Anda di halaman 1dari 3

TAK PUTUS DIRUNDUNG MALANG

(Karya : SUTAN TAKDIR ALISYAHBANA)


Sesudah rumahnya terbakar dan sesudah istrinya
meninggal,syahbudin tiga beranak selalu tak berkecukupan dalam
kehidupannya. Mereka bertiga membanting tulang dari pagi hingga
petang untuk mencari pengisi perutnya.pencahariannya mencari
durian dan ranting-ranting kayu yang dijual ke kota.
Beberapa bulan kemudian,malanlah yang diderita kedua
kakak beradik itu. Dengan tak tersangka-sangka sama sekali
ayahnya jatuh,sehingga membawa ia ke alam terbuka. Sesudah
ayahnya meninggal,kedua anak itu diasuh oleh bibinya. Mula-mula
sumi bibinya itu amat kasih dan sayang akan mereka berdua. Tetapi
kemudian,madang demikian nama pamanya,berubh
sifatnya,sehingga kedua anak itu selalu mendapat caci maki dan
hantaman terus-menerus.
Untuk melepaskan diri dari genggaman kuku pamanny yang
sudah mulai ganas itu,pergilah mansur dan adiknya ke bangkahulu
mencari pekerjaan seberapa dapat. Timbul pula fikirnnya,bahwa
bagaimana pun juga kehidupannya itu takkan digantungkannya
kepada telapak dan kebaikan orang lain saja. Akhirnya di kota
itu,mereka mendapatkan sebuah pekerjaan di toko roti.
Tak beberapa lama mereka menjalankan
kewajibannya,malanglah mereka berdua. Laminah mendapatkan
gangguan dan pengghinaan dari seseorang,temannya juga. Mereka
terpaksa keluar dari toko itu,untuk mencari pekerjaan lain.
Beberapa hari kemudian,sesudah mansur bersusah payah,di
dapatnya juga pekerjaan pada sebuah toko jepang. Tak lama juga ia
bekerja disana;ia dituduh mencuri uang majikannya. Atas putusan
hakim mansur dijatuhi hukuman dan masuklah ia ke penjara.
Berita yang menyedihkan itu terdengar juga ke telinga darwis
yang berhajat jelek kepada laminah dahulu di toko roti. Dengan
paksaan dan ancaman yng keras,laminah ternoda kehormatannya.
Akibatnya malu dan takut terdengar oleh kakaknya,pada malam itu
juga tatkala ombak dan badai sedang sabung menyambung liminah
menerjunkan diri kedalam laut.
Mansur sudah bebas dari hukuman,bekas tuduhan yang tak
benar itu.
Hal adiknya terdengar pula,tetapi apa yang terjadi apa yang
menjadi sebab musababnya,belum juga terang padanya. Agaknya
ia sudah berputus asa dan bosan pula hidup didunia yang penuh
dengan kesengsaraan ini. Ia ingin menceburkan dirinya juga kelaut
meniru dan mengejar adiknya ke alam baka. Pada waktu kapalnya
hendak bertolak;sesudah muatan-muatan terangkat semua,dengan
tak tersangka-sangka sama sekali tergelincirlah kakinya dan
jatuhlah ia terguling-guling masuk ke dasar lautan. Pertolongan
kepadanya tak perlu kiranya,karena mansur sudah hilang digulung
ombak yang deras.
KESIMPULAN:
1.kemalangan yang melimpah-limpah kepada kakak beradik
akhirnya membawa mereka ke alam baka dengan hati yang
berputus asa(hubungan dengan nama kitab)
2.walaupun kita akan mendapat kemalangan,tetapi bukan dapat
sepantasnya,kita menggantungkan kehidupan kehidupan kita
kepada kebaikan orang lain. Karena itukah kita wajib mencari
beberapa ikhtisar seberapa dapat,artinya:kita harus berani tegak
sendiri di atas kaki kita sendiri dengan pertanggung jawaban kita
sendiri pula.
TUGAS BAHASA INDONESIA
TENTANG : SINOPSIS ANGKATAN 20
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
NAMA : JUAN RAFAEL
KELAS : IX.2

GURU B.S : BUK MOON


SMPN 16 PEKANBARU
(SPANAMBLES)

Anda mungkin juga menyukai