Prolog
Cinta segitiga merupakan hal yang lumrah yang ditemui oleh manusia. Namun, pernahkah
kamu mendengar cinta segi empat? Aku rasa belum. Cerita ini akan mengisahkan hubungan
percintaan antara aku dan 3 kakak tingkatku di kuliah. Sebelumnya sebagai informasi aku
menulis ini berdasarkan persetujuan dari semua pihak yang terlibat.
Indraswara Dede Kurniawan adalah nama yang paling dibanggakan di fakultasku. Dia
merupakan org yg sangat pintar baik akademik maupun non-akademik. Indra punya 2 sahabat
yang ga kalah famousnya. Yang pertama, Mytha Aldyan Feiruz atau biasa dipanggil Fei
adalah sahabat perempuan Indra yg pinternya ga ketolongan dan masalah cantik beuhh jgn
ditanya cantik banget hampir-hampir semua perempuan iri dengan kecantikannya. Yang
kedua, Ilham Wibawa Wicaksono atau yg biasa dipanggil Ilham merupakan sahabat Indra
yang paling ngerti perpolitikan, wajarlah papanya seorang pejabat, Ilham terkenal akan
kekayaannya dan juga kecerdasannya dalam berpolitik. Terakhir kenalin nama aku Marcella
Aresta biasa orang panggil aku Resta. Aku anak biasa yang kebetulan dapat kesempatan yang
luar biasa.
BAB I
AKU, KAMU, DAN DIA
Semua berawal dari penyuluhan program kerja dari setiap kementerian yang ada di fakultasku
dan saat penyuluhan program kerja dari kementerian advokasi saat itu Ka Ilham yang
menjelaskan dan aku menyimak dengan baik, dari situ aku dan ka Ilham mulai sering
chattingan hingga telponan sampai tengah malam. Ka Ilham org yg baik dan ramah juga,
saking ramahnya disitu aku sadar mulai jatuh hati kepadanya, sampai di suatu malam...
Jujur detik itu rasanya aku mau terbang sampai kelangit ketujuh. Setelah sekian lama
pendekatan (kurleb 2 minggu) akhirnya Ka Ilham nembak aku dan aku yang saat itu
terbutakan oleh cintanya langsung menerima Ka Ilham tanpa ada penolakan sedikitpun dan
tanggal 2 oktober 2021 kita resmi menjadi pasangan. Namun, karena aku dan ka Ilham
berbeda agama jd kita saling menyembunyikan hubungan ini dari kedua orangtua kita dan
temen-temen kita.
Semua berjalan dengan lancar, hubungan aku dan Ka Ilham tidak ada satupun yang
mengetahui termasuk Ka Indra dan Ka Fei. Namun, suatu kejadian memaksa kita untuk
membongkar apa stasus dari hubungan aku dan Ka Ilham.
Saat itu aku ada pertandingan basket, aku dan timku sedang melawan salahsatu tim basket
yang cukup kuat dan terkenal bagus ditingkat universitas, dan saat itu Ka Ilham dateng
menonton aku dan disitu ada juga Ka Indra. Singkat cerita tim basket kampusku menang dan
Ka Ilham datang menghampiri diriku.
“hai, ini ada bunga buat kamu, congratss yaa udh bisa menang”
“ihh makasih banyak mas, baik bgt deh”
Tiba-tiba Ka Indra datang menghampiri dan berkata “selamat ya dek, td kamu mainnya keren
bgt deh” dengan rasa senang aku menjawab “wahh makasih mas”. Saat itu entah mengapa
hati ini terbelah menjadi 2 antara untuk Ka Ilham dan Ka Indra, apalagi saat itu Ka Indra
berpakaian rapih dan wangi bgt,saking ga fokusnya aku sampai ga denger lagi apa yang di
katakan oleh Ka Indra, mataku hanya tertuju kepada betapa kerennya dia.
Saat itu tanpa sadar aku terlalu asik ngobrol sama ka indra dan melupakan kehadiran ka
ilham. Tidak lama setelah perbincangan aku dan ka indra, kami mendengar suara ledakan dari
luar dan saat di cek, ternyata ada mobil terbakar dengan korban 2 pria dewasa dan 1 pria
remaja dan yang selamat hanya yang pria remaja. Setelah dilihat dengan seksama ternyata
orang itu adalah ka ilham, iya ka ilham menjadi korban dari ledakan mobil tersebut yang
mengakibatkan dia harus beristirahat dengan waktu yang lama. Selama Ka Ilham sakit, Ka
indra ditugaskan oleh Ka ilham untuk jagain aku, dari situlah hubungan antara aku dan ka
ilham mulai terbongkar. Namun, ternyata Ka Indra sudah mengetahui bahwa aku dan Ka
Ilham berpacaran.
Singkat cerita, Ka Indra ternyata menaruh hati kepadaku. Saat itu, aku diajak oleh Ka Indra
untuk makan di suatu cafe yang cukup memiliki pemandangan yang indah. Di cafe tersebut
terdapat live music dimana tiba-tiba mereka membawakan lagu kesukaanku dan saat di lirik
kesukaanku Ka Indra langsung berlutut dan menyatakan cintanya kepadaku. Tanpa disadari
disitu ada Ka Fei juga yang memang sudah lama menaruh hati kepada Ka Indra. Aku melihat
Ka Fei saat itu terlihat matanya yang kecewa akan apa yang Ka Indra lakukan. Tanpa disadari
ternyata disitu ada Ka Ilham yang berusaha mengejar Ka Fei karena ternyata secara diam-
diam Ka Ilham menyimpan rasa kepada Ka Fei. Cerita ini tidak berakhir begitu saja, banyak
hal yang terjadi terhadap aku, Ka Indra, Ka Ilham, dan Ka Fei. Sampai kapan cerita ini
berakhir? Jangan tanya aku karena selama aku masih berkuliah disini maka selama itulah
cerita ini.
BAB II
AKSARA, CINTA, LAKSARA
Mungkin terlalu cepat kalau ceritanya berakhir seperti itu saja. Kita balik keadaan pada saat
aku harus bersama dengan Mas Indra, iya sekarang aku manggil dia Mas karena mungkin aku
sudah terlajur sangat dekat dengan dia.
Suatu hari, aku yang sedang berjemur dihampiri oleh Mas Indra. Disitu dia tergesah-gesah
seraya berkata “Dek, kamu harus tau ini!! Ilham udh sembuh dan aku liat dia td bareng sama
Fei” jujur bukanlah hal yang mengejutkan jika hal itu terjadi, aku sudah memprediksikan apa
yang akan terjadi jd tak membuatku kaget, tapi untuk menghargai Mas Indra aku pura-pura
kaget “HAH?! Iyakah masku begitu adanya???” dia hanya tertawa sambil menatapku.
Jujur aku sedikit keberatan jika Mas Ilham harus berteman dengan Ka Fei karna jujur aku
melihat sesuatu yang berbeda dari pertemanan mereka. Namun, yaa sudahlah aku juga tidak
begitu peduli dengan hal itu. Sampai akhirnya aku mendapatkan video yang berisikan Mas
Ilham memberikan bunga kepada Ka Fei, seketika aku terdiam semua perasaan
marah,kesel,iri,sakit hati,benci semuanya menjadi satu tapi aku tau tak boleh aku
membiarkan org lain melihatku menangis.
Mas Indra datang dengan membawakan soto yang enak serta masih hangat. Mas Indra
melihatku dan berkata “Dek, kamu ga boleh kyk gini yaa klo dia udh nyakitin kamu ya
tinggalin aja, aku ga tega liat kamu kyk gini” aku diemin saja mas indra. Dalam hatiku
berkata “Emg kamu pikir gampang apa ya jd aku dikala sakit hati harus tetap tersenyum”.
Malam itu aku coba menenangkan diri tapi aku malah melihat update status dari ka fei
dimana dia foto dengan bunga dan menuliskan “I said yes for him” yang bikin aku kaget
disitu ka fei mengenakan cincin dan dibunganya tertulis nama “Laksara”. Laksara merupakan
nama samaran Mas Ilham. Aku kaget seketika aku lemes dan ga bisa berkata-kata. Aku
terdiam karna aku ga mau tangisanku didengar oleh tetangga kostku.
Malam itu langsung aku chat Mas Ilham tapi tidak ada respon, melihat tidak ada respon maka
aku chta saja Ka Fei, saat aku chat ka fei dia tidak mengaku. Lalu kutanya salahsatu temen ka
fei dan benar saja Mas Ilham menembak Ka Fei, jujur aku saat itu ga tau harus apa alhasil
aku hanya diam dan membiarkan mas ilham mengakuinya sendiri. Pgn ku putusin tp bingung
juga soalnya kyk pasti dia bakal aneh² gitu sama ditambah diriku juga masih sayang sama dia
trs juga di satu sisi aku masih butuh dia gitu takutnya klo nanti putus hubungan aku sama dia
ga akan sebaik sekarang gitu. Makanya kemaren tuh pas denger kabar itu aku jd bingung
sendiri kyk ibarat tuh di otakku ada 2 sisi yg ngomong gitu, yg kanan bilang untuk maafin aja
dan lupain karna nanti dia juga bakal sadar sendiri dan yang kiri isinya ngatain dia gitu, jujur
klo ditanya pgn putusin apa engga ya pgn (klo diliat dari case yg sekarang) tp klo diliat dari
gimana dia dari awal sama aku apa yg udh dia kasi ke aku yaa jelas saya tidak mau putusin
dia. Yaa ternyata penantianku tidak sia-sia, Mas Ilham mengaku dengan sendirinya tanpa aku
paksa dan ya aku memaafkannya.
1 bulan setelah kejadian itu, semu aberjalan normal hingga aku lihat status ka fei dimana dia
berfoto dengan mas ilham dan yaa dia mencium mas ilham, kali ini kesabaranku sudah habis,
langsung sjaa aku chat mas ilham.
Aku bingung seperti tidak percaya kalau orang yang selalu ada buat aku bukanlah pacarku
sendiri tapi orang lain. dari sini aku belajar kalau mencintai itu jgn terlalu dalam sama seperti
apa yanf dikatakan dalam sebuah aksara jawa yaitu “Ben akhire ora kecewa, dewe kudu
ngerti kapan wektune berharap lan kapan wektune kudu mandeg.” Yang berarti “Agar
akhirnya tidak kecewa, kita harus mengerti kapan waktunya berharap dan kapan waktunya
harus berhenti.”