Anda di halaman 1dari 11

BIOGRAFI OKI SETIANA DEWI

Oki Setiana Dewi lahir di Batam pada tanggal 13 Januari 1989. Ia


adalah anak pertama dari tiga bersaudara yang kesemuanya perempuan.
Orang tua Oki bernama Sulyanto dan Yunifah Lismawati yang merupakan
pasangan suami istri berdarah Jawa Palembang.
Nama Oki Setiana Dewi mulai berkibar ketika dirinya memerankan
Anna dalam film Ketika Cinta Bertasbih dilanjutkan dengan sinetronnya.
Yang membuat artis wanita ini berbeda selain kecantikannya yang alami
dan mempesona adalah jilbab syari nya yang menutup seluruh aurat.
Selain Film, Oki juga membintangi beberapa judul sinetron,
diantaranya: Ketika Cinta Bertasbih Spesial Ramadhan, Ketika Cinta
Bertasbih Meraih Ridho Ilahi, Dari Sujud Ke Sujud, Anak-Anak Manusia
Oki juga selalu kelihatan anggun dan smart serta religius. Sebelum
berjilbab, Oki sempat bermain di beberapa FTV namun kemudian berhenti
lantaran produser tak mengijinkan pemainnya pakai jilbab. Oki
memutuskan untuk berjilbab pada tahun 2005. Kariernya di dunia seni
peran sempat terhenti, sebelum akhirnya memerankan karakter utama
perempuan dalam cerita Ketika Cinta Bertasbih.
Kisah Oki ketika memutuskan memakai jilbab adalah ketika sang
bunda terserang sakit yang kata dokter sudah sulit disembuhkan.
Mendengar itu Oki jadi sangat sedih. Ia pun lalu memutuskan untuk
berjilbab agar bisa lebih khusyuk mendoakan kedua orang tuanya
terutama bundanya.

Pendidikan dan Prestasi Lain


Sejak tahun 2005, keluarga Oki hijrah dan menetap di Jawa tepatnya
di Depok. Oki sendiri menyelesaikan SMA nya juga di SMAN1 Depok. Oki
termasuk siswa yang pintar hingga bisa diterima di Universitas Indonesia.
Oki Setiana Dewi menyelesaikan kuliahnya di Universitas Indonesia,
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya pada tahun 2012. Aktris dengan ikon
muslimah ini telah banyak menginspirasi remaja tanah air. Ia menjadi
mahasiswi terbaik dan berprestasi di kampusnya yakni sebagai mahasiswi
baru terbaik OKK UI 2007, mahasiswi baru terbaik PSA MABIM FIB UI 2007,
serta mahasiswi berprestasi bidang seni FIB UI 2010. Usai meraih gelar
sarjana, Oki menjadi santriwati program Tahfidzul Quran di Rumah Quran
yang terletak di Depok. Lalu, ia mempelajari bahasa arab di Universitas
Umm Al Qura di Makkah pada tahun 2012. Pada tahun yang sama,
kecintaannya pada dunia pendidikan dan anak-anak, Oki melanjutkan
studi pascasarjananya di bidang studi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di
Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Ketika SMA, Oki selalu langganan menjadi juara kelas. Ia juga sering
mewakili sekolahnya dalam berbagai perlombaan akademis dan non
akademis.
Dalam hal perfilm-an, tak diragukan lagi prestasi Oki. Banyak gelar telah
disabetnya. Berikut ini rentetan daftar prestasi Oki di perfilm-an
Indonesia :
Aktis Wanita Terbaik versi Islamic Movie days
Aktris Pendatang Baru wanita terbaik
Aktris pendatang baru wanita terfavorit untuk film Ketika Cinta
Bertasbih di Indonesia Movie Awards 2010.
Penulis
Biografi Oki Setiana Dewi - Artis Indonesia- Oki juga merambah dunia
kepenulisan, beberapa judul bukunya adalah Melukis Pelangi ; Catatan
Hati Oki Setiana Dewi : 2011, Sejuta Pelangi ; Pernik Cinta Oki Setiana
Dewi : 2012, Cahaya Di Atas cahaya ; Perjalanan Spiritual Oki Setiana
Dewi : 2012, Hijab I'm In Love : 2013, Dekapan Kematian : 2013, Ketika
Guru SD Sakit
Dalam bukunya yang berjudul Hijab Im In Love, merupakan
karyanya yang paling berbeda karena ia juga mengeluarkan album
perdananya dengan judul yang sama.Dalam album Hijab Im in Love
(2013) ini dinyanyikan bersama adiknya bernama Shindy.
Kegiatan Lain
Oki juga sering mengisi seminar kemuslimahan dan kepemudaan.
Oki juga meluangkan waktunya mengajar ngaji di TPA untuk anak-anak
dan ibu-ibu. Oki juga memiliki komunitas sendiri yaitu Sahabat Oki Setiana
Dewi atau SOSD yang telah memiliki member beribu orang baik itu di
Indonesia dan juga di luar negeri. Bersama komunitas tersebut, Oki
menggalakkan kegiatan DMKM yaitu Dari Masjid ke Masjid dan juga
program Yuk Mengaji, Al Quran di Hati dimana pelaksanaannya juga
menyentuh lingkungan Lapas Wanita Tangerang.
Kecerdasan dan prestasi Oki juga diakui ketika dirinya ditunjuk
sebagai duta untuk Anak-anak Rumah Autis (2012) dan duta Internet
Sehat dan Aman oleh kementrian Komunikasi dan Informatika 2010.
Motivator Muslimah
Bersama komunitasnya Sahabat Oki Setiana Dewi (SOSD / @sahabatosd)
yang tersebar di seluruh Indonesia dan Malaysia, Oki Setiana Dewi
memiliki beberapa agenda yakni DMKM (dari masjid ke masjid), dan
program mengajarkan mengaji bertajuk Yuk Mengaji, Al Quran di Hati
yang telah dijalankan sejak Oktober 2011 silam dan berlangsung sepekan
sekali yang diadakan di Lapas / penjara wanita Tangerang.
CHAIRIL ANWAR

Chairil Anwar adalah seorang penyair yang berasal dari Indonesia. Chairil
Anwar mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan tulisannya di
Majalah Nisan pada tahun 1942, saat itu ia baru berusia 20 tahun. Ia juga
dikenal sebagai Si Binatang Jalang dalam karya-nya, yaitu "Aku". Ia
telah menulis sebanyak 94 karya, termasuk 70 puisi. Bersama Asrul Sani
dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan
'45 sekaligus puisi modern Indonesia.

Biografi Chairil Anwar Penyair Indonesia


Image Courtesy of id.wikipedia.com

Biodata Chairil Anwar

Nama Lengkap : Chairil Anwar


Tanggal Lahir : 26 Juli 1922
Tempat Lahir : Medan, Indonesia
Pekerjaan : Penyair
Kebangsaan : Indonesia
Orang tua : Toeloes (ayah) dan Saleha (ibu)
Biografi Chairil Anwar

Chairil Anwar dilahirkan di Medan, Sumatera Utara pada 26 Juli 1922. Ia


merupakan anak tunggal dari pasangan Toeloes dan Saleha, ayahnya
berasal dari Taeh Baruah. Ayahnya pernah menjabat sebagai Bupati
Kabupaten Inderagiri, Riau. Sedangkan ibunya berasal dari Situjug,
Limapuluh Kota Ia masih punya pertalian kerabat dengan Soetan Sjahrir,
Perdana Menteri pertama Indonesia.

Sebagai anak tunggal yang biasanya selalu dimanjakan oleh orang tuanya,
namun Chairil Anwar tidak mengalami hal tersebut. Bahkan ia dibesarkan
dalam keluarga yang terbilang tidak baik. Kedua orang tuanya bercerai,
dan ayahnya menikah lagi. Chairil lahir dan dibesarkan di Medan, sewaktu
kecil Nenek dari Chairil Anwar merupakan teman akrab yang cukup
mengesankan dalam hidupnya. Kepedihan mendalam yang ia alami pada
saat neneknya meninggal dunia.

Chairil Anwar bersekolah di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah


dasar untuk orang-orang pribumi pada masa penjajahan Belanda. Dia
kemudian meneruskan pendidikannya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs
(MULO), sekolah menengah pertama Hindia Belanda, tetapi dia keluar
sebelum lulus. Dia mulai menulis puisi ketika remaja, tetapi tidak satupun
puisi yang berhasil ia buat yang sesuai dengan keinginannya.

Meskipun ia tidak dapat menyelesaikan sekolahnya, tetapi ia tidak


membuang waktunya sia-sia, ia mengisi waktunya dengan membaca
karya-karya pengarang Internasional ternama, seperti : Rainer Maria Rike,
W.H. Auden, Archibald Macleish, Hendrik Marsman, J. Slaurhoff, dan Edgar
du Perron. Ia juga menguasai beberapa bahasa asing seperti Inggris,
Belanda, dan Jerman.

Baca juga : Biografi William Shakespeare Sastrawan Inggris.

Pada saat berusia 19 tahun, ia pindah ke Batavia (sekarang Jakarta)


bersama dengan ibunya pada tahun 1940 dimana ia mulai kenal dan
serius menggeluti dunia sastra. Puisi pertama yang telah ia publikasikan,
yaitu pada tahun 1942. Chairil terus menulis berbagai puisi. Puisinya
memiliki berbagai macam tema, mulai dari pemberontakan, kematian,
individualisme, dan eksistensialisme.

Selain nenek, ibu adalah wanita yang paling Chairil cinta. Ia bahkan
terbiasa menyebut nama ayahnya, Tulus, di depan sang Ibu, sebagai
tanda menyebelahi nasib si ibu. Dan di depan ibunya, Chairil acapkali
kehilangan sisinya yang liar. Beberapa puisi Chairil juga menunjukkan
kecintaannya pada ibunya.

Dunia Sastra

Nama Chairil Anwar mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan
tulisannya di Majalah Nisan pada tahun 1942, pada saat itu dia berusia
dua puluh tahun. Namun, saat pertama kali mengirimkan puisi-puisinya di
"Majalah Pandji" untuk dimuat, banyak yang ditolak karena dianggap
terlalu individualistis. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk
pada kematian. Puisinya beredar di atas kertas murah selama masa
pendudukan Jepang di Indonesia yang tidak diterbitkan hingga tahun
1945.

Biografi Chairil Anwar Penyair Indonesia


Image Courtesy of commons.wikipedia.org

Salah satu puisinya yang paling terkenal dan sering dideklamasikan


berjudul Aku ("Aku mau hidup Seribu Tahun lagi!"). Selain menulis puisi, ia
juga menerjemahkan karya sastra asing ke dalam bahasa Indonesia. Dia
juga pernah menjadi redaktur ruang budaya Siasat "Gelanggang" dan
Gema Suasana. Dia juga mendirikan "Gelanggang Seniman Merdeka" pada
tahun 1946.

Kumpulan puisinya antara lain: Kerikil Tajam dan yang Terampas dan yang
Putus (1949); Deru Campur Debu (1949), Tiga Menguak Takdir (1950
bersama Seniman Pelopor Angkatan 45 Asrul Sani dan Rivai Apin), Aku Ini
Binatang Jalang (1986), Koleksi sajak 1942-1949", diedit oleh Pamusuk
Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986); Derai-derai
Cemara (1998). Buku kumpulan puisinya diterbitkan Gramedia berjudul
Aku ini Binatang Jalang (1986).
MAUDY AYUNDA

Ayunda Faza Maudia atau yang akrab disapa dengan Maudy Ayunda
merupakan aktris yang terkenal lewat filmnya berjudul "Perahu Kertas".
Maudy memulai debut aktingnya sebagai aktris cilik lewat film "Untuk
Rena" (2006) bersama Surya Saputra.
Memasuki usia remaja, Maudy didapuk untuk membintangi film adaptasi
novel populer yang berjudul "Sang Pemimpi". Dalam film arahan Riri Riza
ini, Maudy berperan sebagai Zakia Nurmala, perempuan yang dicintai oleh
Arai. Namanya semakin dikenal oleh publik dengan membintangi
beberapa film lainnya seperti "Rumah Tanpa Jendela"(2011), "Tendangan
dari Langit" (2011) dan "Malaikat Tanpa Sayap" (2012).
Karir Finalis Gadis Sampul 2009 ini semakin melejit tatkala membintangi
film "Perahu Kertas" dan "Perahu Kertas 2". Dalam film adaptasi novel
karya Dewi Lestari ini, Maudy berperan sebagai Kugy dan beradu akting
dengan Adipati Dolken dan Reza Rahardian. Tak lama kemudian, Maudy
membintangi film "Refrain" bersama Afgan.
Tak hanya sebagai aktris, lulusan British Internasional School ini ternyata
juga mempunyai kemampuan di bidang tarik suara. Ia merilis debut album
berjudul "Panggil Aku"(2011) dengan single andalan "Tiba-Tiba Cinta
Datang". Ia juga didapuk untuk mengisi soundtrack film "Perahu Kertas"
ciptaan Dewi Lestari dengan judul yang sama.
Maudy juga dikenal sebagai aktris yang pintar di bidang akademik. Ia
sudah menulis buku di usianya yang ke 10 tahun. Royalti dari buku
tersebut kemudian disumbangkan untuk korban bencana tsunami Aceh.
Aktris yang hobi berenang ini juga berkesempatan untuk kuliah di luar
negeri yakni Oxford University. Sedangkan mengenai kehidupan
asmaranya, Maudy pernah dikabarkan terlibat cinta lokasi dengan Adipati
Dolken dan Afgan.

RIO HARYANTO

Rio Haryanto sendiri, ia lahir pada tanggal 22 januari 1993 di kota Solo,
Jawa Tengah. Ayahnya bernama Sinyo Haryanto dan ibunya bernama
Indah Pennywati. Rio Haryanto diketahui merupakan anak bungsu dari 4
bersaudara.

Mulai Balapan di Usia 6 tahun


Ayah Rio Haryanto dikenal sebagai mantan pembalap nasional, ia selalu
menanamkan sikap disiplin kepada anak-anaknya. Dan ibarat pepatah
'buah jatuh tak jauh dari pohonnya', Rio Haryanto sejak kecil sangat
menyukai tantangan seperti ayahnya. Saat berumur 6 tahun, Rio Haryanto
sudah mulai mengemudikan gokart dan mengikuti balapan pada tahun
1999 dan prestasinya ia berhasil keluar sebagai juara nasional kelas kadet
pada tahun 1999.

Ryo Haryanto berkiprah di dunia balap Gokart dari selama 7 tahun dan
berbagai prestasi ia raih dalam dunia balap gokart seperti penghargaan
atlet junior terbaik pada tahun 2005 dan tahun 2006 oleh Ikatan Motor
Indonesia. Ia juga berhasil keluar sebagai juara pertama dalam ajang
Asian Karting Open Championship seri 1 di sirkuit Guia, Makau, Cina.

Kemudian pada tahun 2008, Ryo Haryanto kemudian memulai karir


profesionalnya sebagai pembalap mobil. Ia mengikuti tiga ajang yaitu
Asian Formula Challenge, Formula Asia 2.0 dan BMW Pasific di benua Asia.
Dalam jang tersebut, ia sempat menjadi yang tercepat di ajang Formula
Asia 2.0, berhasil memenangkan dua seri dalam ajang tersebut dan keluar
sebagai juara tiga di ajang tersebut.

Pada tahun 2009, ia kemudian mulai mengikuti kompetisi balap di di


banyak seri seperti Australian Drivers Championship, Asian Formula
Renault Challenge dan BMW PAsific. Dalam kejuaraan BMW PAsific, Ia
bergabung dalam team Meritus asal Malaysia dan Rio Haryanto berhasil
memenangkan 11 seri dari 15 seri secara keseluruhan.

Target utama Rio Haryanto adalah bisa masuk dalam ajang Formula 1
Dunia. Untuk itu pada tahun 2010, berkat beberapa dukungan sponsor, ia
kemudian berhasil mengikuti ajang GP3 Europe Series. Hasilnya ia berhasil
keluar sebagai juara dalam dalam seri balapan yang diadakan di Turki,
kemudian ia berhasil meraih 1st Runner Up di seri Silverstone dan 2nd
Runner Up di Italy. Rio juga keluar sebagai The Best Driver Manor Racing.
Berkat kemenangan Rio Haryanto di GP3 lah lagu Indonesia Raya
berkumandang pertama kali di ajang balapan di benua Eropa.

Rio Haryanto Masuk di Ajang GP2 Series


Berkat prestasinya di GP3, Ryo Haryanto kemudian ikut dalam kejuaraan
GP Formula 2 pada tahun 2012. Ia bergabung dalam team Carlin GP2
Team.Di tahun itu juga ia pertama kali mencoba mobil balap
Advertisement
formula 1 milik team Marussia F1 dalam sebuah uji coba di sirkuit
Silrverstone, Inggris. Hal itu juga yang membuat Rio berhasil memenuhi
syarat untuk mendapatkan FIA Superlicense yaitu lisensi yang wajib
dimiliki untuk pembalap yang ingin berkiprah di ajang Formula 1, ia juga
orang pertama asal Indonesia yang berhasil mendapatkannya.

Di tahun 2013, Ia kemudian bergabung dengan team GP2 Addax Team,


namun di team tersebut Rio mencatatkan hasil yang kurang bagus sedikit
poin yang ia dapatkan dalam 4 seri balapan, meskipun selama bergabung
di team tersebut ia sepmpat meraih podium pertama di sirkuit Silverstone,
Inggris. Karena performa mobil dan mekanik yang buruk, Rio Haryanto
kemudian pindah ke Team Caterham GP2 pada musim 2014 berpasangan
dengan pembalap Alexander Rossi dari Amerika Serikat.

Kemudian memasuki tahun 2015, Rio Haryanto kemudian memilih


bergabung dengan team Campos Racing. Ia berhasil keluar sebagai runner
up di seri GP Formula 2 yang diadakan di Bahrain. Kemudian ia juga
berhasil keluar sebagai juara dua dalam balapan yang diadakan di Autria.
Hasilnya ia keluar sebagai juara 4 dalam GP2. Prestasi terbut dapat
dijadikan sebagai batu loncatan untuk masuk kedalam ajang Formula 1
sembari mencari sponsor untuk mendukung Rio Haryanto dalam balapan
Formula 1.

Rio Haryanto Menjadi Pembalap Formula 1


Kemudian memasuki tahun 2016, Rio Haryanto berhasil masuk dalam
ajang balapan jet darat paling bergengsi di dunia yaitu Formula 1 dengan
bergabung di Team Manor Marussia Racing F1 setelah berhasil memenuhi
syarat dengan mempunyai superlicense F1 dan juga memiliki dana
sponsor sebesar 15 juta Euro yang berhasil ia himpun dari berbagai
sponsor. Hal ini menjadikan Rio Haryanto sebagai pembalap Indonesia
pertama yang berhasil masuk dalam kejuaraan Formula 1 dunia. Di Manor
Racing, ia berpasangan dengan pembalap Pascal Wehlein asal Jerman. Rio
Haryanto kini tinggal di Singapura sembari kuliah di FTMS Global
Singapore di jurusan Bisnis Management.
BIODATA LENGKAP RIO HARYANTO
Nama Lahir: Rio Haryanto
Tempat lahir: Solo, Indonesia
Tanggal lahir: 22 Januari 1993
Kebangsaan: Indonesia
Alamat rumah: Jalan slamet riyadi nomor 358, Solo
Agama: Islam
Ayah: Sinyo Haryanto
Ibu: Indah Pennywati
Saudara: Roy Haryanto, Rizky Haryanto, Ryan Haryanto
PRESTASI RIO HARYANTO
2002 - Juara nasional Go-kart kelas kadet
2005 - Penghargaan IMI sebagai Atlet Gokart Junior Terbaik
2008 - Juara Nasional Go-kart
2008 - Formula Asia 2.0: ke-3, 121 poin
2008 - Formula Renault Asia: ke-6, 160 poin
2009 - Juara Formula BMW Pacific 2009
2010 - GP3 Series: ke-5, 27 poin
2010 - F1 Test, Virgin VR-01
2015 - GP2 Series: ke-5,132 poin.

Anda mungkin juga menyukai