Anda di halaman 1dari 3

TAKDIR DAN KESALAHAN

Judul : The Fault In Ours Stars


Penulis : John Green
Penerjemah : Ingrid Dwijani Nimpoeno
Penerbit : Qanita (PT. Mizan Pustaka)
Terbit : Cetakan II, Mei 2014
Tebal : 424 halaman
Harga : Rp. 49.000,00

The Fault in Our Stars adalah novel


keenam yang dikarang oleh penulis Amerika
Serikat bernama John Green. John Michael
Green seorang penulis dan YouTube video
blogger, yang bertempat tinggal di Indiapolis,
Amerika Serikat. Ia tinggal bersama dengan istri dan anak laki-lakinya. John
Green telah banyak memenangkan penghargaan, antara lain : Printz Medal, Printz
Honor, Edgar Award dan telah menjadi finalis LA Times Book Prize. Novel The
Fault in Our Stars merupakan novel fiksi terlaris yang terjual jutaan kopi di
seluruh dunia.

Buku ini menceritakan tentang seorang anak remaja bernama Hazel Grace yang
menderita penyakit kanker tiroid stadium akhir dan tumor di paru-parunya yang
mengharuskan dia untuk memakai selang oksigen dan membawa tabung oksigen
kemanapun ia pergi. Ia menjadi anak yang introvert akibat penyakitnya itu,
akhirnya sang ibu menyuruhnya untuk mengikuti kelompok pendukung kanker
dimana mereka saling berbagi cerita dan mendoakan satu sama lain di setiap
pertemuan.

Dari kelompok itu Hazel bertemu dengan seorang lelaki sebayanya bernama
Augustus Waters yang hanya mempunyai satu kaki akibat kanker tulang yang
dideritanya dulu. Mereka mulai mengenal satu sama lain, mulai banyak sharing
tentang diri masing-masing, dan yang pasti rasa suka terhadap satu sama lain
mulai tumbuh.

Singkat cerita, mereka sudah sangat dekat, bersenang-senang bersama, bahkan


pernah pergi ke Amsterdam bersama untuk menemui penulis novel kesukaan
Hazel, Peter Van Houten, walaupun akhirnya tidak berujung baik. Setelah
beberapa lama, Hazel mendengar bahwa ternyata Augustus masih memiliki
kanker dalam tubuhnya dan umurnya tidak akan lama lagi. Akhirnya Augustus
Waters meninggalkan Hazel Grace untuk selamanya.

Kelebihan dari novel The Fault in Our Stars adalah alur cerita mudah dipahami
meski alur maju mundur, dan alur tersebutlah yang membuat kita menjadi
semakin penasaran. Perwatakan tokoh yang mudah dipahami. Bahasa yang ringan
dan mudah dipahami. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari novel ini;
ketegaran, pantang menyerah, kasih sayang orang tua, pengorbanan dan cinta
sejati

Kekurangan dari novel The Fault in Our Stars, kata-kata dalam terjemahaan novel
The Fault in Our Stars versi Indonesia kurang luwes atau kaku Sehingga pembaca
kurang mendapatkan feel dari novel ini. Contoh beberapa kekakuan bahasa yang
saya rasakan selama membaca buku ini: Kacamata matahari, dalam bahasa inggris
di sebut sun glasses tetapi dalam novel ini diterjemahkan menjadi kacamata
matahari seharusnya kacamata hitam. Taman bermain bertema, dalam bahasa
inggris disebut Theme Park, tetapi diterjemahkan menjadi taman bermain bertema
seharusnya cukup taman hiburan. Selain itu, bahasa yang digunakan merupakan
bahasa sehari-hari sehingga tidak sedikit yang mengandung kata kasar atau kata
yang terlalu blak-blakan.

Novel The Fault in Our Stars sangat direkomendasikan bagi kalangan remaja
yang sedang mecari jati diri karena mengajarkan pembaca untuk tetap semangat,
tegar dan pantang menyerah dalam menghadapi kesulitan sehingga pembaca dapat
lebih menghargai setiap momen dalam kehidupannya.

"The fault, dear Brutus, is not in our stars,

But in ourselves, that we are underlings."

-William Shakespeare

Anda mungkin juga menyukai