Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL SEJARAH

DITEPI TAKDIR (PAKDEKU PAKDI KASMENI)

KARYA SAMSIKIN AD

DISUSUN OLEH

NAMA : FITRI MANDIANSYAH

KELAS : XII IPS 4

MATA PELAJARAN : BAHASA INDONESIA

SMAN 1 BENGKULU TENGAH

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah swt, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis
telah dapat menyelesaikan resensi novel yang berjudul “DITEPI TAKDIR” Resensi novel ini
disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dari Bunda Yeni
Susanti,S.Pd.
Sastra merupakan bagian dari seni yang berusaha menampilkan nilai-nilai keindahan
yang bersifat aktual dan imajinatif sehingga mampu memberikan hiburan dan kepuasan rohaniah
pembacanya. Apresiasi sastra memiliki pengertian sebagai suatu aktivitas merasakan atau
menikmati karya seni dengan sunggguh-sungguh sehingga tumbuh pengertian, penghargaan,
kepekaan pikiran kritis dan keperkaan yang baik terhadap karya sastra. Setelah mampu
mengapresiasi barulah manganalisis unsur-unsur intrinsik novel tersebut. Oleh karena itu dalam
resensi novel ini akan dibahas tentang analisis unsur intrinsik novel (DITEPI TAKDIR) karya
(SAMSIKIN AD).
Resensi novel ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak
kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu
penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaan
resensi novel ini.
Akhirnya semoga resensi novel ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan bagi
pembaca

Penulis

Fitri Mandiansyah
ANALISIS UNSUR INTRINSIK NOVEL SEJARAH

DITEPI TAKDIR (PAKDEKU PAKDI KASMENI)

KARYA SAMSIKIN AD

Sinopsis

Novel ini menceritakan tentang pakdeku yang sejak lulus dari normal school disolo
pada tahun 1926 dengan seluruh teman seangkatannya yang ikut dalam pemberontakan PKI
pada masa penjajahan Belanda,kemudian mereka dibuang ketanah merah oleh pemerintah
Hindia Belanda.Kemudian ketika Belanda kalah perang melawan Jepang,pakde dan teman-
temannya diungsikan ke Australia.Di Australia inilah pakde dan teman-temannya mendapat
pelayanan lebih baik dibandingkan pelayanan Belanda.Meskipun mereka tahanan politik,tetapi
perhatian pemerintah Amerika terhadap mereka sangat baik.Pakdeku orangnya sangat
disiplin,tertib,pembersih,dan amat suka membaca.Beliau dikembalikan keindonesia setelah 2
tahun Indonesia merdeka.

Aku masih ingat waktu beliau pulang dibilang September tahun 1947.Aku dan mas Dul
yang ditugaskan menjemput pakde dikantor sosial balapan.Saat itu kami hanya dibekali foto
pakde waktu sekolah.setelah sampai dikantor sosial,kami sangat binggung karena pegawai
kantor sosial menyodorkan banyak sekali foto dan menyuruh kami menunjukkan dari foto-foto
itu mana orang yang akan kami jemput.Semua foto itu tampak seperti foto-foto orang asing
bagi kami.Kemudian mas Dul menyodorkan foto yang kami bawa lalu pegawai pergi
meninggalkan kami dengan membawa foto tadi.Setelah 15 menit menunggu ,bapak itupun
kembali dengan seorang bapak-bapak yang tampak sehat,tegap dan berpakaian rapi.Sebelum
petugas kantor itu bicara bapak yang gagah itu langsung memeluk mas Dul erat-erat dan
kemudian mengangkat tubuhku tinggi tinggi.Bapak itupun langsung bertanya tentang keluarga
kami yang membuat aku tahu bahwa inilah pakdeku ,pakde Kasmeni.

Semenjak kedatangan pakdeku cara belajar kamu dirumah berubah secara drastis.Kami
harus belajar secara teratur dan penuh disiplin.Kecuali pelajaran berhitung,pakde juga memberi
latihan pelajaran bahasa inggris,terutama reading (membaca).Selain masalah belajar pakde
juga rajin mengajak kami bertiga untuk berlari mengelilingi kampung Demangan Kidul dua
atau tiga kali.
Pakde mengingatkan mas Dul,jika sudah aman ingatkan pakde untuk mengambil buku-
buku pakde yang dikubur dibelakang balai desa Menukan kemaren.Pakde mengubur buku agar
tidak rusakmPakde berharap perang tidak berlangsung lama dan sebelum rusak buku-buku itu
nanti dapat kita ambil dan dapat kalian gunakan lagi.

Unsur-unsur intrinsik novel

1. Tema

Tema adalah pokok pikiran atau dasar sebuah cerita yang memiliki kaitan dengan
makna kehidupan.
Tema dari novel ini adalah menceritakan tentang pakdeku yang sejak lulus dari noormal
school disolo pada tahun 1926 dengan seluruh teman seangkatannya yang kemudian ikut
dalam pemberontakan PKI pada masa penjajahan Belanda,dan mereka dibuang ketanah
merah oleh pemerintah Belanda.

2. Tokoh/Penokohan

Tokoh adalah para pelaku yang terdapat dalam cerita.Penokohan merupakan teknik
atau cara-cara tokoh ditampilkan atau dicitrakan dalam fiksi

Tokoh/Penokohan dalam cerita novel tersebut:

1.Pakde (baik,rajin)
"Semenjak kedatangan pakdeku itulah cara belajar kamu dirumah berubah secara
drastis.Kami harus belajar secara teratur dan penuh disiplin"

2.Pemerintah Australia (baik?


"Meskipun mereka merupakan tahanan politik,namun perhatian pemerintah Australia
terhadap mereka sangat baik"

3.Pemerintah Hindia (sangat kejam)


"Kemudian mereka dibuang ketanah merah oleh pemerintah Hindia Belanda"

4.Mas Dul (baik tapi takut jika ingin bertanya)


"Agak takut takut,lalu mas Dul menyodorkan foto yang kami bawa kepada pegawai
itu"

5.Samsikin (anak yang baik dan patuh kepada orang yang lebih tua)
"Pakde senang sekali memberi latihan berhitung.Selain aku dan mas Dul ,adik misanku
(dik Giarti) juga ikut belajar dirumah kami"

3. Alur

Alur adalah rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan hubungan kausalitas.

Novel ini menggunakan alur campuran :

"Aku masih ingat waktu beliau pulang dibilang September tahun 1947"

"Beliau dikembalikan keindonesia setelah 2 tahun Indonesia merdeka"

4. Latar

Latar adalah gambaran yang digunakan untuk menempatkan peristiwa didalam suatu
penceritaan fiksi.

a. Latar Tempat

Latar tempat berhubungan dengan lokasi terjadinya suatu peristiwa yang


diceritakan dalam sebuah karya fiksi yang menunjuk pada wilayah geografis berupa
tempat-tempat dengan nama atau inisial tertentu,mungkin lokasi tertentu tanpa nam
jelas.

Latar tempat dalam cerita novel tersebut:

1) Australia

"Kemudian ketika Belanda kalah perang melawan tentara jepang ditahun


1942,pakde dan teman-temannya yang tinggal 23 orang,diungsikan ke Australia"
2) Belanda

"Sebab sejak beliau lulus dari normal school disolo pada tahun 1926,dengan seluruh
teman seangkatannya yang ikut didalam pemberontakan November
1926(pemberontakan PKI pada masa penjajahan Belanda), beliau dibuang ketanah
merah oleh pemerintah Hindia Belanda"

3) Kantor Sosial dibalapan

"Aku dan mas Dul yang ditugaskan menjemput pakde ini dikantor sosial dibalapan"

4) Rumah

"Semenjak kedatangan pakdeku itulah cara belajar kami dirumah berubah secara
drastis"

5) Belakang balai desa

"Dul ingat ingat ya? kapan-kapan kalau sudah aman ingatkan pakde untuk
mengambil buku-buku pakde yang dikubur dibelakang balai desa Menukan kemaren!"

b. Latar Waktu

Latar waktu berhubungan dengan masalah kapan terjadinya peristiwa-peristiwa


dalam sebuah cerita fiksi

Latar waktu dalam cerita novel tersebut:

1) Malam hari

"Mulai jam 7 malam kami sudah harus duduk dikursi kamu masing-masing

5. Amanat

Amanat adalah pesan moral yang ingin disampaikan seorang pengarang dalam
menyampaikan sebuah cerita
Amanat dalam novel ini adalah:

Kita harus belajar secara teratur dan disiplin,dan kita harus sabar dalam menghadapi suatu
cobaan

"Semenjak kedatangan pakdeku inilah cara belajar kami dirumah berubah

secara drastis.Kami harus belajar secara teratur dan disiplin"

"Mudah-mudahan perang ini tidak berlangsung lama....Sam"

6. Sudut Pandang

Sudut pandang adalah rentang sudut perspektif atau arah pandang seorang pengarang
dalam menyampaikan sebuah cerita.

Sudut pandang dalam novel ini menggunakan sudut pandang orang ketiga

"Semenjak kedatangan pakde,cara belajar dirumah berubah secara

drastis.Kami harus belajar secara teratur dan penuh disiplin"

7. Gaya Bahasa

Gaya bahasa adalah keseluruhan gaya pengarang dalam mengungkapkan idenya


kedalam sebuah tulisan.

Gaya bahasa dalam novel ini adalah menggunakan gaya bahasa metafora

"Kupikir sayang sekali kalau buku-buku yang sebagus itu nanti rusak dimakan

rayap"

Anda mungkin juga menyukai