William Shakespeare
William Shakespeare adalah seorang penulis drama sandiwara serta sastrawan yang
meliputi komedi, sejarah dan tragedi serta penulis puisi . Karyanya yang terkenal
adalah Romeo and Juliet. Ia dinobatkan sebagai sastrawan Inggris yang karyakaryanya telah disadur kedalam berbagai bahasa di dunia. Karyanya paling banyak
dipentaskan diantara karya-karya sastrawan lain di dunia ini.
kemudian hari. Seperti kisah The Golden Ass karya dari Apuleius yang berasal dari
Afrika Utara telah mengilhami William dalam menulis karya yang berjudul A
Midsummer Night's Dream.
Selama hidup Shakespeare, Inggris dipimpin oleh Ratu Elizabeth I. Ketika itu London
adalah kota yang sedang berkembang menjadi pusat perdagangan, banyak rumahrumah sandiwara , teater-teater dibangun untuk menghibur penduduk dan para
pendatang yang menginginkan hiburan. Tempat-tempat tersebut sangat populer
dikunjungi masyarakat.
Zaman ketika Shakespeare hidup adalah zaman Renaisans yaitu dari abad 15 hingga
17 dimana minat terhadap seni, musik dan arsitektur dibangkitkan lagi. Pola pikir
orang yang dahulunya sangat percaya dengan nasib yang ditentukan oleh bulan dan
bintang saat itu telah berubah. Mereka mulai berfikir bahwa jika ingin meningkatkan
taraf hidup maka harus mengusahakannya sendiri bukan menunggu peredaran bulan
dan bintang.
Termasuk pula William Shakespeare. Ia juga ingin terus meningkatkan taraf hidupnya.
Shakepeare mengokohkan dirinya sebagai seorang penulis sandiwara dan aktor
London. Ia juga mempunyai sendiri tempat teater yang sering dipakainya memainkan
sandiwara hasil tulisannya dan juga teman-temannya. Itulah pemasukannya.
William Shakespeare Menikah
Shakespeare telah menjelma dari penulis buasa menjadi penulis yang kaya-raya dan
terkenal di masanya. Sang Ratu sangat mengagumi karya-karyanya. Ratu Elizabeth
adalah tamu tetap dari pertunjukan-pertunjukan William dan William sangat senang
dan tersanjung dengan hal itu. Shakepeare juga disukai ketika pemerintahan Raja
James I. Shakespeare sering diundang ke istana Raja untuk mementaskan
sandiwaranya sehingga saat itu Shakespeare sering diberi julukan Orang-Orang
Raja. Shakespeare juga sering mengadakan tur keliling negeri guna menambah
pundi-pundi emasnya.
William Shakespeare menulis dari tahun 1586 hingga 1611 atau kurang lebih 25 tahun
dan telah menghasilakan karya-karya sekitar 36 hingga 39 (yang diketahui sampai
saat ini). Karya William beraneka ragam mulai dari roman, komik, kejadian domestik
hingga perang saudara dan kejadian di belahan dunia lain yang bisa ia dengar.
Meninggal
Shakespeare meninggal pada tahun 1616, lima tahun dari berhentinya menulis karya.
Di batu nisannya tertulis : "Blest be the man who cast these stones, and cursed be
he that moves my bones." (bahasa Indonesia: "Terberkatilah ia yang menaruh batubatu ini, dan terkutuklah ia yang memindahkan tulang-tulangku.")
Karya-Karya William Shakespeare
Tragedi
Macbeth
King Lear
Hamlet
Othello
Titus Andronicus
Julius Caesar
Coriolanus
Timon of Athens
Komedi
As You Like It
A Midsummer Night's Dream
Much Ado About Nothing
Measure for Measure
The Tempest
Taming of the Shrew
Twelfth Night, or What You Will
The Merchant of Venice
The Merry Wives of Windsor
Love's Labour's Lost
The Two Gentlemen of Verona
Pericles Prince of Tyre
Cymbeline
The Winter's Tale
Sejarah
Richard III
Richard II
Henry V
Henry VIII
King John
Puisi
Shakespeare's Sonnets
Venus and Adonis
The Rape of Lucrece
The Passionate Pilgrim
The Phoenix and the Turtle
A Lover's Complaint
Dramawan dan penyair besar Inggris William Shakespeare dilahirkan tahun 1564 di Stratford-on-Avon, Inggris.
Tampaknya dia peroleh pendidikan dasar yang lumayan tetapi tak sampai injak perguruan tinggi. Shakespeare kawin
di umur delapan belas (istrinya umur dua puluh enam), beranak tiga sebelum umurnya mencapai dua puluh satu.
Beberapa tahun kemudian, dia pergi ke London, menjadi anak panggung dan penulis drama. Tatkala usianya
mencapai tiga puluh Shakespeare sudah menunjukkan keberhasilan. Dan tatkala umurnya menginjak tiga puluh
empat, dia sudah jadi orang berduit dan dianggap penulis drama Inggris terkemuka. Sepuluh tahun kemudian, dia
sudah membuahkan karya-karya besar seperti Julius Caesar, Hamlet, Othello, Macbeth dan King Lear.
Dalam jangka waktu dua puluh tahun yang punya makna khusus Shakespeare tinggal di London itu, istrinya tetap
tinggal di Stratford. Shakespeare mati di tahun 1616 pada sekitar ulangtahunnya yang ke-52. Dia tidak punya
keturunan
yang
hidup.
Ada 38 drama terkenal ciptaan Shakespeare termasuk beberapa drama kecil yang mungkin digarap bersama orang
lain.
Selain
itu,
dia
menulis
sejumlah
154
sonata
dan
atau
sajak-sajak
panjang.
Ditilik dari kegeniusan Shakespeare, hasilnya dan kemasyhurannya yang memang sudah sewajarnya, mungkin
timbul kesan aneh apa sebab namanya tidak ditempatkan di urutan lebih atas dalam daftar buku ini. Saya
menempatkan Shakespeare begitu rendah bukan lantaran saya tidak menghargai daya hasil seninya, tetapi sematamata karena saya yakin bahwa pada umumnya kesusasteraan atau tokoh-tokoh seniman tidaklah punya pengaruh
besar
dalam
sejarah.
Kegiatan pemuka-pemuka agama, ilmuwan, politikus, para penyelidik, filosof, para pecipta lebih sering berpengaruh
terhadap pelbagai bidang kehidupan manusia. Misalnya, kemajuan ilmu punya pengaruh besar terhadap peri
kehidupan ekonomi dan politik, dan juga berpengaruh terhadap kepercayaan agama, sifat filosofis dan
perkembangan
seni.
Tetapi, seorang pelukis masyhur, kendati dia punya pengaruh besar terhadap pelukis lain, tidaklah punya pengaruh
apa-apa terhadap perkembangan musik dan kesusasteraan, konon pula terhadap ilmu pengetahuan, atau bidang
penyelidikan. Hal serupa berlaku pula untuk bidang-bidang sajak, drama dan musik. Walhasil, secara umum bisalah
dibilang, pengaruh seniman itu cuma menyentuh bidang seni, bahkan terbatas pada bagian-bagian seni tertentu.
Oleh sebab itu, tak ada tokoh kesusasteraan, musik atau seni lain yang diletakkan di atas urutan No. 30, malahan
hanya
sedikit
sekali
yang
ditampilkan
dalam
buku
ini.
Kalau demikian halnya, mengapa masih ada juga seniman yang termasuk daftar? Jawabnya ialah, kesenangan
terhadap seni merupakan bagian langsung (meski tidak selalu merupakan bagian pokok) dalam kehidupan individu.
Dengan kata lain, seseorang bisa menyediakan sebagian dari waktunya mendengarkan musik, sebagian membaca
buku, sebagian memandang lukisan dan
sebagainya. Bahkan apabila waktu yang kita habiskan untuk mendengarkan musik tak punya pengaruh terhadap
kegiatan kita lainnya (ini tentu saja sesuatu yang dilebih-lebihkan) toh waktu itu tetap merupakan hal yang penting
dalam
hidup
kita.
Tentu saja pribadi seorang seniman bisa saja punya pengaruh terhadap kehidupan kita lebih dari sekedar waktu
yang kita habiskan untuk mendengarkan musik, membaca buku atau menikmati hasil karya mereka. Ini lantaran
karyanya
karya
hasilnya
kita senangi.
Dalam beberapa hal, kerja artistik sedikit banyak punya makna filosofis yang dapat mempengaruhi sikap kita dalam
bidang masalah lain. Ini tentu saja terjadi lebih kerap dalam hal yang berkaitan dengan kesusasteraan ketimbang
dengan musik atau lukisan. Misalnya, dalam Romeo and Juliet (Act III, scene 1) Shakespeare menulis ucapan sang
pangeran Mercy but murders, pardoning those that kill, jelas menyuguhkan suatu ide (lepas orang terima atau tidak)
yang punya makna filosofis dan lebih punya pengaruh politis ketimbang, katakanlah, memandang lukisan Mona
Lisa.
Kelihatannya tak ragu lagi Shakespeare mengungguli semua tokoh-tokoh sastra. Relatif, sedikit sekali sekarang ini
orang baca karya Chaucer, Virgil atau bahkan Homer, kecuali jika karya mereka itu jadi ketentuan bacaan sekolah.
Tetapi, pementasan sebuah karya Shakespeare pastilah dapat sambutan. Kelebihan Shakespeare dalam hal
perangkuman bait-bait betul-betul tak tertandingkan dan kalimat-kalimatnya sering dikutip, bahkan oleh orang yang
tak pernah barang sekali pun melihat atau membaca dramanya. Lebih dari itu, nyata benar betapa ketenarannya
bukanlah sekedar sepintas lintas. Karyanya menyuguhkan kebahagian kepada pembacanya dan penontonnya
selama hampir empat abad. Karena karya-karya itu sudah mantap teruji jaman, adalah pantas menganggap bahwa
karya
Shakespeare
akan
terus
tenar
berabad-abad
mendatang.
Dalam hal menentukan arti penting Shakespeare orang harus memperhitungkan andaikata dia tak pernah hidup di
dunia, drama-dramanya tak akan pernah ditulis orang samasekali. Tentu saja, sampai batas tertentu, pernyataan
serupa dapat diberikan kepada tiap tokoh artis atau sastra. Namun, faktor itu tampaknya tidak begitu punya arti
penting khusus dalam penilaian terhadap bobot pengaruh yang ada pada seniman-seniman ukuran kecil.
Kendati Shakespeare menulis dalam bahasa Inggris, dia betul-betul tokoh yang dikenal seseluruh dunia. Jika
bukannya suatu bahasa yang teramat universal, bahasa Inggris adalah paling mendekati ukuran itu ketimbang
bahasa-bahasa lain yang pernah ada. Lagi pula, karya Shakespeare sudah diterjemahkan secara luas dan karyanya
dibaca
dan
dipentaskan
di
pelbagai
negeri.
Ada tentu saja beberapa penulis tenar yang karyanya dikecam oleh kritikus-kritikus seni. Tidaklah demikian halnya
pada Shakespeare yang karyanya dihargai tanpa cadangan oleh para ahli sastra. Generasi-generasi penulis drama
mempelajari karyanya dan mencoba meniru sebaik atau mengunggulinya. Gabungan antara pengaruh yang amat
besar terhadap para pengarang dan ketenaran yang tak berkeputusan di kalangan masyarakatlah yang
menempatkan
Shakespeare
di
WILLIAM
urutan
cukup
tinggi
dalam
daftar
SHAKESPEARE
ini.
1564-1616
Diambil
Seratus
buku
dari:
Tokoh
yang
Paling
Berpengaruh
dalam
Sejarah