Anda di halaman 1dari 11

SAJAK DUKA SI BUNGA CINTA

Karya:Rahmad Darmawan Pagi itu semua terasa berbeda,tatapan dan senyumnya begitu kosong terasa.Semua riang canda dan tawa yang biasa terpancar,seakan sirna dari paras ayunya.Hanya kebisuan dan kilau biasan air mata tergambar dari dirinya.Menemaninya beku di atas jajaran bangku taman.Semua diam,tak mengerti dengan apa yang terjadi.Hingga datang gadis lain menghampiri dirinya. Nadine...kamu kenapa menangis? tanyanya lirih. Eh..kamu,Jun.Ti...tidak...aku tidak menangis koq.Ini nih banyak debu,jadi mataku kemasukan deh...Jawab Nadine sambil coba menyeka air matanya. Sudahlah,Nad.Ga usah bohong.Aku kenal kamu tu dah lama,jadi aku tahu persis bilamana sampai kembali. Akhirnya Nadine menceritakan semua problema yang ia hadapi ketika kepada Nadine sahabatnya itu.Ia bercerita bahwa Julian tidak tunangannya telah berselingkuh dengan wanita lain .Bahkan menegurnyapun,ia berpura-pura mengenalinya dan mengaku bahwa dia tidak punya tunangan. Nadine sangat shock,ia masih tidak percaya bila orang yang sangat ia cintai dan orang yang selama ini ia harapkan sebagai pelabuhan terakhir cintanya,begitu tega mengkhianati kesetiaan membuatmu nangis kamu lagi sedih atau gini?Tanya Juni nggak.So jujur aja deh,ada masalah apa koq sampaikaya

hatinya.Sungguh hal yang selama ini tak pernah terlintas dalam benak Nadine. Mendengar semua itu,Juni turut iba akan nasib sahabatnya itu.Ia berharap agar Nadine lebih tegar dan tetap yakin bila kelak ia akan dapat pengganti yang lebih baik dari Julian.Juni ingin agar Nadine dapat kembali lagi seperti Nadine yang dulu.Nadine yang periang,penuh canda tawa dan dan yang selalu mekar dan berwarna. Setahun berlalu semenjak kejadian itu,kini Nadine sudah mulai bisa melupakan Julian mantan kekasihnya yang telah mengkhianati cintanya.Kini,Ia ingin membuka lembaran baru dalam hidupnya.Ia ingin lebih berfokus pada kuliahnya dan melupakan sejenak keinginan untuk mencari pasangan hidup.Juni-pun turut bahagia,karena kini sahabatnya itu tlah dapat kembali ceria.Ia senang Nadine tlah bisa melupakan Julian dan bangkit dari segala kesedihannya. Keesokan harinya semua berjalan normal di kampus Nadine.Para mahasiswa tengah sibuk dengan pekerjaan mereka masing-masing,mulai dari mengerjakan tugas,presentasi dsb.Begitupun halnya dengan Nadine,sedari tadi matanya tak pernah lepas menatap lurus ke arah layar proyektor dan jari-jari tangannya tak pernah berhenti berasal dari lebih menari-nari keluarga senang di atas buku catatannya.Nadine memang seorang yang rajin dan pekerja keras.Walaupun manja dan yang terbilang segala berkecukupan,tak lantas membuat Nadine menjadi seorang yang pemalas.Ia mengerjakan sesuatunya sendiri dan tidak suka apabila harus merepotkan orang lain. Nadine,Si bunga kampus

Tet...tet....teeeeeeeeeeeet Jam menuju ke kuliahpun kantin berakhir,Nadine kampus.Di dan sana bergegas telah menanti pergi tiga

meninggalkan ruang pembelajaran dan melangkahkan kakinya sahabatnya, Juni,Venny Risty.Setelah cipika-cipiki

sebentar,Nadine segera duduk dan memesan minuman. Eh...Nad, koq kamu lama banget sihh datengnya ?Tanya Risty membuka pembicaraan. Iya nih lama banget.Sampai-sampai kita bertiga pada kriputan nunggu lho di sini.Sahut Venny. Hehe...sory ya dah buat kalian nunggu lama.Cause,tadi harus konsultasi tugas dulu.Jadi aku datengnya telat deh...Terang Nadine. Teman-teman, kalian dah pada tahu belum kalau para anggota pecinta alam bakal ngadain camping ke Sumeru ?Tanya Juni kepada teman-temannya. Yang bener ? Trus kapan rencananya ?Sahut Risty. Suerrr dehhhhh.Denger-denger sih minggu depanJelas Juni. Ih...boleh juga tuh.Lho semua pada mau ikut ga?Tanya Venny. PASTINYAAAAA...AAA...AAAAATegas Nadine,Risty dan Juni bersamaan. Mereka berempat pergi meninggalkan kantin dan menuju sanggar pecinta alam guna mendaftarkan diri untuk mengikuti kegiatan camping.Setelah mendapat tanda peserta masing-

masing,mereka berempat membubarkan diri dan pulang ke rumah masing-masing. Hari kedua yang dinanti-nanti akhirnya datang.Setelah menuju ke

mempersiapkan segala kebutuhan camping dan meminta ijin orang tuanya.Nadine dengan segera berangkat supir kampusnya diantarkan pribadi

keluarganya.Setibanya di kampus,Nadine segera masuk ke dalam bus yang akan dia tumpangi.Di dalam bus,Nadine bingung mencari tempat duduk.Karena hampir semua tempat duduk sudah terisi dan hanya tersisa sepasang tempat duduk di bagian depan.Tanpa pikir panjang Nadine langsung meletakan ranselnya dan duduk di salah satu kursi tersebut.Sejenak Nadine terdiam membayangkan akan keindahan alam Sumeru, yang beberapa jam lagi akan ia jajaki.Seketika terdengar suara lirih seorang lakilaki memanggil dan membuyarkan semua khayalannya. Permisi,mbak...boleh saya duduk di sini ? tanya lelaki itu. Oh...silakan,mas.jawab Nadine sambil mempersilakan sang pemuda tersebut untuk duduk. Terima kasih...jawab pemuda itu sambil meletakan tas ranselnya dan kemudian duduk di yang hanya tinggal satusatunya itu. Perkenalkan...namaku Arjuna.Kalau kamu, siapa

namanya?kata pemuda tersebut memperkenalkan diri. Nadine....jawab Nadine sepintas. Setelah beberapa saat lelah menanti,akhirnya bus

merekapun berangkat.Dengan perlahan-lahan roda buspun mulai

berputar meninggalkan halaman kampus yang memang tengah sepi pada waktu itu.Di dalam perjalanan,semua peserta tampak sibuk sendiri-sendiri.Sebagian ada yang tengah asyik bermain gitar,bersendau-gurau dan beberapa diantaranya ada juga yang tengah asyik tidur.Mereka semua nampak bahagia dan seakan tidak sabar untuk segera sampai di Sumeru.Suasana serupa nampak juga dialami Nadine dan Arjuna,mereka berdua tengah asyik berbincang-bincang dengan diiringi gelagat canda tawa dari keduanya.Nadine bahwa merasa Arjuna nyambung seorang saat berbica dengan dan mulai Arjuna.Karena selain Arjuna anaknya asyik,Nadine juga dapat menangkap yang cerdas cekatan.Setelah beberapa berbincang,Nadine

merasakan adanya kenyamanan ketika ia berada di dekat Arjuna.Bahkan rasa nyaman yang kini ia rasakan jauh melebihi ketika ia masih bersama Julian dulu.Dalam hati Nadine merasa heran mengapa ia bisa secepat ini akrab dengan Arjuna,padahal dia dan Arjuna baru beberapa jam saling mengenal.Tapi ia merasa seolah telah lama mengenal Arjuna.

Perjalanan melelahkan selama 3 jam akhirnya selesai juga ditempuh para peserta.Tepat pukul 15.00 WIB,mereka sampai di Sumeru.Para peserta segera mengambil bawaan masing-masing dan kemudian turun dari bus.Hawa sejuk,pemandangan hijau nan ASRI,ditambah sapaan lembut angin pegunungan seakan memanjakan panca indra seluruh peserta.Setelah beberapa saat melepaskan penat selama di bus,mereka memutuskan untuk segera melanjutkan perjalanan menuju lokasi pendirian tenda.Tak butuh waktu lama,merekapun akhirnya sampai di lokasi tersebut dan segera membangun tenda disana.Setelah

semua tenda tlah berdiri,mereka kembali ke aktivitas masingmasing. Malampun datang dengan sejuta pesonanya,membawa keheningan dan rasa dingin yang semakin erat mendekap raga.Namun hal itu tidak memupuskan niat yang mereka kumpulkan api unggun yang untuk ikut tadi di sedari para peserta segera area di itu melaksanakan kegiatan api unggun.Dengan berbekal kayu bakar sore,merekapun tengah-tengah tadi hanya malam menyalakan

perkemahan.Nadine tenda,memutuskan

terdiam

bergabung.Acara

sangat meriah,para peserta mencoba menampilkan bakat-bakat yang mereka miliki.Namun suasana berubah ketika seorang pemuda berparas tampan maju ke tengah-tengah rombongan dengan berbekal sebuah gitar di tanganya.Nadine tahu persis bahwa pemuda itu adalah Arjuna,tapi ia tak menyangka bahwa Arjuna bisa bermain musik.Arjunapun segera memetik dawaidawai senar gitarnya sambil menyanyikan sebuah lagu dengan nada suara yang sangat merdu.Semua seakan terlarut dalam nyanyian Arjuna,tanpa terkecuali Nadine.Ia masih terbata,dalam hatinya ia merasa sangat kagum kepada Arjuna.Hingga akhirnya datang Juni,Risty dan Venny menghampirinya. Hei....iii...diem Nadine. Tau nich....yang lain gi pada asyik-asyikan.Lho malah diem aja.Tambah Risty. Gi ga mut bicara aja....!!!!Tukas Nadine. aja dari tadi.Kata Juni mengejutkan

Ech...Lho liat deh cowok yang lagi nyanyi itu.Bukannya itu cowok yang tadi Risty. Yup...Mank ya ?Sahut Nadine. Sumpah yaaa,Nad...tu cowok dah keren pandai nyanyi lagi.Cewek mana yang Risty. Yang bener,Ris.Aku kira cewek tomboy kaya lho tu ga suka sama cowok.Canda Venny diiringi tawa kedua sahabatnya yang lain. Sial...lho,Ven.Biar begini-begini gue masih normal ga tergila-gila sama dia.Jawab kenapa? Jangan-jangan kamu naksir siang duduk bareng lho ?Tanya

tau.Balas Risty dengan wajah cemberut. Sudah-sudah kalian ni koq malah pada ribut sich.Malu tau diliatin temen-temen lain.Kata Nadine menenangkan. Setelah selesai bernyanyi,Arjuna segera keluar dari

rombongan dan kemudian berjalan menghampiri Nadine dan ketiga temannya.Ia ingin mengajak Nadine untuk pergi jalanjalan.

Hei,Nad.Sapa Arjuna. Hei juga....aaaa.Jawab Risty dan Venny dengan nada agak centil. Oh...ya kenalin,Na.Mereka temen-temenku,yang ini

namanya Juni,terus yang tengah itu namanya Venny,dan yang

paling pojok itu namanya Risty.Ucap Nadine memperkenalkan teman-temannya. Setelah berkenalan dengan teman-teman

Nadine,Arjunapun mengajak Nadine berjalan-jalan.Ia sengaja melakukan itu karena malam ini dia ingin mengungkapkan segala perasaannya kepada Nadine.Tiba-tiba Arjuan berhenti,membuat Nadine bertanya-tanya. Ada apa,Na.koq tiba-tiba berhenti ?Tanya Nadine heran. Nad,aku boleh ngomong sesuatu ga ama kamu?Tanya Arjuna Ngomong Nadine. Nad,sebenernya aku tu suka ama kamu.Ucap Arjuna lirih. A..apaaa...kamu Nadine sedikit kaget. Ya,Nad.Udah lama aku mendem rasa ini,karena aku tahu dulu kamu sudah punya tunangan.Sekarang kamu mau ga jadi melati di gersang hatiku ?Tanya Arjuna penuh harap. A..aku...maa..u.Tapi aku takut kau akan melukaiku seperti apa yang pernah dilakukan Julian dulu.Jawab Nadine agak terbata. Yakinlah...aku tak akan menyakitimu.Aku bukan Julian yang mencintaimu hanya relung batinku tuk kepuasan dan setelah itu tulus,dari mencoba Arjuna menelantarkamu begitu saja.Aku mencintaimu terdalam.Jawab meyakinkan Nadine. ga lagi bercanda kan,Na ?Tanya aja kali,Na.Pakai minta ijin segala.Jawab

Akhirnya Nadinepun mau menerima Arjuna.Walau awalnya agak ragu tapi akhirnya Nadine percaya bahwa Arjuna berbeda dengan Julian.Kini mereka berduapun resmi menjadi sepasang mentari yang terang menyinari semestanya cinta. Sebulan Nadine Nadine berlalu sejak kegiatan camping Sumeru.Kini baru dalam akan akan

merasa kembali

menemukan menemukan yang dulu

kebahagiaan

hidupnya.Hadirnya Arjuna sebagai sosok pengeran hati,membuat kepercayaannya hilang,terkikis cinta.Kepercayaan sempat

perihnya pengkhianatan.Nadine merasa beruntung karena Arjuna memang benar-benar menepati janji untuk tidak membuat hatinya terluka.Arjuna sangat perhatian padanya dan tak ingin bila setetes air matapun jatuh dari paras ayunya. Pagi ini udara begitu cerah,mentari begitu terang menyapa semesta dan burung-burung seakan berlomba dalam tautan lembut kicaunya.Begitu lirih dan damai menggugah jelita dari lelapnya. Ma...Pa,Aku berangkat dulu ya .Pamit Nadine kepada orang tuanya. Ya...sayang.Hati-hati di jalan.Sahut Mama Nadine. Nadinepun keluar dan kemudian duduk di sofa depan rumahnya datang sambil menanti sang pujaan hati datang terlambat dengan menjemputnya.15 menit berlalu dan Arjunapun tak belum jua menjemputnya.Akhirnya, memutuskan untuk karena berangkat takut sendiri Nadinepun hati.

taxi.Sepanjang perjalanan Nadine selalu bertanya-tanya dalam

Sebenarnya apa yang terjadi.Tak biasanya Arjuna sepeti ini.Tanya Nadine dalam hati. Nadine mencoba tenang dan meyakinkan hatinya bahwa Arjuna tidak pernah mengkhianatinya.Dia terus mencoba menekan semua rasa curiga itu dalam hatinya.Tiba-tiba Hpnya berdering,di layar tertulis nama Juni,Nadinepun dengan segera mengangkat telepon dari temannya itu. Ya...Jun.Ada pa ?Tanya Nadine. Lho...dimana ,Nad?Tanya Juni balik. Ni lagi mau berangkat ke kampus.Lho sendiri gi dimana sich ?Tukas Nadine. Gue lagi di RSCM sekarang.Lho sebaiknya cepet ke sini,Nad.Jawab Juni. Hah mank sapa yang sakit...?Tanya Nadine Kamu yang sabar ya,Nad.Semalam Arjuna mengalami kecelakaan dan sekarang dia kritis.Jawab Juni menenangkan sahabatnya itu. Nadine tak bisa berkata lagi,tanpa di sadari Hp yang ada di tangannya terjatauh begitu saja dan air matapun tak tak henti berlinang dari yang ia matanya.Dia segera meminta kepada supir taxi untuk mengubah haluan.Setibanya di tumpangi

RSCM,Nadine segera berlari menuju ruang UGD.Di depan ruang tersebut tengah berdiri kedua orang tua Arjuna sangat sedih dengan keadaan yang yang nampak anak menimpa

mereka.Nadine menghampiri mereka dan bertanya tentang apa yang sebenarnya terjadi.

Beberapa saat kemudian dokter keluar dari ruang UGD dengan wajah yang bahwa memancarkan Arjuna sudah raut tidak duka bisa .Diapun ditolong menyampaikan

lagi.Seketika itu juga,air mata deras menetes di wajah Nadine dan kedua orang tua Arjuna.Nadine sangat terpukul dan tidak percaya bahwa Arjuna akan pergi secepat ini.Ia masih ingat betul bagaimana kemarin ia dan Arjuna masih bersama merajut hari dengan cinta di antara mereka.Tapi kini semua itu tlah berakhir,lelaki yang sangat dicintainya kini tlah pergi jauh dan tak mungkin lagi tersentuh olehnya.

Anda mungkin juga menyukai