Anda di halaman 1dari 2

Nama : Turi Wahyu Setiyani

Kelas : VIIF
No.abs: 35
5 sekawan

Bottom of Form
Alkisah, pada saat agresi Belanda ke Indonesia, ada 5 sekawan, mereka adalah Udin, Agus, Asep,
Wawan dan Made, mereka adalah para pejuang pada saat itu hingga pada suatu saat."De, siapkan
senjata dan surat yang akan dikirim ke Jendral Sudirman" Udin berkata kepada Made "Siap!"
Agus, Asep dan Wawan yang tengah berjaga-jaga di depan persembunyian 5 sekawan, tiba-tiba
diserang oleh pasukan Belanda, mereka langsung balas menyerang, tapi jumlah Belanda terlalu banyak
jadi membuat mereka masuk ke dalam persembunyian
"Ayo semua, amankan semua barang-barang yang dianggap penting, kita diserang oleh Belanda!"
Wawan berkata kepada semua 5 sekawan tersebut, lalu Udin berkata "Lekas pergi sobat, tempat sudah
tidak aman!" dibalas oleh semua 5 sekawan "5 sekawan, Pergi!"
Setelah mereka meninggalkan persembunyian, mereka melanjutkan perjalan dengan menyusuri
hutan, disana Udin menerangkan kepada 5 sekawan bahwa mereka akan mengantarkan surat kepada
Jendral Sudirman "5 sekawan, kita akan mengantarkan surat ini kepada Jendral Sudirman, jika sesuatu
menimpa kita harus berpencar dan surat ini harus ada yang memegang, jika berhasil kita akan bertemu
di kota Solo, tapi jika salah seorang atau beberapa orang tidak berhasil . . . . " Asep menjawab " Biar
saya saja yang pegang, saya tahu persis seluk beluk hutan Jawa" Udin pun memberikan surat itu
kepada Asep.
Beberapa hari melangkah, mereka pun ditemukan oleh pasukan Belanda dan melakukan instruksi
dari Udin dengan cepat hingga Belanda tidak bisa menyerang mereka.
Beberapa minggu kemudian, mereka tiba di kota Solo, Udin, Wawan, Made dan Agus menunggu
kedatangan Asep, ketika Asep datang, Asep kelihatan bermandikan darah "Sep, kamu kenapa !?"
Wawan bertanya sambil menekan darah yang mengalir dari tubuhnya "Aku tak kenapa-napa, cepat
berikan surat *uhuk-uhuk* kepada Jendral, !!!" Wawan mengambil dan memberinya kepada Udin.
"Cepat, bawa Asep ke ruang perawatan!" kata Wawan, sementara itu, surat diberikan kepada
Jendral Sudirman , ia berkata "Aku ingin bertemu prajurit itu" tiba-tiba Wawan menghampiri Jendral
Sudirman dan berkata "Asep sudah wafat"
Setelah 40 tahun kemudian, 5 sekawan berkumpul di sebuah kuburan di Solo "Dia sudah
mengorbankan nyawanya untuk kita semua dan surat itu, jika surat itu tidak sampai kepada Jendral,
pertahanan kita pasti sudah hancur" Udin berkata, mereka pun mendoakan Asep agar arwahnya tenang
di sisi-Nya

5 Sekawan Never Forgotten

Once, when the Dutch aggression in Indonesia, there are five friends, they are Udin, Agus, Asep,
Henry and Made, they are the warriors at that time until the point
"De, prepare a weapon and a letter will be sent to General Sudirman" Udin said to Made "Ready!"
Agus, Asep and Henry who was on guard in front of the hideout five friends, all of a sudden
attacked by Dutch troops, they immediately strike back, but the Dutch are too much so to make them
go into hiding."Let all, secure all items that are considered important, we were attacked by the
Dutch!" Henry said to all 5 horde, and Udin said, "Hurry go buddy, where is not safe!" returned by all
5 horde "5 friends, Go!"
After they left the hideout, they continued the journey to the forest along, there Udin explained to 5
companions that they would deliver a letter to General Sudirman "5 friends, we will deliver this letter
to General Sudirman, if something happened we have to split up and this letter must be which holds,
if successful we will meet in the city of Solo, but if one or some people do not succeed .... "Asep
replied" Let me have a hold, I know exactly the ins and outs of the forests of Java "Udin also gave the
letter to Asep”
A few days went, they were discovered by Dutch troops and conduct instruction from Udin quickly
to the Netherlands can not attack them.A few weeks later, they arrived in the city of Solo, Udin,
Henry, and Agus Made Asep waiting, when it comes Asep, Asep seems bathed in blood "Sep, you
know why!?" Henry asked as he pressed the blood flowing from his body "I do not why-why, quickly
give uhuk-letter * to General uhuk *,!" Henry took and gave to the Udin
"Quick, bring Asep to the infirmary!" said Henry, meanwhile, a letter was given to General
Sudirman, he said, "I want to meet the soldier's" Henry suddenly approached General Sudirman and
said "Asep is dead"
After 40 years, 5 horde gathered at a cemetery in Solo "He has sacrificed his life for us all and the
letter, if the letter was not up to the General, our defense would have been destroyed" Udin said, they
also pray for his soul calm Asep His side

Anda mungkin juga menyukai