Anda di halaman 1dari 4

EKSPLANASI ALAMIAH

1.Apa Yang Dimaksud Angin Topan ?

Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam atau lebih sering
terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah yang sangat
berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam suatu system
cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar radius ratusan
kilometer di sekitar daerah system tekana rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar 20km/jam.

Secara singkatdapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak . Menurut Buys Ballot,
ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah bertekanan
maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal dikenal
dengan istilah angin. Anemometer mengkok adalah alat yang digunakan untuk mengukur kecepatan
angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau knot (1
knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin biasanya di hubungkan dengan arah
datangnya massa udara tersebut.

-Pernyataan Umum : Angin topan adalah pusaran angin kencang dengan kecepatan angin 120 km/jam
atau lebih sering terjadi di wilayah tropis diantara garis balik utara dan selatan, kecuali di daerah-daerah
yang sangat berdekatan dengan khatulistiwa. Angin topan disebabkan oleh perbedaan tekanan dalam
suatu system cuaca. Angin paling kencang yang terjadi di daerah tropis ini umumnya berpusar radius
ratusan kilometer di sekitar daerah system tekana rendah yang ekstrem dengan kecepatan sekitar
20km/jam.

-Deretan Penjelas : Secara singkatdapat dijelaskan bahwa angin adalah udara yang bergerak . Menurut
Buys Ballot, ahli ilmu cuaca dari Perancis, angin adalah massa udara yang bergerak dari daerah
bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Gerakan massa udara yang arahnya horizontal
dikenal dengan istilah angin. Anemometer mengkok adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kecepatan angin. Satuan yang biasa digunakan dalam menentukan kecepatan angin adalah km/jam atau
knot (1 knot = 0,5148 m/det = 1,854 km/jam). Sisteman penamaan angin biasanya di hubungkan dengan
arah datangnya massa udara tersebut.

-Interprestasi : -

2. Apa Penyebab Terjadinya Badai ?

Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai pasir dan debu. Badai
disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat. Badai bergerak di atas
laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20 km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan
anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya, meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap
bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir
bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan
badai salju. Badai paling merusak adalah badai topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon
(cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon) di Samudera Pasifik.

Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di dalam energi atmosfer
mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat mengelilingi suatu
pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut ini,tekanan udara sangat
rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam. Hal ini bisa terjadi di
Indonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu di Samudera Atlantik,
Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.

-Pernyataan Umum : Badai adalah cuaca yang ekstrem, mulai dari hujan es dan badai salju sampai badai
pasir dan debu. Badai disebut juga siklon tropis oleh meteorolog, berasal dari samudera yang hangat.

-Deretan Penjelas : Badai bergerak di atas laut mengikuti arah angin dengan kecepatan sekitar 20
km/jam. Badai bukan angin ribut biasa. Kekuatan anginnya dapat mencabut pohon besar dari akarnya,
meruntuhkan jembatan, dan menerbangkan atap bangunan dengan mudah. Tiga hal yang paling
berbahaya dari badai adalah sambaran petir, banjir bandang, dan angin kencang. Terdapat berbagai
macam badai, seperti badai hujan, badai guntur, dan badai salju. Badai paling merusak adalah badai
topan (hurricane), yang dikenal sebagai angin siklon (cyclone) di Samudera Hindia atau topan (typhoon)
di Samudera Pasifik. Penyebab badai adalah tingginya suhu permukaan laut. Perubahan di dalam energi
atmosfer mengakibatkan petir dan badai. Badai tropis ini berpusar dan bergerak dengan cepat
mengelilingi suatu pusat, yang sumbernya berada di daerah tropis. Pada saat terjadi angin ribut
ini,tekanan udara sangat rendah disertai angin kencang dengan kecepatan bisa mencapai 250 km/jam.
Hal ini bisa terjadi di Indonesia maupun negara-negara lain. Di dunia, ada tiga tempat pusat badai, yaitu
di Samudera Atlantik, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik.

-Interprestasi : -

3.Bagaimana Proses Terjadinya Gerhana Bulan ?

Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi.
Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama, sehingga sinar
Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi
karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi
bulan dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan
dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana
bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node
tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi
lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena
kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih
adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan
tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.Gerhana bulan dapat
diamati dengan mata telanjang dan tidak berbahaya sama sekali. Ketika gerhana bulan sedang
berlangsung, umat Islam yang melihat atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan
salat gerhana bulan

-Pernyataan Umum : Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup
oleh bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus
yang sama, sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.

-Deretan Penjelas : Gerhana bulan muncul bila bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena
kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar 5°, maka tidak setiap oposisi bulan
dengan Matahari akan mengakibatkan terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan
dengan bidang ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana
bulan memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi pada node
tersebut. Bulan membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi
lainnya. Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena
kedua node tersebut terletak pada garis yang menghubungkan antara Matahari dengan bumi.

Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan, seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih
adanya sinar Matahari yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang
dibelokkan ini memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana bulan, bulan akan
tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga, ataupun coklat.

-Interpretasi : -

Contoh Teks Eksplanasi : Hujan Es


1. Pernyataan umum
Hujan es, dalam ilmu meteorologi disebut juga hail, adalah presipitasi yang terdiri dari bola-bola
es. Salah satu proses pembentukannya adalah melalui kondensasi uap air lewat dingin di
atmosfer pada lapisan di atas freezing level. Es yang terjadi dengan proses ini biasanya
berukuran besar. Karena ukurannya, walaupun telah turun ke aras yang lebih rendah dengan suhu
yang relatif hangat tidak semuanya mencair. Hujan es tidak hanya terjadi di negara sub-tropis,
tapi bisa juga terjadi di daerah ekuator.
Proses lain yang dapat menyebabkan hujan adalah riming, dimana uap air lewat dingin tertarik
ke permukaan benih-benih es. Karena terjadi pengembunan yang mendadak maka terjadilah es
dengan ukuran yang besar.
2. Deretan penjelasan
Hujan es disertai puting beliung berasal dari jenis awan bersel tunggal berlapis-lapis (CB) dekat
dengan permukaan bumi, dapat juga berasal dari multi sel awan , dan pertumbuhannya secara
vertical dengan luasan area horizontalnya sekitar 3 – 5 km dan kejadiannya singkat berkisar
antara 3 - 5 menit atau bisa juga 10 menit tapi jarang, jadi wajar kalau peristiwa ini hanya
bersifat local dan tidak merata, jenis awan berlapis lapis ini menjulang kearah vertical sampai
dengan ketinggian 30.000 feet lebih, Jenis awan berlapis-lapis ini biasa berbentuk bunga kol dan
disebut Awan Cumulo Nimbus (CB).
Dua per tiga dari bumi kita ini mengandung air dan sisanya adalah daratan. Air itu tersimpan
dalam banyak wadah seperti samudera, lautan, sungai, danau. Jangan lupa tubuh kita ini juga
mengandung banyak air juga. Nah air yang ada di berbagai wadah tersebut akan mengalami
penguapan atau evaporasi dengan bantuan matahari. Oya, tak lupa juga air yang ada di daun
tumbuhan ataupun permukaan tanah. Proses penguapan air dari tumbuh-tumbuhan itu dinamakan
transpirasi.
Kemudian uap-uap air tersebut akan mengalami proses kondensasi atau pemadatan yang
akhirnya menjadi awan. Awan-awan itu akan bergerak ke tempat yang berbeda dengan bantuan
hembusan angin baik secara vertikal maupun horizontal. Awan yg mengandung uap air tertiup
angin ketempat yg dingin, mencapai dew point / titik embun, lalu mengembun, dan karena
beratnya, kemudian jatuh sebagai hu jan. Saat telah mengembun itu, sudah jadi air, lalu tertiup
oleh angin thermis yg naik, keketinggian dgn temperatur dibawah freezing point, embun tersebut
lalu akan membeku menjadi es, dan akan jatuh kebawah. Karena ikatan antar molekul es selaku
benda padat jauh lebih kuat dari ikatan antar molekul air, maka es tersebut lalu jatuh dalam
bentuk yg tidak beraturan, bisa sebesar kepalan tangan. Inilah fenomena terjadinya hujan es.
Hujan es hanya terjadi di wilayah iklim dingin atau subtropics.
3. Interpretasi
Oleh sebab itu hujan es jarang terjadi di daerah tropis seperti di Indonesia, sebab, angin thermis
yg bertiup naik vertikal, adanya terutama didaerah tropis, dan subtropis (Filipina). Ini di
karenakan Indonesia berada di daerah tropis, maka dari itu jarang bahkan jarang sekali di tempat
kita, mengalami hujan es ini.

Anda mungkin juga menyukai