Anda di halaman 1dari 14

Tinggal Kenangan

Hati ini sangat merindukan wajah yang membawa ku cinta, setiap malam diriku terbayang
wajahnya, ”gimana ya keadaan dessy disana?” ucap hatiku yang selalu rindu padanya.

Saya masih ingat saat kami bersama‐sama dulu, saling memendam perasaan , tersenyum ketika
bertatap pandang, tapi kini dessy telah pergi untuk slamanya.Air mata ini mengalir setiap kali aku
teringat padanya , dialah bidadari hatiku, dialah wanita pertama ku cintai kenangan ini sulit untuk aku
lupakan karena dia s’laluterbayang di dalam memory otak ku.

Di saat dulu aku ingin mengatakan cinta padanya di taman dekat sekolah kami. Dessy berkata
kepadaku.”bukannya Dessy enggak mau tapi, hidup dessy enggak lama lagi “ itu kata sebelum dessy
sebelum menerima cintaku ,,,. “ Tapi abang telanjur cinta kepada dessy gimana bisa hilang begitu
saja.” Waktu t’rus bergulir , hari demi hari, waktu demi waktu, dan tahun demi tahun berlalu . “hati
kecilku berkata mungkin dessy cuman bohongin aku pas waktu ku ingin nyatakan cinta padanya”.

Pada suatu malam aku mengajak Dessy ke taman bunga, tempat dimana dulu kami saling menyatakan
isi hati kami masing‐masing .” lihat disana ada bintang yang saling berdekatan , tapi mengapa ya
lama-kelamaan mereka menjauh dan akhirnya terpisah, munhkinkah ini akanterjadi kepada kita
berdua” ucap si Dessy sambil memandang 2 bintang yang terus menjauh.....” Hyusssss..... jangan
ngomong gituan, walaupun kita akan berpisah tapi perasaan cinta akan s’lalu ada” latang aku. Entah
kenapa Dessy tba‐tiba pingsan, kepanikan ku semakin membara entah seperti bola api yang turun dari
atas langit . Tanpa pikir panjang aku membawa Dessy ke RS yang terdekat . setiba aku di rumah sakit ,
dokter langsung menangani Dessy dan di bawa ke ruang UGD , aku menunggu di ruang ruang tunggu .

Entah kenapa s’lalu terbayang di benak otakku ucapan Dessy, sebelum Dessy pingsan , aku langsung
ngambil hp dan langsung memberi tahu sanak family Dessy........” Sudah 4 jam aku dan keluarga
Dessy nunggu dengan perasaan sedih...”!!. “ Tiba‐tiba Dokter keluar dari ruang UGD dengan wajah
yang kacau , aku langsung ngampiri dikter,” Gimana dok keadaan Dessy sekarang ?” aku nanya
dengan wajah yang sanagt panik ,” umur Dessy g’ lama lagi” dengan wajah yang meneguk ke bawah,”
dok penyakit apa yang di derita Dessy dok?” aku nanya lagi “ Dessy terkena kanker otak stadium 4 “.
Tanpa basa‐ basi lagi aku langsung masik ke ruang UGD dan melihat Dessy yang terbaring lemas di
atas tempat tidur.
Setiap hari aku datang untuk menjenguk Dessy di RS . hari‐hari telah berlalu dan Dessy merasa agak
membaik . Ketika Dokter datang ingin meriksa Dessy ,” Dok gimana keadaan Dessy ?” Dokter sambil
tersenyum mengatakan “ Alhamdulilah , keadaan Dessy sudah membaik” aku denga hati senang
gembira” Dok boleh g’ saya saya bawa pulang Dessy ke rumah istirahat?” aku nanya lagi “ silahkan
tapi jaga makan dan lebih banyak istirahat “ pesan untuk Dessy dari Dokter.

Sekarang Dessy duduk di kursi roda dan kepalanya memakai penutup kepala seperti orang tua karena
rambut Dessy mulai rontok . Betapa sedih hatiku ketika melihat Dessy yang mengalir air matanya....
Aku berfikir keras untuk membuat Dessy tersenyum seperti dulu lagi .”Tak ada cara lain selain Dessy
dibawa ke taman bunga , mungkin Dessy di sana baru tersenyum” dalam hatiku ,,, akhirnya aku
membawa Dessy ke taman bunga pada sore hari ,,, Aku melihat mata Dessy berkaca‐kaca ketika ia
melihat bunga yang di ada di taman,, Aku membawa Dessy ke sebatang pohon dan mengukir namaku
dan Dessy di batang tersebut... waktu semakin larut, aku mengajak Dessy pulang.

Waktu terus berlalu tiba‐tiba Dessy pingsan lagi seperti dulu aku yang hari itu sedang di rumah Dessy.
Ketika itu , langsung membawa Dessy ke rumah sakit dan sesampai di sana Dessy di rawat dengan
dokter yang sama . hati kecilku berdoa supaya g’ ada apa‐apa dengan Dessy. Sudah lama aku dan
keluarga Dessy nunggu di ruang tunggu, akhirnya dokter keluar dengan wajah yang sedih ,,.”Siapa
disin yang bernama YUDI ?” aku langsung menjawab “ saya dok yang benama YUDI emangnya ada
apa dok ? “ dokter langsung jawab “ Dessyt’rus memanggil dek Yudi terus tu....” “ aku langsung lari
ke ruangan UGD aku langsung menghampiri Dessy,,,,.” Ada apa dek ?” aku nanya sama Dessy” bang
Yudi jangan bersedih lagi ya, Dessy akan slalu ada di hati bang Yudi” walaupun raga Dessy t’lah
pergi tapi cinta Dessy akan slalu ada di hati bang Yudi” aku menganggukan kepala” abang janji abang
takkan bersedih lagi dan tunggu abang di alam surga sana “.... Dan ketika itu Dessy menghembuskan
nafas terakhit dengan wajah tersenyum.

S’mua telah berakir sudah cerita cintaku... Kadang‐kadang aku pergi ke taman bunga da pohon yang
telah aku ukir nama kami di pohon tersebut . Di benak hatiku s’lalu terbayang wajah Dessy “ Biarlah
semua akan jadi kenangan indah dan cerita cinta ini akan s’lalu aku kenang. Selamat jalan Dessy ,,
aku sambil melihat foto di sama aku waktu dulu.
Sinopsis :

Dalam cerita di tersebut , terdapat anak yang bernama Yudi yang sangat mencintai dan menyayangi
Dessy , tapi cerita bahagia mereka kandas ketika Dessy mengidap penyakit kanker otak stadium 4 ,
Yudi sangat sedih dan berusaha menyayangi,mencintai dan mejaga Dessy hingga ajal menjemput
Dessy , tak lama saat Yudi sempat berada di rumah Dessy , Dessy tiba‐tiba pingsan dan meninggal di
rumah sakit , sebelum meninggal Dessy mengucapkan sepatah dua patah yakni “bang Yudi jangan
bersedih lagi ya, Dessy akan slalu ada di hati bang Yudi walaupun raga Dessy t’lah pergi tapi cinta
Dessy akan slalu ada di hati bang Yudi . Itulah akhir tragis cinta mereka .
Mimpi yang Menjadi Kenyataan

Suatu pagi yang cerah, seorang anak bernama Andrew memasuki sekolahnya, SMAN 2 Bandar
Lampung. Andrew adalah seorang anak yang memiliki mimpi untuk menjadi seorang musisi yang
terkenal. Tetapi tak seorang pun yang mempercayai mimpinya itu. Dia berjalan dengan sangat santai
menuju kelasnya, XI IPS 1. Namun, langkahnya mendadak terhenti saat dia melihat papan
pengumuman, dimana ada pengumuman bahwa ada lomba band antar kelas XI SMAN 2 pada hari
Sabtu, dan seluruh siswa-siswi kelas XI, wajib untuk mengikuti lomba dengan membentuk band yang
beranggotakan 5 orang, dan wajib mengumpulkan data tentang band mereka paling lambat hari
Jum’at. Setelah membaca pengumuman itu, segera saja Andrew berkeliling mencari anggota band.
Namun sayang, anak-anak yang diajak Andrew, rata-rata sudah punya band sendiri, Teman – teman
sekelas Andrew membentuk band tanpa mengajak Andrew.

“Lu mau gabung dengan kami? sadar deh, kemampuan lu belum memenuhi syarat,” ejek salah
seorang temannya.

“Tapi gue rasa gue punya kemampuan itu!” jawab Andrew.

Mendengar perkataan itu, semua teman – temannya menertawai dirinya. Meskipun begitu, dia tak
berputus asa, Andrew tetap mencari anggota untuk mengikuti kompetisi itu. Dia terus mencari hingga
bel masuk pun berbunyi, tetapi Andrew masih belum menemukan anggota.

Tak terasa waktu berlalu, jam istirahat pun tiba. Andrew duduk di bangku taman dan termenung.
Michael, anak XI IPS 2 yang melihat Andrew sedang termenung, berniat mengusili Andrew. Jadilah
Michael diam-diam berjalan ke arah belakang bangku dan, tiba-tiba…

“Doooooooorrrrrrrrrrrrrrrr!!!!!!!! “teriak Michael .

“Sialan !! Ngagetin gue aja lo !!“ gerutu Andrew .

“Ya, sorry…. cuman bercanda , bro !! tapi lo kenapa?? kok kayak nya lo gak semangat?? “ tanya
Michael.

“gue bingung, karena gue belom nemu anggota band buat lomba sabtu besok. Sementara limit nyakan
hari Jum’at, empat hari lagi, eh lo udah ada band belom?? “ Andrew bertanya pada Michael.
“Kebetulan, bro!! gw juga belom punya!! gimana kalo kita bentuk band?? Gue kan jago gitar, lo jago
nyanyi, cocok !! Lo jadi vokalis, gue jadi gitaris, gimana….setuju gak?? “tanya Michael .

“Ok, setuju !!“ seru Andrew .

“sip !! berarti tinggal cari tiga anggota lagi !! ayo, kita cari !!“ ajak Michael penuh semangat.

Michael dan Andrew mencari anggota dengan berkeliling sekolah. Namun sayangnya, mencari
anggota band tidak semudah yang dikira Michael dan Andrew, karena mereka sama sekali tidak
menemukan anggota band sampai bel pulang berbunyi. Michael dan Andrew pun pulang dengan
tangan hampa.

Dua hari berlalu, Michael dan Andrew masih belum menemukan anggota band. Mereka jadi pusing
dan hampir putus asa. Namun , mereka tidak mau menyerah begitu saja. Setelah berjuang cukup keras,
perlahan mereka menemukan anggota. Dimulai dari Thomas, siswa XI IPS 3, yang bergabung
menjadi bassist, lalu disusul dengan bergabungnya George, siswa kelas XI IPA 1, sebagai keyboardist.
Lalu, Richard, anak kelas XI IPA 2, juga bergabung sebagai drummer.

Akhirnya band mereka pun lengkap, lalu mereka berlima mendiskusikan nama untuk band mereka.
Sempat terjadi perdebatan, sampai tiba-tiba Andrew mengusulkan nama Project Revolution Band,
yang bermakna bahwa band itu adalah proyek mereka untuk merevolusi dunia musik. Michael,
Thomas, George, dan Richard pun menyetujui usul Andrew . Jadilah, band Project Revolution
mendaftar dan akhirnya Project Revolution pun mengikuti lomba. Project Revolution tampil dengan
sempurna Hingga Akhirnya band mereka pun berhasil menjuarai lomba band tersebut. Andrew
merasa senang bahwa dia bisa membuktikan kepada teman sekelasnya akan kemampuan bermusiknya.

Setelah lomba berakhir, kelima anggota Project Revolution berjanji untuk selalu kompak sampai
kapanpun . Sesuai dengan janji mereka , kelima anggota band Project Revolution pun kompak
menjaga persahabatan diantara mereka .
Detail Cerpen

Judul buku :
Nama penulis :
Nama penerbit :
Ukuran buku :
Kover buku, mencakup :
warna :
gambar :
ilustrasi :
Jumlah halaman :
Tahun Terbit :
Cetakan ke :
Tebal buku :
Editor buku :
Kata pengantar :
Daftar isi :
Komentar buku :

Sinopsis Cerpen

Andrew adalah seorang anak biasa yang mempunyai mimipi besar untuk menjadi seorang bintang
musik. Mimpinya yang besar itu membuat Andrew kurang disukai oleh teman – teman sekelasnya.
Pada suatu hari dia membaca sebuah pengumuman yang mengabarkan bahwa sekolah mereka akan
mengadakan lomba musik untuk seluruh kelasa XI. Seluruh kelas XI diwajibkan untuk mengirimkan
perwakilan Band untuk berpartisipasi dalam kontes tersebut.

Tetapi ketika dia mengajak teman – teman sekelasnya, dia ditinggalkan oleh mereka. Teman sekelas
Andrew tak mengajak dirinya untuk bergabung. Meskipun begitu Andrew tak berputus asa. Dia terus
mencari anggota untuk mengikuti acara tersebut.

Hingga akhirnya Andrew bertemu dengan Michael temannya dari kelas lain. Ternyata Micahel juga
memiliki mimpi yang sama dengan Andrew, mereka pun bersatu untuk membuat Band. Michael yang
menjadi pemain gitar, sedangkan Andrew sang vokalis. Mereka sadar bahwa untuk membentuk suatu
band yang utuh mereka membutuhkan tambahan anggota. Setelah berjuang dengan keras, akhirnya
mereka menemukan anggota team lainnya dan bergabunglah Thomas, George, dan Richard.
Kemudian terbentuklah Project Revolution Band.

Mereka akhirnya bisa mengikuti kompetisi itu dan akhirnya keluar menjadi juara. Mereka terutama
Andrew berhasil membuktikan kepada teman sekelasnya bahwa dia berhasil mewujudkan mimpinya.
Nama : Vincent Vernando

Kelas : 8D

No. absen : 19

K
e
l
Informasi Data Buku Cerpen
a
s
Judul buku : Teratai Emas

Nama pengarang : Ary Yulistiana


:

Nama penerbit : CV. Mitra Media Pustaka


7
Ukuran buku : Panjang 20,5 cm danBlebar 14,5 cm

Kover buku, mencakup : K


e
warna l
: Jingga, kuning, dan merah muda
a
gambar : Ada sekelompok orang
s sedang merayakan pesta karamel

ilustrasi : Ada sekelompok orang sedang merayakan pesta karamel

:
dengan desain kover yang menarik dan modern

Tebal Buku : vi + 50 halaman 7


B
Tahun Terbit : 2008

Editor buku :-
K
Kata pengantar : Ada e
l
Daftar isi : Ada a
s
Komentar buku : Tidak ada

7
B

K
e
l
Teratai Emas
Di desa tepi hutan, hiduplah seorang nenek yang renta bersama cucunya yang
bernama Randu. Randu adalah seorang anak laki-laki yang gagah dan pemberani. Setiap hari
perkerjaan Randu adalah mengumpulkan ranting kering dan menggembalakan kambing milik
seorang saudagar. Sementara Randu masuk hutan untuk mencari ranting, biasanya Nenek
menyiapkan makan siang untuk mereka berdua. Randu sangat menyayangi neneknya,
demikian sebaliknya. Nenek juga menyayangi cucu semata wayangnya.

Suatu pagi, seperti biasa Randu hendak mencari ranting. Setelah menjemput kambing-
kambing di rumah saudagar, Randu mendapatkan kambing-kambing itu di tepi hutan agar
tidak merepotkannya ketika mengumpulkan ranting kering nanti. Setelah merasa kambingnya
mendapatkan tempat yang enak untuk merumput, Randu masuk ke dalam hutan.

Namun hari ini Randu agak kecewa. Ranting yang ditemuinya sebagian besar adalah
ranting yang basah. Sebagian lainnya malah sudah membusuk. Tentu saja Randu tidak bisa
memungut ranting-ranting itu sebab tidak akan laku dijual sebagai kayu bakar. Tapi kalau
Randu sama sekali tidak membawa pulang ranting, itu berarti besok ia dan neneknya tidak
akan bisa makan karena tidak mendapatkan uang pembeli makanan.

Randu lalu memutuskan untuk duduk sejenak di atas batang pohon yang tumbang.
Randu memandang sekeliling. Hutan masih basah, matahari masih belum bisa sepenuhnya
membagi sinar. Tadi malam hujan memang turun dengan lebat, itulah mengapa hari ini hutan
tidak memiliki ranting yang kering.

Sambil menunggu, tanpa sada Randu mulai tertidur. Dalam lelepanya itu, Randu
bermimpi berjumpa dengan seorang kakek yang berpakaian serba putih.

“Cucuku…”

Randu tentu saja terheran-heran dengan kedatangan kakek itu.

“Kakek siapa?”

Kakek yang setengah bungkuk hanya tersenyum mendengar ucapan Randu.

“Kamu tidak perlu tahu siapa aku, tapi jangan takut cucuku, aku tidak akan jahat
padamu.”

Randu terdiam.

“Lalu ada apa kakek menemuiku?”

“Kamu adalah anak yang baik, kamu bekerja keras untuk mendapatkan rezeki yang
halal. Untuk itu kakek akan memmberi hadiah padamu.

“Hadiah apa, Kek?”


“Setelah ini, berjalanlah ke arah barat. Nanti kau akan menemui sebuah telaga yang
penuh dengan bunga teratai. Nah, temukanlah sebuah teratai emas di tempat itu. Niscaya kau
akan menemukan apa yang engkau cari.”

Dalam sekejap setelah mengucapkan kata-kata itu, kakek berpakaian serba putih tadi
menghilang tiba-tiba. Kemudian Randu terbangun. Sambil mengucek-ucek matanya, Randu
memandang sekeliling, ia mencari-cari sosok kakek yang tadi dijumpainya. Akhirnya Randu
sadar bahwa kakek itu ditemuinya di alam mimpi.

Karena belum juga mendapatkan kayu bakar, Randu bermaksud untuk mengikuti
nasihat kakek dalam mimpinya tadi. Segera saja Randu bangkit dan berjalan kea rah barat
untuk mencari teratai emas di telaga.

Lama sekali Randu berjalan, ditembusnya berbagai semak belukar dan sulur-sulur
yang berduri. Sepanjang perjalanan yang dijumpai hanyalah hutan basah yang penuh pohon
besar. Suasana terasa sunyi, bahkan tidak didengarnya seekor burung pun yang berkicau.

Meskipun selalu waspada, Randu tidak merasa takut berjalan sendiri di hutan itu.
Sambil berjalan, Randu memetik buah-buahan liar yang dijumpainya. Nenek pasti akan
senang dengan buah-buahan ini, pikirnya. Setelah matahari semakin tinggidan memancarkan
sinarnya ke sudut-sudut hutan, Randu akhirnya tiba di sebuah telaga yang indah. Airnya
jernih dan berlimpah. Di telaga itu pula banyak tanaman teratai yang berdaun sangat lebar
dan sedng bermekaran bunganya.

Segera saja Randu mencari teratai emas yang disebutkan kakek dalam mimpinya tadi.
Ditelitinya satu demi satu teratai dari tepian telaga. Tetapi, setelah beberapa kali mengelilingi
telaga, Randu tidak menjumpai teratai emas yang berkilauan. Semua teratai yang tumbuh di
telaga itu memang benar-benar tanaman sungguhan.

Karena kelelahan, Randu bermaksud untuk beristirahat di bawah pohon sambil


memakan beberapa buah yang diperolehnya selama menuju telaga tadi. Namun ketika hendak
duduk, Randu tanpa sengaja mengedarkan pandangannya. Di seki8tarnya banyak sekali
ranting kering yang berserakan. Tanpa beprikir lebih lama lagi, Randu segera mengumpulkan
ranting-ranting itu. Bukan main gembiranya hati Randu, ia lupa niatnya mencari teratai emas.
Hasil perolehan rantingnya hari ini bahkan tiga kali lebih banyak dari biasanya. Setelah
mengikat ranting-ranting dengan akar pohon, Randu bergegas meninggalkan hutan. “Nenek
pasti kuatir kalau aku tidak segera pulang,”pikir Randu.

Sampai di tepi hutan, Randu menuju ke tempat kambing-kambing gembalaannya


ditambatkan. Ah, syukurlah mereka masih utuh. Kemudia ia segera mengikatkan sebagian
ranting yang diperolehnya ke atas punggung salah seekor kambing yang paling kuat.

Meskipun sebelumnya kuatir karena Randu pulang terlambat, Nenek merasa


bersyukur karena hari ini rezeki mereka berlimpah. Ranting kering yang banyak, juga buah-
buahan hutan.
Ketika Randu selesai menceritakan mimpi tentang kakek yang berpakaian putih dan
teratai emas, Nenek berkata.

“Kakek itu benar. Kau hanya diminta menemukan teratai emas di telaga. Padahal
sesungguhnya teratai emasnya memang tidak ada, sehingga kau tidak menemukannya. Yang
kau dapatkan adalah ranting kering karena sesungguhnya yang kau cari adalah ranting kering.”

Randu mengangguk-angguk tanda mengerti. Sejak itu ia menjadi lebih rajin


membantu neneknya.
Nama : Vincent Vernando

Kelas : 8D

No. absen : 19

K
e
l
Informasi Data Buku Cerpen
a
s
Judul buku : Pesta Karamel

Judul cerita : Teratai Emas


:

Nama pengarang : Ary Yulistiana


7
Nama penerbit B
: CV. Mitra Media Pustaka

Ukuran buku K cm
: Panjang 20,5 cm dan lebar 14,5
e
Kover buku, mencakup : l
a
warna : Jingga, kuning, dan merah
s muda

gambar : Ada sekelompok orang sedang merayakan pesta karamel

ilustrasi : sedang merayakan pesta karamel


: Ada sekelompok orang

7
dengan desain kover yang menarik dan modern
B
Tebal Buku : vi + 50 halaman

Tahun Terbit : 2008


K
Editor buku :- e
l
Kata pengantar : Ada a
s
Daftar isi : Ada

Komentar buku : Tidak ada


:
Nomor ISBN : ISBN 979 – 1198 – 19 - 5
7
B

K
e
l
Teratai Emas
Di desa tepi hutan, hiduplah seorang nenek bersama cucunya. Salah satunya yaitu Randu.
Randu adalah seorang anak laki-laki yang gagah dan pemberani yang perkerjaannya
mengumpulkan ranting kering dan menggembalakan kambing milik seorang saudagar.

Suatu pagi, seperti biasa Randu ingin mencari ranting. Tetapi hari ini yang ditemuinya adalah
ranting yang sebagian besar ranting yang basah dan membusuk. Jadinya Randu tidak bisa
memungut ranting-ranting tersebut sebab tidak akan laku dijual sebagai kayu bakar dan
mereka tidak akan bisa makan karena tidak mendapatkan uang pembeli makanan.

Setelah itu, Randu memutuskan untuk duduk sejenak di atas batang pohon yang tumbang.
Sambil menunggu rantingnya agar kering, tanpa sadar ia mulai tertidur. Dalam lelapnya itu,
Randu bermimpi berjumpa dengan seorang kakek yang berpakaian serba putih.

Kakek tersebut memuji Randu bahwa Randu adalah anak yang baik dan mencari uang yang
halal dengan memungut ranting-ranting yang kering untuk dijual. Lalu, kakek itu memberi
tahu arah untuk menemui sebuah telaga yang penuh dengan bunga teratai dan disuruhnya
untuk mencari sebuah teratai emas di tempat itu.

Dalam sekejap setelah mengucapkan kata-kata itu, kakek berpakaian serba putih tadi
menghilang tiba-tiba. Kemudian Randu terbangun, tapi belum mendapatkan kayu bakar yang
ia cari. Karena belum juga mendapatkan kayu bakar, Randu bermaksud untuk mengikuti
nasihat kakek dalam mimpinya tadi. Segera saja Randu bangkit dan berjalan ke arah barat
untuk mencari teratai emas di telaga.

Setelah matahari semakin tinggi dan memancarkan sinarnya ke sudut-sudut hutan, Randu
akhirnya tiba di sebuah telaga yang indah dengan airnya yang jernih dan berlimpah. Di telaga
itu pula banyak tanaman teratai yang berdaun sangat lebar dan sedang bermekaran bunganya.

Randu lalu segera mencari teratai emas yang disebutkan kakek dalam mimpinya tadi.
Ditelitinya satu demi satu teratai dari tepian telaga. Tetapi, setelah beberapa kali mengelilingi
telaga, Randu tidak menjumpai teratai emas yang berkilauan.

Karena kelelahan, Randu beristirahat di bawah pohon sambil memakan beberapa buah yang
diperolehnya selama menuju telaga tadi. Ketika hendak duduk, Randu tanpa sengaja
mengedarkan pandangannya. Dia melihat di sekitarnya terdapat banyak sekali ranting kering
yang berserakan. Tanpa beprikir lebih lama lagi, Randu segera mengumpulkan ranting-
ranting itu. Karena gembira, ia hingga lupa niatnya mencari teratai emas. Hasil perolehan
rantingnya lebih banyak dari biasanya. Setelah mengikat ranting-ranting dengan akar pohon,
Randu bergegas meninggalkan hutan.

Sampai di tepi hutan, Randu menuju ke tempat kambing-kambing gembalaannya ditambatkan.


Kemudian ia segera mengikatkan sebagian ranting yang diperolehnya ke atas punggung salah
seekor kambing yang paling kuat.
Sesampai di rumahnya, Randu menceritakan segalanya yang tadi ia mimpikan.Ketika Randu
selesai menceritakan mimpinya, lalu nenek mengatakan bahwa omongan kakek itu benar dan
hanya ingin Randu untuk pergi ke telaga untuk mendapatkan ranting-ranting yang kering
tersebut.

Setelah mendengar ucapan nenek, Randu mengangguk-angguk tanda mengerti. Sejak itu ia
menjadi lebih rajin membantu neneknya.

Anda mungkin juga menyukai