Anda di halaman 1dari 178

BANDIT SOSIAL

E.J. HOBSBAWM

ITEPLOK
££RESS
Pengantar Penerbit

:jahatan, Kriminalitas, disertai pembunuhan melanda kehidupan kita


ehari-hari. Masyarakatpun membuat tandingannya, pembakaran
hidup-hidup dan pembentukan Pamswakarsa misalnya. Penegakan hukum
menjadi langka, dunia pencuri, rampok, bromocorah dan bandit menjadi
hinggar binggar di halaman mass media. Dan yang fenomenal adalah Kapak
Merah. Ada apa di balik semua itu ? Mengapa muncul dalam situasi krisis
seperti saat ini ? Benarkah kejahatan yang dilakukan hanya karena wataknya
atau suatu dendam sosial karena ketertindasan ?
Sampai saat ini belum ada yang berani mengulas secara memadai
mengenai situasi ini, kecuali menganggap bahwa kejahatan adalah kejahatan
dan merupakan tindakan kriminal semata. Wacana tunggal ini memonopoli
pemikiran saat ini, mungkin juga situasi ini di alami oleh Robinhood, Si
Pitung atau Bajing Ireng di masanya. Barulah sesudah zaman berubah orang
menganggapnya orang budiman. Terlepas dari itu semua, buku Bandit
Sosial menyajikan perspektif lain, setidaknya kita diajak mengembara dalam
petualangan bandit diseluruh pelosok bumi, dan yang terpenting lagi kita
menjadi dapat belajar bagaimana sebaiknya mengatasi situasi tumbuhnya
iklim seperti itu dan kita menjadi bijak menilai bandit.
Bandit (sosial) selalu diasosiasikan dengan kekerasan dan kekejaman
oleh masyarakat, khususnya kelas menengah - atas. Dalam banyak kosa

V
BANDIT SOSIAL

kata, bandit perlu dimusnahkan, kejahatan terkutuk dan tak perlu lagi diungkit
apalagi dijadikan studi. Sampai-sampai dalam sejarah kita, kepolisian
memiliki legenda mengenai hal ini yakni apa yang dibuat oleh kepolisian
DKI Jaya di tahun 70-an, membuat satuan khusus TEKAB (TEAM
KEAMANAN ANTI BANDIT) untuk memerangi dan memberantas
bandit.
Sisi lain yang terbatas dan remang-remang, ada fakta mengenai
kehidupan bandit (sosial) ini, seperti kedermawanannya pada kelompok
miskin di sekitar mereka tinggal dan operasi, (ini semacam Shared of Poverty
barangkali). Banyak nama bandit terkenal yang memiliki kebiasaan seperti
itu, tapi ini tak pernah terkabarkan seperti kejahatannya. Mereka dilindungi,
dipujikan sebagai manusia budiman dan lain-lain oleh rakyat kecil di sekitar
mereka. Dan mereka tidak sekaya para pencoleng formal (Penguasa dan
pengusaha KKN). Pada saat inilah kita menjadi terbelah pemahaman
mengenai bandit, setidaknya kemudian muncul suatu heroisme yang di
dalamnya bermuatan kelas dan perlawanan di samping kekerasan. Kemudian
muncul berbagai pertanyaan, yang paling mengemuka: "Mengapa bandit
muncul dan mengapa rezim berkuasa serta kelas menengah dan atas paling
lantang berteriak untuk mengenyahkannya ?"
Bandit adalah anak haram zaman. Kehadirannya mengancam
ketenteraman kaum mapan, ditolak dan dilawan oleh rezim berkuasa dan
pemberi makna, sehingga tidak mengherankan bila rakyat kecilpun dengan
terpaksa ikut menghujat dan memberikan perlawanan terkecuali yang
menerima manfaat ekonomis secara langsung. Tidaklah mengherankan bila
kemudian dunia bandit adalah dunia hitam semata, merupakan pathologi
sosial yang tidak berkait dengan keboborokan kekuasaan. Para ilmuwan-
pun terseret dalam hegemoni ini, maka semakin absahlah bandit perlu di
petrus (penembakan misterius) dimasa rezim Soeharto.
Buku Bandit Sosial sebagai satu karya ilmiah menarik untuk disimak
karena banyak memberikan argumen dan pandangan yang berbeda dengan
kebanyakan yang sudah kita dengar dan baca, biasanya bias oleh pandangan
rezim penguasa (makna). Kehadiran buku Bandit Sosial merupakan suatu
wacana yang cukup menarik di tengah situasi yang melanda kita, di mana
kriminalitas, Kapak Merah, Pam Swakarsa dan Milisi sipil sedang merajalela.
PENGANTAR PENERBIT

Adakah fenomena-fenomena yang ada ini bagian dari Bandit Sosial seperti
buku tersebut atau beda sama sekali.
Sebagai suatu wacana baru, perdebatan mengenai Bandit Sosial tentu
menarik. Setidaknya Teplok Press sebagai bandar buku kritis dan penerbit
berharap buku Bandit Sosial bisa menggeser wacana mengenai bandit
dari sekadar patologi sosial menuju aspek ideologis di balik fenomena
yang ada agar kita lebih produktif dan benar dalam melakukan problem
passing. Dengan demikian kita tidak terjebak dalam kubangan sejarah yang
sama, mengutuki sesuatu yang tidak kita pahami secara utuh dan
proporsional. Atau setidaknya penerbitan buku ini menyiratkan adanya
pandangan yang lain mengenai bandit, sehingga kita menjadi lebih arif
meletakkan posisi bandit dan bukan karena dominasi rezim pemberi makna
lantas kita memvonis seseorang bahkan membunuhnya dua kali, yakni
hidupnya dan sejarahnya.

Jakarta, Oktober 2000 TEPLOK Press


Kata Pengantar
Untuk Edisi Penguin

disi yang sekarang ini telah sedikit dirubah dan ditambahkan, tetapi
argumentasinya secara substansial tetap tidak terpengaruh. Satu kritisisme
utama yang ditujukan kepadanya (oleh Anton Blok) tidak meyakinkan saya.
Ia mengatakan bahwa 'bandit terhormat' atau Robin Hood hampir secara
keseluruhan bersifat mitos, dan merefleksikan bukan bagaimana tindakan
yang sebenarnya dari para bandit sosial, melainkan bagaimana orang-orang
biasa menginginkan mereka, atau seseorang, bertindak. Para bandit yang
sebenarnya, dinyatakan, mengorbankan para petani sama banyaknya dengan
orang lain. Memang benar, bahwa karakteristik Robin Hood dianggap
berasal dari para penjahat yang samasekali tidak layak diberikan simpati,
seperti Johann Georg Grasel (dieksekusi di Vienna pada tahun 1818),
seorang kriminal dari dunia penjahat, yang beroperasi di daerah baradaut
Austria Bawah. Kawan saya, Georg Eisler telah menarik perhatian saya
kepadanya. Walaupun begitu, saya merasa bahwa terdapat cukup bukti
mengenai tingkah laku Robin Hood yang asli, yang setidaknya dijalankan
oleh beberapa bandit, dan para pembaca yang teliti dari buku ini akan
melihat bahwa saya belum pernah menyatakan 'bandit terhormat' sebagai
sesuatu yang umum.

IX
B A N D I T SOSIAL

Bahan tambahan terutama datang dari Amerika Latin. Bagaimanapun


juga, para pembaca yang akrab telah memberikan berbagai saran dan
referensi yang lain kepada saya, serta membantu melengkapi gambaran
saya sendiri. Carlo Canteri telah menarik perhatian saya kepada para bandit
Tasmania pada awal abad kesembilanbelas, para pelarian narapidana yang
hidup di pinggiran masyarakat yang terhukum. George Parson dari
Melbourne menyebutkan seorang bandit sosial dari kota, Darcy Dugan,
yang pada tahun 1970 ditahan karena merampok bank.
Ia menulis, pada tahun 1950-an Dugan hampir memperoleh status
sebagai seorang bandit sosial. Ia ditahan karena beberapa tuduhan, di mana
hampir semua kejahatannya, menurut pendapat kelas buruh Australia, telah
dilakukan oleh penjahat-penjahat yang lain, yang tidak mau atau tidak dapat
ditahan oleh polisi. Dugan memiliki reputasi karena kedermawanannya
dan dipandang, setidak-tidaknya di Sydney, seperti Robin Hood...Saya
ingat seorang pencatat waktu yang tua di sebuah bar di pinggir pelabuhan
mengatakan kepadaku bahwa 'Darcy adalah seorang gentleman yang sejati,
dan mereka ingin menyingkirkannya karena ia adalah seorang sosialis yang
memprotes kapitalisme. Mereka bisa memahami para pembunuh, tetapi
tidak seorang laki-laki (blokes) seperti kawan Darcy, mereka adalah para
revolusioner.' Ketika ia dibebaskan pada tahun 1967, nampaknya ia menjadi
seorang pekerja sosial di sebuah lingkungan yang keras, di mana reputasinya
membuat ia menjadi sukses dalam pekerjaannya. Kita dapat
membandingkannya dengan reputasi dari perampok kota yang lain, yang
membangun, di dalam hal ini, sebuah kemasyhuran nasional sebagai 'bandit
terhormat', Jesus Arriaga, 'Chuco El Roto', dari Meksiko, yang dipuji oleh
seorang pengarang fiksi murahan dengan: 'teori-teori sosialis yang
menginspirasikan programnya untuk membalas dendam dan berjuang'.1
Richard Rathbone dari Sekolah Kajian Timur dan Afrika (Scbool of
Oriental and Ajrican Studies), London, menyarankan untuk melihat secara
lebih intensif terhadap para bandit sosial di daerah sub Sahara» Afrika.
Penelitian lapangannya sendiri di Ghana menghasilkan pengetahuan
mengenai apa 'yang dan mungkin masih menjadi sebuah kelompok
penyelundup biji coklat, yang karena pengakuan rakyat terhadap seorang
1 (Anonim) Cbucho B/ Koto o k mhki^i M »» btmHtdo mtxim*o% Meksiko, 1063. hlm 68

X
-v - f. 'S

PENGANTAR EDISI PENGUIN

Mandrin, menempuh resiko di sepanjang jalan yang tidak dijadwal, untuk


membawa barang-barang mereka keluar dari Ghana ke Togo'; harga
ditetapkan di satu negara dan gratis di negara yang satunya lagi. 'Orang-
orang ini terutama terkenal karena kekerasannya, konsumsi mereka yang
menyolok di sebuah daerah yang relatif miskin. Ada lagu-lagu di Ewe
mengenai pertempuran mereka dengan polisi dan penjaga perbatasan.'
Mereka menentang pemerintah kolonial dan Nkrumuh, serta mengaku
sebagai pendukung partai pan-Ewe hasil kongres Togoland. Saya yakin
bahwa cerita yang sama dapat ditemukan di seluruh Afrika. William
Pomeroy menyatakan bahwa 'sejarah Filipina, terutama pada abad
kesembilanbelas dan dua puluh, dipenuhi dengan contoh-contoh mengenai
bandit sosial dan gerakan millenarian.' Pengalamannya sendiri dengan para
gerilyawan Huk menegaskan pernyataan tersebut. Ernst Wangermann
menarik perhatian saya pada karakter Robin Hood dari seorang bandit
Jerman pada akhir abad kesembilan belas, Hiesl dari Bavaria.
Akhirnya, hubungan antara bandit sosial dengan revolusi sosial, seperti
yang banyak diceritakan teman-teman, digambarkan oleh karir seorang
petani militan di Bihar yang terkenal, yang berbagai macam karirnya sebagai
seorang pemberontak, pada akhirnya, membawa dia ke Partai Komunis
India (C.P.I.). Ia telah terbiasa di masanya sebagai seorang Robin Hood,
yang mengambil uang para tuan tanah untuk dibagikan kepada kaum miskin,
sehingga sangat sulit untuk meminta dia mengumpulkan uang untuk Partai,
karena dia lebih cenderung untuk membagi-bagikannya daripada
memberikannya kepada organisasi yang lebih tinggi. Itulah kesulitan
menggabungkan adat-istiadat dari dua macam pemberontakan...
Saya paling berterimakasih kepada para koresponden, termasuk
mereka yang memberikan saya jalan kepada sumber-sumber tertulis lebih
lanjut, yang beberapa darinya telah digunakan di dalam edisi revisi ini.

London, Agustus 1971 E. J, Habsbawm

XI
Pengantar Penulis

cuali untuk bab delapan, yang didasarkan atas penelitian langsung,


ampir semua bagian dari buku ini didasarkan atas bahan-bahan yang
telah diterbitkan, walaupun beberapa bahan tersebut agak sulit untuk
diperoleh. Untuk banyak negara, yang bahasanya tidak dapat saya pahami
atau yang terbitannya tidak dapat saya akses, saya berhutang-budi untuk
informasi, yang diambil atau lebih tepat lagi dikerjakan secara sukarela dan
antusias, oleh teman-teman dan para kolega yang menyadari minat saya
pada topik ini. Hal ini berlaku untuk banyak referensi mengenai kebanditan
di Bulgaria, Yunani, Hongaria, Rusia, Turki dan Tunisia, dan juga untuk
beberapa tulisan di sini mengenai berbagai negara Amerika Latin, anak
benua India, Italia dan Spanyol. Terima kasih saya kepada para ajicionados
Robin Hood yang terpelajar dan kepada berbagai seminar di Inggris dan
Amerika Serikat, yang mengkritisi argumentasi buku ini dan memberikan
jalan untuk bahan-bahan lebih lanjut. Terima kasih saya juga kepada
Perpustakaan Widener di Universitas Harvard, sebagai tempat yang menurut
saya paling bagus untuk penelitian. Hutang khusus saya, saya nyatakan di
dalam catatan kaki yang telah saya batasi sesedikit mungkin, di dalam daftar
pustaka, dan pada akhir dari kata pengantar ini. Kata terima kasih yang
spesial untuk Enzo Crea dari Roma, untuk M. Antoine Tellez dari Paris,
dan untuk Sersan Jose Avalos dari Pampa Grande, Chaco, Argentina, sebagai

XIII
BANDIT SOSIAL

petani dan bekas polisi desa, yang kenangannya mengenai para bandit dari
Corrientes dan Chaco, yang dikejar dan dihormatinya, mempertegas analisis
mengenai hampir semua hal di dalam bab tiga. Saya hanya menyesal karena
saya tidak dapat berkenalan dengannya sampai naskah buku ini selesai.
Dua catatan singkat mengenai metodologi: Pertama, akan menjadi
jelas bahwa saya telah berusaha untuk menerangkan mengapa kebanditan
sosial adalah sebuah fenomena yang sangat luar biasa seragamnya pada
seluruh zaman dan benua. Dapatkah penjelasan tersebut diuji ? Ya, selama
hal itu memperkirakan, dan berbicara secara luas, mengenai bagaimana
para bandit akan bertindak dan apa kisah yang akan diceritakan oleh orang-
orang mengenai mereka di daerah yang sampai sekarang belum diteliti.
Esai ini memperluas 'model' yang secara onsinil disusun di dalam karya
saya, Primitive Kebels, yang didasarkan semata-mata pada bahan-bahan
Eropa—terutama Spanyol dan Italia—tetapi yang saya harapkan tidak
bertentangan dengannya. Walaupun begitu, tetap, semakin lebar
generalisasinya, semakin mungkin keistimewaan individual diabaikan.
Kedua, saya banyak mengandalkan sumber sejarah yang agak rumit,
yaitu sajak dan balada. Sepanjang menyangkut fakta-fakta kebanditan,
catatan-catatan mengenai memori publik dan mitos itu tentu tidak begitu
bisa dipercaya, walaupun begitu, meski hanya sedikit didasarkan atas
kejadian-kejadian yang sebenarnya, mereka memberikan banyak informasi
tambahan mengenai lingkungan sosial dari para bandit, setidak-tidaknya
sejauh tidak ada alasan untuk terdistorsi. Tetapi ada kesulitan yang lebih
serius. Sejauh mana 'mitos' kebanditan ini memberikan kejelasan mengenai
pola tingkah laku bandit yang sebenarnya ? Dengan kata lain, sejauh mana
para bandit berbuat sesuai dengan peran sosial yang mereka dapatkan di
dalam drama kehidupan petani ? Secara jelas, terdapat beberapa hubungan.
Saya berharap bahwa di dalam merumuskan hal tersebut, saya tidak melewati
I batas-batas akal sehat.
Observasi di atas benar-benar ditujukan kepada para sosiolog dan
II sejarawan sosial yang dengan bergairah telah memulai minatnya terhadap
para bandit. Meskipun begitu, saya berharap bahwa buku ini tidak hanya
ditujukan kepada mereka, tetapi dapat dibaca dan dilihat dengan
menyenangkan dan bermanfaat oleh semua orang yang berpandangan sama

xiv
PENGANTAR PENULIS

dengan pandangan Charles Macfarlane, seorang penulis terdahulu yang


membahas topik ini, yang diekspresikan di dalam kata-kata yang dapat
berdiri sebagai inskripsinya: 'Secara umum, hanya sedikit topik yang lebih
menarik minat kami daripada petualangan para perampok dan banditi!x
Untuk bantuannya di dalam mendapatkan dan mengidentifikasi
gambar-gambar, saya berhutang-budi kepada Prof. B. Cvetkova dari Sofia,
C. A. Curwen dari Sekolah Kajian Timur dan Afrika (School of Oriental
and African Studies), Mrs Fei-ling Blackburn dan Richard Rogers, dan kepada
Mrs Georgina Bruckner.

London, Juni 1969 E. J. HOBSBAWM

t Charles Macfarlane, The I Jm md ikpkify d/'bandm and mhbm t* gilM


London,1833

XV
Keterangan:
Bagian-Bagian Gambar

INGGRIS

Dick Turpin di hutan Epping: dilukis oleh J. Smith, 1739 (Museum Inggris)
Robin Hood: naskah balada abad ketujuhbelas (Museum Inggris)
Robin Hood: diterbitkan oleh chapbook 1769 (Museum Inggris)
Robin Hood: Errol Flynn pada film Hollywood (Arsip Film Nasional)
Raja gunung: halaman-judul dari sebuah naskah musik tarian zaman Ratu
Victoria (Perpustakaan Gambar Radio Times Hulton)

PERANCIS DAN JERMAN

Louis-Dominique Cartouche di dalam selnya (Roger-Viollet, Paris)


Lembaran-lebar kontemporer dari Jerman mengenai Cartouche (Roger-
Viollet, Paris)
Lukisan tentang 'Schinderhannes' yang sedang merampok seorang Yahudi
(Museum Inggris)
Pelaksanaan hukuman mati terhadap 'Schinderhannes': dari sebuah biografi
populer Jerman abad kesembilanbelas (Museum Inggris) Halaman-judul
dari edisi pertama drama karya Schiller, The Robbers, 1781 (Museum Inggris)

xvii
BANDIT SOSIAL

Para bandit Corsica yang modern dari sebuah koran Jerman abad
keduapuluh (Koleksi Mansell)

SPANYOL DAN ITALIA

Lukisan Goya yang berjudul Bandits attacking a coach (1792-1800)


(Ampliaciones y Reproducciones MAS, Barcelona)
Lukisan tentang seorang bandolero oleh John Haynes William (1836-1908)
(Perpustakaan Gambar Radio Times Hulton)
Teater boneka Sisilia abad-kesembilanbelas (Antonio Uccello)
Pandangan umum mengenai kebanditan di Catalonia: diberikan dari Ripoll,
propinsi Gerona, untuk menunaikan sumpah (Ampliaciones y
Reproducciones MAS, Barcelona)
Patung tanah liat tentang kelompok Sisilia, mungkin dibuat oleh F. Bonnano
(Museo Nazionale di Palazzo Bellomo, Syracuse)
Ukiran kayu karya petani Sisilia yang berasal dari propinsi Syracuse pada
pertengahan abad kesembilanbelas (Museo Nazionale di Palazzo Bellomo,
Syracuse)
Giuseppe Musolino
Masih dari film De Seta, Banditi ad Orgosolo (Arsip Film Nasional)
Perampok yang diromantisir oleh Charles-Alphonse-Paul Bellay (1826-1900)
(Perpustakaan Gambar Radio Times Hulton)
Foto Salvatore Giuliano ketika masih hidup (Keystone Press)
Foto Salvatore Giuliano ketika meninggal, 5 Juli 1950 (Keystone Press)
Sebuah sergapan oleh kelompok Giuliano, direkonstruksikan di dalam film
Francesco de Rosi, Salvatore Giuliano (Arsip Film Nasional)
Poster-poster para bandit yang dicari oleh polisi di Sardinia (Camera Press)

AMERIKA

James bersaudara sebagai pahlawan di dalam cerita fiksi populer, 1892


(Koleksi Mansell)
Jesse James (Museum Inggris)
Henry Fonda di dalam film Jesse James, 1939 (Arsip Film Nasional)
Halaman-judul dari A Vida de Lampiao, 1962 (Editora Oratica Sonza,
Sao Paolo)

xviii
KETERANGAN GAMBAR

Masih dari film Brazil, O Canga$eiro, 1953 (Arsip Film Nasional)


Tancho' Villa sebagai seorang jenderal yang revolusioner, Desember 1913
(Perpustakaan Gambar Radio Times Hulton)

RUSIA DAN EROPA TIMUR

Yemelyan Pugachov, pemimpin pemberontakan rakyat yang hebat di tahun


1773-1775 (Paul Popper Ltd)
Panayot Hitov, pemimpin kebangkitan nasional selama tahun 1867-1868
(Akademi Ilmu Pengetahuan Bulgaria, Sofia)
Giorgios Volanis, pemimpin gerombolan Yunani di Macedonia pada awal
tahun 1900-an (Institut Kajian Balkan, Salonika)
Sandor Rosza di penjara (Museum Nasional Hungaria)
Sandor Rosza sebagai sebuah legenda: masih dari film Jancso, The Round-
Up (Arsip Film Nasional)

ASIA

Wu Sung dan Chieh Chen: ilustrasi abad keenambelas tentang Novel Batas
Air, yang disusun pada abad ketigabelas (Museum Inggris)
Pelaksanaan hukuman mati terhadap para bajak laut Namoa, Kowloon,
1891, dengan dihadiri oleh para sahih Inggris (Perpustakaan Gambar Radio
Times Hulton)
Para bandit suku Lolo dari propinsi Szechuan, Cina (Paul Popper Ltd)
Pindari (Museum Inggris)

PARA PENYITA

TCamo' (Semyon Arzhakovich Ter-Petrossian), seorang revolusioner


profesional dari Bolshevik, 1822-1922 (Novoti Press Agency)
CE1 Quico' (Francisco Sabate), seorang perampas dan anarkis dari Catalan,

1913-60 (Koleksi Arthur)

BANDIT DI DALAM SENI RUPA

Heads of brigands oleh Salvator Rosa (1615-73) (Koleksi Mansell)


Captain of banditi\ lukisan Inggris abad kedelapanbelas setelah Salvator Rosa

xix
BANDIT SOSIAL

(Koleksi Mansell)
Lukisan oleh Goya (Ampliaciones y Reproducciones MAS, Barcelona)
Bandit oftheApennines, 1824, oleh Sir Charles Eastlake (Perpustakaan Gambar
Radio Times Hulton)
Brigands, oleh Jean-Baptiste Thomas (1781-1854) (Perpustakaan Gambar
Radio Times Hulton)
The Brigand Betrayed, oleh Jean-Emile-Horace Vernet (1789-1863) (Koleksi
Wallace)
Ned Kelly, 1956, oleh Sydney Nolan (Dewan Kesenian Inggris Raya)

GAMBAR-GAMBAR DI DALAM BAB


Kematian cVardarelli' dari Apulia, lukisan, 1833 (Museum Inggris)
Bajak laut Cina, dari Banditi and Robbers, 1833 (Museum Inggris)
Tiga pahlawan dari kelompok Robin Hood di dalam balada-balada
Roxburghe abad ketujuhbelas (Museum Inggris)
Tanda tangan Musolino
Tengejaran Robin Hood', dari balada-balada Roxburghe (Museum Inggris)
Lukisan tentang Robert Mandrin (Roger-Viollet, Paris)
Kaum haiduk Bulgaria, dari La Bulgarie Danubienne, 1883 (Museum Inggris)
Lukisan abad kesembilanbelas tentang seorang pemimpin perampok
(Perpustakaan Gambar Radio Times Hulton)
Para bandit Italia 'membagi hasil rampasan', lukisan (Koleksi Mansell)
Lukisan kontemporer yang menggambarkan pelaksanaan hukuman mati
secara publik terhadap Mandrin (Roger-Viollet, Paris)
Kesan kontemporer mengenai Ned Kelly (Perpustakaan Gambar Radio
Times Hulton)
Peneliti gambar : Georgina Bruckner

XX
DAFTAR IJI

Pengantar Penerbit — v
Kata Pengantar Untuk Edisi Penguin
Pengantar Penulis Mxiii
Keterangan Bagian-Bagian Gambar M xvii
Daftar Isi - xxi

1. Apa Itu Bandit Sosial ? - 1


2. Siapakah Yang Menjadi Bandit ? - 17
3. Perampok Yang Terhormat — 31
4. Para Penuntut Balas - 53
5. Kaum Haiduk ^ 67
6. Ekonomi dan Politik Kebanditan - 83
7. Bandit dan Revolusi - 101
8. Para Penyita - 1 1 5
9. Bandit Sebagai Simbol - 135
Lampiran : Perempuan dan Kebanditan
Bacaan Lebih Lanjut - 149
Indeks - 155
Indeks Umum - 159

XXI
1

Apa Itu Bandit Sosial ?

Kami memang bersedih, tetapi itu karena kami selalu disiksa.


Orang-orang terhormat menggunakan pena, kami menggunakan
senapan; mereka adalah tuan tanah, kami adalah penguasa gunung.
(Seorang perampok tua dari Koccamandolf)

O ecara hukum, bandit adalah siapa saja yang termasuk ke dalam


O kelompok orang yang menyerang dan merampok dengan kekerasan,
dari mereka yang menjambret uang gaji di pojok jalan perkotaan sampai
kepada para gerilyawan dan pemberontak yang terorganisir, yang kebetulan
ilegal. Para sejarawan dan sosiolog tidak dapat menggunakan definisi yang
sangat kasar itu. Di buku ini kita hanya akan membahas satu jenis perampok
saja, yaitu yang tidak dianggap sebagai kriminal semata-mata oleh pendapat
umum. Kita akan membahas, secara essensial, bentuk pemberontakan
minoritas atau individual di dalam masyarakat petani. Untuk mudahnya,
kita akan mengabaikan pemberontak-bandit yang ada di kota, dan hanya
1. Molise, dikutip di dalam F. Molfese, Storia del brigantaggio dopo l'unita, Milan, 1964.

l
BANDIT SOSIAL

membahas sedikit mengenai para bandit (desperadoes) desa, yang tidak


berasal dan setia kepada petani, tetapi lebih merupakan gentleman-
perampok yang miskin, yang jumlahnya lebih banyak. Kota dan desa adalah
dua komunitas manusia yang sangat berbeda, sehingga tidak dapat
didiskusikan dengan situasi yang sama, lagipula, para bandit-petani, seperti
kebanyakan petani, tidak mempercayai dan membenci orang-orang kota.
Bandit terhormat (yang paling terkenal adalah dalam bentuk 'perampok
ksatria' (robber knights) dari akhir abad pertengahan Jerman) lebih memiliki
keterlibatan dengan petani, tetapi hubungannya, seperti yang akan
didiskusikan di bawah ini, bersifat kabur dan kompleks.
Hal yang pokok mengenai bandit sosial adalah bahwa mereka itu
merupakan para petani pelanggar hukum yang oleh raja dan negara
dianggap sebagai kriminal, tetapi tetap merupakan bagian dari masyarakat
petani, dan yang oleh masyarakatnya dianggap sebagai pahlawan, pembela,
penuntut balas, pejuang keadilan, bahkan mungkin pemimpin pembebasan,
dan juga sebagai orang yang dikagumi, didukung dan dibantu. Hubungan
antara petani biasa dengan pemberontak, orang buangan dan perampok
membuat kebanditan sosial menjadi menarik dan signifikan. Hal itu juga
membedakannya dari dua macam kejahatan desa yang lain: dari aktivitas
gerombolan penjahat (gangs) yang berasal dari 'dunia penjahat' yang
profesional atau yang hanya berupa perampas-mandiri ('perampok biasa'),
dan dari suatu komunitas, di mana penjarahan adalah suatu cara hidup
yang normal, seperti misalnya, pada bangsa Badui. Di dalam dua kasus
tersebut, korban dan penyerang adalah orang asing dan musuh. Perampok
dan perampas yang berasal dari dunia penjahat menganggap petani sebagai
mangsa dan musuh; yang dirampok, pada gilirannya, menganggap para
penyerang sebagai kriminal dalam definisi mereka dan bukan menurut
definisi hukum yang resmi. Tidak dapat dibayangkan apabila seorang bandit
sosial merampok hasil panen para petani (yang bukan milik penguasa) di
daerahnya sendiri, atau mungkin di daerah mana saja. Mereka yang
melakukannya, dengan demikian, tidak memiliki hubungan khusus yang
membentuk kebanditan menjadi 'sosial'. Tentu saja di dalam praktek,
perbedaan seperti itu sering tidak sejelas dengan yang ada di dalam teori.
Seseorang bisa saja menjadi bandit sosial di gunung tempat asalnya, tetapi

2
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

menjadi perampok biasa di dataran rendah. Meskipun demikian, analisis


mensyaratkan kita untuk menetapkan pembedaan tersebut
Bandit sosial yang semacam ini adalah salah satu fenomena sosial yang
paling universal di dalam sejarah, dan salah satu yang secara mengagumkan
bersifat seragam. Secara praktek, semua kasus termasuk ke dalam dua atau
tiga jenis yang saling berhubungan, dan di dalamnya relatif tidak ada variasi
Apalagi, keseragaman ini adalah bukan merupakan konsekuensi dari difiisi
budaya, tetapi merupakan refleksi dari situasi yang sama pada masyarakat
petani, apakah itu di Cina, Peru, Sisilia, Ukraina, atau Indonesia. Secara
geografis, hal itu dapat ditemukan di seluruh Amerika^ Eropa, dunia Islam,
Asia Timur dan Selatan, dan bahkan di Australia. Secara sosial, hal itu
sepertinya terjadi pada seluruh jenis masyarakat manusia yang terbentang
di antara fase evolusioner dari masyarakat kesukuan dan organisasi
kekeluargaan dengan fase kapitalis modern dan masyarakat industrial, dan
termasuk juga di dalamnya fase disintegrasi dari masyarakat kekeluargaan
dan transisi ke arah kapitalisme agraria.
Masyarakat kekeluargaan atau kesukuan akrab dengan penjarahan,
tetapi tidak begitu memiliki stratifikasi internal yang menciptakan bandit
sebagai figur dari protes sosial dan pemberontakan. Walaupun begitu, ketika
komunitas semacam itu, terutama yang akrab dengan perseteruan dan
penjarahan, seperti masyarakat pemburu dan penggembala, membangun
sistem perbedaan kelas mereka sendiri, atau ketika mereka terserap ke dalam
sistem ekonomi yang lebih besar, yang mendasarkan dirinya pada
pertentangan kelas, maka mereka dapat menyediakan bandit sosial dalam
jumlah besar yang tidak seimbang, seperti di Sardirua atau Kuncsag Hongaria
(daerah kaum Cuman, salah satu kelompok pengembara-penggembala
Asia Tengah yang terakhir di Eropa). Dalam mempelajari daerah-daerah
seperti itu, sulit untuk mengatakan secara tepat faktor apa yang menyebabkan
praktek penjarahan dan perseteruan menjadi kebanditan sosial, apakah itu
dalam bentuk perlawanan terhadap kaum kaya, kepada penguasa dan
penindas, atau kepada kekuatan lain yang menghancurkan aturan-aturan
tradisional yang kesemuanya itu mungkin berhubungan di dalam pikiran
para bandit, dan tentu saja di dalam realitas. Meskipun begitu, dengan
keberuntungan kita mungkin dapat memperbaiki transisi tersebut secara

3
BANDIT SOSIAL

kronologis ke dalam satu atau dua generasi, seperti misalnya di dataran


tinggi Sardinia dalam masa setengah abad dari tahun 1880-an sampai dengan
tahun 1930-an.
Pada akhir yang lain dari perkembangan sejarah, sistem agraria modern,
baik yang kapitalis maupun yang pasca-kapitalis, tidak lagi merupakan
masyarakat petani yang tradisional dan berhenti menghasilkan bandit sosial.
Negara yang telah memberikan Robin Hood, model internasional dari
kebanditan sosial, kepada dunia, tidak memiliki catatan mengenai bandit
sosial yang aktual setelah, katakanlah, awal abad ketujuhbelas, walaupun
pendapat umum terus mencari pengganti yang kurang lebih tidak sesuai,
melalui idealisasi dari kriminal jenis lain, seperti penyamun. Dalam pengertian
yang lebih luas, 'modernisasi', yang adalah kombinasi dari pembangunan
ekonomi, efisiensi komunikasi dan administrasi publik, telah menghapuskan
jenis kebanditan apapun, termasuk yang sosial, dari kondisi di mana mereka
muncul. Sebagai contoh, pada masa Tsar di Rusia, perampokan telah menjadi
endemis dan epidemi di hampir seluruh negara itu sampai pertengahan
abad kedelapanbelas, tetapi pada akhir abad itu gejala tersebut telah hilang
dari lingkungan kota yang dekat, dan pada pertengahan abad
kesembilanbelas gejala tersebut telah, secara umum, menyingkir ke daerah-
daerah yang tidak menentu dan tidak tentram, terutama daerah-daerah
yang didiami oleh kaum minoritas. Penghapusan perbudakan pada tahun
1861 menandakan akhir daripada rentetan panjang surat keputusan
pemerintah yang menentang kebanditan; yang terakhir, sepertinya,
diumumkan secara resmi pada tahun 1864.
Sebaliknya, bandit sosial secara universal ditemukan ketika masyarakat
masih didasarkan atas pertanian (termasuk ekonomi penggembalaan), dan
kebanyakan terdiri atas petani dan buruh tak bertanah yang dikuasai, tertindas
dan dieksploitasi oleh orang lain bangsawan, orang kota, pemerintah,
pengacara, atau bahkan bank. Mereka ditemukan di dalam salah satu dari
tiga bentuknya yang utama: perampok terhormat atau Robin Hood, pejuang
perlawanan atau unit gerilya yang primitif, yang akan saya sebut kaum haiduk,
dan mungkin penuntut balas yang membawa teror/

* Pengecualian yang mungkin dan bersifat parsial barangkali harus dibuat untuk masyarakat
Hindu di Asia selatan yang berkasta dan khas, di mana para bandit sosialnya memiliki

4
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

Seberapa umum kebanditan seperti itu, tidak dapat diketahui dengan


mudah. Walaupun sumber-sumber memberikan kami contoh yang banyak
mengenai para bandit, tetapi kami jarang mendapatkan perkiraan jumlah
total dari yang aktif di suatu waktu atau perbandingan kuantitatif antara
jumlah bandit di masa-masa yang berbeda. Sudah jelas bahwa jumlah
normalnya adalah sedang. Bagian dari Kolombia yang paling terganggu
pada saat puncak perang saudara yang anarkis di tahun 1948 menyediakan
kurang dari empat puluh kelompok petani bersenjata yang, karena
bergabung dengan rata-rata sepuluh atau dua puluh kelompok perampok—
sebuah gambaran yang secara mengejutkan seragam di sepanjang masa
dan benua bisa terdiri dari antara 400 sampai 800 orang untuk area sebesar
23.000 kilometer persegi, 166 perkampungan desa dan mungkin 6-700.000
penduduk desa."1"2 Macedonia pada awal abad keduapuluh menyediakan
jumlah gerombolan yang lebih besar di antara penduduknya yang berjumlah,
katakanlah satu juta orang, tetapi karena mereka dibiayai dan diorganisir
oleh berbagai pemerintahan, maka mereka juga tidak mewakili jumlah bandit
spontan yang ada di daerah itu. Meskipun demikian, adalah meragukan
apakah mereka pernah berjumlah lebih dari seribu atau dua ribu orang.3
Apabila kita menebak bahwa para bandit dari luar membentuk tidak lebih
dari 0,1% dari keseluruhan penduduk desa, maka kita hampir secara pasti
telah memberikan perkiraan yang ultra-baik.
Tentu saja, terdapat variasi regional yang dapat dicatat. Hal itu
disebabkan sebagian oleh faktor geografis, sebagian lagi karena teknologi
dan administrasi, sebagian lagi karena struktur ekonomi dan sosialnya. Adalah
kecenderungan seperti perampok, dan sama seperti bagian yang lain dari masyarakat,
mereka membentuk komunitas dan kasta di dalam kelompoknya sendiri. Walaupun
begitu, seperti yang akan kita lihat, terdapat persamaan antara beberapa jenis dacoit
dengan bandit sosial.
f Jumlah pemberontak yang bersenjata pada periode ini sebenarnya lebih besar, tetapi
hal ini bukanlah suatu cara menghitung yang baik, bahkan untuk menghitung jumlah
maksimum dari para bandit yang ada pada saat situasi itu terjadi, kecuali untuk yang
terlibat di dalam perang saudara atau gangguan sosial itu.
2 Dihitung berdasarkan atas G. Guzman, O. Fals Borda, I v 11 mana Luna, l*a Violencia en
Colombia, Bogota, 1964.
3 Le brigandage en Macedoinc: Un rapport confidentiel au gouvernement bulgare, Berlin,
1908, him. 38; informasi dari Profesor D. Dakin dari Birkbeck College.
BANDIT SOSIAL

sesuatu yang umum bahwa para perampok muncul di daerah-daerah yang


terpencil dan tidak terjangkau, seperti gunung, dataran rendah yang tidak
ada jalannya, tanah rawa yang rendah, hutan atau muara sungai dengan
labirin dari anak sungai dan terusan air, serta tertarik dengan rute
perdagangan dan jalan-jalan besar, di mana perjalanan pra-industrial secara
alamiah bersifat lamban dan tidak praktis. Pembangunan jalan modern
yang cepat dan bagus sering cukup untuk mengurangi kebanditan.
Sedangkan inefisiensi dan kerumitan administrasi malah menumbuhkannya.
Adalah bukan suatu kebetulan ketika Kerajaan Habsburg di abad
kesembilanbelas lebih sukses di dalam hal menangani masalah bandit
dibandingkan dengan Kerajaan Turki yang bobrok dan terdesentralisasi,
atau dengan daerah-daerah perbatasan-—masih lebih baik daerah-daerah
dengan perbatasan yang banyak seperti Jerman tengah atau beberapa bagian
dari India yang terbagi menjadi daerah Inggris dan daerah para bangsawan
—— yang secara terus-menerus berada dalam kesulitan. Situasi yang baik
untuk perampokan adalah suatu daerah di mana pemerintahan lokalnya
terdiri dari orang-orang lokal, beroperasi di dalam situasi lokal yang
kompleks^ dan yang dengan beberapa mil saja sudah membuat si perampok
tidak dapat dijangkau atau bahkan diketahui oleh pemerintah lokal tersebut,
serta sudah menuju ke teritori pemerintahan yang lain, yang tidak begitu
khawatir dengan apa yang terjadi 'di luar negeri'. Daftar daerah yang secara
khusus berhubungan dengan kebanditan telah ditampilkan oleh para
sejarawan, seperti misalnya untuk Rusia.4
Meskipun demikian, faktor-faktor nyata seperti itu tidak
memperlihatkan secara utuh disparitas regional dari kebanditan yang
biasanya ditemukan, dan yang, sebagai contoh, membuat hukum pidana
Kekaisaran Cina menetapkan pembedaan antara 'daerah perampok' (seperti
propinsi Szechuan, Honan, Anhwei, Hupeh, Shansi, beberapa bagian dari
Kiangsu dan Shantung) dan daerah yang lainnya.5 Sebaliknya, di daerah
Tacna dan Moquegua di Peruvia, yang daerahnya cocok, tidak terdapat
bandit. Kenapa? Karena, menurut seorang sejarawan yang membahas topik

4 D. Eeckhaute, 'Les brigands en Russie du dix-septieme au dix-neuvieme siede' di dalam


Rev. Hist. Mod. And Contemp. XII, 1965.
5 E. Alabaster, Notes and commentaries on the Chinese, criminal law, Luzak dkk.
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

ini, 'di sini tidak ada tuan tanah, penguasa-kereta atau kontraktor buruh,
tidak ada mandor, tidak ada bangsawan yang menguasai persediaan air
secara penuh, absolut dan tidak terbatalkan'.6 Dengan kata lain, karena
ketidakpuasan petani hanya sedikit Sebaliknya, daerah seperti Banten di
Jawa Barat adalah pusat yang permanen dari para bandit pada abad
kesembilan belas, dan juga pusat yang permanen dari pemberontakan. Hanya
studi regional secara mendalam yang dapat menunjukkan mengapa
kebanditan menjadi endemis di beberapa daerah, dan bersifat lemah di
daerah yang lain, yang merupakan bagian dari negara atau wilayah yang
sama. Demikian juga, hanya studi sejarah yang mendetail yang dapat
memperlihatkan seluruh variasinya yang bersifat 'historis*. Walaupun begitu,
generalisasi yang benkut ini masih tetap dapat dilakukan dengan aman:
Kebanditan cenderung menjadi epidemi pada saat terjadi kemiskinan
dan krisis ekonomi. Kenaikan tingkat penyerangan perampok di sekitar
Laut Tengah selama akhir abad keenambelas, yang telah diperhatikan oleh
Fernand Braudel, mencerminkan penurunan tingkat kehidupan petani pada
periode itu. Kaum Ahenya dari Uttar Pradesh (India), yang selalu menjadi
suku pemburu, pemburu unggas dan pencuri, 'tidak menjadi perampok
jalan raya sampai wabah kelaparan besar melanda di tahun 1833'.7 Dalam
jangka waktu yang jauh lebih pendek, kebanditan di dataran tinggi Sardinia
pada tahun 1960-an mencapai puncaknya tiap tahun ketika waktu
pembayaran sewa gembala sudah jatuh tempo. Observasi-observasi ini
sangat menjemukan sehingga hal itu hanya perlu dituliskan di kertas untuk
menjelaskan dirinya sendiri Dari sudut pandang para sejarawan, adalah
lebih mencerahkan untuk membedakan krisis yang menandakan perubahan
sejarah yang besar dengan krisis yang tidak menandakannya, walaupun
perbedaan itu hanya akan ditangkap oleh para petani yang bersangkutan
secara pelan-pelan dan dengan memandang ke belakang, apabila hal itu
pernah menjadi jelas bagi mereka.
Semua masyarakat petani yang lalu telah terbiasa dengan kekurangan
yang berkala—kegagalan panen dan krisis alam lainnya—dan dengan

6 E. Lopez Albujar, Los caballeros del delito, Lima, 1936.


7 W Ciooke, The tribes and cas tes of the North-West Provinces and Oudhe, Calcutta,
1896, 4 voL

7
BANDIT SOSIAL

malapetaka, yang tidak dapat diprediksi oleh penghuni desa itu sendiri,
tetapi yang Cepat atau lambat sepertinya akan terjadi, seperti perang,
penaklukan, atau kerusakan sistem administrasi yang mengakibatkan
terbentuknya daerah yang kecil dan terpencil. Semua bencana yang seperti
itu nampaknya akan melipatgandakan jenis bandit tertentu dan yang lainnya.
Semua nampaknya akan lenyap, walaupun kerusakan politik dan perang
sepertinya juga meninggalkan sekelompok perusak atau bandit
(desperadoes) untuk jangka waktu tertentu, terutama apabila pemerintahan
lemah dan terpecah-pecah. Sebuah negara modern yang efisien seperti
Peran cis setelah Revolusi dapat membubarkan epidemi perampokan (non-
sosial) yang besar, yang menyapu daerah Rhineland di tahun 1790-an selama
beberapa tahun. Di sisi lain, kekacauan sosial dari Perang Tiga Puluh Tahun7
di Jerman meninggalkan sebuah jaringan kelompok perampok yang
bertahan setidaknya satu abad lagi. Meskipun demikian, selama berkaitan
dengan masyarakat desa, situasi cenderung kembali normal (termasuk jumlah
normal yang diperkirakan dari bandit sosial dan bandit yang lainnya) setelah
gangguan keseimbangan tradisional yang semacam itu berakhir.
Situasinya agak berbeda ketika kejadian-kejadian yang mempercepat
epidemi dari kebanditan bukanlah^—dengan menggunakan kiasan
geografis—sesuatu yang dapat diperbandingkan dengan gempa bumi di
Jepang atau banjir di Negara-Negara Rendah, tetapi sesuatu yang
merefleksikan perubahan jangka panjang seperti peningkatan gletser di zaman
es, atau yang tidak dapat diubah seperti erosi tanah. Di dalam keadaan
yang seperti itu, epidemi kebanditan mencerminkan lebih daripada sekedar
pelipatgandaan orang-orang yang bertubuh sehat, yang lebih memilih untuk
mengambil apa yang diperlukannya dengan senjata daripada kelaparan.
Mereka dapat mencerminkan gangguan yang ada pada seluruh masyarakat,
kebangkitan dari struktur sosial dan kelas yang baru, perlawanan dari seluruh
komunitas atau rakyat terhadap kehancuran cara hidup mereka. Atau mereka
juga dapat mencerminkan, seperti yang terjadi di dalam sejarah Cina,
keletihan 'mandat dari langit', kerusakan sosial yang bukan disebabkan oleh
kekuatan yang bersifat kebetulan, tetapi yang menandakan datangnya akhir
dari siklus sejarah yang relatif panjang, menggembar-gemborkan kejatuhan
dari satu dinasti dan kebangkitan dari yang lain. Kebanditan pada masa

8
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

seperti itu dapat merupakan suatu pendahuluan atau sahabat dari gerakan
sosial yang utama seperti revolusi petani. Sebagai kemungkinan lain,
kebanditan dapat berubah dengan sendirinya dan beradaptasi dengan situasi
sosial dan politik yang baru, tetapi di dalam melakukannya mereka sudah
hampir pasti akan berhenti menjadi bandit sosial. Di dalam kasus yang
khusus dari dua abad terakhir ini, di mana terjadi transisi dari ekonomi
pra-kapitalis ke ekonomi kapitalis, transformasi sosial secara keseluruhan
dapat menghancurkan jenis masyarakat agraria yang melahirkan para bandit,
jenis kaum tani yang memelihara mereka, dan di dalam melakukannya
mengakhiri sejarah daripada apa yang menjadi topik buku ini. Abad
kesembilanbelas dan keduapuluh telah menjadi zaman kejayaan dari para
bandit sosial di banyak bagian dari dunia, sama seperti abad keenambelas
dan kedelapanbelas yang mungkin menjadi zaman kejayaannya di hampir
semua bagian dari Eropa. Walaupun begitu, mereka sekarang telah punah,
kecuali di beberapa daerah saja.
Di Eropa, pertahanan mereka pada skala berapa saja hanya berlaku
di dataran tinggi Sardinia, walaupun sebagai akibat dari penderitaan dua
perang dunia dan revolusi, mereka muncul kembali di beberapa daerah.
Tetapi di Italia Selatan, negara klasik dari para bandit, mereka baru mencapai
puncaknya satu abad yang lalu, di dalam pemberontakan petani dan perang
gerilya para perampok yang besar (1861-1865). Di Spanyol, negara klasik yang
lain dari para bandit, mereka dikenal oleh setiap pelancong pada abad
kesembilanbelas, Mereka masih menjadi bahaya yang diperkirakan untuk
turisme pada masa Edwardian di dalam tulisan Bernard Shaw, Man and
Superman. Walaupun begitu, hal itu sudah hampir mencapai akhir di sana.
Francisco Rios ('El Pernales') yang beroperasi pada masa itu adalah benar-
benar seorang perampok legendaris yang terakhir dari Andalusia. Di Yunani
dan di negara-negara Balkan, hal tersebut malah menjadi memori yang lebih
dekat lagi dengan masa kini. Di Timur Laut Brazil, yang memasuki tahap
epideminya setelah tahun 1870, dan mencapai puncaknya pada tiga tahun
pertama dari abad keduapuluh, hal itu berakhir di tahun 1940 dan semenjak
itu tidak pernah muncul lagi. Ada beberapa daerah—mungkin yang terutama
adalah Asia Timur dan Selatan serta satu atau dua bagian dari Amerika
Latin—yang di dalamnya secara pasti masih dapat ditemukan kebanditan

9
BANDIT SOSIAL

sosial gaya lama, dan tidaklah mustahil bahwa mereka mungkin akan bangkit
di sub-Sahara Afrika dalam skala yang lebih signifikan dari yang pernah
kita catat di masa lalu. Tetapi secara keseluruhan, kebanditan sosial adalah
sebuah fenomena masa lalu, walaupun sering tidak lama sebelum sekarang
ini. Dunia modern telah membunuhnya, meskipun mereka sendiri telah
mengganti bentuknya dari pemberontakan dan kejahatan primitif.
Apabila ada, peran apa yang dimainkan oleh para bandit di dalam
transformasi masyarakat ini? Sebagai individual, mereka tidak begitu politis
atau tidak begitu berperan sebagai pemberontak sosial, apalagi sebagai

ft matian Gaetano Meomartino dari Apulia pada tahun 1818, seorang perampok revolusioner
bergabung dengan Carbonari pada sekitar tahun!816-17.
y a n g

10
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

seorang revolusioner, sebagai petani yang menolak untuk tunduk, dan karena
itu berdiri di luar kawan-kawannya, atau secara lebih sederhana lagi, orang
yang menemukan dirinya tidak dimasukkan ke dalam karir yang umum,
sehingga terpaksa menjadi penjahat dan 'kriminal'. En masse, mereka sedikit
lebih daripada hanya sekedar gejala krisis dan ketegangan di dalam
masyarakat mereka—karena kelaparan, wabah penyakit yang mematikan,
perang atau apa saja yang mengganggunya. Kebanditan itu sendiri, dengan
demikian, bukanlah sebuah program untuk masyarakat petani, tetapi adalah
sebuah bentuk pertolongan diri sendiri untuk keluar dari masyarakat petani
dalam keadaan yang khusus. Para bandit, kecuali untuk keinginan atau
kemampuan mereka di dalam menolak tunduk secara individual, tidak
memiliki ide apa-apa selain dari yang dimiliki oleh kaum tani (atau bagian
dari kaum tani) di mana mereka adalah salah satu bagian daripadanya.
Mereka adalah aktivis dan bukan ideolog atau nabi, yang daripadanya dapat
diharapkan sebuah visi baru atau rencana dari sebuah organisasi sosial dan
politik. Mereka adalah pemimpin, sejauh yang biasanya diperankan oleh
orang-orang yang keras dan mandiri, serta sering dengan kepribadian yang
kuat dan bakat-bakat militer; tetapi walaupun begitu, fungsi mereka bukan
untuk menemukan jalan keluar, melainkan untuk memotongnya. Beberapa
pemimpin perampok dari Italia selatan pada tahun 1860-an, seperti Crocco
dan Ninco Nan c o,* menunjukkan bakat-bakat sebagai seorang jenderal
dan dikagumi oleh para perwira yang menjadi musuhnya, tetapi walaupun

* 'Crocco' (Carmine Donatelli), seorang buruh-tani dan penggembala sapi, telah bergabung
dengan angkatan darat Bourbon, membunuh seorang kawan dalam perkelahian,
melakukan desersi dan hidup sebagai seorang penjahat untuk sepuluh tahun. Ia bergabung
dengan para pemberontak liberal di tahun 1860 dengan harapan untuk mendapatkan
amnesti bagi kejahatan masa lalunya, dan setelah itu menjadi seorang komandan gerilya
dan pemimpin yang paling hebat dari orang-orang yang berada di pihak Bourbon. Ia
kemudian melarikan diri dari Papai States, diserahkan kepada pemerintah Italia dan
dihukum penjara seumur hidup. Bertahun-tahun kemudian, di dalam penjara, ia menulis
sebuah otobiografi yang menarik. 'Ninco Nanco' (Giuseppe Nicola Summa), seorang
buruh-tani tak bertanah dari Avigliano, telah melarikan diri dari penjara selama
pembebasan Garibaldian pada tahun 1860. Sebagai letnannya Crocco, ia juga
menunjukkan bakat-bakat yang cemerlang sebagai seorang gerilyawan. Ia terbunuh di
tahun 1864.

li
BANDIT SOSIAL

'tahun-tahun para perampok' adalah salah satu contoh yang jarang dari
pemberontakan petani yang dipimpin oleh bandit sosial, perampok yang
menjadi pemimpin pemberontakan tidak pernah nampak menyerukan
kepada pengikutnya untuk mengambil alih tanah, dan kadang mereka bahkan
nampak tidak dapat memahami apa yang sekarang ini disebut dengan
'reformasi agraria'.
Sepanjang para bandit mempunyai sebuah 'program', maka program
itu adalah pertahanan atau restorasi terhadap aturan-aturan tradisional yang
'seharusnya' (yang mana di dalam masyarakat tradisional berarti yang diyakini
pernah terjadi di masa lalu, baik secara nyata maupun yang bersifat mitos).
Mereka memperbaiki yang salah, mengkoreksi dan menuntut balas terhadap
kasus-kasus ketidakadilan, dan di dalam melakukannya, mereka menetapkan
sebuah kriteria yang lebih umum mengenai hubungan manusia yang adil
dan fair, khususnya di antara yang kaya dan yang miskin, di antara yang
kuat dan yang lemah. Ini merupakan sebuah tujuan yang sederhana, yang
meninggalkan yang kaya untuk menindas yang miskin (tetapi tidak lebih
dari yang secara tradisional diterima sebagai 'adil'), yang kuat menindas
yang lemah (tetapi di dalam batas-batas yang wajar, dan sadar akan tugas-
tugas moral dan sosial mereka). Mereka tidak menuntut untuk tidak perlu
ada lagi bangsawan, atau mungkin bangsawan tidak boleh mengambil
budak-budak perempuan, tetapi hanya setelah para bangsawan
melakukannya, mereka tidak boleh melalaikan kewajiban mereka untuk
memberikan pendidikan kepada anak-anak haram mereka/ Di dalam hal
ini, para bandit sosial adalah reformis, bukan revolusioner.
Meskipun begitu, baik reformis ataupun revolusioner, kebanditan itu
sendiri tidak membentuk sebuah gerakan sosial. Mereka mungkin menjadi
wakil daripadanya, seperti ketika para petani mengagumi Robin Hood
sebagai pembela mereka, karena mau diri mereka sendiri lebih beraktivitas
lagi secara positif Mereka bahkan dapat menjadi penggantinya, seperti
ketika kebanditan terlembaga di antara bagian dari kaum tani yang keras
dan siap bertempur, serta secara aktual menghalangi perkembangan dari
cara lain untuk berjuang. Apakah kasus-kasus seperti itu terjadi belum secara

* Saya mengambil contoh ini dari pembicaraan aktual dengan para petani di Peru.

12
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

jelas ditetapkan, tetapi ada bukti bahwa kasus-kasus seperti itu bisa terjadi.
Dengan demikian di Peru, tekanan-tekanan dari kaum tani untuk reformasi
tanah (land reform) adalah (dan pada tahun 1971 tetap seperti itu) lebih
lemah di daerah Huanuco dan Apurimac, di mana permasalahan agraria
sudah parah, tetapi (dan) terdapat sebuah tradisi perampokan dan pencurian
ternak yang telah mengakar dengan sangat kuat Walaupun begitu, pertanyaan
tersebut menunggu suatu investigasi yang serius, sama seperti aspek-aspek
yang lain dari kebanditan.*
Meskipun begitu, ada dua hal yang mungkin dapat merubah tujuan
sosial yang sederhana, dan kadang disertai dengan kekerasan, dari para
bandit—dan kaum tani di mana mereka menjadi bagiannya—menjadi sebuah
gerakan revolusioner yang sejati. Yang pertama adalah, apabila mereka
menjadi simbol, atau bahkan pelopor, dari perlawanan oleh keseluruhan
aturan tradisional terhadap kekuatan yang m e n g g a n g g u dan
menghancurkannya. Sebuah revolusi sosial tidak menjadi kurang
revolusionernya karena mengatasnamakan apa yang oleh dunia luar
dianggap sebagai 'reaksi' terhadap apa mereka anggap sebagai 'kemajuan'.
Para bandit dari kerajaan Napoli, sama seperti para petaninya, yang bangkit
melawan kaum Jacobin dan orang-orang asing atas nama Paus, Raja dan
Iman Suci adalah orang-orang yang revolusioner, tidak seperti Paus dan
Raja. (Seperti ketika seorang pemimpin perampok yang pintar—sesuatu
yang tidak b i a s a — d i tahun 1860, memberitahukan seorang tawanan
pengacara, yang mengaku bahwa dia juga berpihak kepada kaum Bourbon:
'Kamu adalah seorang yang berpendidikan dan seorang pengacara: apakah
kamu benar-benar mempercayai bahwa kami mematahkan tulang kami
untuk Francis 11?^)8 Mereka bangkit bukan untuk realitas dari kerajaan
Bourbon—banyak dari mereka bahkan telah m e m b a n t u untuk

* Saya berterima kasih kepada Dr Mario Vasquez, Enrique Mayer, dan banyak pegawai
Zone X dari Reformasi Agraria (Peru Tengah) untuk beberapa informasi yang relevan,
j" Tak dapat disangkal bahwa Cipriano La Gala, seorang 'pedagang* yang buta huruf dari
Nola, yang dihukum karena perampokan dengan menggunakan kekerasan pada tahun
1855, dan yang melarikan diri dari penjara di tahun 1860, adalah bukan termasuk jenis
perampok-petani.
8 F. Molfese, op. cit.

13
BANDIT SOSIAL

menumbangkannya beberapa bulan sebelumnya di bawah Garibaldi—tetapi


untuk ideal dari masyarakat 'lama yang baik', y a n g s e c a r a a l a m i a h
disimbolkan oleh ideal dari gereja l a m a yang baik' dan raja 'lama y a n g
baik'. Para bandit di dalam politik cenderung m e n j a d i o r a n g - o r a n g
tradisional-revolusioner yang seperti itu.
Sebab kedua mengapa bandit menjadi revolusioner adalah inheren di
dalam masyarakat petani. Bahkan bagi mereka yang menerima eksploitasi,
penindasan dan penguasaan sebagai norma dari kehidupan m a n u s i a ,
mengimpikan sebuah dunia tanpa adanya hal-hal tersebut: sebuah dunia
persamaan, persaudaraan dan kebebasan, sebuah dunia baru tanpa adanya
kejahatan. Hal ini jarang menjadi lebih dari hanya sekedar mimpi. Hal ini
jarang menjadi lebih dari hanya sekedar harapan yang bersifat ramalan-
kewahyuan (apocalyptic), walaupun pada banyak masyarakat, mimpi millenial
ini bertahan, Kaisar yang Adil suatu hari akan datang, Ratu Laut Selatan
suatu hari akan mendarat (seperti pada versi J a w a dari harapan y a n g
terendam ini), dan semua akan berubah serta sempurna. Tetapi ada saat-
saat di mana ramalan-wahyu (apocalypse) sepertinya sudah dekat; ketika
seluruh struktur dari masyarakat yang ada, yang keakhiran totalnya telah
disimbolkan dan diramalkan oleh wahyu, secara nyata terlihat seperti akan
hancur menjadi reruntuhan, dan cahaya harapan yang kecil berubah menjadi
cahaya dari matahari terbit.
Pada saat-saat seperti itu, para bandit juga akan disapu, sama seperti
yang lainnya. Apakah mereka bukan bagian dari darah rakyat? Apakah
mereka bukan orang yang, di dalam cara-caranya yang terbatas, telah
menunjukkan kepada mereka yang membayar harga dari ketunawismaan,
bahaya dan kematian yang hampir pasti, bahwa kehidupan liar di hutan
p a d a w a k t u hijau dapat m e m b a w a k e b e b a s a n , p e r s a m a a n d a n
persaudaraan? (Gerombolan canga^eiro [bandit] dari Brazil telah diartikan
secara serius oleh seorang sosiolog modem dengan 'semacam persaudaraan
atau perhimpunan orang-orang dengan suatu tujuan tertentu', dan para
peneliti dikagetkan oleh kejujuran di dalam hubungan pribadi yang tidak

9 M. I. P. de Queiro%, Os canga^eiros: les bandits d'honneur brcsilicns, Paris, 1968% hlm.


142, 164.

14
APA ITU BANDIT SOSIAL ?

ada bandingannya, di dalam gerombolan tersebut.)9 Apakah mereka tidak,


secara sadar maupun tidak sadar, mengenal superioritas dari gerakan
revolusioner atau millenial terhadap aktivitas mereka sendiri?
Sungguh, tidak ada yang lebih mengejutkan daripada koeksistensi yang
bersifat subordinatif ini antara bandit dengan revolusi petani yang utama,
di mana mereka sering berperan sebagai perintis. Daerah Andalusia secara
tradisional berhubungan dengan para bandolero, 'bangsawan', atau
sebaliknya, menjadi daerah yang secara tradisional berhubungan dengan
anarkisme pedesaan selama satu atau dua dekade setelah kemundurannya.
Daerah sertao* di Timur Laut Brazil, adalah merupakan rumah klasik dari
para canga^eiros, dan juga para santo, pemimpin pedesaan yang messianistis.
Keduanya muncul secara bersamaan, tetapi orang-orang suci itu lebih hebat.
Bandit yang hebat, Lampiao, di dalam salah satu dari banyak balada yang
merayakan keberaniannya.
Bersumpah untuk menuntut balas dari semuanya
Kukatakan di dalam dunia ini, saya hanya menghormati
Pendeta Cicero dan tidak ada yang lainnya.10
Dan seperti yang akan kita lihat, pendapat umum mengambil mandat
'resmi' Lampiao dari Pendeta Cicero, Messiah dari Juazeiro, bahwa bandit
sosial dan millenarianisme—bentuk yang paling primitif dari reformasi
dan revolusi—berjalan bersama-sama di dalam sejarah. Dan ketika saat-
saat ramalan-kewahyuan datang, gerombolan perampok, yang jumlahnya
membengkak pada saat kesengsaraan dan pengharapan, dapat secara tidak
sadar berubah menjadi sesuatu yang lain. Mereka dapat, seperti di Jawa,
bergabung dengan mobilisasi yang besar dari orang-orang desa yang
meninggalkan rumah dan ladang untuk menjelajahi daerah pedalaman
dengan harapan yang agung; mereka dapat, seperti di Italia selatan pada
tahun 1861, menemukan diri mereka berkembang menjadi pasukan petani.
Mereka dapat, seperti Crocco di tahun 1860, berhenti sebagai seorang

* Daerah pedalaman di Timur Laut Brazil yang melewati batas-batas daerah perkampungan.
10 R. Rowland, '"Cantadores" del nordeste brasilefio' di dalam Aportes 3 Jan. 1967, hlm.
138. Untuk hubungan yang sebenarnya antara bandit dengan orang suci ini, yang mana
lebih nuances, cf. E. de Lima, O mundo estranho dos canga^eiros, Salvador dan Bahia,
1965, hlm. 113-4 dan O. Anselmo, Padre Cicero, Rio de Janeiro 1968.

15
BANDIT SOSIAL

bandit dan menjadi tentara revolusi.


Ketika kebanditan bergabung ke dalam sebuah gerakan yang besar,
maka ia menjadi bagian dari sebuah kekuatan yang dapat dan memang
mengubah masyarakat. Karena bandit sosial memiliki cakrawala yang bersifat
sempit dan terbatas, sama seperti para petani itu sendiri, maka hasil dari
intervensi mereka ke dalam sejarah tidak akan menjadi seperti apa yang
mereka harapkan. Mereka bahkan dapat menjadi apa yang tidak diharapkan
oleh mereka. Tetapi hal ini tetap membuat kebanditan menjadi sebuah
kekuatan sejarah. Lagipula, seberapa banyak dari mereka yang membuat
revolusi sosial yang besar di dunia dapat melihat hasil yang sebenarnya dari
kerja keras mereka sendiri ?

16 ;a
Siapakah Yang Menjadi Bandit?

i Bulgaria, hanya penggembala, peternak dan haiduk yang


merdeka. Panayot Hitov1
Kebanditan adalah kebebasan, tetapi di dalam sebuah masyarakat
petani hanya sedikit yang bisa merasakan kebebasan. Sebagian besar dari
mereka dibelenggu oleh rantai ganda dari bangsawan dan buruh, di mana
yang satu menguatkan yang lain. Apa yang membuat petani menjadi korban
dari penguasa dan kekerasan adalah lebih banyak karena sifat imobilitas
mereka, daripada karena kerawanan ekonominya—sungguh hampir setiap
saat mereka berkecukupan. Akar mereka adalah pada tanah dan pada rumah
di atas tanah mereka, serta di sana mereka harus berdiri seperti pohon, atau
lebih seperti anemone-laut atau binatang laut yang permanen lainnya, yang
diam sehabis fase remajanya yang giat. Setelah seseorang menikah, maka ia
terikat pada tanah miliknya. Ladang harus ditaburi benih dan dipanen:
bahkan petani pemberontak harus menghentikan kegiatannya untuk

1 Otobiografi di dalam G. Rosen, Die Balkan-Haiduken, Leipzig, 1878, hlm. 78

17
BANDIT SOSIAL

memanen. Pagar tidak dapat dibiarkan terlalu lama tanpa diperbaiki. Istri
dan anak mengikat seseorang pada suatu tempat yang dapat dikenal. Hanya
bencana, kedatangan millenium baru, atau suatu keputusan yang suram
uiituk beremigrasi, yang dapat mengganggu lingkaran kehidupan bertani
yang tetap, tetapi bahkan emigran pun harus dengan cepat menetap lagi di
tanah milik yang lain, kecuali kalau ia berhenti menjadi petani. Punggung
petani bungkuk secara sosial, karena secara umum ia harus dibungkukkan
pada pekerjaan fisik di ladangnya.
Hal ini secara serius membatasi perekrutan para bandit. Bukanlah suatu
hal yang mustahil bagi seorang petani dewasa untuk menjadi bandit, tetapi
hal itu tetap sangat sulit, karena lingkaran kehidupan perampok tiap tahun
mengikuti ritme yang sama dengan lingkaran kehidupan pertanian, yang
mencapai puncaknya pada musim semi dan musim panas, dan beristirahat
selama musim salju yang kosong. (Walaupun begitu, untuk komunitas di
mana penjarahan menyediakan suatu bagian yang tetap dari penghasilan
mereka, maka mereka harus mengkombinasikan kegiatan tersebut dengan
pertanian atau penggembalaan, sehingga kebanditan mereka terjadi pada
musim-sepi, seperti pada suku chuars* dari Midnapur [Bengal] pada awal
abad kesembilanbelas; atau hal itu dilakukan oleh kelompok perampas
yang khusus, yang meninggalkan cukup orang untuk mengerjakan pekerjaan
pertanian). Apabila kita ingin mengetahui komposisi sosial dari kebanditan,
maka pertama-tama kita harus melihat kepada batas mobilitas di dalam
masyarakat petani.
Sumber pertama dan yang mungkin paling penting dari para bandit
terdapat di dalam masyarakat dengan bentuk ekonomi pedesaan dan
lingkungan pedesaan, yang mana memiliki permintaan tenaga kerja yang
relatif kecil, atau yang terlalu miskin untuk mempekerjakan semua orang
yang sehat di dalam masyarakat tersebut; dengan kata lain di dalam keadaan
populasi pedesaan yang surplus. Ekonomi penggembalaan dan daerah
pegunungan serta tanah yang buruk, yang sering ada secara bersamaan,
menyediakan surplus pada penduduk pedesaan secara permanen, yang
cenderung membentuk pelembagaan jalan keluarnya sendiri di dalam

* Suku petani-sekaligus-pen jarah di daerah hutan di Midnapur (Bengal).

18
SIAPAKAH YANG MENJADI BANDIT ?

masyarakat tradisional: emigrasi musiman (seperti dari Alpen atau gunung


Kabyle di Aljazair), penyediaan tentara (seperti di Switzerland, Albania,
Corsica dan Nepal), penjarahan atau kebanditan. 'Minifimdism' (yaitu
kelaziman dari tanah milik yang terlalu kecil untuk dapat menafkahkan
sebuah keluarga) dapat juga menimbulkan akibat yang sama. Jadi, untuk
alasan yang bahkan lebih nyata, mungkin adalah ketiadaan tanah. Proletariat
pedesaan, yang tidak bekerja untuk sebagian besar dari satu tahun, 'dapat
dikerahkan', sedangkan tidak demikian halnya dengan petani. Dari 328
'perampok' atau mungkin lebih tepat, pemberontak desa dan gerilyawan,
yang mana kasusnya ditinjau kembali pada tahun 1863 oleh Pengadilan
Banding (Court of Appeal) di Catanzaro (Calabria, I tali), 201 di antaranya
adalah pekerja-tanah pertanian atau buruh-harian, hanya lima puluh satu
orang yang petani, empat orang sebagai petani-besar, dua puluh empat
sebagai pekerja tangan (artisan).2 Memang jelas, bahwa di dalam lingkungan
yang seperti itu, yang banyak bukanlah hanya mereka yang dapat lepas dari
ekonomi pedesaan, setidaknya untuk satu periode, tetapi juga mereka yang
harus mencari sumber pendapatan lain. Tidak ada yang lebih alamiah
daripada bahwa beberapa dari mereka harus menjadi bandit, atau bahwa
daerah pegunungan dan penggembalaan, secara khusus, telah menjadi zona
klasik untuk kejahatan seperti itu.
Tetapi, tidak setiap orang menjadi penjahat di daerah seperti itu.
Walaupun begitu, selalu ada kelompok yang posisi sosialnya memberikan
mereka kebebasan untuk bertindak. Yang paling penting di antara mereka
adalah kelompok laki-laki usia remaja, yang berada di antara pubertas dan
perkawinan, yaitu sebelum beban tanggung jawab penuh terhadap keluarga
mulai membungkukkan punggungnya. (Saya diberitahukan bahwa di negara-
negara yang mengizinkan perceraian sepihak dengan mudah, jeda antara
perceraian dengan perkawinan lagi dapat menjadi waktu luang yang seperti
itu, yang memberikan kebebasan secara relatif, tetapi, dengan situasi yang
analogis dari para duda/janda, hal ini hanya bisa dilakukan apabila tidak
ada anak kecil yang harus diasuh, atau apabila ada kerabat yang bisa menjaga
mereka). Bahkan di dalam masyarakat petani, remaja adalah sebuah fase

2 Molfese, op. cit., hlm. 127-8.

19
BANDIT SOSIAL

yang independen dan memiliki potensi memberontak. Anak muda, yang


sering bersatu di dalam kelompok umur yang formal maupun informal,
dapat berpindah-pindah pekerjaan, bertempur dan mengembara. Szegeny
legeny ('anak laki-laki miskin') dari dataran rendah Hungaria memiliki potensi
untuk menjadi perampok; cukup tidak berbahaya apabila berada di dalam
isolasi, walaupun tidak segan untuk mencuri satu atau dua kepala kuda,
tetapi ketika bersatu di dalam kelompok yang terdiri dari dua atau tiga
puluh orang, dengan markas mereka di suatu tempat yang terpencil, maka
mereka gampang berubah menjadi bandit. Hal itu bahkan telah dibuktikan
(oleh Erbehard) bahwa persediaan dasar dari kebanditan Cina, pada
pokoknya terdiri dari para remaja desa yang memberontak dan bersifat

Z Di delta dan kepulauan Asia, tidak ada perbedaan yang jelas antara bandit dan bajak laut. Lihat
Jack Tar yang sedang mengintip. Dari Banditi and Robbcrs (1833).

20
SIAPAKAH YANG MENJADI BANDIT ?

sementara. Di dalam setiap peristiwa, tidak ada keraguan apapun bahwa


yang menjadi bandit itu pada umumnya adalah orang muda. Duapertiga
dari para bandit di Basilicata pada tahun 1860-an berumur di bawah dua
puluh lima tahun. Empat puluh sembilan dari lima puluh sembilan orang
bandit di Lambayeque (Peru) adalah bujangan.3 Diego Corrientes, bandit
klasik yang legendaris dari Andalusia, meninggal pada umur dua puluh
empat tahun, janosik, bandit yang sama dari Slovak, meninggal pada umur
dua puluh lima tahun, Lampiao, cangaceiro yang hebat dari Timur Laut
Brazil, memulai karirnya di antara umur tujuh belas dan dua puluh tahun,
Don Jose yang hidup secara nyata, memulainya pada umur delapan belas
tahun. Para penulis dapat menjadi pengamat yang bagus: eSlim Mehmed',
pahlawan di dalam sebuah novel-bandit dari Turki, pergi ke gunung Taurus
ketika ia masih berumur belasan tahun.
Sumber yang kedua terpenting dari orang bebas adalah mereka, yang
karena suatu sebab, tidak terintegrasi ke dalam masyarakat pedesaan sehingga
dipaksa untuk menjadi orang yang marjinal atau pelanggar hukum.
Gerombolan rasboiniki (bandit) yang muncul di daerah Rusia lama yang
tidak memiliki jalan dan berpenduduk sedikit, terdiri dari orang-orang yang
marjinal seperti itu—sering para migran membuka tempat baru di selatan
dan timur, di mana kebangsawanan, perbudakan dan pemerintahan belum
ada, untuk mencari apa yang kemudian menjadi suatu prospek revolusioner
yang sadar, yaitu Zemlya i Volya (Tanah dan Kebebasan). Beberapa dari
mereka sama sekali tidak mencapai daerah itu, dan mereka harus hidup
sambil terus bergerak. Jadi, para budak yang melarikan diri, orang merdeka
yang hidupnya berantakan, pelarian dari pabrik tuan besar (seignorial) atau
negara, dari penjara, seminari, angkatan darat atau laut, orang yang tidak
memiliki tempat tetap di masyarakat seperti anak pendeta, gerombolan
perampok yang merupakan gabungan ataupun bukan, dapat bergabung
dengan penjarahan dari bekas komunitas petani bebas yang pertama seperti
kaum Cossack dan minoritas suku atau bangsa. (Untuk kaum Cossack,
lihat Bab 5).
Di antara orang-orang yang marjinal seperti itu, tentara, desertir dan

3 Hobsbawm, Primitive Rebels, Manchester University Press, 1959; Lopez Albujar, op.
cit.,

21
BANDIT SOSIAL

bekas anggota angkatan bersenjata memainkan peran yang signifikan. Ada


alasan yang baik bagi Tsar untuk mewajibmiliterkan tentaranya seumur hidup,
sehingga kerabat mereka membacakan pelayanan pemakaman kepada
mereka, ketika mereka mengucapkan selamat tinggal di perbatasan desa.
Orang yang datang dari jauh, yang tidak bertuan dan tidak bertanah, adalah
sebuah bahaya bagi stabilitas hierarki sosial. Bekas anggota angkatan
bersenjata seperti para desertir adalah bahan mentah untuk kebanditan.
Berulangkali para pemimpin perampok di Italia selatan setelah tahun 1860
disebut sebagai 'mantan tentara dari angkatan darat Bourbon' atau 'buruh
tak bertanah, bekas tentara'. Di beberapa tempat, trans formasi ini memang
normal. Seorang yang progresif dari Bolivia di tahun 1929, pernah
menanyakan mengapa para bekas anggota angkatan bersenjata yang kembali
ke perkampungan mereka di antara orang Indian Aymara tidak berperan
sebagai pendidik atau agen peradaban, dan malah 'menjadi pemalas serta
merosot menjadi pemimpin bandit di daerah itu'?4 Pertanyaan itu hanya
bersifat retorikal. Bekas anggota angkatan bersenjata bisa berperan sebagai
pemimpin, pendidik dan kader desa, dan semua rezim revolusioner sosial
menggunakan angkatan darat mereka sebagai sekolah latihan untuk tujuan
seperti itu, tetapi siapa yang bisa mengharapkan hal ini terjadi di Bolivia
pada masa feodal?
Hanya sedikit, kecuali bekas tentara yang kembali, yang secara
keseluruhan dan sementara berada di luar ekonomi pedesaan, walaupun
tetap menjadi bagian dari masyarakat petani (jipsi (gypsies), dan gelandangan
atau fahrendes Volk yang lain, pada umumnya tidak lagi menjadi bagian
dari masyarakat petani). Walaupun begitu, ekonomi pedesaan menyediakan
sejumlah pekerjaan yang berada di luar rutinitas buruh yang umum dan
kontrol sosial yang dekat jangkauannya, apakah itu oleh penguasa ataupun
oleh pendapat umum dari mereka yang dikuasai. Sekali lagi, terdapat
penggembala, baik yang sendirian ataupun yang bergerombol-—sebuah
kelompok yang khusus, dan kadang rahasia—, di padang rumput yang
ada di dataran tinggi, pada penggembalaan musim panas, atau berkelana
sebagai semi-pengembara di dataran yang luas. Terdapat orang-orang

4 Alejandro Franco, 'El Aymara del siglo XX' di Amauta (lima) 23,1929, hlm. 88.

22
SIAPAKAH YANG MENJADI BANDIT ?

bersenjata dan penjaga-ladang, yang tugasnya bukanlah untuk bekerja,


penggiring ternak, penarik gerobak dan penyelundup, penyair dan yang
semacamnya. Mereka tidak diintai, tetapi malah menjadi pengintai. Hampir
setiap saat, gunung-gunung menjadi dunia yang umum bagi mereka, yang
tidak dimasuki oleh para bangsawan dan pembajak, dan di mana orang
tidak banyak membicarakan mengenai apa yang mereka lihat dan kerjakan.
Di sini para bandit bertemu dengan para penggembala, dan para
penggembala mempertimbangkan untuk menjadi bandit atau tidak.
Sumber bandit yang potensial, yang sejauh ini telah kita bahas, bersifat
kolektif, yaitu kategori-kategori sosial dari siapa saja, yang lebih mungkin
untuk menjadi bandit daripada siapapun yang menjadi anggota dari kategori
yang lain. Mereka jelas-jelas sangat penting. Sebagai contoh, mereka
memungkinkan kita untuk membuat perkiraan yang singkat, tetapi bukan
generalisasi yang secara fundamental menyimpang seperti: 'Ciri-ciri dari
kelompok bandit yang ada di dataran tinggi sepertinya terdiri dari
penggembala, buruh tak bertanah serta bekas tentara yang muda, dan tidak
mungkin terdiri dari orang-orang yang telah menikah dan pekerja tangan'.
Formula seperti itu tidak menjawab pertanyaan dengan tuntas, tetapi secara
mengejutkan mencakup sebuah bagian yang besar dari bidang ini. Misalnya,
seperti para pemimpin kelompok Italia di tahun 1860-an, yang penjelasannya
telah kita miliki, termasuk dua puluh delapan 'penggembala', 'penggembala-
sapi', bekas tentara', 'buruh tak bertanah' dan penjaga ladang' (atau kombinasi
dari pekerjaan-pekerjaan ini) serta hanya lima yang lainnya.5 Meskipun begitu,
terdapat kategori lain dari keanggotaan bandit yang potensial, yang dalam
beberapa hal adalah yang paling penting, yang mana, seperti apa adanya,
bersifat individual dan sukarela, walaupun bisa tumpang tindih dengan
kategori lainnya. Kategori ini terdiri dari orang-orang yang tidak mau
menerima peran sosial dari petani penderita yang menyerah dan pasif; orang
yang berpendirian-keras dan suka melawan, para pemberontak individual.
Di dalam peristilahan petani yang klasik dan terkenal, mereka adalah 'orang-
orang yang membuat dirinya dihormati'.
Jumlah mereka di dalam masyarakat petani mungkin tidak banyak,

5 Didasarkan atas Molfese, op. cit, hlm. 127-8.

0%
BANDIT SOSIAL

tetapi selalu ada. Mereka adalah orang yang, ketika dihadapkan pada tindakan
penganiayaan atau ketidakadilan, tidak tunduk menyerah kepada superioritas
sosial atau paksaan, tetapi mengambil jalan perlawanan dan pelanggaran
hukum. Bahwa apa yang harus kita ingat adalah, apabila perlawanan
terhadap tindakan penindasan seperti itu adalah ciri awal dari karir
perampok yang 'terhormat', maka untuk setiap penentang pasti terdapat
sejumlah orang yang menerima ketidakadilan. Seorang Pancho Villa yang
membela kehormatan saudara perempuannya yang diperkosa adalah suatu
pengecualian di dalam masyarakat di mana para bangsawan dan antek-
anteknya melakukan hal itu sesuka mereka dengan kaum petani perempuan.
Mereka adalah orang-orang yang menetapkan hak mereka untuk dihormati
oleh para pendatang, termasuk para petani, dengan berdiri dan melawan—
yang di dalam melakukannya, secara otomatis merampas peran sosial dari
orang-orang 'yang lebih baik' yang, seperti pada sistem kedudukan abad
pertengahan yang klasik, memiliki monopoli dalam pertarungan. Mereka
bisa jadi adalah orang-orang yang keras, yang menunjukkan sifat keras
mereka dengan gaya jalan seorang jagoan, membawa senjata, tongkat atau
pentungan, bahkan ketika petani seharusnya tidak bersenjata, dengan kostum
yang sederhana dan gagah serta dengan sikap yang menyimbolkan kekerasan.
'Tidak-bertongkat' dari desa tua di Cina (yang secara umum disebut sebagai
'penggertak desa' oleh orang-orang tua di Cina) tidak mengkuncir
rambutnya dan ujung rambutnya digulungkan ke kepala dan leher; bagian
tumit dari sepatunya dengan sengaja telah aus; Pembalut kakinya terbuka
untuk membuat lapisannya yang mahal terlihat. Ia sering dikatakan
memprovokasi hakim sebagai 'tidak memiliki keberanian (bravado) sama
sekali'. 6 Pakaian vaqueiro (koboi) dari penggembala-penunggang kuda
Meksiko, yang mana telah menjadi pakaian klasik dari koboi barat, serta
model gaucho dan Ilanero dari dataran Amerika-Selatan yang kurang lebih
sama, para betyar* yang memakai puszta Hungaria, majo dan flamencot

6 A. H. Smith, Village life in China, New York, Chicago dan Toronto, 1899, hlm. 213-17
* Gaucho, Ilanero, betyar. Nama yang bermacam-macam untuk koboi. Betyar, secara
teknis, adalah semacam buruh tidak tetap,
f Majo dan flamenco adalah gambaran dari sebuah model pakaian dan tingkah laku yang
diringkas di dalam kamus Spanyol abad kedepalanbelas sebagai 'orang yang menggunakan
keberanian dan jambul topi baja di dalam kata dan tindakan*.

24
SIAPAKAH YANG MENJADI BANDIT ?

di Spanyol, adalah contoh dari simbol-simbol yang sama dari


ketidaktundukan di dunia barat. Simbolisme seperti itu mungkin mencapai
ekspresinya yang paling terelaborasi, di dalam kostum kaum haiduk atau
klepht di negara-negara Balkan, yang dihiasi dengan emas—dan baja. Karena,
seperti di dalam semua masyarakat tradisional dan yang lambat untuk
berubah, kelompok yang longgar dari orang-orang miskin non-kompromis
bahkan menjadi terformalisasi dan dikenal karena adanya tanda-tanda di
luar dirinya: Pakaian orang-orang keras dari desa adalah sebuah kode yang
berbunyi: 'Orang ini tidak jinak.'
Mereka cyang membuat diri mereka dihormati' tidak secara otomatis
menjadi bandit, atau setidaknya bandit sosial. Mereka dapat berjuang untuk
keluar dari nasib sebagai seorang petani dengan menjadi penjaga desa,
pelayan bangsawan atau tentara (yang berarti bandit resmi dengan berbagai
jenisnya). Mereka dapat mengurus diri mereka sendiri dan menjadi borjuis
desa yang bersenjata-kuat, seperti para Mafiosi dari Sisilia. Mereka bisa
juga menjadi sejenis penjahat yang dinyanyikan di dalam balada oleh orang-
orang: pejuang, pahlawan dan penuntut balas. Mereka adalah pemberontak
individual, yang secara sosial dan politik tidak dapat dipastikan, dan yang
di bawah kondisi normal—yaitu yang non-revolusioner—bukanlah seorang
pelopor dari pemberontakan massa, tetapi lebih sebagai produk dan rekan
imbangan dari kepasifan umum kaum miskin. Mereka adalah pengecualian
yang membuktikan peraturan tersebut.
Kategori-kategori ini sedikit banyaknya menghabiskan sumber-
sumber yang menyediakan para bandit petani. Walaupun begitu, kita harus
mempertimbangkan dengan ringkas dua wadah penyimpanan lain dari
perampokan dan kekerasan desa, yang kadang-kadang disebutkan
dengan benar, tetapi hampir di dalam setiap kasus disebutkan dengan
salah, dikacaukan dengan kebanditan petani: ebaron perampok' dan kriminal.
Adalah masuk akal bahwa gentleman pedesaan yang miskin
memberikan persediaan kekerasan tanpa batas. Senjata adalah hak
istimewa dari mereka, bertempur adalah pekerjaan dan dasar sistem
nilai m e r e k a . Banyak kekerasan ini d i l e m b a g a k a n di dalam
pengejaran-pengejaran seperti perburuan, pembelaan 'kehormatan'
pribadi dan keluarga dengan duel dan balas dendam serta yang

25
BANDIT SOSIAL

semacamnya, atau dihubungkan oleh pemerintah yang hati-hati ke


dalam saluran politik yang berguna atau setidaknya y a n g tidak
berbahaya, seperti dinas militer dan petualangan kolonial. Para
Musketeer Dumas, hasil dari pemeliharaan gentleman miskin yang
terkenal, Gascony, secara jelas lebih kecil dari penggertak resmi yang
memiliki izin dengan sebuah silsilah keluarga yang baik, sama dengan
petani dan penggembala kasar yang direkrut sebagai pengawal oleh
latifundi Italia atau Iberia. Begitu pula dengan banyak conquistadores
dari Spanyol. Walaupun begitu, terdapat situasi, di m a n a p a r a
p e n g a w a l y a n g m i s k i n m e n j a d i p e r a m p o k dan p e n j a h a t y a n g
sesungguhnya (lihat Bab 6). Kita dapat menebak bahwa gentleman
penjahat adalah yang paling mungkin masuk ke dalam dunia mitos
dan balada (a) ketika ia dapat menjadi bagian dari gerakan perlawanan
yang umum dari sebuah masyarakat yang kuno terhadap orang-orang
luar atau penaklukan asing; atau (b) ketika hanya terdapat sebuah
tradisi yang lemah dari pemberontakan petani yang aktif melawan
ketidakadilan dari tuan-tuan besar. Ia memiliki kemungkinan yang
paling kecil untuk masuk ke dalamnya, ketika sebagian besar elemen
dari perjuangan kelas dinyatakan, walaupun tentu di negara-negara
yang £ gentleman'-nya berjumlah besar, seperti di Polandia, Hungaria
dan Spanyol, di mana jumlah mereka mancapai 10% dari jumlah
keseluruhan penduduk, mereka menyediakan balada dan cerita yang
romantis mengenai mereka kepada sebuah publik yang besar.*
Terdapat pembagian yang lebih tajam lagi antara bandit petani dengan
kriminal sejati yang berasal dari kota atau elemen-elemen gelandangan, yang

* Klasifikasi dari lagu-lagu dan balada bandit adalah sulit karena dua hal. Pertama,
kecenderungan dari kebudayaan 'resmi' untuk menaikkan tingkatan mereka secara
sosial, sebagai harga dari mengasimilasikan mereka, yaitu untuk merubah Robin Hood
menjadi Earl o f Huntingdon yang keliru; kedua, kecenderungan dari semua orang
bebas di dalam masyarakat pedesaan yang feodal untuk mengasimilasi status mereka
sendiri menjadi model yang terkenal dari 'kebebasan', yaitu status 'kebangsawanan'.
Mungkin saja yang terakhir itu memperhitungkan kepercayaan bahwa para bandit
petani Hungaria dari abad kesembilanbelas yang tidak perlu dipertanyakan lagi, seperti
Sandor Rosza dan Sobry Joszi, adalah bangsawan dari keluarga kuno; bisa jadi yang
terdahulu.

26
SIAPAKAH YANG MENJADI BANDIT ?

ada di celah-celah dari masyarakat pedesaan tetapi secara jelas tidak termasuk
ke dalamnya. Di dalam masyarakat tradisional, kriminal secara definisi
hampir berarti orang luar, yang membentuk masyarakat mereka sendiri
secara terpisah, apabila bukan seorang 'bengkok' yang anti-masyarakat, yang
menjadi cermin bagi mereka yang 'lurus'. Mereka biasanya berbicara dengan
bahasa khusus mereka sendiri (bahasa rahasia, bahasa yang khas, calo,
Rotwelsch). Pergaulan mereka adalah dengan penduduk atau komunitas
buangan yang lain, seperti para jipsi (gypsie), yang menyediakan banyak
bahasa rahasia dari dunia penjahat Perancis dan Spanyol, orang-orang Yahudi
yang menyediakan perbendaharaan kata yang bahkan lebih banyak untuk
orang Jerman. (Kebanyakan bandit petani tidak berbicara dalam bahasa
rahasia, tetapi hanya dalam sebuah dialek petani versi lokal.) Mereka adalah
non-konformis, atau mungkin lebih bersifat anti-konformis di dalam
praktek dan ideologi; lebih berada di pihak setan daripada di pihak Tuhan,*7
atau apabila di dalam kehidupan yang religius, ia berada di pihak orang-
orang yang sesat, yang melawan ortodoksi. Pada abad ketujuhbelas, para
penjahat Kristen diminta untuk bergabung dengan kelompok agama Yahudi
di penjara, dan terdapat bukti yang kuat (digemakan di dalam drama Schiller,
The Robbers) bahwa gerombolan Jerman pada abad kedelapanbelas
menyediakan penampungan untuk orang-orang libertinis atau antinomian
yang sektarian, seperti orang-orang yang selamat dari anabaptisme Jerman-
pusat.8 Para bandit petani tidaklah bersifat heterodoks, tetapi menganut
sistem-nilai yang sama dengan para petani biasa, termasuk kesalehan mereka,
dan kecurigaan mereka terhadap kelompok-luar. (Dengan demikian, kecuali
di negara-negara Balkan, hampir semua bandit dari Eropa tengah dan timur
bersifat anti-semitik.)
Di daerah pedalaman yang manapun gerombolan perampok kriminal
I menjelajah, seperti di beberapa bagian dari Eropa tengah pada abad
ketujuhbelas dan kedelapanbelas, atau di India, mereka pada umumnya

* 'Seorang perampok yang belum membuat pakta dengan setan tidak dapat dipikirkan,
terutama pada abad keenambelas, dan sampai baru-baru ini, setan telah menduduki
tempat yang pertama di dalam sistem yang dogmatis dari para perampok/
7 F. C. B., Ave-Lallemant, Das deutsche Gaunerthum, Leipzig, 1858-62, II, hlm. 213-17
8 Untuk lebih detailnya, G. Kraft, Historische Studien zu Schillers Schauspiel 'Die
Rauber', Weimar, 1959.

27
BANDIT SOSIAL

dapat dibedakan dengan bandit sosial dari k o m p o s i s i dan cara


beroperasinya. Mereka biasanya terdiri dari anggota 'kasta dan suku kriminal,'
atau individual dari kelompok buangan. Dengan demikian, gerombolan
(gang) Crefeld dan Neuss pada tahun 1790-an, seperti gerombolan Keil,
kebanyakan terdiri dari pengasah-pisau, sedangkan di Hesse-Waldeck ada
sebuah gerombolan yang kebanyakan terdiri dari orang yang sangat kurus,
sehingga terlihat tulang-tulangnya, dan berpakaian compang-camping.
Mengenai setengah dari gerombolan Salembier yang membuat Pas-de-
Calais tidak aman pada periode yang sama adalah para penjaja, pedagang
barang bekas, orang gelanggang (fairground) dan yang semacamnya.
Gerombolan Low Countries yang hebat, dengan hampir semua sub-unitnya
yang bermacam-macam, kebanyakan terdiri dari orang-orang Yahudi. Dan
begitu seterusnya. Pekerjaan kriminal sering bersifat turun-menurun: Seorang
perampok wanita dari Bavaria yang bernama Schattinger, memiliki sebuah
tradisi keluarga untuk melihat kembali ke belakang sampai dua ratus tahun
yang lalu, dan lebih dari dua puluh orang kerabatnya, termasuk ayahnya
dan kakak perempuannya, dipenjara atau telah dieksekusi. 9 Tidaklah
mengejutkan apabila mereka tidak mencari simpati kepada para petani,
karena para petani, seperti semua orang yang 'lurus,' adalah musuh, penindas
dan korban mereka. Gerombolan kriminal dengan demikian kekurangan
akar lokal yang dimiliki oleh bandit sosial, tetapi pada saat yang sama,
mereka tidak dibatasi oleh batas-batas daerah, yang mana di luar batas-
batas tersebut, para bandit sosial jarang dapat menjelajah dengan aman.
Mereka menjadi bagian dari sebuah jaringan dunia penjahat yang besar dan
longgar, yang dapat terbentang sepanjang setengah benua, dan sudah pasti
J meluas sampai ke kota-kota, yang mana terra incognita untuk para bandit
s petani yang takut dan benci terhadap mereka. Untuk para gelandangan,
pengembara, kriminal dan yang semacamnya, jenis daerah di mana para
6 bandit sosial tinggal, merupakan sebuah lokasi untuk banyak sekali pasar
atau pekan raya di dalam setahun, sebuah tempat untuk penyerangan yang

9 Ave-Lallemant, op. cit., I, 241. Untuk melihat perbedaan antara kriminal dan bandit
dari sudut pandang seorang ahli dokter-hukum dengan pengalaman keduanya, E. de
Lima, op. cit., passim; G. Sangnier, Le brigandage dans le Pas-de-Calais, Blangermount,
1962, hlm. 172, 196.

28
SIAPAKAH YANG MENJADI BANDIT ?

tidak rutin, atau paling tinggi (sebagai contoh apabila secara strategis terletak
dekat dari beberapa perbatasan) menjadi Sebuah markas yang cocok untuk
operasi yang lebih luas.
Walaupun begitu, perampok kriminal tidak dapat dengan begitu saja
dikeluarkan dari studi mengenai kebanditan sosial. Pertama-tama, karena
apabila untuk satu alasan atau yang lainnya, bandit sosial tidak muncul atau
telah mati, maka perampok kriminal yang pantas dapat dengan baik
diidealisasikan dan diberikan atribut Robin Hood, khususnya ketika mereka
terkonsentrasi untuk menodong para pedagang, penjelajah kaya, dan yang
lainnya, yang tidak mendapat simpati yang besar dari orang-orang miskin.
Dengan demikian, pada abad kedelapanbelas di Perancis, Inggris dan
Jerman, figur terkenal dari dunia penjahat seperti Dick Turpin, Cartouche
dan Schinderhannes menggantikan Robin Hood yang asli, yang telah hilang
dari negara-negara tersebut pada saat itu.*
Kedua, buangan yang tidak sukarela, seperti mantan tentara, desertir
dan perusak yang jumlahnya berlimpah ketika terjadi kekacauan, perang
atau masa sesudah perang, menyediakan sebuah hubungan antara kebanditan
sosial dengan kebanditan anti-sosiaL Orang-orang seperti itu dapat dengan
mudah menjadi kelompok yang sosial, tetapi karena mengikatkan dirinya
terhadap yang lain dengan kemudahan yang sama, maka hal itu memberikan
mereka nilai-nilai dan asumsi-asumsi dari lingkungan asli mereka. Ketiga,
kekaisaran-kekaisaran pra-industrial yang sudah lama berdiri dan bersifat
permanen, telah lama membangun dunia kejahatan yang ganda: tidak hanya
yang terdiri dari orang-orang buangan, tetapi juga yang terdiri dari kerjasama
tidak resmi di dalam hal pertahanan dan oposisi, seperti yang dicontohkan
oleh masyarakat rahasia yang besar dan bertahan lama di kekaisaran Vietnam
dan Cina, atau mungkin dengan organ seperti Mafia Sisilia, Sistem dan

* Dick Turpin 1705-39; Cartouche 1693-1721, 'Schinderhannes' (Johannes Pueckler)


1783-1803. Pahlawan-bandit yang lain dari Perancis pada abad kedelapanbelas, Robert
Mandrin 1724-55, nampaknya merupakan seseorang yang tidak begitu pantas untuk
diidealisasikan. Ia adalah seorang penyelundup yang profesional dari daerah perbatasan
Perancis-Swiss, sebuah perdagangan tidak pernah dianggap sebagai kriminal oleh
siapapun kecuali oleh pemerintah; dan ia terlibat di dalam sebuah usaha untuk balas
dendam.

29
BANDIT SOSIAL

jaringan politik tidak resmi seperti itu, yang masih sedikit diketahui dan
dipahami, dapat menjangkau semua yang berada di luar dan melawan
struktur kekuasaan yang resmi, termasuk para bandit sosial dan kelompok-
kelompok orang luar. Sebagai contoh, mereka bisa menyediakan aliansi
dan sumber-sumber yang, di bawah keadaan tertentu, bisa merubah
kebanditan menjadi sebuah nukleus dari pemberontakan politik yang efektif.
Walaupun di dalam praktek, kebanditan sosial tidak selalu dapat
dipisahkan secara jelas dengan jenis kebanditan yang lain, hal ini tetap tidak
akan mempengaruhi analisis yang fundamental terhadap bandit sosial sebagai
suatu jenis pemberontakan dan protes petani yang khusus. Inilah yang
membentuk topik utama dari buku ini.

30
3
Perampok Yang Terhormat

Pada malam itu, cahaya bulan sedang suram dan cahaya bintang memenuhi angkasa.
Mereka telah pergi, tetapi setelah melewati sedikit lebih dari tiga mil, mereka melihat
serombongan kereta dan pada benderanya secara jelas tertulis 'kesatuan Sarang
Perampok Loyal dan Berbudi' (Shui Hu Chuaiif

T AHAT: Orang yang membunuh orang Kristen tanpa alasan


I yang mendalam.
Dari sebuah ujian asosiasi kata yang diberikan kepada bandit Calabria
yang terkenal, Musolino.2
Robin Hood, si perampok yang terhormat, adalah jenis bandit yang
paling terkenal dan populer secara universal, pahlawan yang secara teori
paling banyak terdapat di dalam balada dan lagu, walaupun secara praktek
jarang. Di dalam ketidakseimbangan antara teori dan praktek ini, tidak ada

1 Pearl Buck (penerjemah), Ali men are brothers, New York, 1937, hlm. 1258.
2 E. MorselU dan S. de Sanctis, Biografia di un bandito: Giuseppe Musolino, di fronte alla
psichiatra ed alla sociologia, Milan n.d, hlm. 175.

31
BANDIT SOSIAL

yang lebih misterius daripada perbedaan antara realitas kekesatriaan abad


pertengahan dengan mimpi kekesatriaan itu sendiri. Semua bandit petani
seharusnya menjadi Robin Hood, tetapi di dalam sifat-dasar dari sesuatu,
sedikit dari mereka yang memiliki idealisme, kepedulian, atau kesadaran
sosial di dalam memainkan perannya, dan mungkin hanya sedikit yang bisa
memilikinya. Tetapi, mereka yang melakukannya—dan Robin Hood yang
sejati telah dikenal—menikmati pemujaan sebagai pahlawan, bahkan sebagai
orang suci. Diego Corrientes (1757-81), perampok yang terhormat dari
Andalusia, menurut pendapat umum, adalah sama dengan Kristus: ia
dikhianati, dipindahkan ke Seville pada hari Minggu, diperiksa pada hari
Jumat di bulan Maret, padahal tidak membunuh siapapun.3 Juro Janosik

Tiga pahlawan dari kelompok Robin Hood, yang ada di dalam Balada-Balada Roxburghe abad
ketujuhbelas. Lihat panah-besamya (longbon), sebuah senjata rakyat biasa.

3 C. Bernaldo de Quiros, El bandolerism en Espanaj/ Mexico, Meksiko, 1959, hlm. 59.

32
PERAMPOK YANG TERHORMAT

yang asli (1688-1713), sama seperti semua bandit sosial, adalah seorang
perampok daerah di suatu sudut yang hilang dari Carpathians, yang
keberadaannya dapat menarik perhatian dari otoritas di ibukota. Tetapi
ratusan lagu mengenai dia hidup bertahan sampai zaman sekarang. Di sisi
lain, seperti itulah kebutuhan akan pahlawan dan pejuang, sehingga apabila
tidak ada pahlawan yang sejati, maka seorang ealon yang tidak cocok akan
dipaksakan untuk memainkan peran ini. Di dalam kehidupan nyata, hampir
semua Robin Hood jauh dari terhormat.
Dengan demikian, lebih baik kita memulai dari 'citra' seorang
perampok yang terhormat, yang menjelaskan peran sosial dan hubungannya
dengan petani biasa. Perannya adalah sebagai pejuang, orang yang
memperbaiki apa yang salah, pembawa keadilan dan persamaan sosial.
Hubungannya dengan para petani biasa adalah dengan penuh solidaritas
dan identitas. 'Citra' ini mencerminkan keduanya. Hal itu dapat diringkaskan
menjadi sembilan pokok.
Pertama, seorang perampok yang terhormat tidak memulai karirnya
sebagai pelanggar hukum dengan kejahatan, tetapi karena menjadi korban
dari ketidakadilan, atau karena disiksa oleh pemerintah sebagai akibat dari
suatu tindakan yang menurut anggapan mereka, tetapi bukan menurut
kebiasaan dari rakyatnya, adalah kejahatan.
Kedua, ia 'memperbaiki apa yang salah'.
Ketiga, ia 'mengambil dari yang kaya untuk diberikan kepada yang
miskin'.
Keempat, ia 'tidak pernah membunuh, kecuali untuk membela diri
atau balas dendam yang adil',
Kelima, apabila ia selamat, ia kembali kepada rakyatnya sebagai seorang
anggota masyarakat dan warga negara yang terhormat. Sesungguhnya ia
tidak pernah meninggalkan masyarakatnya.
Keenam, ia dikagumi, dibantu dan didukung oleh rakyatnya.
Ketujuh, ia mati tidak lain hanya karena pengkhianatan, karena tidak
ada anggota masyarakat yang baik yang mau menolong pemerintah untuk
melawannya.
Kedelapan, ia—setidaknya secara teori—tidak kelihatan dan kebal.

i 33
BANDIT SOSIAL

Kesembilan, ia bukan musuh raja atau kaisar, yang merupakan sumber


dari keadilan, tetapi hanya merupakan musuh dari orang-orang kaya, pendeta
dan penindas lainnya yang bersifat lokal.
Sebagian besar fakta benar-benar mengkonfirmasikan citra tersebut,
sejauh hal itu mencerminkan realitas dan bukan pemenuhan-kehendak.
Bandit sosial, pada kebanyakan kasus yang terekam, memulai karir mereka
melalui perselisihan non-kriminal, urusan kehormatan atau sebagai korban
dari apa yang mereka dan lingkungan mereka rasakan sebagai ketidakadilan
(yang mungkin tidak lebih dari suatu konsekuensi yang otomatis dari sebuah
perselisihan antara yang miskin dan yang kaya serta berpengaruh). Angelo
Duca atau 'Angiolillo' (1760-84), seorang bandit Neapolitan pada abad
kedelapanbelas, menjadi seorang pelanggar hukum karena beberapa
perselisihan mengenai hewan ternak yang kesasar dengan penjaga-ladang
dari pangeran (Duke) Martina; Pancho Villa di Meksiko menuntut balas
atas kehormatan dari saudara perempuannya kepada seorang tuan tanah;
Labareda, sama dengan hampir semua canga^eiros Brazil, menjadi bandit
melalui sebuah masalah mengenai kehormatan keluarga; Giuliano menjadi
seorang penyelundup muda—perdagangan yang paling terhormat di
gunung-gunung—karena melawan seorang penagih-pajak, yang mana karena
ia terlalu miskin, maka ia tidak dapat menyogoknya. Dan begitulah
seterusnya. Dan adalah sungguh essensial bagi Robin Hood untuk
memulainya dengan cara seperti itu, karena apabila ia menjadi seorang
kriminal yang sejati, dilihat dari standar moral masyarakatnya, maka
bagaimana mungkin ia dapat menikmati dukungan yang penuh ?
Untuk memulai sebagai seorang korban dari ketidakadilan adalah untuk
menjadi terinspirasikan dengan kebutuhan memperbaiki setidaknya satu
kesalahan: si bandit itu sendiri. Adalah sesuatu yang cukup alamiah bahwa
bandit yang sejati sering menunjukkan 'semangat keadilan yang ganas,' yang
oleh peneliti ditemukan di dalam Jose Maria 'El Tempranillo' (Don Jose
dari Carmen yang asli), yang beroperasi di bukit-bukit Andalusia. Di dalam
legenda, perbaikan terhadap apa yang salah ini sering mengambil bentuk
transfer kekayaan secara harfiah. Jesse James (1847-82) diduga telah
meminjamkan dana sebesar f800 kepada seorang janda miskin agar dapat
membayar hutang-hutangnya kepada seorang bankir, dan kemudian

i 34
PERAMPOK YANG TERHORMAT

menahan bankir tersebut untuk mengambil kembali uangnya; sebuah cerita


yang mustahil dari yang kita ketahui mengenai Jesse bersaudara."' Di dalam
kisah-kisah yang ekstrim, seperti drama The Robbers karya Schiller, sang
perampok yang terhormat menawarkan hidupnya untuk ditukar dengan
keadilan bagi beberapa orang miskin. Persis seperti di dalam kehidupan
nyata (atau apakah itu ada di dalam legenda kontemporer?), Zelim Khan,
seorang Robin Hood dari Daghestan pada abad keduapuluh, yang tinggal
di sebuah gua di pegunungan, mengirimkan kabar melalui seorang
penggembala untuk komandan yang mencarinya.
'Beritahukan kepada pemimpin daerah bahwa saya akan menyerah
kepadanya ketika ia menunjukkan sebuah surat telegram dari Tsar yang
mengatakan bahwa ia akan menarik semua denda yang dijatuhkan pada
orang-orang yang tidak bersalah; dan selanjutnya sebuah permintaan maaf
dan pembebasan akan dilakukan terhadap semua yang ditahan dan
diasingkan karena saya. Tetapi apabila tidak, maka katakan kepada Pangeran
Karavlov bahwa pada malam ini juga, sebelum tengah malam, aku akan
melarikan diri dari gua ini, terlepas dari keadaan apapun dan karena siapapun.
Sampai dengan saat itu, aku akan menunggu jawabannya'.
Di dalam praktek, keadilan yang kasar sepertinya lebih mengambil
bentuk balas dendam dan ganti rugi, Zalim Khan, dengan mengutipnya
lagi, menulis kepada seorang pejabat Muslim, yang sudah pasti seorang
Donugayev:
'Ingat bahwa saya membunuh para wakil pemerintah karena mereka
telah mengasingkan rakyatku yang miskin ke Siberia secara ilegal. Ketika
Kol. Popov menjadi pemimpin di daerah Grozniy, ada sebuah
pemberontakan, dan para wakil pemerintah beserta angkatan darat merasa
perlu untuk menegaskan diri mereka dengan membantai beberapa orang
miskin yang tidak beruntung. Ketika saya mendengar hal ini, saya membentuk
kelompokku dan merampok sebuah kereta api di Kadi-Yurt. Di sanalah
saya membunuh orang-orang Rusia untuk membalas dendam'.4

* Kisah yang sama diceritakan oleh Mate Cosido, seorang bandit sosial yang menonjol di
Argentina Chaco pada tahun 1930-an.
4 M. Pavlovich, 'Zelim Khan et le brigandage au Caucase' di dalam Rev du monde
musulman XX, 1912, hlm. 144, 146.

i 35
BANDIT SOSIAL

Apapun praktek aktualnya, tidak ada keraguan bahwa para bandit


adalah seorang agen keadilan, benar-benar seseorang yang kerjanya
memulihkan moralitas, dan sering menganggap dirinya sendiri seperti itu.
Apakah ia mengambil dari yang kaya untuk diberikan kepada yang
miskin adalah sebuah pertanyaan yang banyak-diperdebatkan, walaupun
sudah jelas bahwa ia tidak dapat mengambil dari orang-orang lokal yang
miskin apabila ia ingin mempertahankan dukungan mereka, di dalam rangka
melawan pemerintah. Tidak diragukan lagi, bahwa bandit yang 'terhormat'
memiliki reputasi di dalam mendistribusikan kekayaan. 'Kebanditan di
Lamayeque selalu dibedakan, tulis Kolonel dari Guardia Civil, Victor Zapata,
'karena kekesatriaannya, keberaniannya, kecerdikannya dan karena mereka
tidak memiliki kepentingan. Tidak haus darah dan tidak pula kejam, hampir
di dalam setiap kasus, mereka biasanya mendistribusikan hasil rampokannya
kepada orang-orang yang miskin dan lapar, yang dengan demikian,
menunjukkan bahwa mereka tidak kehilangan rasa kedermawanan dan
belum mengeraskan hati mereka'.5 Perbedaan antara para bandit yang
memiliki reputasi seperti ini dengan mereka yang tidak punya adalah sangat
jelas di dalam pikiran dari penduduk setempat, termasuk (seperti yang
ditunjukkan oleh kutipan di atas) polisi itu sendiri. Tidak pula diragukan
bahwa beberapa bandit memang sewaktu-waktu memberikan kepada yang
miskin, apakah itu dalam bentuk derma individual atau sumbangan yang
tidak diskriminatif. Pancho Villa membagikan hasil tindakan tangkas
utamanya yang pertama sebagai berikut: lima ribu peso untuk ibunya, empat
ribu untuk keluarganya atau saudaranya dan saya membeli sebuah toko
penjahit untuk seseorang yang bernama Antonio Retana, yang memiliki
pandangan mata yang sangat parah dan sebuah keluarga yang besar dan
melarat. Saya menyewa seseorang untuk menjalankannya dan
memberikannya uang dalam jumlah yang sama. Dan dengan demikian hal
itu berjalan. Setelah delapan atau sepuluh bulan, 50.000 peso yang masih
saya punya, saya gunakan untuk membantu orang yang membutuhkan.6
Di sisi lain, Luis Pardo, seorang Robin Hood dari lingkungan
kebanditan Peruvia (1874-1909) sepertinya lebih memilih untuk

5 V. Zapata Cesti, La delincuencia en el Peru, Lima n.d., hlm. 175.


6 M. L. Guzman, The memoirs of Pancho Villa, Austin, 1965, hlm. 8.

36
PERAMPOK YANG TERHORMAT

menyebarkan bergenggam-genggam perak kepada kerumunan di pesta-


pesta, seperti yang dilakukannya di kota asalnya, Chiquian, atau menyebarkan |
kertas, sabun, biskuit, kaleng-kaleng makanan, lilin, dan lain-lain, yang dibeli-
nya di toko lokal, seperti yang dilakukannya di Llaclla.7 Tidak diragukan
lagi, banyak bandit mendapatkan reputasi karena kedermawanan, hanya
melalui pembayaran derma untuk pelayanan, makanan dan perumahan
penduduk lokal. Hal ini, setidaknya, adalah pandangan dari Esteban Montejo,
seorang Kuba kuno yang tidak romantik, yang kecewa dengan sentimen-
talisasi terhadap para bandit di masa remajanya.8 Walaupun begitu, ia tetap
mengakui bahwa 'ketika mereka merampok dalam jumlah yang besar,
mereka pergi dan membaginya'. Secara alamiah, pada masyarakat praindus-
trial, kebebasan dan kedermawanan adalah sebuah kewajiban moral untuk
orang 'baik' yang memiliki kekayaan dan kekuasaan. Kadang-kadang, seperti
pada kaum Dacoit dari India, perbuatan tersebut terlembagakan secara
formal. Kaum Badhak—komunitas perampok di India utara yang paling
terkenal—menyediakan 4.500 rupe dari hasil rampokan sebesar 40.000
untuk dikorbankan kepada para dewa dan untuk kedermawanan. Kaum
Mina terkenal karena kedermawanannya.9 Sebaliknya, tidak ada balada
mengenai para bandit Piura yang agak bangkrut, sebuah fakta yang menurut
penjelasan mahasiswa yang mempelajari kebanditan Peruvia, disebabkan
oleh karena mereka terlalu miskin untuk mendistribusikan hasil rampasan
mereka kepada orang miskin yang lain. Dengan kata lain, mengambil dari
yang kaya untuk diberikan kepada yang miskin adalah sebuah kebiasaan
yang sudah lazim dan mapan, atau setidaknya merupakan suatu kewajiban
moral, baik apakah itu di hutan Sherwood yang hijau ataupun di Amerika
sebelah selatan-membarat tempat Billy the Kid, yang menurut cerita 'berbuat
baik kepada orang Meksiko. Seperti Robin Hood; ia mencuri dari orang
kulit putih untuk diberikan kepada orang-orang Meksiko, sehingga menurut
mereka ia adalah orang yang baik'.10
7 Alberto Carrillo Ramirez, Luis Pardo, 'El Gran Bandido', Lima, 1970, hlm. 117-8,121
8 Miguel Barnet, Cimarron, Havana, 1892,1, hlm. 331
9 R V Russell, The tribes and castes of the Central Provinces of India, Macmillan, 1914,4 vol,
I, hlm. 60; Charles Hervey, Some records of crime, Simpson, 1892, hlm. 331
10 Kent L. Steckmesser, 'Robin Hood and the American outlaw' dalam Journal of
American folklore, 79, April-Juni 1966, hlm. 350.

i 37
BANDIT SOSIAL

Tidak berlebihan di dalam penggunaan kekerasan adalah bagian yang


sama pentingnya dari citra seorang Robin Hood. Ta merampok yang kaya,
menolong yang miskin dan tidak m e m b u n u h siapapun', itulah y a n g
disebutkan oleh sebuah frase mengenai Diego Corrientes dari Andalusia.
Ch'ao Kai, salah satu pemimpin bandit di dalam novel klasik Batas Air dari
Cina, menanyakan hal berikut setelah sebuah penyerangan: 'Apakah tidak
ada yang terbunuh?', dan ketika dikatakan bahwa tidak ada yang terluka
'Ch'ao Kai sangat senang dan berkata "Mulai dari sekarang kita tidak akan
melukai orang".' 11 Melnikov, seorang mantan Cossack yang beroperasi dekat
Orenburg memang 'membunuh tetapi jarang'. Para perampok dari Catalan
pada abad keenambelas dan ketujuhbelas, setidaknya dalam balada,
membunuh hanya untuk mempertahankan kehormatan mereka; bahkan
Jesse James dan Billy the Kid disyaratkan oleh legenda mereka untuk
membunuh hanya di dalam pertahanan-diri atau untuk alasan-alasan lainnya
yang adil. Penolakan terhadap kekerasan tanpa alasan ini adalah yang paling
mengherankan, karena lingkungan tempat para bandit beroperasi sering
merupakan suatu lingkungan di mana semua orang bersenjata, di mana
membunuh adalah normal, dan pada situasi apapun, pepatah keselamatannya
adalah untuk menembak terlebih dahulu baru kemudian bertanya. Walaupun
begitu, sulit untuk memperkirakan apakah para bandit kontemporer yang
mengetahui mereka secara serius, mempercayai bahwa James bersaudara
atau Billy the Kid berpikir dua kali ketika akan membunuh orang-orang
yang menghalangi jalan mereka.
Apakah di dalam kenyataannya ada bandit yang pernah hidup secara
konsisten dengan persyaratan moral dari statusnya adalah sangat diragukan.
Apakah dia pernah mengharapkannya juga tidak jelas; karena walaupun
keharusan-keharusan moral di dalam sebuah masyarakat petani bersifat
tajam dan pasti, orang-orang yang terbiasa dengan k e m i s k i n a n dan
ketidakberdayaan biasanya membuat perbedaan yang sama tajamnya antara
firman-firman yang secara asli mengikat di dalam semua keadaan—seperti
misalnya tidak boleh berbicara kepada polisi—dengan firman-firman yang,
karena kebutuhan dan kemelaratan, dapat dilepaskan." Dan juga, keakraban

11 Pearl Buck (penerjemah), op. cit., hlm. 328.


* Juan Martinez Alier telah menjelaskan hal ini dengan kekuatan yang besar, yang didasarkan pada
wawancara serialnya dengan para buruh pedesaan di Andalusia pada tahun 1964-5.' 2
12 J. Martinez-Alier, La Estabilidad del latifundismo, Paris, 1968, bab 1-6.

38
PERAMPOK YANG TERHORMAT

terhadap pembunuhan dan kekerasan membuat orang sensitif secara ekstrim


terhadap perbedaan moral yang melarikan diri dari masyarakat yang damai.
Terdapat pembunuhan yang adil dan sah serta pembunuhan yang tidak
adil, tidak penting dan tanpa alasan; terdapat tindakan-tindakan yang
terhormat dan memalukan. Perbedaan ini berlaku, baik terhadap penilaian
mereka yang menjadi korban potensial dari kekerasan bersenjata, para petani
yang hidup di dalam kepatuhan dan damai, maupun terhadap para pejuang
itu sendiri, yang peraturannya mungkin saja merupakan suatu bentuk
kekesatriaan yang kasar, yang tidak menyukai pembunuhan terhadap orang-
orang yang tidak berdaya, dan bahkan juga tidak menyukai penyerangan
yang 'tidak fair' kepada musuh-musuh yang sudah dikenal dan terbuka
seperti para polisi lokal, yang dengannya para bandit berhubungan dengan
rasa saling hormat-menghormati, (aturan-aturan yang berlaku untuk orang
luar agak berbeda.)* Apapun definisi dari pembunuhan yang 'adil', para
'bandit yang terhormat' setidaknya harus berusaha untuk tetap berada di
dalamnya, dan mungkin saja para bandit sosial yang sejati telah berhasil
bertahan di dalamnya. Nanti kita akan mempunyai kesempatan untuk
membahas jenis bandit yang di mana batasan ini tidak berlaku terhadapnya.
Karena bandit sosial bukanlah seorang kriminal, maka ia tidak
mempunyai kesulitan untuk bergabung kembali dengan masyarakatnya
sebagai anggota masyarakat yang terhormat apabila ia berhenti menjadi
pelanggar hukum.* Dokumen-dokumen yang ada setuju dengan hal ini. Ia
memang tidak pernah meninggalkan masyarakatnya. Di dalam hampir

f Novel Mehmed My Hawk karya Yashar Kemal. memberikan beberapa ilustrasi yang
bagus mengenai hubungan ini. Sang pahlawan memperingatkan si sersan lokal, yang
menghabiskan hampir semua waktunya untuk mengejar para bandit, untuk berlindung
apabila ia menyerangnya secara tiba-tiba. Sebaliknya, si sersan telah mengepung Mehmed
dengan istrinya, dan sebuah bayi yang baru lahir serta dengan seorang perempuan yang
lain, di sebuah gua pegunungan. Untuk menyelamatkan mereka, Mehmed menawarkan
diri untuk menyerah. Si sersan maju untuk menerima penyerahan dirinya» tetapi satu
dari p e r e m p u a n yang ada mengejeknya: 'Kamu mengira bahwa kamu telah
menangkapnya di dalam sebuah pertempuran yang fair, tetapi kamu hanya menang
karena ia tidak dapat membiarkan bayinya mati.' Dan si sersan pun kemudian tidak
dapat meneruskan dirinya untuk menangkap penjahat yang terkenal itu, karena tidak
akan ada kejayaan di dalam sebuah kemenangan yang seperti itu: ia membiarkannya
melarikan diri.

i 39
BANDIT SOSIAL

setiap kasus, ia sepertinya beroperasi di dalam daerah desa atau kerabatnya,


dipelihara oleh mereka dengan alasan tugas keluarga atau akal sehat, karena
apabila mereka tidak memberinya makan, bukankah ia akan dipaksa untuk
menjadi seorang perampok yang biasa ? Hal ini dinyatakan dengan keyakinan
yang sama oleh seorang mahasiswa Habsburg yang mempelajari Bosnia
dan seorang pejabat Republik Perancis yang berasal dari Corsica: Tebih
baik memberikan mereka makan daripada menyuruh mereka untuk
mencuri'.14 Di daerah yang terpencil dan sulit untuk diakses, di mana agen
pemerintah hanya datang pada saat penggerebekan, para bandit sebenarnya
dapat hidup di dalam desa, kecuali apabila ada kabar mengenai para polisi

P
yang sedang berada dalam perjalanan; begitulah yang terjadi di hutan-hutan

Calabria atau Sisilia. Di dalam negara yang terbelakang, di mana hukum


dan pemerintahan hanya meninggalkan jejak yang paling sedikit, para bandit
tidak hanya akan ditolerir dan dilindungi, tetapi juga berperan sebagai seorang
anggota masyarakat yang menonjol, seperti yang sering terjadi di negara-
negara Balkan.
Pertimbangkanlah kasus-kasus tertentu seorang Kota Christov dari
Roulia pada akhir abad kesembilanbelas di Macedonia. Ia adalah pemimpin
perampok yang paling ditakuti di daerah itu, tetapi pada saat yang sama ia
juga menjadi penduduk desa yang terkenal dan menonjol, kepala desa,
pengusaha toko, pengusaha penginapan dan orang yang serbaguna atau
serbatahu. Atas nama desanya ia melawan para tuan tanah lokal (hampir
semuanya orang Albania) dan menentang para pejabat Turki yang meminta
makanan secara paksa untuk para tentara dan polisi (gendarmes), yang
selalu melewatinya pada siang hari dan tidak pernah mencoba
mengganggunya. Seorang Kristen yang saleh, ia bersujud di depan altar
gereja Trinitas Suci di Byzantium setelah setiap perampokan, dan menyesali
pembunuhan yang tanpa alasan terhadap orang-orang Kristen, walaupun
f, Luis Borrego, teman 'El Tempranillo' yang terkenal, bahkan kemudian berhasil menjadi
walikota kotapraja Benamejf; diakui sebagai sebuah tempat tinggal yang secara tradisional
telah menunjukkan tidak adanya bias terhadap para bandit.13
13 J. Caro Baroja, Ensayo sobre la leteratura de Cordel, Madrid, 1969.
14 A. v. Schweiger-Lerchenfeld, Bosnien, Vienna, 1878, hlm. 122; P. Bourde, En Corse,
Paris, 1887, hlm. 218-19. -a V- fcj 1 |l
I II
.„, | j
l u
PERAMPOK YANG TERHORMAT

di dalam perkiraan kita, ia tidak menyesali pembunuhan terhadap orang-


orang Albania yang beragama apapun.* Tidak diragukan lagi bahwa Kota
bukanlah seorang perampok yang sederhana, dan walaupun ia secara
ekstrem digoncang oleh standar ideologi modern—pertama-tama ia
berjuang untuk orang-orang Turki, dan kemudian untuk Organisasi
Macedonia Revolusioner Internasional (International Macedonian
Revolutionary O rganization)—seseorang yang membela hak-hak rakyat-
'nya' secara sistematis dari ketidakadilan dan penindasan. Lebih jauh lagi, ia
sepertinya telah membuat perbedaan yang jelas antara serangan yang
dibolehkan dengan yang tidak dibolehkan, yang mencerminkan sebuah
rasa keadilan atau politik lokal; dari semua kejadian, ia mengeluarkan dua
orang dari kelompoknya karena membunuh seorang Abdin Bey, walaupun
ia sendiri membunuh sejumlah tiran lokal. Satu-satunya alasan mengapa
orang seperti itu tidak dapat diklasifikasi secara langsung sebagai seorang
bandit sosial adalah karena di dalam kondisi politik Turki-Macedonia
(Macedonia Turkish), ia hampir tidak bisa dikatakan sebagai seorang
pelanggar hukum sama sekali, setidak-tidaknya untuk hampir setiap waktu.
Ketika ikatan pemerintah dan kebangsawanan lepas, Robin Hood dikenal
sebagai seorang pemimpin masyarakat
Adalah alamiah bahwa para pejuang rakyat tidak hanya harus jujur
dan terhormat, di dalam standar lokal, tetapi juga secara keseluruhan harus
mengagumkan. Seperti yang telah kita lihat,£citra' Robin Hood menekankan
pada tindakan yang secara moral positif seperti merampok yang kaya dan
tidak membunuh terlalu banyak, tetapi lebih dari itu, ia juga ditekankan
untuk memiliki atribut-atribut standar agar dapat diterima secara moral
oleh para penduduk, Masyarakat petani membuat perbedaan yang sangat
jelas antara para bandit sosial yang layak menerima pengakuan semacam
itu, dengan mereka yang tidak, walaupun yang terakhir ini kadang-kadang
terkenal, ditakuti dan bahkan dikagumi. Beberapa bahasa memang memiliki
kata-kata yang terpisah untuk jenis-jenis perampok yang berbeda. Ada

* Cukup mengherankan, ia menjadi pahlawan dari orang-orang Albania yang memiliki


lagu mengenai dia.15
15 Saya mengambil semua informasi ini dari buku Douglas Dakin, The Greek struggle m
Macedonia, Salonica, 1966.

M
BANDIT SOSIAL

banyak balada yang diakhiri dengan pengakuan dari seorang perampok


yang terkenal di saat akhir hidupnya, atau pertobatan untuk perbuatan-
perbuatannya yang mengerikan, seperti si haiduk voivode Indje, yang
dimuntahkan terus oleh bumi selama tiga kali sebelum ia beristirahat di
dalam kuburannya dengan ditemani oleh seekor anjing mati yang
ditempatkan bersamanya.16 Itu bukanlah nasib seorang perampok yang
terhormat, karena ia telah berkomitmen untuk tidak berbuat dosa.
Sebaliknya, orang-orang berdoa untuk keselamatannya, seperti seorang
perempuan dari San Stefano di Aspromonte (Calabria) yang berdoa untuk
Musolino yang hebat.17
Musolino adalah orang yang tidak bersalah.
Mereka telah mengutuknya secara tidak adil;
Oh Madonna, oh Santo Joseph,
Letakkan ia selalu di bawah lindunganmu...
Oh Yesus, oh Madonnaku,
Jaga ia dari segala bahaya
Sekarang dan selamanya, maka jadilah.
Karena bandit yang terhormat adalah baik. Untuk mengambil suatu
kasus di mana realitas dan citra berada pada konflik, Jesse James seharusnya
tidak pernah boleh untuk merampok para pengkhotbah, janda, anak yatim
atau bekas-sekutunya. Lebih-lebih lagi, ia seharusnya menjadi seorang Baptis
yang saleh, yang diajarkan oleh sekolah menyanyi gereja. Debu-pertanian
Missouri hampir tidak dapat membangun kejujuran moralnya secara terus-
menerus.
Orang yang seperti itu secara alamiah akan ditolong oleh semua orang,
dan karena tidak ada yang mau menolong hukum untuk melawannya, maka
ia tidak akan bisa dijangkau\oleh polisi (gendarmes) dan tentara yang kagok,
di negara yang ia kenal dengan baik, hanya pengkhianatan yang dapat
mengarah kepada penangkapannya. Seperti yang disebutkan oleh sebuah

16 K Kanitz, La Bulgaric danubienne, Paris, 1882, hlm. 346.


17 Nomor khusus mengenai Calabria di II Ponte, 1950, hlm. 1305.

42
PERAMPOK YANG TERHORMAT

balada Spanyol:
Dua ribu escudo perak
Akan mereka berikan hanya untuk kepalanya.
Banyak yang dapat memenangkan hadiah,
Tetapi tidak ada yang bisa sukses,
Hanya seorang kawan yang bisa.18
Di dalam praktek maupun teori, kebinasaan para bandit disebabkan
oleh karena adanya pengkhianatan, walaupun para polisi bisa memperoleh
penghargaan karenanya, seperti yang terjadi pada kasus Giuliano. (Bahkan
terdapat sebuah pepatah Corsica mengenai hal ini: TDibunuh setelah mati,
seperti seorang bandit oleh seorang polisi'.) Balada dan dongeng-dongeng
dipenuhi oleh kebencian terhadap para pengkhianat, dari zaman Robin
Hood sendiri sampai dengan abad keduapuluh: Robert Ford, yang
mengkhianati Jesse James, Pat Garrett, Judas di dalam kisah Billy the Kid,
atau Jim Murphy yang menyerahkan Sam Bass:
Oh, apa yang akan didapatkan oleh Jim yang suka mengecam
Ketika Jibril meniupkan terompetnya.
Tetapi itulah cerita mengenai kematian para bandit yang terdokumentasi:
Oleksa Dovbus, bandit dari Carpathia pada abad kedelapanbelas, tidak
mati melalui pengkhianatan oleh kekasihnya, Erika, seperti yang disebutkan
di dalam lagu-lagu, tetapi ia dibunuh dengan tembakan dari belakang oleh
petani Stepan Dzvinka, yang telah ia tolong. Salvatore Giuliano dikhianati,
dan begitu pula dengan Angiolillo dan Diego Corrientes. Karena dengan
cara apa lagi orang seperti itu dapat mati ?
Bukankah mereka tak kelihatan dan kebal ? Para 'bandit rakyat' selalu
dipercaya, mungkin tidak seperti bandit (desperadoes) yang lainnya, dan
kepercayaan itu mencerminkan identifikasi mereka dengan para petani.
Mereka selalu datang ke daerah pedalaman dengan penyamaran yang tidak
bisa dibongkar, atau dengan cara berpakaian seperti orang biasa, sehingga
tidak diketahui oleh aparat pemerintah sampai mereka mengungkap diri
mereka sendiri. Dan karena tidak ada orang yang mau menyerahkan mereka,
serta karena mereka tidak dapat dibedakan dari orang biasa, maka mereka

18 Juan Regla Campistol dan Joan Fuster, El bandolerisme catala, Barcelona, 1963, II,
hlm. 35

43
BANDIT SOSIAL

adalah sama dengan tidak kelihatan. Anekdot-anekdot itu hanya memberikan


ekspresi yang bersifat simbolik terhadap hubungan ini. Kekebalan mereka
nampaknya merupakan semacam fenomena yang lebih kompleks lagi.
Sampai pada tingkatan tertentu, hal itu juga mencerminkan keamanan yang
dimiliki oleh para bandit ketika berada di antara orang-orang mereka dan
di daerah mereka sendiri. Dan sampai pada tingkatan tertentu, hal itu
mengekspresikan keinginan agar pejuang rakyat tidak dapat dikalahkan,
keinginan yang sejenis dengan yang menghasilkan mitos abadi tentang raja
yang baik—dan bandit yang baik—yang belum pernah benar-benar mati,
tetapi akan kembali lagi nanti untuk menegakkan keadilan. Penolakan untuk
mempercayai kematian seorang perampok adalah satu kriteria yang pasti
dari 'kehormatannya'. Jadi Sersan Romano sebenarnya tidak terbunuh, tetapi
masih dapat dilihat menjelajahi daerah pedalaman secara rahasia dan diam-
diam; Pernales (salah satu bandit Andalusia yang juga memiliki cerita yang
sama) 'benar-benar' berhasil kabur ke Meksiko; Jesse James ke California.
Karena kekalahan para bandit berarti kekalahan rakyatnya. Dan apa yang
lebih buruk adalah harapan. Manusia bisa hidup tanpa keadilan, dan secara
umum harus bisa, tetapi mereka tidak bisa hidup tanpa adanya harapan.
Walaupun begitu, kekebalan para bandit bukan hanya bersifat simbolik.
Hal itu hampir tanpa kecuali disebabkan oleh sihir (magic), yang
mencerminkan kepentingan kedermawanan dari ketuhanan atau kedewaan
di dalam urusannya. Para perampok Italia memiliki jimat yang direstui oleh
Paus atau Raja, dan menganggap diri mereka di bawah perlindungan
perawan suci; mereka yang berada di Peru selatan meminta pertolongan
kepada Putri Kami dari Luren (Our Lady of Luren), mereka yang berasal
dari Timur Laut Brazil meminta kepada orang suci yang lokal. Di dalam
beberapa masyarakat dengan perampokan yang terlembagakan secara kuat,
seperti di Asia selatan dan tenggara, elemen sihir malah dikembangkan
secara lebih tinggi dan signifikansinya mungkin terlihat lebih jelas. Dengan
demikian, gerombolan 'rampok' yang tradisional dari Jawa secara essensial
adalah sebuah 'formasi kelompok yang memiliki sifat-dasar mistik-sihir',
dan para anggotanya bersatu, dengan suatu ikatan tambahan, yaitu ilmoe
(elmu), sebuah guna-guna sihir yang bisa terdiri dari sebuah kata, sebuah
jimat sebuah pepatah, tetapi kadang-kadang hanya berupa keyakinan pribadi,

44
PERAMPOK YANG TERHORMAT

dan yang pada gilirannya didapatkan melalui latihan spiritual, meditasi dan
yang semacamnya, melalui hadiah atau pembelian, atau yang dipunyai sejak
lahir, yang memperlihatkan pekerjaannya. Hal ini membuat para perampok
tidak dapat dilihat dan dikalahkan, dapat melumpuhkan korban mereka
atau menidurkannya, dan membuat mereka dapat menyusun, berdasarkan
alasan-alasan ketuhanan atau kedewaan, tempat, hari dan jam perampokan—
tetapi juga melarang mereka untuk merubah sebuah rencana yang telah
ditentukan secara ketuhanan atau kedewaan. Hal yang menarik mengenai
sihir dari para bandit Indonesia adalah bahwa hal itu dapat digeneralisasikan
di dalam keadaan-keadaan tertentu. Pada saat-saat kegembiraan millenial
yang tinggi, pada saat harapan dari massa meningkat, mereka juga percaya
bahwa diri mereka kebal karena adanya sihir. Sihir, dengan demikian
mengekspresikan legitimasi spiritual dari tindakan para bandit, fungsi
kepemimpinan di dalam gerombolan, kekuatan yang memaksa dari suatu
sebab. Tetapi hal itu mungkin juga bisa dilihat sebagai semacam polis asuransi
yang ganda: yang menambah keahlian manusia,* tetapi yang juga
menjelaskan kegagalan manusia. Karena apabila pertanda dibaca secara
salah, atau apabila suatu persyaratan sihir tidak dipenuhi, maka kekalahan
dari pahlawan yang kebal tidak mengimplikasikan kekalahan dari ideal yang
diwakilinya. Dan, sialnya, kaum miskin dan lemah mengetahui bahwa para
pejuang dan pembela mereka sebenarnya tidak kebal. Mereka dapat selalu
bangkit kembali—tetapi mereka juga akan dikalahkan dan dibunuh.
Akhirnya, karena perampok yang terhormat itu adil, maka ia tidak
* Para pemimpin bandit dari Indonesia memiliki sihir yang kuat hanya apabila mereka
membuktikan kemampuan mereka untuk sukses memimpin di dalam aksi; Para dacoit
Aheria dari UP melihat pertanda sebelum perampokan mereka, tetapi para jemadar
(pemimpin) yang sangat berani bisa tidak mempedulikannya.19 Sebuah lagu mengenai
Lampiao menyebutkan hal itu dengan sangat jelas, sama seperti biasanya. Bandit yang
hebat dilayani oleh ketua Macumba, seorang feiticeiro (dukun atau tukang sihir) dengan
sihir Afrika yang—seperti diketahui oleh semua orang—terkuat, untuk membuatnya
kebal terhadap senapan dan pisau; tetapi si penyihir juga memberitahukannya, untuk
meminta tolong kepada 'Kaki Suci, Kewaspadaan Suci, Senapan Suci, Kecurigaan
Suci, Pengawasan Suci',-dan lain-lain, apabila memang diperlukan.
19 D. H. Meijer, 'Over het bendewezen op Java' in Indonesie III, 1949-50, hlm. 183;
Crooke, op. cit., hlm. 47. Lihat juga Nertan Macedo, Capitao Virgulino Ferreira da
Silva: Lampiao, edisi kedua, Rio de Janeiro, 1968, hlm. 96

i 45
BANDIT SOSIAL

dapat berkonflik secara nyata dengan sumber keadilan, apakah itu yang
bersifat ketuhanan ataupun kemanusiaan. Ada beberapa versi cerita mengenai
konflik dan rekonsiliasi antara bandit dengan raja. Cerita Robin Hood itu
sendiri mengandung beberapa hal tersebut. Raja, dengan saran dari
penasehat yang jahat seperti Sheriff dari Notingham, mengejar si pelanggar
hukum yang terhormat. Mereka bertempur, tetapi sang raja tidak dapat
mengalahkannya. Mereka bertemu dan sang penguasa, yang secara alamiah
mengetahui kebaikan dari si pelanggar hukum, mengizinkan ia untuk
meneruskan pekejaan baiknya, atau bahkan merekrutnya/ Makna simbolik
dari anekdot-anekdot itu sudah jelas. Tidak begitu jelas, apabila memang
tidak benar, apakah mereka masih dapat mengandalkan pengalaman yang
membuat diri mereka terlihat masuk akal bagi orang-orang yang hidup di
lingkungan yang penuh dengan bandit. Apabila negara itu terpencil, tidak
efektif serta lemah, maka ia memang akan tertarik untuk mencapai
kesepakatan dengan kelompok-kekuatan lokal apapun yang tidak dapat
dikalahkannya. Apabila para perampok cukup sukses, maka mereka harus
didamaikan sama seperti kekuatan bersenjata yang lain. Setiap orang yang
tinggal pada masa di mana kebanditan sudah tidak dapat dikendalikan,
mengetahui bahwa para pejabat lokal harus membangun sebuah hubungan
kerja dengan para kepala perampok, sama halnya dengan setiap penduduk
New York yang mengetahui bahwa polisi memiliki hubungan yang seperti
itu dengan para 'gerombolan penjahat' (lihat halaman ... di bawah).
Bukanlah sesuatu yang baru dan mengagumkan apabila para bandit yang
terkenal dimaafkan dan diberikan posisi resmi oleh raja, seperti misalnya
El Tempranillo (Don Jose) di Andalusia. Dan bukan pula sesuatu yang
mengagumkan apabila para Robin Hood, yang ideologinya benar-benar
sama dengan ideologi para petani di lingkungannya, harus memikirkan
dirinya untuk 'setia dan benar'. Satu-satunya kesulitan adalah bahwa semakin
dekat seorang bandit dengan ideal rakyat mengenai seorang 'perampok
yang terhormat', seperti misalnya menjadi seseorang yang dengan kesadaran
sosialnya memperjuangkan hak-hak kaum miskin, maka semakin sedikit
kemungkinan dari pemerintah untuk menerimanya dengan tangan terbuka.

* p^ gejaiawan bahkan telah mencoba untuk membuktikan keberadaan Robin Hood dengan
mencari laporan kerajaan mengenai gaji yang dibayarkan oleh raja kepada Robin Hood.

46
PERAMPOK YANG TERHORMAT

Mereka akan jauh lebih condong untuk memperlakukannya sebagai seorang


revolusioner sosial dan memburunya.
Hal ini secara normal akan membawa mereka tidak lebih dari dua
atau tiga tahun, yang memang merupakan jangka waktu rata-rata dari karir

m m ® M t i i i i w i t a n i i * n i t M i ^ mm m
wmmw
wmm
m m^^mrmm^^^

Wf^f
• Wm I f t i i p f M
m > f t & B mtl p N p i IWIH
J8f % 1*1%$* wicU b a y i © * * J o u - n
««« H»<Mh» i% mm* t» u ti»n« t* t * m*

Raja mengejar Robin Hood dan kemudian berdamai dengannya: sebuah tema
yang biasa dari mitos perampok 'terhormat'.

47
BANDIT SOSIAL i

seorang Robin Hood, kecuali apabila ia beroperasi di suatu daerah yang


sangat terpencil dan/atau karena menikmati perlindungan politik yang sangat
besar.* Karena apabila pemerintah benar-benar membawa cukup pasukan
(yang efeknya lebih banyak bukan untuk menakuti-nakuti si bandit tetapi
untuk membuat kehidupan dari para petani yang mendukungnya menjadi
sengsara), dan menawarkan hadiah yang cukup besar, maka hari-hari si
bandit-terhormat sedang dihitung. Hanya perang gerilya modern dan
terorganisir yang dapat melawan di dalam kondisi seperti itu; tetapi para
Robin Hood sangat jauh dari gerilyawan modern; sebagian karena mereka
beroperasi sebagai pemimpin dari sebuah kelompok yang kecil, tidak
berdaya di luar daerah mereka, dan sebagian lagi karena mereka secara
organisasi dan ideologi terlalu kuno.
Sungguh, bahwa mereka bahkan bukan seorang revolusioner sosial
atau seorang revolusioner jenis apapun, walaupun Robin Hood yang sejati
bersimpati terhadap aspirasi yang revolusioner dari rakyat-'nya' dan
bergabung dengan revolusi ketika memang memungkinkan. Kita akan
membahas aspek tersebut di dalam sebuah bab yang belakangan. Walaupun
begitu, keberatan mereka terhadap kondisi yang ada bersifat sedang. Protes
mereka tidak ditujukan kepada fakta bahwa para petani itu miskin dan
tertindas. Mereka ingin mendirikan atau membangun kembali keadilan atau
"aturan-aturan yang lama', katakanlah, cara hidup yang adil di dalam sebuah
masyarakat yang tertindas. Mereka memperbaiki yang salah. Tetapi mereka
tidak ingin mendirikan sebuah masyarakat dengan kebebasan dan
persamaan. Cerita-cerita tentang mereka mencatat kemenangan-kemenangan
yang bersifat sedang: selamatnya ladang seorang janda, seorang tiran lokal
terbunuh, pembebasan seorang tawanan, pembalasan terhadap sebuah
kematian yang tidak adil Perbuatan paling tinggi yang bisa mereka lakukan—
dan kasusnya cukup jarang—adalah, seperti Vardarelli di Apulia,
memerintahkan para pembantu polisi untuk memberikan roti kepada para
pekerja mereka, mengizinkan kaum miskin untuk mengumpulkan harta

* Janosik mengakhiri karirnya setelah dua tahun, Diego Corrientes setelah tiga tahun,
Musolino setelah dua tahun, hampir semua perampok di Italia selatan pada tahun
1860-an menjalani karirnya tidak lebih dari dua tahun, tetapi Giuliano (1922-50)
menjalaninya selama tujuh tahun, sampai ketika Mafia kehilangan niat baik terhadapnya.

160
; 4,
PERAMPOK YANG TERHORMAT

sedikit demi sedikit, atau membagi-bagikan garam dengan gratis, untuk


membatalkan pajak. (Ini adalah sebuah fungsi yang penting, yang
menyebabkan mengapa para penyelundup profesional seperti Mandrin,
pahlawan dari mitos-bandit Perancis pada abad kedelapanbelas, bisa
memperoleh lingkaran suci Robin Hood dengan mudah.)
Robin Hood yang asli bisa berbuat sedikit lebih banyak, walaupun,
seperti yang akan kita lihat, terdapat suatu masyarakat di mana kebanditan
muncul tidak hanya dalam bentuk seorang pahlawan situasional yang di
sekelilingnya berkumpul sekitar enam sampai sepuluh orang, tetapi juga
dalam bentuk institusi-institusi yang permanen dan mapan. Di dalam negara
seperti itu, potensi revolusioner dari para perampok terasa lebih besar (lihat
Bab 5). Terampok terhormat' yang tradisional mewakili sebuah bentuk
protes sosial yang sangat primitif, dan mungkin yang paling primitif. Mereka
adalah individual-individual yang menolak untuk membungkukkan
punggungnya, dan hanya sampai di situ saja. Hampir semua orang yang
seperti mereka, di dalam kondisi yang non-revolusioner, cepat atau lambat
akan tertarik untuk mengambil jalan yang mudah untuk menjadi seorang
perampok biasa yang memangsa, baik yang miskin maupun yang kaya
(kecuali mungkin di desa asalnya), seorang pembantu bangsawan, seorang
anggota pasukan bersenjata yang kuat, yang mencapai kesepakatan dengan
struktur kekuasaan yang resmi. Itulah mengapa minoritas yang tidak berbuat
seperti itu, atau mereka yang diyakini masih tidak terkontaminasi,
mendapatkan penghargaan yang sangat besar dan penuh gairah serta
kerinduan untuk bergantung kepadanya. Mereka tidak dapat menghilangkan
penindasan. Tetapi mereka membuktikan bahwa keadilan adalah sesuatu
yang mungkin, bahwa kaum miskin tidak perlu menjadi penurut, merendah
dan tidak berdaya.*
Itulah mengapa Robin Hood tidak bisa mati, dan mengapa ia

* Adalah penting bahwa para pemimpin gerombolan yang melegenda sering digambarkan
sebagai seorang yang lemah serta tidak sempurna, dan jarang yang menjadi anggota
terkuat dari gerombolannya. Karena Tuhan ingin membuktikan dengan contoh-Nya
bahwa kita semua, semua yang ketakutan, rendah dan miskin, dapat melakukan
perbuatan-perbuatan yang hebat apabila Tuhan mengizinkannya.
20 Ivan Olbracht, Der Rauber Nikola Schuhaj, Berlin Timur, 1953, hlm. 100.

49
BANDIT SOSIAL

diciptakan, bahkan ketika ia benar-benar tidak ada. Orang-orang miskin


membutuhkannya, karena ia mencerminkan keadilan, yang mana tanpa
kehadirannya, seperti yang diamati oleh Santo Agustinus, kerajaan tidak
akan memiliki arti apa-apa kecuali perampokan yang hebat. Itulah mengapa
mereka sangat membutuhkannya, mungkin ketika mereka tidak memiliki
harapan untuk menggulingkan penindasan, sehingga hanya bisa mencari
sesuatu yang dapat meringankan penderitaan mereka, bahkan ketika mereka
s e t e n g a h - m e n e r i m a h u k u m y a n g mengutuk p e r a m p o k , yang masih
mencerminkan keadilan ketuhanan dan sebuah bentuk masyarakat yang
lebih tinggi, yang tidak memiliki kekuatan untuk lahir:
Sayalah yang diramalkan oleh Kitab Injil,
Walaupun saya menjalani kehidupan yang kacau,
Ketika saya melihat ketelanjangan
Kuberikan mereka pakaian dan makanan;
Kadang-kadang pada musim dingin yang membanggakan,
Kadang-kadang pada musim gugur yang kelabu,
K u b e r i k a n pakaian kepada yang telanj ang dan kuberikan makanan
kepada yang lapar.
D a n kukosongkan harta mereka yang kaya';21

2\ C G. Harper, Half-hours with the highwaymen, London, 1908, II.

156
.v.v.w.vi

yy.-iv»:-

i I

f
WBVK

Robert Mandrin, penyelundup yang diberikan peran sebagai perampok 'terhormat' dan
pahlawan yang terkenal di Perancis pada abad kedelapanbelas.

51
52
4
Para Penuntut Balas

Tuhan sendiri hampir menyesali, telah menciptakan umat manusia, Karena


semuanya adalah ketidakadilan, Kesengsaraan dan kesombongan, Dan manusia,
seberapapun salehnya, Hanya dapat dianggap kejam,
Keagungan yang sangat tinggi.
(Roman-bandit dari Brasil.1)

Ah tuan-tuan yang terhormat, apabila saya bisa membaca dan menulis,


maka saya akan menghancurkan umat manusia.
(Michele Caruso, penggembala dan bandit, ditangkap di Benevento pada tahun 1863) v

T/^emoderatan di dalam pembunuhan dan kekerasan adalah salah satu


JL^kjcitra dari bandit sosial. Kita tidak perlu mengharapkan mereka sebagai
sebuah kelompok yang hidup sesuai dengan standar moral yang mereka
terima dan yang diharapkan publik dari mereka, lebih daripada penduduk
biasa. Meskipun demikian, adalah aneh apabila kita bertemu dengan para
bandit yang tidak hanya mempraktekkan teror dan kekejaman sampai pada

1 Antonio Teodoro dos San tos, 'Lampiao, king of the bandits' in 0 poeta Garimpeiro,
chapbook, Sao Paulo, 1959.

53
BANDIT SOSIAL

tingkatan yang tidak bisa disebut sebagai kejahatan semata, tetapi yang
terornya juga menjadi bagian dari citra umum mereka. Mereka menjadi
pahlawan bukan karena tindakan mereka yang menyebabkan ketakutan
dan kengerian, tetapi adalah karena diri mereka sendiri. Tidak begitu banyak
orang yang memperbaiki apa yang salah, kecuali para penuntut balas, dan
para pemegang kekuasaan; Tuntutan mereka tidak seperti para agen keadilan,
tetapi seperti orang yang ingin membuktikan bahwa bahkan kaum miskin
dan lemah bisa menjadi dahsyat.
Apakah kita harus menganggap monster publik ini sebagai sebuah
sub-jenis yang khusus dari bandit sosial adalah sulit untuk mengatakannya.
Dunia moral mereka (yaitu yang terekspresikan pada lagu, puisi dan buku-
buku dongeng mengenai mereka) berisikan nilai-nilai yang berasal dari
'perampok yang terhormat' dan juga dari monster. Seperti yang ditulis
oleh seorang penyair semak-semak mengenai Lampiao yang hebat,
Ia membunuh untuk main
Bukan untuk kejahatan murni
Dan memberikan makanan kepada yang lapar
Dengan kasih Sayang dan kedermawanan.
Di antara para cangafezros dari Timur Laut Brazil ada beberapa yang |
seperti Antonio Silvino (1875-1944, sebagai ketua bandit 1896-1914) yang
hebat, yang terutama diingat karena perbuatan baik mereka, dan ada yang
seperti Rio Preto, yang terutama diingat karena kekejamannya. Walaupun
begitu, di dalam konteks yang umum, 'citra' seorang canga$eiro merupakan
kombinasi daripada keduanya. Marilah kita ilustrasikan hal ini dengan
mengikuti cerita tentang seorang penyair hutan yang juga merupakan seorang
cangafeiro yang paling terkenal, Virgulino Ferreira da Silva (?1898-1938),
yang secara umum dikenal sebagai 'Sang Kapten' atau 'Lampiao'.
Ia lahir, seperti yang diceritakan oleh legenda (dan merupakan citra
yang lebih m e n a r i perhatian kita untuk sementara ini, dibandingkan dengan
realitas), dari orang tua yang bekerja sebagai peternak dan petani yang
terhormat, di sebuah kaki gunung yang terletak di daerah pedalaman yang
kering dari Negara Pernambuco 'pada masa lampau ketika negara-negara
yang terbelakang masih cukup makmur', seorang bocah laki-laki yang
pintar—dan karena itu di dalam legenda ia bukanlah seorang yang kuat i

54 {
PARA PENUNTUT

secara khusus. Kaum lemah harus bisa mengidentifikasi diri mereka dengan
bandit yang hebat. Seperti yang diceritakan oleh Zabele, sang penyair:
Di mana' Lampiao tinggal
Cacing-cacing menjadi berani
Monyet bertarung melawan macan tutul,
Domba mempertahankan daerahnya.
Pamannya, Manoel Lopes, mengatakan bahwa anak ini harus menjadi
seorang dokter, yang membuat orang-orang tersenyum padanya
Tidak pernah terlihat seorang dokter
Di sertao yang luas sekali;
Di sana orang hanya mengenal penggembala (cowhands),
Gerombolan cangafeiros
Atau para penyanyi balada
Terlepas dari itu, Virgulino muda tidak mau menjadi seorang dokter,
tetapi ingin menjadi seorang vaqueiro atau penggembala (cowhands), walaupun
ia mempelajari huruf-huruf dan 'algorisme Romawi' setelah hanya tiga
bulan di sekolah, serta ia adalah seorang penyair yang ahli. Keluarga Ferreira
ditendang keluar dari ladang mereka oleh keluarga Nogueira dengan tuduhan
palsu mencuri, ketika ia masih berumur tujuh belas tahun. Begitulah
permulaan dari suatu permusuhan yang membuatnya menjadi seorang
pelanggar hukum. Seseorang berkata kepadanya , cVirgulino, percayalah
kepada pengadilan ketuhanan,' tetapi ia menjawabnya: 'Kitab yang baik itu
mengatakan hormati bapak ibumu, dan apabila saya tidak membela
kehormatan nama kami, maka saya akan kehilangan kejantanan saya'.
Sehingga:
Ia membeli sebuah senapan dan pisau
Di kota Sao Francisco
Serta membentuk sebuah gerombolan dengan saudara-saudara
kandungnya yang laki-laki dan dua puluh tujuh orang pejuang lainnya (yang
dikenal di dalam syair dan lingkungan mereka hanyalah nama-nama
panggilannya, sering bersifat tradisional bagi mereka yang berkarir sebagai
bandit) untuk menyerang keluarga Nogueira di Serra Vermelha. Dari
perselisihan-berdarah ke pelanggaran hukum adalah suatu tahapan yang
logis dan perlu—melihat kekuatan yang unggul dari keluarga Nogueira.

55
BANDIT SOSIAL

Lampiao menjadi seorang bandit pengembara, lebih terkenal dari Antonio


Silvino, yang penangkapannya di tahun 1914 meninggalkan sebuah
kekosongan di dalam kuil (pantheori) yang terdapat di hutan pedalaman:
Ia menyelamatkan kulit mereka
Baik tentara maupun sipil,
Pisau adalah kesayangannya
Senapan adalah hadiahnya...
Ia membuat si kaya menjadi pengemis
Orang-orang yang berani bertekuk lutut di kakinya,
Sementara yang lain melarikan diri dari negaranya.
Tetapi pada masa (kenyataannya pada sekitar tahun 1920-1938) ketika
ia menjadi teror di daerah timurlaut, ia tidak pernah berhenti menyesali
nasibnya, kata si penyair, yang mana hal tersebut telah membuatnya menjadi
seorang perampok daripada menjadi seorang pekerja yang jujur, dan juga
telah mentakdirkannya untuk suatu kematian tertentu, yang hanya dapat
ditoleransi apabila ia beruntung meninggal di dalam sebuah pertempuran
yang adil {fair).
Ia merupakan pahlawan bagi rakyat, tetapi seorang pahlawan yang
ambigu. Perhatian yang normal dapat menjelaskan mengapa si penyair
memberikan hormatnya kepada moralitas formal dan mencatat
'kegembiraan dari utara' ketika bandit yang hebat ini meninggal. (Tidak
semua balada memiliki pandangan seperti ini.) Reaksi dari orang-orang
pedalaman di kota Mosquito mungkin lebih unik. Ketika para tentara datang
dengan kepala korban' mereka di dalam kendi bensin, sebagai tanda untuk
meyakinkan semua orang bahwa Lampiao telah benar-benar mati, ia
mengatakan: 'Mereka telah membunuh Sang Kapten, karena doa yang kuat
tidak berguna di dalam air'.2 Karena perlindungannya yang terakhir adalah
di dasar yang kering dari sebuah sungai, dan apakah ada penjelasan yang
lain dari kematiannya, selain karena kegagalan sihirnya? Namun demikian,
meskipun ia adalah seorang pahlawan, ia adalah seorang pahlawan yang
tidak baik.
Memang benar bahwa ia telah berhijrah ke seorang Messiah dari
Juazeiro yang terkenal, Padre Cicero, untuk meminta restunya sebelum ia
2 Nertan Macedo, op. cit, hlm. 183

56
PARA PENUNTUT

menjadi seorang bandit, dan orang suci itu, walaupun mendesaknya dengan
sia-sia untuk berhenti hidup sebagai seorang pelanggar hukum, telah
memberikannya sebuah dokumen yang mengangkatnya sebagai kapten,
dan mengangkat kedua saudara laki-lakinya sebagai letnan. Walaupun begitu,
balada yang darimana hampir semua pertimbangan-pertimbangan ini
kuambil, tidak menyebutkan perbaikan apapun terhadap yang salah (kecuali
yang dilakukan terhadap gerombolan itu sendiri), tidak ada pengambilan
apapun dari yang kaya untuk diberikan kepada yang miskin, tidak ada
pembelaan apapun terhadap keadilan. Balada itu mencatat pertempuran
dan luka-luka, penyerangan kota (atau apa yang dilewati sebagai kota di
hutan pedalaman Brazil), penculikan, penahanan orang-orang kaya,
petualangan dengan para tentara, dengan para perempuan, dengan kelaparan
dan kehausan, tetapi tidak ada yang menimbulkan ingatan terhadap Robin
Hood. Sebaliknya, balada itu mencatat 'kengerian': bagaimana Lampiao
membunuh seorang tawanan walaupun istrinya telah menebusnya,
bagaimana ia membantai para buruh, menyiksa seorang perempuan tua
yang mengutuknya (tidak diketahui siapa yang dibuat senang olehnya) dengan
cara membuatnya menari-telanjang bersama sebuah pohon kaktus sampai
meninggal, bagaimana ia secara sadis membunuh salah satu anak buahnya
yang menyinggung perasaannya, karena membuatnya makan seliter garam,
dan insiden-insiden yang sama. Menjadi mengerikan dan tanpa belas kasihan
adalah sebuah atribut yang lebih penting pada bandit ini daripada menjadi
seorang kawan dari kaum miskin.
Dan yang cukup mengherankan, walaupun kehidupan nyata dari
Lampiao, dapat dipastikan tidak terduga dan kadang-kadang kejam, ia
melihat dirinya sendiri sebagai seorang penegak kebenaran, setidaknya pada
satu bidang yang penting: moralitas seksual.
Perayu dikebiri, para bandit dilarang untuk memperkosa perempuan
(karena adanya daya tarik dari tugas mereka, maka mereka akan jarang
membutuhkannya), dan pendapat umum di dalam gerombolan tersebut
menjadi kaget karena adanya perintah untuk mencukur habis rambut
seorang perempuan dan menutup ketelanjangannya secara penuh, walaupun
ia sedang dihukum karena sebuah pengkhianatan. Setidaknya satu anggota
dari gerombolan tersebut, Angelo Roque, yang memiliki nama panggilan

57
BANDIT SOSIAL f

Labareda dan yang berhenti dari gerombolan karena menjadi penjaga pintu
di Pengadilan Hukum (Lmw Courts) di Bahia (!!), sepertinya memiliki insting
asli seorang Robin Hood. Tetapi ciri-ciri ini tidak dominan di dalam mitos
tersebut.
Teror memang menjadi bagian dari citra banyak perampok:
Seluruh dataran Vich
Gemetar ketika saya lewat.
Kata seorang pahlawan di dalam sebuah balada yang menceritakan
para bandolero dari Catalan di abad keenambelas dan ketujuhbelas, di mana
'tidak banyak terdapat peristiwa-peristiwa kedermawanan' (meminjam kata-
kata sejarawan mereka yang sangat pintar, Fuster), walaupun para pahlawan
yang ada di antara mereka memuliakan 'kehormatan'. Mereka menjadi
bandolero melalui tindakan-tindakan non-kriminal, seperti merampok yang
kaya dan bukan yang miskin, harus tetap 'terhormat' seperti ketika mereka
masih berada di awal, misalnya membunuh hanya apabila 'kehormatannya
dihina'. Teror, seperti yang akan kita lihat, adalah sebuah bagian yang integral
dari citra para haiduk, yang juga tidak memberikan banyak kepada kaum
miskin. Sekali lagi, hal itu juga tercampur dengan beberapa ciri dari
'perampok yang terhormat'. Teror dan kekejaman, lagi-lagi, dikombinasikan
dengan 'kehormatan' di dalam karakter dari seorang bandit (desperado) yang
secara keseluruhan bersifat fiksi, Joaquin Murieta, yang membela orang-
orang Meksiko dari orang-orang Amerika pada masa awal California—
sebuah penemuan kesusasteraan, tetapi cukup dapat dipercaya untuk masuk
ke dalam cerita rakyat California dan bahkan juga historiografi. Di dalam
semua kasus ini, bandit adalah sebuah simbol dari kekuatan dan balas
dendam.
Di sisi lain, contoh-contoh kekejaman yang tidak memenuhi syarat,
secara normal bukanlah merupakan ciri-ciri dari seorang bandit. Mungkin
adalah suatu kesalahan untuk mengklasifikasikan kebanditan sebagai wabah
haus-darah yang menjangkiti daerah Huanuco di Peruvia selama sekitar
tahun 1917 sampai dengan akhir tahun 1920-an, yang w a l a u p u n
perampokan menjadi bagian daripadanya, namun motifnya adalah 'bukan
ini persisnya, tetapi lebih karena kebencian dan perselisihan-berdarah'.
Memang, menurut bukti yang ada, sebuah situasi perselisihan-berdarah yang

58
PARA PENUNTUT

tidak terkontrol, dapat menyebabkan 'demam kematian di antara orang-


orang', yang bisa menjerumuskan mereka kepada 'pembakaran,
pemerkosaan, pembunuhan, perampokan dan penghancuran secara dingin'
di mana-mana kecuali di dalam komunitas atau desa tempat asal mereka.
Lebih jelas lagi, fenomena yang menyeramkan dari violencia Colombia pada
setelah tahun 1948 adalah merupakan lebih dari sebuah fenomena kebanditan
sosial. Tidak ada elemen dari penyakit kekerasan untuk dirinya sendiri yang
lebih mengejutkan daripada yang ada pada revolusi petani yang terjerumus
menjadi anarki, walaupun beberapa praktek yang paling parah, seperti
mencincang tawanan ke dalam bagian-bagian yang kecil 'di depan dan
untuk hiburan bagi para petempur yang kejangkitan sifat barbar' (selanjurnya
dikenal denganpicara tamat) diduga keras terjadi pada operasi gerilya yang
awal di negara yang haus-darah itu.3 Hal penting yang perlu diperhatikan
dari wabah kekejaman dan pembantaian ini adalah bahwa mereka itu tidak
bermoral sekalipun dengan standar dari mereka yang berpartisipasi di
dalamnya. Apabila pembantaian seluruh penumpang bis yang penuh atau
penduduk desa dapat dipahami di dalam konteks perang saudara yang
ganas, maka insiden-insiden seperti (yang sudah dibuktikan dengan baik)
mengeluarkan janin seorang perempuan yang hamil secara paksa dan
memotong penis seseorang adalah 'dosa-dosa' yang dilakukan dengan sadar.
Tetapi, beberapa orang yang melakukan tindakan-tindakan ganjil ini masih
dianggap sebagai 'pahlawan' oleh penduduk lokal.
Kekerasan dan kekejaman yang berlebihan, dengan demikian, adalah
merupakan fenomena yang hanya melengkapi kebanditan pada saat-saat
tertentu. Walaupun begitu, hal itu cukup penting untuk dijelaskan sebagai
sebuah fenomena sosial\ (Bahwa bandit yang ini dan yang itu adalah seorang
psikopat merupakan penjelasan yang tidak relevan; dalam kenyataannya,
adalah kecil kemungkinannya apabila banyak bandit petani yang secara
psikologis gila.)
Ada dua alasan yang dapat diterima, tetapi tidak cukup untuk
menjelaskan seluruh fenomena ultra-kekerasan. Yang pertama adalah bahwa,
di dalam sebuah kata-kata dari seorang pengarang Turki, Yashar Kemal,

3 cf. Paris Lozano, 'Los guerilleros del Tolima' dalam Kevista de las Indias, Bogota, 1936,
I, no. 4.

59
BANDIT SOSIAL f

'para perampok hidup dengan kasih sayang dan ketakutan. Ketika mereka
hanya terinspirasikan oleh kasih sayang, maka hal itu adalah sebuah
kelemahan. Tetapi apabila mereka hanya terinspirasikan oleh ketakutan, maka
mereka akan dibenci dan tidak didukung.4 Dengan kata lain, bahkan bandit-
bandit yang paling hebat harus menunjukkan bahwa ia bisa 'menakutkan'.
Yang kedua adalah bahwa kekejaman itu tidak dapat dipisahkan dari balas
dendam, dan balas dendam adalah sebuah aktivitas yang secara keseluruhan
bersifat sah untuk para bandit yang paling terhormat. Untuk membuat
sang penindas membayar dengan sebuah koin atas penghinaan yang
menimpa korban adalah suatu kemustahilan; karena sang penindas bertindak
di dalam sebuah kerangka keunggulan sosial, kekayaan dan kekuasaan yang
bisa diterima, yang tidak dapat digunakan oleh si korban, kecuali apabila
ada sebuah revolusi sosial yang menurunkan kelas yang kuat dan mengangkat
mereka yang rendah. Ia hanya memiliki sumber-sumber pribadinya dan
kekerasan serta kekejaman nampak paling efektif bagi mereka. Jadi di dalam
sebuah balada Bulgaria yang terkenal, 'Stoian dan Nedelia', Stoian dan para
bandit menyerang sebuah desa di mana dia pernah diperlakukan dengan
tidak baik ketika menjadi pelayan Nedelia. Ia menculik dan membuatnya
menjadi pembantu-pelayan dari para bandit, tetapi penghinaan itu tidak
cukup: ia memotong kepalanya untuk balas dendam.
Meskipun begitu, jelas terdapat lebih banyak kekejaman y a n g
serampangan dibandingkan dengan yang telah dijelaskan di sini. Dua
penjelasan dapat dimajukan dengan beberapa keraguan, karena psikologi
sosial adalah sebuah hutan, di mana hanya seorang bodoh yang mengembara
secara serampangan di dalamnya.
Beberapa contoh ultra-kekerasan yang paling terkenal dari ultra-
kekerasan berhubungan dengan kelompok-kelompok yang terutama terhina
dan inferior (seperti misalnya orang-orang kulit berwarna di dalam
masyarakat kulit putih yang rasialis), atau dengan situasi yang lebih
menyakitkan dari penindasan mayoritas atas minoritas. Mungkin bukan suatu
kebetulan apabila pencipta kehormatan dan yang juga terkenal kejam,
Joaquin Murieta, penuntut balas rakyat Meksiko California terhadap para

4 Y Kemal, Mehmed My hawk, Collins, 1961, hlm. 56.

60
PARA PENUNTUT

gringo yang berkuasa, adalah seorang Indian Cherokee, yang juga merupakan
anggota dari sebuah kelompok minoritas yang lebih putus asa. Lopez
Albujar, yang telah menggambarkan badai darah yang menyapu para petani
Indian di Huanuco (Peru), telah melihat hubungan itu dengan terkagum-
kagum. Para 'bandit' ini merampok, membakar dan membunuh, dan yang
paling bawah adalah 'untuk pembalasan terhadap nafsu merampok yang
tidak puas-puas dari semua orang yang bukan berasal dari ras mereka',
yaitu orang kulit putih. ]acquerie yang ganas dan bersifat situasional oleh
para budak Indian terhadap tuan-tuan kulit putih mereka di Bolivia, sebelum
revolusi 1952, menunjukkan perubahan yang sama (bersifat sementara) dari
kebisuan pasif para petani yang normal menjadi sebuah kemarahan yang
kejam.
Sebuah pembalasan yang liar dan tanpa pandang bulu: ya, tetapi
mungkin juga, terutama di antara kaum lemah, korban-korban permanen
yang tidak memiliki harapan akan sebuah kemenangan yang nyata bahkan
di dalam mimpi mereka, membuat sebuah 'revolusi kehancuran' yang lebih
umum, yang menghancurkan dunia ke dalam puing-puing, karena
nampaknya tidak ada kemungkinan untuk membuat dunia menjadi £baik\
Stagolee, mitos pahlawan dari balada Negro, menghancurkan sebuah kota
secara keseluruhan seperti sebuah gempa bumi, benar-benar merupakan
seorang Samson yang lain. Bajak Laut ciptaan Brecht, Jenny, seorang
pembantu-dapur yang paling rendah di sebuah hotel yang paling bermutu
rendah, korban dari siapapun yang menemuinya, bermimpi akan para bajak
laut yang datang dengan kapal delapan-layar mereka, menaklukkan kota,
dan bertanya kepadanya siapa yang akan dibiarkan hidup. Tidak ada yang
akan dibiarkan hidup, mereka semua harus mati, dan Bajak Laut Jenny
akan bercanda ketika kepala mereka jatuh dipenggal. Dengan demikian, di
dalam roman para buruh yang tertindas di Italia Selatan, para pahlawan
yang legendaris, seperti bandit Calabria, Nino Martino, bermimpi akan
adanya keruntuhan yang universal. Di dalam keadaan seperti itu, menyatakan
kekuatan dalam bentuk apapun adalah kemenangan itu sendiri. Membunuh
dan menyiksa adalah sebuah bentuk yang paling primitif dari pernyataan
kekuatan yang paling hebat, dan semakin lemah perasaan berada paling
bawah dari seorang pemberontak, maka semakin hebat, kita dapat

61
BANDIT SOSIAL i

memperkirakan, dorongan untuk menyatakannya.


Tetapi bahkan ketika pemberontakan seperti itu menang, maka
kemenangan tersebut akan membawa dorongan untuk menghancurkan,
karena pemberontakan petani yang primitif tidak memiliki program yang
positif, hanya program yang negatif untuk menghancurkan superstruktur
yang menghalangi orang untuk dapat hidup layak dan berurusan dengan
adil seperti di masa lalu yang indah. Untuk membunuh, melukai, serta
membakar habis semuanya yang tidak penting dan tidak berguna bagi orang-
orang yang bekerja dengan bajak atau tongkat penggembala, untuk
menghapuskan korupsi dan meninggalkan hanya yang bagus, murni dan
alamiah. Jadi, para gerilyawan-perampok dari Italia Selatan menghancurkan
tidak hanya musuh mereka dan dokumen-dokumen hukum mengenai
perbudakan, tetapi juga harta kekayaan yang tidak penting. Keadilan sosial
bagi mereka adalah kehancuran.
Walaupun demikian, terdapat situasi lain di mana kekerasan melewati
batas-batas yang telah diterima secara konvensional, bahkan di dalam
masyarakat yang terbiasa dengan kekerasan. Hal ini terjadi selama masa
perubahan sosial yang cepat,' yang menghancurkan mekanisme tradisional
dari kontrol sosial, sehingga dapat menuju kepada anarki yang destruktif.
Fenomena permusuhan 'yang tidak terkendali' sering ditemukan di dalam
penelitian terhadap masyarakat yang terbiasa dengan aturan balas dendam
berdarah. Hal itu adalah merupakan suatu bentuk alat sosial yang memiliki
rem otomatisnya sendiri. Ketika nilai dari dua keluarga yang sedang berselisih
seri, bisa disebabkan oleh satu kematian lagi atau kompensasi yang lain,
sebuah penyelesaian akan dirundingkan, dijaga oleh pihak yang ketiga, dengan
sebuah perkawinan antar-keluarga atau dengan cara lain yang dapat
dimengerti dengan baik, sehingga pembunuhan tidak akan terus berlanjut
tanpa akhir. Tetapi untuk alasan tertentu (seperti, yang paling nyata, intervensi
dari sebuah negara model-baru yang dalam beberapa hal tidak cocok dengan
kebiasaan setempat, atau dengan mengirim dukungan untuk salah satu
keluarga yang berselisih, yang lebih mempunyai pengaruh politik), rem bisa
berhenti berfungsi, sehingga perselisihan bisa berkembang menjadi
pembantaian timbal-balik yang berlarut-larut, yang berakhir dengan
pembasmian satu keluarga, atau, setelah perang yang bertahun-tahun,

160
PARA PENUNTUT

kembali kepada sebuah perundingan-penyelesaian yang seharusnya dibuat


pada masa awal. Seperti yang dapat kita lihat dari contoh Lampiao,
kehancuran dari mekanisme penyelesaian-perselisihan yang biasa, selain
menyebabkan hal-hal yang lain, bisa memperbanyak jumlah pelanggar
hukum dan bandit (dan perselisihan memang hampir selalu merupakan
suatu titik-permulaan dari karir seorang canga$eiro Brazil).
Kita memiliki beberapa contoh yang sangat bagus mengenai
kehancuran yang lebih umum dari kebiasaan yang merupakan alat kontrol
sosial. Di dalam otobiografinya yang mengagumkan, hand WithoutJustice9
Milovan Djilas menggambarkan kehancuran sistem nilai yang mengatur
tingkah laku seseorang di tempat asalnya di Montenegro setelah Perang
Dunia Pertama. Dan ia mencatat sebuah kejadian yang aneh. Kaum
Ortodoks Montenegro selalu terbiasa, sebagai tambahan terhadap
perselisihan-internal, dengan menyerang atau diserang oleh tetangganya,
kaum Katolik Albania atau kaum Muslim Bosnia. Pada awal tahun 1920-
an, sebuah kelompok disusun untuk menyerang desa-desa Bosnia, seperti
yang telah dilakukan oleh orang-orang semenjak dahulu kala. Dengan
perasaan ngeri, mereka menemukan diri mereka sendiri melakukan sesuatu
yang belum pernah dilakukan oleh para penyerang sebelumnya dan yang
mereka tahu bahwa itu salah: menyiksa, memperkosa, membunuh anak-
anak kecil. Dan mereka tidak dapat menghentikan diri mereka sendiri. Aturan-
aturan yang hidup di dalam masyarakat pernah dipahami secara jelas; hak-
hak dan kewajiban mereka, seperti ruang lingkupnya, batas-batasnya, waktu
dan obyek dari tindakan mereka telah ditentukan oleh kebiasaan dan
preseden. Mereka dipaksa bukan hanya karena hal itu, tetapi juga karena
mereka merupakan bagian dari sebuah sistem, yang elemennya tidak
bertentangan dengan realitas secara nyata. Satu bagian dari sistem telah
dilanggar: mereka tidak dapat lagi menganggap diri mereka sebagai
'pahlawan' (apabila kita mengikuti argumen Djilas) semenjak mereka tidak
bertempur sampai mati melawan penaklukan Austria. Oleh karena itu,
bagian-bagian yang lain juga berhenti beroperasi: ketika pergi bertempur,
mereka tidak dapat lagi berlaku sebagai 'pahlawan'. Apabila sistem nilai
kepahlawanan diperbaiki dengan sebuah basis yang baru dan lebih bertahan
lama—secara cukup paradoks oleh kedekatan yang massal dari orang-

63
*
BANDIT SOSIAL i

orang Montenegro terhadap Partai Komunis—, barulah masyarakat bisa


memperbaiki 'keseimbangan mentalnya'. Ketika seruan untuk bangkit
melawan Jerman menggema pada tahun 1941, ribuan orang dengan senapan
pergi ke bukit-bukit di Montenegro untuk bertempur, membunuh dan
mati secara 'terhormat' sekali lagi.*
Kebanditan, seperti yang telah kita lihat, tumbuh dan menjadi epidemi
pada saat-saat ketegangan sosial dan pemberontakan. Saat-saat itu juga
kondusif untuk ledakan kekejaman seperti yang telah diceritakan. Kekejaman
tersebut bukanlah termasuk ke dalam citra yang utama dari seorang
perampok, kecuali sejauh si bandit di setiap saat merupakan seorang
penuntut balas dari kaum miskin. Tetapi pada saat-saat seperti itu, dapat
dipastikan bahwa kekejaman tersebut akan terjadi secara lebih sering dan
sistematis. Tidak ada yang dapat menimbulkan kekejaman seperti itu kecuali
suatu insureksi dan pemberontakan petani yang gagal menjadi sebuah
revolusi sosial, di mana para militannya terpaksa kembali kepada kehidupan
pelanggar hukum dan perampok: kelaparan, sakit hati dan marah bahkan
terhadap kaum miskin yang meninggalkan mereka untuk bertempur
sendirian. Atau yang lebih parah lagi adalah generasi kedua dari 'anak-anak
kekerasan' yang lulus dari puing-puing rumahnya, mayat ayahnya dan tubuh j' I y
ibu serta saudara perempuannya yang diperkosa, dan menjadi seorang
pelanggar hukum:
Apa yang paling mengesankan kamu ?
Melihat rumah-rumah terbakar
Apa yang paling membuat kamu menderita ? III j
Ibuku dan saudara laki-lakiku yang menangis karena kelaparan di
gunung
< Apakah kamu pernah terluka ?
| l i m a kali, semuanya karena tembakan senapan. jlj 1
| Apa yang paling kamu suka? III
j Membuat mereka membiarkan saya di dalam kedamaian dan saya
akan bekerja. Saya ingin belajar membaca.
Tetapi mereka hanya mau membunuhku, Saya bukanlah orang yang

* 17% perwira di dalam pasukan Partisan adalah etnis Montenegro, yang merupakan
1,4% dari keseluruhan penduduk Yugoslavia.

160
PARA PENUNTUT

akan mereka biarkan hidup.5


Yang berbicara di atas adalah seorang pemimpin gerombolan di
Colombia, Teofilo Rojas ('Chispas'), berumur dua puluh dua tahun dan
pada saat wawancara ini telah dituntut dengan sekitar empat ratus kejahatan:
tiga puluh tujuh pembantaian di Romerales, delapan belas di Altamira,
delapan belas di Chili, tiga puluh di San Juan de la China dan juga di El
Salado, dua puluh lima di Toche dan juga di Guadual, empat belas di Los
Naranjos, dan seterusnya.
Monsignor German Guzman, yang paling mengetahui violencia di
tempat asalnya, Colombia, telah menggambarkan anak-anak anarki yang
terlantar dan kejam ini. Untuk mereka pertama-tama, orang dan tanah
yang terikat satu sama lain secara sangat essensial di dalam kehidupan
seorang petani, telah dihancurkan. Mereka tidak bercocok tanam dan tidak
juga perduli dengan tanaman.. .Mereka adalah orang-orang, atau lebih tepat
lagi anak remaja, yang tanpa harapan. Ketidakpastian menghantui hidup
mereka, yang kemudian diekspresikan ke dalam petualangan, realisasi-din
di dalam kegiatan-kegiatan makhluk hidup yang tidak memiliki makna
transendental. Kedua, mereka telah kehilangan rasa yang menyatakan bahwa
ladang adalah tempat berlabuh, sebuah tempat untuk dicintai, yang darinya
kita bisa memperoleh ketentraman, sebuah perasaan akan keamanan dan
kemapanan. Mereka selamanya adalah seorang pengembara dan petualang
yang berkeliling. Ketidakstabilan dan kehilangan ikatan datang dengan
kejahatan. Bagi mereka, untuk berhenti, menumbuhkan kecintaan akan suatu
tempat, adalah sama dengan menyerah; dan hal itu akan menjadi akhir dari
segalanya. Ketiga, kehidupan mereka yang tidak memiliki akar membawa
musuh masyarakat yang muda ini ke dalam lingkungan yang sementara,
sulit dan berbahaya, sangat berbeda dengan rumah yang telah hilang.
Kehidupan pengembaraan mereka mengimplikasikan sebuah pencarian yang
kacau untuk sebuah kepuasan emosional, di mana mereka tidak lagi memiliki
sebuah kerangka yang stabil. Di sinilah terdapat kunci bagi kegelisahan seksual
mereka dan frekuensi dari kejahatan mereka yang meyimpang. Bagi mereka,
cinta sebagian besarnya adalah perkosaan atau kehidupan bersama yang

5 Guzman, Fals Borda, Umana Luna, op. cit.t I, hlm. 182

65
BANDIT SOSIAL

tidak tetap dengan gundiknya...Apabila mereka menganggap para


perempuan tersebut mau meninggalkan mereka tanpa alasan, maka mereka
membunuhnya. Keempat, mereka kehilangan rasa terhadap jalan sebagai
sebuah elemen yang mengintegrasikan kehidupan petani. Masyarakat
pegunungan (highlander) memperdulikan jalan-jalan di mana banyak orang
membawa barang-barang mereka yang tidak terhitung banyaknya, sampai
kepada suatu perasaan bahwa jalan-jalan tersebut adalah miliknya yang intim.
Adalah semacam cinta yang membuat orang-orang selalu datang dan pergi
melalui jalan-jalan tersebut. Tetapi para bandit yang anti-sosial di zaman
Ij kita meninggalkan jalan yang telah dikenal, karena dikejar oleh tentara, atau
karena taktik-taktik gerilya memaksanya untuk mencari tempat bagi penyer-
gapan atau untuk mencari jalan rahasia bagi penyerangan yang tiba-tiba.6
Hanya sebuah ideologi dan disiplin yang ketat yang dapat mencegah
orang untuk menjadi serigala di dalam situasi yang seperti itu, tetapi hal itu
bukanlah ciri dari pemberontak kelas bawah.
Tetapi, walaupun kita mesti menjelaskan patologi penyimpangan dari
kebanditan, kekerasan dan kekejaman yang hampir bersifat permanen dan
merupakan ciri dari kebanditan tidak dapat dilepaskan dari pembalasan
dendam. Balas dendam untuk penghinaan pribadi, dan juga balas dendam
kepada mereka yang telah menindas yang lain. Pada bulan Mei, 1744, kapten
bandit Oleksa Dovbus menyerang kursi Konstantin Zlotnicky, yang
merupakan seorang Gentleman. Ia memasukkan tangannya ke dalam api
dan membiarkannya terbakar, menumpahkan arang yang menyala di kulitnya

I
J
dan menolak uang tebusan. 'Saya tidak datang untuk uang tebusan tetapi

untuk nyawamu'; sehingga para pendeta Cisteria dari Lwow melaporkan-


nya. Ia juga membunuh istri Zlotnicky dan anaknya yang masih setengah-
tumbuh. Kronik para pendeta menyimpulkan dengan sebuah observasi |
bahwa Zlotnicky telah menjadi seorang bangsawan yang kejam, yang telah i
menyebabkan banyak orang terbunuh pada masanya. Di tempat orang
menjadi bandit, kekejaman melahirkan kekejaman, darah menyerukan
darah.7
6 IM, II, Mm. 327-8
7 Ivan Olbracht, Berge und Jahrhunderte, Berlin Timur, 1952, hlm. 82-3.

L
14 j i j
66
Kaum Haiduk
Nemtcho telah menjadi seorang anak yatim piatu, tanpa ayah, tanpa ibu, dan tidak memiliki teman
di bumi untuk menasehatinya, untuk mengarahkannya, bagaimana cara bercocok tanam dan
memanen di tanah yang ditinggalkan ayahnya untuk dia, Tetapi ia malah menjadi seorang haiduk,
Pengemban-standar para haiduk Dan penjaga harta mereka.
Balada Haiduk:

| "V i pegunungan dan dataran rendah Eropa tenggara, kemajuan dari


A ^tuan-tuan tanah Kristen dan para penguasa Turki membuat hidup
para petani semenjak abad kelimabelas menjadi semakin susah, tetapi tidak
seperti daerah tempat tinggal yang padat atau yang diatur secara ketat,
daerah itu memberikan sebuah kebebasan potensial dengan batas-batas
yang luas. Dengan demikian, kelompok dan komunitas orang-orang yang
bebas, bersenjata dan siap bertempur bermunculan di antara mereka yang
diusir dari tanah mereka atau mereka yang melarikan diri dari perbudakan,
| < pertama-tama kemunculannya hampir bersifat spontan, kemudian baru
menjadi sebuah bentuk yang terorganisir. Apa yang oleh seorang ilmuwan
disebut dengan 'strata militer yang muncul dari para petani yang bebas',
dengan demikian menjadi ciri dari zona yang besar ini, kelompok-kelompok

l Dari A. Dozon, Chansons populaires hulgares inedites, Paris, 1875,

67
B A N D I T SOSIAL f

yang disebut Cossack di Rusia, kaum klephet di Yunani, kaum haidamak di


Ukrainia, dan yang di Hungaria serta di semenanjung Balkan yang terletak
di sebelah utara Yiihani, biasa disebut dengan nama haiduk {hajdu, hajdut,
hajdutin), sebuah kata yang tidak berasal dari Turki maupun Magyar, yang
filologi dan makna aslinya sering diperdebatkan. Mereka adalah sebuah
bentuk kolektif dari individu petani pemberontak yang, seperti telah kita
lihat, menghasilkan bandit-bandit klasik.
Sama seperti masyarakat yang beberapa anggotanya direkrut menjadi
Robin Hood dan penuntut balas, kaum haiduk tidak secara otomatis
memiliki komitmen untuk memberontak terhadap segala otoritas. Mereka
bisa saja, seperti yang terjadi di beberapa bagian dari Hungaria, dipekerjakan
oleh para bangsawan untuk menjadi petempur dengan imbalan pengakuan
atas status mereka sebagai orang yang bebas. Dengan perkembangan
alamiah dari realitas dan bahasa, istilah Cheiduck' yang secara par excellence
menggambarkan seorang perampok-pembebas yang merdeka dapat pula
menjadi sebuah istilah yang merujuk kepada berbagai macam penjilat yang
ada pada kebangsawanan Jerman. Lebih umum lagi, seperti di Rusia dan
Hungaria, mereka menerima tanah dari para kaisar dan Tsar atau pangeran
yang lainnya, sebagai imbalan atas keharusan untuk memelihara senjata dan
kuda, serta untuk memerangi orang-orang Turki di bawah suatu
kepemimpinan yang mereka pilih sendiri, dan dengan demikian, menjadi
penjaga di daerah perbatasan militer, menjadi semacam ksatria rendahan.
Walaupun begitu, mereka secara essensial bebas—mereka merendahkan
dan lebih superior dari para petani yang merendahkan diri, tetapi mereka
menjadi magnet yang tetap terhadap elemen-elemen pelarian dan perampok,
serta jauh dari loyalitas tanpa pamrih. Pemberontakan petani yang besar di
Rusia pada abad ketujuhbelas dan kedelapanbelas, semuanya dipelopori
oleh kaum Cossack.
Walaupun begitu, terdapat tipe haiduk yang ketiga, yang menolak untuk
dipekerjakan oleh penguasa atau bangsawan Kristen manapun, hanya karena
di daerah tempat mereka tumbuh, kebanyakan para bangsawan dan
penguasanya adalah orang-orang Turki yang tidak bisa dipercaya. Para haiduk
itu bukanlah orang kerajaan dan bukan pula bangsawan, tetapi secara profesi
mereka adalah perampok, musuh dari bangsa Turki dan memiliki peran

68
KAUM HAIDUK

sosial sebagai penuntut balas yang bersifat kerakyatan, berbentuk gerakan


pembebasan dan perlawanan gerilya yang primitif. Mereka nampaknya
muncul pada abad kelimabelas, pertama-tama di Bosnia dan Herzegovina,
tetapi kemudian berkembang di seluruh negara-negara Balkan dan Hungaria,
terutama di Bulgaria, di mana terdapat catatan mengenai kemunculan seorang
pemimpin 'haidot pada tahun 1454. Mereka adalah orang-orang yang saya
pilih untuk menunjukkan tingkatan yang paling tinggi dari kebanditan primitif,
yang mana paling dekat untuk menjadi sebuah fokus yang permanen dan
sadar dari pemberontakan petani. Para 'haiduk' yang seperti itu tidak hanya
berada di Eropa tenggara, tetapi juga ada dengan nama lain di pelbagai
tempat yang lain di dunia, seperti misalnya di Indonesia dan, yang terutama,
di Kekaisaran Cina. Dengan alasan-alasan yang jelas, kebanyakan dari mereka
berada di antara orang-orang yang ditindas oleh para penakluk dari agama
atau bahasa yang berbeda, tetapi tidak hanya di situ.
Ideologi atau kesadaran-kelas pada umumnya bukanlah motif yang
mendorong orang untuk menjadi haiduk, dan bahkan permasalahan yang
bersifat non-kriminal yang mendorong para bandit individual untuk menjadi
penjahat, bukanlah sebab-sebab yang bersifat umum. Kita memiliki contoh-
contoh mengenai hal tersebut, seperti pemimpin haiduk dari Bulgaria,
Panayot Hitov (yang telah meninggalkan kita sebuah otobiografi yang
nilainya tak terhingga), yang pergi ke gunung pada umur dua puluh lima
tahun setelah sebuah pertempuran dengan seorang pejabat hukum dari
Turki, menimbulkan suatu permasalahan hukum yang kabur di tahun 1850-
an. Walaupun begitu, apabila kita bisa mempercayai lagu-lagu dan balada
para haiduk yang tak terhingga banyaknya, yang menjadi salah satu sumber
utama dari pengetahuan kita mengenai jenis kebanditan ini, maka motif
yang mendorong seseorang untuk menjadi haiduk pada umumnya adalah
ekonomi. Musim dingin adalah buruk, kata sebuah lagu yang seperti itu,
musim panas terasa memanggang, domba-domba pun bermatian.
Sehingga Stoian menjadi seorang haiduk:

Siapapun yang ingin menjadi seorang haiduk yang bebas,


Tempuhlah jalan ini, berdiri di sebelahku.
Jadi, dua belas orang anak laki-laki datang bersama-sama,

69
BANDIT SOSIAL i

Dan kita tidak mempunyai apa-apa,


tidak ada sesuatu apapun di antara kita,
tidak ada pedang-pedang yang tajam,
yang ada hanyalah tongkat-tongkat.2
Sebaliknya, Tatuncho, seorang haiduk, datang kembali ke tanah milik
keluarganya karena permohonan ibunya, lagipula ibunya mengatakan bahwa
seorang perampok tidak dapat memberikan makan kepada keluarganya.
Tetapi sultan mengirim tentaranya untuk menangkap Tatuncho. Ia
membunuh mereka semua dan mengambil duit dari ikat pinggang mereka:
Itu duitnya ibu, siapa bilang seorang bandit tidak dapat memberi makan
ibunya ?' Pada kenyataannya, dengan keberuntungan perampokan dapat
menjadi sebuah rencana finansial yang lebih baik dibandingkan dengan
kehidupan petani.
Di bawah keadaan seperti itu, jarang terdapat kebanditan sosial yang
murni. Panayot Hitov menunjukkan satu contoh dari kejarangan itu dengan
surveinya yang membanggakan mengenai para praktisi dari seruan yang
terkenal itu, yang ia sendiri ikut serta di dalamnya: seorang Doncho Vatach,
yang muncul di tahun 1840-an, hanya menyiksa penjahat-penjahat Turki,
menolong orang-orang Bulgaria yang miskin dan membagikan uang.
Menurut pengamatan seorang pengarang Inggris yang menulis A Residence
in Bulgaria (1869), para 'perampok yang terhormat' dari Bulgaria, cenderung
sering bersimpati terhadap heroisme dari orang-orang Islam, di mana para
chelibi, orang-orang Turki yang lahir dengan baik', berbeda dengan para
khersis atau perampok biasa, yang menikmati simpati dari desanya, dan
para haiduk, yang merupakan penjahat-pembunuh, kejam secara alami dan
tidak mendapat dukungan dari mana-mana, kecuali dari kelompoknya
sendiri. Penjelasan ini mungkin bersifat berlebihan, tetapi para haiduk
memang bukan Robin Hood, dan korban mereka adalah siapa saja yang
dapat mereka tangkap. Ungkapan di dalam balada-balada mereka penuh
dengan variasi.
Kami telah membuat banyak ibu menangis,
Kami telah membuat banyak istri menjadi janda,

2 A. Strausz, Bulgarische Volksdichtungen, Vienna dan Leipzig, 1895.

160
KAUM HAIDUK

Lebih banyak lagi yang kami jadikan anak yatim,


Karena kami sendiri adalah orang-orang yang tidak mempunyai anak.
Kekejaman para haiduk adalah sebuah tema yang sudah biasa. Dapat
dipastikan bahwa para haiduk telah terlepas dari para petani seeara lebih
permanen daripada bandit sosial yang klasik, tidak hanya tak bertuan tetapi
juga—setidaknya pada masa karirnya sebagai seorang bandit—sering
merupakan orang yang tidak mempunyai keluarga ('semuanya tanpa ibu,
dan tanpa saudara perempuan'), mereka hidup bersama para petani, tetapi
tidak seperti pepatah ikan dalam airnya Mao, melainkan lebih seperti tentara
yang meninggalkan desanya untuk pengasingan semi-permanen dari
kehidupan ketentaraan. Bagian dari mereka yang lebih tinggi adalah para
penggembala dan supir, yaitu orang-orang yang setengah-berpindah {semi-
migratory)^ yang hubungan dengan tempat tinggalnya bersifat renggang dan
hanya sebentar. Adalah hal yang penting bahwa para klepht dari Yunani
(dan mungkin juga para haiduk dari Slav) memiliki bahasa rahasia atau
bahasa khusus mereka sendiri.
Perbedaan antara perampok dan pahlawan, antara apa yang diterima
oleh petani sebagai 'baik' dan yang dikutuk sebagai 'buruk', dengan demikian,
sangat sulit sekali untuk dilihat, karena lagu-lagu haiduk menekankan dosa-
dosa mereka sama seringnya dengan penekanan terhadap kebajikan mereka,
seperti ketidakmanusiawian mereka yang ditekankan oleh novel Batas Air
dari Cina (diekspresikan di dalam anekdot-anekdot yang umum dari
beberapa orang yang bergabung dengan organisasi para pelanggar hukum
heroik, yang besar dan beraneka ragam).* Definisi dari pahlawan-haiduk
secara fundamental bersifat politis. Di negara-negara Balkan, menurut
beberapa peraturan tradisional, mereka adalah bandit nasional\ yaitu para
penuntut balas atau pembela agama Kristen yang melawan orang-orang
Turki. Sejauh para haiduk berperang melawan para penindas, citra mereka
bersifat positif, walaupun tindakan mereka bisa hitam dan dosa mereka

Walaupun begitu, saya tidak mengetahui adanya haiduk yang dituduh karena praktek
memakan daging manusia-—kebanyakan adalah pembantaian para pelancong yang
dagingnya dijual ke tukang potong daging—yang mana tuduhan tersebut nampaknya
disimpan oleh publik untuk para kriminal yang dianggap berada di luar masyarakat yang
normal.

71
BANDIT SOSIAL

bisa membawa mereka ke dalam suatu bentuk penyesalan akhir sebagai


seorang pendeta, atau menghukum mereka dengan sakit selama sembilan
y!
(I tahun. Tidak seperti para 'perampok yang terhormat', para haiduk tidak
d bergantung kepada persetujuan moral yang bersifat pribadi; tidak seperti
h para 'penuntut balas' kekejaman para haiduk bukanlah ciri mereka yang
f essensial, tetapi bisa ditolerir karena pelayanan mereka kepada rakyat.
t Apa yang membuat kumpulan dari marginalitas sosial ini, orang-orang
yang tidak begitu memilih kebebasan sebagai lawan daripada perbudakan,
tetapi memilih perampokan sebagai lawan daripada kemiskinan, menjadi
sebuah gerakan quasi-politik, sebuah tradisi yang kuat, sebuah fungsi sosial-
kolektif yang diakui. Seperti yang telah kita lihat, motif mereka untuk pergi
ke pegunungan secara utama adalah ekonomi, tetapi peristilahan teknis untuk

Jalan-jalan di pegunungan adalah latar belakang yang biasa untuk para perampok—di dalam hal
ini kaum haiduk Bulgaria.

156
KAUM HAIDUK

menjadi seorang haiduk adalah 'untuk memberontak', dan seorang haiduk


secara definisi adalah seorang pemberontak (insurrectionary). Ia bergabung
dengan sebuah kelompok sosial yang terkenal. Tanpa Robin Hood, para
penggembira di Hutan Sherwood akan menjadi tidak signifikan, tetapi
'para haiduk' di negara-negara Balkan, seperti £para bandit' di pegunungan
Cina yang terletak di seberang danau, selalu ada untuk menerima para
pelanggar hukum dan pemberontak. Pemimpin mereka berganti-ganti, dan
beberapa dari mereka lebih terkenal dan terhormat dibandingkan dengan
yang lain, tetapi keberadaan dan popularitas para haiduk tidak bergantung
kepada reputasi dari satu orang. Pada tahapan ini mereka adalah sebuah
kelompok sosial yang terkenal, yang berisikan para pahlawan, dan memang,
sejauh yang dapat saya katakan, para pelopor yang disebut-sebut di
lingkaran-balada para haiduk adalah bukan para pemimpin mereka yang
terkenal, yang ada di dalam dunia nyata, tetapi orang-orang yang tidak
dikenal—atau mungkin lebih tepat lagi, mereka yang hanya dipanggil sebagai
Stoian atau Ivantcho seperti para petani yang lain; tidak harus pemimpin
gerombolan mereka. Balada-balada kaum klepht dari Yunani tidak begitu
dikenal dan tidak begitu informatif secara sosial, mereka termasuk ke dalam
kategori literatur pemujaan (atau pemujaan-diri) terhadap para petempur
yang profesional. Para pahlawan mereka hampir secara pasti adalah figur-
figur yang terkenal, yang diketahui oleh semua orang.
Keberadaannya yang permanen berjalan seiring dengan struktur formal
dan organisasi. Organisasi dan hierarki dari republik perampok yang besar,
yang menjadi topik dari novel Batas Air dari Cina, yang dielaborasikan
secara ekstrim; dan bukan hanya karena ia memiliki, tidak seperti dataran
Eropa yang buta huruf, sebuah tempat yang terhormat untuk para mantan
pegawai negeri dan intelektual yang dipecat. (Dalam kenyataannya, salah
satu tema utamanya adalah penggantian seorang pemimpin bandit yang
merupakan intelektual kelas rendah—salah seorang calon yang gagal di
dalam ujian secara nyata merupakan sebuah sumber pembangkangan politik
di kerajaan langit ini—dengan seorang intelektual yang sukses; seperti
kemenangan dari pikiran kelas tinggi (first-class mind) Gerombolan Haiduk
dipimpin oleh (dengan dipilih) para voivode atau pangeran, yang tugasnya
adalah untuk menyediakan senjata dibantu oleh seorang pengemban-standar

73
BANDIT SOSIAL i

istandard-bearer) atau bairaktar,, yang membawa bendera merah latau hijau


dan yang juga berperan sebagai bendahara atau jurumudi. Kita juga
menemukan sebuah struktur militer dan terminologi yang sama pada
komunitas rasboiniki di Rusia dan pada beberapa komunitas dacoit di India,
dan juga di antara komunitas Sansia, yang kelompok sipahi-ny* (sepoy, spahi
= tentara) dipimpin oleh para Jemadar, yang menerima hasil jarahan dua
kali lipat dari setiap bagian yang dibagikan kepada anggota kelas bawah,
dan juga sepuluh persen dari keseluruhan persediaan obor, tombak dan
alat-alat perdagangan lainnya/
Oleh karena itu, kebanditan Haiduk, dengan segala hormat adalah
sebuah tantangan yang lebih ambisius, permanen dan terlembagakan, bagi
pemerintahan yang resmi, daripada para Robin Hood atau perampok
pemberontak lain yang tersebar, yang tumbuh dari masyarakat petani yang
normal. Tidak mudah untuk mengatakan apakah kebanditan yang permanen
dan formal semacam itu, yang otomatis membuat mereka secara potensial
lebih 'politis', menjadi mungkin karena kondisi politik dan geografis tertentu,
ataukah karena situasi politik tertentu (seperti penaklukan oleh bangsa asing
atau beberapa jenis konflik sosial) mendorong bentuk-bentuk 'kesadaran'
yang tidak biasa dari kebanditan dan mengstrukturkannya secara lebih ketat
dan permanen. Kita dapat mengatakan bahwa keduanya masih meminta
pertanyaan, walaupun tetap memerlukan jawaban. Saya berpendapat bahwa
individu haiduk tidak dapat memberikannya, karena walaupun ia mungkin

* Para dacoit dari India secara umum diklasifikasikan sebagai 'kasta kriminal' atau 'suku
kriminal' oleh orang-orang Inggris. Tetapi di balik kegemaran yang biasa dari kalangan
orang India untuk memberikan identitas sosialnya kepada setiap kelompok sosial dan
pekerjaan—yaitu apa yang secara vulgar disebut dengan 'sistem kasta—kita akan
sering menemukan sesuatu yang berbeda dengan kelompok haiduk. Jadi 'suku' bandit
yang paling terkenal di India utara, kaum Badhak, secara orisinil terdiri dari orang-
orang buangan Muslim dan Hindu yang asli, 'semacam Gua Adullam yang menerima
para gelandangan dan karakter-karakter yang buruk dari suku-suku yang berbeda';
kaum Sansia, walaupun mungkin berkembang di antara para penyair yang turun temurun
dan para ahli silsilah keturunan—mereka masih memegang fungsi ini di antara beberapa
Rajput pada akhir abad kesembilanbelas-—secara bebas menerima orang luar untuk
masuk ke dalam komunitas mereka; dan kaum Mina yang hebat dari India tengah
seharusnya mencabut hak milik dari para petani dan penjaga desa yang pergi ke bukit-
bukit untuk menjadi perampok yang profesional.

160
KAUM HAIDUK

bisa melangkah keluar dari kerangka kultural dan sosial yang menutup diri
dan rakyatnya, ia akan tetap jarang melakukannya. Marilah kita mencoba
dan menggambarkan sebuah sketsa-potret yang singkat mengenai dirinya.
Di atas segalanya, ia akan melihat dirinya sebagai seorang yang
merdeka—dan sama bagusnya dengan seorang bangsawan atau raja;
seorang yang di dalam hal ini telah memenangkan sebuah emansipasi
pribadi, dan dengan demikian juga sebuah superioritas. Para klepht di gunung
Olympus yang menangkap Herr Richter yang terhormat, membanggakan
kesamaan diri mereka dengan para raja, dan menolak beberapa jenis tingkah,
laku tertentu yang 'tidak bersifat kerajaan', sehingga juga bersifat tidak pantas.
Persis seperti para Badhak yang mengklaim bahwa 'profesi kami telah
menjadi perdagangan seorang raja', dan—setidaknya di dalam teori—
menerima kewajiban kesatiriaan, seperti tidak menghina perempuan, dan
membunuh hanya di sebuah pertempuran yang adil, walaupun kita dapat
memastikan bahwa hanya sedikit haiduk yang secara nyata bisa bertempur
dengan cara yang terhormat ini. Kebebasan mengimplikasikan persamaan
di antara para haiduk, dan terdapat beberapa contoh yang mengesankan
mengenai hal itu. Sebagai contoh, ketika Raja dari Oudh mencoba untuk
membentuk sebuah resimen Badhak, sama seperti ketika kaisar Rusia dan
Austria membentuk unit-unit haiduk dan Cossack, mereka memberontak
karena para perwira menolak untuk melakukan tugas-tugas yang sama
dengan mereka. Tingkah laku semacam itu cukup aneh, tetapi di dalam
sebuah masyarakat di mana terdapat ketidaksamaan kasta, seperti pada
masyarakat India, maka hal itu hampir tidak dapat dipercaya.
Para Haiduk selalu menjadi orang yang bebas, tetapi jenis kelompok
haiduk di negara-negara Balkan adalah bukan komunitas yang bebas. Karena
ceta atau gerombolan, yang secara essensial merupakan sebuah serikat sukarela
dari individu-individu yang memisahkan diri dari keluarga, secara otomatis
adalah sebuah unit sosial yang tidak normal, karena mereka tidak memiliki
istri, anak-anak dan tanah. Dapat dipastikan bahwa mereka bersifat 'tidak
alamiah', karena jalan para haiduk untuk kembali ke kehidupan sipilnya
yang biasa di desa asalnya, sering dihalangi oleh orang-orang Turki. Balada-
balada para haiduk menyanyikan tentang orang-orang yang pedangnya
adalah satu-satunya saudara perempuannya, yang senapannya adalah istrinya,

75
B A N D I T SOSIAL f

dan yang akan bersalaman dengan diam dan sedih ketika ceta-nya bubar,
yang membuat dirinya beredar sebagai seorang individu yang hilang ke
empat penjuru bumi. Kematian sama dengan perkawinan bagi mereka,
dan balada-balada tersebut secara konstan membicarakan hal seperti itu.
Dengan demikian, bentuk yang normal dari sebuah organisasi sosial, yang
lebih daripada sebuah kelompok tentara yang beroperasi, tidak tersedia
bagi mereka, dan tidak seperti gerombolan perampok krd^ali yang hebat
dari akhir abad kedelapanbelas dan awal abad kesembilanbelas, yang
membawa bersama mereka, harem-harem, baik laki-laki maupun
perempuan, dengan cara yang sama seperti orang-orang Turki, para haiduk
tidak berusaha untuk membangun sebuah keluarga selama mereka menjadi
haiduk; mungkin karena unit mereka terlalu kecil untuk melindungi mereka.
Apabila mereka memiliki sebuah model organisasi sosial, maka itu adalah
sebuah persaudaraan atau masyarakat laki-laki, di mana Zaporozhe Cossack
yang populer adalah sebuah contoh yang paling terkenal.
Keganjilan ini menjadi jelas pada hubungan mereka dengan kaum
perempuan. Para haiduk, seperti semua bandit, tidak memiliki apa-apa
yang berlawanan dengan mereka. Sebaliknya, seperti yang ditunjukkan oleh
sebuah laporan rahasia mengenai seorang pemimpin komitadji dari
Macedonia yang diamati di tahun 1908, 'sama seperti sebagian besar voivode,
ia adalah seorang pecinta perempuan yang hebat'.3 Kaum perempuan—
| apa yang aneh di dalam balada-balada itu adalah bahwa beberapa di antara
perempuan itu sepertinya adalah orang-orang Yahudi Bulgaria—kadang-
} kadang bergabung dengan para haiduk dan adakalanya beberapa Boyana,
f Yelenka atau Todorka bahkan menjadi seorang voivode. Beberapa dari
mereka kembali kepada perkawinan dan kehidupan yang biasa, setelah
f sebuah upacara perpisahan:

* Tentara dari pasukan yang dibubarkan dan para perampok (desperadoes) yang mengembara
di Bulgaria pada akhir abad kedelapanbelas.Kelompok gerilya yang dibangun oleh
Komite Tertinggi untuk Macedonia dan Adrianople (Supreme Committee for Macedonia
and Adrianople), yang beranggotakan para revolusioner Macedonia.
3 Le brigandage en Macedoine, loc. cit., hlm. 37. Untuk absennya homoseksualitas di kalangan
bandit-bandit Brazil, E. de Lima, op. cit, hlm. 45.

76
KAUM HAIDUK

Penka pergi ke pegunungan,


Di gunung para haiduk,
Karena ia ingin memberikan hadiah
Karena sudah waktunya bagi dia untuk menikah:
Kepada setiap tentara, ia memberikan sebuah saputangan,
Yang di dalamnya terdapat sebuah emas,
Bahwa para haiduk harus mengingat
Ketika Penka mereka telah menikah.4
Tetapi nampaknya pada saat kehidupan haiduk, para perempuan
pelarian ini adalah laki-laki, memakai pakaian laki-laki, dan bertempur seperti
laki-laki. Sebuah balada menceritakan tentang seorang perempuan yang
pulang ke rumahnya untuk memainkan kembali peran perempuannya,
karena didesak oleh ibunya, tetapi kemudian tidak tahan, sehingga
meletakkan satu kelos benang miliknya dan mengangkat kembali senjatanya
untuk menjadi seorang haiduk laki-laki. Apabila kebebasan bermakna
sebagai sebuah status terhormat untuk seorang laki-laki, maka begitu juga
kebebasan bermakna sebagai status laki-laki untuk seorang perempuan.
Sebaliknya, setidaknya di dalam teori, di pegunungan, para haiduk
menghindari hubungan seksual dengan perempuan. Balada-balada kaum
klepht menekankan pada sifat yang amat jahat dari perbuatan menyentuh
tawanan perempuan yang ditahan untuk tebusan atau tujuan-tujuan lainnya,
dan baik mereka maupun para pelanggar hukum Bulgaria memiliki
kepercayaan bahwa siapapun yang menyerang seorang perempuan pasti
akan tertangkap, yang berarti disiksa dan dibunuh oleh orang-orang Turki.
Kepercayaan itu signifikan, bahkan apabila (seperti yang akan kita ketahui
dengan baik) si pelanggar hukum jatuh ke dalam perbuatan yang semacam
itu di tingkatan praktek. 5 Di dalam kelompok non-haiduk, perempuan
juga dikenal, tetapi tidak umum. Lampiao nampaknya adalah satu-satunya
pemimpin Brazil yang membiarkan mereka menjalani kehidupan
pengembaraan; mungkin semenjak ia jatuh cinta kepada Maria Bonita yang
cantik, sebuah hubungan yang sering disebut dalam balada-balada. Hal ini

4 A. Dozon, op. cit.} hlm. 184


5 J. Baggalay, Klephtic ballads, Blackwell, 1936, hlm. 18-19 C. J. Jirecek, Geschichte der
Bulgaren, Prague, 1876, hlm. 474.

77
BANDIT SOSIAL i

dicatat sebagai sebuah pengecualian.


Tentu saja hal itu tidak akan membatasi mereka secara berlebihan,
karena, seperti kehidupan perampok yang biasa, kehidupan haiduk bersifat
musiman. 'Mereka memiliki sebuah pepatah', tulis seorang Jerman dari
Dalmatia, Morlack, c]urweiv dance, aiducki sastance, datanglah hari St. George,
muncullah para haiduk dan berkumpullah (sehingga kemudian perampokan
bisa dilakukan dengan lebih mudah oleh daun-daun yang hijau dan banyaknya
para pelancong)'.6 Para haiduk Bulgaria mengubur senjata mereka pada
hari Salib tanggal 14-27 September sampai Hari St. George di musim
semi berikutnya. Apa yang bisa dilakukan oleh para haiduk di musim dingin
ketika tidak ada orang yang bisa dirampok kecuali para penduduk desa?
Yang paling sulit mungkin adalah membawa persediaan bekal ke gua
mereka di gunung, dan akan lebih mudah untuk menjalani kehidupan musim
dingin di desa yang ramah, menyanyikan lagu-lagu heroik dan minum-
minum, dan apabila musimnya sedang buruk—karena berapa banyak yang
bisa dirampok di jalan-jalan yang melewati Macedonia dan Herzegovina
pada saat-saat yang paling bagus ?—mereka mungkin akan bekerja pada
seorang petani kaya. Atau mungkin mereka akan kembali kepada keluarga
mereka, karena di beberapa daerah dataran tinggi, hanya terdapat 'sedikit
keluarga besar yang tidak mengirim beberapa dari anggotanya kepada para
haiduk'. 7 Apabila para pelanggar hukum hidup di dalam sebuah
persaudaraan laki-laki yang ketat, tidak mengenal ikatan apapun kecuali
'gerombolan kawan (comrades) yang benar dan bersatu', maka hal itu hanya
berlaku pada musim operasi.
Dengan demikian mereka menjalani kehidupan mereka yang bebas
dan liar di hutan, di gua-gua pegunungan atau padang rumput yang luas,
bersenjatakan 'senapan yang setinggi orang', sepasang pistol di ikat
pinggangnya,yatagan dan 'pedang Frank yang tajam', baju mereka diikat,
dibingkai dan disilangi oleh sabuk-lebar dengan kantong-kantong peluru,

6 J» C V. Engel, Staatskunde und Geschicbte von Dalmatien, Croatien und Slavonien, Halle,
1798, hlm. 232.
7 Marko Fedorowitsch, Die Slamn der Tiirkei, Dresden dan Leipzig, 1844, II, hlm. 206.
* Pedang Umat Muslim, yang tanpa pelindung di gagangnya, sering terdiri dari dua bilah
mata-pedang {blade) yang bengkok.

160
KAUM HAIDUK

kumis mereka kaku, menyadari bahwa popularitas adalah imbalan mereka


di antara musuh dan teman. Mitos heroisme, ritualisasi balada, merubah
mereka menjadi tokoh-tokoh jenis tertentu. Kita hanya mengetahui sedikit
atau tidak sama sekali mengenai Novak dan anaknya, Grujo dan Radivoj,
mengenai Mihat si penggembala, Rado dari Sokoi, Bujadin, Ivan Visnic
dan Luka Golowran, kecuali bahwa mereka dikenal sebagai haiduk Bosnia
pada abad kesembilanbelas, karena orang-orang yang menyanyikan mereka
(termasuk mereka sendiri) tidak perlu mengatakan seperti apa kehidupan
petani dan penggembala Bosnia itu kepada publik. Munculnya awan
heroisme tanpa nama hanya bersifat kadang-kadang, dan pada saat itulah
karir seorang haiduk bangkit, setidaknya sebagiannya, ke dalam sinaran
sejarah.
Salah satu contoh voivode yang seperti itu adalah Korco, anak seorang
penggembala yang berasal dari Strumica (di Macedonia), yang bekerja pada
seorang bey (beg) dari Turki. Sebuah epidemi membunuh sekawanan ternak,
dan bey tersebut memenjarakan ayahnya. Anaknya pergi ke pegunungan
untuk mengancam orang-orang Turki, tetapi sia-sia: ayahnya meninggal di
dalam penjara. Sebagai seorang pemimpin segerombolan haiduk, Kroco
kemudian menangkap seorang 'bangsawan' muda Turki, mematahkan
tangan dan kakinya, memotong kepalanya dan berparade ke desa-desa
Kristen dengan meletakkan kepala tersebut di atas tombak. Setelah itu, ia
menjadi seorang haiduk sekma sepuluh tahun, sampai ia membeli beberapa
ekor bagal, menukar kostum haiduk dengan kostum pedagang dan
menghilang—setidaknya dari dunia memori kepahlawanan—untuk selama
sepuluh tahun lagi. Pada akhir masa itu, ia tampil kembali melalui tiga ratus
kepala orang (janganlah kita mengambil penjelasan yang terlalu dekat dengan
pembulatan dari jumlah perbuatan yang ada) dan bekerja pada Pasvan
yang mengagumkan (Osman Pasvanoglu, seorang muslim Bosnia yang
menjadi Pasha di Vidin), yang beroposisi terhadap Sublime Porte dan
memimpin barisan krd^ali yang liar untuk melawan para pelayan Sultan
yang lebih setia. Korco tidak bekerja pada Pasvan untuk waktu yang lama.
Ketika sudah sendirian lagi, ia menyerang dan merebut kota Strumica, tidak
hanya karena para petani haiduk membenci dan tidak mempercayai kota,
tetapi juga karena kota itu adalah tempat tinggal dari bey yang telah

79
BANDIT SOSIAL
' rI I
menyebabkan kematian ayahnya. Ia membunuh bey tersebut dan membantai i j
penduduk kota. Kemudian ia kembali ke Vidin dan sejarah atau legenda
kehilangan jejaknya. Akhir daripada dirinya tidak diketahui. Karena era dari
penyerangan-penyerangan krd^ali adalah pada, tepatnya, tahun 1790-an dan
1800-an, sehingga penentuan tanggal terhadap masa karirnya hanya dapat
dilakukan secara kasar. Cerita mengenai dirinya dikisahkan oleh Panayot
Hitov.
Keberadaan mereka merupakan justifikasi bagi diri mereka sendiri.
Hal itu membuktikan bahwa penindasan tidak bersifat universal, dan
pembalasan dendam terhadap penindasan adalah sesuatu yang mungkin.
Oleh karena itu, para petani dan penggembala di daerah asal para haiduk
identik dengan mereka. Kita tidak perlu memperkirakan bahwa mereka
menghabiskan seluruh waktu mereka dengan bertempur, apalagi dengan
mencoba untuk menjatuhkan sang penindas. Keberadaan dari gerombolan
orang bebas itu saja, yang merupakan sepotong kecil batu atau buluh yang
tidak dapat dijangkau oleh administrasi apapun, sudah merupakan
pencapaian yang cukup. Pegunungan Yunani, yang dengan bangga disebut
Agrapha (yang 'tidak tertulis', karena tidak pernah ada yang berhasil
mendaftarkan penduduk di situ untuk pajak), bersifat independen di dalam
praktik, apabila bukan di dalam bidang hukum. Jadi para haiduk akan
menyerang. Melihat sifat-dasar pekerjaan mereka, mereka harus mau
bertempur dengan orang-orang Turki (atau siapa saja yang berkuasa), karena
adalah urusan pemerintah untuk melindungi barang-barang dan harta para
pelancong. Tidak diragukan lagi, mereka membunuh orang-orang Turki
dengan kepuasan yang istimewa, karena orang-orang Turki tersebut adalah
anjing-anjing kafir serta penindas kaum Kristen, dan mungkin juga karena
sifat yang lebih heorik dari pertempuran dengan musuh-musuh yang
berbahaya, yang keberaniannya akan meningkatkan keberanian mereka.
Walaupun begitu, kembali kepada diri mereka sendiri, tidak ada bukti yang,
katakanlah, menyatakan bahwa para haiduk di negara Balkan didirikan untuk S i !I
membebaskan tanah rakyat dari penindasan bangsa Turki, atau akan bisa
melakukan pembebasan tersebut.
Memang, pada masa rakyat mengalami kesukaran hidup dan krisis
pemerintahan, jumlah haiduk dan gerombolan haiduk akan meningkat, aksi- iI -

80
KAUM HAIDUK

aksi mereka menjadi berlipatganda dan lebih berani. Pada masa seperti itu,
kebijakan pemerintah untuk membasmi kebanditan akan tumbuh menjadi
lebih permanen, alasan-alasan para administrator lokal akan menjadi lebih
vokal dan sepenuh hati, serta suasana hati rakyat akan menjadi tegang.
Karena, berbeda dengan epidemi kebanditan biasa, yang dengan suatu
peninjauan kembali, telah kita temukan bahwa mereka menjadi pelopor
dari revolusi hanya karena mereka telah mendahuluinya, para haiduk tidak
hanya merupakan gejala dari pemberontakan, tetapi bisa menjadi nukleus
pembebasan yang potensial, yang diakui oleh rakyat. Apabila waktunya
telah matang, 'area yang terbebaskan', yang dikuasai oleh bandit-bandit
Cina di beberapa gunung Liang Shan P'o (daerah yang merupakan 'sarang'
mereka di dalam novel Batas Air yang terkenal) akan berkembang menjadi
sebuah wilayah, sebuah propinsi, nukleus dari kekuatan yang bisa
merubuhkan tahta langit. Gerombolan pelanggar hukum, perampas dan
Cossack yang mengembara, yang ada di perbatasan yang bergolak antara
negara dan perbudakan di satu sisi dengan ruang yang terbuka dan
kebebasan di sisi lain, akan bersatu untuk menginspirasikan dan memimpin
suatu kebangkitan yang besar dari para petani, yang akan menanjak di
sepanjang Volga secara bergelombang, dipimpin oleh orang-orang Cossack
yang suka berpura-pura, atau oleh pembela Tsar yang asli untuk melawan
yang palsu. Para petani Jawa akan mendengarkan cerita Ken Angrok, si
perampok yang menjadi pendiri kerajaan Modjopahit, dengan antusiasme
yang tinggi. Apabila tanda-tandanya menguntungkan, ratusan hari yang
membuat jagung menjadi matang telah lewat, maka mungkin sudah
waktunya bagi millenium kebebasan yang selalu laten, selalu diharapkan,
untuk muncul. Kebanditan bergabung dengan revolusi atau pemberontakan
petani. Para haiduk, yang cemerlang dengan pakaiannya, dan hebat di dalam
persenjataan dan perlengkapan mereka, mungkin akan menjadi tentaranya.
Walaupun begitu, sebelum kita bisa mempertimbangkan peran bandit
di dalam revolusi petani, kita harus melihat kepada faktor-faktor ekonomi
dan politik yang memeliharanya di dalam kerangka masyarakat yang ada.

81
BANDIT SOSIAL
• p s a

rH

m K m ^ m

i p
• 'Wmmmsi

?!
PypMMMI

fiSffiijjfifj m i

l i l ii i ll 1 1 1 I S M

||§ H f i |

•HMUfiBHHH t ^ j M

82
Ekonomi dan Politik Kebanditan
Cukup mengherankan bahwa hasil-hasil dari sebuah observasi dan penelitian yang
berkelanjutan cocok dengan fakta berikut ini: Bahwa semua bandit tidak memiliki
apa-apa dan menganggur. Apa yang dapat mereka miliki bersifat pribadi dan hanya
datang melalui kesuksesan dari petualangan mereka yang serampangan.
4Sebuah interpretasi ekonomi terhadap peningkatan jumlah bandit di Cina}

erombolan perampok berada di luar sistem sosial yang mengekang


V J " k a u m miskin, sebuah persaudaraan dari orang-orang yang bebas, dan
bukan sebuah komunitas dari subyek tersebut. Walaupun begitu, mereka
tidak dapat memilih untuk keluar dari masyarakat. Aktivitas dan
kebutuhannya, keberadaannya, menghubungkan mereka dengan sistem
ekonomi, sosial dan politik yang ada. Aspek ini biasanya diabaikan oleh
para peneliti, tetapi hal ini sesungguhnya cukup penting untuk dibahas di
dalam sebuah diskusi kecil.
Pertama-tama, marilah kita bahas aspek ekonomi dari kebanditan.
Para perampok harus makan, dan menyediakan diri mereka dengan senjata
dan amunisi. Mereka harus menggunakan uang yang mereka rampok, atau
menjual barang rampasan mereka. Memang benar bahwa di dalam kasus-

1 J. Usang Ly, dalam Journal of Race Development 8, 1917-18, hlm. 370

159
BANDIT SOSIAL i

kasus yang paling sederhana, kebutuhan mereka lebih kecil dibandingkan


dengan apa yang dikonsumsi oleh para petani dan penggembala lokal—
yang memproduksi makanan, minuman dan pakaian secara lokal—dan
mungkin sudah puas apabila mereka bisa mendapatkannya dalam jumlah
yang cukup tanpa kerja seperti yang dilakukan oleh orang-orang biasa.
'Tidak ada yang pernah menolak mereka V kata seorang pemilik tanah asal
Bra2il. 'Adalah bodoh untuk melakukannya. Orang-orang memberikan
mereka makanan, pakaian, rokok, alkohol. Untuk apa mereka
membutuhkan uang ? Apa yang akan mereka lakukan dengannya ? Untuk
menyogok polisi, hanya itu saja.2 Meskipun demikian, hampir semua bandit
yang kita kenal hidup di dalam sebuah ekonomi moneter, walaupun tidak
demikian halnya dengan para petani yang mengelilinginya. Di mana dan
- bagaimana mereka bisa mendapatkan 'jas dengan lima baris kancing yang
disepuh emas', senapan, pistol dan sabuk dengan kantong-kantong peluru,
'pedang Damaskus dengan gagang sepuhan emas' yang disombongkan
oleh para haiduk Serbia dan klepht Yunani, dengan tidak selalu berlebih-
lebihan ?*
Apa yang akan mereka lakukan terhadap ternak curian, barang-barang
para pedagang-kelana ? Mereka membeli dan menjual. Karena pada

* Berikut ini adalah inventarisasi polisi terhadap peralatan Lampiao (Brazil 1938):
2 Leonardo Mota, No tempo de Lampiao, Rio de Janeiro, 1968 edn., hlm. 55-6.
Topi: kulit, dari jenis yang kasar, dihias dengan enam bintang Sulaiman. Tali topi dari
kulit, panjang 46 cm, dihias dengan 50 hiasan kecil dari emas yang bermacam-macam,
yaitu: kancing kerah dan lengan baju, empat persegi panjang dengan tulisan Memori,
Persahabatan, Kerinduan, dan lain-lain; cincin dengan bermacam-macam batu berharga;
sebuah cincin kawin dengan tulisan nama Santinha di dalamnya. Di depan topi dipasang
secarik kulit seluas 4 kali 22 cm, dengan perhiasan berikut ini: 2 medali emas dengan
tulisan Tuhan Akan Menjadi Pembimbing Anda'; 2 buah koin sovereign dari emas; 1
buah bongkahan emas kuno dari Brazil dengan gambar Kaisar Pedro II; 2 bongkahan
emas yang sama, dan bahkan lebih tua, yang dengan hormat diberikan tanda tahun
1776 dan 1802. Di belakang topi tersebut, terdapat secarik kulit dengan ukuran yang
sama, juga dihiasi dengan hal-hal berikut ini: 2 medali emas, 1 berlian kecil dengan
bentuk yang klasik, 4 lainnya dengan bentuk yang sangat indah.
Senaparr. Mausery&ng digunakan oleh angkatan darat Brazil, model 1908, n a 3 1 4 seri B.
Sabuk dengan kantong-kantong peluru yang dihiasi oleh 7 buah koin cronm Kekaisaran
Brazil yang terbuat dari perak dan 5 buah piringan besi putih. Penahannya rusak dan
ditopang oleh sepotong alumunium.

160
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN

umumnya mereka memiliki lebih banyak uang daripada para petani lokal
yang biasa, maka pengeluaran mereka dapat membentuk sebuah elemen
yang penting di sektor modern dari ekonomi lokal, dibagikan kembali,
melalui para pengusaha toko lokal, pengurus rumah penginapan lokal, dan
yang lainnya, kepada strata menengah yang komersial dari masyarakat desa;
semuanya terdistribusikan secara lebih efektif, karena bandit (tidak seperti
orang-orang kaya) menghabiskan hampir semua uang mereka di daerah
lokal, dan terlalu gengsi serta murah hati untuk melakukan tawar-menawar.
Tedagang itu menjual barang-barangnya ke Lampiao lebih mahal tiga kali
lipat dari harga normalnya', hal itu dikatakan pada tahun 1930.
Semua ini berarti bahwa bandit memerlukan penengah, yang
menghubungkan mereka tidak hanya kepada semua pelaku ekonomi lokal,
tetapi kepada jaringan perdagangan yang lebih besar. Seperti Pancho Villa,
mereka harus memiliki setidaknya satu teman hacienda di pegunungan,
yang akan mengambil, atau merencanakan penjualan hewan ternak tanpa
pertanyaan-pertanyaan yang aneh. Seperti para semi-pengembara asal
Tunisia, mereka dapat melembagakan perencanaan-perencanaan
pengembalian ternak curian untuk sebuah 'hadiah', melalui penengah yang

Pisau: baja, panjang 67 cm. Gagangnya dihias dengan 3 buah cincin emas. Pada mata
pisaunya terdapat sebuah lubang bekas-peluru. Sarungnya terbuat dari kulit yang disepuh
dengan nikel, juga terdapat sebuah lubang bekas-peluru.
Kantung-pelurtf. kulit, penuh dengan hiasan. Berisi 121 berondongan peluru untuk Mauser
atau pistol-kuno (musket). Sebuah peluit dipasang dengan sebuah rantai perak. Terdapat
lubang-peluru di sebelah kirinya.
Tas punggung. 2, disulam secara berlebihan. Sulamannya dilakukan dengan warna-warna
yang hidup dan sangat menarik. Yang satu ditutup dengan tiga kancing, 2 terbuat dari
emas dan 1 dari perak; yang satunya lagi hanya memiliki satu kancing perak. Pada tali
pegangannya terdapat 9 kancing yang terbuat dari perak.
Syal. sutera merah, bersulam.
Pistol. Parabellum no. 97, model 1918, sarungnya dipernis dengan warna hitam dan
terlihat sangat bekas.
Sandal, satu pasang, dari jenis yang sama dengan yang biasanya dipakai di sertao, tetapi
dari kualitas yang sangat bagus dan sempurna.
Pakaian: Biru, dengan tiga garis perwira di lengannya.
Selimut. 2, terbuat dari kain belacu cetakan, serta dilapis dengan katun. 3
Iventarisasi dari barang-barang kepunyaan bandit Lampiao dilakukan oleh polisi Bahia, 1938.
3 M.I.P. de Quetroz, op.cit., hlm. 9-10

85
BANDIT SOSIAL

tinggal menetap, pengurus rumah penginapan di desa atau pedagang, yang


mendekati korban untuk menjelaskan, dengan istilah-istilah yang dapat
dimengerti secara sempurna oleh semua pihak, bahwa mereka megetahui
seseorang yang telah 'menemukan' hewan yang lepas serta kesasar tersebut,
dan hanya menginginkan pemiliknya untuk memilikinya kembali. Seperti
banyak kelompok dacoit asal India, mereka dapat meningkatkan jumlah
u a n g u n t u k m e m b i a y a i ekspedisi m e r e k a yang a m b i s i u s d e n g a n
menggunakan para lintah darat dan pedagang di daerah mereka, atau bahkan
dengan cara merampok beberapa kafilah kaya yang secara nyata sedang
bertugas untuk para pengusaha yang telah menunjukkannya kepada mereka.
Karena apabila para bandit mengkhususkan diri mereka untuk merampok
lalu-lintas yang lewat—seperti yang dilakukan oleh semua orang yang berakal
sehat apabila mereka beruntung tinggal di daerah yang dilewati oleh rute
perdagangan dan komunikasi yang utama—, maka mereka memerlukan
informasi mengenai pengiriman atau rombongan yang akan datang, dan
mereka tidak bisa mendapatkannya tanpa adanya mekanisme penjualan
barang-barang rampokan, yang mungkin terdiri dari komoditi yang tidak
memiliki permintaan lokal. Penengah juga terbukti penting bagi para
penculik yang menuntut tebusan.
Dengan demikian adalah suatu kesalahan jika menganggap para bandit
itu hanya sebagai anak alam yang memanggang rusa jantan di hutan. Seorang
pemimpin perampok yang sukses, setidaknya bersentuhan dengan pasar,
dan juga dengan dunia ekonomi yang lebih luas, apabila ia juga merupakan
seorang tuan tanah kecil atau petani yang makmur. Memang, di daerah-
daerah yang terbelakang secara ekonomi, perdagangan yang dilakukan oleh
para bandit dapat membuat mereka dekat dengan orang-orang yang
berkelana, membeli dan menjual. Para penjual hewan ternak atau babi dari
Balkan bisa juga menjadi seorang pemimpin bandit secara sekaligus, sama
seperti para kapten-pedagang di masa-masa pra-industrial yang juga
mencoba untuk menjadi pembajak yang kecil (atau sebaliknya), bahkan
ketika tidak menggunakan kantor-kantor pemerintah yang baik untuk
merubah diri mereka menjadi pelaut angkatan bersenjata (privateer)> yakni
bajak laut yang sah. Sejarah pembebasan Balkan akrab dengan penjual hewan
ternak yang heroik, yang memiliki reputasi sebagai pemimpin perampok,

86
I
y. EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN
• ' l Bftfe
m

PjSSgs&E

m m m m m m i M m M M

• • M mm
•AV/

m m

hmii
M *

itil
.v.v,
m 0 m

mm .N^.V.W.W/

'S»;

imMwM

Gambar seorang pemimpin perampok. Gambaran perampok Inggris pada awal abad ketujuhbelas
lebih berhutang kepada panggung, dan mungkin juga kepada balada-balada Robin Hood, daripada
kepada pengalaman.

87
BANDIT SOSIAL

seperti Black George di Serbia atau Kolokotrones di Yunani; dan sejarah


kebanditan Balkan, seperti yang telah kita lihat, akrab dengan para haiduk
yang 'memakai pakaian pedagang' sebagai sebuah mantra dan terlibat di
dalam perdagangan. K a m i cenderung jadi kagum terhadap transformasi
dari orang-orang keras di Corsica atau di pedalaman Sisilia yang menjadi
pengusaha dan pebisnis Mafiosiyang dapat menangkap kesempatan ekonomi
dari lalu-lintas o b a t terlarang yang bersifat internasional atau dari
pembangunan hotel-hotel mewah dan juga dari orang yang berikutnya,
tetapi m e n c u r i hewan ternak, di mana banyak di antara mereka yang
mencabut giginya, adalah sebuah aktivitas yang memperluas pandangan
e k o n o m i si petani. Setidaknya, hal itu cenderung m e m b u a t m e r e k a
berhubungan dengan orang-orang yang pandangannya lebih luas.
W a l a u p u n begitu, berbicara secara ekonomis, maka para bandit
bukanlah seorang figur yang sangat menarik, dan meskipun ia mungkin
berhak untuk masuk ke dalam sebuah atau dua buah catatan kaki di dalam
b u k u pelajaran perkembangan ekonomi, ia nampaknya tidak berhak untuk
m e n d a p a t k a n lebih dari itu. Ia memberikan sumbangan untuk akumulasi
m o d a l l o k a l — h a m p i r secara pasti melalui tangan para parasitnya, daripada
melalui pengeluaran-bebasnya sendiri. Karena ia merampok pedagang yang
lewat, e f e k ekonominya mungkin sama dengan biro perjalanan turis, yang
juga m e n y e r a p penghasilan dari orang-orang asing: di dalam hal ini, para
p e r a m p o k dari pegunungan Sardinia dan para pengembang Aga Khan's
Costa Smeralda adalah dua f e n o m e n a ekonomi yang sama.* D a n itu sudah
semuanya. D e n g a n demikian, signifikansi yang nyata dari hubungan e k o n o m i
p a r a b a n d i t a d a l a h b e r b e d a . Hal itu terletak p a d a p e n e r a n g a n y a n g
d i p a n c a r k a n terhadap situasinya di dalam masyarakat pedesaan.

* Bahkan efek mereka terhadap ekonomi di sekelilingnya adalah sama kecilnya. Karena
terdapat sebuah gap khusus yang lebar antara ekonomi lokal dengan daerah turis, maka
banyak pemasukan yang didapat dari arus turis keluar lagi untuk membayar
pengkonsumsian mereka terhadap, misalnya perahu-motor mewah, sampanye dan ski-
air, yang juga harus dibeli dengan mata uang asing. Sama seperti seorang pemimpin
perampok yang merampok para pedagang yang lewat di daerahnya, dan setelah itu
membeli perhiasan, amunisi serta pedang dengan hiasan yang menyolok, atau memakai
uang ini dengan hidup mewah di ibukota, hanya memberikan kontribusi yang kecil
untuk pemasukan daerahnya.

88
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN 1
II

Bahwa fakta yang penting sekali mengenai situasi sosial para bandit
adalah ambiguitasnya. Ia adalah orang luar dan seorang pemberontak,
seorang miskin yang menolak untuk menerima peran yang biasa dari
kemiskinan, dan membangun kebebasannya hanya dengan sumber-sumber
yang dapat dijangkau oleh mereka yang miskin, kuat, berani, cerdik dan
teguh. Hal ini membuatnya lebih dekat kepada mereka yang miskin: ia
adalah salah satu bagian dari mereka. Hal itu menempatkannya di dalam
oposisi terhadap hierarki kekuasaan, kekayaan dan pengaruh: ia adalah bukan
bagian dari mereka. Tidak ada yang bisa membuat seorang petani
perampok menjadi seorang 1gentlemart, karena pada masyarakat di mana
para bandit muncul, kebangsawanan dan orang-orang kaya tidak direkrut
dari lapisan tersebut. Pada saat yang sama, para bandit ditarik ke dalam
jaringan kekayaan dan kekuasaan, karena, berbeda dengan para petani yang
lain, ia mendapatkan kekayaan dan menggunakan kekuasaan. Ia adalah 'salah
satu bagian dari kita' yang secara konstan berproses menjadi bagian dari
'mereka'. Semakin sukses ia sebagai seorang bandit, maka ia akan semakin
berperan sebagai seorang pembela kaum miskin dan menjadi bagian dari
sistem kaum kaya,
Memang benar bahwa pengisolasian masyarakat desa, ketipisan dan
kesementaraan dari hubungan mereka dengan desa, jarak yang ada antara
tempat operasi mereka dengan desa, dan primitifisme yang umum dari
kehidupan desa, membuat para bandit memainkan perannya yang terpisah
dengan sukses. Saudara kembarnya di perkampungan kumuh yang padat
dikota,-yaitu paragangsterlokal atau bos politik (yang juga, di dalam hal ini,
berdiri di pihak yang miskin dan menentang pihak yang kaya, dan kadang-
kadang memberikan barang rampasannya dari kaum kaya kepada kaum
miskin), tidak begitu berperan sebagai pemberontak dan pelanggar hukum,
tetapi lebih berperan sebagai bos. Koneksinya dengan pusat kekayaan dan
kekuasaan resmi (seperti misalnya 'Balai Kota') lebih terlihat—hal itu mungkin
adalah yang paling terlihat dari dia. Bandit pedesaan mungkin akan berpura
pura diam di luar 'sistem'. Koneksi pribadinya dengan dunia non-bandit
mungkin hanya berupa kekerabatan, keanggotaan dirinya pada komunitas
desanya yang bersifat lokal, yaitu bahwa ia mungkin terlihat masuk ke dalam
sub-dunia yang independen secara keseluruhan, di mana para petani hidup,

89
BANDIT SOSIAL i

dan yang hanya diserbu oleh orang-orang kaya, pemerintah, polisi, penagih-
pajak, dan penduduk asing pada waktu-waktu tertentu saja. Kemungkinan
lainnya adalah bahwa sebagai seorang pemimpin gerombolan bersenjata
yang merdeka dan mobile, yang tidak tergantung kepada siapapun juga,
relasinya dengan pusat kekayaan dan kekuasaan hanya akan terlihat seperti
relasi dari suatu badan asing dengan yang lainnya, yang pengaruhnya terhadap
badan tersebut tidak lebih seperti pengaruh negosiasi perdagangan dengan
Inggris terhadap status revolusioner Castro dari Kuba. Dan si bandit tetap
tidak dapat melarikan diri dari logika kehidupan di dalam sebuah masyarakat
yang dapat dikuasai dan dieksploitasi dengan gampang.
Adalah sebuah fakta dasar dari kebanditan bahwa, dengan cukup
terpisah dari kebutuhan si bandit akan kontak-kontak bisnis, ia membentuk
sebuah nukleus dari kekuatan bersenjata, dan dengan demikian, sebuah
kekuatan politik. Pertama-tama, sebuah gerombolan adalah sesuatu yang
harus dirangkul dengan kesepakatan oleh sistem yang lokal. Karena apabila
tidak terdapat suatu mesin yang efektif dan rutin untuk memelihara
ketertiban umum—dan hampir secara pasti, pada kasus-kasus seperti inilah
para bandit bermunculan—, maka tidak banyak gunanya untuk meminta
perlindungan terhadap pemerintah, selain karena permintaan semacam itu
dapat mengakibatkan pengiriman pasukan ekspedisi yang akan merusak
daerah pedalaman dengan lebih pasti daripada para bandit lokal:
'Saya lebih menyukai berurusan dengan para bandit daripada dengan
polisi', kata seorang tuan tanah Brazil di sekitar tahun 1930. Tara polisi
adalah sebuah kumpulan 'pembunuh-anjing' yang datang dari ibukota
dengan ide bahwa semua orang pedalaman melindungi para bandit. Mereka
pikir kami mengetahui semua jalur pelarian diri para bandit. Sehingga tujuan
utama mereka adalah untuk mendapatkan pengakuan dengan harga
apapun....Apabila kami mengatakan bahwa kami tidak tahu, mereka
memukuli kami. Apabila kami memberitahukan mereka, mereka tetap
memukuli kami, karena hal itu membuktikan bahwa kami memiliki ikatan
dengan para bandit....Orang-orang pedalaman tidak bisa menang....—
Dan para bandit ?—Ah, para bandit berlaku seperti bandit. Pikirkanlah,
kau harus mengetahui bagaimana cara mengendalikan mereka supaya mereka
tidak menimbulkan kekacauan. Walaupun begitu, tinggalkanlah minoritas

160
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN

dari mereka yang memang benar-benar kejam, mereka tidak membahayakan


kecuali ketika mereka sedang dikejar oleh polisi'.4
Perkebunan-perkebunan yang terisolasi di daerah seperti itu telah lama
belajar mengenai bagaimana cara membangun hubungan diplomatik dengan
para perampok. Para gadis yang dilahirkan secara baik mengingat kembali
bagaimana mereka, ketika masih anak-anak, diusir dengan cepat dari jalanan,
ketika beberapa pasukan bersenjata tiba di hacienda pada saat matahari
terbenam, untuk diterima dengan sopan dan dengan tawaran keramahan
oleh pemimpin rumah, serta untuk dikirim ke jalan misteriusnya dengan
saling hormat-menghormati dan kesopanan yang sama. Apa lagi yang dapat
diharapkan untuk dilakukan olehnya ?
Setiap orang harus mencapai kesepakatan dengan para bandit yang
sudah besar dan mapan. Hal ini memiliki arti bahwa mereka, sampai kepada
tingkatan tertentu, terintegrasi ke dalam masyarakat yang telah mapan.
Idealnya tentu adalah perubahan formal dari pemburu gelap menjadi
pengawas hewan perburuan liar, yang adalah tidak umum. Kaum Cossack
diberikan tanah dan hak-hak istimewa oleh para bangsawan mereka atau
Tsar, untuk mengganti perampokan-bebas dengan perlindungan terhadap
daerah dan kepentingan bangsawan mereka. Gajraj, seorang pemimpin
kaum dacoit Badhak, yang 'bangkit dari profesi sebagai seorang pemain
pertunjukan monyet menjadi Robin Hood dari Gwalior' di tahun 1830-
an, 'telah membuat dirinya begitu hebat, sehingga Durbar menunjuknya
untuk menahan ghat atau kapal-kapal feri agar tetap berada di seberang
Chambal, hal mana dilakukannya dengan mengambil keuntungan yang besar
dari mereka'. Kaum Mina, 'suku perampok' lain yang juga terkenal di India
pusat, telah menjadi teror di Alwar, tetapi di Jaipur mereka menerima
sewa tanah gratis sebagai imbalan atas tugas mengawal rombongan
pembawa harta, dan terkenal karena loyalitas mereka kepada Raja. Di India,
sama seperti di Sisilia, profesi dari desa dan ladang, atau penjaga-ternak,
sering bisa -ditukar-tukar dengan profesi bandit Kaum Ramosi, sebuah
komunitas dacoit yang kecil di daerah kepresidenan di Bombay, diberikan
tanah, berbagai keuntungan lain dan hak untuk menarik iuran dari semua
pelancong, sebagai imbalan dari menjaga desa. Apa lagi yang lebih aman
4 1 Leonardo Mota, op, cik, hlm. 54.

91
BANDIT SOSIAL f

j j
daripada pengaturan-pengaturan seperti itu di dalam melawan perampok
yang tidak terkontrol? 5
Terlepas dari apakah pengaturan-pengaturan semacam itu diformalkan
atau tidak, para penghuni daerah operasi bandit sering tidak memiliki pilihan
lain. Para pejabat lokal yang mau mengerjakan tugas mereka secara diam-
diam dan tanpa ribut-ribut—memangnya siapa di antara mereka yang
tidak?—akan terus berhubungan dan berada dalam kesepakatan dengan
mereka, karena kalau tidak maka ia bisa mendapatkan resiko berupa insiden-
insiden lokal yang menyakitkan, yang memberikan publisitas yang tidak
dikehendaki terhadap suatu daerah, dan yang akan menyebabkan para pejabat
tinggi mengambil pandangan yang buruk terhadap bawahan mereka. Hal
ini menjelaskan mengapa di daerah-daerah yang banyak banditnya, kampanye
untuk melawan kebanditan sangat sering dilaksanakan oleh pasukan khusus
yang dipanggil dari luar. Para pedagang lokal membuat aturan-main mereka
sendiri untuk mengamankan bisnis mereka dari gangguan rutin. Bahkan
para polisi dan tentara yang bertugas di pos mungkin akan lebih suka untuk
memelihara kejahatan—dengan kesepakatan diam-diam atau terang-
terangan—di bawah ambang pintu yang dapat menarik perhatian dari
ibukota, yang meninggalkan banyak ruang untuk kebanditan, karena pada
periode pra-industrial, mata pemerintah pusat tidak menembus masyarakat
desa yang terbelakang secara mendalam, kecuali kalau ada kepentingannya
yang khusus.
Walaupun begitu, orang-orang kaya atau pemerintah lokal tidak hanya
harus mencapai kesepakatan dengan para bandit, tetapi pada banyak
masyarakat desa mereka juga memiliki kepentingan yang berbeda di dalam •
melakukannya. Politik di daerah yang dikuasai oleh para tuan tanah pra-
kapitalis menghidupkan persaingan dan hubungan di antara para keluarga
tuan tanah yang dominan beserta dengan pengikut dan klien-klien mereka.
Kekuatan dan pengaruh dari pemimpin sebuah keluarga yang seperti itu
t e r l e t a k , di dalam analisis yang terakhir, pada j u m l a h o r a n g y a n g
dipatronkannya, menawarkan perlindungan dan sebagai imbalan menerima
p e l a y a n a n yang loyal dan ketergantungan, yang menjadi ukuran dari

5 R. V. Russell, op. at., I, hlm. 52-3; III, hlm. 237-9, 474. I

92
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN

prestisnya, dan oleh karena itu juga menjadi ukuran dari kemampuannya
untuk membangun aliansi: pertempuran, pemilihan atau apapun yang
menentukan kekuatan lokal. Semakin terbelakang suatu daerah, semakin
terpencil, lemah atau tidak tertarik suatu pemerintahan yang lebih tinggi,
maka semakin vital kemampuan dari seorang penting atau seoranggentleman
untuk memobilisasi rakyat-'nya' di dalam politik lokal. Apabila ia memiliki
cukup pedang, senapan atau suara pada perhitungan politik lokal, maka ia
bahkan tidak perlu untuk menjadi terlalu kaya, karena kekayaan hanya
diperhitungkan di dalam suatu daerah yang makmur dan maju secara
ekonomi. Tentu saja kekayaan menolong untuk mendapatkan jumlah
langganan yang lebih besar, walaupun hanya kekayaan yang dapat dengan
secara bebas, atau bahkan secara pamer, dibagikan untuk menunjukkan
status dan kekuatan patronase dari seorang bangsawan. Di sisi lain, pengikut
yang berjumlah besar dan hebat akan melakukan lebih untuk mendapatkan
tanah dan uang orang itu daripada untuk mendapatkan suara tertinggi untuk
para figur; meskipun tentu tujuan dari politik semacam itu adalah untuk
mengakumulasi pengaruh keluarga dan bukan pengaruh modal. Memang,
ketika pengejaran terhadap kekayaan menjadi terpisah dari kepentingan
keluarga dan menjadi superior terhadapnya, maka politik yang semacam
itu akan hancur.
Ini adalah sebuah situasi yang secara ideal cocok dengan kebanditan.
Situasi tersebut menyediakan sebuah permintaan alamiah dan peran politik
bagi para bandit, sebuah cadangan lokal dari sekumpulan orang bersenjata
yang tidak terikat, yang apabila mereka dapat dibujuk untuk menerima
patronase dari seorang gentleman atau seorang penting, maka hal itu akan
meningkatkan prestise dari si gentleman atau orang penting tersebut secara
hebat, dan juga pada saat yang cocok, dapat meningkatkan kekuatan tempur
dan penarikan-suaranya. (Lebih jauh lagi, penetapan upah yang dilakukan
oleh para bangsawan menyediakan pekerjaan yang baik untuk para bandit
secara individual, baik secara potensial maupun aktual.) Seorang pemimpin
perampok yang bijaksana akan mencantelkan dirinya hanya kepada faksi
lokal yang dominan, yang dapat menjamin perlindungan riil, tetapi bahkan
apabila ia tidak menerima patronase, maka ia hanya perlu cukup memastikan
bahwa hampir semua bos lokal akan memperlakukannya sebagai seorang

93
BANDIT SOSIAL f

sekutu yang potensial, yang berarti juga memperlakukannya sebagai seorang


yang layak untuk ditawarkan sebuah perjanjian yang bagus. Inilah mengapa
di daerah-daerah yang terpencil dari pemerintahan pusat yang efektif, seperti
negara Timur Laut Brazil yang terbelakang sampai dengan tahun 1940,
gerombolan-gerombolan yang terkenal secara mengagumkan dapat muncul
untuk periode yang lama: Lampiao ada selama hampir dua puluh tahun.
Tetapi kemudian Lampiao telah menggunakan situasi politik seperti itu
untuk membangun sebuah pasukan yang kuat, yang tidak hanya merupakan
sebuah kekuatan potensial bagi para 'kolonel' yang hebat di daerah
pedalaman, tetapi juga merupakan sebuah kekuatan bagi dirinya sendiri.
Pada tahun 1926, pasukan Pres tes, sebuah formasi gerilya yang ringan,
yang dipimpin oleh seorang pejabat angkatan darat yang memberontak,
yang menjadikan dirinya sebagai pemimpin Partai Komunis Brazil, mencapai
daerah Timur Laut setelah mengadakan operasi gerak selama dua tahun di
bagian yang lain dari Brazil. Pemerintah Federal meminta pertolongan kepada
Messiah dari Juazeiro, Padre Cicero, yang pengaruhnya telah membuat
dirinya menjadi seorang bos politik yang efektif di daerah Ceara, sebagian
karena seorang Messiah dapat menolong orang-orang yang beriman untuk
kebal terhadap seruan revolusioner-sosial dari Prestes dan orang-orangnya.
Padre Cicero, yang tidak antusias dengan kehadiran pasukan federal di
tanahnya (ia menunjukkan bahwa para gembalanya tidak siap untuk
menghadapi siapapun yang oleh pemerintah disebut sebagai 'bandit', lagipula
pasukan Prestes tidak menyerang orang-orang yang beriman sebagai anti-
sosial), menerima solusi yang ditawarkan. Lampiao diundang ke Pendeta
Yerusalem, ke kota Juazeiro, dan diterima dengan penuh hormat, diberikan
sebuah pangkat kapten yang resmi oleh pejabat resmi yang paling senior di
tempat kediamannya (seorang inspektor dari kementrian pertanian), dengan
sebuah senapan dan 300 rentetan peluru untuk tiap orang dari pasukannya,
dan disuruh untuk mengganggu para pemberontak.* Bandit yang hebat itu
amat senang dengan perubahan yang tiba-tiba ke dalam status yang sah ini.
ja
ri
* Insiden ini adalah dasar dari kata-kata di dalam roman tentang Lampiao yang disebutkan
di atas. 6
6 Lihat O. Anseimo, op. at., hlm. 528-36.

94
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN

Walaupun begitu, ia dinasehati oleh seorang Icolonel' yang bersahabat bahwa


ia hanya menjadikan dirinya sebagai cakar-kucing pemerintah, yang secara
pasti akan mengklaim, ketika Prestes telah tiada, bahwa komisinya bersifat
tidak valid, dan juga secara pasti akan menolak menghormati janjinya untuk
membayar ganti kerugian karena kejahatan-kejahatan masa lalunya. Alasan
ini sepertinya meyakinkan Lampiao, yang dengan cepat menghentikan
pengejarannya terhadap Prestes. Tidak diragukan lagi bahwa ia memiliki
perasaan yang sama dengan semua orang yang ada di daerah pedalaman,
bahwa gerombolan bersenjata yang berkeliaran adalah sesuatu yang cara
mengatasinya dapat diketahui, tetapi pemerintahpun ternyata lebih tidak
dapat diperhitungkan dan lebih berbahaya.
Para bandit yang dapat mengambil keuntungan dari situasi politik
yang baik itu hanyalah mereka yang memiliki reputasi sebagai seorang
pemberontak sosial yang begitu terkenalnya sehingga para tuan tanah dan
bangsawan akan lebih senang melihat mereka mati. Jumlah kelompok seperti
itu tidak pernah besar, dan jumlah mereka dapat dengan mudah
dipertahankan agar tetap kecil, di mana para bandit petani dapat membangun
hubungan dengan orang-orang yang bersubstansi dan berpendirian.
Lebih jauh lagi, struktur politik masyarakat desa yang seperti itu
menyediakan sebuah kekuatan tambahan yang lain, atau bahkan yang lebih
hebat, bagi para bandit. Karena apabila faksi atau keluarga yang dominan
melindunginya, maka kelompok-kelompok oposisi atau yang terkalahkan
tidak memiliki jalan lain kecuali mengangkat senjata, yang secara ekstrim
berarti bahwa mereka harus menjadi pemimpin gerombolan. Ada banyak
contoh mengenai hal ini. Sleeman di dalam karangannya, Journej through the
Kingdom of Oude in 1849-50, memberikan sebuah daftar dari beberapa hal
yang seperti itu, seperti Imam Buksh, yang masih tetap mempertahankan
gerombolan dan perbuatan merampoknya, 'walaupun dipulihkan ke dalam
tingkatannya yang sekarang dengan syarat-syarat yang ditentukan olehnya'.
Praktek itu adalah biasa, apabila bukan tak terhindarkan, di Jawa. Sebuah
contoh yang bagus dari situasi seperti itu adalah yang terjadi di daerah
Cajamarca di Peru pada awal abad keduapuluh yang menghasilkan sejumlah
bandit yang ^beroposisi', khususnya Eleodoro Benel Zuloeta, yang terhadap
dirinya pernah dilakukan beberapa kampanye militer yang sedikit besar

95
BANDIT SOSIAL i

pada pertengahan tahun 1920-an.7 Pada tahun 1914, Benel, seorang tuan
tanah, telah menyewakan hacienda Llaucan, sehingga membuat dirinya
menjadi tidak disenangi oleh para petani Indian yang lokal, di mana
ketidakpuasan mereka kemudian dimobilisasi ke arah dirinya oleh saudara
Ramos, yang telah memegang sub-kontrak dari tanah tersebut. Benel
meminta pertolongan kepada pemerintah, yang membantai para Indian
dengan cara-cara yang biasa digunakan, sehingga hal itu menegaskan kepada
mereka yang selamat dari pembantaian tersebut. Ramos kemudian merasa
bahwa ia harus menghabisi Benel, tetapi hanya dapat membunuh anak
laki-lakinya. "Sialnya keadilan gagal untuk dilaksanakan dan kejahatan tetap
tidak terbalaskan,' kata para sejarawan dengan penuh kebijaksanaan, dan
menambahkan bahwa pembunuhnya kemudian menikmati dukungan dari
beberapa musuh pribadi Benel, seperti misalnya Alvarado dari Santa Cruz.
Setelah itu Benel menyadari aset-asetnya untuk membiayai 'sebuah legiun
yang hebat, yang terdiri dari klien-kliennya (trajabadores) y yang bertekad untuk
mengabdikan hidup mereka dengan melayani sang pemimpin', dan bergerak
melawan Alvarado dan Ramos. Saat ini keadilan betul-betul terlaksana,
tetapi Benel telah membentengi hacienda miliknya dan mempertahankannya.
Hal ini secara alamiah membantu dirinya 'untuk mendapatkan simpatisan
lagi, yang semua kebutuhan hidupnya akan disediakan oleh Benel'.
Ia merupakan yang paling hebat di antara banyak pemimpin-
gerombolan yang muncul dengan kejatuhan otoritas pemerintah secara nyata,
melalui sebuah kombinasi yang kompleks dari persaingan politik dan pribadi,
balas dendam, ambisi politik dan ekonomi, dan pemberontakan sosial.
Seperti yang dikatakan oleh seorang sejarawan (militer) tentang kampanye itu:
Para petani di perumahan itu merendah dan melempem, tidak mampu
untuk berdiri melawan para tiran lokal yang kecil. Walaupun begitu,
merasakan hidup adalah merasakan marah untuk melawan ketidakadilan.
Dengan demikian, penguasa dan pemerintah lokal yang kekurangan
persiapan intelektual untuk tugas-tugas mereka yang sulit, dapat menyatukan
orang-orang yang sekarang sudah berani dan gagah melawan
mereka...Sejarah dari semua masyarakat menunjukkan bahwa di dalam

7 Lihat Teniente Coronel (R) Genaro Matos, Operaciones irrtgulares al n&rte de Cajamarca
1924-5 a 1927, Lima, 1968.

160
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN

situasi seperti itu, terbentuk berbagai gerombolan bersenjata. Di Chota


mereka berada di bawah Benel, di Cutervo mereka ada di bawah Vasquez*
d a n y a n g lainnya. O r a n g - o r a n g ini m e n e r a p k a n k e a d i l a n m e r e k a ,
m e n g h u k u m mereka yang m e r a m p a s tanah orang lain, m e r e s m i k a n
perkawinan, mengejar kriminal dan memaksakan aturan pada bangsawan-
bangsawan lokal.
Pada saat-saat pemilihan, Wakil-Wakil Parlemen menggunakan para
petempur ini, menyediakan senjata untuk mereka dan memerintahkan mereka
u n t u k mengambil tindakan terhadap musuh politik dari wakil y a n g
bersangkutan. Kelompok-kelompok bersenjata tumbuh semakin kuat dan
kebanditan telah mencapai ke suatu titik yang mengakibatkan kepanikan
para penduduk yang damai. 9
Benel beraksi sampai dengan tahun 1923 ketika ia membuat kesalahan
dengan beraliansi kepada beberapa raja lokal yang berencana u n t u k
menggulingkan Presiden Leguia yang hebat, yang mana setelah itu kekuatan-
kekuatan yang substansial diperintahkan untuk terjun ke lapangan dan situasi
di Cajamarca menjadi tenang kembali, dan hal itu dilakukan tidak dengan
tanpa usaha. Ia akhirnya terbunuh pada tahun 1927. Ramos dan Alvarado
juga menghilang dari pemandangan, bersama dengan berbagai m a c a m
pemimpin-gerombolan yang lain.
Persaingan lokal semacam itu tidak dapat dipisahkan dari kebanditan.
Kasus Keluarga Macgregors pada abad keenambelas sampai delapanbelas,
dan secara khusus mengenai anggota mereka yang paling terkenal, Rob
Roy, menunjukkan persaingan tersebut dengan sangat jelas. Keluarga
Macgregors tetap menjadi sebuah keluarga perampok, karena musuh-
musuh mereka tidak meninggalkan pilihan lain kecuali pembasmian. (Mereka

* Tiga bersaudara Vasquez, Avelino, Rosendo dan Paulino nampaknya adalah petani
dengan tanah yang kecil, yang melalui rangkaian aktivitasnya berhasil menjadi tuan dari
hacienda di Pallac dan Camsa. Mereka ditipu dengan sebuah 'perjanjian damai' yang
palsu, dan terbunuh di dalam sebuah perjamuan yang diorganisir oleh sub-kepala daerah
untuk merayakan perjanjian damai tersebut.8
8 Romulo Merino Arana, Historia policial del Peru, Lima n.d., hlm. 177-8; G. Matos, op.
cit., hlm. 390-98.
9 G. Matos, op. cit., hlm. 75; dikutip dari Salamon Vilchez Murga, Fusi/es Machetes,
sebuah sumber lokal.

97
BANDIT SOSIAL i

memang dibubarkan secara resmi dan nama mereka dilarang). Reputasi


Rob Roy sendiri sebagai Robin Hood Skodandia didapatkan terutama
dari fakta bahwa ia menyerang Pangeran (Duke) Montrose, seorang penting
yang sukses, yang menurut Rob Roy telah memperlakukannya dengan ddak
adil. Dengan cara ini, perlawanan bersenjata dari orang-orang luar' ke
'dalam' politik keluarga atau aristokrasi, mungkin akan, setidaknya secara
lokal dan sementara, memuaskan kemarahan dari kaum miskin terhadap
penindas mereka, sebuah situasi yang tidak dikenal di dalam politik yang
lain. Dalam setiap persoalan, ketika keluarga pemilik tanah berseteru dan
bertempur, membuat dan menghentikan aliansi keluarga, memperebutkan
warisan dengan senjata, yang kuat akan mengakumulasi kekayaan dan
pengaruh di atas tulang-tulang yang patah dari yang lemah, ruang lingkup
dari gerombolan petempur yang dipimpin oleh pihak yang kalah dan tidak
puas secara alamiah sangat besar.
Struktur politik desa di dalam kondisi yang melahirkan kebanditan,

'Membagi-bagi hasil rampasan'. Lihat baju mereka, dataran rendah dengan puing-puing Romawi
sebagai latarnya, sandaran yang biasa dari ikonografi perampok Italia yang romantis.

160
EKONOMI DAN POLITIK KEBANDITAN

dengan demikian, memiliki dua efek Di satu sisi ia menyuburkan, melindungi


dan melipatgandakan jumlah bandit, di sisi lain, ia mengintegrasikan mereke
ke dalam sistem politik. Tidak dapat disangkal bahwa kedua efek ini
mungkin lebih kuat apabila aparat pemerintahan pusat sedang absen atau
tidak efektif dan pusat kekuatan regional sedang berimbang atau tidak
stabil, seperti pada kondisi 'anarki feodal', di daerah-daerah perbatasan, di
antara mosaik kerajaan-kerajaan kecil yang berganti-ganti, di negara
terbelakang yang liar. Seorang kaisar, raja atau bahkan baron yang kuat,
membangun hukum sendiri di tanah miliknya dan lebih suka menggantung
gerombolan perampok bersenjata yang mandiri daripada mempatronkan
mereka, baik karena mereka mengganggu sistem sosial yang ada atau hanya
karena mengganggu perdagangan dan kepemilikan. Raja Inggris jarang
memiliki kebutuhan untuk merekrut dacoit sebagai pengawal dari
transportasi-hartanya seperti raja dari Jaipur. Dan orang-orang yang
kekuatannya didasarkan atas penciptaan kekayaan dengan kekayaan, dan
yang tidak memerlukan (atau tidak lagi memerlukan) akumulasi kekayaan
dengan pisau atau senapan, lebih suka menyewa polisi untuk melindunginya
daripada menyewa penjahat. Para 'baron perampok' dari masa liar di dalam
kapitalisme Amerika membuat keberuntungannya dengan menjadi Pinkerto,
dan bukan dengan menjadi jago tembak yang mandiri. Adalah bisnis-bisnis
kecil dan lemah yang harus bernegosiasi dengan para penjahat, bukan bisnis-
bisnis besar. Lebih jauh lagi, dengan pembangunan ekonomi, kaum kaya
dan kuat akan semakin mungkin melihat bandit sebagai ancaman terhadap
kepemilikan dan harus dibasmi, daripada melihatnya sebagai salah satu faktor
di dalam permainan-kekuasaan.
Di bawah keadaan yang seperti itu, para bandit menjadi orang buangan
yang permanen, tangan mereka menentang setiap orang yang 'terhormat'.
Mungkin pada tahap ini anti mitos-kebanditan akan muncul, sehingga
perampok akan tampak berlawanan dengan pahlawan, bagai-—dengan
menggunakan terminologi para bangsawan Rusia pada akhir abad
kedelapanbelas—'seekor binatang buas dengan bentuk manusia', csiap untuk
menduniawikan semua yang suci, untuk membunuh, menjarah, membakar,
untuk melanggar kemauan Tuhan dan hukum Negara'.10 (Nampaknya pasti

10 D. Eeckhaute, loc. cit., hlm. 201-2.

99
BANDIT SOSIAL

bahwa, setidaknya di Rusia, mitos bandit ini, yang merupakan penolakan


terhadap kemanusiaan, muncul sangat kemudian setelah mitos kepahlawanan
yang ada pada lagu-rakyat dan syair-rakyat.) Mekanisme pengintegrasian
kebanditan ke dalam kehidupan politik yang normal telah hilang. Para
perampok sekarang hanya termasuk ke dalam satu bagian dari masyarakat
saja, yaitu kaum miskin dan tertindas. Ia dapat b e r g a b u n g d e n g a n
pemberontakan petani yang melawan para bangsawan, pemberontakan
m a s y a r a k a t tradisional yang m e l a w a n m o d e r n i t a s , p e m b e r o n t a k a n
komunitas marjinal atau minoritas yang melawan integrasi mereka ke dalam
masyarakat politik yang lebih luas, atau dengan petunjuk yang p e r m a n e n
ke arah yang 'lurus' atau dunia terhormat, dan ke arah yang 'bengkok' atau
dunia penjahat.* Tetapi bahkan hal itu sekarang menyediakan ruang-lingkup
yang kurang untuk kehidupan di gunung, di hutan, dan di jalan raya yang
terbuka. Bonnie dan Clyde, pewaris Jesse James, bukanlah termasuk ke
dalam jenis penjahat Amerika di tahun 1930-an, tetapi adalah m e r u p a k a n
kemunduran sejarah. Semakin dekat seorang modern yang bersenjata kuat
kepada kehidupan desa, maka tanah di pedalaman akan terpanggang akibat
kejahatan kota.

* Di dalam kasus-kasus yang merupakan pengecualian, seperti di Sisilia dan pada imigran
minoritas di A.S., ia juga dapat bergabung dengan kelas borjuis yang baru.

156
7
Bandit dan Revolusi
Fhgellum Dci et cornmissanus missus a Dco contra usur im—n

otiosas. (Bencana dan Tuhan dan Wakil Tuhan melawan ndbk

kekayaan yang tidak produktif

Penggambaran-dtn o Uh Maret Saarra, st&mg p*


asal Naptk pada iahmm t9S0^m

'I Ai dalam hal ini, para bandit harus memilih untuk menjd
JLXkriminal atau seorang revolusioner. Bagaimana kalau
revolusi? Seperu yang telah kita lihat, kebanditan toiial memiliki i ttm&Mi
kepada revolusi» karena ia adalah sebuah fenomena protes $m l apabila
bukan pelopor atau inkubator pemberontakan yang potensial Dt dalam
hal ini, ia berbeda dengan dunia penjahat biasa, yang telah kita kontrakkan
dengan kebanditan sosial Durua penjahat (seperu yang diimplikasikan oleh
namanya) bersifat anumasyarakat, mereka ada karena membalikkan nilai
nilai dari dunia yang lurus1—dunia itu sendiri biasa disebut dengan flulah
'bengkok'—tetapi sebaliknya juga bergantung kepadanya Dunia seorang

lumeau, Vit immmqm H $md$ 4t fUme dam k mw&i h m%tim mtk,
1957-9, II» hlm. 557.
BANDIT SOSIAL

revolusioner adalah juga dunia yang lurus', kecuali mungkin pada saat-saat
penyingkapan ketika bahkan para kriminal yang anti-sosial memiliki akses
kepada patriotisme dan keagungan revolusioner. Oleh sebab itu, untuk
dunia penjahat yang sejati, revolusi hanya dianggap sedikit lebih dari
kesempatan baik yang tidak biasa untuk kejahatan. Tidak ada bukti bahwa
kebangkitan dunia penjahat di Paris menyediakan militan atau simpatisan
yang revolusioner untuk revolusi Perancis pada abad kedelapanbelas dan
kesembilanbelas, meskipun pada tahun 1871 para pelacur sudah benar-
benar menjadi pendukung Paris Commune\ tetapi sebagai sebuah kelas mereka
lebih menjadi korban eksploitasi dari kriminalitas. Gerombolan-gerombolan
bandit-kriminal yang ada di Perancis dan daerah pedalaman Rhineland pada
tahun 1790-an bukanlah sebuah fenomena yang revolusioner, melainkan
merupakan gejala kerusakan sosial. Dunia penjahat masuk ke dalam sejarah
revolusi hanya sejauh classes dangereus bercampur dengan classes laborieuses,
terutama pada beberapa tempat di kota, dan juga karena para pemberontak
serta pengacau sering diperlakukan oleh pemerintah sebagai kriminal dan
penjahat, walaupun secara prinsip, perbedaannya jelas.
Para bandit, di sisi lain, memiliki nilai-nilai dan aspirasi dari dunia
petani, dan sebagai pelanggar hukum serta pemberontak, mereka biasanya
sensitif terhadap gelombang revolusioner. Sebagai orang yang telah
memenangkan kebebasannya, mereka biasanya merendahkan massa yang
pasif dan lembam, tetapi pada epoh-epoh revolusi, pasifitas ini akan
menghilang. Sejumlah besar petani menjadi bandit. Pada masa kebangkitan
Ukraine selama abad keenambelas sampai tujuhbelas, mereka akan
mendeklarasikan diri mereka sebagai Cossack. Pada tahun 1860-1861 unit-
unit gerilya petani dibentuk di mana-mana, dan sama seperti gerombolan
perampok: para pemimpin lokal akan menemukan diri mereka menarik
sebuah gelombang yang massif dari tentara Bourbon yang telah dibubarkan,
para desertir, atau orang-orang yang menghindari wajib militer, para pelarian
penjara, mereka yang takut disiksa karena melakukan protes sosial selama
pembebasan Garibaldi, para petani dan orang-orang gunung yang mencari
kebebasan, balas dendam, perampasan, atau sebuah kombinasi dari semua
itu. Seperti gerombolan penjahat yang lain, unit-unit ini pada awalnya akan
cenderung terbentuk di lingkungan perumahan, dari mana mereka akan

102

BANDIT DAN REVOLUSI

melakukan rekrutmen, mendirikan sebuah markas di gunung atau hutan


yang tidak jauh, dan memulai operasi mereka dengan aktivitas-aktivitas
yang sulit dibedakan dari para bandit yang biasa. Hanya latar belakang
sosialnya yang sekarang berbeda. Sekarang, kaum minoritas yang menentang
bergabung dengan mobilisasi dari kaum mayoritas. Tidak lama lagi, dengan
mengutip seorang mahasiswa Belanda yang mengkaji Indonesia, pada saat-
saat seperti itu 'gerombolan perampok menggabungkan dirinya dengan
k e l o m p o k - k e l o m p o k lain dan m e n g e k s p r e s i k a n dirinya di b a w a h
penyamaran itu, sementara kelompok-kelompok yang memang memiliki
ideal-ideal yang jujur akan mengambil ciri para bandit'. 2
Seorang pejabat Austria yang bekerja pada pemerintah Turki telah
memberikan sebuah deskripsi yang sangat bagus tentang tahap awal dari
sebuah mobilisasi petani yang seperti itu di Bosnia. Pertama-tama, hal itu
terlihat sebagai sebuah pertikaian keras yang tidak biasa mengenai zakat
(tithe). Kemudian para petani Kristen dari Lukovac dan desa-desa lainnya
berkumpul, meninggalkan rumah mereka dan pergi ke gunung Trusina
Planina, sementara mereka yang berasal dari Gabela dan Ravno berhenti
bekerja dan mengadakan rapat. Sementara negosiasi berjalan, sebuah
gerombolan Kristen bersenjata menyerang sebuah kafilah dari Mostar di
dekat Nevesinye, membunuh tujuh orang muslim penarik gerobak. Orang-
orang Turki lalu membatalkan pembicaraan. Pada saat ini semua petani di
Nevesinye mengangkat senjata, pergi ke gunung dan menyalakan alarm-
api. Mereka yang berasal dari Ravno dan Gabela juga mengangkat senjata.
Terlihat bahwa sebuah pemberontakan yang betfar akan pecah—pada
kenyataannya, terjadi pemberontakan yang mengobarkan perang Balkan
di tahun 1870-an, yang bertujuan untuk memisahkan Bosnia dan
Herzegovina dari Kerajaan Ottoman, dan yang memiliki berbagai macam
konsekuensi internasional yang penting, yang tidak perlu kita bahas di sini.3
Apa yang perlu kita bahas adalah kombinasi ciri dari mobilisasi massa dan
perluasan aktivitas para bandit di dalam sebuah revolusi petani yang seperti
' iKt itu.
2 P. M. van Wulfften-Palthe, Psycbological aspects of the Indonesian problem, Leideti, 1949,
j « t hlm. 32
3 j. Koetschet, Aus Bosniens let^ter Turken^eit, Vienna dan Leipzig, 1905, hlm. 6-8.

103
BANDIT SOSIAL i

Di mana terdapat sebuah tradisi haiduk yang kuat atau komunitas


penjahat bersenjata yang independen, petani-perampas yang merdeka dan
bersenjata, maka kebanditan dapat menerapkan alur yang bahkan lebih
berbeda di dalam pemberontakan yang seperti itu, karena ia mungkin telah
diakui dengan samar-samar sebagai peninggalan kuno atau nukleus dari
kebebasan di masa depan. Jadi di Saharanpur (Uttar Pradesh, India), kaum
Gujar, sebuah kelompok minoritas yang penting dari penduduk India,
memiliki sebuah tradisi kebebasan atau 'pergolakan' dan 'pelanggaran hukum'
yang kuat (dengan meminjam penyusunan kata-kata yang digunakan oleh
para pejabat Inggris). Kepemilikan tanah Landhaura yang besar oleh kaum
Gujar putus pada tahun 1813. Sebelas tahun kemudian, ketika daerah
pedalaman mengalami masa-masa yang sulit, /semangat keberanian' di
Saharanpur berkembang 'lebih cepat dibandingkan kelaparan,
menggabungkan diri mereka secara bersama-sama di bawah seorang
pemimpin perampok yang bernama Kallua,' seorang penduduk asli dari
Gujar, dan melakukan kebanditan baik di kedua sisi sungai Gangga, mereka
merampok para banias (kasta pedagang dan lintah darat), pelancong dan
penduduk Dehra Dun. 'Motif para dacoit,' kata seorang jurnalis-pemerintah
(ga^etteer), 'mungkin tidak hanya menjarah saja, tetapi juga untuk kembali
kepada cara hidup yang lama tanpa hukum, tidak dibebani oleh aturan-
- aturan dari otoritas yang superior. Pendeknya, kehadiran gerombolan
bersenjata lebih mengimplikasikan pemberontakan daripada hanya sekedar
pelanggaran-hukum'. 4
Kallua, yang beraliansi dengan seorang taluqdar yang mengontrol
empat puluh desa dan orang-orang kaya lainnya yang tidak puas, segera
memperluas pemberontakannya dengan menyerang pos-pos polisi,
mengambil beberapa barang berharga dari dua ratus orang polisi penjaga
dan merampok kota Bhagwanpur. Ia kemudian mendeklarasikan dirinya
sebagai Raja Kalyan Singh dan mengirim wakil-wakilnya yang berpakaian
kerajaan untuk meminta upeti. Sekarang ia telah memiliki ribuan orang,
dan mengumumkan bahwa ia akan menghancurkan penindasan asing. Ia

* Pemegang tanah warisan atau pejabat yang berwenang mengurus sebuah taluq (distrik)
di berbagai bagian dari India.
4 District ga^etteers of the United Provinces, AUahabad, 1 9 1 1 , I, hlm. 185.

160
BANDIT D A N REVOLUSI

dikalahkan oleh sebuah kekuatan yang terdiri dari dua ratus tentara Gurkha,
karena ia memiliki 'kesombongan yang dahsyat untuk m e n u n g g u
penyerangan di luar benteng'. Pemberontakan berlangsung sampai dengan
tahun berikutnya ('masa-masa sulit yang berikutnya...telah memberikan
mereka peningkatan jumlah anggota baru'), dan kemudian mereda.
Pemimpin bandit yang dianggap sebagai seorang raja palsu atau yang
mencari legitimasi untuk revolusi dengan cara mengadopsi status formal
dari seorang penguasa, sudah cukup dikenal. Contoh-contoh yang paling
hebat mungkin adalah pemimpin bandit dan Cossack di Rusia, di mana
rasboinikiyang hebat selalu cenderung dianggap sebagai pahlawan-pahlawan
ghaib, semacam pembela tanah Rusia yang Suci dari orang-orang Tartar,
apabila bukan sebagai manusia dewa (avatar) yang menjadi 'Tsarnya para
pengemis'—Tsar yang baik, yang mengenal rakyatnya dan yang akan
mengganti tsar yang jahat, yang berpihak kepada kaum boyar dan orang-
orang kaya. Para pelaku pemberontakan petani yang hebat pada abad
ketujuhbelas dan kedelapanbelas di antara kaum Volga kelas bawah adalah
kaum Cossack—Bulavin, Bolotnikov, Stenka Razin (pahlawan dari lagu-
lagu rakyat) dan Yemelyan Pugachov—, dan kaum Cossack pada masa itu
merupakan suatu komunitas yang terdiri dari para petani-perampas. Seperti
Raja Kalyan Singh, kita juga menemukan mereka mengeluarkan proklamasi
kerajaan; seperti para perampok di Italia selatan pada tahun 1860-an kita-
juga menemukan orang-orang mereka membunuh, membakar, menjarah,
menghancurkan dokumen-dokumen tertulis yang menyetujui perbudakan
dan penundukkan, tetapi tidak memiliki program apapun kecuali menyapu
habis mesin-mesin penindasan.
U n t u k kebanditan itu sendiri, menjadi sebuah gerakan yang
revolusioner dan mendominasi gerakan tersebut adalah hal yang tidak biasa.
Seperti yang telah kita lihat di atas, batas-batasnya, baik itu yang bersifat
teknis maupun ideologis, membuatnya tidak cocok untuk lebih dari sekedar
melakukan operasi-operasi yang sementara dengan pelaku beberapa lusin
orang, dan organisasi internalnya tidak menyediakan model yang dapat
digeneralisasikan untuk menjadi sebuah masyarakat. Bahkan kaum Cossack,
yang mengembangkan komunitas mereka sendiri yang terstruktur dan cukup
* Kelas bangsawan-tinggi di Rusia yang istimewa.

105
BANDIT SOSIAL

besar, serta mobilisasi yang sangat substansial untuk operasi perampokan


mereka, hanya menyediakan pemimpin dan bukan model dari insureksi
petani yang hebat: mereka mengadakan mobilisasi dengan menggunakan
posisi sebagai 'Tsar rakyat' dan bukan sebagai atamarft. Dengan demikian,
kemungkinan besar kebanditan akan masuk ke dalam revolusi petani hanya
sebagai satu aspek dari mobilisasi yang bermacam-macam, dan mengetahui
dirinya hanya sebagai sebuah aspek yang subordinat, kecuali di dalam satu
hal: menyediakan petempur dan pemimpin pertempuran. Sebelum revolusi,
ia bisa saja, dengan meminjam kata-kata dari seorang sejarawan yang ahli
tentang pemberontakan petani di Indonesia, 'merupakan sebuah wadah
yang pada satu sisi melahirkan kebangkitan agama, dan di sisi lain melahirkan
I i pemberontakan'.5 Ketika revolusi pecah, mereka mungkin akan bersatu
dengan ledakan millenial yang dahsyat: 'Gerombolan rampok tumbuh dari
tanah seperti jamur, diikuti dengan cepat oleh kelompok-kelompok rakyat
pengembara, yang memiliki pengharapan terhadap seorang Mahdi atau
sebuah millenium.' (Ini adalah sebuah gambaran mengenai gerakan rakyat
Jawa setelah Jepang dikalahkan pada tahun 1945.)6 Tetapi tanpa Messiah
yang diharapkan, pemimpin karismatik, 'raja yang adil' (atau siapa saja yang

I
menggunakan mahkotanya), atau—untuk meneruskan ilustrasi kita mengenai
Indonesia-—para intelektual nasionalis yang dipimpin dan digunakan oleh
di dalam gerakan itu, fenomena seperti ini kemungkinan akan surut kembali,
dan paling banter meninggalkan aksi-aksi pasukan belakang yang terdiri
dari para gerilyawan hutan.

Tetapi, ketika kebanditan dan temannya, keagungan millenial, telah


mencapai puncak mobilisasi yang seperti itu, kekuatan yang merubah
pemberontakan menjadi gerakan pembangunan-negara atau transformasi-
masyarakat tetap tidak muncul. Di dalam masyarakat tradisional yang
f Pemimpin kaum Cossack yang dipilih.
terbiasa dengan naik dan jatuhnya rezim-rezim politik, yang tidak
5 Sartono Kartodirdjo, The peasants' revolt of Banten in 1888, Hague, 1966, hlm. 23.
menimbulkan efek terhadap struktur sosial yang mendasar, orang-orang
6 Wulfften-Palthe, op. cit, hlm. 34.
kaya, bangsawan, bahkan para pejabat dan hakim, dapat mengetahui tanda-

106
BANDIT DAN REVOLUSI

tanda dari perubahan yang akan datang dan mempertimbangkan waktu


yang matang untuk suatu perpindahan loyalitas yang bijaksana kepada apa
yang pada akhirnya akan membuat seperangkat kewenangan yang baru,
sementara kekuatan ekspedisioner akan berpikiran untuk memindahkan
loyalitasnya kepada pihak yang lain. Sebuah dinasti yang baru bisa muncul,
kuat di dalam hal mandat dari langit, dan orang-orang yang suka damai
akan kembali lagi kepada kehidupan mereka, dengan suatu harapan dan
mungkin juga akhirnya dengan kekecewaan, serta mereduksi para bandit
menjadi hanya pelanggar hukum yang diharapkan dan mengirim para nabi
kembali kepada khotbah mereka yang terbatas. Lebih jarang lagi, seorang
pemimpin Messianik akan muncul untuk membangun sebuah Yerusalem
Baru yang sementara. Pada situasi modern, gerakan atau organisasi
revolusioner akan mengambilalih. Setelah kemenangannya, mereka juga
akan menemukan para aktivis bandit mengarah kembali menjadi pelanggar
hukum yang kecil, untuk bergabung dengan para pembela terakhir dari
cara hidup yang lama dan 'kontra-revolusioner' yang lain di dalam
meningkatkan perlawanan yang sia-sia.
Sebenarnya bagaimana para bandit sosial mencapai sepakat dengan
gerakan revolusioner modem, yang begitu terpencil dari dunia moral yang
kuno tempat mereka tinggal ? Permasalahan tersebut secara komparatif
adalah mudah di dalam kasus gerakan kemerdekaan nasional, karena aspirasi
mereka siap untuk diekspresikan sesuai dengan yang dipahami oleh politik
yang kuno, walaupun kesamaan mereka sebenarnya hanya sedikit. Itulah
mengapa kebanditan cocok di dalam gerakan yang seperti itu tanpa banyak
kesulitan: Giuliano dengan mudah dapat menjadi palu dari kaum komunis
yang tak ber-Tuhan dan pembela dari gerakan separatisme Sisilia. Perubahan
yang primitif dari perlawanan kesukuan atau nasional menjadi penaklukan,
dapat mengembangkan ciri-ciri yang berpengaruh dari para gerilyawan
bandit dan sektarianisme millenial atau populis. Di Kaukasus, di mana
perlawanan dari Shamyl yang hebat terhadap penaklukan Rusia didasarkan
pada perkembangan Muridisme di antara penduduk asli yang Muslim,
Muridisme dan sekte-sekte lainnya yang sama bahkan dikatakan telah
menyediakan seorang patriot-bandit yang terkenal, Zelira Khan pada awal
abad keduapuluh, dengan bantuan, kekebalan dan ideologi. Ia selalu

107
BANDIT SOSIAL

membawa foto Shamyl. Sebagai kebalikannya, dua sekte baru tumbuh di


antara orang-orang gunung yang disebut Ingush pada periode itu, yang
satu adalah kelompok militan untuk perang suci, dan yang lain adalah para
pendiam yang tidak bersenjata, kedua-duanya sama-sama berekstasi dan
bisa jadi berasal dari kaum Bektashi, menganggap Zelira Khan sebagai
orang suci.7
Tidak memerlukan banyak kerumitan untuk mengakui konflik yang
ada di antara 'rakyat kita' dan 'orang asing', antara yang dijajah dengan
penjajah. Para petani dari dataran rendah Hungaria yang membentuk sebuah
kelompok bandit-gerilya, yang dipimpin oleh Sandor Rosza yang terkenal,
setelah kekalahan revolusi 1848-1849 dapat berpindah menjadi
pemberontakan dengan tindakan-tindakan yang bersifat kebetulan dari rezim
Austria yang menang, seperti wajib militer. (Enggan untuk menjadi atau
tetap sebagai tentara adalah sebuah sumber yang familiar dari para pelanggar
hukum). Tetapi, meskipun begitu, mereka adalah 'para bandit nasional',
walaupun interpretasi mereka mengenai nasionalisme sangat berbeda dengan
interpretasi para politisi'. Manuel Garcia yang terkenal, 'Raja di pedalaman
Kuba', yang memiliki reputasi menyibukkan sepuluh ribu tentara seorang-
diri, mengirim uang kepada Bapak kemerdekaan Kuba, Marti, yang ditolak
oleh rasul tersebut, karena hampir semua orang revolusioner memiliki tradisi
tidak menyukai para kriminal. Garcia dibunuh oleh pengkhianatan di tahun
1895, karena—seperti yang masih dianggap oleh orang-orang Kuba—ia
hendak memberikan nasibnya kepada revolusi.
Dengan demikian, para bandit pembebasan nasional adalah sebuah
fenomena yang cukup umum, walaupun rakyat jelata di dalam situasi gerakan
pembebasan nasional bisa berasal dari organisasi sosial atau perlawanan
yang tradisional terhadap bangsa asing daripada ketika ia telah menjadi
pemasukan untuk novel oleh para jurnalis dan guru. Di pegunungan Yunani,
yang hanya sedikit didiami, dan tidak pernah diurus secara efektif, kaum
klepth memainkan sebuah peran yang lebih besar di dalam pembebasan
daripada di Bulgaria, di mana pembahan dari seorang haiduk yang terkenal,
seperti Panayot Hitov, kepada perjuangan nasional merupakan suatu berita
yang terkenal. (Tetapi kemudian, pegunungan Yunani diberikan sebuah
7 Pavlovich, ke, cit, hlm. 146, 159.

156
BANDIT DAN REVOLUSI

otonomi dengan ukuran yang adil, melalui pembentukan armatole,, yang


secara teknis mengatur pegunungan itu untuk para bangsawan Turki, yang
di dalam praktek melakukannya hanya apabila hal itu menguntungkan
mereka. Kapten armatole yang sekarang dapat menjadi pemimpin dari kaum
klepht di masa depan, dan begitu pula sebaliknya). Peran apa yang dimainkan
oleh mereka di dalam pembebasan nasional adalah sebuah pertanyaan lain.
Adalah lebih sulit bagi para bandit untuk menyatukan dirinya ke dalam
gerakan revolusi sosial dan politik yang modem yang tidak melawan bangsa
asing. Bukan karena mereka memiliki kesulitan di dalam pemahaman
terhadap, setidaknya secara prinsip, slogan-slogan kebebasan, persamaan
dan persaudaraan, tanah dan kebebasan, demokrasi dan komunisme, apabila
hal-hal tersebut diekspresikan di dalam bahasa yang mereka kenal. Sebaliknya,
hal ini tidak lebih dari sebuah kebenaran yang jelas, bahwa adalah benar-
benar mengagumkan apabila manusia dapat menemukan kata-kata yang
tepat untuk slogan tersebut. 'Kebenaran menggelitik lobang hidung setiap
orang', kata Surovkov, seorang Cossack yang liar, ketika mendengarkan
Isaac Babel membacakan pidato Lenin dari Pravda. Tertanyaannya adalah
bagaimana hal itu bisa ditarik dari timbunan yang ada. Tetapi ia kemudian
pergi dan menyerangnya secara langsung, seperti seekor ayam yang
mematuk sebuah biji padi'. Bahwa kebenaran yang jelas ini memiliki
hubungan dekat dengan orang-orang kota, orang-orang berpendidikan,
orang-orang kaya, dengan penentangan terhadap Tuhan dan Tsar, yakni
dengan kekuatan yang pada umumnya bermusuhan atau tidak dapat
dipahami oleh para petani yang terbelakang.
Walaupun begitu, persamaan tetap dapat ditemukan. Pancho Villa
yang hebat direkrut oleh orang-orang Madero pada saat Revolusi Meksiko,
dan menjadi seorang jenderal yang hebat dari tentara revolusioner. Mungkin
dari semua bandit profesional di dunia barat, ia adalah satu-satunya yang
memiliki karir revolusioner yang paling berbeda. Ketika utusan dari Madero
mengunjunginya, ia telah diyakinkan. Medero adalah seorang yang kaya
dan berpendidikan. Apabila ia berada di pihak rakyat itu membuktikan
bahwa ia tidak egois dan alasannya dengan demikian tidak bernoda.
Seseorang yang berada di pihak rakyat itu sendiri adalah seorang yang
terhormat, dan yang berkecimpung di dalam kebanditan pun merasa

109
BANDIT SOSIAL i

terhormat dengan undangan semacam itu, sehingga bagaimana mungkin


ia bisa ragu-ragu untuk menempatkan orang-orang dan senjatanya di dalam
revolusi? 8
Para bandit yang tidak begitu terkenal mungkin telah bergabung
dengan perjuangan revolusi untuk alasan-alasan yang sama. Bukan karena
mereka memahami kompleksitas dari teori demokrasi, sosialis atau bahkan
anarkis (walaupun yang terakhir ini hanya berisikan sedikit kompleksitas),
tetapi karena perjuangan rakyat dan kaum miskin terbukti bagi dirinya sendiri
sebagai sesuatu yang bersifat adil, dan kaum revolusioner telah menunjukkan
bahwa mereka dapat dipercaya dengan ketidakegoisan, pengorbanan-diri
dan pengabdian mereka—dengan kata lain dengan tingkah laku pribadi mereka.
Inilah mengapa tugas militer dan penjara, tempat di mana para bandit dan
k a u m r e v o l u s i o n e r m o d e r n paling mungkin b e r t e m u d e n g a n k o n d i s i
persamaan dan kepercayaan bersama, telah melihat banyak konversi politik.
Sejarah kebanditan Sardinia yang m o d e r n mengandung beberapa c o n t o h .
Itulah mengapa orang yang menjadi pemimpin p e r a m p o k B o u r b o n i s di
tahun 1 8 6 1 sering merupakan orang yang sama dengan y a n g m e n j a d i
pengikut Garibaldi, yang melihat, berbicara dan bertindak seperti s e o r a n g
'pembebas rakyat yang sejati'.
Oleh karena persamaan ideologi dan pribadi mereka dengan kaum
militan dari revolusi modern dapat dipertemukan, maka para bandit dapat
bergabung dengan gerakan yang baru dikenal sebagai seorang bandit atau
sebagai seorang petani individual, sama ketika mereka hendak bergabung
dengan gerakan yang kuno. Para bandit Macedonia menjadi petempur dari
gerakan Komitadji (Organisasi Macedonia Revolusioner Internasional atau
Imro) pada awal abad keduapuluh, dan para guru sekolah di desa yang
mengorganisir mereka, pada gilirannya akan mengikuti alur yang tradisional
dari para gerilyawan-haiduk di dalam struktur militer mereka. Ketika para
perampok dari Bantam bergabung dengan pemberontakan komunis di
tahun 1926, hampir semua rakyat Jawa mengikuti nasionalisme sekuler dari
Sukarno atau sosialisme sekuler dari Partai Komunis, sebaliknya Partai
Komunis Cina pimpinan Mao Tse-tung, yang sudah berkuasa, dipengaruhi
oleh tradisi asli dari perlawanan rakyat.

8 Cl ML Guzman. op. cit.

160
BANDIT DAN REVOLUSI

Bagaimana Cina bisa diselamatkan? Jawaban Mao muda adalah, Tiru


para pahlawan dari Liang Shan P'o*, yaitu para gerilyawan-bandit yang
merdeka di dalam novel Batas Air.9 Lebih jauh lagi, ia merekrut mereka
secara sistematis. Bukankah mereka itu adalah petempur yang memiliki
kesadaran sosial di dalam jalan mereka? Bukankah "Janggut Merah', sebuah
organisasi pencuri-kuda yang hebat yang masih ada di Manchuna pada
tahun 1920-an, melarang anggotanya untuk menyerang perempuan, orang
tua dan anak-anak, tetapi mewajibkan mereka untuk menyerang semua
pegawai negeri dan pejabat yang terkenal, walaupun 'apabila seseorang
memiliki sebuah reputasi yang baik, maka kita akan meninggalkannya dengan
separuh miliknya; apabila ia seorang koruptor maka kita akan mengambil
semua milik dan kopornya? Pada tahun 1929, sebagian besar dari Tentara
Merah Mao nampaknya telah terdiri dari 'elemen-elemen yang tidak berkelas'
seperti itu (dengan menggunakan klasifikasinya sendiri, 'tentara, bandit,
perampok, pengemis dan pelacur7). Siapa yang sekiranya akan mengambil
resiko dengan menggabungkan dirinya ke dalam sebuah formasi pelanggar
hukum pada masa-masa itu kecuali pelanggar hukum itu sendiri? 'Orang-
orang ini paling berani bertempur*, Mao telah menelitinya beberapa tahun
sebelumnya. 'Ketika dipimpin dengan sebuah alasan keadilan, mereka dapat
menjadi sebuah kekuatan yang revolusioner.' Benarkah mereka begitu? Kami
tidak mengetahuinya. Mereka secara pasti memberikan semacam 'mentalitas
pemberontak yang mengembara' kepada Tentara Merah yang muda, walaupun
Mao berharap bahwa 'pendidikan yang intensif' dapat mengobati hal ini.
Tidak diragukan lagi, kesadaran polidk dapat berbuat banyak untuk
merubah karakter para bandit. Para gerilyawan-petani komunis asal
Kolombia terdiri dari beberapa petempur (tetapi hampir secara pasti tidak
lebih dari sebuah minoritas yang sedang) yang telah dirubah dari bekas
gerilyawan-perampok asal Violenda,yang merampas secara bebas, menjadi
mereka. 'Cuando bandoleaba* (ketika saya masih seorang bandit) adalah
sebuah frase yang dapat didengar pada percakapan dan kenang-kenangan
yang memenuhi begitu banyak waktu dari seorang gerilya. Frase itu sendiri
mengindikasikan kesadaran seseorang akan perbedaan antara masa lalunya
dengan masa sekarang. Walaupun begitu, mungkin Mao terlalu penuh
9 Stuart Schram, Mao Tse tung, Penguin, 1966, hlm, 43.

111
BANDIT SOSIAL

harapan. Bandit individual dapat dengan mudah bergabung dengan unit-


unit politik, tetapi secara kolektif, setidaknya di Kolombia, mereka telah
membuktikan bahwa mereka tidak begitu bisa b e r c a m p u r dengan
kelompok-kelompok gerilya sayap-kiri.
Pada setiap kasus, sebagai bandit, mereka memiliki potensi militer
yang terbatas, lebih-lebih lagi potensi politik mereka, seperti yang telah
ditunjukkan oleh perang perampok di Italia selatan. Unit ideal mereka
berjumlah kurang dari dua puluh orang. Para haiduk voivode yang memimpin
lebih dari jumlah ini dikeluarkan dari lagu dan cerita, dan di dalam violencia
Kolombia pada tahun 1948, unit-unit pemberontak yang sangat besar
hampir tanpa kecuali adalah komunis dan bukan pemberontak akar-rumput
(grass-roots). Panayot Hitov melaporkan bahwa voivode Ilio, ketika menghadapi
dua sampai tiga ratus orang yang potensial untuk direkrut, mengatakan
bahwa jumlah ini jauh terlalu banyak untuk sebuah gerombolan yang tunggal
dan mereka lebih baik membentuk beberapa unit; ia sendiri memilih lima
belas. Kekuatan yang besar, seperti di dalam gerombolan Lampiao, pecah
menjadi sub-sub unit, atau menjadi koalisi yang sementara dari formasi-
formasi yang terpisah. Secara taktis hal ini masuk akal, tetapi hal itu juga
mengindikasikan sebuah ketidakmampuan yang mendasar dari h a m p i r
semua pemimpin akar-rumput untuk memberikan peralatan dan bekal bagi
unit-unit yang besar atau untuk mengurus kelompok-kelompok orang tanpa
adanya pengontrolan langsung dari sebuah pribadi yang kuat. Lebih jauh
lagi, setiap pemimpin secara iri melindungi kedaulatan mereka masing-
masing. Bahkan letnan yang paling loyal dari pasukan Lampiao, 'setan pirang'
Corisco, walaupun secara sentimental masih terikat dengan p e m i m p i n
lamanya, tetapi pernah bertengkar dengannya dan m e m b a w a t e m a n -
temannya serta pengikutnya keluar untuk membentuk sebuah g e r o m b o l a n
yang terpisah. Berbagai macam utusan dan agen rahasia dari pihak B o u r b o n
yang mencoba untuk memperkenalkan koordinasi dan disiplin yang efektif
untuk gerakan perampok di tahun 1860-an, mengalami frustasi, sama seperti
yang lain yang telah mencoba operasi yang sama.
v- Secara politik, seperti yang telah kita saksikan, para bandit tidak m a m p u
untuk menawarkan sebuah alternatif yang nyata kepada para petani. L e b i h

* Pemilik tanah yang besar, pemilik perkebunan (hacienda)

156
BANDIT DAN REVOLUSI

jauh lagi, posisi tradisional mereka yang mendua antara pemegang kekuasaan
dan kaum miskin, sebagai orang yang berpihak kepada rakyat, tetapi
menghina mereka yang lemah dan pasif, sebagai sebuah kekuatan yang
pada masa-masa normal lebih beroperasi di dalam struktur sosial dan politik
yang ada atau di dalam batas-batasnya daripada menentangnya, sehingga
membatasi potensi revolusioner mereka. Mereka bisa bermimpi mengenai
sebuah masyarakat persaudaraan yang bebas, tetapi prospek yang paling
nyata dari seorang bandit revolusioner yang sukses adalah dengan menjadi
seorang tuan tanah, seperti orang-orang kaya; Pancho Villa berakhir sebagai
seorang hacendado* hadiah yang biasa untuk seorang calon caudillo* di
Amerika Latin, meskipun latar belakang dan tingkah lakunya membuat ia
lebih populer dari para aristokrat keturunan Perancis yang berkulit bagus.
Dan di dalam setiap kasus, seorang perampok yang heroik dan tidak disiplin
tidak cocok untuk menjadi anggota sebuah organisasi berwarna-coklat-
lumpur yang keras-dunia para p e tempur yang revolusioner atau untuk
menjalani kehidupan yang legalistik pada masa pasca-revolusioner. Beberapa
pemberontak-bandit yang sukses nampaknya telah memainkan sebuah peran
di negara-negara Balkan yang pembebasannya ditolong oleh mereka. Cukup
sering, memori mengenai kebebasan yang heroik di gunung-gunung pada
masa pra-revolusioner, dan mengenai insureksi nasional, dengan begitu saja
meminjamkan peningkatan kemegahan yang ironis kepada berbagai
gerombolan yang kuat dan bersenjata di negara yang baru, untuk melayani

* Pemimpin militer dari kekuatan politik yang mapan, sebuah figur yang sayangnya
sangat terkenal di dalam sejarah Amerika Latin.
* Bukti yang paling dramatis dari hal ini datang dari desa San jose de Gracia di dataran
tinggi Michoacan, Meksiko, yang—sama seperti desa Meksiko lainnya—mengekspresikan
aspirasi rakyatnya dengan cara memobilisasi mereka di bawah bendera Kristus Sang
Raja menentang revolusi (sebagai bagian dari gerakan Cristero, lebih dikenal melalui karya
Graham Greene yang berjudul The Power and the Glorf). Sejarawannya yang sangat baik
menunjukkan bahwa mereka secara alamiah 'membenci figur-figur yang besar dari
Revolusi* dengan dua pengecualian: Presiden Cardenas (1934-40), karena telah
mendistribusikan tanah serta mengakhiri penyiksaan terhadap agama—dan Pancho
Villa. 'Mereka telah menjadi idola rakyat.10 Bahkan pada tahun 1971, sebuah toko di
kota yang sama di daerah itu, sebuah tempat yang tidak banyak terlihat di dalam
literatur, memiliki Memoar Pancho Villa.
1 0 Luis Gonzales, Pueblo en vilo, Mexico DF, 1968, hlm, 251.

113
BANDIT SOSIAL

bos-bos politik yang saling bersaing, ketika mereka tidak mengerjakan


sedikit penculikan dan perampokan secara sendirian untuk tujuan pribadi.
Negara Yunani pada abad kesembilanbelas, yang memelihara kemistikan
dari kaum klepht, telah menjadi sebuah sistem-pembuangan yang besar,
yang hadiahnya adalah untuk diperebutkan. Para penyair yang romantis,
pendongeng cerita rakyat dan para pendukung negara Yunani telah
memberikan sebuah reputasi Eropa kepada para perampok di dataran
tinggi. M. Edmond About pada tahun 1850-an, lebih terkejut oleh realitas
'Roi des Montagnes' yang buruk daripada oleh frase-frase kemenangan
kaum klepht yang mengawang-awang.
Dengan demikian, kontribusi para bandit kepada revolusi modem
bersifat ambigu, meragukan dan kecil. Itulah tragedi mereka. Sebagai bandit
mereka hanya dapat, seperti Musa, melihat tanah yang dijanjikan. Tetapi
mereka tidak dapat mencapainya. Perang pembebasan Aljazair dimulai
dengan cukup unik di pegunungan liar Aures, sebuah daerah perampok
yang tradisional, tetapi adalah Tentara Pembebasan Nasional yang sangat
berbeda dengan bandit, yang akhirnya memenangkan kemerdekaan. Tentara
Merah Cina juga segera berhenti menjadi sebuah formasi yang seperti bandit.
Lebih jauh lagi, Revolusi Meksiko berisikan dua komponen petani yang
utama: jenis gerakan yang berbasis pada bandit dari Pancho Villa di utara,
dan agitasi agraria dari Zapata di Morelos yang secara keseluruhan berbeda
dengan bandit. Di dalam peristilahan militer, Villa memainkan peran yang
lebih penting dan tidak-terkira di pentas nasional, tetapi baik bentuk dari
Meksiko ataupun bentuk dari daerah Villa sendiri di daerah Barat Laut
Meksiko tidak berubah karenanya. Gerakan Zapata secara keseluruhan
bersifat regional, pemimpinnya terbunuh pada tahun 1919, kekuatan
militernya tidak menimbulkan akibat-akibat yang hebat. Tetapi gerakan ini
memasukkan elemen reformasi agraria ke dalam Revolusi Meksiko. Para
perampok menghasilkan seorang caudillo yang potensial dan sebuah
legenda-—tidak sedikitpun ada legenda tentang satu-satunya pemimpin
Meksiko yang mencoba untuk menaklukan tanah para gringo di abad ini/
Gerakan petani dari Morelos menghasilkan sebuah revolusi sosial; salah
satu dari tiga peristiwa yang layak mendapatkan nama di dalam sejarah
Amerika Latin.
8
Para Penyita
A khirnya kita mesti melihat kepada apa yang bisa disebut sebagai 'quasi-
JL Y^bandit', yaitu para revolusioner yang tidak termasuk ke dalam dunia
Robin Hood yang asli, tetapi yang dengan suatu cara, mengadopsi metode-
metodenya dan bahkan mungkin juga mitosnya. Alasan-alasan dari hal
tersebut sebagian bisa bersifat ideologis, seperti yang terjadi di antara para
anarkis Bakuninis yang mengidealkan bandit sebagai seorang revolusioner
yang tunggal dan sejati—seorang revolusioner tanpa kata-kata yang indah,
tanpa retorika yang dipelajari, tidak dapat didamaikan, tidak kenal lelah
dan gigih, seorang revolusioner sosial yang merakyat, tidak bersifat politis
dan independen dari tanah apapun (Bakunin).
Mungkin terdapat sebuah refleksi atas ketidakmatangan para
revolusioner yang, walaupun ideologi mereka masih baru, tetapi terjerembab
ke dalam tradisi dari dunia kuno, seperti kaum gerilyawan-anarkis Andalusia
setelah Perang Saudara 1936-1939 yang secara alamiah tertarik kepada cara-
cara "para bandolero terhormat' yang kuno, atau kepada para pengembara
Jerman pada awal abad kesembilanbelas, yang—juga secara alamiah—-
membangun persaudaraan revolusioner rahasia mereka, yang akhirnya
menjadi Liga Komunisnya Kari Marx, Liga Pelanggar Hukum, (seorang
penjahat komunis-Kristen, Weitling, sesungguhnya pernah merencanakan

115
BANDIT SOSIAL

sebuah perang revolusioner yang dikobarkan oleh para tentara pelanggar


hukum). Atau mungkin juga alasannya bersifat teknis, seperti gerakan gerilya
yang memiliki kewajiban untuk mengikuti taktik yang secara substansial
sama dengan taktik para bandit sosial, dan juga pada jubah-dan-pisau dari
gerakan revolusioner yang ilegal, di mana para penyelundup, teroris, pemalsu,
intel yang berada di pinggiran 'penyita' beroperasi. Pada bab ini kita terutama
akan membahas mengenai 'penyitaan', sebuah nama yang bijaksana dan
sudah lama dibangun untuk perampokan yang dirancang bagi penyediaan
dana untuk para revolusioner.
Sejarah dari taktik tersebut tinggal di dalam bentuk tulisan. Mungkin
taktik itu muncul pada satu titik di mana garis libertarian dan otoritarian
dari gerakan revolusioner modem, kaum sans-culotte dan Jacobin, telah dilalui:
oleh Blanqui dari Bakunin. Tempat kelahirannya hampir secara pasti ada di
lingkungan kaum a n a r k i s - t e r o r i s pada masa Tsar Rusia di tahun 1860-
an dan 1870-an. Bom, yang merupakan peralatan standar dari para penyita
Rusia pada awal abad keduapuluh, merujuk kepada para teroris yang berasal
dari para penyita tersebut. (Di dalam tradisi perampokan-bank di barat,
terlepas dari apakah hal itu bersifat netral secara politik dan ideologi, senapan
selalu dibawa.) Istilah 'penyitaan' itu sendiri secara orisinil tidaklah benar-
benar sama dengan sebuah eufemisme dari pekerjaan mengambilalih,
sebagai sebuah refleksi dari kebingungan kaum anarkis yang khas mengenai
perbedaan antara kerusuhan dan pemberontakan, antara kejahatan dan
revolusi, yang tidak hanya menganggap para gangster sebagai pemberontak
yang benar-benar libertarian, tetapi juga menganggap aktivitas-aktivitas yang
begitu sederhana, seperti merampas, sebagai sebuah langkah maju untuk
penyitaan yang spontan terhadap kaum borjuis oleh kaum tertindas. Kita
tidak perlu menyalahkan para anarkis yang serius untuk akibat dari kegilaan-
pinggiran para intelektual yang tidak berkelas, yang memperturutkan
khayalan semacam itu. Bahkan di antara mereka, 'penyitaan' secara gradual
dibangun sebagai sebuah istilah teknis untuk merampok uang dengan maksud
baik, biasanya—dan secara signifikan—dilakukan terhadap simbol-simbol
kekuasaan yang impersonal dari uang, yaitu bank.
Cukup ironis, bahwa bukanlah aksi langsung kaum anarkis atau teroris
narodnik* yang berbentuk lokal dan tersebar, yang terutama membuat

Anggota gerakan kerakyatan Rusia yang revolusioner pada akhir abad kesembilanbelas.

116
PARA PENYITA

'penyitaan' sebagai sebuah skandal publik pada gerakan r e v o l u s i o n e r


internasional, dan bukan pula aktivitas dari kaum Bolshevik selama dan
setelah revolusi tahun 1 9 0 5 ; tetapi secara khusus adalah pengambilalihan di
Tiflis (Tiblisi) pada tahun 1907, yang memberikan keuntungan bersih sebesar
2 0 0 , 0 0 0 rubel kepada partai, yang terutama karena sial dan karena uang
kertas tersebut siap untuk dilacak, membuat para tokoh di pengasingan
yang berdedikasi seperti Litvinov (kemudian menjadi K o m i s a r Urusan Luar
Negeri di U.S.S.R.) dan L. B. Krassin (kemudian mengurus perdagangan
luar negeri Soviet) mempunyai masalah dengan polisi barat ketika mereka
m e n c o b a untuk mengubahnya. Peristiwa itu adalah sebuah tongkat yang
bagus untuk memukul Lenin, yang selalu mencurigai sektor-sektor demokrasi
sosial yang lain di Rusia mereka beraliran < Blanquis', yang kemudian juga
m a s i h m e r u p a k a n sebuah tongkat yang bagus untuk memukul Stalin, yang,
sebagai seorang Bolshevik ternama di Transcaucasia, sangat terlibat dengan
m a s a l a h itu. Tuduhan tersebut tidak fair. K a u m Bolshevik pengikut L e n i n
b e r b e d a dengan k e l o m p o k sosial demokrat yang lain hanya karena m e r e k a
t i d a k m e n g u t u k b e n t u k apapun dari aktivitas r e v o l u s i o n e r , t e r m a s u k
'penyitaan' yang apriori\ atau mungkin lebih karena kekurangan bahasa khas
u n t u k secara resmi mengutuk operasi tersebut yang, seperti telah kita ketahui,
tidak h a n y a dilakukan oleh kaum revolusioner ilegal, tetapi juga oleh s e m u a
p e m e r i n t a h y a n g b e r c o r a k praktis apabila m e r e k a merasa tindakan itu
essensial. L e n i n telah berbuat sebaik mungkin untuk memagari 'penyitaan'
dari kejahatan biasa dan perampasan bebas yang tidak terorganisir d e n g a n
s i s t e m p e r t a h a n a n y a n g luas: hal itu h a n y a bisa d i l a k u k a n d i b a w a h
p e r l i n d u n g a n partai yang terorganisir, dan di dalam sebuah kerangka ideologi
dan pendidikan sosialis, agar tidak m e r o s o t menjadi kejahatan dan 'pelacuran';
hal itu h a n y a bisa dilakukan terhadap milik negara, dan lain-lain. Stalin,
m e s k i p u n d a p a t dipastikan b a h w a ia m e l a k u k a n aktivitas-aktivitas ini tanpa
rasa k e m a n u s i a a n , tetapi ia tidak m e l a k u k a n n y a di luar kebijakan partai.
Tetapi, 'penyitaan-penyitaan' di Transcaucasia yang sedang bergolak dan
tembak-tembakan dengan gembira di sana, bukanlah yang terbesar—yang
terbesar tercatat dilakukan di Moskow pada tahun 1906, yang memberikan
keuntungan bersih sebesar 875,000 rubel—dan yang paling sering. Di Latvia,
koran kaum Bolshevik mengakui kepada umum bahwa setidaknya beberapa

117
BANDIT SOSIAL

pemasukan dari penyitaan (seperti jurnal-jurnal sosialis yang biasa mencatat


sumbangan) paling banyak diberikan oleh perampokan yang tidak egois.
Studi atas 'penyitaan-penyitaan' oleh kaum Bolshevik, dengan
demikian, bukanlah cara yang paling baik untuk menangkap sifat-dasar
dari aktivitas kaum quasi-bandit, dan penulis hanya mengetahui sedikit untuk
mengatakan sesuatu yang penting mengenai penyitaan yang paling terkenal
di tahun 1960-an, penyitaan yang dilakukan oleh berbagai jenis kelompok
' revolusioner di beberapa bagian dari Amerika Latin. Semua pengambilalihan
yang dilakukan oleh kaum Marxis yang resmi adalah sebuah fakta nyata
bahwa aktivitas-aktivitas seperti itu cenderung menarik perhatian militan
dari jenis tertentu, jenis orang yang, walaupun sering rindu kepada aktivitas
yang benar-benar memiliki status yang tinggi, seperti menyusun pernyataan-
pernyataan teoretis dan mengadakan Kongres, tetap merasa gembira dengan
sebuah senapan dan banyak kesadaran. Almarhum 'Kamo' (Semyon
Arzhakovich Ter-Petrossian, 1882-1922), seorang teroris Armenia yang
berani dan keras, yang memberikan hidupnya untuk kaum Bolshevik, adalah
satu contoh yang sangat baik mengenai seorang petempur-senapan yang
bersifat politis. Ia adalah ketua pelaksana dari penyitaan di Tiflis, meskipun
karena prinsip, ia tidak pernah membelanjakan uangnya lebih dari lima
puluh copeck sehari untuk kebutuhan pribadinya. Berakhirnya perang
saudara membuat dirinya bebas untuk melaksanakan ambisinya yang telah
lama diharapkannya, yaitu untuk mendidik dirinya secara benar dengan
teori Marxis, tetapi setelah sebuah selingan pendek, ia merasa rindu lagi
terhadap kegembiraan dari aksi langsung (direct actioti). Ia mungkin beruntung
karena meninggal di dalam sebuah kecelakaan sepeda. Karena baik umurnya
maupun atmosfir di Uni Soviet pada tahun-tahun berikutnya tidak akan
cocok dengan jenis Bolshevisme Tua seperti dirinya.
Cara yang paling baik untuk menggambarkan fenomena 'penyitaan'
kepada para pembaca yang tidak memiliki pengetahuan yang besar
mengenai petempur-senapan yang ideologis, adalah dengan
menggambarkan potret salah satu dari mereka. Saya memilih kasus Francisco
Sabate Llopart (1913-60), yang ikut di dalam salah satu kelompok gerilya-
anarkis yang menyerang Catalonia dari markas mereka di Perancis setelah
Perang Dunia Kedua, dan hampir semua dari mereka sekarang meninggal

U8
PARA PENYITA

atau dipenjara: Sabate bersaudara, Jose Luis Facerias, pelayan di Barrio


Chino di Barcelona (mungkin yang paling cakap dan sangat pintar), Roman
Capdevila, dinamai 'Mukaterbakar' ('Burntface) atau 'Caraquemada', si boxer
w (mungkin yang paling keras, dan satu yang paling lama hidup—ia hidup
sampai tahun 1963), Jaime Pares £E1 Abissinio', mata-mata di pabrik Jose
Lopez Penedo, Julio Rodriguez CE1 Cubano', Paco Martinez, Santiago Amir
« Gruana CE1 SheriffPedro Adrover Font £1 Yayo', Jose Pedrez Pedrero
'Tragapanes' yang muda dan selalu lapar, Victor Espallargas, yang prinsip
^m perdamaiannya (pacifist) membuat ia mengambil peran di dalam penyerangan
bank tanpa senjata, dan sisanya, yang namanya sekarang hidup hanya di
dalam catatan-catatan polisi serta memori keluarga mereka dan sedikit orang
militan yang beraliran anarkis.
Barcelona, sebuah perbukitan yang padat, bertebing-keras, dan yang
merupakan ibukota dari sebuah pemberontakan proletariat, adalah maquis
mereka, walaupun mereka cukup mengetahui seluk-beluk pegunungan itu
untuk masuk ke dalamnya dan kembali. Taksi sitaan dan mobil curian adalah
kendaraan mereka, antrian-bis atau gerbang stadion bola kaki adalah tempat
pertemuan mereka. Perlengkapan mereka adalah jas hujan yang sangat
j disayang oleh para perampok kota yang bersenjata api dari Dublin sampai
I Laut Tengah, dan tas belanja atau tas kantor untuk menyimpan senapan
| atau bom. Tde' anarkisme adalah motif mereka: mimpi yang secara total
i tidak kompromis dan gila, yang juga dimiliki oleh banyak orang, tetapi
K hanya sedikit, kecuali orang-orang Spanyol yang berani menerapkannya,
• dengan harga kekalahan total dan ketidakberdayaan dari gerakan buruh
•Imereka. Dunia mereka adalah dunia di mana orang-orang diatur oleh
B moralitas murni seperti yang didikte oleh hati nurani; di mana tidak ada
n|j|g| kemiskinan, tidak ada pemerintahan, penjara, polisi, paksaan dan disiplin
• k e c u a l i yang berasal dari cahaya hati; tidak ada ikatan sosial apapun kecuali
jBBp^ersaudaraan dan cinta; tidak ada kebohongan; tidak ada kepemilikan; tidak
flBada birokrasi. Di dunia itu orang-orang bersifat murni seperti Sabate, yang
M i l tidak pernah merokok dan mabuk (kecuali, tentu sedikit anggut dan
flBfciakanan) serta makan seperti seorang gembala, bahkan ketika ia baru
• m e r a m p o k sebuah bank. Di dunia ini, akal dan pencerahan membawa
manusia keluar dari kegelapan. Tidak ada yang berdiri di antara kita dengan

119
BANDIT SOSIAL i

ideal ini kecuali kekuatan setan, borjuis, fasis, Stalinis, bahkan para anarkis
dengan kebiasaan lama, kekuatan yang harus dihancurkan, w a l a u p u n tentu
tanpa kejatuhan kita ke dalam perangkap disiplin dan birokrasi yang kejam.
T e m p a t itu adalah sebuah dunia, di m a n a p a r a m o r a l i s a d a l a h juga
petempur-senapan, karena senapan m e m b u n u h m u s u h dan m e r u p a k a n
alat berekspresi bagi orang yang tidak bisa menulis p a m f l e t atau m e m b u a t
pidato hebat, yang mereka impikan. P r o p a g a n d a dengan tindakan
menggantikan propaganda dengan kata.
Fransisco Sabate Llopart c Quico' m e n e m u k a n 'ide', s a m a d e n g a n
seluruh generasi kelas pekerja muda yang berumur tiga belas sampai dengan
delapan belas tahun, di Barcelona, pada saat kebangkitan m o r a l y a n g h e b a t ,
yang mengikuti proklamasi Republik Spanyol di tahun 1 9 3 1 . Ia adalah salah
satu dari lima anak seorang penjaga kota yang tidak politis di H o s p i t a l e t de
Liobregat, di luar Barcelona, dan menjadi seorang tukang pipa. K e c u a l i
J u a n , seorang anak yang terikat secara kuat, dan ingin m e n j a d i s e o r a n g
pendeta, mereka semua melihat ke kiri, mengikuti P e p e si t u k a n g pipa,
yang paling tua di dalam keluarga itu. Tiga dari mereka sekarang s u d a h
meninggal. Fransisco sendiri bukan seorang y a n g h e b a t di d a l a m h a l
perbukuan, walaupun ia kemudian berusaha secara heroik untuk m e m b a c a ,
agar bisa mendiskusikan Rousseau, Herbert S p e n c e r dan B a k u n i n s e p e r t i
yang seharusnya bisa dilakukan oleh seorang anarkis, dan b a h k a n lebih
bangga lagi kepada dua putrinya yang belajar di lycee di T o u l o u s e , y a n g
hanya membaca Express dan France-Observateur. Ia tidak setengah-melek
huruf, dan tuduhan Franco telah melukai perasaannya.
Ia masih berumur tujuh belas tahun ketika bergabung dengan organisasi
pemuda libertaria, dan mulai menyerap kebenaran yang mengagumkan di
Athenaeum kaum libertarian, di mana para militan muda bertemu untuk
pendidikan dan inspirasi; karena untuk menjadi sadar secara politik pada
masa-masa itu di Barcelona berarti menjadi seorang anarkis, sama seperti
di Aberavon, di mana sadar secara politik pada masa itu berarti bergabung
dengan Partai Buruh. Tetapi tidak ada seorang pun yang dapat melarikan
diri dari takdirnya. Sabate dirancang oleh alam untuk karirnya yang
kemudian. Sama seperti beberapa perempuan yang hanya menyadari dirinya
secara penuh di tempat tidur, begitu pula ada laki-laki yang hanya menyadari

160
PARA PENYITA

secara penuh di tempat tidur, begitu pula ada laki-laki yang hanya menyadari
dirinya di dalam aksi. Berdagu-besar, beralis-tebal, terlihat lebih kecil dari
ukuran yang sebenarnya karena kegemukannya—walaupun ia sebenarnya
tidak begitu berotot seperti pada penampakannya—Sabate memiliki salah
satu daripadanya. Di dalam tidurnya ia terlihat gelisah dan janggal. Ia dapat
dengan begitu saja duduk di sebuah kursi dengan santai, apalagi di cafe, di
mana, seperti petempur-senapan yang baik, ia akan secara otomatis memilih
t e m p a t duduk yang ada penutupnya, mengarah ke pintu, dan dekat dengan
p i n t u belakang. Segera setelah ia berdiri di pojok-jalan dengan senapannya,
ia menjadi santai, dengan pancaran yang keras dan kasar. £ Muy sereno'
begitu kawan-kawannya mengambarkan dia pada saat-saat seperti itu, merasa
pasti dengan kesantaian dan instingnya, firasat tersebut, yang hanya dapat
disempurnakan dan bukan diciptakan melalui pengalaman; pasti berada di
atas s e m u a keberanian dan keberuntungannya. Tidak ada seorang p u n
d e n g a n bakat alam yang luar biasa dapat hidup sebagai pelanggar h u k u m
tanpa ada putus-putusnya selama hampir dua puluh dua tahun, terganggu
h a n y a oleh penjara.
Nampaknya hampir semenjak awal ia menemukan dirinya di dalam
grupos especificos atau kelompok aksi kaum libertarian muda, yang bertempur
di dalam duel dengan polisi, membunuh orang-orang reaksioner,
menyelamatkan para tawanan dan merampok bank dengan tujuan untuk
membiayai beberapa jurnal kecil, ketidaksukaan kaum anarkis akan organisasi
membuat pencarian-dana secara rutin menjadi sulit. Aktivitasnya bersifat
lokal. Pada tahun 1936, ketika ia sudah menikah—atau secara lebih
demonstratif tidak menikah—dengan seorang perempuan-pelayan dari
Valencia, yang karakternya memiliki kesederhanaan klasik yang sama dengan
dirinya, ia masih menjadi anggota dari komite revolusioner di Hospitalet.
Ia masuk ke dalam barisan pasukan Los Aguiluchos ('Elang Muda') yang
dipimpin oleh Garcia Oliver, yang sebagai seorang ceturion, sebagaimana
terimpJikasikan di dalam namanya, bertanggung jawab kepada sebuah
centuria yang terdiri dari seratus orang. Karena sumbangannya kepada
kepemimpinan yang ortodoks secara nyata kecil, ia kemudian beralih menjadi
seorang pembuat senjata, di mana keakrabannya dengan senapan dan bahan
peledak membuat pekerjaan tersebut cocok untuk dirinya. Ia juga memiliki

121
BANDIT SOSIAL f

sebuah bakat alam di dalam hal permesinan, sama seperti di dalam hal
pertempuran. Ia adalah jenis orang yang membuat sebuah sepeda motor
untuk dirinya sendiri dari bahan-bahan yang saling terpisah. Ia tidak pernah
menjadi seorang perwira.
Sabate diam-diam bertempur bersama pasukannya (yang kemudian
bersatu ke dalam Divisi ke-28 Ascaso, yang dikomandoi oleh Gregorio
Jover) sampai pertempuran Teruel. Ia tidak dipakai untuk unit gerilya khusus
dari angkatan darat, yang berarti bahwa sumbangannya tidak diakui.
Kemudian, selama pertempuran, ia melarikan diri. Penjelasan resmi
mengenai hal ini adalah karena ia bertengkar dengan para komunis, yang
nampaknya memang benar. Ia kembali untuk hidup secara gelap (clandestine)
di Barcelona, dan untuk tujuan-tujuan yang praktis ia tidak pernah
meninggalkan cara hidup yang seperti itu sampai akhir hayatnya.
Aktivitas pertamanya di Barcelona melawan ^koalisi borjuis-Stalinis'
adalah membebaskan seorang kawan yang terluka di dalam sebuah
pertempuran dengan polisi (Republikan); aktivitas keduanya, masih di bawah
perintah dari sebuah kelompok anarkis, Komite Pemuda untuk Pertahanan
(Youth Committee of Defence), adalah membebaskan empat orang yang dipenjara
setelah pemberontakan Mei 1937, yang sedang dipindahkan di antara kedua
kutub dunia anarkis yang militan, yaitu Penjara Model dan Benteng
Montjuich. Kemudian ia sendiri dipenjara di Montjuich dan berusaha untuk
melarikan diri. Istrinya menyelundupkan sebuah senapan untuknya di penjara
yang berikutnya di Vich dan ia berjuang untuk keluar dari situ. Sekarang ini
ia adalah orang yang terkenal. Dengan demikian, kawan-kawannya
melindungi dirinya dengan cara mengirimkannya ke dalam sebuah barisan
unit anarkis yang lain, Divisi ke-26 Durruti, di mana ia tinggal di sana sampai
mati. Ada yang perlu ditambahkan untuk keuntungan para pembaca yang
non-anarkis, bahwa persetujuan Sabate dengan perjuangan dan kebencian
kaum Republikan terhadap Franco tidak pernah ditampilkan di dalam
pembahasan yang mengejutkan ini.
Perang pun berakhir. Setelah mantra yang biasa di sebuah kamp
konsentransi Perancis, Sabate menemukan dirinya bekerja sebagai tukang
pipa dekat Angouleme. (Saudara laki-lakinya, Pepe, yang merupakan seorang
perwira, telah ditangkap dan dipenjara di Valencia; Manolo muda baru

122
PARA PENYITA

berumur dua belas tahun.) Di sana, penaklukan Jerman menangkapnya


dan kemudian mendorongnya untuk kembali ke dalam kehidupan yang
gelap. Tetapi tidak seperti pengungsi Spanyol yang lain, aktivitas
perlawanannya hanya sedikit. Spanyol, dan hanya Spanyollah keinginan
terbesarnya. Sekitar tahun 1942 ia kembali ke perbatasan Pyrenean, ia sakit
tetapi sudah gelisah untuk mengadakan penyerangan. Semenjak ini, ia mulai
beroperasi di daerahnya sendiri, mengintip dari perbatasan.
Pertama-tama ia pergi berkeliling ke daerah pertanian di pegunungan
sebagai seorang mekanik-keliling dan tukang perbaiki barang-barang.
Kemudian, untuk sementara, ia bergabung dengan sebuah kelompok
penyelundup. Kemudian ia membangun dua markas untuk dirinya dan
tinggal sebagai seorang petani kecil di salah satu markas tersebut, yang
terletak di Mas Casenobe Loubette dekat Coustouges, yang dapat dilihat
dari Spanyol. Semenjak itu, perbatasan antara La Preste dan Ceret merupakan
daerah kekuasaannya. Di sana, ia mengetahui jalan-jalan dan orang-orangnya
serta memiliki markas dan gudang sendiri. Hal inilah yang akhirnya
menghancurkannya, karena hal itu menjelaskan daerah di mana polisi dapat
memperkirakan keberadaannya yang hanya beberapa kilometer saja dari
situ. Di satu sisi hal itu tidak dapat dihindarkan. Organisasi yang efisien
dapat mengirim kurir atau gerilyawan ke mana saja di antara Irun dan Port
Bau. Sebuah kumpulan perusahaan tukang, seperti kelompok anarkis bawah
tanah, adalah salah satu dari orang-orang lokal yang berada di kegelapan,
di luar daerah kecil tempat harapan mereka. Sabate mengetahui sektornya
di pegunungan. Ia mengetahui rute yang menuju ke Barcelona. Di atas
segalanya, ia mengetahui Barcelona. Semua ini adalah 'istananya'. Di sanalah
dan tidak di tempat lain yang manapun di Spanyol ia beroperasi.
Ia nampaknya tidak pernah melakukan penyerangan sebelum musim
semi 1945, walaupun ia melakukan beberapa pekerjaan memandu dan
juga mungkin sebagai penghubung. Pada bulan Mei di tahun itu, ia mulai
menampilkan namanya dengan menyelamatkan seorang kawan dari polisi
di tengah-tengah Barcelona. Dan kemudian datang suatu peristiwa yang
membuatnya menjadi seorang pahlawan. Salah satu kelompok gerilyanya
menarik perhatian Penjaga Sipil (Cm/ Guard) di Banolas, di titik pembubaran
setelah melewati pegunungan. Para polisi mulai menggunakan senjatanya—

123
BANDIT SOSIAL

bergerak mundur—dan satu orang tewas, sementara yang lain dilucuti


senjatanya. Ia menghindari teriakan-dan-tangisan dengan metode yang
sederhana, yaitu berjalan melalui jalan-jalan yang mudah ditempuh menuju
Barcelona. Ketika ia sampai, polisi di situ telah mendapatkan laporan
mengenai kehadirannya. Ia berjalan lurus menuju ke sebuah penyergapan
di tempat pertemuan kawan-kawan yang biasa, sebuah restoran yang
menjual minuman/makanan yang mengandung susu (milkbar) di Calle Santa
Teresa. Firasat Sabate tentang penyergapan benar-benar luar biasa. Empat
orang buruh mendatanginya secara perlahan, berbicara seperti, yang sudah
jelas baginya, polisi. Dengan demikian, ia, secara pelan-pelan dan
serampangan, terus berjalan menuju mereka. Ketika jarak di antara mereka
sudah mencapai tiga puluh kaki, ia meraih mitraliur ringannya dan
mengarahkannya kepada mereka.
Perang di antara polisi dan para teroris adalah juga perang urat syaraf,
selain perang senapan. Siapapun yang lebih ketakutan akan kehilangan
inisiatif. Kunci dari karir Sabate yang unik setelah tahun 1945 terletak di
dalam superioritas moralnya terhadap para polisi, dengan sebuah kebijakan
yang sadar untuk selalu, apabila mungkin, berjalan maju menuju mereka.
Empat orang berpakaian-biasa tersebut merasa ngeri, sehingga kemudian
berlindung, dan membuka tembakan yang agak serampangan, sementara
ia melarikan diri. Ia sama sekali tidak menembak.
Hal itu merupakan sebuah tanda dari kurangnya pengalaman dirinya
secara relatif, sehingga sekarang ia pulang, untuk mengatur sebuah pertemuan
dengan saudara laki-lakinya, Pepe, yang baru saja keluar dari penjara di
Valencia. Rumahnya sudah diawasi, tetapi Sabate hanya mampir sebentar
untuk meninggalkan sebuah pesan, dan kemudian ia segera pergi melalui
belakang untuk tidur di hutan. Hal ini nampaknya telah mengejutkan para
polisi. Ketika ia kembali keesokan paginya, ia mencium penyergapan
tersebut, tetapi ia terlambat. Rutenya telah diblokir oleh dua buah mobil
polisi stasion-wagon yang nyata. Ia berjalan secara sembrono melalui mereka.
Apa yang tidak ia ketahui adalah, bahwa di dalam salah satu dari kedua
stasion-wagon tersebut terdapat dua orang anarkis yang menjadi tahanan,
yang memang dibawa untuk mengidentifikasi dirinya. Tetapi mereka tidak
melakukannya. Sabate berjalan begitu saja dengan selamat.

124
PARA PENYITA

Pahlawan memang memerlukan keberanian untuk perannya, dan ia


telah membuktikannya. Ia memerlukan tipu muslihat dan kecerdasan. Ia
membutuhkan keberuntungan, atau di dalam peristilahan mitos, kekebalan.
Sudah pasti, orang yang mencium dan berhasil lolos dari penyergapan telah
membuktikan hal itu. Tetapi ia juga memerlukan kemenangan. Ia belum
membuktikan hal ini—kecuali dengan membunuh polisi—dan dengan
standar yang rasional, ia memang tidak dapat membuktikannya. Tetapi
dengan standar orang-orang miskin, tertindas, dan bodoh, yang
cakrawalanya dibatasi oleh barrio* atau paling banyak oleh kota mereka,
kemampuan para pelanggar hukum untuk bertahan terhadap konsentrasi
kekuatan dari kaum kaya dan penjara serta polisi mereka, sudah merupakan
suatu kemenangan. Dan selanjutnya, tidak seorangpun di Barcelona, sebuah
kota yang melahirkan lebih banyak hakim yang kompeten untuk para
pemberontak yang baik dibandingkan dengan kota lainnya, bisa meragukan
kalau Sabate memiliki kemampuan itu. Paling tidak ia memiliki kemampuan
tersebut.
Tahun 1944 sampai dengan awal tahun 1950-an dapat dilihat adanya
sebuah usaha sistematis untuk menjatuhkan Franco dengan penyerangan-
penyerangan pribadi dari Perancis di perbatasan, tetapi usaha yang lebih
serius dilakukan oleh aksi gerilya. Episode ini tidak banyak dikenal orang,
walaupun usaha-usaha tersebut cukup serius. Sumber-sumber komunis yang
resmi mendata bahwa terdapat total 5.371 aksi oleh para gerilyawan selama
periode 1944-1949, dengan puncaknya sebesar 1.317 aksi pada tahun 1947,
dan sumber-sumber Franco memperkirakan terdapat 400 orang gerilyawan
yang menjadi korban pada maquis yang terbesar di Aragon selatan. 1
Walaupun para gerilyawan beroperasi secara nyata di semua daerah
pegunungan, khususnya di Aragon utara dan selatan, para gerilyawan Catalan,
yang hampir semuanya anarkis, berbeda dengan yang lain, tidak signifikan
secara militer. Mereka sangat tidak terorganisir dan tidak disiplin, dan tujuan
mereka serta kader-kader mereka, adalah sama seperti orang yang memiliki

* Daerah atau kawasan di dalam suatu kota


1 E. Lister, 'Lessons of the Spanish Guerilla War (1939-51)' dalam World Marxist Remw,
8, II, 1965, hlm. 53-8; Tonjas Cossias, La lucba contra el 'Maquis' en Espana, Madrid,
1956.

125
BANDIT SOSIAL i

perspektif pompa-jemaat (parish-pump). Sekarang Sabate beroperasi di dalam


k e l o m p o k anarkis yang seperti itu.
Pertimbangan politik, strategi dan taktik yang tinggi, sangat sulit
mempengaruhi orang-orang seperti dia. Bagi mereka, hal-hal seperti itu
selalu merupakan realitas-semu yang berbayang, kecuali sejauh hal itu
merupakan simbol dari imoralitas yang bersifat gamblang. Dunia mereka
adalah dunia yang abstrak, di mana terdapat orang-orang yang bebas dengan
senapan yang siap di satu sisi, dan polisi serta penjara di sisi lainnya,
melambangkan kondisi manusia. Di antara mereka, terdapat massa buruh
yang belum mengambil keputusan dan sedang meringkuk, yang pada suatu
hari nanti—mungkin besok?—akan bangkit dengan kekuatan yang dahsyat,
terinspirasikan oleh contoh dari moralitas dan heroisme. Sabate dan kawan-
kawannya menemukan rasionalisasi yang politis untuk tindakan mereka. Ia
meletakkan bom di beberapa konsulat Amerika Latin sebagai sebuah bentuk
protes terhadap putusan PBB. Ia menembakkan selebaran dengan sebuah
bazoka buatan-sendiri kepada para penonton bola kaki u n t u k
berpropaganda, dan menghadang orang-orang untuk memainkan kaset
pidato anti-Franco dengan tape-recorder. Ia merampok bank untuk maksud
itu. Tetapi mereka yang mengenalnya setuju bahwa apa yang lebih penting
bagi dia adalah contoh dari tindakan dan bukan efeknya. Apa yang
menggerakkannya, tidak dapat ditahan dan sangat menggodanya, adalah
keinginan untuk melakukan penyerangan di Spanyol, serta duel yang abadi
antara para militan dengan Negara: keadaan yang menyedihkan dari kawan-
kawan yang dipenjara, kebencian terhadap polisi. Seseorang yang berasal
dari luar akan keheranan, kenapa tidak ada satu kelompok pun yang pernah
membuat suatu usaha serius untuk membunuh Franco atau bahkan Jenderal-
Kapten dari Catalonia, tidak termasuk Signor Quintela dari kepolisian
Barcelona, satu-satunya yang dibunuh. Tetapi Quintela adalah ketua ^Brigade
Sosial'. Ia, katanya, pernah menyiksa para kawan dengan tangannya sendiri.
Adalah sesuatu yang sangat khas, dan tidak kurang khasnya dari disorganisasi
kaum anarkis, bahwa ketika Sabate berencana untuk membunuhnya, ia
menemukan kelompok aktivis lain, yang secara independen sudah berada
di jalan yang sama.
Dengan demikian, semenjak tahun 1945 dan seterusnya, tindakan dan

160
PARA PENYITA

demonstrasi yang heroik menjadi berlipat ganda. Data resmi (tidak berarti
dapat langsung dipercaya) menisbatkan Sabate dengan lima penyerangan
di tahun 1 9 4 7 , satu penyerangan di tahun 1948, dan tidak kurang dari 15
b u a h di tahun 1 9 4 9 , tahun kemenangan dan kehancuran gerilyawan
Barcelona. Pada bulan Januari itu, Sabate bersaudara mengambilalih
pekerjaan mencari dana untuk pembelaan beberapa tahanan, yang daftarnya
dibawa keluar dari penjara oleh seorang Ballester yang diikuti oleh polisi.
Pada bulan Februari, Pepe Sabate menembak seorang polisi yang menyergap
mereka pada pertemuan dengan Paralelo di pintu Cine Condal. Tidak lama
sesudah itu, para polisi mengejutkan Pepe dan Jose Lopez Penedo yang
tidur di La Torrasa, sebuah daerah pinggir-kota tempat para imigran dari
selatan yang suka menyanyi-flamenco, dan mereka terlibat di dalam sebuah
pertempuran-senapan di antara pintu depan dan kamar makan dengan
hanya memakai baju dalam. Lopez meninggal; Pepe, yang luka berat,
m e l a r i k a n diri dalam keadaan hampir-telanjang, berenang di sungai
Llobregat, menghadang seorang yang lewat untuk pakaian, dan berjalan
sejauh lima mil ke suatu tempat yang aman di mana ia didatangi oleh saudara
laki-lakinya, yang membawanya ke dokter dan mengantarnya ke kendaraan
yang menuju Perancis.
Pada bulan Maret, Sabate dan kelompok Los Manos yang terdiri
dari orang-orang muda Aragon, bergabung untuk membunuh Quintela,
tetapi m e m b u a t kesalahan dengan membunuh dua orang Falangist yang
lebih rendah. (Seseorang telah mengisukan sebuah ancaman umum untuk
m e n y e r a n g markas polisi, yang membuat takut para polisi, tetapi juga
m e m b e r i peringatan kepada mereka.) Pada bulan Mei Sabate dan Facerias
bergabung untuk meletakkan b o m mereka di konsulat Brazil, Peruvia dan
Bolivia, Sabate dengan tenang mematikan salah satunya dan mengganti
setelan waktu penyalaan-otomatisnya untuk peledakan yang segera, karena
alarm sudah berbunyi. B o m - b o m lain ditaruhnya dengan bantuan yang
sederhana dari sebuah pancingan-ikan. Walau bagaimanapun, pada musim
gugur, polisi telah dapat mengontrol situasi. Pada bulan Oktober, Pepe
tertembak di dalam sebuah penyergapan, di mana ia berjuang untuk kabur
dengan melewati sebuah mayat polisi. Bulan itu melihat akhir dari sebagian
besar petempur.

127
BANDIT SOSIAL i

Pada bulan Desember, adik ketiga dari Sabate bersaudara datang.


M a n o l o m u d a tidak p e r n a h menjadi s e s e o r a n g y a n g m e m i l i k i 'ide'.
Ambisinya adalah untuk menjadi seorang torero, dan ia telah meninggalkan
rumah semenjak umur belasan tahun untuk mengikuti novilladas* di Andalusia,
tetapi petualangan yang dilakukan oleh saudaranya juga m e n g g o d a dirinya.
Mereka tidak membolehkannya bergabung, dan lebih menyukai apabila ia
belajar dan menjadi lebih baik, tetapi nama Sabate mambawanya ke dalam
k e l o m p o k R a m o n Cap devila ( £ Caraquemada' atau 'Mukaterbakar') yang
mengagumkan, seorang bekas petinju yang meninggalkan ring k a r e n a
memiliki 'ide' dan sekarang menjadi seorang ahli bahan peledak yang d a p a t
dipertimbangkan. Ia merupakan salah satu dari banyak gerilyawan y a n g
aktivitasnya wajar, menyerang di dalam propinsi-propinsi serta meledakkan
menara dan yang semacamnya. K a r e n a kurang berpengalaman, M a n o l o
tersesat di perbukitan setelah sebuah p e r t e m p u r a n dengan polisi, d a n
akhirnya ia ditahan. N a m a Sabate memastikan eksekusinya. Ia d i t e m b a k
pada tahun 1 9 5 0 dan tidak meninggalkan apa-apa kecuali s e b u a h j a m
Perancis.
Meskipun begitu, pada saat itu, Sabate tidak lagi berada di SpanyoL
Permasalahan, terutama dengan polisi Perancis, membuat ia menjauh selama
hampir enam tahun. Mereka telah memulainya di tahun 1948, ketika ia
diberhentikan oleh seorang polisi Perancis di dalam salah satu dari banyak
perjalanannya ke perbatasan dengan mobil sewaan (Sabate selalu menyukai
alat transportasi yang membiarkan tangannya bebas). Ia telah kehilangan
kepalanya, patah dan lari. Mereka menemukan senapannya, dan sebuah
koleksi dari banyak peralatan, bahan peledak, radio, dan lain-lain di tanah
pertaniannya di Coustouges. Pada bulan November ia disidang secara in
absentia dengan vonis tiga tahun penjara serta denda 50,000 frank. Karena
sebuah nasehat, ia mengajukan banding dan pada bulan Juni 1949 ia
mendapatkan hukuman dua bulan yang ringan, yang kemudian dinaikkan
menjadi enam bulan, dengan lima tahun larangan de sejour; Selanjutnya,
kedatangannya ke perbatasan adalah ilegal bahkan dari sudut pandang
Perancis, dan ia hidup di bawah pengawasan polisi jauh dari Pyrenees.
Pada kenyataannya, ia tidak keluar dari penjara selama setahun, karena

* Perkelahian antara petempur muda dengan banteng muda.

160
PARA PENYITA

polisi Perancis telah mengikatnya dengan sebuah kasus lain yang lebih serius,
sebuah perampokan di pabrik Rhone-Poulenc pada bulan Mei 1948, yang
menyebabkan kematian seorang penjaga. Bahwa mereka merampok para
borjuis dengan alasan yang baik dan kesiapan yang sama seperti di Lyons
dan Barcelona (Hany Facerias yang pandai menghindari hal ini; merampok
bank-bank non-Spanyol di Italia.) adalah ciri tidak realisme yang
mengagetkan dari para aktivis, yang keberadaannya tergantung dari kebutaan
pemerintah Perancis yang baik. Bahwa mereka meninggalkan sebuah jejak
yang sama kelihatannya dengan sebuah landasan pesawat terbang juga
merupakan ciri yang sama khasnya. Terima kasih kepada beberapa pengacara
yang bagus, kasus yang memberatkan Sabate tidak pernah terbukti;
walaupun para polisi di satu titik telah kehilangan kesabarannya dan benar-
benar menarik sebuah pengakuan dari dirinya setelah memukulinya selama
beberapa hari, atau begitulah yang diklaim oleh pengacaranya, dan dengan
alasan yang masuk akal. Setelah empat kali non-lieus, kasus tersebut masih
ditunda pada saat kematiannya. Meskipun begitu, sebagai tambahan karena
adanya kekhawatiran yang beralasan, kasus itu paling tinggi menyebabkan
dirinya dipenjara lagi selama dua tahun. /
Ketika Sabate bisa menempatkan kepalanya, setidaknya di atas air
yang keruh ini, ia menemukan bahwa situasi politik telah berubah sama
sekali. Pada awal tahun 1950-an semua partai meninggalkan perang gerilya
untuk taktik-taktik yang lebih realistis. Kaum militan, dengan demikian,
menjadi sendirian.
Hal itu adalah merupakan suatu pukulan yang menyedihkan. Sabate,
walaupun tidak dapat mengikuti instruksi-instruksi yang tidak disetujuinya,
adalah seorang yang setia. Tidak mendapatkan pengakuan dari kawan-
kawannya bisa menyakitkan dirinya hampir secara fisik, dan sampai
kematiannya ia terus berupaya secara konstan dan sia-sia untuk mendapatkan
pengakuan tersebut. Pukulan itu tidak menjadi lembut karena adanya
tawaran bagi Sabate untuk tinggal di Amerika Latin. Dan juga menawarkan
Othello untuk kerja sebagai konsuler di Paris, daripada di angkatan darat.
Sehingga, pada bulan April 1955 ia sudah kembali di Barcelona. Pada awal
tahun 1956 ia bekerja sama dengan Facerias untuk sebuah operasi bersama—
dua individu itu kemudian berpisah—dan tinggal bersama untuk beberapa

129
BANDIT SOSIAL i

bulan, menerbitkan sebuah jurnal yang kecil, El Combate, dan m e r a m p o k


B a n c o Sentral, dengan bantuan sebuah b o m kosong. Pada bulan N o v e m b e r
ia kembali lagi untuk menggarong sebuah firma tekstil yang besar, Cubiertos
Tejados, dengan hasil rampokan sebesar hampir sejuta pesetas.
Setelah itu polisi Perancis, dengan petunjuk dari orang-orang Spanyol,
b e r t e m u lagi dengannya. Ia kehilangan markasnya di La Preste, dan sekali
lagi ia dipenjara. Ia keluar dari penjara pada bulan Mei 1 9 5 8 , tetapi kemudian
sakit u n t u k beberapa bulan setelah sebuah operasi bisul y a n g b u r u k .
Sementara itu Facerias telah terbunuh. Ia kemudian mulai m e r e n c a n a k a n
penyerangan yang berikutnya dan yang terakhir.
Pada saat itu ia telah sendirian, kecuali dengan sedikit t e m a n y a n g
masih bersamanya. Bahkan organisasi, dengan ketidaksetujuannya y a n g
diam-diam,'nampaknya ikut memberikan w a r n a kepada para fasis d a n
borjuis yang menganggapnya sebagai seorang bandit. T e m a n - t e m a n n y a
mengatakan kepadanya, dengan tingkat akurasi yang s e m p u r n a , b a h w a
sebuah penyerangan lagi akan berarti bunuh diri. Secara k h u s u s ia telah
berumur. A p a yang masih ia miliki adalah reputasinya sebagai s e o r a n g
pahlawan dan pendiriannya yang sangat teguh, yang m e m b e r i k a n o r a n g
y a n g tidak pandai berbicara ini sebuah kekuatan yang luar biasa u n t u k
m e m b u j u k . Hal ini dilakukannya pada beberapa p e r t e m u a n emigre P e r a n c i s
untuk menentang peraturan-peraturan yang berasal dari polisi, s e b u a h figur
yang g e m u k dan pendek dengan sebuah tas kantor yang m e n o n j o l , y a n g
menjauhkan dirinya dengan duduk di pojok. Ia bukanlah s e o r a n g bandit.
Perjuangan tidak dapat berjalan tanpa adanya para p e m b e l a di S p a n y o l .
Siapa tahu, mungkin dia akan menjadi Fidel Castro dari negaranya? B e n a r k a h
m e r e k a tidak mengetahuinya ?
Ia mendapatkan sedikit uang dan berbicara kepada sejumlah orang,
yang kebanyakan kurang berpengalaman di dalam mengangkat senjata. Ia
berbicara dengan kelompok yang pertama, yang terdiri dari Antonio
Miracle, seorang clerk bank yang secara relatif bersih dari gerakan bawah
tanah, dua orang pemuda yang berumur dua puluh tahun, yaitu Rogelio
Madrigal Torres dan Martin Ruiz, dan seorang yang tidak dikenal, yang
sudah menikah dan berumur tiga puluhan tahun, serta seorang Conesa;
semuanya dari Lyons dan Clermont-Ferrand. Sisanya tidak pernah

160
PARA PENYITA

mengadakan perjalanan. Ia kembali melihat keluarganya pada akhir tahun


1959, tetapi tidak memberitahukan rencananya. Dan ia kemudian pergi ke
apa yang semua orang, kecuali mungkin dirinya, mengetahuinya sebagai
kematian.
Setidaknya dapat dikatakan bahwa ia meninggal karena ia memang
menginginkannya. Kelompok itu ditemukan oleh polisi beberapa mil dari
perbatasan, sudah pasti karena adanya petunjuk. Mereka berpisah. Dua
hari kemudian, mereka dikepung di sebuah pertanian yang sepi dan diserang
selama dua belas jam. Setelah bulan terbit, Sabate membuat hewan ternak
di sekitar situ berlarian dengan sebuah granat-tangan dan ia melarikan diri
secara pelan-pelan setelah membunuh seorang polisi untuk terakhir kalinya;
tetapi ia terluka. Semua temannya terbunuh. Dua hari kemudian, pada
tanggal 6 Januari, ia menghadang kereta jam 6.20 dari Gerone ke Barcelona
di sebuah perhentian kecil di Fornells, dan memerintahkan masinisnya untuk
terus maju. Hal itu tidak mungkin, karena di Massanet-Massanas semua
kereta api digantikan oleh kereta listrik. Sampai saat ini, luka di kaki Sabate
telah membusuk. Ia menjadi pincang, terkena demam yang tinggi, dan
terus mempertahankan ketahanan tubuhnya dengan suntikan morfin dari
kotak obatnya. Dua luka yang lainnya, sebuah luka gores di kupingnya dan
sebuah luka bolong di bahunya tidak separah luka yang ada di kakinya. Ia
memakan sarapan yang sama dengan para pegawai-mesin.
Di Massanet, ia menyelinap dari belakang ke bagian pasca-gerbong,
memanjat mesin listrik yang baru dan berjuang untuk maju ke kabin masinis.
Ia menghadang para pegawai yang baru. Mereka juga mengatakan bahwa
tidak mungkin, singkatnya karena ada resiko kecelakaan, mengemudikan
kereta tersebut langsung ke Barcelona dengan melanggar jadwal-jadwal
yang sudah ada. Pada tahap ini, saya pikir ia telah mengetahui bahwa ia
akan mati.
Tidak .jauh sebelum kota kecil San Celoni, ia memerintahkan kereta
tersebut untuk pelan dan ia pun melompat. Pada saat itu, polisi sudah
bersiaga di semua lini. Ia meminta anggur kepada seorang pelayan, karena
demam membuat dirinya haus, dan ia meminumnya dengan tegukan yang
hebat. Kemudian ia menanyakan tentang dokter kepada seorang perempuan
tua. Perempuan tua itu menunjukkannya ke ujung kota yang lain.

131
BANDIT SOSIAL f

Nampaknya ia salah mengunjungi alamat pelayan doktor tersebut—ruang


bedahnya kosong—dan mengetok pintu rumah Francisco Berenguer, yang
jelas curiga dengan si kurus, yang bermuka kotor serta memakai pakaian-
buruh dengan pistol dan senapan mitraliur, sehingga menolaknya untuk
masuk. Mereka bergumul. Dua orang polisi muncul di kedua ujung jalan
di mana pada salah satu pojoknya, kedua orang itu sedang berkelahi. Sabate
memukul tangan Berenguer untuk mendapatkan pistolnya—ia tidak bisa
meraih lagi senapan mitraliurnya—dan melukai satu orang polisi yang
terakhir sebelum ia tertembak di pojok Calle San Jose dan San Tecla.
'Apabila ia tidak dilukai,' kata orang-orang di San Celoni, 'maka mereka
tidak akan bisa menangkapnya; karena para polisi itu takut'. Tetapi ungkapan
yang paling bagus berasal dari salah satu temannya, seorang tukang-semen
di P e r p i g n a n , yang berpidato di depan Maillol Venus s e h i n g g a
menyemarakkan pusat kota yang beradab itu. "Ketika kami masih muda,
dan Republik didirikan, kami sama-sama memiliki sifat ksatria walaupun
juga memiliki spiritualitas (cabalerescopero e spiritual). Kita telah tumbuh menjadi
semakin tua, tetapi tidak Sabate. Secara instinktual, ia memang seorang
guerillero. Ya, ia adalah salah satu dari para Quixote yang keluar dari Spanyol'.
Hal itu dikatakan, dan mungkin benar, tanpa ironi.
Tetapi lebih baik dari ungkapan formal apapun, ia menerima
penghargaan terakhir sebagai seorang bandit-pahlawan, pembela kaum
tertindas, yang mana merupakan penolakan untuk m e m p e r c a y a i
kematiannya. 'Mereka mengatakan', kata seorang supir taksi beberapa bulan
setelah kematiannya, 'bahwa mereka menjemput ayah dan saudara
perempuannya untuk melihat mayatnya, dan ketika melihatnya mereka
berkata: "Itu bukan dia, itu adalah orang lain", 'Mereka' salah di dalam
fakta, tetapi benar di dalam semangat, karena ia adalah jenis orang yang
Layak dijadikan legenda. Lebih jauh lagi: penghargaan yang mungkin pantas
kepadanya hanyalah dengan menjadikannya legenda yang heroik. Dengan
standar yang rasional dan realistis, karirnya adalah merupakan suatu bentuk
kehidupan yang sia-sia. Ia tidak pernah mencapai apapun, dan bahkan hasil
rampokannya semakin dimakan oleh peningkatan pembiayaan rutin dari
aktivitas bawah tanah yang semi-pribadi—dokumen-dokumen palsu,
senjata, penyogokan, dan lain-lain, sehingga hanya sedikit yang tersisa untuk

132
PARA PENYITA

propaganda. Ia bahkan tidak pernah terlihat mendapatkan sesuatu kecuali


sebuah vonis-mati untuk mereka yang berhubungan dengannya. Justifikasi
teoritis dari kaum insureksionis, bahwa kemauan belaka untuk membuat
sebuah revolusi dapat mendorong kondisi obyektif menjadi revolusi, tidak
berlaku padanya, karena ia dan kawan-kawannya tidak pernah terlihat
menghasilkan suatu gerakan yang lebih besar. Argumen mereka sendiri lebih
sederhana dan Homerik, bahwa karena manusia itu baik, berani dan murni
secara alamiah, maka hanya dengan pandangan mengenai pengabdian dan
keberanian, yang cukup sering diulang-ulang, bisa membuat orang lain malu
karena kelambanannya, tetapi ternyata hal itu memiliki kesempatan yang
sama kecilnya untuk sukses. Hal itu hanya dapat menghasilkan legenda.
Dengan kesederhanaan dan kemurniannya, Sabate cocok untuk
menjadi sebuah legenda. Ia hidup dan mati dalam kemiskinan; sampai akhir
hayatnya, istri perampok-bank yang terkenal itu bekerja sebagai seorang
pelayan. Ia merampok bank tidak hanya untuk uang, tetapi sebagai torero
yang bertempur dengan banteng, untuk mendemonstrasikan keberanian.
Penemuan kelihaian oleh Facerias, yang mengatakan bahwa cara yang paling
aman untuk mengumpulkan uang adalah dengan merampok sebuah hotel
pada jam dua pagi, karena meyakini bahwa para borjuis yang solid itu,
yang sedang berada di tempat tidur bersama selirnya yang bermacam-
macam, akan memberikan uangnya secara sukarela dan tidak akan
melaporkannya ke polisi/ adalah bukan untuk dirinya. Untuk mengambil
uang tanpa meletakkan diri sendiri di dalam resiko, bukanlah sebuah
perbuatan yang jantan—Sabate selalu lebih suka mengetuk sebuah bank
dengan lebih sedikit orang dari yang secara teknis dibutuhkan, karena alasan
tersebut—dan sebaliknya, untuk mengambil uang dengan menempatkan
jiwa orang lain ke dalam suatu resiko, menurut alasan moral tertentu, adalah
untuk membayarnya. Untuk selalu berjalan menuju ke arah polisi, bukanlah
hanya merupakan taktik psikologis saja, tetapi adalah cara dari seorang
pahlawan. Tidak diragukan lagi, ia bisa saja memaksa para pelayan-mesin
di kereta yang dinaikinya untuk terus mengendarainya, walaupun hal itu

* Sebenarnya, orang-orang Spanyol bahkan telah mengalahkan rencana ini; seorang laki-
laki yang fcaya, mungkin karena bersemangat untuk mengesankan pacar-perempuannya
yang muda, melawan dan terbunuh.

133
BANDIT SOSIAL i

tidak akan membawa banyak kebaikan bagi dirinya; tetapi secara moral, ia
tidak bisa menempatkan kehidupan orang-orang yang tidak menentangnya
ke dalam suatu resiko.
Untuk menjadi sebuah legenda publik, seseorang harus memiliki sebuah
kerangka yang sederhana. Untuk menjadi seorang pahlawan yang tragis,
segala sesuatu mengenai dirinya harus dilepaskan, meninggalkannya sebagai
bayangan yang berhadapan dengan cakrawala di dalam inti sari perannya,
seperti Don Quixote yang berhadapan dengan kincir anginnya, dan para
jago-tembak di dalam mitos Barat, yang sendirian di bawah sinar-matahari
putih yang menyinari jalan-jalan kosong di tengah hari. Begitulah kehidupan
yang dijalani oleh Fransisco Sabate Llopart . Hanya saja ia harus sangat
diingat, dengan ditemani oleh para pahlawan yang lain.

160
9
Bandit Sebagai Simbol

ita telah begitu jauh melihat pada realitas dari bandit sosial, dan juga
pada legenda dan mitos mengenai mereka sebagai sebuah sumber
informasi untuk mengetahui realitas mereka, atau untuk mengetahui peran
sosial yang seharusnya dimainkan oleh para bandit (dan yang memang sering
dimainkan oleh mereka), nilai-nilai yang seharusnya diwakili oleh mereka,
gambaran yang ideal—dan yang juga sering riil—mengenai hubungan mereka
dengan.rakyat. Tetapi legenda tersebut bekerja tidak hanya di antara mereka
yang akrab dengan seorang bandit, tetapi bekerja secara lebih luas dan
bersifat umum. Dalam menyimpulkan studi mengenai kebanditan ini, kita
juga harus melihat kepada aspek-aspek yang lebih luas dari topik kita ini.
Mereka bersifat aneh, setidaknya di dalam dua cara.
Legenda bandit di antara para petani itu sendiri bersifat ganjil, karena
prestis pribadi yang besar sekali dari para pelanggar hukum yang terkenal,
tidak menghindari popularitas mereka menjadi berumur pendek. Sama
seperti yang lainnya, Robin Hood, walaupun hampir di segala hal merupakan
intisari dari legenda bandit, tetapi tetap tidak khas. Tidak ada Robin Hood
asli yang nyata, yang pernah teridentifikasi tanpa perseteruan, padahal semua
pahlawan-bandit yang lain, yang berhasil saya teliti, walaupun dimitoskan,

135
mi
m,

BANDIT SOSIAL

tetapi tetap dapat dilacak kembali ke seorang individual yang dapat


diidentifikasi di daerah tertentu yang juga dapat diidentifikasi. Apabila Robin
Hood ada, maka ia hidup sebelum abad keempat belas, ketika lingkaran
itu pertama kali ditulis. Dengan demikian, legendanya dengan demikian
telah menjadi populer selama sedikitnya enam ratus tahun. Semua pahlawan-
bandit yang lain, yang disebutkan di dalam buku ini (kecuali para tokoh di

SEfPy."
«S

B,
111111 i
mSL

Ritual eksekusi publik lebih menjadi milik mitos kejahatan kota daripada milik kebanditan sosial.
Di sini, perbedaan antara Hood dan Turpin, Mandrin dan Cartouche, hilang.

136
BANDIT SEBAGAI SIMBOL

dalam novel populer Cina) lebih dekat dengan zaman kita. Stenka Razin,
pemimpin pemberontakan kaum miskin Rusia, merujuk kepada tahun 1670-
an, tetapi sebagian besar dari figur-figur seperti itu yang legendanya hidup
pada abad kesembilanbelas, ketika balada-balada para bandit secara
sistematis dikumpulkan, hanya merujuk kepada abad kedelapanbelas—yang
dengan demikian tampak menjadi zaman keemasan dari para pahlawan-
bandit: Janosik di Slovakia, Diego Corrientes di Andalusia, Mandrin di
Perancis, Rob Roy di Skotlandia, di mana para penjahat beradaptasi dengan
kuil dari para bandit sosial seperti Dick Turpin, Cartouche dan
Schinderhannes. Bahkan di negara-negara Balkan, di mana sejarah kaum
haiduk dan kaum klepht yang tercatat merujuk kembali kepada abad
kelimabelas, pahlawan klepht paling awal yang bertahan hidup di dalam
balada-balada Yunani nampaknya adalah Christos Millionis (1740-an) dan
Bukovallas, yang hidup kemudian. Adalah tidak dapat dipahami bahwa
orang-orang seperti itu tidak menjadi topik dari lagu dan cerita yang lebih
awal. Pemberontak-perampok yang besar seperti Marco Sciarra dari akhir
abad keenambelas harus memiliki legenda, dan setidaknya salah satu bandit
yang hebat pada periode yang sangat kacau itu—Serralonga di Catalonia—-
menjadi seorang pahlawan yang populer, yang memorinya hidup sampai
pada abad kesembilanbelas: tetapi kasus ini mungkin tidak biasa. Mengapa
hampir semua dari mereka terlupakan ?
Mungkin saja terdapat perubahan-perubahan pada budaya populer
di Eropa yang menerangkan menjamurnya mitos tentang bandit pada abad
kedelapanbelas, tetapi perubahan-perubahan tersebut sulit untuk diterapkan
pada apa yang nampaknya adalah kronologi yang sama di Eropa Timur.
Seseorang mungkin dapat menjelaskan bahwa memori sebuah budaya yang
murni bersifat oral—dan mereka yang mengabadikan popularitas para
pahlawan-bandit itu buta huruf—serta secara relatif berumur pendek. Di
balik selang waktu tertentu dari generasi- generasi yang ada, memori seorang
individual bercampur dengan gambaran kolektif mengenai para pahlawan
legendaris dari zaman dulu, manusia dengan ritual yang simbolis dan mitos,
sehingga seorang pahlawan yang kebetulan meninggal di luar rentang waktu
itu, seperti Robin Hood, tidak dapat diganti lagi di dalam konteks sejarah
yang nyata. Hal ini mungkin benar, tetapi bukan kebenaran yang bersifat

137
BANDIT SOSIAL i

menyeluruh. Karena memori oral bisa berlangsung lebih lama dari sepuluh
atau dua belas generasi. Carlo Levi mencatat bahwa para petani dari
Basilicata pada tahun 1930-an mengingat dua episode sejarah secara jelas,
walaupun sama kaburnya dengan 'sejarah mereka sendiri,: zaman para
perampok tujuh puluh tahun yang lalu, dan zaman kekaisaran Hohenstaufen
yang besar tujuh abad lebih awal. Kebenaran yang menyedihkan mungkin
adalah bahwa para pahlawan dari zaman dahulu kala tetap hidup karena
mereka bukan hanya pahlawan dari para petani. Kaisar-kaisar yang besar
memiliki pelayan, pencatat sejarah dan penyair mereka sendiri, mereka
meninggalkan monumen-monumen batu yang besar, mereka tidak mewakili
para penduduk dari pojokan tertentu yang hilang di dataran tinggi (yang
kebetulan sama dengan begitu banyak pojokan lain yang hilang), tetapi
mewakili seluruh penduduk, seluruh rakyat di suatu negara atau kekaisaran.
Jadi, Skanderberg dan Marko Kraljevic bertahan hidup semenjak Abad
Pertengahan di dalam syair-syair Albania dan Serbia, tetapi Mihat sang
Penggembala dan Juhasz Andras (Andras sang Pengembala) yang mana
terhadapnya
tidak satupun senapan memiliki kekuatan
bola-bola yang ditembakkan Pandur kepadanya
ditangkapnya dengan tangan kosong,1
Hilang ditelan waktu. Bandit yang hebat lebih kuat, lebih terkenal,
namanya hidup lebih lama dari petani biasa, tetapi mereka sama-sama
mengalami kematian. Ia menjadi abadi hanya karena ada Mihat atau Andras
yang lain, yang membawa senapannya ke perbukitan atau ke daratan yang
luas.
Keganjilan yang kedua lebih terkenal lagi.
Para bandit adalah bagian dari masyarakat petani. Apabila argumen
buku ini diterima, maka mereka tidak dapat dimengerti kecuali di dalam
konteks jenis masyarakat petani yang, adalah aman untuk menebak, sama
terpencilnya dari hampir semua pembaca dengan Mesir kuno, dan yang
secara pasti dikutuk oleh sejarah sebagai Zaman Batu. Walaupun begitu,
fakta yang aneh dan mengherankan mengenai mitos bandit adalah bahwa

1 A. J. Paterson, The Magyars: their country and institutions, London, 1869, I, hlm. 213.

160
BANDIT SEBAGAI SIMBOL

seruannya selalu lebih luas melampaui lingkungan asalnya. Sejarawan sastra


Jerman telah menemukan sebuah kategori sastra yang khusus, yaitu
Rduberromantik ('romantisisme bandit*) yang telah menghasilkan sejumlah
besar karya yang tidak hanya berupa Rauberromane ('novel bandit*), yang
mana tidak satupun daripadanya dirancang untuk para pembaca yang berasal
dari petani maupun bandit. Pahlawan-bandit yang secara murni bersifat
fiktif, seorang Rinaldo Rinaldini atauJoaquin Murieta, adalah cm khas yang
dihasilkan oleh hal itu. Tetapi yang lebih luar biasa lagi adalah bahwa para
pahlawan-bandit tersebut selamat dari budaya atau revolusi industri, sehingga
muncul dengan bentuk orisinilnya di dalam film seri televisi mengenai Robin
Hood dan para pengikutnya yang gembira, di dalam sebuah versi yang
lebih modem seperti pahlawan gangster atau koboi, di dalam media masa
pada kehidupan kota di akhir abad keduapuluh.
Adalah sesuatu yang alamiah apabila kebudayaan resmi dari negara-
negara di mana kebanditan menjadi sebuah endemik, merefleksikannya
sebagai sesuatu yang penting. Cervantes meletakkan para perampok Spanyol
yang terkenal pada abad keenambelas ke dalam karya-karyanya, sama
alamiahnya seperti tulisan Walter Scott mengenai Rob Roy. Para penulis
Hungaria, Rumania, Chekoslovakia dan Turki mengabdikan novel untuk
sebuah penggambaran yang riil atau imaginer dari para pahlawan-bandit,
sementara—dengan sedikit berbeda—seorang novelis Meksiko yang
modern, bersemangat untuk mendiskreditkan mitos tersebut, berupaya
untuk mengecilkan para pahlawan menjadi hanya kriminal biasa di Los
Bandidos del R/o Frio * Di negara-negara seperti itu, baik bandit maupun
mitos bandit adalah fakta-fakta yang penting tentang kehidupan, sangat
tidak mungkin untuk diabaikan.
Adalah juga dapat dimengerti, apabila mitos bandit masih ada di
negara-negara maju yang masih memiliki sedikit ruang kosong untuk
'keterbelakangan' atau 'koboi', yang mengingatkan mereka akan saat-saat
heroik di masa lalu yang bersifat imaginer, dan menyediakan sebuah tempat

* ; Saya berpikir tentang novel Zsigmond Moric/. mengenai Sandor Rosza, karya Panait
g Istrati yang berjudul Les Haidoucs, karya Yashar Kemal yang berjudul Mehmed My Hawk,
m. dan di atas semuanya, karya Ivan Olbracht dari Cheko, Dtr RduherNtkola Schnhaj yang
B luar biasa.

139
BANDIT SOSIAL f

Kesan kontemporer mengenai Ned Kelly (1854-80) dengan baju besinya.

(locus) untuk bernostalgia, sebuah simbol dari nilai-nilai yang kuno dan telah
hilang, sebuah daerah Indian, di mana, seperti Huckleberry Finn, orang
dapat becimaginasi bahwa dirinya 'pergi dengan tiba-tiba' ketika hambatan-
hambatan dari peradaban terlalu banyak bagi dirinya. Di sana, pelanggar
hukum dan pengembara-hutan Ned Kelly masih memiliki, seperti yang
terdapat di dalam lukisan-lukisan Sidney Nolan dari Australia, sebuah
gambaran yang menakutkan, tragis, mengancam dan rapuh di dalam baju
besi buatannya sendiri, yang melewati dan melintasi kembali daerah
pedalaman Australia yang tidak begitu disinari matahari, menunggu untuk
kematian.
Meskipun demikian, gambaran tentang bandit lebih banyak terdapat
di dalam kebudayaan dan kesusasteraan rakyat dibandingkan dalam
dokumentasi dari kehidupan kontemporer pada masyarakat terbelakang,
kerinduan akan kepolosan dan petualangan yang telah hilang di negara maju.
Apa yang tertinggal ketika kita menguliti kerangka sosial dan lokal dari
perampokan: sebuah emosi dan peran yang permanen. Di sana ada

140
BANDIT SEBAGAI SIMBOL

kebebasan, heroisme, dan cita-cita tentang keadilan.


Mitos Robin Hood menekankan yang pertama dan yang ketiga dari
ideal-ideal yang disebut di atas. Apa yang masih hidup dari hutan abad
pertengahan dan muncul di layar televisi adalah sahabat dari orang-orang
yang bebas dan sama, kekebalan dari otoritas yang ada, pembela dari yang
lemah, tertindas dan tertipu. Versi klasik dari mitos bandit di dalam
kebudayaan yang tinggi menekankan pada elemen-elemen yang sama. Para
perampok di dalam drama Schiller menyanyikan kehidupan yang bebas di
hutan, sementara pemimpin mereka, Kari Moor yang terhormat,
menyerahkan dirinya, karena hadiah penangkapannya dapat menyelamatkan
seorang yang miskin. Film Koboi dangangstermenekankan pada yang kedua,
elemen heroik, bahkan terhadap rintangan dari moralitas konvensional yang
membatasi heroisme kepada kebaikan, atau setidaknya seorang jago tembak
yang secara moral bersifat ambigu. Tetapi tetap tidak ada yang menolaknya.
Para bandit itu berani, baik di dalam tindakan maupun sebagai korban.
Mereka mati sebagai penentang dan, banyak anak laki-laki dari daerah kumuh
dan pinggiran, yang tidak memiliki apa-apa kecuali kekuatan dan keberanian
yang merupakan bakat umum yang sangat berharga, mengindentifikasi diri
mereka dengan para bandit. Di dalam sebuah masyarakat di mana orang
hidup dengan ketundukan, sebagai faktor tambahan terhadap mesin logam
atau bagian yang bergerak dari mesin manusia, para bandit hidup dan mati
dengan sebuah penentangan yang bersifat langsung. Seperti yang telah kita
lihat, tidak semua bandit yang legendaris di dalam sejarah selamat untuk
mengisi mimpi dari kefrustrasian kota. Pada kenyataannya, para bandit di
! dalam sejarah sulit bertahan hidup di dalam penterjemahan dari masyarakat
agraria ke masyarakat industri, kecuali apabila mereka secara nyata sama
barunya dengan hal itu, atau ketika mereka telah dibalsem dengan medium
literatur yang bisa bertahan untuk perjalanan waktu. Buku-kumuh mengenai
Lampiao, sekarang dicetak lagi di antara gedung-gedung pencakar langit di
Sao Paulo, karena jutaan orang yang merupakan generasi pertama imigran
yang pindah dari Brazilia utara mengenal cangafeiro yang hebat itu, yang
i. terbunuh pada tahun 1938, yaitu pada masa kehidupan aktual dari mereka
I yang berumur lebih dari tiga puluh tahun. Sebaliknya, orang-orang Inggris
I dan Amerika pada abad keduapuluh mengenal Robin Hood 'yang

141
BANDIT SOSIAL

mengambil dari kaum kaya untuk diberikan kepada yang miskin' serta
orang-orang Cina pada abad keduapuluh mengenal 'Sung Chiang, si Hujan
yang Tepat ... yang menolong kaum lemah dan melihat sedikit kepada
perak', adalah karena tulisan dan percetakan mentransformasikan sebuah
tradisi lisan dan lokal menjadi sebuah bentuk yang permanen dan nasional.
Seseorang bisa mengatakan bahwa para intelektual telah memastikan
keselamatan para bandit.
Mengenai hal itu, mereka masih mengerjakannya sampai sekarang.
Penemuan kembali para bandit sosial di masa kita adalah hasil kerja para
intelektual—yang terdiri dari penulis, pembuat-film, bahkan sejarawan. Buku
adalah bagian dari penemuan kembali. Buku telah berusaha u n t u k
menjelaskan fenomena kebanditan sosial, dan juga menampilkan pahlawan-
pahlawan masa sekarang: Janosik, Sandor Rosza, Dovbus, D o n c h o Vatach,
Diego Corrientes, JancuJiano, Musolino, Giuliano, Bukovallas, Mihat sang
Penggembala, Andras sang Penggembala, Santanom, Serralonga dan
Garcia, sebuah perintah-bertempur tanpa akhir dari para pejuang, lincah
seperti rusa-jantan, terhormat seperti elang, cerdik seperti rubah. Tidak
seorang pun, kecuali sedikit, yang pernah mengetahui bahwa mereka berada
tiga puluh mil dari tempat kelahiran mereka, tetapi mereka sama pentingnya
dengan Napoleon atau Bismarck bagi rakyat mereka. Seseorang yang tidak
signifikan tidak mungkin memiliki ratusan lagu yang dibuat tentang dirinya,
seperti Janosik. Lagu-lagu itu adalah lagu-lagu kehormatan dan kerinduan:
Burung tekukur telah menyerukan
Di ranting-ranting yang kering
Mereka telah membunuh Shuhaj
D a n sekarang adalah zaman yang susah. 2
Bahwa para bandit termasuk ke dalam sejarah yang diingat, untuk
membedakannya dari sejarah buku yang resmi. Mereka termasuk ke dalam
bagian dari sejarah yang bukan merupakan catatan-catatan tentang kejadian
dan para pembentuknya, seperti simbol yang secara teoritis dapat
dikendalikan, walaupun sebenarnya merupakan faktor-faktor yang tidak
terkontrol, yang menghasilkan dunia orang miskin: tentang raja yang adil

2 I. Olbracht, Berge and Jahrhunderte, hlm. 113.

156
BANDIT SEBAGAI SIMBOL

dan orang-orang yang membawa keadilan kepada rakyat. Itulah kenapa


legenda bandit masih memiliki kekuatan untuk menggerakkan kita. Marilah
kita tinggalkan kata yang terakhir untuk Ivan Olbracht, yang telah menulis
hal itu dengan lebih baik daripada hampir siapapun juga.
Manusia memiliki kerinduan yang tidak terpuaskan akan keadilan. Di
dalam jiwanya ia m e m b e r o n t a k m e l a w a n sebuah sistem sosial y a n g
menolaknya, dan di dunia apapun ia tinggal, ia menuduh baik sistem sosialnya
ataupun seluruh hal yang tidak adil. Manusia dipenuhi dengan sebuah
dorongan yang aneh dan keras-kepala untuk mengingat, memikirkan sesuatu
dan merubah sesuatu; dan sebagai tambahan ia membawa di dalam dirinya
keinginan untuk memiliki apa yang tidak dapat dimilikinya—walaupun di
dalam bentuk dongeng. Agaknya itulah yang menjadi landasan bagi kisah-
kisah kepahlawanan dari semua zaman, agama, rakyat dan kelas. 3
Termasuk kita. Itulah mengapa Robin H o o d menjadi pahlawan kita
juga, dan akan tetap seperti itu.

3 I. Olbracht, Der Rauber Niko/a Schuhaj, hlm. 76-7.

143
•MHHHB >
• • • M
•MHHHIv'''
^IMI I BANDIT SOSIAL


11111

K HHHP
H I I B M

•1

|||§
li

K l l i p p l
•HMI

1
fmmmm?;

• M.'

HHli
•H
a
H B

• 1 18111^™
•HHMHH
M wMfa
i • JM
144

ir
Lampiran :

Perempuan dan Kebanditan

arena kelemahan para bandit bisa membuat mereka terkenal-buruk,


dan karena kebanggaan maupun statusnya memerlukan demonstrasi
kejantanan yang semacam itu, maka peran yang paling u m u m dari
perempuan di dalam kebanditan adalah sebagai kekasih. Para bandit anti-
sosial mungkin dapat melengkapi ketertarikan seksual mereka dengan
perkosaan, yang pada situasi tertentu dapat menjamin agar si korban tidak
berbicara. 'Mereka mengatakan bahwa mereka melakukan hal tersebut
kepada kami agar kami merasa terlalu malu untuk berbicara, dan untuk
menunjukkan apa yang mereka mampu,' seorang perempuan Colombia
melaporkan kepada kelompok gerilya yang kemudian diikutinya.1 Walaupun
begitu, seperti yang telah diteliti oleh Machiavelli pada zaman dahulu,
memiliki urusan dengan perempuan adalah sebuah cara yang pasti untuk
menjadi tidak populer, dan para bandit yang menggantungkan dirinya pada
dukungan atau kerjasama dengan rakyat harus mempertahankan insting
mereka agar tetap terkendali. Peraturan di dalam gerombolan Lampiao
adalah jangan pernah memperkosa, ('kecuali untuk alasan-alasan yang baik',

t Diario de un guerillero Latinamericano, Montevido, 1968, hlm. 60

145
BANDIT SOSIAL i

i seperti misalnya untuk hukuman, pembalasan dendam dan teror),


i Kelompok gerilya petani menerapkan peraturan ini dengan sangat keras:
i cKami menjelaskan peraturannya: seorang gerilyawan yang memperkosa

I seorang perempuan, perempuan yang manapun, akan diadili secara militer'.


1 Tetapi, di antara para bandit dan gerilyawan 'Apabila hal itu bersifat alamiah,
di mana si perempuan setuju, maka tidak ada permasalahan'.2
Biasanya, para perempuan dikunjungi oleh para kekasih-bandit mereka,
sebuah fakta yang secara defacto menunjukkan adanya poligini. Tetapi kasus-
kasus mengenai para perempuan yang ikut hidup mengembara seperti laki-
laki tetap dapat ditemukan, walaupun gerombolan yang secara sistematis
memperbolehkan praktek seperti itu mungkin jarang. Lampiao mungkin
adalah satu-satunya di daerah Timur Laut Brazil. Itupun, apabila kaum
laki-lakinya berpergian menempuh sebuah ekspedisi yang panjang dan
berbahaya, maka mereka lebih suka untuk tidak mengikutsertakan kaum
perempuan, dan ini sering bertentangan dengan kemauan mereka, karena
kehadiran kekasih-perempuan dari seorang laki-laki akan menghambat
[ petualangan rasa cinta-kasihnya yang bersifat tidak tetap berhadap temannya
secara tidak hormat'.3
Para perempuan yang berada di dalam sebuah gerombolan, pada
umumnya tidak akan melangkah keluar dari peran seksual mereka yang
sudah diterima. Mereka tidak membawa senjata api apapun, dan biasanya
tidak terlibat di dalam pertempuran. Maria Bonita, istri Lampiao menyulam,
menjahit, memasak, menyanyi, menari dan memiliki anak di tengah semak-
semak. . .Ia puas mengikuti suaminya. Apabila perlu, ia mengambil bagian
di dalam pertempuran, tetapi biasanya ia hanya melihat saja, meminta
suaminya agar tidak mengambil resiko terlalu banyak.4 Meskipun begitu,
Dada, istri letnan dari pasukan Lampiao, Corisco, lebih mirip seperti Lady
Macbeth, dan dapat mengkomandoi sendiri sebuah gerombolan dengan
baik. Jelas terdapat kesulitan-kesulitan dengan mengikutsertakan apa yang
sebenarnya selalu merupakan sebuah kelompok minoritas-kecil perempuan
di dalam sebuah gerombolan laki-laki. Ketakutan terhadap seorang

2 / t o , hlm. 60-61
3 M j P. de Queiroz, op. cit., hlm. 205-6.
4 Ibid., hlm. 183.

160
LAMPIRAN i
p e m i m p i n yang m e n g a g u m k a n dapat meminimalisir jumlah mereka, atau
di d a l a m k e l o m p o k - k e l o m p o k yang terdiri dari para gerilyawan petani
yang memiliki kesadaran politik yang tinggi, moralitas disiplin untuk mencapai
tujuan. Hal ini yang m u n g k i n menjadi alasan utama dari k e e n g g a n a n p a r a
b a n d i t u n t u k m e m b a w a p a r a p e r e m p u a n d e n g a n m e r e k a , atau u n t u k
b e r u r u s a n d e n g a n t a w a n a n - t a w a n a n p e r e m p u a n . Tidak ada y a n g l e b i h
m e l e m a h k a n solidaritas daripada persaingan seksual.
P e r a n p e r e m p u a n yang kedua dan tidak begitu terpublikasikan adalah
sebagai p e n d u k u n g dan p e n g h u b u n g dengan dunia luar. H a m p i r setiap
saat, kiranya, m e r e k a m e n o l o n g kerabat laki-laki, suami atau kekasih. T i d a k
b a n y a k y a n g p e r l u dikatakan mengenai hal ini.
Peran yang ketiga adalah sebagai bandit itu sendiri. Perempuan yang
menjadi petempur aktif hanya sedikit, tetapi terdapat cukup kasus di dalam
balada-balada mengenai kaum haiduk Balkan (lihat Bab 5) 5 , yang bisa
membuat kita menganggap bahwa mereka, setidaknya di bagian tertentu
dari dunia, adalah sebuah fenomena yang diakui. Sebagai contoh, di daerah
Piura yang terletak di Peruvia, beberapa bandit-perempuan muncul selama
periode tahun 1917-1937, termasuk beberapa pemimpin-gerombolan;
khususnya Rosa Palma dari Chulucanas, yang dikatakan telah memperoleh
rasa hormat bahkan dari Froilan Alama yang hebat, pemimpin yang paling
terkenal pada masa itu, Rosa Ruirias yang lesbian dari Morropon, sebuah
komunitas petempur yang terkenal, dan Barbara Ramos, saudara perempuan
dari dua bandit dan teman dari yang satunya lagi, berasal dari harienda
Huapalas.*6 Mereka ini terkenal sebagai penunggang kuda, penembak jitu
dan karena keberanian mereka. Nampaknya tidak ada yang membedakan
mereka dari para bandit lainnya, kecuali jenis kelamin mereka.
Sebuah petunjuk mengenai fenomena ini mungkin datang dari
Andalusia, di mana para bandit-perempuan yang seperti itu tidak hanya

5 C J. Jirecek, op. cit., hlm. 476.


* Tidak ada yang diketahui mengenai nasib mereka, dan mereka tidak tercatat di dalam
daftar para bandit yang ditahan dan dibunuh di daerah itu, 7 walaupun daftar ini berisikan
beberapa perampok perempuan yang lain.
s tas 6 V. Zapata Cesti, op. cit., hlm. 205-6.
7 Di dalam R. Merino Arana, op. cit., hlm. 389-90.

147
BANDIT SOSIAL

dicatat (seperti misalnya Torralba dari Lucena (yang memakai pakaian laki-
laki] yang berasal dari abad kesembilanbelas dan Maria Zafra [La
Marimacho]), tetapi juga menempati sebuah tempat khusus di dalam legenda
para bandit sebagai serrana (perempuan gunung).8 Serrana yang berasal
dari jenis yang umum, biasanya menjadi pelanggar hukum dan secara khusus
melakukan balas dendam terhadap laki-laki, karena ia telah 'dilecehkan',
yaitu telah diperkosa. Reaksi aktivis yang seperti itu terhadap penghinaan,
bahkan secara relatif, lebih jarang ada di antara perempuan daripada di
antara laki-laki, tetapi pembela pembebasan perempuan dari jenis yang
lebih militan mungkin akan merasa puas melihat bahwa bahkan masyarakat
tradisional pun mengakuinya. Walaupun begitu, sama seperti banyak hal
lainnya di dalam kebanditan, topik ini masih menunggu penelitian lebih
lanjut ~
Sejauh mereka menuntut balas, hampir semua perempuan yang 'dihina'
di dalam masyarakat yang melahirkan kebanditan, kemungkinan akan
mencari pembela dari kalangan laki-laki. Pembelaan terhadap 'kehormatan',
yang kebanyakan adalah 'kehormatan' seksual perempuan, mungkin adalah
motif tunggal yang paling penting, yang mendorong laki-laki menjadi
penjahat di daerah bandit yang klasik, daerah Laut Tengah dan dunia Latin
di seberang laut. Bandit-bandit di sana mengkombinasikan fungsi dari Patung
dan dari Don Juan; tetapi di dalam hal ini, dengan banyak hormat, ia juga
memiliki nilai-nilai yang ada pada dunia-sosialnya.

8 Julio Caro Baroja mendiskusikan mereka, op. cit, hlm. 389-90.

148
Bacaan Lebih Lanjut
elain dari sebuah bab di dalam buku Primitive Rebels, Manchester
) University Press 1959, karya E. J. Hobsbawm, hanya terdapat sedikit
diskusi mengenai kebanditan sosial. Di dalam kekosongan kajian yang
bersifat komperatif, kita mesti beralih kepada monograf-monograf nasional
dan regional. Kita mungkin memiliki lebih banyak monograf mengenai
ITALIA, karena banditi-nya sudah lama menjadi paling terkenal di dalam
seni dan literatur (asing), dibandingkan dengan monograf mengenai negara
lain; bandingkan dengan bibliografi sebanyak delapan belas halaman di
dalam buku Violence in Sardinia, Roma 1970, karya F. Ferracuti, R. Lazzari
dan M. E. Wolf, yang membahas kebanditan hanya di satu daerah. Buku
Storia del brigantaggio dopo IVnitd, Milan, 1964, karya F. Molfese, khususnya
bagian I, bab 3, dan buku Brigantaggio e mafia in Sicilia,, Messina dan Firenze,
1959, karya Enzo d'Alessandro, juga dianjurkan untuk membacanya. Untuk
SPANYOL, buku El bandolerisme catala, Barcelona 1962-1963, karya Juan
Regla Campistol serta Joan Fuster, dan buku B/ bandolerisme en Espanaj
Mexicor Meksiko, 1959 karya C. Bernaldo de Quiros, sangat menolong. Di
AMERIKA LATIN studi-studi mengenai bandit tersedia dalam jumlah
yang luar biasa pada beberapa negara, terutama PERU dan BRAZIL. Untuk
yang pertama, lihat buku Los Caballeros del delito, Lima 1936, karya E. Lopez
Albujar, - lihat juga buku Cuentos Andinos (edisi yang mana saja) karya
pengarang yang sama, Bandoleros en el Peru, Lima 1937, karya J. Varallanos,

149
BANDIT SOSIAL

dan juga sejumlah studi-studi lain yang dilakukan oleh para tentara dan
polisi, yang hanya diketahui oleh beberapa orang saja, dan sialnya, semua
itu, sama seperti hampir semua terbitan Peruvia, sangat sulit untuk ditemukan.
Untuk yang kedua, buku Os Cangafeiros, les bandits d'honneur bresiliens, Paris
1968, karya Maria Isaura Pereira de Queiroz, berisikan hampir semua hal
yang kita butuhkan untuk mengetahui kebanditan di daerah Timur Laut
Brazil.
Kebanditan EROPA TIMUR didiskusikan secara komparatif di buku
Couches militaires issues de la paysannerie libre en Europe orientale du quin%ieme au
dix-septieme siecle, Debreczen 1964, karya L Ricz. Untuk RUSIA lihat tulisan
Denise Eeckhoute yang berjudul T e s brigands en Russie du dix-septieme
au dix-neuvieme siecle: mythe et realite' di dalam Reu Hist. Mod and Contempt.
XII, 1965, hlm. 161-202. Buku The Cossacks (Constable 1969) karya Philip
Longworth mendiskusikan sebuah topik yang berhubungan dengan keban-
Ij ditan. Untuk BULGARIA, lihat buku Die Balkan-Haiduken, Leipzig 1878,
karya Georg Rosen, yang sudah tua tetapi sangat berharga, dan tulisan B.
Tsvetkova yang berjudul <Mouvements anti-feodaux dans les terres bulgares
du seizieme au dix-huitieme siecle', di dalam Etudes Historiques, Sofia 1965;
Untuk BOSNIA lihat buku Bosnien, Vienna 1878, karya A. V. Schweiger-
Lerchenfeld, untuk SERBIA, lihat buku La vie quotidienne en Serbie au seuilde
l'independence, Paris 1967, karya G. Castellan. Untuk C A R P A T H O -
U K R A I N E lihat reportase Ivan Olbracht yang berjudul Berge und
Jahrhunderte, Berlin Timur 1952, yang m« n jadi bahan mentah untuk novelnya
yang luar biasa (lihat di bawah). Para pembaca harus diingatkan bahwa
tidak mungkin melakukan suatu kajian yang cukup mengenai kebanditan
Eropa Timur tanpa adanya pengetahuan mengenai bahasa lokal.
Untuk kebanditan ASIA buku Les societes secretes chinoises, Paris 1965,
karya Jean Chesneaux, memiliki sebuah bab mengenai topik tersebut; lihat
juga buku Rural China, Seattle 1960, karya K C. Hsiao. Buku The Peasants
Revoltof Banten in 1888, Leiden 1888, karya Sartono Kartodirdjo, dan Psycho-
logicalAspects of the Indonesian Problem, Leiden 1949, karya P. M. van Wulfften-
Palthe, yang membahas tentang JAWA. Buku R. V. Russell yang berjudul
The Tribes and Castes of the Central Provinces of India, 4 vol. Macmillan 1916,
j bisa menjadi contoh dari sumber mengenai dacoit yang paling dapat diakses.

1 150
BACAAN LEBIH LANJUT

Dan untuk kebanditan di negara-negara 'berkembang*, permasalahan


§j Robin Hood didiskusikan di dalam buku Pas t and Present, na 14,18, 19,20
| (1958, 1960-1) oleh R. H. Hilton, J. C Holt, M. Keen dan X H. Aston;
Mandrin dibahas secara tidak mendalam pada buku Mandrin, Paris 1908,
karya F. Funck-Brentana Di sisi lain, buku Das Deutsche Gaunerthum, 4 voL,
Leipzig 1858-62, karya F. C B. Ave-Lallemanta, adalah sebuah pengantar
yang komprehensif untuk dunia-penjahat pada masa pra-industnaL Dan
banyak literatur tentang penjahat di Amerika Utara, kita hanya perlu
menyebutkan Kent L. Steckmesser dengan tulisannya 'Robin Hood and
the American Outlaw5, di dalam Journal of American FolkJonb 79, 1966, na
312, yang menyediakan sebuah dasar untuk perbandingan dan berisikan
referensi-referensi yang berasal dari bibliografi.
Kami beruntung karena memiliki beberapa biografi, otobiografi dan
novel hasil dokumentasi mengenai atau oleh para bandit. Memoar Panayot
Hitov berada di dalam G. Rosen, op. cit. M. L. Guzman, Memanas de Pancho
Villa, Meksiko, banyak edisi, yang diterjemahkan secara con brw ke dalam
The Memoirs of Pancho Villa, Austin 1965. Alberto Carnlio Ramirez, Ltas
Pardo 'El Gran Bandidoviday hechos del famoso bandolero cbujuiano aue acaparv k
atencion publica durante varios anos, Lima 1970, membahas mengenai 'bandit-
terhormat' yang klasik dan Peru, dan benstkan banyak anekdot serta balada
Di dalam F. Cascella, II birpantap&io, ricerche soaokgebe e antropologi he^ Aversa
1970, terdapat sebuah otobiografi dan Crocco; E. Morsello dan S De
Sanctis, Biografia di unban dito: Giuseppe Musokno, Milan n.d., adalah produk
yang lain dari sekolah kriminologi yang sama di Italia. Terdapat bermacam-
macam kehidupan dan peninggalan dan para bandit asal Sardima»
bandingkan dengan bibliografi yang dikutip di atas. Estaao de 14ma% O
mundo estranho dos cangafeirvs, Salvador-Bahia 1965, bensikan memoar-
memoar yang substansial oleh Angelo Rocjuc; M. L P. de Quciroz op, >
memberikan pernyataan- pernyataan lain yang langsung berasal dan para
bandit di Brazil. Walaupun beberapa dan sumber ini udak bisa didapatkan»
tetapi mereka tetap disebutkan di sini, karena para bandit jarang kedengaran
berbicara dengan suara mereka sen di n, Gavm MaxweU, God Pmticf Me
from My Friends, Pan 1957, adalah tentang Giuliano.
Di antara banyak novel bandit, yang setahu saya paling bagus adalah

151
BANDIT SOSIAL i

Der RduberNikola Schuhaj\ East Berlin 1953, terjemahan Jerman dari bahasa
Cheko. Novel-novel lain yang mengungkap kebanditan—di antara yang
banyak mengenai topik ini—adalah Yashar Kemal, Mehmed Mj Hawk,
Harvin Press dan Collins 1961, sebuah pengantar untuk kebanditan Turki,
dan ShuiHu Chuan (Novel Batas Air), diterjemahkan oleh Pearl Buck menjadi
Ali Men are Brothers New York 1937, sebuah bacaan yang essensial untuk
kebanditan Cina. Buku E. About yang berjudul Ee Roi des Montagnes adalah
sebuah gamharan yang tidak menarik mengenai kebanditan Yunani pada
masa pasca-pembebasan; Buku Walter Scott yang berjudul Roh Roy (dengan
sebuah pengantar sejarah yang berguna) tidak begitu menyimpang dari
topik pembahasan seperti pada bukunya yang berjudul Ivanhoe, yang
membahas mengenai Robin Hood.
Para bandit telah menjadi topik dari berbagai film. Tidak ada satupun
di antara film-film itu yang bernilai sebagai sebuah sumber sejarah, tetapi
setidaknya, ada dua film yang secara luar biasa menambah pengetahuan
kita mengenai lingkungan para bandit: Film V. de Seta, Banditi ad Orgosolo
dan film Francesco Rosi yang mengagumkan, Salvatore Giuliano.
Adalah mustahil untuk mempelajari legenda dan lagu-lagu kebanditan
yang menggunakan bahasa Eropa-Barat, tetapi G. Rosen, op. cit., A. Dozon,
Ghansons populaires bulgares inedites, Paris 1875, Adolf Strausz, Bulgarische
Volksdichtungen,, Vienna dan Leipzig 1895, memberikan sebuah seleksi yang
cukup bagus terhadap balada-balada para haiduk, sementara John Baggalay,
Klephtic Ballads, Blackwell 1936, dan B. Knos, Histoire de la Utterature Neo-
Grecque, Uppsala 1962, memperkenalkan Kurang lebihnya kebanditan Yunani
yang sudah terungkap. Pengabaian linguistik seperti apakah yang membuat
kami terhalang mungkin terindikasikan oleh sebuah ringkasan berbahasa
Inggris dari J. Horakdan K. Plicka, Zbojnickepiesne slovenskoho Pudu, Bratislava
1963, yang terdiri dari 700 lagu mengenai bandit, semuanya ada di dalam
bahasa Slovakia. Hanya ada sedikit kajian yang bersifat ilmiah terhadap
legenda para bandit. Setahu saya, karya Joan Fuster yang berjudul El
banolerisme catala, vol. II, adalah yang paling berisi. M. L P. de Queiroz, op.
cit, membahas perkembangan kontemporer dari mitos cangafeiro di Brazil
semenjak tahun 1950 secara ringkas. Julio Caro Baroja, Ensayo Sobre la
Leteratura de Cordel, Madrid 1969, Bab XVIII, membahas literatur populer

160
• H

BACAAN LEBIH LANJUT

tentang kebanditan di Spanyol dengan sangat langkap, dan kebetulan


berisikan data serta refleksi yang penting mengenai fenomena tersebut di
negara itu.

JH
Cartouche, Louis-Dominique
(France), 123,128,137
Aheriya (India), 7 Caruso, Michele (S. Italy), 53
Andras the Shepherd, see Juhasz, Ch'ao Kai (legendary Chinese), 38
«K
K1
138,142 'Chispas', see Rojas, T., 65
Angiolillo* (S. Italy), 34,43 Chistov, Kota (Macedonia), 40
H Angrok, Ken (legendaiy Javanese), 81 Corrintes, Diego (Andalusia), 21,32,
38,43,137,142
B Crefeld andNeuss gang (Germany),
28
Badhaks (N. Indian dacoit
community),74,75,91
BenelZuloeta, Eleodora(Pem), 95-7 D
Billy the Kid (USA), 38,43 Dovbus, Oleksa(Carpatho-Ukraine),
Bonita, Maria (Brazil), 34,146 66,142
Bukovallas(Greek klepht), 128,133 Dugan, Darcy (Australia) x
Bujadin (Bosnia), 79 Don Jose, see El Tempranillo, 34,46

E
Capdevila,Ramon(Spain), 128 'ElAbissinio', 119
<Caraquemada', see Capdelavila, 119,
'EICubano', 119
128 'ElQuieo', 119

170
BANDIT SOSIAL

'El Sheriff, 119 Janosik, Juro (Slovakia), 2 1 , 3 2 , 3 7 ,


'El Tempranillo', Jose Maria 41,55n., 137,142
(Andalusia), 46 Joszi Sobry (Hungary), 26
'EIYayo',119 Juhasz, Andras (Hungary), 1 3 8
Espallargas, Victor, 119

K
F Kallua (N. India), 1 0 0 - 1 0 1 , 1 0 4
Facerias, Jose Luis, 1 2 7 , 1 2 9 , 1 3 0 , 1 3 3 Kamo (Armenia), xix
Froilan Alama (Peru), 147 Keil (Germany), 28
Kelly, Ned (Australia), xx, 1 4 0
G Kolokotrones (Greece), 88
Korco (Macedonia), 79
Gajraj (N. India), 91
Garcia, Manuel(Cuba), 1 0 8 , 1 4 2
Guiliano, Salvatore (Silicy), xviii, 142 L
Golowran, Luka (Bosnia), 79 Labareda (Brazil),43,61-2
Grasi, Johann George (Austria), 13 La Gala, Cipriano (S. Italy), 27n.
Grujo (Bosnia), 79 La Marimancho see Marquez Zafra, M
Lampiao (Brazil), 1 5 , 2 1 , 5 3 , 5 4 , 5 5 ,
H 56,57,63,77,85,94,95,112,141,145,
Hiesl (Germany), xi 146
Hitov, Panayot (Bulgaria), xix, 17,69,
70,151
Hood, Robin, 4 , 1 2 , 2 6 , 3 1 , 3 2 , 3 3 , 2 9 ,
M
Mandrin, Robert (France), 97
34,41,46,48,49,57,58,68,70,73,74,
Marquez, Zafra, Maria (Andalusia), 29,
91,98,35,114,115,136,137,139,141,
34,137
143,151
Martines, Paco (Spain), 108,119
Martino, Nino (Calabria), 61
I Mihat the Herdsman (Bosnia), 138,142
Indje (Bulgaria), 49 Millionis, Christos (Greece), 137
Miracle, Antonio, 130
Morelos (Mexico), 114
J Murieta, Joaquin (legendary
James, Jesse (U.S A), xviii, 34,38,42, Californian), 58,60,139
44,110 Musolino, Guiseppe (Calabria), xviii,
Jiano, Jancu (Rumania), 142 42

156
INDEKS

Sabate, Manolo, 116,121


N Sabate, Pepe, 114,116,118,120,122,
'Ninco Nanco* (S. Italy), 11 124,125,126,127
Novak (Bosnia), 79 Salembier (France), 28
Santanom (Mexico), 142
P Schattinger (Bavaria), 28
Palma, Rosa (Peru), 147 'Schindeihamies' (Germany), 137
Pasvanoglu, Osman (Bosnia), 80 Sciarra, Marco (S. Italy), 98,137
Pedrero, Jose Pedrez, 119 Serralonga (Catalonia), 137,142
Penedo, Jose Lopez, 119,127 Shuhaj, Niola(Caipaih(>-lJkraine), 142
Pernales (Andalusia), 44 Silvino, Antonio (Brazil), 554,56,
Pugachov, Yemelyan, xix Singh, Raja Kalyan, see Kallua 'Slim
Mehmed' (Turkey), 21
Stagolee (legendary U.S. Negro), 64
R Summa, Giuseppe, see 'Ninco
Radivoj (Bosnia), 79 Nanco', 11
Rado of Sokoi (Bosnia), 79 Simg Chiang (legendary Chinese), 142
Ramos brothers (Peru), 96-7
Ramos, Maria (Peru), 136
Ramosi (Indian dacoit community), 91
T
Razin, Stepan Timofeich 'Stenka', Ter-Petrossian, Semeno, See 'Kamo',
137 Tifflis, 117,118,
'RedBeards' (Manchuria), 106 Trancaucasia, 117
Rinaldini, Rinaldo (Germany literaiy Torralba ofLucena (Andalusia), 137,
bandit), 139 148
RioPreto (Brazil), 54 Turpin, Dkic(Engiand),xviii,29,136,137
Rob Roy Macgregor (Scotland), 97,
98,137,139 V
Rojas, Teofilo (Colombia), 65 'Vardarelli (S. Italy), 25,5548
Rosza, Sandor (Hungaiy), xix,26,139,
Vatach, Doncho (Bulgaria), 70,142
142
Villa, Francisco 'Pancho' (Mexico),
Ruirias, Rosa (Peru), 147
24,85,109,113,114
Visnic, Ivan (Bosnia), 79
S
Sabate, Llopart, Francisco, see 'El,
Quico' 118,119,120,122,123,124,127,
z
126,127,128,129,131,132,133,134 Zelira Khan (Caucasus), 107,108

157
INDEKS UMUM

Barcelona, 118,119,122,123,124,126,
A 127,
Agrapha mountains, 80 Basilicata,21,138
Albania, 19,41,138 Bavaria,xi,28
Alwar, 91 Blanqui, A., 116
A m e r i c a , see United States of Bolivia, 22,61,118
America, x, 3,58,100,113,114,117,
118,129
Andalusia, 38,44,46, 132,115, 128, C
137 Cajamarca, (Peru), 95
Anhwei (China), 6 Calabria, 40,42,61
Apurimac (Peru), 13 California, 44,58,60
Armenia, 117,118 Castro, Fidel, 90
Aspromonte (Calabria), 42, Caura, 94
Augustine, St, 50x, 3,14013-14,141 Carvantes, 43
Austria, 77, ix, 63,75, China, 3,4,6,24,29,38,65,69,71,73,
81,110,111,114,142
B Cicero, 15,56,94
Colombia, 5,59,65
Bakunin, M., 115,116110,114 Cornmunits Leaque, 102
Balkans, 25,65,80,88,103,113,137, Corsica, xviii, 40,43,88
132,147 Cuba, 88,90
Bantam (Java), 110 Czechoslovakia, 139

159
BANDIT SOSIAL i

D Hupeh (China), 6
Dacoits, 5,37,74,99
Daghestan, 35 I
Djilas, Milovan, 63 India, xiii, 7,27,74,85,91
Indonesia, 3,103,106
E Istrati, Panait, 139
Italy, xiii, 112,129
Eberhard, Wolfram, 32
England, 39,88
Erzika,51 J
Jaipur, 99
F Jawa, 14,15,95,106,110
Jews, 119
Finn, Huckleberry, 140 Journey through the Kingdom of
Ford, Robert, 43 Oude, 95
France, 120
Franco, General, 120,125,126
Fuster, Joan, 58
K
Kemal, Yashar, 59
Kiangsu (China), 6,114
G Klephtes, 132
Garcia Oliver, 108,121 Kraljevic, Marco, 138
Garibaldi, 14,102,110 Krdzali, 76,79,80
Garrett, Pat, 43 Kuncsag (Hungary), 3
Ghana, xi
Grozniy, 35
Gujars, 104
L
Gwalior, 91 Lambayeque (Peru), 21
Land Without Justice, 63
Latvia, 117
H Leguia, President (Peru),97
Haiduks,xx, 4,17,25,58,67,70,71,73, Lenin, 109,117
74,75,76,77,78,79,80,81,84,88, Levi, Carlo, 138
137,147 Lopezz Albujar, E., 61
Hohenstaufen emperors, 138 Lukovac,103
Honan (China), 216 Lwow, 66
Huanuco (Peru), 26,58,61
Hungaiy, 3,20,24,26,68,69,139

160
M R
Macedonia, 5,41,76,110 Rasboiniki,21,74
Madero, Francisco, 109 Robbers, The, 35
Mao Tse-tung, 110,111 Rousseau, J.J., 120
Marti, Jose, 108 Rumania, 139
Martina, Duke of, 34 Russia, 4,21,68,74,75,100,105,106,
Marx,Karl, 115 116,117,137,150
Mexico,34,37,44,58,60,109,114,139
Moquegua (Peru), 6
Montenegro, 63,64,114 S
Montjuich, 122 Sardinia, 19,22,87,105,110,151
Montrose, Duke of, 98 Scott, Walter, 139
Moor, Kari, 141 Serbia, 88,138,139
Shansi, (China), 6
Shantung (China), 6
N Sherwood Forest, 37,73
Nepal, 19 Sisilia, 138
Nkrumuh, Kwame, xi Skanderbeg, 138
Nolan, Sidney, 140 Sleeman, Sir W.H., 95
Slovakia, 21,137
O Social banditry, 137
Spain, 119
Olbracht, Ivan, 56n., 143 Spencer, Herbert, 120
Olympus, Mount, 75 Stalin, Josef, 117,120,122
Oudh, 75 Stoian and Nedelia, 60,69,73,
Sukarno, President, 110
P Surovkov, 109
Szechuan (China), xix, 6
Pena, 3,13,44,95
Pinkertons, 99
Piura (Peru), 147 T
Poland, 26 Tacna (Peru), 6
Taurus mountains, 33
Tunisia, 85
Quintela, Sr, 126,127 Turkey,6,41,103,105,109,139
Quixote, Don, 132,134

176
M R
Macedonia, 5,41,76,110 Rasboiniki,21,74
Madero, Francisco, 109 Robbers, The, 35
Mao Tse-tung, 110,111 Rousseau, J.J., 120
Marti, Jose, 108 Rumania, 139
Martina, Duke of, 34 Russia, 4,21,68,74,75,100,105,106,
Mara, Kari, 115 116,117,137,150
Mexico,34,37,44,58,60,109,114,139
Moquegua (Peru), 6
Montenegro, 63,64,114 S
Montjuich, 122 Sardinia, 19,22,87,105,110,151
Montrose, Duke of, 98 Scott, Walter, 139
Moor, Kari, 141 Serbia, 88,138,139
Shansi, (China), 6
Shantung (China), 6
N Sherwood Forest, 37,73
Nepal, 19 Sisilia, 138
Nkrumuh, Kwame, xi Skanderbeg, 138
Nolan, Sidney, 140 Sleeman, Sir W.H., 95
Slovakia, 21,137
O Social banditry, 137
Spain, 119
Olbracht, Ivan, 56n., 143 Spencer, Herbert, 120
Olympus, Mount, 75 Stalin, Josef, 117,120,122
Oudh, 75 Stoian andNedelia, 60,69,73,
Sukarno, President, 110
P Surovkov, 109
Szechuan (China), xix, 6
Pera, 3,13,44,95
Pinkertons, 99
Piura (Peru), 147 T
Poland, 26 Tacna (Peru), 6
Taurus mountains, 33
Tunisia, 85
Quintela, Sr, 126,127 Turkey,6,41,103,105,109,139
Quixote, Don, 132,134

161
W g »

BANDIT SOSIAL m
m

u Women and banditiy, 39,61,78,135-7


mm
fcsasi

Ukraine, 3 , 6 8 , 1 0 2
Uttar Pradesh (India), 73, 104 Y
Yugoslavia, see Bosnia, Dalmatia,
Macedonia, Montenegro, Serbia

Vich, 58,122
Violence, 65 Z
Voivodes, 76 Zabele, 59
Zapata, Emiliano, 108-9
W . Zaporozhe, 77
Zlotnicky, Konstantin, 69
Waler Margin Novel, 41,46,75,81,106
Weitling, Wilhelm, 115

Anda mungkin juga menyukai