a) Mulut
1. Bau mulut
Penyakit yang sebenarnya sering kita jumpai dan seringkali dianggap remeh ialah bau mulut. Bau
mulut yang dimiliki seseorang seringkali menunjukkan kondisi kesehatan mulutnya secara umum.
Misalnya, bau mulut dapat disebabkan karena adanya masalah di dalam mulut seperti: gigi dan atau gusi
yang kurang bersih, sariawan, luka pada mulut, infeksi, konsumsi makanan tertentu yang menimbulkan
bau ketika belum dibersihkan dan gigi palsu yang tidak terawat. Maka dari itu, anda harus tahu cara
mencegah bau mulut dan memilih makanan serta minuman yang sehat untuk mulut anda. Karena makanan
sehat bukan hanya enak di mulut, namun juga menyehatkan mulut
2. Sariawan
Penyakit sariawan dianggap remeh oleh sebagian orang, bahkan ketika seseorang terserang
sariawan mereka tidak akan segera mengobatinya karena dianggap remeh. Penyakit ini dapat menyerang
bayi, anak-anak sampai orang-orang dewasa sekalipun. Sariawan timbul dengan sebab yang
beragam. Penyebab sariawan ada yang dipicu oleh benturan/ gesekan di luar maupun dalam mulut
sehingga menimbulkan luka, ada pula sariawan yang timbul disebabkan oleh jamur maupun bakteri.
3. Radang mulut
Penyakit ini disebabkan oleh infeksi jamur. Beberapa ciri ketika seseorang diserang penyakit ini
ialah lidah yang berwarna pucat dan terdapat bercak kuning keputihan yang bisa dikeruk dengan mudah.
Rasa perih dari bercak tersebut biasanya akan diderita oleh pasien jika terkena makanan atau saat menyikat
gigi.
4. Luka busuk
Pemicu dari penyakit yang satu ini ialah termasuk hipersensitivitas, infeksi, hormon, stres, dan
tidak mendapatkan beberapa vitamin yang cukup. Luka busuk juga disebut borok aphthous, sariawan yang
bisa muncul di lidah, pipi, bahkan gusi anda dan menjadi parah atau bisa dikatakan membusuk. Kita tahu
bahwa luka luar saja yang berada di bagian tubuh kita yang kering dan terkena angina/ udara, bisa
menimbulkan bau jika membusuk.
Maka, apalagi luka yang berada pada baian tubuh kita yang basah dan jarang terkena udara. Maka
penyakit ini selain membuat anda tidak nyaman, tetapi juga sangat mampu menimbulkan bau mulut.
Keadaan mulut yang kurang bersih, juga dapat memperparah keadaannya.
6. Kanker mulut
Kanker mulut adalah kanker yang tumbuh dan berkembang di dalam mulut. Misalnya pada bibir,
lidah, gusi, dinding mulut, serta langit-langit mulut. Kanker ini dapat menyebar secara langsung ke
jaringan-jaringan di sekitar mulut atau melalui kelenjar getah bening. Kanker mulut termasuk jenis kanker
yang jarang terjadi, yaitu hanya sekitar 2 persen dari seluruh kasus kanker yang ada.
besar kanker mulut menyerang lansia berusia 50-75 tahun dan lebih sering terjadi pada pria dibandingkan
wanita. Namun kanker ini juga dapat terjadi pada kalangan dewasa muda, terutama akibat
infeksi HPV (human papillomavirus).
b) Kelenjar ludah
1. Sialolithuasis
Ini adalah penyumbatan kelenjar ludah oleh endapan kalsium berukuran kecil. Hal
ini menimbulkan rasa nyeri terutama saat sedang mengunyah, sehingga memerlukan tindakan penangkatan
endapan kalsium tersebut.
Kondisi ini dapat dipicu oleh dehidrasi, memakan makanan terlalu sedikit, atau pengobatan yang
mengurangi produksi air liur seperti obat antihistamin, obat hipertensi, dan obat psikiatri. Meskipun
cenderung tidak menimbulkan gejala, namun gangguan ini dapat menyebabkan pembengkakan dan
memicu infeksi sialadenitis.
3. Sialadenitis
Adalah infeksi bakteri yang berada di dalam mulut dan lebih umum dialami oleh lansia dan bayi
baru lahir. Infeksi ini pada umumnya ditandai dengan rasa nyeri bagian mulut yang terinfeksi, dan
berlanjut dengan adanya nanah dan gejala demam.
Jenis infeksi ini memerlukan penanganan dini sejak gejala pertama dengan mengonsumsi
antibiotik. Tanpa penanganan yang tepat, infeksi akan lebih sulit untuk disembuhkan dan bertambah parah,
terutama pada individu yang mengalami penurunan sistem imun.
4. Infeksi virus
Kondisi ini dapat disebabkan oleh infeksi virus sistemik dari bagian tubuh tertentu yang
menyerang kelenjar ludah. Tanda umum dari infeksi virus adalah pembengkakan pada wajah dan kesulitan
makan. Penderita juga dapat mengalami demam, nyeri otot dan persendian.
Bentuk infeksi virus yang sering terjadi pada kelenjar ludah adalah gondongan (parotitis). Pada
umumnya, infeksi virus dapat membaik dengan sendirinya seiring perbaikan daya tahan tubuh individu.
5. Kista
Tumbuhnya kantung berisi cairan pada kelenjar ludah dapat dipicu oleh trauma akibat kecelakaan,
pembengkakan sialolithuasis, atau merupakan tumbuh tumor. Namun pada bayi, kista dapat tumbuh pada
kelenjar saliva parotid yang merupakan pertanda adanya gangguan perkembangan telinga sebelum
dilahirkan. Kista dapat hilang dan mengalami perbaikan dengan sendirinya, atau dapat diangkat tanpa
komplikasi yang berarti.
7. Sindrom Sjogren
Sindrom Sjogren adalah sekumpulan gejala yang disebabkan oleh gangguan autoimun, di mana
sistem imun sel darah putih menyerang kelenjar yang berada pada wajah, salah satunya kelenjar ludah.
Sindrom ini lebih banyak dialami oleh perempuan dengan kondisi autoimun seperti lupus pada usia
dewasa.
8. Coxsackle Virus
Diantara jenis jenis penyakit mulut, virus coxsackle ini termasuk yang biasanya lebih suka
menyerang anak-anak. Selain pada mulut, titik-titik merah yang disebabkan virus ini dapat menyerang di
kaki dan tangan. Terkadang juga diiringi demam dan mengigil oleh penderita. Ada istilah lain yang biasa
dipakai untuk menyebut penyakit ini, yaitu sindrom tangan, kaki dan mulut.
Karena virus ini menular, maka lebih baik anak/ penderita diisolasi untuk mengurangi
kemungkinan penularannya terhadap orang lain. Dengan memberikan makanan tinggi protein dan istirahat
yang cukup pada, maka daya tahan tubuhnya akan meningkat untuk dapat membantu proses penyembuhan
dengan cepat.
9. Glossitis
Dari beberapa jenis jenis penyakit mulut, penyakit yang satu ini mungkin terbilang asing. Penyakit
yang punya nama glossitis ini dapat membuat lidah penderita terasa sakit karena adanya rekahan. Kondisi
ini terjadi akibat jaringan pelindung di permukaan lidah tidak terbentuk secara sempurna. Biasanya
disebabkan oleh tubuh kita dari dalam, bukan karena adanya kontak fisik. Misalnya, disebabkan oleh tubuh
yang sedang mengalami anemia atau sedang kekurangan vitamin tertentu.
c)Gusi
1. Infeksi gusi
Kondisi meningkatnya peradangan dapat menyebabkan gusi menyusut, membentuk kantong
diantara gigi dan gusi. Kantong ini dipicu oleh karang gigi, plak dan sisa-sisa makanan yang pada akhirnya
menyebabkan infeksi dan abses. Penyakit gusi ini selanjutnya dapat merusak tulang yang mendukung gigi,
serta penyakit ini merupakan salah satu penyebab utama hilangnya gigi pada orang dewasa.
Meski penyakit ini secara langsung terdapat pada gusi, namun secara tidak langsung penyakit ini
juga disebabkan oleh kodisi gigi yang tidak sehat. Untuk itu kita juga perlu menjaga kesehatan gigi salah
satunya dengan mengenal jenis jenis penyakit gigi yang harus anda cegah.
2. Abses Gusi
Diantara jenis-jenis penyakit gigi, penderita yang mengalami abses gusi, gusinya dapat bernanah.
Nanah yang keluar tampak seperti cairan kental yang berwarna kuning, putih agak kuning atau bisa juga
kuning agak cokelat. Nanah dapat muncul apabila terjadi inflamasi pada gusi ketika bagian gusi terinfeksi.
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri yang berkembang biak, atau dari kebiasaan terlalu sering
mengkonsumsi makanan dan minuman yang tinggi karbohidrat.
Obat pereda nyeri akan dapat membantu ketika penyakit ini datang. Abses yang posisinya
menempel pada gusi berdekatan dengan gigi, dapat menularkan sakitanya sampai ke gigi. Abses juga dapat
sembuh ketika nanah di gusinya pecah, baik memalui prosedur dokter ataupun meletus sendiri.
Mengumurinya dengan garam dapat membantu mempercepat agar nanah cepat keluar. Karena penyakit ini
disebabkan oleh bakteri, maka menjaga kesehatan gigi dan memperbaiki pola konsumsi terhadap makanan,
dapat dilakukan untuk pencegahan.
.
d)Gigi
1. Gingivitis
Jenis penyakit gigi gingivitis yang disebut dengan radang gusi atau gusi bengkak ini adalah sebuah
kondisi yang biasanya terjadi karena mulut kurang terjaga kebersihannya sehingga muncul karang-karang
gigi atau plak yang menumpuk berbatasan dengan tepi gusi. Infeksi akan terjadi di bagian gusi, ini
disebabkan oleh banyaknya bakteri di bagian plak dan karang gigi.
Kondisi dapat menjadi semakin parah dan serius jika gingivitis tak segera ditangani dengan benar
sehingga bisa berkembang menjadi penyakit lainnya. Kasus ini dapat terjadi dari kebiasaan buruk misalnya
merokok, gosok gigi terlalu kuat, jarang membersihkan gigi dan lain-lain. Maka, diperlukan perawatan
gigi yang benar agar tidak muncul plak di gigi anda yang dapat menyebabkan penyakit gingivitis.
2. Gigi Hipersensitif
Hipersensitivitas ialah jenis penyakit gigi yang biasanya penderita akan merasa ngilu ketika
memakan makanan dingin atau meminum minuman dingin. Penyakit ini disebabkan dari kebiasaan sering
makan dan minum yang dingin, manis dan asam, dampak dari pemutihan gigi atau adanya plak. Selain itu,
penyakit ini juga dapat dialami oleh para orang tua secara alamiah. Ada beberapa cara mengatasi gigi
sensitif yakni dengan menghindari makanan dan minuman yang sifatnya erosive atau makanan yang dapat
merusak gigi, menghindari menggosok gigi dengan pasta gigi bersifat abrasive dan menghindari
memberikan tekanan berlebih ketika menggosok gigi.
3. Tumor Gigi
Penyakit tumor gigi adalah penyakit yang sama seriusnya dengan kasus tumor lainnya. Penyakit ini
ditandai dengan adanya pertumbuhan daging yang seperti parasit dan bisa membuat jaringan sekitar gigi
dan mulut menjadi rusak. Hal ini disebabkan oleh beberapa hal seperti mencabut gigi secara sembarangan,
bakteri yang berkembang serta kurang terjaganya kebersihan mulut. Maka untuk mencegahnya, kita harus
lebih memeperhatikan kesehatan gigi dan mulut dengan memastikan selalu bersih serta hindari mencabut
gigi dengan sembarangan
4. Pulpitis
Jenis-jenis penyakit gigi yang berikutnya ialah pulpitis yang berupa peradangan pada pulpa gigi yang
menimbulkan rasa nyeri. Bagian gigi paling dalam, yang mengandung saraf dan pembuluh disebut pulpa.
Sebagian besar dari kasus penyakit pulpitis, disebabkan oleh pembususkan gigi dan cedera.
5. Alveolar Osteitis
Penyakit yang dapat menyerang gigi selanjutnya ialah alveolar osteitis atau biasa disebut sebagai dry
socket. Dry socket ini bersifat sementara. Penyakit ini muncul sebagai efek lanjutan dari pencabutan gigi
permanen. Bila gigi anda dicabut secara permanen, maka tulang rahang dan daerah sekitar akan mengalami
sakit yang luar biasa. Kondisi ini juga akan menyerang (sekitar 20%) pada orang-orang yang mencabut
giginya secara permanen.
2. PENYAKIT DI LAMBUNG
1. Gastroparesis
Serta gejalanya adalah gastroparesis. Masalah jangka panjang lain yang sangat umum yang sekarang
lebih dihargai adalah gastroparesis. Gastroparesis mempengaruhi jutaan orang dan sering tidak pernah
dicurigai dan kebanyakan pasien mengalami keterlambatan dalam diagnosis. Pada dasarnya dalam
gastroparesis, motilitas lambung menghilang dan makanan tetap stagnan di perut. Penyebab paling umum
dari gastroparesis adalah diabetes tetapi juga dapat terjadi dari penyumbatan pada ujung distal dari
lambung, kanker atau stroke. Gejala gastroparesis termasuk nyeri perut, kepenuhan, kembung, mual,
muntah setelah makan makanan, kehilangan nafsu makan dan perasaan kenyang setelah makan sejumlah
kecil makanan.Selama pencernaan, makanan disimpan dalam cairan yang di perut. Makanan yang tidak
dicerna perjalanan ke usus besar dan usus dalam bentuk cair. Organ-organ ini mulai menyerap air berubah
makanan menjadi bentuk yang lebih padat. Virus yang berbeda atau bakteri dapat meningkatkan jumlah
cairan yang disekresikan dan bergerak terlalu cepat melalui saluran pencernaan untuk air yang akan
diserap.
2. Kanker lambung
Selanjutnya, Macam-Macam Penyakit Lambung Serta gejalanya yakni kanker lambung. Kanker
lambung adalah kanker yang berkembang di area lambung. Gejala awal kanker lambung adalah mulas,
nyeri pada perut bagian atas, mual, dan kehilangan nafsu makan. Gejala selanjutnya adalah penurunan
berat badan, kulit kuning, muntah, kesulitan menelan, dan terdapat darah dalam tinja. Kanker dapat
menyebar dari lambung ke bagian lain seperti hati,paru-paru, tulang, lapisan perut, dan kelenjar getah
bening. Penyebab utama kanker lambung adalah infeksi bakteri Helicobacter pylori. Penyebab lainnya
adalah merokok.
4. Tumor lambung
tumor lambung dapat diketahui oleh pada penderita penyakit lambung dengan adanya bintil-bintil di
daerah lambung. Bintil-bintil pada lambung tersebut akan berkembang, bisa tergolong tumor jinak jika
perkembangannya lamban dan bisa juga tergolong tumor ganas jika perkembangannya sangat cepat.
6. Infeksi lambung
Munculnya infeksi pada lambung merupakan salah satu jenis penyakit yang disebabkan oleh kuman dan
bakteri helicobacter pylori, bakter dan kuman ini dapat tumbuh dan berkembang disekitar permukaan
dinding lambung. Seeorang yangterinfeksi dapat ditandai dengan gejala seperti rasa nyeri dan panas
disekitar lambung dengan jangka waktu yang cukup lama dan jika dibiarkan saja dapat menyebabkan luka
atau lecet dan bahkan dapat dapat mengalami pendarahan pada dinding lambung itu sendri.
7. Dispepsia
Dispepsia adalah gangguan pencernaan yang ditandai dengan nyeri dan perih di bagian atas perut serta
perut terasa penuh padahal belum makan. Terkadang disertai dengan perut kembung, bersendawa, mual,
dan maag. Dispepsia sering terjadi pada penderita GERD dan gastritis.
3. PENYAKIT PADA USUS
1. Penyakit Usus Inflamatorik
Penyakit usus inflamatorik adalah penyakit dengan etimologi yang tidak dapat diketahui. Penyakit
ini adalah kondisi dimana terjadi peradangan pada usus besar dan juga ileum. Gejala dari penyakit usus
inflamatorik diantaranya adalah terjadi penurunan berat badan, mengalami demam, anoreksia, mengalami
sakit perut seperti diare, dan memiliki keinginan untuk buang air besar yang sering serta sering merasakan
menggigil. Penyakit ini termasuk penyakit kronis yang sangat mengganggu penderita dan membahayakan.
Penyakit ini bisa menyebabkan penderita terkena risiko penyakit kanker yang lebih besar. Untuk menjaga
penyakit ini supaya tidak berkembang dan menyebabkan lain, maka disarankan untuk penderita
menjalankan diet penyakit usus inflamatorik. Tujuan dari diet ini ialah untuk menyeimbangkan kembali
cairan dan elektrolit dalam tubuh dan mengistirahatkan usus pada masa akut.
5. Hemoroid
Penyakit pada Usus Besar selanjutnya Hemoroid atau penyakit wasir adalah kondisi dimana terjadi
pembengkakan yang berisi pembuluh darah yang membesar. Pembuluh darah yang terkena wasir terletak
di dalam ataupun disekitar rectum di dalam anus. Hemoroid adalah penyakit ringan dan bahkan tidak dapat
menimbulkan gejala yang serius. Penyakit hemoroid ditandai dengan adanya pendarahan ketika buang air
besar, adanya benjolan diluar anus, terdapat lendir ketika buang air besar dan mengalami gata gatal
disekitar anus. Menurut data penderita wasir di Indonesia sekitar 5,7 % dari total penduduk Indonesia.
6. Divertikulosis
Diverticulata atau diverticulitis adalah suatu kondisi dimana terjadinya peradangan pada kantung
di usus besar. Terbentuknya kantung atau pun benjolah pada dinding usus merupakan suatu kelainan yang
biasa disebut divertikula. Pembentukan kantung yang terjadi pada dinding usus besar disebut dengan
istilah diverticulitis. Diverticulutis biasanya diderita oleh manusia yang berusia 40 tahun ke atas karena
usus besar sudah melemah. Gejala penyakit ini ialah penderitanya mengalami nyeri pada bagian perut,
mengalami menggigil yang hebat, dan juga diet rendah serat. Tubuh yang kekurangan serat membuat
seseorang mengalami kesulitan untuk buang air besar. Faktor yang menjadi penyebab terjadinya penyakit
ini diantaranya faktor genetik, usia yang semakin tua dan penggunaan obat obatan yang terlalu sering.
7. Penyakit Crohn
Penyakit Crohn (Crohn's disease) adalah penyakit radang usus yang dapat memengaruhi
setiap bagian dari saluran pencernaan salah satunya adalah usus halus. Tanda dan gejala penyakit ini
adalah sakit perut, diare (terkadang berdarah), demam, dan penurunan berat badan.
8. Atresia Usus
Atresia usus adalah malformasi yang ditandai dengan penyempitan atau hilangnya sebagian bagian
dari usus. Atresia usus tergolong kelainan yang dapat terjadi di usus halus maupun usus besar. Penyebab
paling umum dari kelainan pembuluh darah saat berada di rahim.
PADA MULUT LIDAH GIGI GUSI
2. 4.
1.Bau mulut 1.Sialolithuasis 1.Gingivitis 1.Abses Gusi
6.
6.Kanker mulut
6. Tumor jinak dan
ganas
7.Sindrom Sjogren
8.Coxsackle Virus
9.Glossitis
GAMBAR GANGGUAN PENCERNAAN
“LAMBUNG”
4.
5. 7.
6. 7.Dispepsia
1.Gastroparesis 7. 4.Tumor lambung
2. 5.
3.
4. 2.Kanker lambung
6.
7. 5.Gerd (gastro-esophageal
reflux disease)
3. 6.
4. 6.Infeksi lambung
5. 3.Penyakit tukak lambung
GAMBAR GANGGUAN PENCERNAAN
“USUS”
USUS BESAR USUS HALUS
1.Usus Inflamatorik
Penyakit Crohn
Atresia Usus
5. Hemoroid
PENYAKIT DI PANKREAS
1. Pankreatitis
Pankreatitis atau yang sering disebut dengan inflamasi pankreas adalah penyakit serius yang
terjadi pada kelenjar pankreas yang menimbulkan rasa nyeri di mana enzim pankreas diaktifkan secara
prematur dan mengakibatkan autodigestif dari pankreas.:
Pankreatitis akut atau inflamasi pada pankreas, kondisi tersebut terjadi karena tercernanya organ
tersebut oleh enzim-enzimnya sendiri, khususnya oleh enzim tripsin. Pankreatitis akut merupakan kelainan
inflamasi pada pankreas yang ditandai dengan kehancuran anatomis dan fungsional yang progresif di
organ pankreas.
2. Kanker Pankreas
Gangguan pada kelenjar pankreas selanjutnya adalah kanker pankreas. Kanker pankreas
merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel yang melapisi saluran pada pankreas. Kanker pankreas
umumnya terjadi pada pria, meskipun tidak menutup kemungkinan wanita juga bisa terserang penyakit
ini. Selain itu, umumnya kanker pankreas juga menyerang orang-orang yang berusia di atas 50 tahun.
Sementara itu, gejala yang sering muncul pada penderita kanker pankreas adalah:
- Muncul nyeri pada abdomen khususnya pada epigastrium.
- Rasa sakit bisa menyebar ke bagian punggung.
- Muncul pendarahan (muntah dan BAB berdarah).
- Muncul gejala defisiensi insulin.
3. Insulinoma
Penyakit ini tergolong sebagai tumor pankreas yang jarang terjadi di mana tumor tersebut mampu
menghasilkan hormon insulin. Menurut penelitian hanya ada 10% insulinoma yang sifatnya ganas. Hingga
saat ini penyebab utama dari penyakit ini masih belum diketahui namun menurut penelitian resiko untuk
terkena insulinoma akan meningkat pada penderita neoplasia endokrin multiple tipe I. Seperti yang telah
dijelaskan sebelumnya, tumor pada pankreas bisa menyebabkan hormon insulin berlebih. Dengan kata lain
penderita insulinoma akan mengalami gejala hipoglikemia. Selain itu, penderita insulinoma juga bisa
mengalami gejala:
- Sakit kepala
- Linglung
- kelemahan otot
- gangguan penglihatan
- perubahan kepribadian
4. Ketoasidosis Diabetik
Penyakit ini terjadi akibat defisiensi berat insulin yang disertai dengan gangguan metabolisme protein,
karbohidrat, dan juga lemak. Beberapa faktor yang menyebabkan penyakit ini adalah:
Hiperglikemia
Pankreas mengalami infeksi
Stres secara fisik dan emosional
Penderita diabetes yang menolak terapi insulin
5. Hipoglikemia
Hipoglikemia adalah gangguan kesehatan yang disebabkan oleh terlalu rendahnya kadar gula di dalam
darah. Adapun orang-orang yang rentan terkena hipoglukemia adalah:
Gejala dari hipoglikemia bisa beraneka ragam, dari yang ringan hingga berat, seperti pusing, tubuh
gemetar, gangguan penglihatan, wajah nampak pucat, hingga kehilangan kesadaran.
GAMBAR GANGGUAN PENCERNAAN
“PANKREAS”
1.Pankreatitis
4. Ketoasidosis Diabetik
2. Kanker Pankreas
3. Insulinoma
5.Hipoglikemia
PENYAKIT DI ANUS
1. Fisura anus
Fisura anus atau yang sering disebut dengan fisura anorektal, adalah robekan pada lapisan lubang anus
(anoderm). Fisura kebanyakan terjadi karena tinja yang keras dan menyebabkan luka pada anus ketika
Anda buang air besar.Terkadang, fisura anus juga bisa muncul karena diare yang berkepanjangan, penyakit
usus inflamasi atau penyakit menular seksual yang melibatkan daerah anorektal. Fisura anus biasanya
berupa luka ringan, tetapi dapat berkembang menjadi kronis jika robekannya semakin panjang hingga
mengekspos permukaan otot yang mendasarinya.
2. Fistula anal
Fistula anal terbentuk karena sisa abses anus yang telah kering (baik dengan sendirinya atau bantuan
dokter) dan menimbulkan terowongan atau semacam lorong yang sempit. Fistula ini menghubungkan
bagian tengah dari lubang anus dengan permukaan kulit. Kadang-kadang pembukaan fistula pada
permukaan kulit terus-menerus mengeluarkan nanah atau cairan berdarah. Dalam kasus lain, fistula dapat
menutup sementara dan menyebabkan kekambuhan abses anus.Selain penyakit karena bakteri atau virus,
perilaku tertentu juga dapat mempengaruhi risiko seseorang terkena gangguan pada anusnya. Salah
satunya adalah perilaku seks tak aman, yaitu seks anal. Seperti dikutip dari Men's Health, akibat seks anal,
anus akan merasa nyeri dan tidak nyaman. Ini tidak mengherankan mengingat anus tidak dirancang untuk
digunakan sebagai media senggama.
Berbeda dengan vagina yang bisa melubrikasi atau melicinkan dirinya sendiri maka anus tidak dapat
melakukan hal serupa. Akibatnya anus jadi terasa sakit ketika dipaksa dipakai untuk bercinta.Padahal
kurangnya pelumasan pada hubungan seks anal tersebut tak hanya membuat penis lecet tapi juga anus
berlendir, sehingga mudah menularkan virus dan bakteri tertentu seperti Escherichia coli (E.coli). Bakteri
ini telah lama dikenal dapat mengakibatkan gastroenteritis (infeksi usus yang sangat menular) dari yang
ringan sampai parah. Beberapa strain E.coli (E. coli uropathic) juga dapat menyebabkan infeksi saluran
kemih, mulai dari cystitis (radang kandung kemih) hingga pielonefritis (infeksi ginjal serius). Seks anal
juga dapat menularkan berbagai penyakit, di antaranya human immunodeficiency virus (HIV), human
papilloma virus (HPV) yang dapat menyebabkan kutil kelamin, kanker anus, hepatitis A dan C, chlamidya,
gonorrhea hingga herpes.
5.Proctalgia fugax
Proctalgia fugax adalah kondisi ketika anus atau dubur mengalami nyeri yang tajam dan hilang dengan
cepat. Nyeri ini dirasakan berulang-ulang setiap beberapa detik atau menit. Walaupun tidak berbahaya,
rasa nyeri ini dapat menganggu aktivitas sehari-hari, khususnya jika nyeri tersebut terjadi selama berhari-
hari hingga berminggu-minggu. Delapan sampai delapan belas persen orang di seluruh dunia pernah
mengalami proctalgia fugax. Namun kondisi ini lebih sering menyerang wanita usia 30 sampai dengan 60
tahun. Walaupun belum diketahui penyebab pastinya, namun kejang atau spasme dari otot sfingter ani,
yaitu otot yang mengatur buang air besar pada anus, berperan dalam mengakibatkan nyeri pada anus.
Aktivitas seksual.
Stres.
Konstipasi.
Menstruasi.
Gejala Proctalgia Fugax
Proctalgia fugax merupakan salah satu penyebab dari nyeri anus. Gejala yang dirasakan meliputi rasa nyeri
atau kejang otot pada bagian dubur, yang biasanya muncul secara mendadak dan dirasakan selama
beberapa detik. Dalam kasus tertentu, nyeri dapat dirasakan hingga 30 menit. Nyeri anus pada proctalgia
fugax akan berhenti dengan sendirinya. Penderita umumnya merasakan gejala nyeri pada malam hari,
meskipun tidak menutup kemungkinan nyeri dirasakan pada siang hari.
Segera temui dokter jika nyeri anus tidak kunjung berhenti, atau disertai dengan perdarahan anus, pusing,
kehilangan kesadaran, demam, menggiggil, atau diare.
PENYAKIT DI REKTUM
1. Prolaps rektum
Prolaps rektum adalah kondisi di mana adanya bagian dinding rektum keluar dari anus. Jika tidak
ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan buang air besar yang tidak terkontrol secara permanen.
Penyebab Prolaps Rektum
Ada beberapa kemungkinan penyebab terjadinya pergeseran rektum. Di antaranya:
- Memberikan tekanan terlalu kuat saat buang air besar – merupakan insting bagi setiap orang untuk
memberikan usaha keras dan tekanan saat sedang buang air besar, terutama jika orang tersebut
sedang sembelit. Di saat itu, ada kekurangan kandungan air dalam feses yang membuatnya
menjadi kering sehingga sulit untuk dikeluarkan. Tekanan yang kuat ini tidak langsung
melemahkan dinding rektum, tetapi itu masih mungkin terjadi bila sembelit ini menjadi kronis.
- Fibrosis kistik – anak-anak yang menderita prolaps rektum tanpa ada penjelasan kemungkinan
penyebabnya, disarankan untuk memeriksakan ada atau tidaknya keberadaan fibrosis kistik. Ini
adalah kelainan genetis yang ditandai dengan adanya timbunan lendir atau mukus yang kental di
beberapa bagian tubuh, termasuk di dalam sistem pencernaan. Tubuh manusia pada dasarnya
dirancang untuk mengeluarkan lendir untuk beberapa alasan. Misalnya, tubuh melakukannya
untuk meningkatkan kekebalan tubuh dan menangkap partikel asing yang dapat berbahaya bagi
tubuh. Namun, kelainan genetis ini dapat membuat getah yang sangat kental dan pekat, bukan
lendir yang cair dan ringan seperti seharusnya.
- Otot panggul yang melemah – seperti yang sudah disebutkan, otot penyangga panggul adalah
penyangga utama dari rektum. Namun, ada beberapa waktu saat otot tersebut melemah, seperti
setelah proses melahirkan yang melelahkan, seringkali mengangkat benda-benda berat, dan usia
lanjut.
Akibat dari pembedahan – setiap tindakan pembedahan memiliki risiko tertentu, dan salah satunya adalah
kemungkinan adanya infeksi dan gangguan pada dinding rektum dan penyangganya. Akibatnya, prolaps
rektum mungkin saja terjadi.
2. Proktitis
Proktitis adalah peradangan pada lapisan rektum, hal ini dapat terjadi dalam jangka pendek (akut) atau
jangka panjang (kronis). Sementara proctitis memiliki banyak penyebab, infeksi menular seksual seperti
gonore, klamidia atau herpes, adalah penyebab paling umum. Pengobatan yang dapat diberika tergantung
pada penyebab proktitis - jika infeksi menular seksual yang menyebabkan proctitis, para ahli kesehatan
Anda mungkin biasanya akan meresepkan antibiotik atau antivirus untuk mengobati infeksi.
Gejala Proktitis (Peradangan Pada Rektum)
Gejala yang paling umum yang dapat dialami oleh penderita radang rektum adalah hasrat atau dorongan
yang sering atau selalu ingin buang air besar. Gejala lain yang juga dapat terjadi antara lain adalah
sembelit, perasaan penuh pada rektum karena pembengkakan, adanya lendir dalam rektum, pendarahan
pada rektum serta nyeri rektum.
Penyebab Proktitis (Peradangan Pada Rektum)
Penyebab terjadinya proktitis dapat bervariasi. Jenis penyakit menular seksual seperti gonore, klamidia
atau herpes, adalah penyebab paling sering terjadi. Selain itu, Proktitis juga dapat terjadi karena efek
samping dari perawatan medis seperti penerapan terapi radiasi atau antibiotik, atau mungkin berhubungan
dengan kolitis ulserativa atau penyakit Crohn (kondisi yang menyebabkan peradangan pada usus besar
atau usus kecil). Penyebab lainnya cedera rektal, infeksi non-seksual, dan alergi.
Pencegahan Proktitis (Peradangan Pada Rektum)
Ada beberapa hal yang bisa kita hindari untuk mencegah terjadinya Proktitis, di anataranya adalah
berhubungan intim dengan banyak pasangan. Selain itu berhubungan intim dengan pasangan yang
memiliki infeksi menular seksual perlu dihindari agar kita tidak terkena penyakit Proktitis.
3. Kanker kolorektal
Kanker kolorektal adalah jenis kanker yang tumbuh pada usus besar (kolon) atau rektum. Kanker ini
umumnya bermula dari polip yang tumbuh di sepanjang dinding permukaan dalam usus besar serta
rektum. Polip atau jaringan yang tumbuh ini biasanya jinak dan tidak menyebabkan gangguan. Meski
demikian, ada juga yang berpotensi menjadi ganas, terutama yang sudah ada pada usus dan rektum selama
5 hingga 15 tahun.
kanker-kolorektal-alodokter
Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, segera periksakan diri ke dokter. Pada tahap awal, gejala
kanker kolorektal sering tidak terasa. Karena itu, pemeriksaan secara rutin patut dilakukan untuk berjaga-
jaga.
GAMBAR GANGGUAN PENCERNAAN
“ANUS”
4.Kutil dubur
1.Fisura anus
2.Fistula anal
5.Proctalgia fugax
3.Kanker Kolorektal
1.Prolaps rektum 2.proktitis
Pengangkatannya pun tidak memengaruhi kondisi kesehatan. Namun penyakit usus buntu atau apendisitis
berpotensi memicu komplikasi yang serius.
Apendisitis merupakan penyakit umum yang bisa menyerang siapa saja. Tetapi, kalangan muda yang
berusia 10 sampai 30 tahun adalah kelompok orang yang paling sering mengalami kondisi ini.
Sakit perut yang mengindikasikan penyakit ini biasanya berawal di perut bagian tengah. Pada awalnya,
rasa sakit itu akan datang dan pergi. Beberapa jam kemudian, rasa sakit akan berpindah ke perut kanan
bawah (tempat usus buntu berada) sebelum akhirnya bertambah parah dan terus menerus terasa sakit.
Rasa sakit juga akan bertambah parah ketika terjadi penekanan pada bagian perut tersebut. Begitu juga
pada saat Anda batuk atau berjalan. Beberapa gejala lain yang dapat menyertai sakit perut itu antara lain:
Konsultasikan kepada dokter apabila Anda mengalami sakit perut yang perlahan-lahan makin parah.
Segera panggil ambulans jika sakit perut Anda bertambah parah secara mendadak dan menyebar ke
seluruh perut. Ini mengindikasikan kemungkinan pecahnya usus buntu yang dapat memicu peritonitis
(infeksi serius pada lapisan perut bagian dalam).
Tinja.
Kelenjar getah bening yang membengkak dalam dinding usus. Pembengkakan ini biasanya berkembang
setelah terjadi infeksi saluran pernapasan atas.
Penyumbatan tersebut akan menyebabkan terjadinya inflamasi dan pembengkakan. Tekanan akibat
pembengkakan akan memicu pecahnya usus buntu.
PENYAKIT DI HATI
1.perlemakan hati nonalkoholik (non-alcoholic fatty liver)
Hati adalah organ di bagian kanan atas perut Anda. Peran hati termasuk menghilangkan racun dari
tubuh Anda, memproduksi protein, dan menghasilkan empedu yang diperlukan untuk pencernaan. Berat
hati normal adalah 1,44 sampai 1,66 kg. Biasanya, tidak apa untuk memiliki lemak di hati, tapi terlalu
banyak lemak di hati disebut perlemakan hati. Ada dua jenis perlemakan hati: perlemakan hati
nonalkoholik/nonalcoholic fatty liver (NAFLD) danperlemakan hati alkoholik/alcoholic liver disease
(ALD).
Perlemakan hati nonalkohol (NAFLD) adalah ketika lemak menumpuk di hati mencapai lebih dari
5-10% berat hati bahkan ketika Anda tidak minum alkohol. Ini adalah penyakit yang umum, dan dalam
kasus yang ringan mungkin tidak menyebabkan tanda atau gejala atau komplikasi sama sekali. Namun,
dalam kasus yang lebih berat, dapat menyebabkan peradangan dan melukai jaringan.
Perlemakan hati nonalkoholik biasanya merupakan kondisi kronis. Perlemakan hati nonalkohol
lebih umum saat ini di mana kasus obesitas dan kelebihan berat badan sekarang lebih umum di dunia.
Tidak ada penyebab yang jelas untuk perlemakan hati nonalkoholik. Beberapa dokter berpendapat
penyebabnya adalah:
Viral hepatitis: Beberapa studi menunjukkan bahwa terlalu banyak virus atau bakteri di usus kecil
Anda dan perubahan lain dalam usus mungkin berhubungan dengan penyakit hati berlemak nonalkohol.
Resistensi insulin: Resistensi insulin mengacu pada keadaan di mana tubuh tidak merespon secara
memadai terhadap insulin.
Obat dan racun: Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kondisi medis telah dikaitkan
dengan NASH, termasuk amiodaron (nama merek: Corderone, Pacerone), tamoxifen (nama merek:
Nolvadex, Tamone), maleat perhexiline (nama merek: Pexhid), steroid (misalnya, prednison,
hidrokortison), estrogen sintetis dan pestisida beracun.
Penurunan berat badan: Penurunan berat badan dengan cepat dapat berkontribusi terhadap lemak hati.
Diet: Pola makan buruk.
Kehamilan: Ini jarang terjadi, tapi lemak dapat menumpuk dalam hati Anda ketika Anda sedang
hamil. Ini bisa sangat berbahaya bagi Anda dan anak Anda.
Lemak hati nonalkohol dapat terjadi dengan penyakit hati lainnya dan sering membuat kerusakan hati
semakin memburuk. Kondisi yang sering dikaitkan dengan perlemakan hati nonalkoholik adalah:
Obesitas: Sekitar 70% dari orang-orang dengan perlemakan hati nonalkoholik adalah mereka yang
obesitas.
Diabetes: Hingga 75% orang dengan perlemakan hati nonalkoholik memiliki diabetes tipe 2.
Hiperlipidemia: Sekitar 20 sampai 80% dari orang-orang dengan perlemakan hati nonalkoholik memiliki
hiperlipidemia (kadar trigliserida darah tinggi dan/atau kadar kolesterol darah tinggi).
Siapa yang berisiko terkena perlemakan hati nonalkoholik?
Anda berada pada risiko tinggi perlemakan hati nonalkoholik jika Anda:
Perlemakan hati nonalkoholik adalah penyakit diam dan sering tidak memiliki gejala. Ketika gejala terjadi,
gejalanya mungkin termasuk:
Pembesaran hati
Kelelahan
Lemas
Penurunan berat badan
Kehilangan selera makan
Sakit perut
Mual dan muntah
Pembuluh darah seperti laba-laba
Menguning pada kulit dan mata (jaundice)
Gatal, penumpukan cairan dan pembengkakan pada kaki (edema) dan abdomen (ascites)
Kebingungan mental.
Perlemakan hati akut merupakan komplikasi kehamilan yang langka dan dapat mengancam kehidupan.
Anda dapat melihat tanda-tanda dan gejala pada awal trimester ketiga. Termasuk:
Kebanyakan orang tidak akan sadar bahwa mereka memiliki perlemakan hati nonalkoholik. Tanpa
pengelolaan, maka kondisi bisa memburuk dan menyebabkan kerusakan hati yang serius.
Fibrosis: peradangan menyebabkan luka di sekitar hati dan pembuluh darah di dekatnya, tetapi hati masih
mampu berfungsi secara normal.
Sirosis: tahap yang paling parah, di mana hati menyusut dan menjadi bekas luka; kerusakan ini bersifat
permanen dan dapat menyebabkan gagal hati (liver di mana Anda berhenti bekerja dengan benar) dan
kanker hati.
Butuh bertahun-tahun bagi fibrosis atau sirosis untuk berkembang. Penting untuk membuat perubahan
gaya hidup untuk mencegah penyakit semakin memburuk.
2.Hepatitis C
Hepatitis C adalah salah satu penyakit yang dapat menyerang hati. Penyakit yang disebabkan oleh virus
ini dapat memicu infeksi dan inflamasi pada hati.
alodokter-hepatitis-c
Hepatitis C umumnya tidak menunjukkan gejala pada tahap-tahap awal. Karena itu, sekitar penderita
hepatitis C tidak menyadari bahwa dirinya sudah tertular sampai akhirnya menderita kerusakan hati
bertahun-tahun kemudian.
Sekalipun ada gejala hepatitis C yang muncul, indikasinya mirip dengan penyakit-penyakit lain sehingga
sulit disadari. Beberapa di antaranya adalah selalu merasa lelah, pegal-pegal, serta tidak nafsu makan.
Cara penularan hepatitis C yang paling umum terjadi adalah melalui jarum suntik, misalnya pengguna
obat-obatan terlarang yang berbagi jarum suntik atau menjalani proses pembuatan tato di tempat yang
tidak memiliki peralatan steril. Di samping itu, saling meminjamkan barang pribadi seperti gunting kuku
dan sikat gigi serta hubungan seks bebas juga dapat mempertinggi risiko seseorang untuk tertular
penyakit ini.
Meski demikian, virus hepatitis C tidak akan menular melalui air susu ibu, makanan, minuman, maupun
bersentuhan seperti bersalaman atau berpelukan.
Hepatitis C akut biasanya bisa sembuh tanpa penanganan khusus. Sementara penderita hepatitis C kronis
membutuhkan langkah penanganan melalui obat-obatan antivirus. Obat tersebut akan menghentikan
perkembangan virus dan mencegah kerusakan hati. Contoh antivirus yang umum digunakan adalah
interferon dan ribavirin.
Para pakar kemudian berhasil menemukan jenis obat baru yang lebih efektif sekaligus lebih aman dan
bisa ditoleransi oleh tubuh. Nama obat terbaru itu adalah direct antiviral agent (DAA).
Meski penyakit ini jarang menular melalui hubungan seks, penggunaan alat pengaman seperti kondom
dapat menghindarkan Anda dari hepatitis C. Terutama jika terjadi kontak dengan darah, misalnya seks
anal atau darah menstruasi.
Penderita hepatitis C juga lebih berisiko untuk terkena hepatitis jenis lain. Dokter umumnya
menganjurkan vaksinasi untuk mencegah hepatitis A dan B.
GAMBAR GANGGUAN PENCERNAAN
“HATI”