Anda di halaman 1dari 2

Sore hari di akhir pekan bulan Maret, Dewi Ayu bangkit dari kuburnya setelah dua puluh tahun

kematiannya. Sebelum kematiannya, dia melahirkan seorang gadis sangat buruk rupa yang ia beri nama
Cantik. Bayi tersebut merupakan anak ke-empat, berbeda dengan ke-tiga kakaknya yaitu Alamanda,
Adinda, Maya Dewi yang terlahir sebagai para gadis cantik dengan wajah perpaduan Jawa-Jepang-
Belanda dan nasip yang sama hanya terletak pada ketidakpastian bapak dari ke-empat anak tersebut.

Dewi Ayu adalah seorang pelacur terkenal di sebuah kota kecil bernama Halimunda. Dia dilahirkan dari
sepasang kakak adik yaitu Hendri Stammler dan Aneu Stammler. Ke-dua orang tua Dewi Ayu merupakan
anak dari Ted Stammler dengan ibu yang berbeda. Aneu Stammler adalah anak dari hasil pergundikan
Ted Stammler dengan Mak Iyang. Setelah kematian Mak Iyang karena terjun dari bukit, Aneu Stammler
tinggal bersama Ted Stammler dan istri serta anaknya, Hendri Stemmler. Dari situ, Hendri dan Aneu
Stemmler jatuh cinta hingga lahirlah Dewi Ayu.

Perjalanan Dewi Ayu dimulai dari pernikahannya dengan Ma Gedik yang mengejutkan banyak orang
sampai Ma Gedik sendiri. Ma Gedik merupakan seorang bujang tua yang agak setengah sinting karena di
tinggalkan kekasih hatinya, Mak Iyang. Dewi Ayu memutuskan untuk menikahi bekas pacar neneknya
dengan dalih menebus dosa kakeknya yang telah merebut Ma Iyang. Namun, Dewi Ayu tidak mampu
menggantikan Ma Iyang di hati Ma Gedik. Pernikahannya dengan Dewi Ayu malah justru membuat Ma
Gedik semakin sinting hingga akhirnya dia bunuh diri dengan menerjunkan dirinya ke sebuah bukit
samping bukit Ma Iyang. Sejak saat itu kehidupan Dewi Ayu menjadi semakin aneh karena ulah roh jahat
Ma Gedik.

Jatuhnya Belanda atas kekuasaan Hindia-Belanda ke tangan Jepang menjadi awal mula Dewi Ayu mejadi
pelacur. Dewi Ayu menjadi tahanan tentara Jepang karena pada saat itu Jepang menahan semua warga
Hindia keturunan Belanda. Dewi Ayu bersama dua puluh gadis keturunan Belanda dibawa menuju rumah
Mama Kalong yaitu rumah plesirn terbesar di Halimunda untuk melayani tentara-tetara Jepang. Berbeda
dengan ke-19 gadis Belanda yang merasa ketakutan, Dewi Ayu adalah perempuan yang paling kuat dan
menerima semua kondisi tersebut. Oleh karena itu, Dewi Ayu menjadi anak kesayangan Mama Kalong
dan menjadi primadona semua laki-laki yang gila seks. Hampir semua laki-laki di Halimunda perna
meniduri pelacur dengan julukan “Bercinta Sampai Mati”, termasuk menantu-menantunya yaitu
Shodanco dan Maman Gendeng.

Anak pertama Dewi Ayu, Alamanda menikah dengan seorang pemimpin tentara Halimunda yang tidak ia
sukai yaitu Shodanco, mereka dikaruniai anak bernama Nurul Aini. Sedangkan Adinda menikah dengan
seorang pemimpin partai komunis, Kamered Kliwon. Mereka dikaruniai anak laki-laki yang sangat
tampan bernama krisan. Dewi Ayu menikahkan anak ke-tiganya, Maya Dewi dengan mantan pacarnya
yaitu Maman Gendeng. Kemudian dikaruniai anak gadis yang sangat cantik bernama Rangganis si Cantik.
Ketiga cucu Dewi Ayu bersahabat baik, mereka sering bermain dan pergi bersama, sampai akhirnya
Krisan mencintai Nurul Aini. Rengganis yang cantik dan molek sehingga mampu menggoda birahi semua
laki-laki, tak terkecuai Krisan. Dia menyetubuhi Rengganis di WC sekolahnya sampai akhirnya Rengganis
hamil dan mengaku anjing yang telah memerkosanya.
Rengganis melarikan diri setelah melahirkan anaknya. Nurul Aini yang sangat menyayangi Rengganis
merasa gagal menjaga Rengganis sehingga setelah kepergian Renggenis, Aini jatuh sakit hingga
meninggal dunia. Krisan sangat terpukul dengan kematian Aini. Beberapa minggu setelah kematian Aini,
Rengganis mendatangi Krisan untuk mengajaknya melarikan diri. Krisan yang telah menggali kuburan Aini
dan mencuri mayatnya, mengajak Rengganis dan mayat Aini ke tengah laut. Sesampai di tengah laut,
Krisan membunuh Rengganis karena merasa dialah yang menghalangi cintanya dengan Nurul Aini. Saat
kejadian itu Krisan bertemu dengan seorang nelayan dan berkata “apa yang kau lakukan seorang diri di
laut tanpa seekor ikan pun di perahumu”. Krisan menjawab “membuang mayat”, lantas nelayan tersebut
membalas “patah hati karena kekasih yang cantik? Ha. Ha. Ha. Kuberi saran, Nak, carilah kekasih yang
buruk rupa”. Perkataan nelayan tersebut membuat Krisan berpikir, hingga akhirnya dia mencintai Cantik,
anak bungsu Dewi Ayu yang tak lain bibi Krisan sendiri. Setiap malam Krisan datang untuk menyetubuhi
dan terus menyetubuhi si Cantik. Krisan merasa tidak ada bedanya bersetubuh dengan Rengganis si
Cantik yang rupawan dengan Si Cantik yang buruk rupa. Semua terasa sama, bahkan kenikmatan saat
bersetubuh dengan Si Cantik tidak pernah ia dapatkan sebelumnya. Semuanya sama, semuanya
membuat ia punya kemaluan muntah-muntah.

Anda mungkin juga menyukai