kebutuhan pokok.
Tujuan Supersemar
- Untuk menanggapi tuntutan tersebut dan sekaligus memulihkan situasi politik
serta keamanan negara, diterbitkanlah Supersemar.
- Presiden Soekarno mengeluarkan surat perintah kepada Letjen Soeharto pada
11 Maret 1966 untuk mengambil segala tindakan yang dianggap perlu dalam
rangka memulihkan keamanan dan kewibawaan pemerintah.
- Kemudian surat perintah tersebut dikenal sebagai Surat Perintah 11 Maret
atau Supersemar.
3. Dualisme kepemimpinan
Secara umum, pengertian dualisme kepemimpinan nasional adalah kondisi di mana
ada dua orang pemimpin dengan kewenangan yang sama yang memimpin suatu
organisasi. Akibatnya akan ada perbedaan antara masing-masing pemimpin.

Penguatan negara dan kelemahan kebijakan orba bagi pembayaran masyarakat Indonesia.
1. Stabilitas politik adalah kondisi dinamis yang proses pembagian kekuasaan dalam
Negara yang tidak boleh liar, tidak konstitusional dan keluar dari nilai-nilai demokrasi
berdasar Pancasila dan UUD NKRI 1945.
2. Penyeragaman ideologi adalah praktik memaksakan atau mendorong adopsi ideologi
yang sama oleh sebagian besar atau seluruh anggota suatu masyarakat. Ini dapat
terjadi melalui tekanan politik, hukum, pendidikan, atau kontrol media. Penyeragaman
ideologi dapat memiliki dampak signifikan terhadap kebebasan berpikir dan
keberagaman dalam masyarakat. Praktik ini dapat menciptakan lingkungan di mana
variasi pendapat atau keyakinan dihargai lebih rendah atau bahkan ditekan.
3. Dwi Fungsi ABRI (Angkatan Bersenjata Republik Indonesia) merujuk pada konsep
yang melibatkan peran militer dalam pembangunan dan pertahanan. Penerapan di dwi
fungsi ABRI mencakup keterlibatan militer dalam kegiatan pembangunan sosial,
ekonomi, dan politik, selain tanggung jawab tradisionalnya dalam pertahanan. Konsep
dwi fungsi ABRI diterapkan pada era Orde Baru di Indonesia di bawah pemerintahan
Soeharto. Meskipun memiliki dampak positif dalam pembangunan infrastruktur,
kesejahteraan, dan stabilitas, pendekatan ini juga menuai kritik terkait keterlibatan
militer dalam urusan non- militer dan potensial untuk mengurangi kebebasan sipil.
Konsep ini dihapuskan pada awal reformasi di tahun 1998

Masa akhir perubahan orde Baru


a. Krisis moneter adalah kondisi terpuruknya perekonomian suatu negara yang
menyebabkan harga-harga aset mengalami penurunan tajam. Krisis moneter juga
dikenal sebagai krisis keuangan yang berdampak pada berbagai aspek kehidupan
masyarakat
b. Dalam sederhananya krisis sosial ialah suatu gejala yang timbul daripada konstruk
sosial itu sendiri, yang kemudian terjadinya beberapa penyimpangan perilaku.
c. Krisis multidimensional adalah krisis yang menerpa Indonesia di berbagai bidang
kehidupan, baik moneter, ekonomi, politik, hukum, maupun krisis kepercayaan pada
akhir Orde Baru.
d. Krisis hukum merupakan rekayasa-rekayasa yang dibangun pemerintahan Orde Baru
yang tidak terbatas pada bidang politik namun dalam bidang hukum, pemerintah juga
melakukan intervensi.Dapat diartikan, kekuasaan peradilan dilaksanakan untuk
melayani kepentingan pengusaha bukan melayani masyarakat dengan penuh keadilan.
Maka dari itu hukum sering dijadikan sebagai alat pembenaran para pengusaha,
dimana kenyataan tersebut bertentangan dengan ketentuan menurut pasal 24 UUD
1945. Pasal 24 UUD 1945 menyatakan kehakiman memiliki kekuasaan yang merdeka
dan terlepas dari kekuasaan pemerintah.
e. Krisis kepercayaan pada masa orde baru disebabakn oleh kebijakan pada masa orde
baru berkuasa dianggap tidak mampu dalam membangun kehidupan politik yang
demokratis, menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan
pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat.

Anda mungkin juga menyukai